Teks -- 2 Petrus 2:1 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: 2Ptr 2:1 - DI ANTARA KAMU AKAN ADA GURU-GURU PALSU.
Nas : 2Pet 2:1
Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu
dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memper...
Nas : 2Pet 2:1
Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memperkenalkan bidat yang menghancurkan antara umat Allah ini sudah dimulai sejak Yesus sendiri (Mat 24:24-25;
lihat cat. --> Mat 24:11;
[atau ref. Mat 24:11])
dan dilanjutkan oleh Roh melalui Paulus (2Tim 3:1-5;
(lihat cat. --> 2Tes 2:7;
lihat cat. --> 1Tim 4:1;
[atau ref. 2Tes 2:7; 1Tim 4:1],
Petrus (ayat 2Pet 2:1-22), Yohanes (1Yoh 2:18; 1Yoh 4:1; 2Yoh 1:7-11), Yudas (Yud 1:3-4,12,18) dan surat Kristus kepada ketujuh jemaat
(lihat cat. --> Wahy 2:2;
lihat cat. --> Wahy 2:6;
[atau ref. Wahy 2:2,6]
lihat art. GURU-GURU PALSU).
Full Life: 2Ptr 2:1 - MENYANGKAL PENGUASA YANG TELAH MENEBUS MEREKA.
Nas : 2Pet 2:1
Menurut Petrus, para guru palsu di dalam gereja yang "menyangkal"
(Yun. _arneomai_, artinya tidak mengakui atau meninggalkan) "Pengu...
Nas : 2Pet 2:1
Menurut Petrus, para guru palsu di dalam gereja yang "menyangkal" (Yun. _arneomai_, artinya tidak mengakui atau meninggalkan) "Penguasa" telah meninggalkan jalan yang benar tersesatlah mereka (ayat 2Pet 2:15) dan menjadi "sumber air yang kering" (ayat 2Pet 2:17). Dahulu mereka lolos dari kejahatan dunia melalui Yesus Kristus, tetapi kini mereka terlibat dosa kembali (ayat 2Pet 2:20).
Jerusalem -> 2Ptr 2:1-22
Jerusalem: 2Ptr 2:1-22 - -- Bagian ini (2Pe 2:1-3:3) mengulang pikiran Yudas, walaupun dalam hal-hal terperinci ada perbedaan.
Bagian ini (2Pe 2:1-3:3) mengulang pikiran Yudas, walaupun dalam hal-hal terperinci ada perbedaan.
Ende -> 2Ptr 2:1
Ende: 2Ptr 2:1 - -- Baik dalam masa Perdjandjian Lama, maupun dalam zaman Perdjandjian Baru, ada
banjak nabi palsu dikalangan orang Israel. Mereka itu memberi interpretas...
Baik dalam masa Perdjandjian Lama, maupun dalam zaman Perdjandjian Baru, ada banjak nabi palsu dikalangan orang Israel. Mereka itu memberi interpretas salah terhadap Kitab Kudus. Tidak njata disini entah kesesatan apa mereka lakukan.
Ref. Silang FULL -> 2Ptr 2:1
Ref. Silang FULL: 2Ptr 2:1 - Sebagaimana nabi-nabi // antara kamu // menyangkal Penguasa // menebus mereka · Sebagaimana nabi-nabi: Ul 13:1-3; Yer 6:13; Mat 7:15; Mat 7:15
· antara kamu: 1Tim 4:1
· menyangkal Penguasa: Yud 1:4
·...
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Ptr 2:1-3
Matthew Henry: 2Ptr 2:1-3 - Nabi-nabi Palsu dan Para Pemimpin yang Bejat
Rasul Petrus, setelah di pasal sebelumnya menasihati mereka supaya terus maju dalam perlombaan Kristen, sekarang meminta mereka untuk berusaha sep...
- Rasul Petrus, setelah di pasal sebelumnya menasihati mereka supaya terus maju dalam perlombaan Kristen, sekarang meminta mereka untuk berusaha seperti itu juga untuk menyingkirkan apa yang tidak bisa tidak pasti diketahuinya akan mencegah mereka untuk mengikuti nasihatnya. Maka ia memberi peringatan yang sudah seharusnya mengenai guru-guru palsu, yang bisa menjadikan mereka tersesat. Untuk mencegah hal ini,
- I. Ia menggambarkan para penyesat ini sebagai orang-orang yang tidak memiliki kesalehan dalam diri mereka, dan sangat membahayakan orang lain (ay. 1-3).
- II. Ia meyakinkan mereka tentang hukuman yang akan ditimpakan kepada para penyesat tersebut (ay. 3-6).
- III. Ia memberi tahu kita betapa berlawanannya rencana Allah bagi orang-orang yang takut akan Dia (ay. 7-9).
- IV. Ia mengisi sisa pasal ini dengan lebih jauh memberikan gambaran tentang para penyesat tersebut, untuk memperingatkan mereka supaya waspada terhadap orang-orang itu.
Nabi-nabi Palsu dan Para Pemimpin yang Bejat (2:1-3a)
- I. Pada akhir pasal sebelumnya, disebutkan mengenai orang-orang kudus kepunyaan Allah, yang hidup pada zaman Perjanjian Lama dan dipakai untuk mencatat perkataan Roh Kudus, dalam tulisan-tulisan kudus. Namun pada permulaan pasal ini, ia memberi tahu kita bahwa pada saat itu pun di dalam jemaat sudah ada nabi-nabi palsu bersama-sama dengan nabi-nabi yang sejati. Di sepanjang zaman gereja, dalam keadaan apa pun, ketika Allah mengutus nabi-nabi yang sejati, Iblis mengutus beberapa nabi palsu dalam Perjanjian Lama, serta kristus-kristus palsu, rasul-rasul palsu, dan para guru penyesat dalam Perjanjian Baru, untuk menyesatkan dan memperdayai. Mengenai hal ini perhatikanlah,
- 1. Tugas mereka adalah untuk membawa masuk berbagai kekeliruan yang menghancurkan, pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, seperti halnya tugas para pengajar yang diutus Allah ialah menunjukkan jalan kebenaran, jalan yang benar menuju kehidupan kekal. Ada pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan selain praktik-praktik yang membinasakan, dan guru-guru palsu rajin menyebarluaskan berbagai paham keliru yang berbahaya.
- 2. Pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan biasa dimasukkan secara diam-diam, di bawah selubung dan topeng kebenaran. Mereka yang memperkenalkan pengajaran-pengajaran sesat yang menghancurkan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka. Mereka menolak dan tidak mau mendengar serta belajar dari Sang Guru Agung yang diutus Allah itu, sekalipun Dialah satu-satunya Juruselamat dan Penebus umat manusia, yang telah membayar harga yang cukup untuk menebus seluruh isi dunia orang berdosa sebanyak yang ada di dalam dunia ini.
- 3. Orang-orang yang memasukkan ajaran-ajaran sesat yang berbahaya bagi orang lain itu segera (dan pasti) mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Orang yang membinasakan diri sendiri akan binasa dengan segera. Dan mereka yang begitu gigih menyebarkan berbagai kekeliruan yang berbahaya bagi orang lain itu pasti akan dibinasakan dengan tiba-tiba, dan tanpa dipulihkan.
- II. Di ayat kedua, ia melanjutkan untuk memberi tahu kita apa akibat dari hal itu sehubungan dengan orang lain. Di sini kita bisa belajar,
- 1. Bahwa para pemimpin yang bejat jarang kekurangan orang yang mengikuti mereka. Sekalipun jalan yang menyimpang itu berbahaya, banyak orang yang rela berjalan ke dalamnya. Orang meneguk kejahatan bagaikan air, dan senang hidup dalam penyimpangan. Para nabi bernubuat palsu, dan umat-Ku menyukai yang demikian.
- 2. Tersebarnya penyimpangan akan menimbulkan hujatan terhadap jalan kebenaran, yaitu jalan keselamatan oleh Yesus Kristus, yang adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Agama Kristen berasal dari Allah yang benar sebagai penciptanya, menuntun kepada kebahagiaan sejati berupa menikmati kebersamaan bersama Allah yang benar sebagai tujuannya, dan mengerjakan kebenaran di dalam batin sebagai sarana agar dikenan melayani Allah. Namun, jalan kebenaran ini dilanggar dan dihujat oleh orang-orang yang menerima dan menyebarluaskan penyesatan-penyesatan yang membinasakan. Hal ini telah dinubuatkan oleh Rasul Petrus sebagai hal yang pasti akan terjadi. Jadi janganlah kita menjadi marah dengan adanya hal-hal ini pada zaman kita, melainkan kita harus waspada supaya jangan memberikan kesempatan kepada musuh untuk menghujat nama yang kudus itu, yang dengan-Nya kita dipanggil, atau berbicara jahat tentang jalan yang menjadi pengharapan kita untuk diselamatkan.
- III. Perhatikan, berikutnya, rencana yang dipakai oleh para penyesat untuk menarik banyak murid mengikuti mereka. Mereka menggunakan ceritera-ceritera isapan jempol. Mereka membual, dan dengan kata-kata yang muluk-muluk serta pidato yang fasih memperdaya hati orang yang polos, sehingga mereka sepenuhnya tunduk pada pandangan-pandangan yang berusaha disebarkan oleh para penyesat ini. Mereka menjual serta memberi diri kepada petunjuk dan peraturan guru-guru palsu ini, yang mengambil untung dari orang-orang yang mereka jadikan pengikut mereka yang baru, melayani diri sendiri dan memanfaatkan mereka. Semua ini dilakukan dengan maksud serakah, dengan hasrat dan rencana untuk mendapatkan lebih banyak kekayaan, atau hor mat, atau pujian, dengan menambah jumlah pengikut mereka. Para pelayan Kristus yang setia, yang menunjukkan jalan kebenaran kepada orang banyak, menghendaki keuntungan dan manfaat bagi para pengikut mereka, supaya mereka dapat diselamatkan. Namun, para guru penyesat ini hanya menginginkan dan bermaksud untuk mendapatkan keuntungan dan kebesaran duniawi.
SH: 2Ptr 2:1-10 - Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat (Rabu, 18 Oktober 2000) Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat
Di mana ada yang asli, di situ ada yang palsu. Di mana ada ajaran
yang benar, di situ pasti ada ajaran...
Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat
Di mana ada yang asli, di situ ada yang palsu. Di mana ada ajaran yang benar, di situ pasti ada ajaran yang palsu. Sesuatu yang palsu itu selalu bertolak dari keberadaan aslinya. Bila tidak memiliki kepekaan membedakan yang benar dan yang palsu seseorang mungkin akan terjebak untuk memilih dan mengikuti yang palsu. Demikian pula dengan ajaran kebenaran dan ajaran sesat.
Melihat bahwa jemaat Tuhan sedang berhadapan dengan pengajar-pengajar yang mengajarkan ajaran sesat dan agar jemaat Tuhan tidak memilih yang palsu, Petrus pun mempersiapkan mereka secara pribadi. Langkah-langkah persiapan Petrus ini nampak dalam pasal 1:5-9. Para penyesat yang harus dihadapi jemaat Tuhan selain berasal dari kalangan sendiri, mereka juga adalah penyesat-penyesat yang mahir menyusupkan ajaran mereka secara diam-diam. Namun, seperti halnya ilalang dan gandum yang sepintas lalu sulit untuk dibedakan, begitu pula kehadiran para penyesat itu. Ada kiat-kiat khusus yang diberikan kepada jemaat Tuhan agar dapat membedakan ajaran yang benar dan ajaran yang menyesatkan. Pertama, dalam perilaku sehari-harinya, para penyesat itu lebih mengutamakan praktik pemuasan hawa nafsu daripada menjalankan dan mempertahankan kesucian Allah (1, 2). Kedua, ajaran mereka menyangkal Kristus dan penebusan-Nya (1). Ketiga, pelayanan mereka didasarkan pada keinginan mencari untung (3). Keempat, tujuan pelayanan mereka adalah mencemarkan dan menghina kedaulatan Allah (10a).
Sepak terjang para penyesat telah menjadi isu internasional. Kehadiran dan keberadaan mereka mewabah di mana-mana. Artinya, mereka akan selalu ada di tengah-tengah jemaat yang percaya dan beriman kepada Kristus. Mereka bisa tampak berjiwa misioner, bahkan mereka lebih giat dari Kristen sejati. Tetapi bila Kristen memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan dan hidup di dalam kebenaran-Nya, Kristen tidak perlu takut terpedaya. Untuk itu tetaplah tekun membaca firman Tuhan dan setia melakukan kehendak-Nya.
Renungkan: Dengan kesiapan rohani yang mapan, matang, jernih, dan kesigapan gerak, Kristen pasti mampu menghadapi bahaya para pengajar-pengajar sesat yang berupaya menggoyahkan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
SH: 2Ptr 2:1-10 - Mewaspadai guru palsu (Rabu 23 Juli 2008) Mewaspadai guru palsu
Pada umumnya gereja menghadapi ancaman dari dua pihak. Yang pertama
adalah ancaman dari luar gereja, antara lain penganiay...
Mewaspadai guru palsu
Pada umumnya gereja menghadapi ancaman dari dua pihak. Yang pertama adalah ancaman dari luar gereja, antara lain penganiayaan dari pihak-pihak non-Kristen. Yang kedua adalah ancaman dari dalam gereja sendiri, yaitu adanya pengajaran-pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Ancaman yang kedua ini jauh lebih berbahaya daripada yang pertama karena dapat menjauhkan umat Allah dari kebenaran firman Tuhan.
Sejarah PL memperlihatkan tampilnya nabi-nabi palsu di tengah umat Allah. Petrus mengingatkan bahwa pada zamannya dan masa yang akan datang, guru-guru palsu juga akan muncul di tengah-tengah gereja. Ini sesuai dengan perkataan Yesus (Mat. 24:5, 11-12, 24). Bagaimana mengenali guru-guru palsu itu? Pertama, mereka membawa pengajaran yang menyesatkan, bahkan dapat membawa kepada kebinasaan karena menyangkal Tuhan yang menebus mereka (ayat 1). Pengajaran sesat ini berlawanan dengan "Jalan Kebenaran (ayat 2)," yaitu pengajaran sesuai Kitab Suci. Kedua, kehidupan mereka penuh dosa dan hawa nafsu. Celakanya, banyak orang terpengaruh gaya hidup demikian (ayat 2). Ketiga, mereka akan memberitakan apa saja yang menyenangkan pendengarnya dengan motivasi mendapatkan keuntungan materi (ayat 3).
Gereja masa kini juga tak luput dari hadirnya guru palsu yang menyamar sebagai malaikat terang, yang memberitakan pengajaran yang berlawanan dengan Kitab Suci. Mereka tidak berbicara atas dorongan Roh Kudus (band. 2Ptr. 1:20-21). Namun Allah tidak akan membiarkan penyesatan dan para pelakunya berlalu dengan aman (ayat 4-10a). Walau demikian, dalam penghakiman Allah terdapat anugerah untuk mereka yang hidup benar, seperti Nuh dan Lot (ayat 5, 7-9).
Kita dipanggil untuk selalu menguji pengajaran yang kita terima (1Tes. 5:21; 1Yoh. 4:1) dan mengikuti pengajaran yang benar. Ingatlah betapa dahsyatnya penghakiman Allah. Kita juga dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, bukan dalam hawa nafsu.
SH: 2Ptr 2:1-10 - Jangan takut terhadap pengajar sesat (Selasa, 6 Desember 2011) Jangan takut terhadap pengajar sesat
Anak Tuhan sejati memiliki Roh Kudus di dalam dirinya yang akan memampukannya mengenali roh jahat atau roh sesat...
Jangan takut terhadap pengajar sesat
Anak Tuhan sejati memiliki Roh Kudus di dalam dirinya yang akan memampukannya mengenali roh jahat atau roh sesat di dalam para pengajar sesat. Namun Roh Kudus akan berfungsi maksimal kalau kita sendiri bertekun dalam firman Tuhan karena pada hakikat-Nya tugas Roh Kudus adalah mengajarkan dan mengingatkan apa yang Tuhan Yesus sudah ajarkan di dalam firman-Nya.
Petrus sadar, di kalangan jemaat yang ia gembalakan, sudah ada pengajar-pengajar sesat yang mencoba membodohi anak-anak Tuhan dengan dongeng-dongeng isapan jempol manusia. Orang Kristen yang membaca Alkitabnya akan dapat membedakan ajaran sejati dari ajaran ngawur yang tidak alkitabiah. Ada beberapa kriteria disebutkan Petrus untuk mengenali ajaran sesat mereka. Pertama, ajaran mereka menyangkal prinsip kebenaran yang diajarkan Alkitab. Mereka memutarbalikkan kebenaran (1). kedua, inti pengajaran mereka sebenarnya mau merangsang hawa nafsu jemaat. Ajaran mereka menggoda orang untuk tidak melihat Allah, tetapi menikmati dosa. Ketiga, motivasi mereka yang hanya mencari keuntungan diri sendiri akan kelihatan (3)
Petrus menasihati jemaat untuk tidak takut terhadap pengajar sesat maupun ajarannya karena mereka pasti dihukum Tuhan dengan keras. Petrus memaparkan fakta bahwa dari zaman ke zaman selalu ada penyesat, dan penyesat itu akhirnya dibinasakan Tuhan (4-8). Tuhan tahu menyelamatkan umat-Nya dari penyesatan, Tuhan juga tahu membinasakan para penyesat (9-10). Tuhan berdaulat menentukan kapan waktunya!
Kita memang harus waspada terhadap ajaran-ajaran di luar gereja, tetapi juga yang menelusup masuk ke dalam gereja. Caranya adalah dengan disiplin rohani membaca-gali Alkitab setiap hari, ikut pembinaan iman yang diselenggarakan gereja kita, dan tentu mempraktikkan kebenaran itu dalam hidup kita. Jangan takut terhadap ajaran sesat maupun pengajarnya. Tuhan pada waktu-Nya akan menghakimi guru palsu dan menghancurkan ajarannya.
SH: 2Ptr 2:1-22 - Waspada dan Berjalan di Jalan Benar (Minggu, 7 November 2021) Waspada dan Berjalan di Jalan Benar
Sebagaimana sebuah surat dituliskan untuk memberikan nasihat, dan terkadang menunjuk kepada satu atau beberapa to...
Waspada dan Berjalan di Jalan Benar
Sebagaimana sebuah surat dituliskan untuk memberikan nasihat, dan terkadang menunjuk kepada satu atau beberapa topik secara spesifik, bagian surat Petrus yang kita baca kali ini menunjuk pada keberadaan guru-guru palsu. Sesuatu yang palsu selalu tidak benar. Demikian pula guru palsu, yang pada saat itu mengajarkan hal-hal yang tidak benar, bahkan memutarbalikkan ajaran-ajaran Kristen.
Surat Petrus menyebutkan bahwa keberadaan guru-guru palsu itu bukan fenomena baru. Sejak zaman bapa-bapa leluhur Israel, sudah ada nabi-nabi palsu yang menyesatkan umat Tuhan. Mereka menyangkal Tuhan, menghujat kemuliaan-Nya, dan hidup dalam hawa nafsu (1-3, 10-14). Namun, bukan berarti tidak ada orang yang berhasil mempertahankan iman mereka. Nuh dan Lot menjadi contoh orang-orang yang tetap beriman sekalipun hidup di antara orang-orang yang sesat (5-8). Kenyataan yang tidak terbantahkan adalah Tuhan tetap memelihara kehidupan mereka yang tetap bertahan dalam iman mereka (9).
Kenyataan seperti itu menjadi dasar bagi Petrus untuk menasihati jemaat supaya selalu waspada. Di sepanjang masa, akan selalu ada orang-orang yang mengajarkan hal-hal yang tidak benar. Mereka akan menggunakan segala macam cara, termasuk memutarbalikkan ajaran Kristen tentang kemerdekaan (18-19).
Sekalipun nasihat Petrus ditulis pada abad pertama, nasihat itu juga berlaku untuk kita semua pada masa kini. Guru-guru palsu dan ajaran-ajaran tidak benar selalu ada di sepanjang masa. Kita sebagai orang percaya dinasihatkan untuk selalu waspada. Penting untuk melihat dan menilai ajaran-ajaran yang muncul sehingga bisa melihat sesuai tidaknya dengan ajaran yang benar, yakni keseluruhan isi Alkitab. Pada masa pasca modern sekarang ini, ketika kebenaran dipandang sebagai hal yang relatif dan subjektif, kita diajak untuk tetap menilai dengan jernih, supaya tidak termakan oleh ajaran yang tidak benar, dan tidak mengajarkannya kepada sesama.
Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk selalu menjaga kedekatan dengan Tuhan, agar kita tidak salah jalan dan kembali ke kecemaran dosa, melainkan tetap hidup di dalam Jalan Kebenaran. [KRS]
Utley -> 2Ptr 2:1-3
Utley: 2Ptr 2:1-3 - --NASKAH NASB (UPDATED): 2Pet 2:1-31 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-g...
NASKAH NASB (UPDATED): 2Pet 2:1-3
1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. 2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. 3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
2Pet 2:1 "nabi-nabi palsu" Nabi yang benar dibahas dalam 2Pet 1:19-21. PL sering menyebutkan nabi-nabi palsu (lih. Ul 13:1-5; 18:19-22; 1Raj 18:19; 22:6 dst; Yer 5:3; 23:9-18), seperti halnya PB (lih. Mat 7:15; 24:11,24, Mr 13:22, Luk 6:26, Kis 13:6, 2Pet 2:1; 1Yoh 4:1, Wahy 16:13; 19:20; 20:10). Lihat Topik Khusus: Kemurtadan pada 2Pet 1:10.
□ "dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah" Ini merujuk kepada umat Allah PL. Perhatikan paralelisme di antara dua klausa pertama (ulangi "di antara"). Perhatikan nabi palsu datang dari antara umat Allah, dan bukan dari luar.
□ "guru-guru palsu" Petunjuk dalam pasal 2Pet 2 menunjukkan bahwa mereka ini adalah golongan Gnostik awal. Lihat Topik Khusus: Gnostik di 1Pet 3:22.
□ "akan memasukkan" Majemuk dari para dan eisagō memiliki konotasi "menyelinap di sepanjang" (lih. Gal 2:4 dan. Yudas ayat 2Pet 2:4).
□ "pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan" Istilah "pengajaran sesat" (divisions) digunakan dalam tiga cara dalam PB.
- 1. sebagai sekte atau kelompok keagamaan (lih. Kis 24:14; 26:5)
- 2. sebagai perpecahan dalam keKristenan (lih. 1Kor 11:19)
- 3. sebagai ajaran yang bertentangan dengan ortodoksi
Mereka biasanya campuran kebenaran dan kesalahan. Sering kali, mereka meningkatkan beberapa kebenaran dengan mengesampingkan kebenaran alkitabiah lainnya atau suatu penyimpangan yang berkaitan dengan Kristologi. Bidat selalu datang dari dalam persekutuan Kristen (lih. Mat 7:15-23; 24:24; 1Tim 4:1-5; 1Yoh 2:18-25). Penjelasan tentang tindakan mereka dapat dilihat pada (1) Wawasan Kontekstual E. dan (2) Gal 5:19.
□ "bahkan akan menyangkal Penguasa" Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE (deponent) PARTICIPLE, yang berbicara tentang penolakan pribadi akan Kristus yang berkelanjutan oleh guru-guru palsu. Ini menunjuk baik pada penolakan akan Yesus (1) oleh teologia atau (2) gaya hidup (lih. Yud 1:4). Ini adalah yang pertama dari empat frase deskriptif (ay. 2Pet 2:1-3) tentang guru palsu menyangkal Penguasa dengan
- 1. tindakan dan keyakinan mereka
- 2. cara mereka yang tidak bermoral
- 3. keserakahan mereka
- 4. penipuan diri mereka
Sebutan "tuan" adalah istilah despotēs, yang berarti "tuan" atau penguasa. Ini digunakan untuk pemilik budak (lih. 1Tim 6:1,2, Tit 2:9, 1Pet 2:18).
Sangatlah menarik untuk dicatat bahwa istilah "tuan" biasanya digunakan untuk Allah Bapa (lih. Luk 2:29; Kis 4:24 [mengutip LXX dari Kel 20:11 atau Mazm 146:6.]). Namun, juga digunakan untuk Kristus (lih. 2Tim 2:21; Yud 1:4; Wahy 6:10). Berikut ini adalah gelar dari Bapa yang ditransfer ke Anak untuk menegaskan keTuhanan-Nya.
□ "yang telah menebus mereka" Ini adalah suatu AORIST ACTIVE PARTICIPLE. Ini tampaknya, seperti ay. 20-22, untuk menyiratkan bahwa mereka dulu pernah selamat, tapi tidak sekarang! Ini adalah rujukan ke (1) YHWH yang menyelamatkan umat-Nya dalam PL atau (2) karya penebusan Kristus dalam PB (lih. Mr 10:45, Kis 20:28; 1Kor 6:20; Ef 1:7; 1Tim 2:6; Ibr 2:9, 1Pet 1:19; 1Yoh 2:2; Wahy 5:9). Dalam PL untuk membeli seseorang kembali dari perbudakan (yaitu, menebus atau membebaskan) disebut pembebasan fisik. Biasanya dalam PB ini menunjuk pada keselamatan. Dalam PL menjual seseorang ke tangan musuh-musuh mereka disebut penghakiman.
The NJB memiliki terjemahan yang menarik "yang membelikan mereka kebebasan." Rupanya mereka melihat konteksnya (ay. 2Pet 2:2-3) sebagai berkaitan dengan orang percaya yang hidup tak bertuhan dan membawa celaan pada Kristus dan keKristenan. Hal ini kemudian akan merujuk kepada orang percaya yang mati lebih awal karena kehidupan tak bertuhan mereka dan pengaruh yang membinasakan.
□ "segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka." Tidak ada orang percaya abad pertama yang mengajukan pertanyaan ini, tetapi orang percaya modern banyak berpikir tentang hal ini, terutama yang berkaitan dengan bagaimana kelompok mereka memandang jaminan! Beberapa mengaitkan frasa tersebut pada "YHWH" atau "orang-orang," yang kemudian akan menunjuk pada Keluaran (yaitu, Pengembaraan di Padang Belantara).
Pertanyaan sesungguhnya adalah, "Apakah para penganut bidah benar-benar diselamatkan?" Saya percaya bahwa doktrin-doktrin alkitabiah diberikan dalam pasangan dialektis atau paradoksal, yang merupakan karakteristik sastra Timur. Para pembaca dan penerjemah modern barat cenderung memproposisikan dan mendekontextualkan ayat. Saya sungguh menegaskan keamanan bagi orang percaya, tapi lebih dan lebih tidak nyaman dengan "sekali selamat, selalu selamat" karena perikop seperti ini. Keamanan dibuktikan dengan (tidak didasarkan pada) hidup yang saleh (lih. Yakobus dan I Yohanes). Orang percaya berjuang dan berdosa, tetapi mereka terus percaya dalam Kristus dan merespon (kadang-kadang lambat) kepada koreksi dari Roh Kudus.
Namun demikian, perumpamaan tentang Tanah (bandingkan Mat 13) dan agamawan yang aktif, namun terhilang dari Mat 7:15-27, meyakinkan saya bahwa memang ada pengakuan yang palsu dari iman (lih. ay. 2Pet 2:20-22; 1Yoh 2:18-19).
Guru-guru palsu telah menyebabkan dan masih menimbulkan kekacauan yang besar di gereja. Dalam I Yohanes ada beberapa tes untuk orang percaya sejati.
- 1. kesediaan untuk mengaku dosa (2Pet 1:5; 2:22)
- 2. ketaatan gaya hidup (2Pet 2:3-6)
- 3. kasih gaya hidup (2Pet 2:7-11)
- 4. kemenangan atas kejahatan (2Pet 2:12-14)
- 5. menjauhi dunia (2Pet 2:15-17)
- 6. ketekunan (2Pet 2:19) 7. doktrin (1Yoh 2:20-24)
Petrus juga menyebutkan tindakan tidak pantas dari guru-guru palsu (lihat Wawasan Kontekstual, E). Jika benar bahwa Injil adalah (1) orang; (2) berita tentang orang itu; dan (3) gaya hidup meniru orang itu, maka guru-guru palsu melanggar ketiganya. Dapatkah seseorang "dibeli" oleh Yesus dan menyangkal Yesus? Inilah masalahnya. Keselamatan adalah gratis dan bagi semua yang akan menanggapi dalam pertobatan, iman, ketaatan, dan ketekunan. Tapi, kedewasaan merupakan pemuridan yang mempertruhkan segalanya. Kita harus memegang erat kedua kebenaran Alkitab ini. Doktrin datang dalam bentuk pasangan yang dipenuhi ketegangan karena keKristenan bukanlah hanya suatu teologia Alkitab (lih. Rom 6), tapi perjuangan sehari-hari (lih. Rom 7) untuk kesalehan. Keselamatan adalah sebuah hubungan, bukan keputusan yang terisolasi!
2Pet 2:2 "Banyak orang yang akan mengikuti" Oh, tragedi memimpin orang lain sesat (lih. Mat 18:6-7). Petrus sering menggunakan istilah majemuk ini (lih. 2Pet 1:16; 2:2,15,21; Mat 18:6).
- NASB "sensualitas mereka"
- NKJV "cara mereka yang merusak"
- NRSV "cara tidak bermoral mereka"
- TEV "cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu"
- NJB "perilaku tidak bermoral mereka"
Istilah aselgeia dapat diterjemahkan sebagai "tak bermoral," "kebejatan," atau "sensualitas," yang menyiratkan aktivitas seksual yang di luar batas (lih. 2Pet 2:2,7,18; 1Pet 4:3; Yud 1:4). Hal ini sering dimasukkan dalam daftar dosa-dosa masyarakat kafir (lih. Rom 13:13; 1Kor 12:21; Gal 5:19).
□ "karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat" Sangatlah penting bagaimana orang percaya harus hidup. Mereka harus mencerminkan karakteristik keluarga Allah (yaitu, iman dalam Yesus yang mengembalikan gambar Allah dalam manusia, lih. 1Tim 6:1; Tit 2:5).
□ "Jalan Kebenaran" "Jalan" adalah nama awal yang digunakan bagi orang Kristen (lih. Kis 9:2; 18:25-26; 19:9,23; 22:4; 24:14,22). Hal ini mencerminkan konsep PL akan iman alkitabiah sebagai jalur yang bertanda dengan jelas yang harus kita ikuti (lih. Mazm 119:105; Ams 6:23). Frasa ini menunjuk pada berita Injil. Jelaslah bahwa gaya hidup rohani adalah aspek yang tidak terpisahkan dari keselamatan (Ef 1:4; 2:10).
□ "akan dihujat" Orang kafir menyalah-mengertikan orang percaya dan menuduh mereka mempraktekkan hal-hal yang tidak bermoral. Kehidupan guru-guru palsu menambahkah kesalahpahaman ini.
2Pet 2:3 "karena serakahnya" Istilah ini memiliki konotasi negatif baik dalam Septuaginta dan PB. Guru-guru palsu ditandai dengan keinginan untuk lebih dan lebih banyak dengan resiko apapun (lih. 2Pet 2:14; Mi 3:11, 1Tim 6:5; Tts 2Pet 1:11; Yud 1:16). Istilah ini sering digunakan dalam PB (lih. Mr 7:22, Luk 12:15, Rom 1:29; 2Kor 9:5; Ef 5:3; Kol 3:5; 1Tes 2:5; 2Pet 2:3,14) karena ini mencirikan sifat egois dari kemanusiaan yang jatuh. Hal ini dapat menunjuk pada keserakahan keuangan, keserakahan seksual, atau tempat kehormatan (yaitu, guru) di dalam gereja-gereja.
□ "guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu" Terjemahan King James Version menuliskan "membuatmu menjadi barang dagangan." Kita mendapatkan kata bahasa Inggris "emporium" dari kata Yunani ini.
- NASB "dengan kata-kata palsu"
- NKJV, NRSV "kata yang menipu"
- NJB "ceritera-ceritera isapan jempol"
KATA SIFAT ini menunjukkan sesuatu yang dicetak atau dibuat (lih. Rom 9:20). Kita mendapatkan kata "plastik" dari istilah Yunani ini. Guru-guru palsu menyebabkan masalah di dalam komunitas orang percaya dan dalam masyarakat. Kehidupan mereka membawa celaan pada Injil dan kebohongan mereka menyesatkan berita Injil.
□ "hukuman (mereka)" Selalu ada guru-guru palsu di antara umat Allah. Mereka dikutuk dalam PL (lih. Ul 13:1-5,6-11,12-18). Hukuman sementara, serta eskatologis mereka, adalah pasti dan tidak ditunda (lih. Gal 6:7). Dalam naskah ini baik "penghakiman" dan "penghancuran" dipersonifikasikan.
Ini adalah sebuah prinsip rohani. Allah bersifat etis-moral dan begitu juga ciptaan-Nya. Manusia mengistirahatkan diri mereka dari standar-standar Allah. Kita menuai apa yang kita tabur. Hal ini berlaku bagi orang percaya (tapi tidak mempengaruhi keselamatan) dan orang-orang kafir (cf. Ayub 34:11; Mazm 28:4; 62:12, Ams 24:12; Pengkh 12:14; Yer 17:10; 32:19, Mat 16:27; 25:31-46, Rom 2:6; 14:12, 1Kor 3:8; 2Tim 4:14; Gal 6:7-10; 1Pet 1:17; Wahy 2:23; 20:12; 22:12).
Topik Teologia -> 2Ptr 2:1
Topik Teologia: 2Ptr 2:1 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Nama Allah
Nama-nama Tunggal Allah
Tuhan yang Berdaulat (Yun.: Despotes)
...
- Allah yang Berpribadi
- Yesus Kristus
- Keilahian Kristus
- Klaim Perjanjian Baru atas Keilahian Yesus
- Yesus Diidentifikasikan dengan Allah 216-217
- Yesus dan Nama Allah
- Dosa
- Deskripsi tentang Dosa-dosa dan Pendosa
- Pengudusan
- Pengudusan: Sasaran dan Hambatan
- Hambatan Pengudusan
- Murtad Meniadakan Pengudusan
- Ula 32:15-18 1Ta 28:9 Yes 65:11-15 Yer 2:21 Yer 18:9-10 Zef 1:4-6 Mat 3:10 Mat 13:3-8,18,20-22 Mat 24:9-12 Luk 8:11,13 Luk 9:57-62 Luk 11:24-26 Luk 13:6-9 Yoh 15:6 Kis 7:39-43 1Ti 1:18-20 1Ti 4:1-3 2Ti 3:1-9 2Ti 4:3-4 2Ti 4:10 Ibr 3:12-13 Ibr 4:1-11 Ibr 6:4-8 Ibr 10:25-31,39 2Pe 2:1-22 2Pe 3:17 Yud 1:4
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Nasihat Terhadap Ketidakpercayaan
- Peringatan Terhadap Ketidakpercayaan
- Ketidakpercayaan kepada Kristus
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Eskatologi
- Penghakiman Akhir
- Saat Penghakiman
- Penghakiman Kini
- Menghukum Orang Fasik
TFTWMS -> 2Ptr 2:1-3
TFTWMS: 2Ptr 2:1-3 - Peringatan Terhadap Guru-guru Palsu PERINGATAN TERHADAP GURU-GURU PALSU (2 Petrus 2:1-3)
1 Tetapi nabi-nabi palsu juga muncul di tengah-tengah umat itu, sebagaimana akan muncul juga gur...
PERINGATAN TERHADAP GURU-GURU PALSU (2 Petrus 2:1-3)
1 Tetapi nabi-nabi palsu juga muncul di tengah-tengah umat itu, sebagaimana akan muncul juga guru-guru palsu di tengah-tengah kamu, yang akan secara diam-diam memperkenalkan ajaran-ajaran sesat yang membinasakan, bahkan menyangkal Penguasa yang sudah menebus mereka, mendatangkan kebinasaan yang sangat cepat ke atas diri mereka. 2 Banyak orang akan mengikuti hawa nafsu mereka, dan oleh karena mereka jalan kebenaran akan dihujat. 3 Dan dalam keserakahannya guru-guru palsu itu akan memanfaatkan kamu dengan kata-kata dusta mereka; penghakiman mereka telah lama tersedia dan kebinasaan mereka tidak akan tertunda (NASB).
Ayat 1. Tidak ada pemutusan yang tiba-tiba antara akhir pasal 1 dan awal pasal 2. Allah sudah mengutus nabi-nabi ke tengah-tengah kaum Israel. Karena "digerakkan oleh Roh Kudus" (1:21), mereka menyampaikan dan menulis pesan Allah, tetapi Israel mengetahui bahwa beberapa orang yang mengaku memiliki pesan dari Allah sedang melayani perut mereka sendiri. Pada waktu yang sama di mana nabi-nabi dari Allah itu sedang menyatakan firman-Nya, Petrus menulis, Nabi-nabi palsu juga muncul di tengah-tengah umat itu. Yeremia dan Yehezkiel secara khusus bergumul dengan "nabi-nabi palsu." Yeremia memperingatkan, "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN"(Yeremia 23:16).
Karena ada "nabi-nabi palsu di tengah-tengah umat" Israel, maka seharusnya tidak mengejutkan bahwa akan muncul juga guru-guru palsu di tengah-tengah para pembaca pertama Petrus. Perbedaan antara "nabi palsu" dan "guru palsu" tidaklah jelas. Mungkin rasul itu tidak mau menghargai lawan-lawannya itu dengan kata "nabi" bahkan jika diakhiri dengan kata "palsu." Ada dua ulasan penting pada titik ini. Pertama, sering kali perjuangan yang paling sulit yang dihadapi gereja muncul dari jajaran internal. Surat-surat Paulus biasanya tidak banyak membicarakan penginjilan, apa yang terjadi dalam perhimpunan, atau pekerjaan kebajikan bersama, meski semua itu adalah sangat penting. Sebaliknya, surat-suratnya itu cenderung berfokus pada dua bidang: pelbagai doktrin agung iman Kristen dan pelbagai tantangan terhadap doktrin-doktrin itu oleh lawan-lawannya. Gereja menghadapi perjuangan yang tidak pernah berakhir untuk mempertahankan integritas doktrin dan praktik Kristen. Meremas-remas tangan dan meratapi kehadiran "guru-guru palsu" atau tokoh-tokoh cabul yang mau memakai nama Kristus tidak ada gunanya bagi orang Kristen. Seperti yang orang Inggris kata-kan, orang percaya harus "menaikkan kaos kaki mereka" dan melanjutkan mengajar dan memberitakan kebenaran.
Kedua, cita-cita orang Kristen menjadikan mereka secara khusus rentan terhadap orang-orang yang ingin mengeksploitasi mereka. Tuhan telah mengajarkan para pengikutnya untuk menjadi orang baik, memikirkan yang terbaik bagi orang lain, menguji diri mereka sendiri, dan memperlakukan orang asing dan teman-teman dengan kebaikan dan rasa hormat yang sama. Sejak hari-hari awal gereja, ada banyak penipu yang telah memangsa kepercayaan dan kemurahan hati orang Kristen.1Ketika hanya uang yang terlibat, murid-murid bisa saja memilih untuk melanggar kebiasaan dalam hal kemurahan hati, bahkan ketika mereka menduga sedang dieksploitasi.2Namun begitu, ada cara lain orang bisa menekankan kebaikan gereja. Murid-murid bisa juga disusupi oleh orang-orang yang mencari kekuasaan pribadi atau oleh mereka yang teori-teori pribadinya menyangkal ajaran Alkitab. Yesus berkata bahwa umat-Nya akan ditandai secara khusus dengan kasih mereka untuk satu sama lain (Yohanes 13:35). Orang-orang percaya ingin menghormati petunjuk itu. Oleh karena itu, memang sulit ketika mereka harus melawan orang-orang yang mengaku setia kepada Kristus tetapi yang kata-kata dan perilakunya menyangkal Tuhan.
Kita ingin tahu mengapa "guru-guru palsu" dalam 2 Petrus mengancam, mengapa Petrus begitu keras menentang mereka, tapi rasul itu tidak banyak bicara tentang apa yang sebenarnya mereka ajarkan. Apa yang ia katakan adalah bahwa mereka menggunakan sarana tipu daya, kerahasiaan untuk memperkenalkan ajaran-ajaran sesat yang membinasakan. Ajaran sesat adalah ajaran yang memecah belah dan palsu yang merusak iman Kristen. Dalam satu pengertian, "ajaran sesat yang membinasakan" adalah berlebihan. Ajaran sesat dengan sendirinya bersifat membinasakan. Itu membinasakan gereja dan dunia yang ingin gereja gapai dengan pesan Kristus.
Doktrin-doktrin "guru-guru palsu" yang bersifat merusak yang Petrus hadapi secara khusus memang menyedihkan. Mereka telah melangkah hingga pada tingkatan menyangkal Penguasa yang sudah menebus mereka. Dalam pengertian apakah mereka itu menyangkal Dia? Dalam pasal sebelumnya rasul itu menegaskan bahwa pelbagai peristiwa pada waktu perubahan wujud itu mencapai puncaknya dengan suara Allah yang berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi." Ke-Anakan Yesus, dan karenanya keIlahian-Nya, tampaknya menjadi pokok permasalahan. Bagi Petrus, keilahian Kristus sudah bukan persoalan. Adalah wajar untuk menyimpulkan bahwa "guru-guru palsu" itu menyangkal keilahian penuh, atau mungkin kemanusiaan penuh, Tuhan; tapi di luar itu tidak banyak yang dapat kita katakan.
Rasa ingin tahu kita terusik. Jika "guru-guru palsu" itu menyangkal keilahian Yesus, lalu siapa atau apakah yang mereka percayai tentang Dia? Guru yang bijaksana? Makhluk malaikat yang ilahiyat dalam beberapa hal tetapi tidak dalam semua hal? Petrus tidak katakan. Bagi rasul itu menyangkal keilahian Kristus adalah menyangkal Ia telah "menebus mereka." Yang menarik adalah bahwa ini satu-satunya acuan kepada kematian Yesus dalam 2 Petrus, dan acuan itu agak samar. Masih saja, kuasa penebusan darah Kristus itu menjadi bahasan ketika Petrus mengatakan bahwa Tuhan telah menebus mereka. Ia membelinya dengan darah-Nya. Kata kerja yang sama yang digunakan di sini, penebusan atau pembelian (aΔgora÷zw, agorazō), digunakan dengan cara yang sama dalam 1 Korintus 6:20 dan 7:23. Dalam contoh-contoh itu, pembelian itu secara eksplisit terkait dengan darah Yesus di kayu salib. Dalam 2 Petrus tidak disebut-kan tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati, tapi Tuhan yang telah bangkit adalah Pribadi yang memerintah. "Guru-guru palsu" itu mungkin menyangkal bahwa Yesus memerintah di sebelah kanan Allah.
Membeli dan menebus adalah ide-ide yang terkait erat. Sebagai Anak Allah yang terkasih Yesus sanggup menebus manusia dari dosa. Ketika "guru-guru palsu" menyangkal keilahian Kristus, mereka menyangkal kuasa-Nya untuk menebus mereka. Karena mereka menyangkal pengakuan yang posisinya dekat jantung ajaran Kristen, "guru-guru palsu" itu mendatangkan kebinasaan yang sangat cepat ke atas diri mereka. Petrus sudah menyebut ajaran mereka "membinasakan."3Ajaran seperti itu membinasakan orang lain dan mendatangkan kebinasaan ke atas mereka yang menganjurkannya. Seandainya para pembaca Petrus mengikuti "guru-guru palsu" itu, implikasinya adalah bahwa mereka akan menimbulkan "kebinasaan yang cepat" yang sama ke atas diri mereka sendiri.
Ayat 2. Penjelasan umum tentang karakter "guru-guru palsu" muncul dalam alur cerita surat Petrus, bahkan jika ada sedikit perhatian yang diberikan kepada doktrin-doktrin mereka. Rasul itu mengerti bahwa manusia sering menilai kebenaran apa yang mereka dengar berdasarkan perkiraan mereka atas karakter orang yang mengatakannya. Ia mengungkap karakter sesat orang-orang yang menentang dia untuk alasan yang sama ia memperkuat kesaksiannya sendiri dalam pasal sebelumnya. Mereka tidak hanya berkubang dalam hawa nafsu, tetapi dari 2:19 terlihat bahwa mereka berusaha untuk membenarkan tindakan mengikuti selera daging berdasarkan pada doktrin atau teori tertentu. Lebih mudah memanjakan selera daripada melatih pengendalian diri. Tidak sulit untuk memahami mengapa banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang tanpa kendali itu.
Ketika kemesuman ditoleransi di dalam gereja, terutama ketika dipraktikkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai guru, kerusakannya tidak terbatas pada guru guru itu saja. Seluruh tubuh menderita. Tuhan sendiri menderita. Oleh karena mereka jalan kebenaran akan dihujat. Petrus tidak ragu-ragu dalam menyebutkan doktrin-doktrin itu dan cara hidup orang Kristen yang mengikuti "jalan kebenaran" itu. Sebelumnya ia mengklaim bahwa para pembacanya sudah "diteguhkan dalam kebenaran" (1:12). Apakah ada alasannya mengapa Petrus menulis "jalan kebenaran", ketimbang hanya "kebenaran," atau apakah itu sekedar variasi gaya? Mungkin yang terakhir itu benar.
Namun begitu, "jalan" menyiratkan bahwa kebenaran harus jangan direduksi menjadi sebuah konsep. Itu lebih daripada seperangkat doktrin yang harus diteguhkan; itu adalah jalan yang harus ditempuh. Mengakui Kristus adalah sama dengan berada di "jalan Allah" (Kisah 18:26), "jalan damai" (Roma 3:17; NIV), "jalan yang baru dan hidup" (Ibrani 10:20), dan "jalan kebenaran" (2 Petrus 2:21).
Ajaran dan praktik orang-orang percaya mengikat mereka bersama sebagai suatu umat. Berada di dalam Kristus dengan sendirinya berada di dalam tubuh-Nya. Saat bagian mana saja dari tubuh menderita, semua menderita. Gereja difitnah, dan dalam prosesnya Tuhan sendiri difitnah, ketika orang-orang yang memakai nama-Nya menyerah kepada pelbagai jenis kesenangan hawa nafsu yang merusak dan menghina orang lain.
Memang sudah diantisipasi ketika tubuh Kristus dihujat lewat fitnah oleh dunia pagan. Memang aneh ketika orang Kristen difitnah atas perilaku yang dunia tolerir dengan senang hati oleh satu sama lain. Bahkan orang-orang yang tidak percaya menuntut orang Kristen ikut bertanggung jawab terhadap cara hidup yang kudus. Orang Kristen perlu menyadari bahwa orang-orang tidak percaya akan cenderung menyamakan seluruh gereja dengan guru-guru palsu. Orang fasik akan secara konsisten menilai gereja melalui para anggotanya yang paling lemah.
Pasal kedua surat ini cenderung membosankan ketika para pembaca dengan susah payah mengikuti serangan keras rasul itu terhadap karakter dan cara hidup orang-orang yang mengompromikan ajaran Kristen. Pasal kedua sedikit tidak nyaman dan membosankan untuk dibaca. Namun begitu, kita harus jangan gagal untuk memperhatikan bahwa ada pengertian di mana nasihat rasul itu merupakan salah satu yang paling praktis yang ditemukan di dalam Perjanjian Baru. Apa yang Petrus jelaskan adalah bahwa guru-guru palsu harus jangan ditoleransi. Mereka harus jangan diizinkan menginfiltrasi gereja dan merusak cara hidupnya dan ajaran-ajarannya. Selama ada orang-orang yang mengompromikan ajaran Kristen dalam nama Kristus, selama ada orang-orang yang mengeksploitasi umat Kristen, gereja akan menemukan bimbingan yang diperlukan dalam 2 Petrus. Persoalan yang dibahas di dalam surat itu bukannya tidak relevan; mereka belum lenyap.
Ayat 3. Selain menyerah kepada "hawa nafsu," orang-orang yang mengganggu gereja itu didorong juga oleh keserakahan. Mereka tidak keberatan dalam menggunakan kecerdikan dan tipu daya untuk mencapai tujuan mereka. Petrus mengingatkan, mereka akan memanfaatkan kamu dengan kata-kata dusta mereka. Sebelumnya Petrus sudah mengatakan tiga hal tentang guru-guru palsu itu. (1) Mereka menyangkal Tuhan. (2) Mereka menyerah kepada hawa nafsu. (3) Mereka didorong oleh keserakahan. Dukun-dukun suka memangsa kebutuhan dan kelemahan manusia demi keuntungan. Eksploitasi ada di mana-mana. Beberapa orang mengeksploitasi keinginan untuk kesehatan fisik dengan berpura-pura menjadi dokter atau memiliki obat ajaib tertentu. Orang-orang percaya seharusnya tidak terkejut bahwa mereka yang dimotivasi oleh keserakahan memang akan melakukan bisnis yang menguntungkan dari agama. Ketika mereka menggabungkan janji kebebasan dari batasan-batasan moral dengan luapan emosi, guru-guru palsu itu dengan mudahnya menemukan pendengar yang sudah siap.
Sebelumnya Petrus sudah mengatakan bahwa guru-guru palsu itu sedang "mendatangkan kebinasaan yang sangat cepat ke atas diri mereka." Lebih tegasnya ia menambahkan, penghakiman mereka telah lama tersedia dan kebinasaan mereka tidak akan tertunda. Rasul itu mempersonifikasikan "penghakiman" dan "kehancuran" dengan memberikan mereka sifat-sifat manusia. Orang-orang Yunani membawa personifikasi hingga ke titik penyembahan berhala. Erōs (e¡rwß) tidak hanya cinta fisik dengan hawa nafsu berdosis tinggi, tapi Eros juga adalah nama dewa muda yang suka bermain-main, putra Aphrodite, yang pergi ke sana ke mari menaburkan cinta dalam diri orang lain. Demikian pula, permaisuri dewa penyembuhan Asclepius kadang-kadang adalah seorang dewi yang secara tepat disebut Kesehatan ( JUgi/eia, Hugieia).
Bagi Petrus, personifikasi hanyalah gaya bahasa, cara dramatis dalam membuat pernyataan. Sudah menjadi kehendak Allah dari zaman dulu (e¶kpalai, ekpalai) bahwa di zaman eskatologi orang-orang seperti guru-guru palsu akan dihakimi dan dibinasakan. "Jangan salah sangka tentang nasib guru-guru palsu," Petrus meyakinkan para pembacanya. Semua maksud Allah sedang dalam proses untuk diwujudkan. Ia aktif di dunia. Penghakiman tidak "berleha-leha" atau "tidur." Dalam ayat-ayat berikutnya, Petrus menyampaikan pelbagai contoh di mana penghakiman Allah telah dilaksanakan. Seperti dalam 3:9, Petrus mendesak orang-orang yang salah mengira kesabaran Allah sebagai sikap tidak peduli atau tidak berdaya untuk mengingat penghakiman yang Ia sudah jatuhkan ke atas dunia di masa lalu.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) Penulis : Petrus
Tema : Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu
Tanggal Penulisan: 66-68 M
Latar Belakang
Ketika memberikan sal...
Penulis : Petrus
Tema : Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu
Tanggal Penulisan: 66-68 M
Latar Belakang
Ketika memberikan salam, Simon Petrus memperkenalkan dirinya sebagai penulis surat ini; kemudian (2Pet 3:1) dia mengatakan bahwa surat ini merupakan suratnya yang kedua yang menunjukkan bahwa dia sedang menulis kepada orang percaya yang sama di Asia Kecil yang telah menerima suratnya yang pertama (1Pet 1:1). Karena Petrus, seperti halnya Paulus, dihukum mati oleh keputusan yang dibuat oleh kaisar Nero yang jahat (yang kemudian wafat pada bulan Juni, 68 M), adalah sangat mungkin bahwa Petrus menulis surat ini di antara tahun 66-68 M, tidak lama sebelum ia mati syahid di Roma (2Pet 1:13-15).
Beberapa sarjana zaman dahulu dan sekarang, yang mengabaikan beberapa persamaan mencolok dari 1 Petrus dan 2 Petrus dan sebaliknya menekankan perbedaan di antara kedua surat itu, telah beranggapan bahwa Petrus bukanlah penulis surat ini. Akan tetapi, perbedaan isi surat, kosakata, penekanan, dan gaya penulisan dari kedua surat ini dapat diterangkan dengan memadai oleh berbedanya situasi Petrus dan penerima suratnya ketika menerima kedua surat itu.
- (1) Situasi semula para penerima surat telah berubah dari penganiayaan serius yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya menjadi serangan serius dari dalam oleh para guru palsu yang mengancam landasan kebenaran gereja.
- (2) Situasi yang dihadapi Petrus juga sudah berbeda. Jikalau sebelumnya dia mempunyai seorang penulis yang ahli seperti Silas ketika menulis suratnya yang pertama (1Pet 5:12), kelihatannya Silas tidak ada ketika Petrus menulis surat yang kedua itu. Petrus mungkin memakai bahasa Yunani ala Galilea yang kasar atau mengandalkan juru tulis yang tidak sepandai Silas.
Tujuan
Petrus menulis surat ini
- (1) untuk menasihati orang percaya agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar akan Kristus, dan
- (2) untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang meruntuhkan kebenaran rasuli.
Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18 ketika dia menasihati orang percaya yang sejati
- (1) untuk waspada supaya mereka tidak "terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum" (2Pet 3:17), dan
- (2) untuk "bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2Pet 3:18).
Survai
Surat yang singkat ini sungguh-sungguh mendorong orang percaya agar mempertahankan kehidupan dan kesalehan melalui pengenalan yang benar akan Kristus. Pasal pertama menekankan pentingnya pertumbuhan Kristen. Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus (2Pet 1:3-11).
Pasal berikut dengan sungguh-sungguh mengingatkan mereka tentang para nabi dan guru palsu yang muncul di kalangan gereja. Petrus mengecam guru-guru palsu itu sebagai orang yang tidak mengenal hukum (2Pet 2:1,3; 2Pet 3:17) yang menuruti keinginan jahat dari hawa nafsu (2Pet 2:2,7,10,13-14,18-19), yang serakah (2Pet 2:3,14-15), congkak (2Pet 2:18) dan keras kepala (2Pet 2:10), dan menghina pemerintahan Allah (2Pet 2:10-12). Petrus berusaha untuk melindungi orang percaya sejati terhadap pengajaran sesat yang membinasakan itu (2Pet 2:1) dengan menyingkapkan maksud dan kelakuan mereka yang jahat.
Dalam pasal 3 (2Pet 3:1-18), Petrus membuktikan salahnya keragu-raguan guru-guru ini terhadap kedatangan Tuhan (2Pet 3:3-4). Sebagaimana angkatan Nuh dengan keliru mencemoohkan pikiran tentang hukuman banjir besar dari Allah, para pencemooh ini juga buta rohani tentang janji-janji kedatangan Kristus. Tetapi dengan tindakan menentukan yang sama dengan hukuman air bah tersebut (2Pet 3:5-6), Kristus akan kembali dan menghanguskan bumi ini dengan api (2Pet 3:7-12) lalu menciptakan tatanan baru yang benar (2Pet 3:13). Mengingat semuanya ini, orang percaya harus hidup kudus dan saleh pada zaman ini (2Pet 3:11,14).
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini berisi pernyataan yang paling kuat dalam Alkitab mengenai pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan Kitab Suci (2Pet 1:19-21).
- (2) Pasal dua dan surat Yudas sangat mirip dalam pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang kemudian menghadapi persoalan yang sama dengan guru-guru palsu, menggunakan bagian-bagian dari ajaran Petrus yang diilhami untuk mengatakan hal yang sama (Lihat "PENDAHULUAN SURAT YUDAS" 08261).
- (3) Pasal tiga merupakan salah satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus yang kedua.
- (4) Petrus secara tidak langsung menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai Firman Allah dengan menyebutkannya dalam hubungan dengan "tulisan-tulisan yang lain" (2Pet 3:15-16).
Full Life: 2 Petrus (Garis Besar) Garis Besar
Salam Kristen
(2Pet 1:1-2)
I. Pujian Atas Pengenalan yang Benar
(2Pet 1:2-21)
A. Kuasa Pengenalan ...
Garis Besar
- Salam Kristen
(2Pet 1:1-2) - I. Pujian Atas Pengenalan yang Benar
(2Pet 1:2-21) - A. Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup
(2Pet 1:2-4) - B. Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen
(2Pet 1:5-11) - C. Kesaksian Rasul Terhadap Firman Kebenaran
(2Pet 1:12-21) - 1. Motivasinya
(2Pet 1:12-15) - 2. Metodenya
(2Pet 1:16-21) - a. Saksi Mata dari Firman yang Dinubuatkan
(2Pet 1:16-19) - b. Pengilhaman Kitab Suci yang Dinubuatkan
(2Pet 1:20-21) - II. Kecaman Terhadap Guru-Guru Palsu
(2Pet 2:1-22) - A. Yang Dapat Diharapkan dari Guru Palsu
(2Pet 2:1-3) - B. Yang Dapat Mereka Harapkan dari Allah
(2Pet 2:4-10) - C. Beberapa Ciri Guru-Guru Palsu
(2Pet 2:10-19) - D. Bahaya-Bahaya Kemunduran dari Kebenaran
(2Pet 2:20-22) - III.Kepastian Kedatangan Tuhan
(2Pet 3:1-18) - A. Penyangkalan Kedatangan-Nya
(2Pet 3:1-7) - B. Kepastian Kedatangan-Nya
(2Pet 3:8-10) - C. Hidup Menantikan Kedatangan-Nya
(2Pet 3:11-18) - Ucapan Berkat
(2Pet 3:18)
Matthew Henry: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab)
Dampak jelas bahwa penulis surat kerasulan ini adalah penulis yang sama dengan penulis surat sebelumnya. Apa pun perbedaan yang dipahami oleh beber...
- Dampak jelas bahwa penulis surat kerasulan ini adalah penulis yang sama dengan penulis surat sebelumnya. Apa pun perbedaan yang dipahami oleh beberapa cendekiawan Alkitab dalam hal gaya penulisan yang dianggap berbeda dari surat sebelumnya, hal itu tidak menjadi alasan cukup untuk menyatakan bahwa surat tersebut ditulis oleh Simon yang menggantikan Rasul Yakobus di dalam jemaat Yerusalem. Sebab, orang yang menulis surat kerasulan ini sendiri menyebut dirinya sebagai Simon Petrus, hamba dan rasul ( 2 Petrus 1:1), dan menyatakan bahwa ia adalah salah seorang dari tiga orang rasul yang hadir ketika Kristus dimuliakan ( 2 Petrus 1:18), dan menyatakan dengan tegas bahwa sebelumnya ia telah menulis sepucuk surat kerasulan kepada mereka ( 2 Petrus 3:1). Rancangan dari surat kerasulan yang kedua ini sama dengan surat yang sebelumnya, sebagaimana terbukti dengan jelas di dalam ayat pertama dari pasal yang ketiga, dan dari ayat itu dapat diamati bahwa dalam perkara-perkara Allah, kita perlu petunjuk demi petunjuk dan kalimat demi kalimat, supaya kita bisa mengingatnya. Dan apa yang ada dalam surat inilah yang merupakan perkara-perkara yang harus dicatat dengan cermat dan harus sering kita ingat kembali.
Jerusalem: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan...
SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan suatu kelompok tersendiri meskipun asal- usulnya berbeda sekali. Ada sepucuk surat yang dikatakan karangan Yakobus, lagi karangan Yudas, dua pucuk surat karangan Petrus dan tiga karangan Yohanes. Judulnya "katolik" kiranya berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan surat itu tidak tertuju kepada jemaat atau orang tertentu melainkan kepada orang-orang Kristen pada umumnya (katolik).
Surat Yakobus hanya lama kelamaan diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci. Agaknya di Mesir Yak tidak pernah diragukan sebagai Kitab Suci. Yak dikutip oleh Origenes sebagai karangan suci. Tetapi pada awal abad keempat Eusebius dari Kaisarea (Palestina) mengatakan bahwa Yak masih ditolak oleh sementara orang. Jemaat-jemaat yang berbahasa Siria baru dalam abad keempat memasukkan Yak ke dalam daftar kitab-kitab sucinya. Di Afrika utara Tertulianus dan Kiprianus ternyata tidak mengenal Yak. Daftar kitab-kitab suci yang disebut "Kanon Mommsen" (disusun sekitar th 360) belum memuat Yak. Di Roma Kanon Muratori (dikatakan susunan Hippolitus sekitar th. 200) juga tidak memuatnya. Sangat tidak pasti apakah Klemens dari Roma dan pengarang buku yang berjudul "Pastor Harmae" (lihat di bawah) mengutip Yak. Jadi baru pada akhir abad keempat surat Yakobus umum diterima sebagai Kitab Suci oleh jemaat-jemaat di Timur dan di Barat.
Mana kala surat Yakobus oleh jemaat-jemaat diterima sebagai Kitab Suci, maka pada umumnya pengarangnya disebut "Yakobus, yaitu saudara Tuhan", Mat 13:55 dsj; bdk 12:46+, yang berperan besar dalam jemaat purba di Yerusalem, Kis 12:17+; 15:13-21; 21:18-26; 1Kor 15:7; Gal 1:19; 2:9, 12. Peranannya itu diakhiri dengan kemartiran oleh tangan orang Yahudi sekitar th. 62 (Yosefus, Hagesippus). Yakobus "saudara Tuhan" itu jelas orang lain dari Yakobus anak Zebedeus, Mat 10:2 dsj, yang dalam th. 44 dibunuh oleh raja Herodes, Kis 12:2, tetapi boleh jadi ia sama dengan Yakobus lain, yaitu anak Alfeus, Mat 10:3 dsj. Sejak awal mula hingga dewasa ini kesamaan itu diperdebatkan, meskipun dewasa ini kebanyakan ahli membedakan kedua tokoh itu. Apa yang dikatakan paulus dalam Gal 1:19 diartikan dengan cara yang berbeda-beda juga. Tetapi masalah yang sesungguhnya terletak di tempat lain dan ditingkat lebih mendalam. Adakah Yak sungguh karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan"? Ada berbagai keberatan yang dapat dikemukakan terhadap pendapat itu. Jika Yak benar- benar dikarang oleh tokoh yang penting itu, bagaimana gerangan mungkin bahwa surat itu begitu lambat diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci dan, sebaliknya, begitu lama diragukan dan bahkan ditolak? Selebihnya, Yak langsung ditulis ke dalam bahasa Yunani yang bagus dan lancar, dengan perbendaharaan kata dan seni berpidato (diatribe) yang mengherankan, seandainya Yak ditulis oleh seorang yang berasal dari Galilea. Sudah barang tentu mungkin Yakobus menggunakan seorang murid yang berkebudayaan Yuanani. Tetapi hipotesa dan dugaan itu sukar dibuktikan. Akhirnya dan khususnya: Yak sangat serupa dengan beberapa karangan yang disusun pada akhir abad pertama atau pada awal abad kedua, teristimewanya dengan surat Klemens dari Roma dan buku yang berjudul "Pastor Harmae". Kerap kali dikatakan bahwa karangan-karangan itu menggunakan Yak. Tetapi dewasa ini semakin banyak sekali ahli berpendapat, bahwa kesamaan antara Yak dan karangan- karangan tersebut yang ternyata ada, disebabkan oleh sumber-sumber bersama yang dipakai. Kecuali itu Yak dan karangan-karangan lain itu mesti menghadapi masalah-masalah yang sejenis. Maka dari itu banyak ahli berkeyakinan bahwa Yak ditulis pada akhir abad pertama atau bahkan pada awal abad kedua. Memang ajaran Yak tentang Kristus memberi kesan ketuaan. Tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa Yak ditulis pada awal mula agama Kristen. Sebab mungkin juga bahwa Yak berasal dari kalangan orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang menjadi penerus pikiran-pikiran Yakobus, sedangkan menutup dirinya bagi perkembangan lebih lanjut dalam teologi Kristen semula.
Jika orang terus mau mempertahankan bahwa Yak benar-benar karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan", maka harus dikatakan bahwa Yak ditulis sebelum th. 62. Sebab dalam tahun itu Yakobus mati. Lalu dua hipotesa dapat dikemukakan, sesuai dengan pendirian orang dalam masalah hubungan antara Yak dan Gal-Roma dalam soal "pembenaran oleh iman" (lihat di bawah ini). Sementara ahli yakin bahwa Yak menentang Paulus, tegasnya mereka yang menyalah-artikan ajaran Paulus. Kalau demikian, Yakobus menulis suratnya menjelang ajalnya. Ahli-ahli lain, yang jumlahnya semakin berkurang berpendapat bahwa Paulus mau menentang pikiran Yak. Kalau demikian, Yak ditulis menjelang th 45-50. Dengan jalan itu juga dapat diterangkan mengapa ajaran Yak tentang Kristus nampaknya tua sekali. Tetapi mengingat apa yang dikatakan di muka kurang mungkin Yak sudah ditulis sekitar th. 45.
Bagaimanapun juga asal-usul Yak tulisan itu tertuju kepada "Keduabelas Suku di perantauan", 1:1, kiranya tidak lain artinya dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang tersebar di dunia Yunani-Romawi, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan Palestina, misalnya Siria atau Mesir. Bahwasannya orang-orang yang dituju oleh surat ini adalah orang keturunan Yahudi disarankan oleh bagian pokok surat sendiri. Pengarang terus menggunakan Kitab Suci (Perjanjian Lama) begitu rupa sehingga jelas mengandaikan bahwa para pembaca baik-baik mengenal Kitab Suci itu, apa lagi oleh karena pengarang tidak mendasar pemikirannya pada kutipan jelas dari Perjanjian Lama (seperti misalnya Paulus atau pengarang Ibr), tetapi lebih-lebih menaruh Kitab Suci sebagai latar belakang pikirannya. Pengarang Yak terutama dijiwai oleh sastera Hikmat-kebijaksanaan dan dari padanya mengambil pelbagai pengajaran mengenai akhlak pembaca.
Tetapi pengarang juga secara luas bergantung pada pengajaran Injil, sehingga suratnya jelas bukan sebuah karangan Yahudi, sebagaimana dikatakan oleh sementara ahli. Sebaliknya dalam Yak orang terus menemukan pikiran dan ungkapan sebagaimana disukai Yesus sendiri. Tetapi dalam hal inipun pengarang tidak langsung mengutip tradisi tertulis. Sebaliknya ia terutama memanfaatkan tradisi lisan. Pendek kata: pengarang Yak ialah seorang berhikmat Kristen keturunan Yahudi yang secara baru memikirkan kembali pepatah-pepatah dari hikmat Yahudi berdasarkan penyempurnaan yang diberikan Yesus kepada hikmat Yahudi itu.
Karangan Yak ini kurang sesuai dengan gaya bahasa yang lazim dalam surat-surat. Sebaliknya karangan itu lebih-lebih berupa khotbah, sebuah contoh pengajaran yang lazim pada jemaat-jemaat Kristen keturunan Yahudi di zaman itu. Disajikan sederetan ajakan praktis yang secara agak bebas dan lepas susul-menyusul; kadang-kadang pepatah-pepatah itu dikelompokkan berdasarkan pokok sama yang diuraikan; kadang-kadang juga dikelompokkan hanya berdasarkan kata yang sama yang terdapat dalam beberapa pepatah. Ada nasihat-nasihat mengenai kelakuan orang di tengah percobaan, 1:1-12; 5:7-11, mengenai asal-usul percobaan godaan, 1:13-18, tentang pengekangan lidah, 1:26; 3:1-12, tentang pentingnya hikmat, saling mengerti dan belas-kasihan, 2:8, 13; 3:13-4:2; 4:11 dst, dan mengenai kekuatan dosa, 1:5-8; 4:2 dst; 5:13-18, dll. Adapun sakramen pengurapan orang sakit ia dapat disimpulkan dari 5:14 dst (Konsili Trente).
Adapun dua pokok utama yang sangat menonjol dalam paranese yang disajikan Yak. Yang satu memuji orang miskin dan dengan keras menegur orang kaya, 1:9-11; 1:27 -2:9; 4:13-5:6; perhatian untuk orang miskin yang diutamakan oleh Allah berurat-berakar dalam suatu tradisi alkitabiah dan terutama dalam Ucapan bahagia dari Injil, Mat 5:3+. Pokok yang lain menekankan pengalaman iman, sedang memberi peringatan tentang iman yang tidak berbuah, 1:22-27; 2:10-26. Mengenai pokok terakhir ini bahkan ada sebuah diskusi yang berupa polemik, 2:14-26. Banyak ahli beranggapan bahwa polemik itu terarah kepada Paulus. Memang harus diakui bahwa ada hubungan cukup jelas antara Yak dan Gal-Rom, terutama dalam penafsiran yang berbeda sekali atas nas Kitab Suci yang sama tentang Abraham. Dan tentu saja mungkin bahwa Yakobus mau menentang bukanlah kiranya Paulus sendiri tetapi sementara orang Kristen yang dari ajaran Paulus mengambil kesimpulan yang membahayakan.
Namun demikian dua hal perlu dipertahankan. Yang pertama ialah: di belakang pertentangan pada permukaan yang disebabkan oleh keadaan yang berbeda, Paulus dan Yakobus dalam hal pokok sependapat, bdk 2:14+. Yang kedua ialah: masalah "iman dan amal" yang secara wajar ditimbulkan oleh agama Yahudi mungkin sekali suatu pokok diskusi yang tradisionil. Paulus dan Yakobus masing-masing dengan caranya sendiri kiranya membahas masalah yang sama dengan tidak bergantung satu sama lain.
Yudas, yang menyebut dirinya "saudara Yakobus", ay 1, haruslah seorang "saudara Tuhan" juga Mat 13:55 dsj. Tidak ada alasan menyamakan Yudas ini dengan rasul yang mempunyai nama yang sama, Luk 6:16; Kis 1:13; bdk Yoh 14:22. Sebab Yudas pengarang surat membedakan dirinya dengan para rasul, ay 17. Tetapi tidak ada alasan juga menyangka bahwa Yudas hanya nama samaran. Hal semacam itu sukar dimengerti bahwa Yudas adalah seorang tokoh yang sama sekali tidak menyolok.
Surat Yud ini sejak th. 200 diterima oleh kebanyakan jemaat Kristen sebagai Kitab Suci. Dahulu memang ada orang yang meragukan surat ini karena mengutip buku-buku apokrip (Henokh, ay 7, 14 dst; Pengangkatan Musa ke sorga, ay 9). Tetapi kutipan semacam itu tak perlu mengkhawatirkan orang, sebab sekali-kali tidak berarti berarti bahwa pengarang berpendapat bahwa buku-buku yang di zaman itu laku sekali di kalangan Yahudi benar-benar Kitab Suci.
Maksud tujuan Yud tidak lain kecuali membuka kedok pengajar-pengajar palsu yang membahayakan kepercayaan Kristen. Ia mengancamkan kepada mereka hubungan ialah yang sama dengan hukuman yang dalam tradisi Yahudi menimpa orang fasik, ay 5-7. Apa yang dikatakan Yud tentang pengajar-pengajar itu kiranya juga terpengaruh oleh cerita-cerita tentang zaman dahulu, ay 11. Pada umumnya keterangan Yud tentang pengajar-pengajar palsu itu agak kabur, sehingga tidak dapat dibuktikan bahwa mereka menganut "gnosis" dari abad II. Kefasikan dan kemerosotan akhlak yang dituduhkan kepada mereka oleh Yud, terutama bahwa mereka menghujat Tuhan Kristus dan malaikat-malaikat, ay 4,8-10, mungkin muncul di kalangan Kristen sendiri dalam abad I terpengaruh oleh aliran-aliran yang mencampur-adukkan agama Kristen, agama Yahudi dan paham kafir, sebagaimana ditentang oleh Kol, surat- surat pastoral dan Why. Tetapi ada beberapa keterangan dalam surat Yudas yang menyarankan bahwa ditulis pada akhir abad I. Pewartaan Injil oleh para rasul dikatakan terjadi "dahulu", ay 17. Iman dipikirkan sebagai suatu ajaran yang disampaikan sekali untuk selama-lamanya, ay 3. Rupanya surat-surat Paulus dipakai oleh pengarang. Memanglah surat kedua Petrus menggunakan Yud, tetapi nanti akan dikatakan bahwa 2Ptr mungkin ditulis sesudah Petrus meninggal dunia. Maka boleh dikatakan bahwa Yud ditulis pada akhir zaman para rasul.
Ada dua surat katolik yang dari sendiri menyatakan bahwa ditulis oleh Petrus. Surat pertama yang dalam alamatnya memuat nama ketua rasul, 1:1, sejak awal mula diterima oleh Gereja tanpa keraguan atau pertentangan. Surat ini barangkali sudah digunakan oleh Klemens dari Roma dan pasti dipakai oleh Polikarpus. Sejak Ireneus, dengan tandas dikatakan bahwa surat itu karangan rasul Petrus. Petrus menulis surat ini di Roma (Babilon, 5:13). Di sana Petrus ada bersama Markus yang disebutnya sebagai "anaknya". Meskipun kita tidak tahu banyak tentang akhir hidup Petrus, namun sebuah tradisi yang cukup dipercaya mengatakan bahwa Petrus datang ke ibu kota, lalu mengalami kemartiran selama pemerintahan Kaisar Nero (th. 64 atau 67). Surat Ptr ini dialamatkan kepada orang-orang Kristen "di perantauan", 1:1 (terj: yang tersebar) dengan menyebut nama lima propinsi yang pada pokoknya merangkum seluruh Asia-Kecil. Apa yang dikatakan tentang hidup mereka dahulu, 1:14, 18; 2:9 dst; 4:3, menyarankan bahwa mereka dahulu kafir, meskipun tetap mungkin bahwa juga ada orang Kristen keturunan Yahudi di kalangan mereka. Itulah sebabnya maka Petrus menulis suratnya dalam bahasa Yunani. Bahasa Yunaninya adalah sederhana tetapi tepat dan halus, sehingga nampak terlalu bermutu untuk dapat dipakai oleh seorang nelayan asal Galilea, tetapi kali ini kita mengenal nama murid-juru-tulis yang kiranya menolong darlam mengarang surat itu. Namanya ialah Silwanus, 5:12, yang umumnya disamakan dengan rekan Paulus yang bernama Silas, Kis 15:22+.
Maksud tujuan surat ini ialah mempertahankan iman pada mereka yang dituju dan dilanda banyak percobaan. Ada orang yang berpendapat bahwa apa yang dimaksudkan dengan pencobaan itu ialah penganiayaan dari pihak pemerintah, misalnya dari fihak Kaisar Domitianus atau bahkan Kaisar Trayanus. Kalau demikian maka surat itu ditulis setelah Petrus meninggal. Tetapi apa yang dikatakan surat itu sekali-kali tidak menyarankan bahwa ada penganiayaan dari pihak pemerintah, apa lagi dari pihak Dominitianus atau Trayanus. Apa yang dimaksudkan tidak lain kecuali gangguan-gangguan dari pihak lingkungan orang-orang Kristen itu, fitnah dan penghinaan dari pihak mereka yang merasa tersinggung oleh karena orang Kristen tidak mau ikut dalam adat istiadat dan kebejatan akhlak mereka, 2:12; 3:16; 4:4,12-16.
Terhadap keaslian 1Ptr (sebagai karangan Petrus) masih diketengahkan kesulitan lain. Kesulitan itu ialah: Rupanya 1 Ptr banyak menggunakan karangan-karangan Perjanjian Baru lain, khususnya Yak, Rom dan Efesus, sedangkan anehnya Injil hanya sedikit dipakai. Namun demikian 1Ptr sering meski secara halus meskipun menyinggung Injil. Seandainya Injil dengan lebih jelas dikutip kiranya orang berkata bahwa pengarang berbuat demikian justru dengan maksud supaya suratnya diangggap sebagai karangan Petrus. Adapun hubungan 1Ptr dengan Yak dan Paulus jangan dibesar-besarkan. Tidak ada satupun pokok utama dari surat-surat Paulus (ciri sementara hukum Taurat, Tubuh Kristus, dll) yang tampil dalam 1Ptr. Banyak pokok yang dikatakan berasal dari Paulus oleh karena terutama dibahas dalam surat-surat Paulus kiranya tidak lain dari pokok-pokok yang banyak dibahas dalam teologi Gereja Purba pada umumnya (kematian Kristus sebagai penebusan, iman dan baptisan, dll). Makin banyak ahli menerima bahwa di zaman itu ada rumusan- rumusan tertentu dalam pengajaran agama dan kumpulan-kumpulan ayat-ayat Kitab Suci dan semuanya itu mungkin dipakai oleh macam-macam karangan tanpa tergantung satu sama lain. Namun demikian ada beberapa bagian dalam 1Ptr yang dijiwai oleh Rom dan Ef. Tetapi hal itu dapat diterima walaupun tidak perlu menolak 1Ptr sebagai karangan Petrus: Petrus tidak mempunyai keunggulan di bidang teologi seperti Paulus; maka ia dapat menimba dari karangan-karangan Paulus, terutama kalau berbicara kepada kalangan orang Kristen yang meresapkan ajaran Paulus ke dalam hati. Jangan dilupakan pula bahwa juru tulis Petrus yaitu Silwanus, adalah murid Paulus juga. Perlu masih dicatat pula bahwa di samping kedekatan dengan Paulus, ada juga sementara ahli yang menemukan kesamaan antara 1Ptr dan karangan-karangan lain yang berasal dari lingkungan Petrus, yaitu injil kedua dan wejangan-wejangan Petrus yang termaktub dalam Kis.
Surat Petrus ini tentu saja mendahului kematiannya dalam th. 64 dan 67. Namun ada kemungkinan juga bahwa menurut petunjuk-petunjuk Petrus Silwanus menulis surat ini setelah Petrus meninggal dunia, lalu mengumumkannya dibawah kewibawaan Petrus. Dugaan semacam ini terutama masuk akal seandainya benar bahwa surat ini sebenarnya terdiri atas beberapa kepingan, antara lain sebuah homili yang diucapkan dalam rangka upacara baptisan. Tetapi ini hanya dugaan belaka yang tak mungkin dibuktikan.
Meskipun 1Ptr terutama berisikan nasihat-nasihat praktis, namun ajaran yang termaktub di dalamnya bermutu tinggi. Terdapat di dalamnya sebuah ikhtisar bagus dari teologi Kristen di zaman itu dan ikhtisar itu mengharukan hati justru dalam kesederhanaannya. Sebuah gagasan pokok ialah: dengan berani dan sabar orang Kristen mesti menanggung percobaan sesuai dengan teladan Kristus sendiri, 2:21- 25; 3:18; 4:1, sama seperti Kristus orang Kristen harus menderita dengan berkanjang dan merasa gembira kalau sengsaranya yang disebabkan iman dan kelakuannya yang suci, 2:19 dst; 3:14; 4:12-19; 5:9, mereka harus menentang yang jahat dengan kasih sambil mentaati pemerintah sipil, 2:13-17, dan dengan lembut dan rendah hati terhadap sekalian orang, 3:8-17; 4:7-11, 19. Ada bagian sulit dalam surat ini yang diartikan dengan berbagai cara, yakni 3:19 dst; bdk 4:6. Pemberitaan (Injil) oleh Kristus sementara ahli mengartikannya sebagai pemberitaan keselamatan atau hukuman, sedangkan "roh-roh" yang di dalam penjara, diartikan entah sebagai orang fasik yang mati di waktu air bah, entah sebagai malaikat-malaikat yang menurut tradisi alkitabiah dan apokaliptik berdosa. Tetapi bagaimanapun juga tindakan Tuhan itu ditempatkan di saat wafatNya. Dan karena itu nas menjadi dasar utama bagi ajaran tentang turunnya Kristus ke dunia orang mati (penantian kurang tepat).
Tidak dapat diragukan bahwa juga surat kedua memperkenalkan diri sebagai karangan Petrus. Rasul tidak hanya menyebut namanya dalam alamat surat, 1:1, tetapi iapun menyinggung nubuat Yesus tentang kematian Petrus, 1:14; ia mengatakan bahwa menyaksikan Yesus waktu dimuliakan di gunung, 1:16-18. Akhirnya masih menyinggung salah satu suratnya dahulu dan surat itu kiranya tidak lain kecuali 1Ptr.
Kalau untuk kedua kalinya menulis surat bagi orang yang sama, maka maksudnya rangkap dua: memperingatkan mereka terhadap pengajar-pengajar palsu, 2, dan meredakan kegelisahan mereka yang disebabkan ditundanya Parusia Tuhan, 3. Tentu saja mungkin saja bahwa pengajar-pengajar palsu semacam itu dan juga kegelisahan itu muncul di bagian terakhir hidup Petrus. Tetapi ada pertimbangan lain yang membuat orang ragu-ragu tentang keaslian 2Ptr dan menyarankan bahwa surat itu ditulis di zaman lain. Bahasa 2Ptr sangat berbeda dengan bahasa 1Ptr. Bab 2 seluruhnya hanya dengan bebas (meskipun jelas) mengulang surat Yudas. Rupanya sudah ada sebuah kumpulan surat-surat Paulus 3:15 dst. Kelompok para rasul ditempatkan di tingkat sama dengan kelompok para rasul, 3:2. Pertimbangan- pertimbangan itu membenarkan keraguan yang sejak awal mula ada mengenai 2Ptr. Dengan pasti surat ini baru dimulai dipakai oleh Gereja dalam abad III, dan waktu itu masih ada orang yang blak-blakan menolaknya, seperti dikatakan oleh Origenes, Eusebius dan Hieronimus. Pada giliriannya banyak ahli dewasa ini tidak mau menerima bahwa 2Ptr adalah karangan Petrus, dan kiranya mereka benar juga. Tetapi kalau seorang murid kemudian menggunakan kewibawaan Petrus, maka ia barangkali berhak berbuat demikian. Boleh jadi pengarang termasuk kalangan orang Kristen yang bergantung pada Petrus, atau ia mungkin menggunakan salah satu karangan dari tangan Petrus, yang disadur dan dilengkapi dengan pertolongan Yud. Kalau demikian pengarang tidak "menipu" sebab di zaman dahulu orang mempunyai pandangan lain dan kita mengenai "hak pengarang" dan boleh tidaknya menggunakan nama orang lain.
Bagi kepercayaan kita juga cukup kalau surat ini oleh Gereja umum diterima sebagai sebagian dari Kitab Suci dan karenanya menyampaikan warisan dari zaman para rasul. Maka ajaran 2Ptr terjamin kebenarannya. Dari ajaran itu boleh disebutkan: panggilan orang Kristen untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 1:4; ajaran mengenai Kitab Suci yang diinspirasikan, 1:20 dst; keyakinan mengenai Parusia Tuhan yang akan datang meskipun saatnya ditunda; Parusia itu akan terjadi setelah dunia musnah oleh api, dan dunia baru dijadikan di mana terdapat kebenaran, 3:3-13.
Kegiatan surat Yohanes dibahas dalam pengantar Injil keempat.
Ende: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA SANTU PETRUS
KATA PENGANTAR
Pengarang dan waktu ia menulis
Keaslian daripada surat ini djauh lebih banjak dipersoalkan dari pada surat-
su...
SURAT KEDUA SANTU PETRUS
KATA PENGANTAR
Pengarang dan waktu ia menulis
Keaslian daripada surat ini djauh lebih banjak dipersoalkan dari pada surat- surat lainnja dalam Perdjandjian Baru. Sepintas lalu, pertentangan ini seperti tak ada alasannja. Surat dibuka dengan utjapan selamat dari ,Simon Petrus, abdi dan rasul Jesus Kristus". Pengarang menjatakan dirinja penjaksi mata terhadap peristiwa Kristus berubah rupa digunung Tabor (1:16-18), suatu pernjataan tak langsung tetapi djelas dimaksudkan Petrus (Mk. 9:2). Dan dalam 3:1 penulis menegaskan babwa inilah "surat kedua jang kutulis untuk kamu", suatu penegasan, jang menurut konteks, hanja dapat dikenakan kepada surat I Petr.
Kalau bukan Petrus, siapakah pengarang sebenarnja? Kemungkinan adanja seorang pengarang lain disarankan oleh mereka jang berpendapat bahwa surat ini ditulis kemudian dari masa rasul-rasul. Pada tempat pertama, terang-terangan bahwa dikalangan Para pembatja terdapat orang-orang jang mulai bimbang akan kedatangan-kedua dari Kristus (3:3). Dikalangan orang kristen purba ada hidup suatu kejakinan bahwa kerobohan Jerusalem dan achirat dunia itu berhubungan erat (Mt. 24:2). Tak akan ada keragu-raguan mengenai kedatangan Kristus kedua, andaikata hal itu tak dituturkan djustru berdampingan dengan kerobohan Jerusalem. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sudah beberapa tahun lewat sedjak robohnja kota Jerusalem pada tahun 70. Tetapi Petrus sudah wafat sebelum peristiwa itu terdjadi.
Penulis menampik kritik itu dengan menundjukkan tak pastinja kedatangan-kedua Kristus (3:8-10). Akan tetapi penulis dari surat pertama Petrus merasa tak perlu memperkatakan soal itu. Untuk dia, seperti djuga untuk banjak orang kristen purba "achirat dari segala sesuatu itu sudah dekat" (I Petr. 4:7,17). Penulis surat II Petr. ternjata hidup pada periode jang lebih kemudian.
Tambahan pula, dalam II Petr 3:4 "bapa-bapa" kepada siapa ia alamatkan suratnja "sudah tidur njenjak" atau mati. Ini dapat dikenakan kepada generasi pertama dari orang kristen purba, dan telah dibuat djauh lebih dahulu daripada achir masa rasul-rasul. Serupa dengan itu ialah penjebutan nabi-nabi dan"rasul- rasulmu" (jakni mereka jang telah mengabarkan Indjil kepada para pembatja) jang kedua-duanja adalah manusia-manusia penghuni masa jang sudah lampau (3:2). Dalam 3:15-16 Pengarang berbitjara tentang "segala surat" St. Paulus. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sebagian besar daripada surat-surat jang kita kenal sekarang ini telah ditulis dan dipandang sebagai Kitab Kudus. Dan rupanja tertulis sezaman dengan Kitab-Kitab Kudus jang diwahjukan sebelum kematian rasul tsb.
Achirnja, menilik masa penulisannja, surat ini seakan-akan banjak bergantung kepada surat Judas.
Djika surat Judas ditulis sesudah tahun 70 (dan rupanja demikian), maka rasul Petrus tak pernah sudah dapat menulis surat ini.
Sebab-sebab mengapa orang berpendapat bahwa surat kedua Petrus ini ditulis kemudian, dan bukan oleh Petrus sendiri, banjak sedikitnja diperteguh oleh perbandingan gajabahasanja dengan Surat Pertama Petrus. Kedua surat itu sudah terang tidak berasal dari tangan jang sama. Sekalipun penggunaan djurutulis- djurutulis jang berlainan bisa membatalkan dugaan ini, toh tak dapat ia merobah dugaan akan adanja pengarang jang berbeda.
Bagaimana sekalipun berlainan pendapat orang tentang penulis surat ini, namun kesimpulan jang dapat kita ambil ialah surat ini ditulis beberapa waktu setelah- tahun 70, oleh seorang djurutulis jang dengan tepat dan teliti menuliskan buah pikiran gurunja.
Pembatja dan peristiwa
Djika Petrus sendirilah penulis surat ini, maka pembatja-pembatjanja terdiri dari umat beriman jang disebut dalam Surat Pertama Petrus (I Petr. 1:1), karena ia menegaskan bahwa kini buat kedua kalinja ia bersurat kepada mereka (3:1). Tetapi andaikata penulisnja bukan Petrus, maka akan tak djelas siapakah pembatja-pembatjanja, selain daripada bahwa pembatja-pembatja itu orang kristen (1:1), dan Peristiwa dan maksud surat ini djuga tidak dapat menentukan umat untuk siapa surat itu ditulis. Penulis mengadjak pembatjanja untuk menilai tinggi imannja, akan memiliki kebadjikan-kebadjikan, dan menghindarkan dosa serta adjaran-adjaran sesat. Nasehat jang achir ini agak penting, karena disini disinggung adjaran daripada beberapa pengadiar palsu, jang oleh adjaran dan kehidupan dan hidupnja jang tak susila, menjebabkan banjak orang kristen "mengikuti perbuatan mereka jang sesat", dan memperkosa "djalan kebenaran" (2:2). Meradjalelanja bahaja ini, jang rupanja tjukup umum dimasa ini memberi kesempatan istimewa untuk menulis surat ini. Tidak ada tanda-tanda jang menundjukkan tempat, dimana surat itu ditulis.
Gaja bahasa
Surat ini dibuka dengan suatu salam dan beberapa utjapan pribadi pengarang (1:16-18; 3:1,15). Bagaimanapun djuga, ada kemungkinan bahwa pengarang mempergunahan bentuk surat, dengan maksud membentangkan buah pikirannja tentang beberapa soal besar jang dihadapi umat beriman masa itu. Surat ini -- menilik bentuknja -- berupa suatu kotbah. Ini diperkuat lagi oleh penutup kotbah itu jang tak dikenakan kepada suatu pribadi tertentu. (3:17-18).
Adjaran didalamnja
Karena ditulis djauh kemudian, isi surat ini mengemukakan adjaran Kristus dan
misterinja setjara lebih bagus dan mendalam. Disini setjara singkat kita
sebutkan beberapa misteri: Dahulunja terselubung dalam dosa dan kesesatan (
Inilah Penjelamat itu, jang sudah memberi bantuan kepada manusia untuk mengambil bahagian dalam djandjian ilahinja (1:4; 3:4,9,13), dan dalam wudjud ilahi itu sendiri (1:4). Jang terpenting antara anugerah-anugerah ilahi ini ialah iman (1:1), jang berlandaskan pengetahuan akan Kristus (1:2), jang semakin bertambah djua berkat latihan kebadjikan (1:5-8; 3:18). Orang harus tekun berusaha dalam hal ini (1:10; 3:18,14,17) supaja ia bisa mentjapai keselamatan abadi disurga (1:11). Pada pihak lain, berdosa (2:2,10) dan menjangkali Kristus (2:1) ahan membawa orang kepada siksa kekal (2:3,9,17). Siksa kekal ini telah dialami oleh para machluk jang durhaka (2:4) dan orang-orang djahat dimasa lampau (2:5-91).
Salah satu motip terkuat jang mendorong manusia untuk hidup baik ialah kepastian tentang kedatangan jang kedua Kristus (1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (3:3) namun penjaksian rasul (1:16-18) dan sabda nabi (1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan tentang kedatangan jang kedua Kristus (1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (3:3) namun penjaksian rasul (1:16-18) dan sabda nabi (1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan berisikan sabda Allah sendiri, tidak dapat berdusta (1:20-21). Ketakpastian kedatangan jang kedua Kristus itu (3:10) tidak berarti bahwa itu tidak benar. Tambahan lagi, tjorak dugaan manusia itu lain daripada dugaan Allah (5:8). Tjukuplah halau orang kristen merenungkan kemuliaan hari itu (5:10-13).
TFTWMS: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) 2 Petrus 2:1-22
GURU-GURU PALSU
Andaikan pelbagai instruksi Petrus dalam pasal 1 adalah membahas guru-guru palsu yang sedang mengganggu para pembaca...
2 Petrus 2:1-22
GURU-GURU PALSU
Andaikan pelbagai instruksi Petrus dalam pasal 1 adalah membahas guru-guru palsu yang sedang mengganggu para pembaca rasul itu, maka hal itu dilakukan dengan sangat halus sekali. Kemungkinan kata-katanya sengaja ia pilih karena ia tahu bahwa kata-kata itu membahas pelbagai masalah yang dihadapi gereja-gereja, tetapi ia menyerahkan hal itu kepada para pembacanya untuk menyampaikan ajarannya kepada orang-orang yang menentang rasul itu. Pada titik ini ia secara halus mengesampingkan hal itu. Di gereja-gereja itu terdapat guru-guru palsu yang mengancam inti doktrin Kristen. Gambaran tentang guru-guru palsu itu mirip dalam Yudas. Kita akan melihat kesamaan dalam bahasa ketika mereka muncul dalam teks itu.
TFTWMS: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) Ketika Jalan Kristus Dihina (2 PETRUS 2)
Konfrontasi tidaklah menyenangkan. Sebagian besar menghindari hal itu kapan saja memungkinkan. Sayangnya, ad...
Ketika Jalan Kristus Dihina (2 PETRUS 2)
Konfrontasi tidaklah menyenangkan. Sebagian besar menghindari hal itu kapan saja memungkinkan. Sayangnya, ada beberapa situasi ketika menghindari konfrontasi sama saja dengan pengecut. Hal-hal buruk terjadi ketika kaum pria dan wanita yang baik, yang lebih tahu, duduk diam dan membiarkan orang-orang yang degil dan mementingkan diri sendiri mengambil alih. "Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik" (Amsal 25:26; NIV). Jika gereja harus menghormati Allah dan pelbagai doktrinnya harus dijaga murni, maka orang-orang baik dan berpengetahuan harus punya keberanian untuk bicara. Guru-guru palsu telah merekrut beberapa dari orang-orang yang Petrus sapa, tetapi ada beberapa orang lain yang selama ini hanya bersikap pasif. Rasul itu ingin melibatkan umat yang setia untuk membela kebenaran.
TFTWMS: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) Mereka Mencari Untung Dari Kita (2 Petrus 2:1-3)
Beberapa pengemis berkumpul di trotoar Broadway dekat Columbia University di New York City. Saya ber...
Mereka Mencari Untung Dari Kita (2 Petrus 2:1-3)
Beberapa pengemis berkumpul di trotoar Broadway dekat Columbia University di New York City. Saya berjalan melewati mereka hampir setiap hari ketika saya berada di sana melakukan penelitian tertentu pada suatu musim panas. Suatu hari saya memperhatikan bahwa seorang wanita yang sering saya lihat mengemis sedang menjual spidol. Saya terkesan. Setidaknya ia sedang berusaha untuk memberikan pelayanan tertentu ketimbang hanya meminta sedekah. Saya membayar harga yang diminta, bahkan sedikit saya lebihkan, membawa pena itu ke apartemen saya, dan membukanya. Masing-masing pulpen itu kering sekering tulang saya. Saya tertawa mengenang hal itu sekarang, tapi tidak pada waktu itu. Itu bukan pertama kalinya (bukan juga yang terakhir kali, untuk masalah itu) bahwa saya telah ditipu. Salah satu hal yang paling sulit bagi kebanyakan dari kita untuk menanggung penderitaan dengan tenang adalah ketika kita tertipu.
Ketika Petrus menggambarkan guru-guru palsu yang sedang menebarkan perselisihan di antara gereja-gereja, ia pada dasarnya berkata kepada para pembacanya, "Beberapa dari kamu sedang tertipu." Kita sangat ingin tahu jenis "spidol" apakah yang mereka sedang jual, tapi itu tidak masalah. Doktrin-doktrin yang menipu berubah dari generasi ke generasi. Yang tidak berubah adalah tipu daya. Yang lebih penting untuk dibahas adalah buah-buah dan cara hidup guru-guru itu. Tentunya akan sudah menarik jika Petrus menjelaskan doktrin mereka, tetapi memang lebih menguntungkan bagi kita untuk memiliki instruksinya sehingga kita bisa diperlengkapi untuk menghadapi ajaran sesat pada umumnya. Yesus berkata bahwa nabi-nabi palsu akan dikenali melalui buah mereka (Matius 7:15, 16). Seperti Yesus, Petrus lebih peduli terhadap buah-buah yang guru-guru palsu itu hasilkan daripada doktrin-doktrin khusus yang mereka ajarkan.
TFTWMS: 2 Petrus (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lucian The Passing of Peregrinus 11-15.
2 Ketika mendistribusikan derma, kemurahan hati janganlah dijadikan satu-satunya pertimb...
Catatan Akhir:
- 1 Lucian The Passing of Peregrinus 11-15.
- 2 Ketika mendistribusikan derma, kemurahan hati janganlah dijadikan satu-satunya pertimbangan. Dalam beberapa contoh kerusakan positif dapat ditimbulkan oleh pembagian uang secara sembarangan. Selanjutnya, orang-orang Kristen adalah pengelola harta. Mereka memiliki mandat untuk menggunakannya secara bijaksana.
- 3 Bahasa Yunaninya secara harfiah berbunyi "ajaran sesat kehancuran."
- 4 Kata Ibrani /f**?)* (śatan) berarti "penuduh" atau "musuh." Kata Yunani dia¿boloß (diabolos) berarti "pemfitnah," terjemahan yang hampir mendekati kata Ibrani itu. Dalam Perjanjian Baru, Alkitab KJV dan pelbagai terjemahan yang terbaru mengeja "devil [setan]" dengan huruf kecil, memahaminya sebagai bersifat umum, sementara mereka mengeja "Satan [Iblis]" dengan huruf besar, menyiratkan bahwa itu adalah nama setan
- 5 Richard J. Bauckham, Jude, 2 Peter, Word Biblical Commentary, vol. 50 (Waco, Tex.: Word Books, 1983), 250.
- 6 Josephus Antiquities 1.11.4.
- 7 Strabo Geography 16.2.44.
- 8 Istilah teknis untuk argumentasi seperti itu adalah a fortiori , maknanya, "untuk alasan yang masih lebih besar."
- 9 Alkitab NIV dan NRSV mengikuti bacaan yang sama yang diadopsi oleh Alkitab NASB, meski mereka tidak menangkap dengan baik kekuatan pernyataan Petrus. Alkitab REB melakukan lebih baik: "menanggung sakit untuk sakit yang mereka pernah timpakan [ke orang lai n]." Untuk pembahasan tentang bukti tekstual, lihat J. N. D. Kelly, A Commentary on the Epistles of Peter and of Jude , Black's New Testament Commentaries (London: Adam & Charles Black, 1969), 339.
- 10 Josephus Antiquities 1.2.2.
- 11 Philo Life of Moses 1.283.
- 12 Josephus Wars 6.5.3.
- 13 Mereka yang ingin membaca lebih lanjut dapat mengacu kepada Edwin M. Yamauchi, Pre-Christian Gnosticism: A Survey of the Proposed Evidence (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1973); Simone Pétrement, A Separate God: The Origins and Teachings of Gnosticism, trans. Carol Harrison (San Francisco: HarperSanFrancisco, 1984); Kurt Rudolph, Gnosis: The Nature & History of Gnosticism, trans. P. W. Coxon and K. H. Kuhn, ed. Robert McLachlan Wilson (San Francisco: Harper & Row, Publishers, 1987).
- 14 Materi dari Nag Hammadi terdiri dari kumpulan tulisan Gnostik yang ditemukan di Mesir pada 1940an. Lihat diskusi dalam John Painter, Just James: The Brother of Jesus in History and Tradition (Minneapolis: Fortress,1999), 159 - 81.
- 15 Dikutip oleh James L. Garlow and Peter Jones, Cracking Da Vinci's Code (Colorado Springs: Victor, 2004), 38.
- 16 Dante Divine Comedy: Inferno 3.
Pengarang: Duane Warden
Hak Cipta © 2015 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) SURAT PETRUS YANG KEDUA
PENGANTAR
Surat Petrus Yang Kedua ini ditujukan kepada seluruh umat Kristen yang mula-mula.
Surat ini ditulis terutama untuk
SURAT PETRUS YANG KEDUA
PENGANTAR
Surat Petrus Yang Kedua ini ditujukan kepada seluruh umat Kristen yang mula-mula. Surat ini ditulis terutama untuk menentang pekerjaan guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang salah, dan juga untuk memberantas perbuatan-perbuatan tak patut yang dihasilkan oleh ajaran guru-guru itu. Supaya tidak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran itu, orang Kristen harus berpegang kepada ajaran yang benar tentang Allah dan tentang Yesus Kristus -- yaitu ajaran yang disampaikan oleh orang-orang yang telah menyaksikan dan mendengar sendiri Yesus mengajar.
Yang terutama dirisaukan dalam surat ini ialah orang-orang yang mengajar bahwa Kristus tidak akan datang lagi untuk kedua kalinya. Surat ini menerangkan bahwa kedatangan Kristus itu nampaknya lambat karena Allah "tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya".
Isi
- Pendahuluan
2Pet 1:1-2 - Panggilan Allah kepada orang Kristen
2Pet 1:3-21 - Guru-guru palsu
2Pet 2:1-22 - Kedatangan Kristus untuk kedua kali
2Pet 3:1-18
Ajaran: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengenal isi Kitab II Petrus, orang Kristen mengerti ajaran-ajaran
utama dalam Kitab II Petrus dan akhirnya menerapkan di dalam
Tujuan
Supaya dengan mengenal isi Kitab II Petrus, orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus dan akhirnya menerapkan di dalam kehidupannya.
Pendahuluan
Penulis : Kitab II Petrus ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab I Petrus.
Tahun : Pada tahun 66 sesudah Masehi.
Penerima :
Isi Kitab: Isi Kitab II Petrus memperingatkan para pembacanya (orang-orang Kristen) untuk bertumbuh di dalam imannya. Di mana pertumbuhan iman dapat berjalan terus, walaupun ada pengajar-pengajar palsu yang datang, pengejek- pengejek menyerang, karena Allah telah menganugerahkan kuasa Ilahi bagi orang Kristen yang melawannya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus
Pasal 1 (2Pet 1:1-21). Pengajaran tentang Kuasa Allah tersedia bagi setiap orang Kristen untuk bertumbuh di dalam imannya.
Pasal 2 (2Pet 2:1-22). Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya penghalang-penghalang dari guru-guru palsu.
Pasal 3 (2Pet 3:1-18). Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek yang berusaha menghancurkan pengharapan orang-orang Kristen.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Pet 1:3-9. _Tanyakan_: Apakah yang menyebabkan seseorang lupa bahwa dosanya sudah diampuni?
- Bacalah pasal 2Pet 2:1-3. _Tanyakan_: Apakah yang disangkal oleh nabi-nabi palsu? Apakah yang tersedia bagi nabi-nabi palsu itu?
- Bacalah pasal 2Pet 3:8-13. _Tanyakan_: Apakah yang tidak boleh dilupakan oleh orang Kristen dalam menghadapi para pengejek?
II. Penutup
Pentingnya surat ini, karena orang-orang Kristen cepat lupa apa yang sudah diajarkan; yaitu perintah-perintah Tuhan Yesus (2Petrus 1:12-15; 3:1-2).
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab II Petrus?
- Apakah pusat pengajaran dari Kitab II Petrus?
- Apakah yang menghalangi pertumbuhan iman orang-orang Kristen?
- Bagaimanakah orang Kristen menghadapi penghalang-penghalan imannya?
Intisari: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) Berpegang teguhlah pada imanmu!
MENGAPA PETRUS MENULIS? Pendapat bahwa gereja-gereja dalam Perjanjian Baru tidak mempunyai masalah merupakan suatu ke
Berpegang teguhlah pada imanmu!
MENGAPA PETRUS MENULIS?
Pendapat bahwa gereja-gereja dalam Perjanjian Baru tidak mempunyai masalah merupakan suatu kekeliruan. Para pembaca dari surat ini sedang berada dalam bahaya yang nyata.
1. Mereka harus meneruskan apa yang telah mereka mulai dan tidak menyerah kepada godaan untuk berdiam diri. Terdapat kesempatan luas untuk bertumbuh.
2. Di daerah tempat mereka berada sedang berkembang banyak ajaran palsu yang jahat. Para pengajar memaksakan ajaran tersebut mengatakan bahwa mereka adalah Kristen, tetapi cara hidup mereka jauh menyimpang dari hal-hal yang diajarkan oleh Yesus. Seakan-akan mereka mengatakan bahwa mereka memiliki suatu pengetahuan istimewa yang memperbolehkan mereka tidak menaati peraturan. Oleh karena itu, mereka mendukung perbuatan seksual secara liar dan melakukannya atas nama Kristus! Mereka sudah kehilangan rasa malu, dan tidak lagi peduli siapa yang mereka seret bersama mereka. Karena pada waktu itu cara hidup begitu bebas, maka ajaran ini menarik banyak orang yang tidak sungguh-sungguh ingin meninggalkan cara hidup mereka yang lama.
3. Kelompok lain adalah mereka yang menjadi sangat sinis tentang janji kedatangan Yesus kembali. Tahun-tahun telah berlalu dan tidak terjadi apa- apa, oleh karena itu mereka mulai meragukan apakah benar hal itu akan terjadi.
Semua keadaan itu sangat mengganggu jemaat Kristen yang masih muda, dan Petrus menulis untuk meluruskan beberapa masalah di samping untuk mendorong mereka agar tetap percaya kepada Tuhan.
SIAPA PEMBACANYA?
Kita tidak tahu - sebab nama mereka tidak disebutkan dalam surat ini. Ada kemungkinan mereka itu adalah kelompok yang sama dengan penerima surat pertama, tetapi kita tidak pasti. Rupanya Petrus menulis surat ini karena merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Ia mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan meninggalkan mereka dan kondisi ini adalah salah satu alasan mengapa ia ingin menuliskan sesuatu di atas kertas selagi ia masih bisa melakukannya.
BEBERAPA MASALAH YANG BELUM TERSELESAIKAN.
II Petrus merupakan sepucuk surat yang lain daripada yang lain, karena ditulis dalam bahasa yang paling tidak biasa dan berbunga-bunga dalam Perjanjian Baru. Hal ini mungkin merupakan cara Petrus untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan atau mungkin hasil karya sekretarisnya pada waktu itu. Hal aneh lainnya ialah jika kita membaca pasal dua kemudian kita melihat surat Yudas, kita akan menemukan banyak persamaan. Kita tidak tahu siapa di antara keduanya yang memakai hasil tulisan rekannya. Petrus mungkin menyadur tulisan temannya -- atau Yudas yang mengambil hasil pemikiran Petrus! Masalah ini tetap tak terpecahkan.
Pesan
1. Anda perlu maju terus. Dalam haIo lebih mengetahui. 2Pe 1:5-7
o lebih membuktikan. 2Pe 1:8-11
o lebih bertumbuh. 2Pe 3:11, 12, 18
2. Yesus bukanlah mitos.
Bukti dari para saksi mata. 2Pe 1:16-18
Jawaban bagi guru-guru palsu. 2Pe 2:1; 3:1-2
3. Allah telah melakukannya.
Ia telah menghukum orang jahat di masa lampau. 2Pe 2:4-8
la akan membebaskan mereka yang mengasihi Dia. 2Pe 2:9
la akan menghakimi para pendosa. 2Pe 2:9-10
4. Jangan berlaku tidak sabar.
Yesus sungguh berjanji akan datang kembali. 2Pe 3:2
Allah dulu telah pernah menghancurkan dunia. 2Pe 3:5-6
Dunia yang sekarang ini akan dihancurkan, 2Pe 3:7, 10, 11
Allah melihat waktu dengan cara yang berbeda. 2Pe 3:8
Lebih lama menanti, lebih banyak Kristen! 2Pe 3:9 Kita memiliki hari depan yang cemerlang. 2Pe 3:13
Penerapan
II Petrus mengajukan beberapa pertanyaan...
1. Apakah Anda bertumbuh sebagai seorang Kristen?o Masihkah bergairah membuktikan janji-janji-Nya?
o menambah imanmu?
o dan tidak hanya menghabiskan waktu?
2. Apakah Anda penuh percaya diri?
o Anda memiliki
- Firman Allah
- pengalaman yang bertumbuh
- bukti-bukti dari saksi mata
- sekilas gambaran masa depan
3. Apakah Anda berjaga-jaga?
o Dapatkah Anda
- mengenali ajaran palsu?
- menghindari kekeliruan yang membahayakan?
- mengingat kebenaran?
- menjaga tingkah laku Anda?
4. Apakah Anda tetap berpegang teguh?
o Walaupun sudah melakukan kesalahan?
o Walaupun dicaci maki?
o Mengingat masa lalu Anda?
o Mengingat masa depan Anda?
o Karena Anda banyak mendapatkan dan banyak kehilangan?
Tema-tema Kunci
1. Alkitab.
Sungguh menakjubkan betapa banyak Petrus menunjuk kepada apa yang kita ketahui saat ini sebagai Alkitab dalam pengajarannya. Ia mengatakan bahwa pengajarannya lebih nyata daripada apa yang telah dilihatnya sendiri. Apa yang Anda temukan tentang:
o kehidupan dan pengajaran Yesus (2Pe 1:4, 8, 17; 2:1, 20; 3:2, 9, 10, 18)
o pengajaran para rasul 2Pe 1:12-18; 2:21; 3:2,15-16)
2. Bukti para saksI mata.
Seperti halnya dengan beberapa penulis Perjanjian Baru lainnya, Petrus dapat mengatakan bahwa berita tentang Yesus itu benar karena ia pernah bersama-sama dengan Dia dan melihat sendiri apa yang dilakukan-Nya. Ia juga melihat betapa pentingnya memberitahukan semua ini kepada banyak orang sebelum ia meninggal. Injil Markus banyak mengambil kesaksian Petrus. Menurut Anda mengapa Petrus memilih kisah tentang saat mereka melihat Yesus dipermuliakan? (2Pe 1:17-18). Bagaimana menurut Anda kisah ini berkaitan dengan 'kuasa kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus? (2Pe 1:16).
3. Kekeliruan.
Tidak ada tempat dalam pikiran Petrus untuk ajaran sesat atau untuk pertanyaan bodoh yang mempersoalkan firman Allah. Tidak ada ampun bagi orang yang menyebut diri Kristen bila mereka memutarbalikkan apa yang telah mereka ketahui mengenai Kristus dan kehidupan Kristen. Bagaimana Petrus mengambarkan guruguru palsu? Apa risiko yang akan menimpa mereka? Bagaimana hal itu berlaku bagi kita kini?
4. Akhir zaman.
Tidak ada keraguan dalam pikiran Petrus tentang kedatangan Kristus kembali dan tentang akhir zaman. Walaupun tertunda, hal itu pasti terjadi. Apa yang dapat kita pelajari dari surat ini:
O tentang akhir zaman serta apa yang akan terjadi? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara hidup kita?
Garis Besar Intisari: 2 Petrus (Pendahuluan Kitab) [1] 'SALAM, KAWAN-KAWAN...' 2Pe 1:1-2
[2] 'MAJU TERUS!' 2Pe 1:3-11
2Pe 1:3-4Kita memili janji janji Allah
2Pe 1:5-8Perhitungan rohani
2Pe
[1] 'SALAM, KAWAN-KAWAN...' 2Pe 1:1-2
[2] 'MAJU TERUS!' 2Pe 1:3-11
2Pe 1:3-4 | Kita memili janji janji Allah |
2Pe 1:5-8 | Perhitungan rohani |
2Pe 1:9 | Orang yang tidak maju |
2Pe 1:10-11 | Pertahankan hidup |
[3] 'SAYA MERASA PRIHATIN...' 2Pe 1:12-15
2Pe 1:12-14 | Saya mungkin tidak lama lagi bersamamu |
2Pe 1:15 | Ada sesuatu untukmu jika saya telah tiada |
[4] 'KITA MELIHATNYA TERJADI!' 2Pe 1:16-18
2Pe 1:16 | Dengan mata kita sendiri |
2Pe 1:17, 18 | Kita pasti berada di sana |
[5] 'FIRMAN ALLAH DIBERIKAN OLEH ALLAH SENDIRI' 2Pe 1:19-21
2Pe 1:19 | Cahaya dalam kegelapan |
2Pe 1:20-21 | Bukan sekadar tulisan manusia |
[6] 'HATI-HATI TERHADAP KEPALSUAN!' 2Pe 2:1-3
2Pe 2:1-2 | Guru-guru palsu |
2Pe 2:3 | Memeras kamu |
[7] 'ALLAH AKAN MENGHAKIMI' 2Pe 2:4-10
2Pe 2:4-8 | Dia telah melakukannya |
2Pe 2:9-10 | Dia akan melakukannya lagi |
[8] 'TIDAK DAPAT LEBIH BURUK LAGI' 2Pe 2:11-22
2Pe 2:11-16 | Perbuatan amoral yang terang terangan! |
2Pe 2:17-22 | Lebih baik jika mereka belum pernah mendengar! |
[9] 'TUHAN AKAN DATANG KEMBALI 2Pe 3:1-10
2Pe 3:1-4 | Beberapa meragukannya |
2Pe 3:5-7 | Hal itu telah pernah terjadi |
2Pe 3:8-10 | Allah sungguh-sungguh sabar |
[10] 'PIKIRKAN APA ARTI SEBENARNYA' 2Pe 3:11-13
2Pe 3:11-12 | Untuk kehidupan sehari-hari |
2Pe 3:13 | Suatu dunia baru akan tiba! |
[11] 'OLEH KARENA ITU, SEBAGAI KESIMPULAN...' 2Pe 3:14-18
2Pe 3:14 | Gunakanlah kesempatanmu |
2Pe 3:15-17 | Paulus juga menulis mengenai hal ini |
2Pe 3:18 | Bertumbuhlah terus! |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi