Kitab Yosua adalah kitab ke-6 dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Pasal
14 dari Kitab Yosua berbicara tentang pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel setelah mereka memasuki tanah yang dijanjikan.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa bangsa Israel telah keluar dari perbudakan di Mesir dan telah mengembara di padang gurun selama 40 tahun sebelum akhirnya tiba di tepi sungai Yordan. Di bawah kepemimpinan Yosua, mereka bersiap untuk memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan kepada mereka oleh Allah.
Latar belakang budaya dari pasal ini adalah bahwa tanah Kanaan pada saat itu dihuni oleh berbagai suku bangsa yang memiliki sistem pemerintahan dan kepercayaan mereka sendiri. Pembagian tanah ini adalah penting karena akan menentukan wilayah dan tempat tinggal bagi masing-masing suku Israel.
Latar belakang literatur dari pasal ini adalah bahwa Kitab Yosua adalah bagian dari kumpulan tulisan sejarah dalam Alkitab Ibrani. Tulisan ini mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Israel, termasuk penaklukan tanah Kanaan.
Latar belakang teologis dari pasal ini adalah bahwa pembagian tanah ini merupakan bagian dari janji Allah kepada Abraham dan keturunannya. Allah telah berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel, dan sekarang janji itu sedang digenapi.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yosua telah membagi tanah Kanaan kepada suku-suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye di seberang sungai Yordan. Pasal
14 berfokus pada permintaan Kaleb, salah satu dari dua orang yang selamat dari generasi yang keluar dari Mesir, untuk mendapatkan bagian tanah yang telah dijanjikan kepadanya oleh Musa.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yosua juga telah membagi tanah kepada suku-suku lainnya, seperti suku Yehuda, Efraim, dan suku-suku lainnya. Pembagian tanah ini dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk dan kebutuhan masing-masing suku.
Dengan demikian, pasal
14 dari Kitab Yosua memberikan gambaran tentang pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel dan permintaan Kaleb untuk mendapatkan bagian tanah yang telah dijanjikan kepadanya. Hal ini menunjukkan pemenuhan janji Allah kepada bangsa Israel dan pentingnya memegang teguh iman dan kepercayaan kepada-Nya.