Latar belakang dari pasal ke-24 dalam Kitab 1 Samuel adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, sekitar abad ke-11 SM. Pada saat itu, Israel masih dalam tahap awal sebagai sebuah kerajaan dan sedang menghadapi ancaman dari bangsa Filistin.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, hukum dan adat istiadat di Israel sangat dipengaruhi oleh tradisi Timur Tengah kuno. Konsep kehormatan dan penghormatan sangat penting dalam masyarakat tersebut.
Konteks Literatur:
Kitab 1 Samuel termasuk dalam kategori kitab sejarah dalam Alkitab. Kitab ini menceritakan tentang peralihan kekuasaan dari hakim terakhir Israel, Samuel, kepada raja pertama mereka, Saul.
Konteks Teologis:
Dalam Kitab 1 Samuel, Allah memilih dan mengurapi Saul sebagai raja atas Israel. Namun, karena ketidaksetiaan Saul terhadap perintah-perintah Allah, Allah mencabut berkat-Nya dari Saul dan memilih Daud sebagai penggantinya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
23, Daud sedang dalam pelarian dari Saul yang ingin membunuhnya. Daud berusaha untuk menghindar dari Saul dan bersembunyi di padang gurun Zif. Pada saat itu, Daud mendapat bantuan dari penduduk Zif yang memberitahu Saul tentang keberadaannya.
Dalam pasal
24, Daud dan pasukannya bersembunyi di gua Engedi. Saul datang ke gua tersebut untuk melakukan keperluannya. Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, tetapi ia memilih untuk tidak melakukannya karena Saul adalah raja yang diurapi oleh Allah. Daud hanya memotong sepotong jubah Saul sebagai bukti bahwa ia bisa membunuhnya, tetapi ia memilih untuk menghormati kedudukan Saul sebagai raja.
Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
24 Kitab 1 Samuel memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konteks dan peristiwa yang terjadi dalam ayat-ayat tersebut.