Teks -- 2 Samuel 13:1 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> 2Sam 13:1
Full Life: 2Sam 13:1 - TAMAR ... AMNON.
Nas : 2Sam 13:1
Rangkaian peristiwa dalam pasal 2Sam 13:1-22:51 terutama
merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka ata...
Nas : 2Sam 13:1
Rangkaian peristiwa dalam pasal 2Sam 13:1-22:51 terutama merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka atas Daud.
- 1) Pasal 2Sam 13:1-39 mencatat akibat pertama dari dosa nafsu, zina, dan pembunuhan yang dilakukan Daud (bd. Gal 6:7). Perzinaan dengan sesama saudara dan pembunuhan terjadi di kalangan keluarganya sendiri ketika nafsu Daud pertama-tama diulang dalam putranya Amnon.
- 2) Karena Daud menghancurkan kebahagiaan keluarga Uria, Allah menghancurkan kebahagiaan keluarga Daud. Banyak kali Allah mendatangkan penderitaan dan kesusahan besar atas orang berdosa agar baik dia maupun orang lain, bisa takut akan Allah dan berbalik dari dosa (bd. Bil 14:20-36).
Jerusalem -> 2Sam 9:1--20:22; 2Sam 13:1--20:22
Jerusalem: 2Sam 9:1--20:22 - -- Bab 9-20 yang diteruskan dalam 1Ra 1-2 berasal dari sebuah kisah indah yang dipakai oleh penyusun kitab Samuel dengan tidak banyak mengolahnya. Nubuat...
Bab 9-20 yang diteruskan dalam 1Ra 1-2 berasal dari sebuah kisah indah yang dipakai oleh penyusun kitab Samuel dengan tidak banyak mengolahnya. Nubuat Natan, bab 7, barangkali berperan sebagai kata pendahuluan kisah itu. Diceriterakan bagaimana jabatan raja dari Daud beralih kepada Salomo, meskipun masih ada keturunan Saul, yaitu Meribaal, bab 9 dan meskipun ada perlawanan dari pihak Seba, bab 20 dan kendati hal ihwal keluarga raja yang menyedihkan, yakni: zinah Daud dengan Batsyeba dan kelahiran Salomo, bab 10-12, pembunuhan atas diri Amnon, bab 13, pemberontakan Absalom, bab 15-18, dan persekongkolan Adonia, 1Ra 1-2.
Jerusalem: 2Sam 13:1--20:22 - -- Dalam drama keluarga Daud ini Absalomlah yang menjadi pelaku utama. Ia membunuh kakaknya, Amnon dan memberontak terhadap ayahnya. Drama keluarga itupu...
Dalam drama keluarga Daud ini Absalomlah yang menjadi pelaku utama. Ia membunuh kakaknya, Amnon dan memberontak terhadap ayahnya. Drama keluarga itupun menyebabkan serangkaian kemelut politik yang memperlihatkan keterangan yang ada dalam kerajaan Daud dan yang membahayakan masa depan kerajaan itu.
Ende -> 2Sam 13:1
Tamar adalah adik seibu Absjalom dan adik sebapak sadja dari Amnon.
Ref. Silang FULL -> 2Sam 13:1
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Sam 13:1-20
Matthew Henry: 2Sam 13:1-20 - Hubungan Sedarah yang Dilakukan Amnon
Allah yang benar telah memberi tahu Daud baru-baru ini, melalui Natan sang nabi, bahwa, untuk menghukumnya karena dosanya dalam perkara Uria, Ia ak...
- Allah yang benar telah memberi tahu Daud baru-baru ini, melalui Natan sang nabi, bahwa, untuk menghukumnya karena dosanya dalam perkara Uria, Ia akan “menimpakan malapetaka ke atasnya yang datang dari kaum keluarganya sendiri” (12:11). Dan di sini, tepat dalam pasal berikutnya, kita mendapati malapetaka tersebut mulai timbul. Sejak saat itu Daud ditimpa masalah demi masalah, yang membuat masa akhir pemerintahannya tidak begitu gemilang dan menyenangkan daripada masa awalnya. Demikianlah Allah menghukumnya dengan rotan yang dipakai orang, namun meyakinkan dia bahwa “kasih setia-Nya tidak akan dijauhkan-Nya daripadanya.” Perzinahan dan pembunuhan adalah dosa-dosa Daud, dan dosa-dosa yang dilakukan di antara anak-anaknya itu yaitu Amnon yang menodai Tamar saudari tirinya, dan Absalom yang membunuh Amnon saudara tirinya, adalah permulaan dari hukumannya. Hukuman itu bahkan lebih menyedihkan lagi karena Daud memiliki alasan untuk mengkhawatirkan bahwa contoh buruknya bisa jadi mempengaruhi mereka untuk melakukan kejahatan-kejahatan ini. Dalam pasal ini kita mendapati,
- I. Amnon memperkosa Tamar, dengan dibantu oleh Yonadab, kerabat Amnon, dalam membuat rencana untuk melakukannya, dan menjalankan rencana itu dengan keji (ay. 1-20).
- II. Absalom membunuh Amnon karena perbuatannya itu (ay. 21-39). Keduanya membawa kesedihan yang besar bagi Daud, dan terlebih lagi karena tanpa disadarinya dia telah menjadi kaki tangan bagi keduanya, dengan menyuruh Tamar menemui Amnon dan Amnon menemui Absalom.
Hubungan Sedarah yang Dilakukan Amnon (13:1-20)
- Kita mendapati di sini sebuah penjelasan terperinci tentang kejahatan yang menjijikkan yang dilakukan Amnon dalam memperkosa adik tirinya sendiri, suatu hal yang tidak patut dibicarakan panjang lebar ataupun disebutkan tanpa rasa malu, bahwa ada orang yang sedemikian keji, terutama seorang anak Daud. Beralasan bagi kita untuk menduga bahwa tabiat Amnon juga buruk dalam hal-hal lain. Seandainya dia tidak meninggalkan Allah, maka dia tidak akan pernah diserahkan kepada hawa nafsu yang memalukan seperti ini. Para orangtua yang saleh sering kali didukakan oleh anak-anak yang jahat. Anugerah tidak menurun kepada darah daging, tetapi kebobrokan ya. Kita tidak mendapati bahwa anak-anak Daud mencontoh dia dalam kesalehannya. Tetapi langkah-langkah hidupnya yang keliru mereka ikuti, dan dalam hal ini mereka bahkan berbuat jauh lebih buruk, dan tidak bertobat. Para orangtua tidak tahu betapa mematikan akibatnya jika mereka memberikan contoh yang buruk dalam perkara saja kepada anak-anak mereka. Amatilah langkah-langkah menuju dosa Amnon ini.
- I. Iblis, sebagai roh yang najis, memasukkan ke dalam hatinya nafsu birahi terhadap Tamar adik perempuannya. Kecantikan adalah jerat bagi banyak orang. Demikianlah yang terjadi pada Tamar. Ia begitu cantik, dan karenanya Amnon sangat menginginkannya (ay. 1). Orang-orang yang sangat rupawan tidak mempunyai alasan, karena kerupawanannya itu, untuk menjadi sombong, tetapi justru mempunyai banyak alasan untuk senantiasa berjaga-jaga. Nafsu birahi Amnon itu,
- 1. Dengan sendirinya tidak wajar, mengingini adik tirinya sendiri. Bahkan hati nurani pun tersentak dan ngeri membayangkannya. Roh pertentangan seperti itulah yang ada dalam kodrat manusia yang telah rusak, bahwa ia masih saja menginginkan buah yang terlarang, dan semakin terlarang semakin diinginkan dengan tamak. Bagaimana Amnon bisa membiarkan niat untuk mengkhianati kebajikan dan kehormatan yang, sebagai kakak laki-laki, seharusnya dilindunginya? Tetapi sekeji apa pun suatu kejahatan, ia pasti akan dapat masuk ke dalam hati yang tidak dikuduskan dan tidak dijaga, yang dibiarkan menuruti keinginannnya sendiri.
- 2. Nafsu birahi Amnon itu membuatnya sangat gelisah. Ia begitu kesal karena tidak dapat memperoleh kesempatan untuk merenggut kesucian Tamar karena kalau sekadar bercakap-cakap, ia diperbolehkan melakukannya, sehingga dia jatuh sakit (ay. 2). Keinginan-keinginan daging sudah merupakan hukumannya sendiri, dan tidak hanya berjuang melawan jiwa, tetapi juga melawan tubuh, dan membusukkan tulang. Lihatlah betapa keras tuan yang dilayani para pendosa, dan betapa berat kuknya.
- II. Iblis, sebagai ular yang licik, memasukkan ke dalam kepala Amnon bagaimana mewujudkan rencana yang jahat ini. Amnon mempunyai seorang sahabat, demikian dia menyebutnya, tetapi sesungguhnya dia adalah seorang musuh baginya. Namanya Yonadab. Dia seorang kerabat, yang lebih mewarisi darah Daud karena dia adalah keponakannya daripada roh Daud. Sebab dia adalah seorang yang cerdik, licik dalam menjalankan rencana buruk apa pun, terutama tipu daya semacam ini (ay. 3).
- 1. Yonadab memperhatikan bahwa Amnon tampak murung, dan, sebagai seorang yang cerdik, menyimpulkan bahwa dia sakit karena cinta (ay. 4). Lalu ia bertanya kepadanya, “Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Mengapa engkau bermuram durja, sebagai seorang putra sulung raja, dan ahli waris mahkota kerajaan. Sebagai anak raja,”
- (1) “Engkau memiliki kesenangan-kesenangan istana untuk menghiburmu. Maka nikmatilah kesenangan-kesenangan itu, dan dengannya singkirkanlah kesedihan, apa pun itu.” Kepuasan dan penghiburan tidaklah selalu didapat di dalam istana kerajaan. Dengan alasan yang jauh lebih kuat kita dapat bertanya kepada orang-orang percaya yang murung dan bermuram durja, mengapa mereka, sebagai anak-anak Raja segala raja dan ahli waris mahkota kehidupan, merana setiap pagi seperti itu.
- (2) “Engkau mempunyai kekuasaan seorang putra raja untuk memerintahkan apa yang engkau mau dan harapkan. Oleh sebab itu, pakailah kuasa tersebut dan puaskanlah dirimu. Janganlah merana karena apa yang, diperbolehkan atau dilarang, bisa engkau dapatkan sebagai seorang anak raja. Quicquid libet licet – Kehendakmu adalah hukum.” Demikian pula kata Izebel kepada Ahab dalam perkara serupa (1Raj. 21:7), “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel?” Penyalahgunaan kekuasaan adalah godaan yang paling berbahaya bagi para penguasa.
- 2. Karena Amnon cukup lancang untuk mengakui nafsu birahinya yang jahat, dengan salah mengartikannya sebagai cinta, “Aku cinta kepada Tamar,” maka Yonadab memberinya jalan untuk mewujudkan rencananya (ay. 5). Seandainya Yonadab memang orang seperti yang diakuinya yaitu sahabat Amnon, maka dia akan tercengang mendengar kefasikan yang mengerikan seperti itu disebut, akan memberitahukan kepada Amnon kejahatan dari tindakan tersebut. Betapa suatu pelanggaran terhadap Allah dan kejahatan terhadap jiwanya sendiri untuk menumbuhkan pemikiran yang keji seperti itu, betapa mematikan akibatnya bagi dia untuk menyimpan dan melaksanakannya. Yonadab akan menggunakan kecerdikannya untuk mengalihkan perhatian Amnon dari hal itu, dengan mengusulkan seorang perempuan lain kepadanya, yang secara hukum dapat dinikahinya. Namun sepertinya Yonadab sama sekali tidak terkejut mendengarnya, tidak keberatan bahwa hal itu melanggar hukum atau sulit dilakukan, tidak pula keberatan terhadap teguran atau bahkan sekadar ketidaksenangan ayahnya. Sebaliknya, ia malah memberi Amnon jalan untuk mendapatkan Tamar di tempat tidurnya, sehingga Amnon dapat melakukan seperti yang diinginkannya. Perhatikanlah, sangat menyedihkan jika orang memiliki teman yang bukannya memperingatkan dan menegur mereka, tetapi malah membuai dan mendukung mereka di jalan mereka yang berdosa. Dan bahkan menjadi penasihat dan penyusun rencana bagi mereka untuk berbuat keji. Amnon sudah sakit, tetapi masih bisa berjalan. Ia harus berpura-pura sakit begitu parah, dan tubuhnya yang kurus kering akan cukup menguatkan kepura-puraan itu, hingga tidak sanggup bangun, dan tidak bernafsu untuk memakan apa pun selain apa yang menyenangkan seleranya saja. Makanan yang lezat-lezat membosankan baginya (Ayb. 33:20). Sajian terbaik dari meja raja tidak dapat menyenangkan hatinya. Akan tetapi, kalaupun dia bisa makan, itu harus dari tangan lembut Tamar adiknya. Inilah yang dianjurkan kepadanya.
- 3. Amnon mengikuti semua arahan ini, dan dengan begitu mendapatkan Tamar dalam jangkauannya: Berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit (ay. 6). Lalu dia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa mengendap untuk menangkap orang yang tertindas, dan menariknya ke dalam jaringnya (Mzm. 10:8-10). Daud selalu menyayangi anak-anaknya, dan peduli jika ada yang sakit. Begitu mendengar Amnon sedang sakit, Daud segera datang sendiri untuk menjenguknya. Hendaklah para orangtua belajar dari sini untuk bersikap lembut terhadap anak-anak mereka dan berbelas kasihan kepada mereka. Anak yang sakit biasanya dihibur ibunya (Yes. 66:13), tetapi janganlah ayahnya tidak peduli. Kita dapat menduga bahwa ketika Daud datang untuk menjenguk putranya yang sakit, dia memberinya nasihat yang baik untuk memanfaatkan dengan benar penderitaannya, dan berdoa bersamanya. Namun demikian, hal itu tetap tidak mengubah rencana Amnon yang jahat. Ketika hendak berpisah, sang ayah yang memanjakan anaknya itu bertanya, “Adakah sesuatu yang engkau mau supaya aku bisa mendapatkannya untukmu?” “Ya, Ayah,” jawab sang anak yang sedang menyembunyikan sesuatu itu, “perutku lemah, dan aku tidak dapat memakan apa pun, kecuali kalau itu sepotong kue yang dibuat oleh adikku Tamar. Aku tidak akan puas kecuali aku melihat Tamar membuatnya, dan akan lebih baik buatku jika aku memakannya langsung dari tangannya.” Daud tidak melihat alasan untuk mencurigai adanya maksud jahat apa pun. Allah menutupi hati Daud sehingga ia tidak memahami perkara ini. Oleh sebab itu, dia segera memerintahkan Tamar untuk pergi dan merawat saudaranya yang sakit (ay. 7). Daud melakukannya tanpa kecurigaan apa pun, tetapi sesudahnya, tidak diragukan lagi, merenungkannya dengan penuh penyesalan. Tamar pun tanpa curiga pergi ke kamar kakaknya, tanpa takut terhadap pelecehan apa pun. Mengapa harus takut kepada kakak sendiri, kakak yang sedang sakit? Tamar tidak memandang dirinya rendah, dalam ketaatan kepada ayahnya dan kasih kepada kakaknya, kendati hanya kakak tiri, untuk menjadi perawatnya (ay. 8-9). Meskipun seorang putri raja, sangat cantik (ay. 1), dan berpakaian yang maha indah (ay. 18), Tamar tidak merasa diri rendah untuk meremas adonan kue dan membakarnya, tidak pula dia akan melakukannya sekarang seandainya ia belum terbiasa melakukan hal itu. Pekerjaan rumah tangga yang baik bukanlah sesuatu yang rendah bagi perempuan-perempuan terpandang sekalipun, dan mereka juga tidak boleh memandangnya sebagai sesuatu yang akan membuat mereka hina. Istri yang cakap, yang suaminya duduk bersama para tua-tua negeri, senang bekerja dengan tangannya (Ams. 31:13). Pada zaman sekarang pun masih ada perempuan-perempuan seperti itu, dan hal tersebut bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman seperti yang dianggap sebagian orang. Menyiapkan makanan untuk orang sakit seharusnya lebih menjadi kepedulian dan kesenangan kaum perempuan daripada menyiapkan makanan untuk orang yang cerewet soal makanan, berbuat kasih daripada memuaskan selera makan.
- 4. Setelah mendapatkan Tamar, Amnon berusaha untuk berdua saja dengannya. Sebab seorang pezinah, apalagi pezinah yang begitu keji seperti ini, berusaha agar jangan seorang pun melihatnya (Ayb. 24:15). Makanannya sudah tersedia, tetapi Amnon tidak dapat makan kalau dilihat oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka semua harus disuruh keluar (ay. 9). Orang sakit harus dituruti keinginannya, dan berpikir bahwa ia mempunyai hak istimewa untuk memerintah. Tamar bersedia menuruti keinginan Amnon. Jiwanya yang murni dan berbudi sama sekali tidak memikirkan apa yang memenuhi pikiran Amnon yang cemar. Oleh karena itu, dia tidak segan-segan berduaan saja dengan kakaknya di dalam kamar (ay. 10). Dan sekarang topengnya dilempar, makanannya disingkirkan, dan si bedebah keji itu memanggil adiknya, namun dengan kurang ajar merayunya untuk tidur dengannya (ay. 11). Sungguh suatu penghinaan yang rendah terhadap kebajikan Tamar untuk berpikir bahwa ia bisa dibujuk untuk melakukan kefasikan seperti itu, sementara Amnon mengenal perilaku teladan adiknya yang selalu sopan dan berbudi. Tetapi sudah biasa bagi orang-orang yang hidup dalam kenajisan untuk berpikir bahwa orang lain sama saja seperti diri mereka, atau setidak-tidaknya merupakan bahan bakar bagi percikan api mereka.
- III. Iblis, sebagai penggoda yang kuat, menutup telinga Amnon dari semua alasan yang dipakai Tamar untuk menolak serangan-serangannya dan yang bisa saja membujuknya untuk menghentikan perbuatannya itu. Kita dapat membayangkan betapa terkejut dan ngerinya perempuan muda itu ketika diserang seperti itu, betapa malu dan gemetarnya dia. Namun, dalam kekalutan ini, tidak ada hal yang dapat diucapkan dengan lebih tepat, atau dengan alasan yang lebih kuat, daripada apa yang dikatakannya kepada Amnon.
- 1. Tamar menyebut Amnon kakak, untuk mengingatkan dia akan kedekatan hubungan mereka, yang membuatnya melanggar hukum untuk menikahinya, apalagi untuk mencemarinya. Hal itu dengan tegas dilarang (Im. 18:9) dengan ancaman hukuman yang berat (Im. 20:17). Dalam hal ini orang harus bertindak sangat hati-hati, supaya jangan sampai kasih yang harus ada di antara sesama anggota keluarga merosot menjadi nafsu birahi.
- 2. Ia memohon kakaknya untuk tidak memperkosanya, yang menyiratkan bahwa dia tidak akan pernah menyetujui perbuatan keji tersebut sedikit pun. Dan kepuasan apakah yang dapat dirasakan Amnon dengan cara kekerasan?
- 3. Ia menjelaskan kepada kakaknya betapa jahatnya perbuatan itu. Perbuatan itu merupakan suatu kebodohan (KJV). Semua dosa adalah demikian, terutama dosa kenajisan. Perbuatan itu adalah jenis kefasikan yang paling buruk. Kekejian yang demikian tidak boleh dilakukan di Israel, di antara orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah, yang memiliki ketetapan-ketetapan yang lebih baik daripada yang dimiliki oleh bangsa-bangsa kafir. Kita adalah orang Israel. Jika kita melakukan hal-hal seperti itu, kita lebih tidak dapat dimaafkan daripada bangsa lain, dan hukuman kita akan lebih tidak dapat ditanggung, sebab kita mencela TUHAN dan Nama yang mulia, yang oleh-Nya kita menjadi milik Allah.
- 4. Ia menunjukkan kepada kakaknya betapa memalukannya perbuatan tersebut, yang mungkin dapat mempengaruhinya lebih kuat daripada dosa dari perbuatan itu: “Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Walaupun kecemaranku harus disembunyikan, namun aku akan merasa malu untuk mengingatnya seumur hidupku. Jika hal itu sampai ketahuan, bagaimanakah aku sanggup menatap wajah teman-temanku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel,” yaitu, “Engkau akan dipandang sebagai orang bejat yang keji, yang paling buruk dari semua orang. Engkau akan kehilangan kehormatan di mata semua orang yang bijak dan baik, sehingga akan disingkirkan sebagai orang yang tidak pantas untuk memerintah, sekalipun engkau anak sulung. Sebab Israel tidak akan pernah tunduk kepada pemerintahan dari seorang yang bodoh seperti itu.” Kemungkinan akan mendapat malu, terutama rasa malu untuk selamanya, haruslah mencegah kita dari berbuat dosa.
- 5. Untuk mengalihkan kakaknya dari maksud jahatnya pada saat ini, dan, kalau mungkin, untuk bisa pergi dari kakaknya, Tamar menyatakan kepada kakaknya bahwa mungkin saja sang raja, daripada melihat putranya mati karena cinta, akan mengesampingkan hukum ilahi dan membiarkan putranya menikahinya. Bukan berarti Tamar berpikir bahwa sang raja memiliki kuasa untuk mengesampingkan hukum ilahi seperti itu, atau akan berlagak melakukannya. Sebaliknya, dia yakin bahwa, setelah raja diberi tahu tentang keinginan yang jahat ini oleh Amnon sendiri, yang hampir tidak akan dipercayainya dari orang lain, maka raja akan mengambil suatu cara yang jitu untuk melindunginya dari kakaknya. Namun semua usaha dan alasan yang dikemukakannya itu tidak berhasil. Jiwa Amnon yang sombong tidak dapat menerima penolakan. Sebaliknya, penghiburan dan kehormatan Tamar, dan semua yang berharga baginya, harus dikorbankan demi memuaskan nafsu binatangnya yang memalukan (ay. 14). Dikhawatirkan bahwa Amnon, kendati masih muda, telah lama menjalani kehidupan yang cabul, yang tidak pernah diketahui ataupun dihukum oleh ayahnya. Sebab orang tidak bisa, secara tiba-tiba, sampai kepada puncak kejahatan yang begitu tinggi seperti ini. Tetapi inikah cintanya kepada Tamar? Inikah balasan yang diberikannya kepada adiknya atas kesediaan adiknya untuk merawat dia di kala sakit? Akankah dia memperlakukan adik perempuannya seperti seorang pelacur? Penjahat rendahan! Semoga Allah melepaskan semua perempuan yang sopan dan berbudi dari para pria yang jahat dan tidak berakal sehat seperti itu.
- IV. Iblis, sebagai penganiaya dan pengkhianat, segera mengubah cinta Amnon terhadap Tamar menjadi kebencian (ay. 15): Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar, sungguh besar, pada Amnon terhadap gadis itu, demikian dalam tafsiran yang agak luas. Dan Amnon menjadi biadab dalam kebenciannya sama seperti sebelumnya dalam nafsu birahinya.
- 1. Amnon dengan hina memaksa Tamar keluar dari pintu. Bahkan, seakan-akan dia sekarang tidak sudi menyentuh Tamar dengan tangannya sendiri, dia memerintahkan pelayannya untuk menyuruh perempuan itu pergi dan mengunci pintu di belakangnya (ay. 17). Nah,
- (1) Perempuan yang tidak bersalah dan disakiti itu mempunyai alasan untuk membenci hal ini sebagai suatu penghinaan yang besar, dan dalam beberapa hal (ay. 16) lebih jahat daripada penghinaan sebelumnya. Sebab tidak ada hal lain yang dapat dilakukan kepadanya dengan lebih biadab dan keji, atau lebih menghina. Seandainya Amnon mau berusaha menyembunyikan apa yang telah dilakukan, maka kehormatan Tamar hanya akan hilang dari dirinya sendiri. Seandainya Amnon mau berlutut dan memohon ampun kepada Tamar, itu bisa saja sedikit memperbaiki keadaan. Seandainya Amnon memberinya waktu untuk menenangkan diri setelah kekalutan yang mengerikan yang dialaminya itu, bisa saja Tamar mengendalikan perasaannya ketika pergi keluar, dan dengan demikian berdiam diri secara bijaksana. Tetapi menyuruhnya keluar dengan cepat-cepat seperti itu, dengan kasar seperti itu, seakan-akan dia telah berbuat sesuatu yang jahat, mengharuskan dia, sebagai pembelaan diri, untuk menyatakan kesalahan yang telah dilakukan terhadapnya.
- (2) Kita dapat belajar dari sini tentang kejahatan dosa, hawa nafsu yang tak terkendali itu sama buruknya dengan nafsu makan yang tak terkendali, dan juga akibat-akibat yang merusak dari dosa karena pada akhirnya, dosa memagut seperti seekor ular. Sebab di sini kita mendapati,
- [1] Bahwa dosa, yang manis saat dilakukan, sesudahnya menjadi menjijikkan dan menyakitkan, dan hati nurani si pendosa sendiri menjadikan dosa itu demikian bagi dirinya. Amnon membenci Tamar karena Tamar tidak mau menuruti kejahatannya, dan dengan demikian ikut ambil bagian dalam kesalahan itu, tetapi justru menolaknya sampai akhir, dan mengajukan alasan yang menentangnya. Dan dengan demikian Tamar melemparkan semua kesalahan hanya kepada Amnon. Seandainya Amnon membenci dosa itu, dan merasa jijik terhadap dirinya sendiri karena dosa itu, kita bisa saja berharap bahwa dia bertobat. Dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan kejengkelan pada kita (2Kor. 7:11). Tetapi membenci orang yang telah dilecehkannya menunjukkan bahwa hati nuraninya ketakutan, namun hatinya sama sekali tidak merendah. Lihatlah betapa kesenangan daging itu merupakan kesenangan yang menipu, betapa cepat kesenangan itu berlalu, dan berubah menjadi kebencian (lih. Yeh. 23:17).
- [2] Bahwa dosa, yang tersembunyi saat dilakukan, sesudahnya menjadi terbuka dan diketahui semua orang, dan orang-orang berdosa itu sendiri sering menjadikannya demikian. Mereka tergelincir karena lidah mereka sendiri. Para ahli Yahudi berkata bahwa, oleh karena kejahatan Amnon ini, dibuat suatu hukum bahwa seorang laki-laki muda dan seorang perempuan muda tidak boleh berduaan saja. Sebab, kata mereka, jika putri raja saja diperlakukan demikian, apa jadinya dengan anak-anak orang biasa?
- 2. Sekarang kita harus meninggalkan si penjahat pada serangan-serangan yang menakutkan dari hati nuraninya sendiri yang bersalah, dan mencari tahu apa yang terjadi pada korban yang malang.
- (1) Tamar dengan getir meratapi luka yang telah diterimanya, karena hal itu mencoreng kehormatannya, meskipun tidak betul-betul menodai kebajikannya. Ia mengoyakkan baju kurungnya yang maha indah sebagai tanda kesedihannya, dan menaruh abu di atas kepalanya, untuk memperburuk rupanya, karena membenci kecantikannya sendiri dan perhiasan yang dipakainya, sebab semuanya itu telah menyebabkan timbulnya cinta terlarang Amnon. Lalu pergilah dia sambil meratapi dosa orang lain (ay. 19).
- (2) Tamar menarik diri ke rumah Absalom kakaknya, karena dia adalah kakak kandungnya sendiri, dan di sana dia hidup menyendiri dan menderita, sebagai tanda kebersahajaannya dan kebenciannya terhadap kenajisan. Absalom kemudian berbicara kepadanya dengan lembut, memintanya untuk melupakan kejahatan itu untuk saat ini, sambil berencana untuk membalaskannya sendiri (ay. 20). Tampak dari pertanyaan Absalom Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau?, bahwa Amnon terkenal suka berbuat cabul seperti itu, sehingga berbahaya bagi perempuan baik-baik untuk berada bersamanya. Hal ini mungkin diketahui Absalom, tetapi Tamar sama sekali tidak tahumenahu soal itu.
SH: 2Sam 13:1-22 - Mata gelap. (Minggu, 28 Juni 1998) Mata gelap.
Kecantikan Tamar membuat nafsu Amnon, saudaranya bangkit. Amnon sangat menginginkan Tamar, tapi sadar bahwa itu tidak mungkin. Amnon berg...
Mata gelap.
Kecantikan Tamar membuat nafsu Amnon, saudaranya bangkit. Amnon sangat menginginkan Tamar, tapi sadar bahwa itu tidak mungkin. Amnon berguru kepada si licik, Yonadab untuk mengatur siasat jahat. Mata Amnon sudah gelap. Nafsu dan keinginan daging telah membutnya tidak dapat melihat bahwa Tamar yang ingin diperkosanya itu adalah saudara satu ayah. Nafsu dan keinginan daging memang selalu membuat mata kita tidak dapat melihat jelas dengan akal sehat.
Hati gelap. Mata yang gelap berasal dari hati yang gelap. Bila nafsu itu tidak diluruskan Tuhan tetapi dituruti saja, ia akan membuat hati tambah gelap. Tamar berusaha memperingatkan Amnon agar jangan memperlakukan perbuatan terkutuk itu, tetapi Amnon sudah digelapkan oleh dosa. Walaupun Tamar memberikan jalan keluar supaya Amnon memintanya dari Daud secara baik-baik, tapi hati Amnon tak mampu menimbang yang baik. Bahkan begitu gelapnya hati Amnon, setelah ia berhasil memperkosa Tamar, kemudian dia tidak mau bertanggungjawab. Adiknya dibiarkan menanggung derita dan malu sendiri. Inilah jahatnya hati yang gelap.
Renungkan: Kepuasan yang berasal dari nafsu terpenuhi tidak pernah menghasilkan sukacita, melainkan rasa takut dan dosa.
Doakan: Orang yang masih hidup dalam belenggu nafsu dan dosa.
SH: 2Sam 13:1-22 - Dosa melahirkan dosa (Minggu, 26 September 2010) Dosa melahirkan dosa
Mulai dari pasal 13, kita melihat efek dosa, yang bergulung-gulung bagaikan ombak, yang terjadi pada keluarga Daud. Efek itu men...
Dosa melahirkan dosa
Mulai dari pasal 13, kita melihat efek dosa, yang bergulung-gulung bagaikan ombak, yang terjadi pada keluarga Daud. Efek itu menyebabkan pecahnya kerajaan Israel setelah masa kekuasaan Salomo. Efek ini terlihat langsung setelah dosa sangat besar yang dilakukan oleh Daud tehadap istri Uria, yaitu Batsyeba (2Sam. 11-12). Walaupun Daud kemudian bertobat, tetapi akibat dosa tidak bisa dia hindari.
Mula-mula efek itu terlihat dalam kisah Amnon dan Tamar. Amnon adalah anak pertama Daud (2Sam. 3:2), dan Ta-mar adalah anak Daud dari Maakha (2 Sam. 3:3). Berarti Tamar masih terhitung adik Amnon, meski beda ibu. Amnon tertarik pada Tamar, yang cantik (1). Ketertarikan dan kemudian hasutan dari seorang sahabat, membuat Amnon merancang skenario untuk melampiaskan hasratnya atas Tamar (5-6). Hawa nafsu begitu menguasai diri Amnon sampai-sampai ia tidak peduli lagi untuk menyaring apakah masukan yang dia dengar adalah baik dan boleh dilakukan. Ia juga tidak peduli bahwa hubungan semacam itu sangat dilarang di Israel (12-13; bdk. Im. 18:9; 20:17).
Namun apa yang terjadi kemudian sangat anti klimaks. Semula Amnon mengingini Tamar begitu rupa, sampai-sampai ia terkena penyakit rindu (2). Namun setelah berhasil memuaskan hasratnya, Amnon malah berbalik membenci Tamar. Bahkan ia mengusir adik tirinya itu begitu saja. Aib itu kemudian diketahui Absalom, kakak Tamar. Lahir perasaan benci di hatinya terhadap Amnon, yang telah menodai adiknya. Benci ini lalu berkembang menjadi dendam membara yang tampaknya hanya bisa terpuaskan dengan kematian Amnon.
Dosa Daud ternyata tak hanya berdampak bagi dirinya sendiri. Keturunannya pun terkena dampak dosanya. Maka jangan pernah mentolerir dosa. Dosa tak akan pernah berhenti menghasilkan dosa lain. Dosa tak pernah puas memengaruhi satu orang saja. Maka putuskan segera dosa yang masih ada pada kita daripada maut jadi bagian kita (Yak. 1:15).
SH: 2Sam 13:1-29 - Baca Gali Alkitab 8 (Kamis, 26 Juni 2014) Baca Gali Alkitab 8
Apa saja yang Anda baca?
1. Hubungan apa yang ada antara Amnon, Tamar, dan Absalom? (1)
2. Apa yang diinginkan Amnon? Seberapa ...
Baca Gali Alkitab 8
1. Hubungan apa yang ada antara Amnon, Tamar, dan Absalom? (1)
2. Apa yang diinginkan Amnon? Seberapa besar keinginannya? (2)
3. Siapakah Yonadab? Apa isi sarannya bagi Amnon? (3-6)
4. Apa jawaban Daud terhadap permintaan Amnon? Apa tanggapan Tamar terhadap permintaan Daud? (7-11)
5. Bagaimana tindakan Tamar terhadap perbuatan Amnon atas dirinya? (12-14)
6. Setelah melaksanakan keinginannya, bagaimana sikap Amnon terhadap Tamar? (15-19)
7. Apap yang terjadi setelah pemerkosaan itu diketahui? (20-22)
8. Mengapa Absalom menginginkan Amnon pergi ke Baal Hazor? Apa yang terjadi di sana? (23-29)
9. Apa yang Daud dengar mengenai perbuatan Absalom? (30-33)
10. Setelah membunuh Amnon, ke manakah Absalom pergi? (34, 37) Apa reaksi Daud ketika mengetahui Absalom melarikan diri? (37-39)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Daud tidak melakukan apa pun meski mengetahui perbuatan Amnon dan Absalom. Apa konsekuensinya? Mengapa Daud bersikap demikian?
2. Mengapa Daud menolak bertemu Absalom?
Apa respons Anda?
1. Apakah Anda pernah membiarkan konflik dan kepahitan yang berkepanjangan?
2. Apa yang menghalangi Anda untuk melakukan rekonsiliasi?
Pokok Doa:
Agar gereja-gereja yang mengalami konflik internal bisa introspeksi dan segera terjadi rekonsiliasi
SH: 2Sam 13:1-22 - Tragedi keluarga raja (Kamis, 26 Juni 2014) Tragedi keluarga raja
Dosa bisa saja tidak terjadi bila orang-orang di sekitar orang yang akan berbuat dosa mau melarang atau menegur, bahkan menghal...
Tragedi keluarga raja
Dosa bisa saja tidak terjadi bila orang-orang di sekitar orang yang akan berbuat dosa mau melarang atau menegur, bahkan menghalangi perbuatan dosa itu. Namun bila orang diam saja atau malah memberikan dukungan maka dosa akan bagaikan api terguyur bensin.
Amnon adalah anak laki-laki Daud yang pertama (2Sam. 3:2). Ia jatuh cinta pada Tamar, saudara perempuannya, seayah lain ibu (1-2). Cinta terlarang ini dikompori oleh Yonadab, saudara sepupu Amnon, dengan suatu tipu muslihat (3-5). Ia mengusulkan agar Amnon mengatur pertemuan pribadi dengan Tamar. Caranya, ia berpura-pura sakit dan meminta dikunjungi Tamar. Ide Yonadab yang dirasa cemerlang, segera dijalankan oleh Amnon dengan memanfaatkan ayahnya, Daud. Tamar pun didatangkan ke kamar Amnon (6-10) dan di situlah Amnon memerkosa Tamar (11-14). Namun apa yang terjadi setelah itu? Rasa cinta tiba-tiba hilang berganti benci (15) dan Tamar diusir begitu saja dari kamar Amnon (16-18). Ternyata cinta Amnon kepada Tamar bukanlah cinta sejati, melainkan hawa nafsu yang dapat menguap begitu saja ketika sudah terpuaskan.
Absalom, abang kandung Tamar, mengetahui peristiwa memalukan itu dari Tamar sendiri (20). Namun ia hanya bisa menyimpan rasa bencinya terhadap Amnon (22). Mungkin ia menunggu saat yang tepat untuk balas dendam. Daud sendiri juga tahu dan ia marah (21). Namun sayang, selaku ayah, Daud tidak melakukan tindakan tegas terhadap orang yang memerkosa putrinya. Seharusnya ia peka terhadap perilaku ganjil Amnon dan tidak mengizinkan Tamar menemui Amnon. Absalom saja bisa peka terhadap apa yang telah dialami Tamar. Yonadab sendiri selaku saudara sepupu seharusnya tidak mendorong Amnon untuk berbuat jahat.
Dosa yang dimulai dari Daud kemudian menjangkiti anggota keluarganya sehingga setiap orang bisa terjerat dalam lingkaran dosa itu. Coba selidiki keluarga kita, apakah dosa juga berkuasa di dalamnya? Bila ya, mintalah Kristus mematahkan kuasa itu dan lakukanlah pertobatan sebagai keluarga. Setelah itu, utamakan Yesus dalam keluarga Anda.
SH: 2Sam 13:1-22 - Noblesse Oblige (Senin, 10 Februari 2020) Noblesse Oblige
Noblesse oblige. Makna harfiahnya kewajiban seorang bangsawan. KBBI menerjemahkannya sebagai "kewajiban luhur". Itulah yang tidak ter...
Noblesse Oblige
Noblesse oblige. Makna harfiahnya kewajiban seorang bangsawan. KBBI menerjemahkannya sebagai "kewajiban luhur". Itulah yang tidak terlihat dari ketiga bangsawan, yaitu Amnon, Absalom, dan Daud.
Amnon bin Daud jatuh cinta kepada Tamar. Tampaknya penulis Kitab Samuel dengan sengaja menuliskan "Amnon bin Daud" dan "Absalom bin Daud" (1). Kedua anak laki-laki itu dinyatakan sebagai anak Daud. Sehingga ketika Amnon jatuh cinta kepada Tamar, adik Absalom, penulis menyuratkan bahwa perasaan itu bukanlah hal yang wajar. Amnon mencintai saudara satu bapak lain Ibu. Amnon sepertinya tidak dapat mengendalikan keinginannya, yang berpengaruh kepada fisiknya (2). Saking kasmarannya, Amnon sendiri setuju dengan usulan Yonadab untuk menjebak Tamar dan memperkosanya. Dengan mengusir Tamar, Amnon memang tidak bermaksud memperistri Tamar, dia hanya ingin melecehkannya.
Absalom yang mendengar hal itu meminta Tamar untuk menyimpan aib yang menimpanya (2). Meski sangat membenci Amnon, namun Absalom menyimpan kebencian itu dalam hatinya. Tindakan Absalom yang meminta Tamar untuk mendiamkan perkara itu hanya membuat persoalan tidak terselesaikan. Jelaslah, ia pun tidak mengindahkan perasaan Tamar.
Tak hanya mereka berdua, Daud pun tak luput dari kesalahan. Memang penulis Kitab 2 Samuel mencatat bahwa Daud marah. Akan tetapi, Daud tidak mengambil tindakan apa-apa terhadap Amnon. Tindakan Daud itu memberikan alasan kuat bagi Absalom untuk membunuh Amnon. Yang pasti, tindakan Daud ini pastilah melukai perasaan Tamar. Para bangsawan dalam perikop ini tidak memperlihatkan citra diri sebagai bangsawan: Amnon yang bertindak semaunya, Absalom yang memupuk dendam, dan Daud yang tidak tegas terhadap kelakuan anaknya sendiri. Tamar hanyalah korban dari tindakan ketiga laki-laki itu-orang-orang dekatnya sendiri.
Doa: Tuhan, mampukan kami menjalani kehidupan kami sebagai pengikut-Mu! [YMI]
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) Penulis : Tidak dikenal
Tema : Pemerintahan Daud
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM
Latar Belakang
Karena Kitab 1 dan 2 Sa...
Penulis : Tidak dikenal
Tema : Pemerintahan Daud
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM
Latar Belakang
Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).
Tujuan
2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).
Survai
Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud
- (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
- (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
- (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).
Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai 2 Samuel.
- (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
- (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
- (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
- (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
- (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.
Full Life: 2 Samuel (Garis Besar) Garis Besar
I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
(2Sam 1:1-10:19)
A. Keberhasilan Politik Daud
...
Garis Besar
- I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
(2Sam 1:1-10:19) - A. Keberhasilan Politik Daud
(2Sam 1:1-5:25) - 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
(2Sam 1:1-27) - 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
(2Sam 2:1-4:12) - 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
(2Sam 5:1-5) - 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
(2Sam 5:6-10) - 5. Daud Meluaskan Kerajaan
(2Sam 5:11-25) - B. Keberhasilan Rohani Daud
(2Sam 6:1-7:29) - 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
(2Sam 6:1-23) - 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
(2Sam 7:1-3) - 3. Perjanjian Allah dengan Daud
(2Sam 7:4-17) - 4. Tanggapan Daud
(2Sam 7:18-29) - C. Keberhasilan Militer Daud
(2Sam 8:1-10:19) - 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
dan Edom (2Sam 8:1-12) - 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
(2Sam 8:13-9:13) - 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
(2Sam 10:1-19) - II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
(2Sam 11:1-12:14) - A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
(2Sam 11:1-5) - B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
(2Sam 11:6-27) - C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
(2Sam 12:1-14) - III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
(2Sam 12:15-20:26) - A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
(2Sam 12:15-15:6) - 1. Kematian Anak Perzinaannya
(2Sam 12:15-25) - 2. Kesetiaan Yoab
(2Sam 12:26-31) - 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
(2Sam 13:1-20) - 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
(2Sam 13:21-36) - 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
(2Sam 13:37-15:6) - B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
(2Sam 15:7-20:26) - 1. Pemberontakan Absalom
(2Sam 15:7-12) - 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
(2Sam 15:13-16:14) - 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
(2Sam 16:15-17:29) - 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
(2Sam 18:1-32) - 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
(2Sam 18:33-19:8) - 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
(2Sam 19:9-43) - 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
(2Sam 20:1-26) - IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
(2Sam 21:1-24:25) - A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
(2Sam 21:1-14) - B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
(2Sam 21:15-22) - C. Mazmur Pujian Daud
(2Sam 22:1-51) - D. Kata-Kata Terakhir Daud
(2Sam 23:1-7) - E. Orang-Orang Perkasa Daud
(2Sam 23:8-39) - F. Sensus Daud dan Tulah Allah
(2Sam 24:1-17) - G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
(2Sam 24:18-25)
Matthew Henry: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab)
Kitab ini berkisah tentang riwayat pemerintahan raja Daud. Di dalam kitab sebelumnya, kita telah membaca mengenai ditetapkannya Daud untuk memerint...
- Kitab ini berkisah tentang riwayat pemerintahan raja Daud. Di dalam kitab sebelumnya, kita telah membaca mengenai ditetapkannya Daud untuk memerintah atas Israel serta pergumulan-pergumulannya dengan Saul, yang pada akhirnya berakhir dengan kematian orang yang menindasnya. Kitab ini diawali dengan naiknya Daud ke atas takhta, kemudian sepenuhnya diisi oleh perkara-perkara pemerintahannya selama empat puluh tahun berkuasa. Itulah sebabnya kitab ini di dalam Alkitab Septuaginta diberi judul Kitab Ketiga dari Raja-raja. Di dalamnya tertulis rupa-rupa kemenangan dan permasalahan Daud.
- I. Kemenangan-kemenangan Daud atas kaum keluarga Saul (ps. 1-4), atas orang Yebus dan orang Filistin (ps. 5), pada saat pengangkutan tabut Allah (ps. 6-7), dan atas bangsa-bangsa sekeliling yang menentang dirinya (ps. 8-10). Sampai sejauh ini, jalannya riwayat Daud selaras dengan apa yang kita harapkan dari pribadinya dan dengan pilihan yang telah dijatuhkan atasnya. Akan tetapi, Daud mempunyai sisi gelapnya sendiri.
- II. Kita mendapati berbagai permasalahan yang dihadapi Daud, rupa-rupa penyebabnya, dan dosanya di dalam perkara Uria (ps. 11-12). Kemudian permasalahan-permasalahan itu sendiri yang muncul akibat dosa Amnon (ps. 13), pemberontakan Absalom (ps. 14-19), dan pemberontakan Seba (ps. 20), serta penyakit sampar di Israel akibat Daud menghitung jumlah rakyat (ps. 24), di samping kelaparan yang menimpa orang Gibeon (ps. 21). Kita mendapati nyanyian Daud (ps. 22), dan perkataan terakhirnya serta pahlawan-pahlawan yang mengiringinya (ps. 23). Ada banyak hal di dalam riwayat Daud yang sangat berguna untuk memberi kita pelajaran. Akan tetapi, mengenai sang pahlawan yang menjadi tokoh utama dalam sejarah itu, meskipun dalam berbagai peristiwa ia di sini terlihat sangat hebat, dan sangat baik hati, dan sungguh-sungguh menjadi kesayangan sorga, harus diakui bahwa kehormatannya bersinar lebih terang di dalam mazmur-mazmur gubahannya daripada di dalam riwayat dirinya.
Ende: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) SJEMUEL
PENDAHULUAN
Kedua kitab Sjemuel mula2 hanjalah satu karja besar, jang malahan dilandjutkan
dalan I Radja2. Kesatuan ini njatalah baik dari isi...
SJEMUEL
PENDAHULUAN
Kedua kitab Sjemuel mula2 hanjalah satu karja besar, jang malahan dilandjutkan dalan I Radja2. Kesatuan ini njatalah baik dari isi maupun gaja-bahasanja, meskipun pelbagai bagiannja mempunjai tjoraknja sendiri. Tradisi Hibrani kuno djuga selalu memandangnja sebagai suatu kesatuan. Didalam terdjemahan Junani (k.l. th. 250 sebelum Mas.) kitab tadi dibagi djadi dua bagian jang hampir sama tebalnja, dan agaknja melulu karena alasan2 praktis. Baru dalam abad ke-15 Mas. pembagian itu dimasukkan kedalam naskah Hibrani.
Tambahan pula terdjemahan Junani mempertalikan erat2 kitab Sjemuel itu dengan kedua Radja2. Keseluruhannja dinamakan: "Kitab2 keradjaan2" atau "pemerintahan2", dan di-bagi2" djadi empat djilid tersendiri. Ini diikuti oleh terdjemahan Latin (Vulgata), meskipun Hironimus sendiri mengenal nama Hibraninja dan memakainja sebagai djudul kedua. Tetapi nama "keradjaan2" diubahnja djadi nama jang lebih tepat, jakni Radja2. Hingga sekarang tradisi ini masih diikuti, sehingga kitab2 itu dikutip sebagai: I dan II Radja2 (=I dan II Sjemuel, menurut tradisi Hibrani) dan III dan IV Radja2 (=I dan II Radja 2 menurut kebiasaan umum Hibrani. Terdjemahan2 modern pada umumnja mengikuti kebiasaan Hibrani, hal mana diikuti pula dalam terdjemahan ini.
Nama "kitab2 Sjemuel" ini lebih menurut tradisi daripada tepat. Betul, beberapa lama adalah pendapat Jahudi, jang berdasarkan salah tafsir dari I Twr. 29,29, bahwasanja Sjemuel mendjadi pengarangnja. Tetapi hal ini tidak dapat diterima bagi suatu kitab, jang untuk sebagian besar mentjeritakan kedjadian2 jang terdjadi lama sesudah Sjemuel meninggal. Sjemuelpun bukan tokoh terpenting didalam kitab ini, sehingga kitab tadi boleh diberi namanja, sebagaimana halnja dengan kitab Josjua. Dawud djauh lebih penting didalam kitab ini. Boleh djadi nama Sjemuel dipakai, karena nama Daud sudah dibubuhkan selaku pengarang pada kitab Masmur, sedangkan nama Sjaul, radja jang sudah ditolak itu, tidak dapat digunakan untuk djudul bagi sebuah kitab jang sutji.
Tjeritera kitab Sjemuel muat laporan fragmentaris mengenai periodos, jang berlangsung dari djaman para Hakim -- Sjemuel sendiri diutarakan sebagai jang terachir dari para Hakim, -- sampai dengan achir hidup Dawud, jang kematiannja baru ditjeriterakan dalam I Radja2 (1-2). Kemarian Dawud serta penggantiannja oleh Sulaiman djatuh kira2 dalam tahun 970 seb. Mas. Berdasarkan keterangan2 dari kitab itu sendiri, maka lahirnja Sjemuel pada awal kitab itu, pada masa keimaman 'Eli, djatuh kira2 dalam th. 1070 seb Mas. Dengan demikian kitab Sjemuel melingkupi l.k. satu abad dari sedjarah Israil.
Sedjarah politik dalam abad, jang merupakan latarbelakang kitab Sjemuel itu, agak katjau, namun amat penting djuga bagi perkembangan umat Allah. Daripada kekatjauan besar didjaman para Hakim, waktu suku2 Israil berpidjak tetap ditanah Kanaan masing2 suku berdiri sendiri dengan tiada kesatuan sedikitpun, selain keasatuan keigaman, berkembanglah didjaman jang baru itu suatu negara kesatuan dibawah pimpinan seorang radja. Perubahan susunan pemerintahan ini, jang dari segi kenegaraan merupakan suatu kemadjuan jang njata, terdjadi karena pengaruh pelbagai faktor dari luar. Faktor jang terutama ialah antjaman dahsjat dari pihak orang2 Felesjet, jang malaham membahayakan hidup Israil. Adapun orang-2 Felesjet itu suatu bangsa jang berasal dari Asia Depan. Setelah beberapa kali gagal usahanja untuk menetap dinegeri Mesir, bangsa itu berhasil berpidjak tetap dipantai Palestina, (nama Palestina berasal dari nama orang2 "Felesjet") dimana mereka mendirikan sedjumlah kota kerajaan jang tjukup kuat. Dari Pantai mereka masuk kepedalaman, dimana tak dapat tidak mereka berbentrok dengan suku2 Israil, jang baru menduduki tanah itu, dan itupun belum seluruhnja. Dengan banjak susah pajah suku2 jang masih primitif itu dapat bertahan terhadap orang2 Felesjet jang gagah perkasa dan diorganisir dengan baik itu. Kitab Sjemuel mulai dengan masa perang mati2an itu sedang hebat2nja. Orang2 Felesjet sudah djauh masuknja dan sudah menduduki sebagian besar dari tanah itu dan menaklukkan penduduknja. Terhadap bahaja itu suku Israil membutuhkan persatuan jang kokoh dibawah pimpinan pemerintahan pusat. Dimasa itu pula bangsa2 tetangga Israil jaitu Edom, Moab dan Aram mendirikikan keradjaan2 nasional dan mendapat kekuatan jang tak terkenal hingga itu dari organisasi pemerintahan jang baru. Tidak mengherankan, kalau Israil dipengaruhi djuga oleh tjontoh2 itu (I Sjem.8,5.19.20), meskipun kejakinan keigamannja ikut menentukan susunan keradjaan itu. Israilpun mengorganisir negerinja djadi suatu keradjaan.
Gagasan jang sungguh baru itu diwujudkan setjara lambat-laun, kendati djalannja tjukup tjepat djuga. Dan itupun tidak berdjalan tanpa oposisi, lebih-lebih dari kalangan2 keigaman, jang berdasarkan pendapat keigaman mereka, sukar menerima keradjaan itu. Langkah pertama diambil karena tekanan dari pihak orang2 'Amon, jang memusuhi mereka. Sebagaimana dahulu halnja dengan para Hakim, demikianpun sekarang seorang petani muda dihinggapi langsung oleh roh Allah, untuk menjelamatkan bangsanja. Kalau dulu para Hakim setelah memperoleh kemenangan, segera kembali lagi kepekerdjaannja, dan persatuan sementara dari suku lenjap lagi, maka kali ini Sjaul diproklamir sebagai radja setjara definitif oleh Rakjat, bahkan dengan persetudjuan pihak oposisi, jang diwakili oleh Sjemuel dan jang tidak dapat mentjegah perkembangan itu lagi.
Usaha jang pertama itu menemui kegagalan. Sungguhpun Sjaul berhasil memukul mundur orang2 Felesjet beberapa waktu lamanja dan memperoleh kemenangan2 jang gemilang dalam perang-tanding jang perwira dan dalam pertempuran2 umum, namun ia se-kali2 tidak berhasil mematahkan kekuasaan mereka atau sedikit2nja membatasinja. Lagi pula oposisi dari kalangan2 keigaman bertambah kuat. Achirnja didalam pertempuran jang hebat dipegunungan Gilboa' Israil menderita kekalahan dan Sjaul serta putera2-nja menemui adjalnja. Keadaan politik Israil pada achir pemerintahan Sjaul tidak banjak bedanja dengan keadaan waktu ia mulai tampil kemuka (I Sjem.31).
Namun demikian, Israil tidak mau melepaskan lagi gagasan keradjaan. Suku2 di Utara memaklumkan Isjabaal, putera Sjaul, mendjadi radja, sedangkan Juda menerima seorang pemimpin gerombolan jang populer, jaitu Dawud, sebagai radjanja. (II Sjem. 2,1-10) Kedua keradjaan itu bermusuhan. Tetapi setelah Isjabaal dilikwidir, Dawud berhasil mendapat pengakuan dari semua suku. Persatuan dibawah satu radja dipulihkan. Tetapi tetapla monarchi-rangkap, dan antar ke-dua2nja tiada ikatan dalam jang sesungguhnja.
Kali ini keradjaan berhasil. Dawud tampak sebagai orang jang saleh, sehingga ia berhasil merebut hati pihak oposisi dari kalangan keigaman, untuk menerima kenjataan itu. Ia adalah seorang politikus jang tjerdik, jang tahu membatasi persaingan antar-suku. Ia membuat ibu-kota politik jang baru di Jerusjalem, jang djuga dijadikannja pusat keigamaan jang terpenting; hal mana sudah semestinjalah didalam suasana, dimana negara dan agama dipertalikan dengan amat eratnja. Kantong2 terachir penduduk aseli Kena'an, jang sedikit banjak berdiri sendiri2, diasimilasikan dengan bangsa Israil oleh Dawud. Dengan membentuk angkatan perang jang tetap, jang dapat digunakan sebagai inti didalam mobilisasi umum, Dawud melengkapi keradjaannja dengan alat pertahanan jang kuat, jang disegani pula diluarnegeri. A.l. berkat alat pertahanan jang kuat itu Dawud mentjatat hasil2 jang gemilang dalam politik luarnegerinja. Orang2 Felesjet ditundukkan secara definitif dan sebagian dari wilajah diduduki Dawud, sehingga peranan mereka digantikan samasekali oleh orang2 bani Israil. Sedjumlah negeri tetangga ditaklukkannja dan wilajahnja sendiri sangat diperluas karenanja, sehingga keradjaannja tidak hanja luas, tetapi djuga dikelilingi dengan serentetan negeri2 taklukan, jang melindungi wilajah keradjaannja sendiri. Dibawah pimpinan Dawud Israil mendjadi keradjaan nasional, jang djuga termasjhur didunia internasional. sungguh suatu masa kedjajaan, jang tidak pernah ditjapai lagi sesudah itu. Perkembangan dimungkinkan pula, karena negara2 besar pada waktu itu tidak dapat mengembangkan kekuasaannja. Asjur baru sadja muntjul dan belum merentjanakan perebutan kekuasaan dinegeri2 jang djauh. Mesir terlalu lemah dedalam dan terlalu terbagi, untuk dapat menuntuk hak-haknja jang kuno atas Palestina. Demikianlah Israil karena kearifan Dawud dan karena keadaan2 politik jang menguntungkan, mendjadi keradjaan jang kuat.
Tetapi mendjelang achir hidup Dawud, mulai kelihatanlah kelemahan2nja kedalam. Tjatjat jang terbesar terletak dalam persaingan antara Juda, suku dari Dawud, dan suku2 lainja. Dawud tidak pernah membuat kedua bagian keradjaan mendjadi suatu kesatuan jang kokoh. Keradjaannja tetap berbentuk monarchi rangkap. Kesatuannja hanja bersandar pada diri radja, dan oleh karena itu sangat bergantung dari ketjakapan dan populernja orang jang mendjadi radja. Dan kepopuleran Dawud diutara mengalami kemunduran dimasa pemerintahannja. Pemberontakan Absjalom mendapat pengikut2nja terutama dari suku2 diluar Juda (II Sjem.15), sedang Dawud hanja didukung oleh suku Juda dan daerah-daerah Transjordania (II Sjem. 17). Betul, Dawud berhasil menindas pemberontakan Absjalom serta kelandjutannja dalam pemberontakan seorang-orang dari suku Binjamin, tetapi api itu tidak pernah padam lagi. Sesudah kematian Sulaiman kesatuan Israil petjah setjara definitif, dan mendjadi dua keradjaan jang berdiri sendiri dan sering bermusuhan, tetapi benihnja sudah terdapat dalam masa kegemilangan Dawud (II Sjem.20,1; I Rdj. 12,16).
Latar belakang sedjarah ini lebih tersirat daripada tersurat dalam kitab Sjemuel. Kitab ini tidak begitu memperhatikan hal-ihwal keradjaan, melainkan perbuatan2 orang2 tertentu. Betul, tokoh2 itu memainkan peranan politik jang menentukan, namun lebih dilihat sebagai oknum daripada sebagai tokoh2 kenegaraan. Ada tiga tokoh, jang minta seluruh perhatian dan bahan2 tjeritera dikumpulkan sekitar ketiga tokoh itu, jaitu Sjemuel, Sjaul dan Dawud. Tetapi djelaslah, bahwa Dawud merupakan tokoh jang utama, sedang Sjemuel dan Sjaul dipakai sebagai persiapan dan pendahuluan, dan chususnja Sjaul djuga sebagai kontras terhadap tokoh jang utama. Djelas pula, bahwa kitab ini terbagi atas tiga rangkaian tjerita2 disekitar ketiga tokoh ini; dibubuhi pula dengan tambahan2 mengenai tokoh utama jang menghentikan djalannja tjerita, sampai itu disambung lagi dalam kitab I Radja2.
Bagian pertama (I Sjem 1-7) menjadjikan beberapa keterangan tentang diri Sjemuel. Sebagai akibat dari doa jang dikabulkan, ia dilahirkan dari wanita jang mandul dimasa imam-agung 'Eli. Akan tanda sjukur, maka kanak2 itu dibaktikan kepada ibadah Jahwe dikuilNja di Sjilo, dimana terdapat peti perdjandjian. Disana ia mendapat panggilan sebagai nabi dan memaklumkan kebiasaan keturunan 'Eli, jang anak-anaknja melanggar peraturan2 Jahwe. Hukuman itu dilaksanakan didalam perang dengan orang2 Felesjet. Orang2 Felesjet mengalahkan Israil,d an merampas peti perdjandjian dan menewaskan kedua anak 'Eli. 'Eli sendiri mati mendadak karena ketjelakaan. Kemudian hal-ihwal peti perdjandjian di-tengah2 orang2 Felesjet ditjeritakan. Karena malapetaka, jang rupa2nja ditimpakan atas diri mereka karena peti perdjandjian itu, terpaksalah orang2 Felesjet mengembalikannja ketanahnja jang aseli, jaitu Israil. Jahwe senantiasa nampak lebih kuat daripada dewa2 Felesjet. Achirnja peti perdjandjian itu sampai ke Kirjat-je'arim, kerena Silo agaknja sudah dihantjurkan. Baru kemudian (II Sjem.6) kisah mengenai peti perdjandjian itu dilandjutkan. Bagian pertama ditutup dengan ichtisar tentang kegiatan Sjemuel.
Bagian kedua (ISjem 8-15) dipusatkan pada tokoh Sjaul. Pada achir hidupnja Sjemuel dengan berat hati meluluskan tuntunan rakjat untuk seorang radja. Dengan diam2 ia mengurapi seorang anak petani, jaitu Sjaul, djadi radja Israil jang akan datang. Sjaul bertindak tegas lawan orang2 'Amon. Sesudah itu ia diakui dengan resmi oelh seluruh rakjat sebagai radja jang umum. Sjemuel mengundurkan diri. Dengan hasil jang gemilang Sjaul dengan putera mahkotanja, Jonatan, memerangi orang2 Felesjet. Tetapi Sjaul berlaku kurang setimbang, dan kadang2 terlalu tegas. Berhubung dengan tindakannja terhadap orang2 'Amalek serta radjanja dan ke-sewenang2annja, maka ia berbentrok dengan Sjemuel, bahkan dengan Jahwe sendiri. Ia ditolak sebagai radja.
Bagian ketiga (I Sjem. 16 - II Sjem.1) menjadjikan serentetan tjerita tentang muntjulnja Dawud dan binasanja Sjaul. Dengan diam2 Dawud diurapi Sjemuel djadi radja jang akan menggantikan Sjaul. Dawud bekerdja pada Saul sebagai biduan, tetapi djuga tampil sebagai pemimpin pertempuran jang tjakap dan pedjuang jang berani. Mula2 ia diperlakukan baik2 oleh Sjaul.Tetapi hasil2nja jang gemilang dalam pertempuran dan bertambah populernja menimbulkan tjemburu dan tjuriga pada Sjaul, jang lalu memandangnja sebagai saingan berat bagi tachtanja. Beberapa kali ia, setjara lansung atau tak langsung, mentjoba melenjapkan Dawud, sementara ia sendiri dihinggapi kemurungan, jang makin lama makin mendjadi penjakit. Pertjobaan2nja tidak berhasil. Achirnja Dawud terpaksa melarikan diri, dengan bantuan sahabat karibnja, putera-mahkota Jonatan sendiri. Dawud lolos kegurun, dimana ia mengembara sebagai pemimpin gerombolan. Tetapi disanapun ia di-tjari2 djuga oleh Sjaul, kendati Dawud menundjukkan djuga, bahwa ia tahu menghormati orang urapan Jahwe, dan tidak mau menewaskannja. Terpaksa Dawud menggabungkan diri dengan musuh kawakan Israil, jakni orang2 Felesjet. Tetapi dengan ketjerdikannja jang luarbiasa Dawud pandai bersiasat, untuk tidak melakukan sesuatu jang merugikan kaum sebangsanja dan tidak menguntungkan bagi orang2 Felesjet. Waktu peperangan berketjamuk lagi antara orang2 Felesjet dengan Israil, tjuriga pemimpin2 Felesjet menghalangi, Dawud menepati kewadjibannja sebagai sekutu untuk bertempur bersama2 dengan radja Felesjet lawan bangsanja sendiri. Ketika Dawud berada ditempat lain, terdjadilah pertempuran hebat digunung Gilboa', dan Israil menderita kekalahan. Jonatan dan putera2 Sjaul lainnja gugur, sedang radja membunuh diri. Hukuman atas Sjaul sudah terlaksana dan djalan ketachta terbuka bagi Dawud.
Bagian jang keempat dan terachir (II Sjem.2-20) se-mata2 mengenai Dawud dan keluarganja. Dawud jang sudah popuker dimasa penerintahan Sjauld an mempunjai banjak pengikut di Juda, diakui sebagai radja oleh suku Juda. Ia menetap di Hebron. Berkat kegiatan panglima Abner, maka putera Sjaul mendjadi radja atas bagian terbesar dari Israil. Tetapi kekuatan Isjba'al makin lama makin ter- petjah2 dan pasukannja menderita kekalahan jang hebat di Gibe'on. Karena perselisihan dengan Abner maka kedudukannja sangat terdjepit. Abner mengadakan perundingan dengan Dawud dan mendapat dukungan dari hampir seluruh wilajah Isjba'al. Abner dibunuh oleh Joab, panglima dari Dawud, dengan alasan jang tjurang. Alasannja ialah bela darah, karena Abner telah menewaskan seorang saudara Joab didalam pertempuran. Hampir pada waktu jang sama Isja'baal dibunuh dengan tjara jang kotor. Sedjenak kedudukan Dawud terantjam. Tetapi dengan mendjauhkan diri dengan terang2an dari kedua pembunuhan itu, ia berhasil mendapat dukungan terus dari pengikut2nja dikalangan suku2 Israil. Disanapun ia diakui sebagai radja.
Dawud merebut Jerusjalem dari tangan penduduk aseli dan memindahkan kedudukannja kesana. Peti perdjandjian dipindahkan ke ibukota jang baru. Hal ini mendatangkan berkah Jahwe kepadaNja dalam bentuk nubuat jang mulia oelh Natan, nabi Dawud, tentang abadinja keturunannja. Selintas-pintas lalu diutarakan ekspedisi2 Dawud. Hasilnja ialah diusirnja orang2 Flesjet dan perluasan wilajahnja. Beberapa bangsa tetangga ditaklukkan.
Pasal2 terachir dari bagian keempat ini muat kisah jang pandjang-lebar tentang drama jang terdjadi didalam keluarga Dawud. Kebesaran djiwanja dilukiskan dengan beberapa tjontoh. Tetapi sebaliknja, didalam rangka perang dengan orang2 'Amon, dikisahkan djuga, bagaimana Dawud berdjinah dengan isteri dari salah seorang perwiranja jang setiawan, jaitu Uria. Untuk menjembunjikan djinahnja dan untuk tetap memiliki Batsjeba', maka dengan tjara jang litjik ia menjuruh lenjapkan orang jang mendjadi perintang bagi pelampiasan hawa-nafsunja. Teguran2 nabi Natan menginsjafkan Dawud, sehingga ia bertobat dan bersedia menerima hukuman apapun dari tangan Jahwe. Batsjeba' kemudian melahirkan baginja Sulaiman, jang akan menggantikan dia sebagai radja.
Pelaksanaan hukuman itu terdjadi didalam keluargnja sendiri. Putera sulungnja, Amnon, memperkosa adik tirinja, Tamar. Sikap Dawud agak lemah terhadap kedjahatan ini. Absjalom, puteranja jang lain, membalas dendam sendiri atas adik kandungnja. Amnon dibunuh olehnja. Sesudah itu Absjalom melarikan diri terhadap murka bapaknja. Tetapi beberapa waktu kemudia radja Dawud, atas desakan panglima Joap, mengidjinkan Absalom kembali ke Jerusalem, meskipun ia tidak segera dimaafkan olehnja. Sekali lagi Joab bertjampur tangan. Meskipun alasan2 Joab dalam perkara ini tidak begitu djelas, namun ia berhasil memperdamaikan radja dengan puteranja.
Adapun Absalom mulai bersiasat. Teranglah ia berusaha merebut tachta kerajan. Dawud sgaknja kurang awas. Achirnja Absalom mempermaklumkan dirinja sebagai radja di Hebron, ibukota lama Dawud. Perebutan kekuasaan ini berhasil, karena pemerintahan Dawud agaknja diterima dengan tiada sukahati oleh suku2 diluar Juda, sehingga Absjalom mendapat dukungan kuat dari mereka. Dawud terpaksa lari dari Jerusjalem, hal mana ditjeritakan dengan pandjang lebar. Absjalom menduduki ibukota. Karena siasat salah seorang sahabat Dawud, pengedjaran ditunda, sehingga Dawud mendapat kesmepatan untuk mengerahkan pasukan jang besar didaerah Transjordania. Didalam pertempuran berikutnja Absajlom dan pengikut2nja menderita kekalahan. Absjalom sendiri dibunuh oleh Joab, ketika ia melarikan diri. Dukatjita Dawud waktu menerima kabar itu mengharukan, tetapi tidak pada tempatnja menurut Joab. Kembalinja Dawud ke Jerusjalem ditjeritakan sedjadjar dengan larinja dari sana. Karena pertikaian antara suku Juda dengan suku2 lainnja, maka pemberontakan berketjamuk lagi sedjenak. Joab, jang karena membunuh Absjalom kena murka radja, berhasil menindas pemberontakan itu, tetapi menggunakan kesempatan itu djuga untuk melenjapkan bekas-panglima dari Absjalom, jang ditundjuk Dawud untuk menggantikan Joab sendiri, dan untuk memaksakan dirinja kepada Dawud.
Pasal2 terachir (II Sjem. 21-24) terdiri atas beberapa tambahan, jang mengenai riwajat hidup Dawud, jang tidak mendapat tempatnja dalam kitab itu sendiri dan mungkin berasal dari sumber lain. Ditjeritakan bagaimana keturunan Sjaul ditumpas, hal mana dipandang hukuman atas ingkar sumpah Sjaul. Berikutlah ichtisar tentang pertempuran2 dengan kaum Felesjet dan dua sadjak jang ditaruh dalam mulut Dawud. Kemudian disusul dengan serentetan perbuatan2 kepahlawanan dari anggota2 pasukan pilihan Dawud dengan daftar nama pasukan pilihan itu. Achirnja suatu kisah tentang tjatjah-djiwa, jang diadakah Dawud tapi dihukum dengan wabah sampar. Sebuah mesbah didirikan oleh radja sebagai tanda sjukur atas berhentinja malapetaka itu, jaitu ditempat jang kemudian didirikan Bait Allah.
Namun kesemuanja itu didalam kitab Sjemuel tidak merupakan tjerita jang harmonis djalannja dan baik susunannja. Lebih tepat dikatakan suatu kumpulan tjerita2 jang tjoraknja berlainan dan berasal dari pelbagai sumber. Kitab Sjemuel tidak merupakan keseluruhan jang bulat, melainkan suatu kumpulan tjeritapendek2. Terutama dalam kitab jang pertama tjerita2 ini bertjorak sangat populer dan mirip dongengan rakjat. Beberapa dari antaranja menundjukkan pelbagai tradisi, jang sebagian bertentangan satu sama lain. Maka itu didalam kitab Sjemuel terdapat tidak sedikit tjerita jang sukar untuk diselaraskan, ataupun tjerita- rangkap tentang kedjadian jang satu dan sama djua, jang disampaikan dalam pelbagai bentuk dan oleh karenanja ditjeritakan dua kali. Si penghimpun sering mengambil tjerita2 tanpa banjak perubahan. Terdjemahan kami, entah dalam petundjuk2 ditepi halaman entah didalam tjatatan2 dibawah, kadang2 menundjukkan ketidak-selarasan itu, tetapi tidak semuanja disebutkan. Kisah pandjang tentang keluarga Dawud didalam kitab jang kedua merupakan kesatuan jang lebih besar, dan sudah barang tentu ditulis oleh orang, jang menjaksikan sendiri peristiwa2 itu. Si penghimpun tjerita2 dalam kitab Sjemuel hanja disana-sini sadja mentjoba selaraskan tjerita2 itu, dan djuga disana-sini sadja mengemukakan gagasan2nja sendiri serta tafsiran dari peristiwa2 itu dan mengolah sedikit-banjak bahan2 itu menurut pandangannja sendiri.
Kalau orang mengindahkan tjorak chas kitab ini, dengan sendirinja akan timbul pertanjaan mengenai kebenaran historisnja. singkatnja dapat dikatakan begini. Kebenaran historisnja pada umumnja dan dalam garis besarnja harus diterima, mengingat sangat kunonja bahan2 itu. Sebaliknja tjorak populer dari banjak tjeritanja itu adalah sedemikian rupa, hingga orang tidak dapat memperoleh kepastian sampai hal jang ketjil2, karena kesemuanja itu lebih dipakai sebagai hiasan dan pengungkapan daripada sebagai laporan saksama dari kedjadian2 jang njata, jang ditjeritakan dan lagi pengetahuan jang tepat tentang tokoh2, jang tampil kedepan. Tetapi mengenai hal jang ketjil2 tersendiri tidak dapat diperoleh kepastian jang besar. Itu tergantung dari tjorak chas tjerita2 itu sendiri.
Mengenai pertanjaan, bilamana kitab itu disusun, harus diberi djawaban jang agak berbelit. Sebab sebagaimana halnja dengan banjak kitab Perdjandjian Lama, kitab Sjemuelpun tidak terdjadi sekali djadi. Dapat dan harus diterima, bahwa kitab ini menurut keadaannja sekarang, telah terdjadi dari sedjumlah tjerita2 tersendiri, jang sudah dikumpulkan dalam kumpulan2 ketjil dan sudah tertulis pula. Daripadanjalah achirnja kitab jang sekarang ini disusun. Kadang2 sukarlah menentukan, bagian2 mana sudah ada sebagai kumpulan tersendiri; tetapi bahwasanja kumpulan2 itu ada sukarlah disangsikan. Lebih sukar lagi menentukan, bilamana kumpulan2 tjerita itu mendapat bentuk tertulisnja jang pertama; tetapi sudah teranglah, bahwa beberapa dari antaranya dari djaman kuno dan ditulis tak beberapa lama sesudah terdjadinja peristiwa2 itu sendiri. Dengan lebih saksama dapatlah ditetapkan, bila kitab ini mendapat bentuknja jang sekarang, lepas dari beberapa tambahan ketjil jang disisipkan sesudah kitab ini seluruhnja ada. Menurut pendapat umum para ahli, kitab ini sudah pasti disusun sebelum dynasti Dawud lenjap setjara definitif tahun 587 seb. Mas., karena penjusun kitab ini tidak mengetahui sedikitpun tentang kedjadian itu. Sebaliknja, kitab ini tentulah disusun sesudah perpisahan antara Juda dengan suku2 lainnja, kerena perpisahan itu ber-ulang2 diandaikan. Djadi kitab ini sebagai keseluruhan disusun sesudah perpisahan jang terdjadi pada kematian Sulaiman dalam tahun 931 seb. Mas. Karena didalam kitab ini, lebih2 didalam fasal2 jang ditambahkan oleh si penghimpun sendiri, terdjalin gagasan2 jang menundjukkan pembaharuan agama oleh Josjijahu dan kalangan2 dari kitab 'Ulangtutur, tentulah kitab ini disusun tak berapa lama sebelum pembuangan, djadi sekitar 580 seb.Mas.
Nama para pengarang dari tiap2 bagian maupun dari keseluruhan tidak dapat disebutkan dengan kepastian. Dan melihat terdjadinja kitab ini, maka lebih tepatlah orang berbitjara tentang penghimpun daripada pengarang kitab ini. Mana jang terdjadi bagian pribadi si penghimpun jang terachir, sukarlah ditentukan lebih landjut.
Tjorak keigaman kitab itu djelas. Kitab ini menjadjikan sedjarah bukannja demi untuk sedjarah, tetapi dari sudut keigamaan dan dengan maksud keigamaan, dan lebih memberikan tafsiran tentang sedjarah daripada laporan terperintji dari peristiwa2 politik. Gagasan pokok keigamaan jang mendjadi dasar karja itu seluruhnja ialah terpilihnja Israil. Israil adalah umat Allah, jang karena perdjadjian dengan Jahwe dipilih untuk merupakan keradjaanNja didunia. Kitab ini memberikan suatu kesan dari hal-ihwal keradjaan itu serta kesulitan2nja, hingga keradjaan itu mendapatkan perwudjudannja sementara didalam keradjaan Dawud. Pilihan ini dengan sjarat2nja serta tuntutan2nja dikonkretisir dalam tokoh2 tertentu. Nasib rakjat dan manusia bergantung dari tuntutan2nja. Semua tokoh penting dalam kitab ini dipandang dari sudut itu. 'Eli dan keturunannja adalah imam pilihan Jahwe. Tetapi karena ketidaksetiaan keturunannja akan perintah2 Allah, mereka disingkirkan dan dihukum. Akan gantinja dipilihlah imam-agung lain jang "setiawan". Sjemuel dilahirkan setjara adjaib dan dipilih langsung oleh Jahwe sendiri serta dipanggil mendjadi nabiNja dan pemimpin umatNja. Tetapi anak2 Sjemuel pun tidak setia djuga, sehingga pilihan itu tidak dilandjutkan dalam diri mereka. Sjaul dipanggil dimasa jang amat sulit, untuk mewujudkan keradjaan Jahwe didalam bentuk jang baru, jaitu bentuk keradjaan. Ia adalah radja pilihan, tetapi bukan radja jang berdiri sendiri, jang dapat menentukan sendiri apa jang hendak dilakukannja. Sebaliknja ia hanja mendjadi wakil dari radja Israil jang sesungguhnja, jaitu Jahwe. Sjaul tidak tetap setia. Ia mengutamakan kehendak rakjat diatas kehendak Jahwe, se-akan2 ia radja dan atas kerelaan rakjat, bukannja atas kerelaan Jahwe. Dari sebab itu ia disingkirkan dan Jahwe mentjari penggantinja, jang akan tetap setia kepada kedudukannja sebagai radja thokratis. Dalam diri radja Dawud terwudjud pula keradjaan Allah, meskipun dalam bentuk sementara Dawud adalah seorang manusia, jang berdosa berat, tetapi radja itu tidak pernah lupa, bahwa ia hanja wakil dari Jahwe, jang harus mendengarkan suaraNja, untuk sungguh2 mendjadi radja Israil. Karena pengakuan dari pihak Dawud ini, maka sekali lagi pilihan Jahwe mendjadi kenjataan. Keturunan Dawud seluruhnja dipilih untuk mendjadi wakil dari Allah pada umatNja. Pandangan2 djauh jang besar dimasa jang datang dibukakan; pandangan2 itu menudju keperwudjudan jang terachir dan sempurna dari Keradjaan Allah didunia. Seluruh Perdjadjian Baru penuh dengan penghargaan jang dipertalikan pada keturunan Dawud, untuk menundjukkan bagaimana kesemuanja itu terpenuhi dalam Jesus Kristus, Putera Dawud.
Disamping gagasan jang fundamentil dan mendjadi alas kesemuanja itu, kitab Sjemuel ini sungguh amat kaja akan gagasan2 keigamaan jang luhur, jang djuga terdapat ditempat lain didalam Perdjandjian Lama, dalam bentuk ini atau bentuk itu.
Djika orang ingin menilaikan kitab Sjemuel, djuga sebagai orang Kristen, maka haruslah kitab itu dibatja dengan semangat, jang mendjadi sikap hati si pengarang kitab itu, jaitu dengan sikap hati keigamaan. Betul, kitab Sjemuel penuh dengan tjerita2 jang tegang dan kadang2 menggunakan seni-tjerita jang djitu. Tetapi apabila orang berhenti disitu sadja, maka kitab ini tidak dibatja sebagai sebagian dari Kitab Sutji. Kitab ini mempunjai maksud jang lain djuga, jaitu mampu menjampaikan kabar keigamaan, warta bahwa Allah memanggil dan memilih manusia, dan bahwa manusia harus menjesuaikan diri dengan panggilan serta pilihan itu, dengan mendengarkan suara Allah se-setia2nja. Kalau tidak, manusia akan disingkirkan. Hanja kalau dibatja setjara demikian, maka kitab ini adalah Kitab Sutji sesungguhnja dan tidak diturunkan sebagai batjaan hiburan. Dan djika dibatja demikian sebagai Kitab Sutji, dengan hati jang pertjaja dan terbuka bagi Sabda Allah, maka kitab ini mempunjai nilainja jang tetap dan nilai kekristenan. Didalamnja manusia mendapatkan Allah jang berbitjara dan berbuat, jang memilih dan mengemukakan tuntunan2Nja djustru kepada orang2 pilihanNja.
BIS: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) II SAMUEL
PENGANTAR
Buku II Samuel adalah sambungan dari Buku I Samuel. Buku ini memuat
sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yehuda di seb
II SAMUEL
PENGANTAR
Buku II Samuel adalah sambungan dari Buku I Samuel. Buku ini memuat sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yehuda di sebelah selatan Palestina (pasal 1-4 2Sam 1:1-4:12), kemudian atas seluruh negeri, termasuk Israel di sebelah utara (pasal 5-24 2Sam 5:1-24:25). Dalam buku ini diceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud berusaha memperluas dan mengukuhkan kedudukannya. Ia harus berperang melawan musuh-musuhnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Daud digambarkan sebagai orang yang sangat beriman, taat dan setia kepada Allah, juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya. Tetapi ia digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan yang tidak segera melakukan dosa-dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginannya dan cita-citanya. Tetapi ketika ia dihadapkan kepada dosa-dosanya oleh Natan, nabi Allah, Daud mengakui dosa-dosanya itu dan dengan rela menerima hukuman dari Allah.
Hidup dan prestasi Daud sangat dikagumi oleh rakyat Israel. Di zaman-zaman kemudian, bilamana ada musibah nasional, dan rakyat merindukan seorang raja, maka yang diinginkan ialah seorang "putra Daud". Artinya, seorang keturunan Daud yang akan bertindak seperti dia.
Isi
- Pemerintahan Daud atas Yehuda
2Sam 1:1-4:12 - Pemerintahan Daud atas seluruh Israel
2Sam 5:1-24:25 - a. Tahun-tahun pertama
2Sam 5:1-10:19 - b. Daud dan Batsyeba
2Sam 11:1-12:25 - c. Musibah dan kesulitan-kesulitan
2Sam 12:26-20:26 - d. Tahun-tahun kemudian
2Sam 21:1-24:25
Ajaran: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Lihat I Samuel 07097.
Pendahuluan
Penulis : Samuel.
Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan
Tujuan
Lihat I Samuel 07097.
Pendahuluan
Penulis : Samuel.
Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan Israel di bawah pemerintahan raja Daud.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Samuel
Pasal 1-10 (2Sam 1:1-10:19).
Kemenangan-kemenangan Raja Daud
Ketika Daud mendengar berita kematian Saul, ia sangat sedih sekali. Kemudian bangsa Yehuda mengakui dia sebagai raja, sedang keluarga Saul mengangkat Isyboset sebagai raja sehingga terjadi perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud, tetapi karena Tuhan berkenan akan Daud maka Daud menang dan menjadi raja atas seluruh Israel (pasal 2Sam 5:1-12). Kemudian, nabi Natan menyampaikan janji Tuhan kepada Daud bahwa Allah menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan yang kekal dan anak Daud akan mendirikan Bait Allah.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Sam 1:11-16. Apakah sebabnya Daud sedih? Dan apakah sebabnya Daud tidak mau melawan Saul?
- Bacalah pasal 2Sam 8:15. Bagaimanakah pemerintahannya Daud?
Pasal 11-20 (2Sam 11:1-20:26).
Kesusahan-kesusahan Raja Daud Daud berbuat dosa yaitu berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria, suami Betsyeba itu, akibatnya nabi Natan menegur Daud dan mulai terjadi kekacauan dalam istana Daud.
Pendalaman
- Apakah tanggapan Daud sebagai raja ketika ia ditegu karena perbuatan dosanya (2Sam 12:9-14)? Dan apakah akibat dosa itu?
- Apakah kesusahan demi kesusahan yang datang dalam keluarg Daud disebabkan dosanya membunuh Uria dan berzinah denga istri Uria?
Pasal 21-24 (2Sam 21:1-24:25).
Keterangan akhir Pasal 21-22; 2Sam 21:1-22:51mengenai nasib anak-anak Saul dan peperangan antara bangsa Filistin dan Israel serta Mazmur karangan Daud. Pasal 23; 2Sam 23:1-39kata-kata terakhir dari Daud dan akhirnya pasal 24; 2Sam 24:1-25tentang gambaran hukum Tuhan terhadap Daud.
II. Kesimpulan/penerapan
- Allah memilih Daud menjadi raja bukan karena ketampanan, ata kegagahannya, tetapi karena ketulusan hatinya kepada Allah.
- Melalui kejatuhan Daud ke dalam dosa, mengajarkan bahwa Allah mengampun dosa orang yang mau bertobat. Tetapi akibat dosa itu sendiri harus teta diterima seseorang yang hidup di dunia ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Mengapa Allah memilih Daud untuk menggantikan Saul?
- Apakah kesan yang saudara dapati dari mempelajari kehidupan Daud?
- Apakah akibat dosa yang Daud perbuat?
Intisari: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) Keluarga Daud
GARIS KETURUNAN DAUDII Samuel seringkali dianggap sebagai Sejarah Kehidupan Daud. Di dalamnya kita baca tentang keberhasilan, kegagala
Keluarga Daud
GARIS KETURUNAN DAUD
II Samuel seringkali dianggap sebagai Sejarah Kehidupan Daud. Di dalamnya kita baca tentang keberhasilan, kegagalan dan dosa-dosa Daud, khususnya mengenai liku-liku dan perjuangan hidup yang harus dialaminya. Namun, terselip dalam kisah ini suatu janji yang kemudian digenapi di dalam Kristus. Daud bukan saja pilihan Allah pada waktu itu; dia menjadi awal garis keluarga yang akan membawa kepada Sang Penebus sendiri.
MUSUH-MUSUH DAUD
Daud mempunyai karunia besar untuk menjadi pemimpin pasukan militer. Dia menarik "orang-orang perkasa" yang kegagahannya menjadi legenda di zaman mereka. Pada saat ia sudah menguasai seluruh bangsa Israel, ia mengkonsolidasikan kerajaannya dengan mengalahkan negara-negara tetangga yang susah dikendalikan dengan melancarkan serangkaian serangan (2Sa 8:1-14; 10:1-9; 11:1; 12:26-31). Tindakan ini melindungi daerah kekuasaannya dari serangan musuh dan memberinya kekuasaan atas daerah yang lebih luas daripada yang pernah ada sebelumnya.
PEMERINTAHAN DAUD
Sekali-sekali kita membaca siapa yang berkuasa dalam pemerintahan Raja Daud (2Sa 8:15-18; 20:23-26). Kemampuan Absalom untuk menimbulkan ketidakpuasan rakyat (2Sa 15:1-6) menunjukkan bahwa Daud bukanlah orang yang dapat memerintah dengan baik. Walaupun Daud dapat mendorong timbulnya kesetiaan yang sungguh-sungguh, tetapi kenyataan bahwa Absalom dapat menimbulkan perang saudara berarti ada kemungkinan bahwa pada waktu raja mulai tua, ia kehilangan kontrol dalam banyak hal. Sensus yang diadakannya dianggap sebagai suatu kekeliruan sebab hal itu boleh jadi dihubungkan dengan rencana kerja paksa (2Sa 24:1-10), sesuatu yang kemudian dieksploitasi secara kejam oleh anaknya, Salomo.
MASALAH RUMAH TANGGA DAUD
Poligami tidak dilarang dalam Perjanjian Lama, tetapi kisah kehidupan rumah tangga Daud menunjukkan kejelekan-kejelekannya. Pada masa itu mempunyai banyak istri dan gundik serta keluarga besar merupakan simbol status. Namun, keluarga semacam itu dapat menimbulkan bahaya. Setiap anak merupakan calon pewaris takhta, dan jika anak itu keras kepala, ia menjadi ancaman bagi sang ayah. Di samping itu, Daud bukanlah orang-tua yang terbaik. Dia gagal mendisiplin anak-anaknya dan sebagai akibatnya ia harus menanggung derita.
Pesan
1. Kesetiaan Daud.o Daud digambarkan sebagai orang yang dilindungi dan dipatuhi oleh pasukannya yang rela mengorbankan jiwa bilamana diperlukan. Dia betul-betul adil dalam mengambil keputusan dan selalu ingin melakukan yang terbaik dalam setiap keadaan. Ia akan menghukum orang bersalah dan memberi anugerah kepada yang berhak menerimanya. Di samping itu, ia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan mengerti kesedihan mereka. 2Sa 1:11-27; 3:36; 4:9-12; 15:21; 18:3; 23:13-17.
Apa yang dilakukannya terhadap Mefiboset, anak Saul, yang dapat menjadi musuhnya dan yang oleh rezim lain mungkin sudah dibinasakan, mencerminkan kemurahan Allah terhadap kita. 2Sa 9:1-13
o Daud semata-mata percaya kepada Allah dan bergantung kepada-Nya, dan ini merupakan kunci dari semua keberhasilan yang ia peroleh. Daud selalu berdoa dan memohon pimpinan Tuhan. Selain itu, kita juga melihat bahwa ia secara terbuka menaikkan puji-pujian dan menunjukkan sukacitanya di dalam Tuhan tanpa mempedulikan apa yang akan dikatakan orang lain mengenai dirinya. Daud adalah seorang yang penuh terima kasih, yang selalu menyatakan dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dengan bebas sambil bersaksi bahwa dia adalah dia oleh karena anugerah Allah. 2Sa 2:1; 5:19,23-25; 6:14-23; 15:31; 21:1; 22:1-51.
o Daud mau menerima kelemahan-kelemahannya sendiri dengan rendah hati. Bahkan, pada waktu ia bersalah ia segera menyesali kesalahannya dan meluruskan hubungannya dengan Allah, menerima hukuman Allah tanpa mengeluh. 2Sa 12:13, 15-23; 15:25,26; 16:10-12; 24:10,14,24.
2. Kesalahan-kesalahan Daud.
o Kendati ia adil, Daud sering menemukan kesukaran dalam mendisiplin orang lain. Ia membiarkan Yoab secara terang-terangan melakukan pembunuhan. Ia membiarkan perkosaan Amnon terhadap saudara perempuannya, dan ia berlaku lunak terhadap Absalom sampai tampak seperti orang kehilangan akal. 2Sa 3:28,29; 13:21, 23-39; 18:4,5,32,33; 19:1-4.
o Ia menyerah pada godaan, menyalahgunakan wewenangnya seperti apa yang mungkin dilakukan oleh raja kafir pada masa itu. Lebih dari itu, sebagai usaha untuk menutupi perzinahannya dengan Batyeba ia malah menambah dosanya dengan pembunuhan. 2Sa 11:1-27.
o Ia melalaikan kewajibannya dan membiarkan segala sesuatu mengalami kemerosotan, sehingga ia membuka dirinya terhadap kecaman pedas. 2Sa 15:1-4.
Penerapan
1. Allah memberi kemakmuran dan perlindungan
Mereka yang percaya kepada Allah dan mencari kehendak Allah dalam hidup mereka boleh menyerahkan segala masalah mereka kepada-Nya. Ia siap untuk memberi petunjuk dan menjadi tempat berlindung di kala susah dan memimpin umat-Nya "ke tempat yang lebih lapang". Rencana-Nya mungkin memakan waktu lama sebelum menjadi kenyataan, tetapi Ia telah berjanji akan menyertai kita sampai pada akhirnya.
2. Kita semua rawan terhadap pencobaan
Sifat manusia masih sama sejak dulu hingga kini. Setan menggoda kita melalui apa yang kita lihat dan rasakan, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menyerah. Kita harus ingat akan kewajiban kita terhadap Allah dan taat kepada-Nya, daripada menyerah pada keinginan diri sendiri.
3. Bagaimana halnya dengan keluarga kita
Tidak ada gunanya sukses dalam masyarakat jika kehidupan keluarga kita tidak berkenan kepada Allah. Tempat pertama kita membuktikan kasih-Nya adalah di dalam rumah sendiri dan dalam hubungan kekeluargaan. Kasih yang sejati berarti disiplin dan ketaatan. Dengan demikian orang tua adalah ayah dan ibu yang sejati bagi anak-anak mereka, dan anak-anak adalah putra dan putri yang sejati bagi orang tua.
4. Meluruskan hubungan dengan Allah
Pada waktu kita berdosa dan sadar akan kebodohan kita, tidak ada gunanya untuk menutupi jejak kita. Yang harus kita lakukan ialah mengakui kesalahan kita dan memohon pengampunan serta menerima hukuman apa pun yang akan dikirimkan Allah kepada kita. Dalam hal ini perlu juga kita ingat bahwa segala sukses dan kemenangan yang telah kita capai bukan merupakan jaminan untuk tidak dapat gagal di masa yang akan datang. Usia bukanlah jaminan terhadap segala cobaan. Kenyataannya, usia malah dapat membawa godaan-godaan baru.
Tema-tema Kunci
1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.
2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.
3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).
Garis Besar Intisari: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) [1] BERITA BURUK TENTANG SAUL 2Sa 1:1-27
2Sa 1:1-16Anugerah yang tidak diduga-duga
2Sa 1:17-27Kejatuhan si penguasa!
[2] PEMERINTAHAN DAUD ATAS
[1] BERITA BURUK TENTANG SAUL 2Sa 1:1-27
2Sa 1:1-16 | Anugerah yang tidak diduga-duga |
2Sa 1:17-27 | Kejatuhan si penguasa! |
[2] PEMERINTAHAN DAUD ATAS YEHUDA 2Sa 2:1-4:12
2Sa 2:1-7 | Sambutan di Hebron |
2Sa 2:8-32 | Pertempuran yang membawa kepahitan |
2Sa 3:1-39 | Yoab membalas dendam |
2Sa 4:1-12 | Kematian tragis seorang raja yang lemah |
[3] KERAJAAN DIPERSATUKAN 2Sa 5:1-9:13
2Sa 5:1 | -5 Raja atas seluruh Israel |
2Sa 5:6-16 | Daud merebut Yerusalem |
2Sa 5:17-25 | Pembalasan terhadap orang Filistin |
2Sa 6:1-23 | Peti Perjanjian dibawa ke Yerusalem |
2Sa 7:1-29 | Kasih Allah kepada Daud |
2Sa 8:1-14 | Kemenangan di mana-mana |
2Sa 8:15-18 | Sistem pemerintahan Israel |
2Sa 9:1-13 | Kemurahan hati Daud |
[4] KEMENANGAN DAN KEKALAHAN YANG MEMALUKAN 2Sa 10:1-12:31
2Sa 10:1-19 | Pelajaran bagi orang Amon |
2Sa 11:1-27 | Daud kalah atas dirinya sendiri |
2Sa 12:1-31 | Kenyataan bagi seorang raja |
[5] PERANG SAUDARA 2Sa 13:1-20:26
2Sa 13:1-39 | Kebodohan Amnon dan pembalasan Absalom |
2Sa 14:1-15:12 | Permulaan bencana |
2Sa 15:13-16:14 | Daud terpaksa mengungsi |
2Sa 16:15-17:29 | Taktik menunda-nunda |
2Sa 18:1-19:43 | Absalom terbunuh; kekuasaan Daud dipulihkan |
2Sa 20:1-26 | Pemberontakan Seba |
[6] ORANG GIBEON DAN FILISTIN 2Sa 21:1-22
[7] KESAKSIAN DAUD 2Sa 22:1-23:7
2Sa 22:1-51 | Tuhan adalah gunung batuku |
2Sa 23:1-7 | Apa sebenarnya arti pemerintahan |
[8 ]PAHLAWAN-PAHLAWAN DAUD YANG PERKASA 2Sa 23:8-39
[9] DAUD MENGADAKAN SENSUS 2Sa 24:1-25
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi