Teks -- Kisah Para Rasul 16:1-25 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 16:5 - JEMAAT-JEMAAT DITEGUHKAN.
Nas : Kis 16:5
Untuk ulasan tentang bentuk gereja PB
lihat cat. --> Kis 12:5.
[atau ref. Kis 12:5]
Full Life: Kis 16:6 - ROH KUDUS MENCEGAH MEREKA UNTUK MEMBERITAKAN INJIL.
Nas : Kis 16:6
Setiap usaha penginjilan, dan kegiatan misionaris khususnya dalam
perjalanan pekabaran Injil di dalam kitab ini adalah hasil pimpina...
Nas : Kis 16:6
Setiap usaha penginjilan, dan kegiatan misionaris khususnya dalam perjalanan pekabaran Injil di dalam kitab ini adalah hasil pimpinan Roh Kudus (Kis 1:8; 2:14-41; 4:8-12,31; 8:26-29,39-40; 10:19-20; 13:2; Kis 16:6-10; 20:22). Bimbingan itu bisa berupa penyataan nubuat, dorongan dalam hati, keadaan tertentu atau penglihatan (ayat Kis 16:6-9). Dengan dorongan Roh Kudus orang percaya bergerak maju memberitakan Injil kepada yang belum diselamatkan. Ketika dicegah oleh Roh untuk pergi ke suatu arah, mereka akan ke arah yang lain, sambil berharap pada Roh Kudus untuk menyetujui atau tidak menyetujui rencana perjalanan mereka.
Full Life: Kis 16:16 - HAMBA PEREMPUAN YANG MEMPUNYAI ROH TENUNG.
Nas : Kis 16:16
Ucapan-ucapan hamba perempuan yang dari setan itu dianggap berasal
dari dewa, oleh karena itu pelayanannya sebagai "tukang" tenung ...
Nas : Kis 16:16
Ucapan-ucapan hamba perempuan yang dari setan itu dianggap berasal dari dewa, oleh karena itu pelayanannya sebagai "tukang" tenung sangat dicari. Melalui Paulus, Kristus menunjukkan kuasa-Nya atas dunia jahat itu
(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
Full Life: Kis 16:23 - BERKALI-KALI DIDERA.
Nas : Kis 16:23
Hukum penderaan Yahudi adalah "empat puluh kurang satu pukulan"
(2Kor 11:24). Hukum Romawi tergantung pada hakimnya yang sering kal...
Nas : Kis 16:23
Hukum penderaan Yahudi adalah "empat puluh kurang satu pukulan" (2Kor 11:24). Hukum Romawi tergantung pada hakimnya yang sering kali bisa sangat kejam. Penderaan itu pada umumnya dilakukan pada bagian tubuh yang telanjang.
Full Life: Kis 16:25 - BERDOA DAN MENYANYIKAN PUJI-PUJIAN KEPADA ALLAH.
Nas : Kis 16:25
Paulus dan Silas kini menderita di dalam penjara dengan kaki
terbelenggu, dan punggung terlukai. Namun di tengah-tengah penderitaan...
Nas : Kis 16:25
Paulus dan Silas kini menderita di dalam penjara dengan kaki terbelenggu, dan punggung terlukai. Namun di tengah-tengah penderitaan ini, mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian (bd. Mat 5:10-12). Dari pengalaman mereka kita belajar bahwa:
- (1) sukacita orang percaya ada di dalam hatinya dan tidak ditentukan oleh keadaan lahiriah; penganiayaan tidak dapat melenyapkan damai dan sukacita kita (Yak 1:2-4);
- (2) musuh-musuh Kristus tidak dapat menghancurkan iman seseorang percaya dan kasihnya kepada Allah (Rom 8:35-39);
- (3) dalam keadaan yang paling buruk Allah menyediakan kasih karunia cukup bagi mereka yang ada dalam kehendak-Nya dan menderita karena nama-Nya (Mat 5:10-12; 2Kor 12:9-10);
- (4) "Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu" yang menderita karena nama Kristus (1Pet 4:14).
menerusi: atau melewati.
BIS: Kis 16:12 - suatu kota di distrik pertama Makedonia suatu kota di distrik pertama Makedonia: beberapa naskah kuno: suatu kota terkemuka di distrik Makedonia; atau suatu kota terkemuka dalam distrik itu ...
suatu kota di distrik pertama Makedonia: beberapa naskah kuno: suatu kota terkemuka di distrik Makedonia; atau suatu kota terkemuka dalam distrik itu di Makedonia.
Jerusalem: Kis 16:1 - Timotius Selanjutnya Timotius menjadi teman dan pembantu Paulus, bdk Kis 17:14 dst; Kis 18:5; 19:22; 20:4; 1Te 3:2,6; 1Ko 4:17; 16:10; 2Ko 1:19; Rom 16:21 dan ...
Selanjutnya Timotius menjadi teman dan pembantu Paulus, bdk Kis 17:14 dst; Kis 18:5; 19:22; 20:4; 1Te 3:2,6; 1Ko 4:17; 16:10; 2Ko 1:19; Rom 16:21 dan termasuk salah seorang muridnya yang paling setia sampai akhir (lih. 1Timotius dan 2Timotius yang dialamatkan kepada Timotius).
Jerusalem: Kis 16:3 - menyunatkan dia Paulus tidak menyetujui bahwa orang-orang Kristen bekas kafir bersunat, Gal 2:3; 5:1-12. Tetapi ibu Timotius adalah Yahudi, sehingga menurut hukum Tim...
Paulus tidak menyetujui bahwa orang-orang Kristen bekas kafir bersunat, Gal 2:3; 5:1-12. Tetapi ibu Timotius adalah Yahudi, sehingga menurut hukum Timotius sendiri juga seorang Yahudi, seorang Israel.
Jerusalem: Kis 16:4 - -- Ini sebuah catatan yang disisipkan oleh penyusun Kisah para rasul. Catatan itu sesuai dengan cerita mengenai Konsili di Yerusalem, seperti yang disaji...
Ini sebuah catatan yang disisipkan oleh penyusun Kisah para rasul. Catatan itu sesuai dengan cerita mengenai Konsili di Yerusalem, seperti yang disajikan dalam bab 15. Dalam cerita itu diandaikan bahwa Petrus dan Paulus hadir waktu keputusan itu diumumkan; tetapi bdk Kis 15:1+.
Jerusalem: Kis 16:6 - tanah Galatia Daerah Galatia yang sesungguhnya, bdk pengantar surat-surat Paulus. Dengan berangkat dari Ikonium Paulus mau pergi ke jurusan barat menuju ke Efesus. ...
Daerah Galatia yang sesungguhnya, bdk pengantar surat-surat Paulus. Dengan berangkat dari Ikonium Paulus mau pergi ke jurusan barat menuju ke Efesus. Dicegah oleh Roh Kudus ia berangkat ke utara ke Frigia; ia berbelok ke arah barat laut dan tiba di tanah Galatia; di sana ia tertahan sebuah penyakit, Gal 4:13-15. Di daerah itu Paulus mewartakan Injil dan kemudian masih mengunjungi murid-murid di sana, Kis 18:23.
Sejumlah naskah tidak memuat "Yesus".
Terjemahan lain: menyusur.
Jerusalem: Kis 16:10 - kami Kata ganti diri sekonyong-konyong berubah. Bagian pertama kisah para rasul yang menggunakan kata ganti diri "kami" itu, tetapi lih. Kis 11:27+. Bdk pe...
Kata ganti diri sekonyong-konyong berubah. Bagian pertama kisah para rasul yang menggunakan kata ganti diri "kami" itu, tetapi lih. Kis 11:27+. Bdk pengantar.
Jerusalem: Kis 16:12 - kota perantauan orang Roma Kota Filipi terletak di distrik pertama dari propinsi Makedonia. Oleh karena sebuah kota perantauan orang Roma, maka Filipi menjadi sebuah kota yang p...
Kota Filipi terletak di distrik pertama dari propinsi Makedonia. Oleh karena sebuah kota perantauan orang Roma, maka Filipi menjadi sebuah kota yang pada pokoknya Latin; pemerintahannya serupa dengan pemerintahan Roma.
Jerusalem: Kis 16:13 - tempat sembahyang Di kota Filipi orang-orang Yahudi tidak mempunyai rumah ibadat (sinagoga). Mereka berkumpul dekat pada air (sehubungan dengan pembasuhan rituil).
Di kota Filipi orang-orang Yahudi tidak mempunyai rumah ibadat (sinagoga). Mereka berkumpul dekat pada air (sehubungan dengan pembasuhan rituil).
Jerusalem: Kis 16:15 - seisi rumahnya Karena Lidia masuk Kristen, maka seluruh familinya masuk pula; bdk Kis 10:44; 16:31,34; 18:8; 1Ko 1:16
Karena Lidia masuk Kristen, maka seluruh familinya masuk pula; bdk Kis 10:44; 16:31,34; 18:8; 1Ko 1:16
Jerusalem: Kis 16:15 - Ia mendesak Berlawanan dengan kelakuannya yang lazim, bdk Kis 20:33-35; 1Te 2:9; 2Te 3:8; 1Ko 9, Paulus menjadi tamu Lidia. Selanjutnyapun Paulus menerima bantuan...
Berlawanan dengan kelakuannya yang lazim, bdk Kis 20:33-35; 1Te 2:9; 2Te 3:8; 1Ko 9, Paulus menjadi tamu Lidia. Selanjutnyapun Paulus menerima bantuan dari jemaat di Filipi, meskipun tidak pernah mau menerimanya dari jemaat lain, bdk Fili 4:10-18. Tidak ada penghormatan lebih besar terhadap cinta kasih Lidia dan orang-orang Kristen lain di Filipi.
Jerusalem: Kis 16:16 - roh tenung Harafiah: roh piton. disebut demikian mengingat ular Piton yang ada di Delfos, kota terkenal karena penenungan.
Harafiah: roh piton. disebut demikian mengingat ular Piton yang ada di Delfos, kota terkenal karena penenungan.
Jerusalem: Kis 16:21 - Adat istiadat Yang dimaksudkan ialah adat istiadat Yahudi, bdk Kis 6:14; 15:1; 21:21; 26:3; 28:17; Yoh 19:40; para penuduh tidak membedakan orang-orang Kristen deng...
Yang dimaksudkan ialah adat istiadat Yahudi, bdk Kis 6:14; 15:1; 21:21; 26:3; 28:17; Yoh 19:40; para penuduh tidak membedakan orang-orang Kristen dengan orang Yahudi. Tuduhannya mengenai justru "proselitismus": kalaupun orang-orang Yahudi berhak menghayati agamanya sendiri, namun mereka tidak berhak menarik orang-orang Roma. Maka propaganda Kristen dianggap melawan hukum.
Ende: Kis 16:3 - Timoteus Karena ibunja bangsa Jahudi, ia harus disunat menurut hukum
Jahudi biarpun bapaknja seorang "Junani". Dan selama Timoteus tidak bersunat, ia
tidak bol...
Karena ibunja bangsa Jahudi, ia harus disunat menurut hukum Jahudi biarpun bapaknja seorang "Junani". Dan selama Timoteus tidak bersunat, ia tidak boleh masuk sinagoga-sinagoga dan harus didjauhi semua orang Jahudi. Dan kalau Paulus membawanja serta dalam iringannja, tentu sadja orang Jahudi mendjauhi Paulus djuga.
ialah nama Propinsi Romawi di Asia-Ketjil sebelah barat, ibu-kotanja Efesus.
Ende: Kis 16:10 - Kami Tiba-tiba Lukas menggunakan kata "kami" ini, mendjadi bukti bahwa
mulai ketika ini (sampai di Pilipi) ia ikut serta pada perdjalanan itu.
Tiba-tiba Lukas menggunakan kata "kami" ini, mendjadi bukti bahwa mulai ketika ini (sampai di Pilipi) ia ikut serta pada perdjalanan itu.
Ende: Kis 16:12 - Pilipi Kota itu sedjak tahun 31 seb. Kr. berkedudukan kolonisasi Romawi.
Waktu Paulus mengundjunginja setengah penduduknja berasal dari Roma,
pemerintahan da...
Kota itu sedjak tahun 31 seb. Kr. berkedudukan kolonisasi Romawi. Waktu Paulus mengundjunginja setengah penduduknja berasal dari Roma, pemerintahan dan undang-undang serba Romawi. Semua penduduk memandang dirinja orang Romawi. Paulus pertama kali tiba disitu dalam tahun 51. Lukas rupa-rupanja menetap kira-kira 6 tahun dalam kota itu, lalu menemani Paulus ke Jerusalem. Umat dikota ini sangat karib pada Paulus seperti njata dalam surat jang ditulisnja kepada mereka waktu tahanannja di Roma.
Ende: Kis 16:13 - Suatu tempat sembahjang Orang Jahudi tentu tidak banjak di Pilipi, sebab
malahan tidak mempunjai gedung sinagoga.
Orang Jahudi tentu tidak banjak di Pilipi, sebab malahan tidak mempunjai gedung sinagoga.
Ende: Kis 16:16 - Penenung Aslinja "mempunjai roh piton". Piton adalah ular jang dipudja di
Delfi, tempat orang minta ramalan tentang nasib mereka.
Aslinja "mempunjai roh piton". Piton adalah ular jang dipudja di Delfi, tempat orang minta ramalan tentang nasib mereka.
Ref. Silang FULL: Kis 16:1 - ke Listra // bernama Timotius // menjadi percaya · ke Listra: Kis 14:6
· bernama Timotius: Kis 17:14; 18:5; 19:22; 20:4; Rom 16:21; 1Kor 4:17; 16:10; 2Kor 1:1,19; Fili 1:1; 2:19; Kol 1:...
· ke Listra: Kis 14:6
· bernama Timotius: Kis 17:14; 18:5; 19:22; 20:4; Rom 16:21; 1Kor 4:17; 16:10; 2Kor 1:1,19; Fili 1:1; 2:19; Kol 1:1; 1Tes 1:1; 3:2,6; 2Tes 1:1; 1Tim 1:2,18; 2Tim 1:2,5,6; Filem 1:1
· menjadi percaya: 2Tim 1:5
Ref. Silang FULL: Kis 16:2 - oleh saudara-saudara // di Ikonium · oleh saudara-saudara: Kis 16:40; Kis 1:16; Kis 1:16
· di Ikonium: Kis 13:51; Kis 13:51
Ref. Silang FULL: Kis 16:4 - para penatua // di Yerusalem // jemaat-jemaat menurutinya · para penatua: Kis 11:30; Kis 11:30
· di Yerusalem: Kis 15:2
· jemaat-jemaat menurutinya: Kis 15:28,29
· para penatua: Kis 11:30; [Lihat FULL. Kis 11:30]
· di Yerusalem: Kis 15:2
· jemaat-jemaat menurutinya: Kis 15:28,29
Ref. Silang FULL: Kis 16:5 - jemaat-jemaat diteguhkan // besar jumlahnya · jemaat-jemaat diteguhkan: Kis 9:31; 15:41
· besar jumlahnya: Kis 2:41; Kis 2:41
· jemaat-jemaat diteguhkan: Kis 9:31; 15:41
Ref. Silang FULL: Kis 16:6 - tanah Frigia // tanah Galatia // di Asia · tanah Frigia: Kis 2:10; 18:23
· tanah Galatia: Kis 18:23; Gal 1:2; 3:1
· di Asia: Kis 2:9; Kis 2:9
· tanah Frigia: Kis 2:10; 18:23
· tanah Galatia: Kis 18:23; Gal 1:2; 3:1
Ref. Silang FULL: Kis 16:9 - suatu penglihatan // seorang Makedonia · suatu penglihatan: Kis 9:10; Kis 9:10
· seorang Makedonia: Kis 19:21,29; 20:1,3; Rom 15:26; 1Kor 16:5; 1Tes 1:7,8
· suatu penglihatan: Kis 9:10; [Lihat FULL. Kis 9:10]
· seorang Makedonia: Kis 19:21,29; 20:1,3; Rom 15:26; 1Kor 16:5; 1Tes 1:7,8
Ref. Silang FULL: Kis 16:10 - segeralah kami // memberitakan Injil · segeralah kami: Kis 16:10-17; Kis 20:5-15; 21:1-18; 27:1-28:16
· memberitakan Injil: Kis 14:7
· segeralah kami: Kis 16:10-17; Kis 20:5-15; 21:1-18; 27:1-28:16
· memberitakan Injil: Kis 14:7
Ref. Silang FULL: Kis 16:12 - ke Filipi // bagian Makedonia · ke Filipi: Kis 20:6; Fili 1:1; 1Tes 2:2
· bagian Makedonia: Kis 16:9; Kis 16:9
Ref. Silang FULL: Kis 16:14 - kota Tiatira // membuka hatinya · kota Tiatira: Wahy 1:11; 2:18,24
· membuka hatinya: Luk 24:45
· kota Tiatira: Wahy 1:11; 2:18,24
· membuka hatinya: Luk 24:45
Ref. Silang FULL: Kis 16:15 - ia dibaptis // seisi rumahnya · ia dibaptis: Kis 2:38; Kis 2:38
· seisi rumahnya: Kis 11:14; Kis 11:14
Ref. Silang FULL: Kis 16:16 - sembahyang itu // roh tenung · sembahyang itu: Kis 16:13
· roh tenung: Ul 18:11; 1Sam 28:3,7
· sembahyang itu: Kis 16:13
· roh tenung: Ul 18:11; 1Sam 28:3,7
Ref. Silang FULL: Kis 16:19 - mendapat penghasilan // dan Silas // lalu menyeret · mendapat penghasilan: Kis 16:16; Kis 19:25,26
· dan Silas: Kis 15:22; Kis 15:22
· lalu menyeret: Kis 8:3; 17:6; 21:30; Yak 2:6
· mendapat penghasilan: Kis 16:16; Kis 19:25,26
· dan Silas: Kis 15:22; [Lihat FULL. Kis 15:22]
· lalu menyeret: Kis 8:3; 17:6; 21:30; Yak 2:6
Ref. Silang FULL: Kis 16:21 - orang Rum // atau menurutinya · orang Rum: Kis 16:12
· atau menurutinya: Est 3:8
· dan mendera: 2Kor 11:25; 1Tes 2:2
· Kepala penjara: Kis 16:27,36
· dalam pasungan: Ayub 13:27; 33:11; Yer 20:2,3; 29:26
Ref. Silang FULL: Kis 16:25 - tengah malam // dan Silas // menyanyikan puji-pujian · tengah malam: Mazm 119:55,62
· dan Silas: Kis 15:22; Kis 15:22
· menyanyikan puji-pujian: Ef 5:19; Ef 5:19
· tengah malam: Mazm 119:55,62
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 16:1-5 - Timotius Menjadi Anak Rohani Paulus
Merupakan suatu teguran bagi Barnabas, bahwa setelah meninggalkan Paulus, kita tidak mendengar lagi tentang dirinya, tentang apa yang diperbuat at...
- Merupakan suatu teguran bagi Barnabas, bahwa setelah meninggalkan Paulus, kita tidak mendengar lagi tentang dirinya, tentang apa yang diperbuat atau dideritanya bagi Kristus. Namun Paulus, karena oleh saudara-saudara seiman ia dipercayakan kepada anugerah Allah, maka setelah itu pelayanannya bagi Kristus banyak dicatat. Dalam pasal ini kita akan mengikuti Paulus dari satu tempat ke tempat lain. Ke mana pun perginya, ia berbuat baik, entah menanam atau menyiram, memulai pekerjaan baru atau memajukan apa yang sudah dilakukan. Dalam pasal ini diceritakan,
- I. Awal mula perkenalan Paulus dengan Timotius, dan bagaimana Paulus menjadikan Timotius sebagai pembantunya (ay. Kis 16:1-3),
- II. Kunjungan yang dilakukan Paulus kepada jemaat-jemaat untuk membangun mereka (ay. Kis 16:4-5),
- III. Panggilannya ke Makedonia (setelah ia ditahan untuk pergi ke tempat yang lain), dan kedatangannya ke Filipi, ibukota Makedonia, dan sambutan yang diterimanya di sana (ay. Kis 16:6-13),
- IV. Bagaimana Lidia dimenangkan di sana (ay. Kis 16:14-15),
- V. Pengusiran roh jahat dari seorang hamba perempuan (ay. Kis 16:16-18).
- VI. Bagaimana Paulus dan Silas dituduh dan disiksa atas kejadian tersebut, dan dipenjarakan, serta dihina (ay. Kis 16:19-24).
- VII. Bagaimana kepala penjara di Filipi dimenangkan secara ajaib pada iman kepada Kristus (ay. Kis 16:25-34),
- VIII. Bagaimana Paulus dan Silas dibebaskan secara terhormat oleh para pembesar kota (ay. Kis 16:35-40).
Timotius Menjadi Anak Rohani Paulus ( Kis 16:1-5)
- Paulus adalah seorang bapak rohani. Karena itu, di sini kita mendapati bahwa ia mengangkat Timotius sebagai anak, dan peduli untuk mengajar banyak orang lain yang telah dimenangkan bagi Kristus melalui pelayanannya. Di dalam semuanya itu, Paulus tampil sebagai seorang bapak yang bijaksana dan lembut hati. Di sini diceritakan,
- I. Bagaimana ia mengenal Timotius dan menjadikannya sebagai murid. Salah satu tujuan ditulisnya kitab Kisah Para Rasul adalah untuk membantu kita memahami surat-surat Paulus, dua di antaranya ditujukan kepada Timotius. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tentang Timotius dalam kisah mengenai Paulus ini. Sesuai dengan itu, di sini kita diberi tahu,
- 1. Bahwa Timotius adalah seorang murid, milik Kristus. Ia dibaptis, mungkin sewaktu bayi, ketika ibunya menjadi seorang percaya. Ini seperti halnya keluarga Lidia yang dibaptis sesudah ia menjadi percaya (ay. Kis 16:15). Timotius yang merupakan seorang murid Kristus, dijadikan Paulus sebagai muridnya, supaya dapat dilatihnya lebih jauh dalam pengetahuan dan iman akan Kristus. Paulus mengambil Timotius untuk dibesarkan bagi Kristus.
- 2. Bahwa ibu Timotius aslinya adalah seorang Yahudi, tetapi percaya kepada Kristus. Namanya adalah Eunike, sedangkan nenek Timotius bernama Lois. Paulus berbicara mengenai mereka dengan rasa hormat yang besar, sebagai wanita-wanita yang luar biasa saleh dan baik. Ia juga memuji mereka khususnya atas iman mereka yang tulus ikhlas (2Tim. 1:5), bagaimana dengan sungguh-sungguh mereka menerima dan menaati ajaran Kristus.
- 3. Bahwa ayah Timotius adalah seorang Yunani, bukan-Yahudi. Perkawinan seorang perempuan Yahudi dengan seorang pria bukan-Yahudi (meskipun ada orang yang membuat perkecualian) tidak diperbolehkan, seperti halnya pria Yahudi dilarang menikahi perempuan bukan-Yahudi (Ul. 7:3). Anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki. Namun, sepertinya larangan ini hanya dibatasi untuk bangsa-bangsa yang berdiam di antara bangsa Israel di Kanaan, karena merekalah yang paling berisiko untuk memberikan pengaruh buruk terhadap bangsa Israel. Ayah Timotius adalah orang Yunani, sehingga Timotius tidak disunat. Ini karena kewajiban yang berasal dari kovenan antara Allah dan bangsa Israel beserta meterainya, sebagaimana kewajiban lain dalam bangsa Israel, diturunkan melalui pihak ayah, bukan ibu. Dengan demikian, karena ayahnya bukan-Yahudi, maka Timotius tidak diwajibkan melakukan sunat, atau ditetapkan untuk itu, kecuali dia sendiri yang menghendakinya setelah dewasa. Namun perhatikan, meskipun sang ibu tidak bisa menyunatkan Timotius pada waktu bayi, dikarenakan ayahnya memiliki cara berpikir dan keyakinan yang lain, tetapi ia mendidik Timotius dalam takut akan Allah, sehingga meskipun Timotius tidak memperoleh tanda dari kovenan itu, ia tidak kehilangan apa yang ditandai oleh kovenan itu.
- 4. Bahwa Timotius mendapat nama yang sangat baik di kalangan Kristen. Dia dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan Ikonium. Perilakunya bukan hanya tidak bercela dan tidak pernah terlibat masalah besar, tetapi juga cemerlang, dan dipuji luar biasa sebagai seorang anak muda yang hebat. Darinya orang mengharapkan hal-hal yang besar terjadi. Tidak saja orang-orang di tempat kelahirannya, tetapi juga mereka yang ada di kota-kota sekitarnya mengagumi Timotius, dan bercerita mengenai dia dengan penuh hormat. Timotius memiliki nama baik di antara orang-orang yang baik.
- 5. Bahwa Paulus ingin supaya Timotius pergi bersamanya, supaya dia menyertainya, menemaninya, menerima pengajaran darinya, dan bergabung dengannya dalam pekerjaan Injil. Paulus ingin agar Timotius berkhotbah menggantikannya jika perlu, dan supaya Timotius bisa ditinggalkan di tempat di mana Paulus sudah menanam benih jemaat. Paulus sangat mengasihi Timotius, bukan hanya karena dia adalah seorang anak muda yang pandai dan berbakat, melainkan juga karena dia bersungguh-sungguh dan saleh. Paulus selalu terkenang akan air mata yang dicurahkannya (2Tim. 1:4).
- 6. Bahwa Paulus menyunatkannya, atau menyuruh supaya ia disunat. Ini aneh. Bukankah dengan segenap kekuatannya Paulus menentang mereka yang mengharuskan sunat bagi orang-orang bukan-Yahudi yang dimenangkan? Bukankah pada waktu itu ia mengetahui keputusan Mahkamah Agama di Yerusalem, yang menentang hal tersebut? Memang demikian. Namun ia tetap menyunatkan Timotius. Tidak seperti tujuan para pengajar yang mengharuskan sunat, yaitu untuk menaati hukum upacara, tetapi Paulus melakukannya hanya supaya pemberitaan Injil dan pelayanannya tersampaikan, dan jika memungkinkan, bisa diterima oleh orang-orang Yahudi yang ada di daerah itu. Dia tahu Timotius adalah seorang yang kemungkinan besar akan mendatangkan banyak kebaikan di antara mereka, karena ia sangat layak untuk melakukan pelayanan itu, jika mereka tidak berprasangka buruk terhadapnya. Oleh karena itu, supaya mereka tidak menjauhi Timotius karena menganggapnya najis, sebab ia tidak bersunat, maka Paulus menyunatkan dia. Maka bagi orang Yahudi ia menjadi seperti orang Yahudi, supaya memenangkan orang-orang Yahudi, dan bagi semua orang menjadi segala-galanya, supaya ia sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Paulus menentang orang-orang yang menjadikan sunat sebagai syarat bagi keselamatan, namun ia sendiri menggunakannya ketika hal itu diperlukan untuk membangun. Paulus tidak bersikap kaku dalam menentang sunat, seperti mereka kaku dalam mewajibkan sunat. Dengan begitu, meskipun dalam peristiwa ini ia tidak bertindak menuruti keputusan Mahkamah Agama, ia bertindak menuruti semangatnya, yaitu semangat kepedulian terhadap orang Yahudi, dan kesediaan untuk melepaskan mereka secara bertahap dari prasangka mereka. Paulus tidak keberatan menjadikan Timotius sebagai rekan sekerjanya, meskipun ia tidak disunat. Tetapi orang-orang Yahudi tidak akan mendengarkannya jika dia tidak disunat. Maka dari itu Paulus hendak menyesuaikan diri dengan mereka dalam hal ini. Mungkin pada masa inilah Paulus menumpangkan tangan ke atas Timotius, untuk melimpahkan karunia Roh Kudus atas dirinya (2Tim. 1:6).
- II. Bagaimana Paulus menguatkan jemaat-jemaat yang telah ditanamnya (ay 4-5). Ia melakukan perjalanan keliling dari kota ke kota di mana ia telah memberitakan firman Tuhan, seperti yang direncanakannya (Kis 15:36), untuk mencari tahu keadaan mereka. Dan di sini diceritakan,
- 1. Bahwa mereka menyerahkan kepada jemaat-jemaat itu salinan keputusan dari sidang jemaat di Yerusalem, untuk dijadikan petunjuk dalam mengatur kehidupan jemaat mereka, dan mereka gunakan untuk menjawab para pengajar yang ingin menjadikan mereka Yahudi, dan untuk membenarkan keyakinan mereka untuk hidup menurut kemerdekaan yang telah diberikan Kristus. Semua jemaat berkepentingan dengan keputusan tersebut, dan karena itu mereka semua diminta untuk menaatinya. Meskipun Paulus memiliki alasan tersendiri untuk menyunatkan Timotius, ia tidak ingin menyebabkan hal itu menimbulkan syak. Karenanya, Paulus menyampaikan keputusan tersebut kepada jemaat-jemaat, untuk dijalani dengan segala kesalehan. Mereka harus mematuhi peraturan itu, dan tidak menyimpang darinya gara-gara suatu teladan tertentu.
- 2. Bahwa ini merupakan pelayanan yang sangat baik bagi mereka.
- (1) Dengan ini, jemaat-jemaat itu diteguhkan imannya (ay. Kis 16:5). Secara khusus mereka diteguhkan dalam hal menentang pendapat orang-orang yang memaksakan hukum Taurat bagi orang bukan-Yahudi. Dengan segala keyakinan dan sengitnya para pengajar yang memegang hukum Yahudi menekankan pentingnya sunat. Mereka juga menunjukkan berbagai alasan untuk itu. Semua tekanan ini sangat mengejutkan jemaat-jemaat itu sehingga mereka mulai goyah. Namun ketika mereka melihat kesaksian yang menentang hal itu, yang berasal tidak hanya dari para rasul dan tua-tua, tetapi juga dari Roh Kudus di dalam diri mereka, maka mereka tidak lagi meragukannya. Perhatikan, kesaksian-kesaksian mengenai kebenaran, meskipun tidak berhasil meyakinkan orang-orang yang menentangnya, bisa sangat berguna untuk meneguhkan orang-orang yang merasa ragu-ragu terhadapnya dan dengan begitu menguatkan hati mereka. Bukan itu saja, keputusan-keputusan sidang di Yerusalem itu juga, selain dirancang untuk menyingkirkan hukum yang hanya bersifat upacara dan berbagai aturannya yang duniawi, juga diteguhkan dalam iman Kristen secara umum. Selain itu, keputusan-keputusan itu semakin diterima dengan keyakinan bahwa itu berasal dari Allah, karena ia menetapkan suatu cara yang rohani untuk melayani Tuhan, yang lebih sesuai baik bagi Allah maupun manusia. Di samping itu, roh lemah lembut dan rendah hati yang tampak dalam surat-surat keputusan itu jelas menunjukkan bahwa para rasul dan penatua dalam hal ini dituntun oleh Dia yang adalah kasih itu sendiri.
- (2) Mereka makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Hukum-hukum yang bersifat upacara yang dipaksakan kepada jiwa-jiwa yang dimenangkan sudah cukup untuk membuat orang-orang takut kepada mereka. Jika mereka memang mau untuk menjadi seperti orang Yahudi, mereka sudah melakukannya jauh sebelum para rasul datang di antara mereka. Namun jika mereka sudah tidak tertarik memperoleh bagian dalam hak istimewa orang Kristen tanpa harus tunduk pada kuk orang Yahudi, mereka tidak akan mau jadi orang Kristen. Namun jika mereka mendapati bahwa mereka tidak terancam akan diperbudak seperti itu, mereka mau menjadi Kristen, dan menjadi anggota jemaat. Oleh karena itu, jemaat makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Tidak ada satu hari pun berlalu tanpa ada satu atau beberapa orang yang memberikan diri kepada Kristus. Sungguh suatu sukacita bagi orang-orang yang dengan sepenuh hati ingin mempermuliakan Kristus dan mengharapkan kesejahteraan jemaat serta jiwa-jiwa manusia, melihat pertumbuhan yang sedemikian rupa.
Matthew Henry: Kis 16:6-15 - Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan ( Kis 16:6-15)
Dalam ayat-ayat ini diceritakan,
I. Perjalanan Paulus ke berbagai tempa...
Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan ( Kis 16:6-15)
- Dalam ayat-ayat ini diceritakan,
- I. Perjalanan Paulus ke berbagai tempat untuk melakukan kebaikan.
- 1. Ia dan Silas, rekannya, pergi menyusuri wilayah Frigia dan daerah Galatia, di mana sepertinya Injil telah ditanamkan. Namun apakah itu dikerjakan oleh Paulus atau bukan, tidak disebutkan. Agaknya memang demikian, karena dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menyebutkan pertama kali memberitakan Injil kepada mereka, dan mereka sangat menerima dia (Gal. 4:13-15). Selain itu, dalam surat tersebut tampaknya para pengajar agama Yahudi telah sangat mengacaukan jemaat Galatia, dengan menyesatkan mereka supaya menentang Paulus dan menjauhkan mereka dari Injil Kristus, karena dalam suratnya Paulus menegur mereka dengan keras mengenai hal itu. Namun mungkin peristiwa itu terjadi cukup lama setelah ini.
- 2. Ketika itu mereka dicegah untuk memberitakan Injil di Asia(daerah itu memang disebut demikian). Ini karena daerah itu tidak membutuhkan mereka, sebab sudah ada orang lain yang melakukannya di sana. Atau karena saat itu orang-orang di sana belum siap menerima Injil, seperti sesudah itu ( Kis 19:10), ketika semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan. Atau, seperti pendapat Dr. Lightfoot, karena pada saat itu Kristus mau menugaskan Paulus di dalam pekerjaan yang baru, yaitu memberitakan Injil kepada sebuah daerah jajahan Roma di Filipi, karena hingga saat itu orang bukan-Yahudi yang diinjili olehnya hanya orang Yunani. Orang Yahudi lebih membenci orang Romawi jika dibandingkan dengan orang-orang bukan Yahudi lainnya. Pasukan Romawi adalah pembinasa keji. Karena itu, untuk alasan yang luar biasa khususnya di dalam panggilannya selama itu, Paulus dilarang memberitakan Injil di Asia dan di tempat lain, supaya ia memberitakan Injil di Filipi. Hal ini menyiratkan bahwa setelah itu terang Injil akan bergerak lebih ke barat daripada ke timur. Roh Kuduslah yang mencegah mereka, entah itu melalui bisikan batin dalam pikiran mereka, dan ketika mereka saling membandingkannya, ternyata isinya sama dan juga berasal dari Roh yang sama. Atau, melalui beberapa nabi yang menyampaikan perkataan Roh kepada mereka. Pemindahan hamba-hamba Tuhan dan penghentian penyaluran sarana kasih karunia melalui mereka, terjadi sesuai dengan tuntunan dan petunjuk ilahi. Kita menemukan dalam Perjanjian Lama seorang hamba Tuhan dilarang untuk memberitakan firman sama sekali (Yeh. 3:26), engkau akan menjadi bisu. Namun para pelayan di zaman Perjanjian Baru ini dilarang memberitakan firman di satu tempat saja, sementara mereka diarahkan ke tempat lain yang lebih membutuhkan.
- 3. Mereka hendak pergi ke Bitinia, tetapi tidak diizinkan. Roh Yesus tidak mengizinkan mereka (ay. Kis 16:7). Mereka datang ke Misia, dan tampaknya memberitakan Injil di sana. Karena meskipun Misia adalah suatu daerah yang sangat hina, bahkan dipakai dalam perumpamaan (Mysorum ultimus, menurut Cicero, yang artinya orang yang paling hina), namun para pemberita Injil tidak merasa terhina untuk mengunjunginya, sebagai orang yang berutang baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar (Rm. 1:14). Di Bitinia terdapat kota Nicaea, di mana konsili umum pertama diadakan untuk menentang para pengikut ajaran Arius (yang beranggapan bahwa Yesus tidak satu dengan Bapa tetapi diciptakan untuk menciptakan dunia – pen.). Ke daerah-daerah inilah Petrus mengirimkan suratnya (1Ptr. 1:1). Juga, di sini ada jemaat-jemaat yang sedang berkembang, karena, meskipun saat itu Injil belum diberitakan kepada mereka, tidak lama sesudahnya mereka mendengar Injil ketika tiba giliran mereka. Perhatikan, meskipun mereka memutuskan dan hendak pergi ke Bitinia, namun setelah mengetahui kehendak Allah secara luar biasa, mereka taat dan berubah pikiran. Kita harus mematuhi sang Pemelihara Ilahi, dan tunduk pada tuntunan tiang awan dan tiang api. Jika Dia tidak mengizinkan kita melakukan apa yang hendak kita lakukan, kita harus patuh, dan percaya bahwa itulah yang terbaik. Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Banyak salinan kuno menafsirkannya demikian. Hamba-hamba Tuhan Yesus harus selalu ada di bawah pemeriksaan dan pimpinan Roh Tuhan Yesus, yang mengatur pikiran manusia.
- 4. Mereka melintasi Misia, atau melewatinya (begitulah menurut beberapa orang). Kita bisa menduga bahwa mereka menaburkan benih yang baik, ketika mereka melewatinya. Lalu mereka pergi ke Troas, yaitu kota Troya, yang banyak dibicarakan orang, atau ke daerah-daerah sekitarnya, yang mengambil namanya dari nama kota itu. Di sini ada jemaat yang ditanam, karena di sini kita melihat ada gereja yang sedang dibentuk ( Kis 20:6-7), dan mungkin benihnya ditanam pada saat itu, dalam masa yang singkat. Agaknya Lukas bertemu dengan Paulus di Troas, dan menjadi rekan sekerjanya, karena mulai saat itulah, ketika berbicara tentang perjalanan Paulus, kebanyakan Lukas menempatkan dirinya termasuk salah satu dari orang yang ada dalam rombongan Paulus, dan menggunakan kata kami pergi (ay. Kis 16:10).
- II. Panggilan Paulus secara khusus ke Makedonia, yaitu Filipi, ibu kotanya, yang agaknya penduduknya kebanyakan orang Roma (ay. Kis 16:21). Di sini kita dapati,
- 1. Penglihatan yang didapatkan Paulus (ay. Kis 16:9). Paulus memperoleh banyak penglihatan, terkadang untuk menguatkan, terkadang seperti di sini, untuk menuntunnya dalam melakukan pekerjaan. Seorang malaikat muncul di hadapannya, untuk mengatakan kepadanya bahwa Kristus ingin supaya ia pergi ke Makedonia. Semoga ia tidak menjadi kecewa dengan larangan yang diberikan kepadanya lagi dan lagi, yang menghalangi apa yang telah direncanakannya. Sebab, meskipun tidak pergi ke tempat yang dipikirkannya, ia pergi ke tempat di mana Allah menyediakan pekerjaan baginya. Sekarang perhatikanlah,
- (1) Orang yang dilihat Paulus. Di hadapannya berdirilah seorang Makedonia, yang dikenali oleh Paulus melalui sikap atau logat bicaranya. Atau, mungkin orang itu memberitahukannya bahwa ia adalah orang Makedonia. Menurut beberapa orang, malaikat itu mengambil wujud orang yang seperti itu. Atau, seperti anggapan sebagian orang lain, malaikat itu memberi kesan dalam benak Paulus, ketika Paulus dalam keadaan setengah tidur setengah terjaga, gambaran seorang manusia seperti itu, yaitu ia bermimpi melihat orang yang demikian. Kristus menyuruh Paulus ke Makedonia, tidak seperti para rasul di lain waktu, yang disampaikan melalui utusan dari sorga, dan menyuruh mereka ke sana, melainkan melalui seorang utusan yang berasal dari tempat itu, yang memanggilnya ke tempat tersebut. Dengan cara ini, setelah peristiwa ini, Kristus akan mengarahkan arah gerakan para pelayan-Nya dengan jalan biasa saja, yaitu dengan menggerakkan hati orang-orang yang membutuhkan mereka untuk mengundang mereka. Paulus akan diundang ke Makedonia oleh seorang Makedonia, dan orang itu berbicara atas nama orang-orang Makedonia yang lainnya. Beberapa orang beranggapan bahwa orang ini adalah malaikat penjaga wilayah Makedonia, berdasarkan pemikiran bahwa malaikat juga memiliki tugas untuk menjaga beberapa wilayah tertentu selain menjaga orang demi orang. Hal demikian memang banyak dikatakan, seperti dalam Daniel 10:20, di mana kita membaca tentang pemimpin orang Persia dan Yunani, yang sepertinya adalah para malaikat. Namun tidak ada kepastian tentang hal ini. Gambaran seorang Makedonia muncul entah di mata Paulus atau di dalam hatinya. Malaikat itu tidak boleh memberitakan Injil sendiri kepada orang-orang Makedonia, tetapi harus membawa Paulus kepada mereka. Ia juga tidak menggunakan kuasanya sebagai seorang malaikat untuk memerintah Paulus pergi, tetapi menggunakan wujud seorang Makedonia yang mengundangnya supaya datang. Seorang Makedonia, yang bukan seorang pembesar di wilayah itu, apalagi seorang imam (Paulus tidak terbiasa menerima undangan dari orang yang demikian), melainkan seorang penduduk biasa di wilayah itu, seorang rakyat biasa, yang pada wajahnya tersirat kejujuran dan kesungguhan. Ia datang bukan untuk mempermainkan Paulus atau menggodanya, melainkan dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap kesungguhannya untuk memohon bantuannya.
- (2) Undangan yang ditujukan kepada Paulus. Orang Makedonia yang jujur ini berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Yakni, “Datanglah dan beritakanlah Injil kepada kami. Kiranya kami memperoleh keuntungan dari jerih payahmu.”
- [1] “Engkau telah menolong banyak orang. Kami telah mendengar tentang orang-orang yang kamu tolong di daerah ini dan daerah-daerah lainnya, yang sangat tertolong olehmu. Dan mengapa kami tidak mendapat bagian? Oh, datanglah dan tolong kami.” Jika orang lain menerima keuntungan dari Injil, maka itu haruslah mendorong kita untuk mempertanyakan, atau mempertanyakan lebih jauh, tentang hal itu.
- [2] “Itulah pekerjaanmu, dan sukacitamu, untuk menolong jiwa-jiwa yang malang. Engkau adalah tabib bagi orang sakit, yang siap dipanggil oleh siapa saja yang sakit. Oh, datanglah dan tolong kami.”
- [3] “Kami membutuhkan pertolonganmu, sama seperti banyak orang lainnya. Kami di Makedonia tidak tahu apa-apa dan tidak peduli terhadap agama, sama seperti semua orang lain di dunia. Kami juga menyembah berhala dan sama jahatnya seperti yang lainnya, dan juga rajin serta tekun untuk menghancurkan diri sendiri, seperti yang lain-lainnya. Karena itu, datanglah, datanglah cepat-cepat kemari. Jika engkau dapat berbuat sesuatu, kasihanilah dan tolonglah kami.”
- [4] “Sedikit saja dari kami yang memahami hal-hal ilahi, serta peduli terhadap jiwa mereka dan jiwa orang lain, dan telah mengerjakan apa yang dapat dikerjakan, dengan bantuan terang alam. Aku telah mengerjakan bagianku. Kami telah mengusahakannya sejauh mungkin, meyakinkan sesama kami supaya takut akan Allah dan menyembah Dia, tetapi hanya sedikit yang bisa kami lakukan terhadap mereka. Oh, datanglah kemari, dan tolong kami. Injil yang engkau beritakan memiliki alasan dan kuasa yang melampaui apa yang kami punyai.”
- [5] “Jangan hanya menolong kami dengan doamu saja, karena itu tidak ada gunanya. Engkau harus datang dan menolong kami.” Perhatikan, banyak orang sangat memerlukan pertolongan bagi jiwa mereka, dan merupakan tugas merekalah untuk mencari pertolongan itu dan mengundang orang-orang yang sanggup menolong mereka.
- 2. Tafsiran atas penglihatan tersebut (ay. Kis 16:10). Mereka menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Dan mereka pun siap pergi ke mana pun Allah menyuruh mereka. Perhatikan, kadang-kadang kita bisa menyimpulkan adanya suatu panggilan dari Allah berdasarkan suatu panggilan yang dialami seseorang. Jika seorang Makedonia berkata, “Datanglah dan tolonglah kami,” maka dari situ Paulus menarik kesimpulan bahwa Allah berkata, “Pergilah dan tolonglah mereka.” Para pelayan harus berangkat dengan penuh sukacita dan keberanian dalam bekerja ketika mereka merasakan bahwa Kristus memanggil mereka, bukan hanya untuk memberitakan Injil, melainkan untuk memberitakannya pada saat tertentu, di tempat tertentu, dan kepada orang-orang tertentu.
- III. Pelayaran Paulus ke Makedonia segera sesudah itu: Dia tidak pernah tidak taat kepada penglihatan yang dari sorga itu, tetapi ia mengikuti tuntunan ilahi ini dengan lebih bersukacita dan lebih puas lagi daripada bila ia menuruti rencana atau dorongan hatinya sendiri.
- 1. Di sana Paulus berubah pikiran. Setelah mengetahui kehendak Allah dalam hal itu, Paulus menjadi yakin, karena hanya inilah yang diinginkannya. Sekarang ia tidak lagi berpikir tentang Asia, atau Bitinia, tetapi segeralah mereka mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia. Hanya Paulus yang mendapatkan penglihatan, tetapi ia menyampaikannya kepada rekan-rekannya, dan karena percaya, mereka semua pun memutuskan untuk pergi ke Makedonia. Sebagaimana Paulus mau mengikuti Kristus, demikian juga semua pengikut Paulus mau mengikuti dirinya, atau lebih tepatnya mengikuti Kristus bersamanya. Mereka segera mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perjalanan ini, tanpa menunda-nunda lagi. Perhatikan, panggilan Allah harus ditanggapi dengan segera. Seperti halnya kita tidak boleh berbantah untuk taat, begitu juga kita tidak boleh menunda untuk taat. Kerjakanlah hal itu sekarang juga, jangan sampai hatimu menjadi keras. Perhatikan, Paulus dan rekan-rekannya tidak bisa segera berangkat ke Makedonia, namun mereka segera berusaha melakukannya. Jika kita tidak bisa bertindak secepat mungkin, maka kita bisa berusaha untuk melakukannya, dan ini akan dimaklumi.
- 2. Dari sana Paulus memulai perjalanannya. Begitu anginnya baik, mereka bertolak dengan kapal pertama dari Troas. Mereka ingin memastikan lebih dulu bahwa mereka telah mengerjakan apa yang harus dikerjakan di sana ketika Allah memanggil mereka ke tempat lain. Mereka langsung berlayar ke Samotrake, dengan sebuah pelayaran yang lancar. Keesokan harinya tibalah mereka di Neapolis, sebuah kota di perbatasan Trake dan Makedonia. Akhirnya mereka berlabuh di Filipi, sebuah kota yang namanya diambil dari Philip, raja Makedonia, yaitu ayah Aleksander Agung. Disebutkan bahwa kota itu adalah (ay. Kis 16:12),
- (1) Kota terbesar di bagian Makedonia ini (KJV). Atau, seperti yang ditafsirkan oleh beberapa orang, kota pertama, yaitu kota pertama yang mereka kunjungi sejak berangkat dari Troas. Seperti halnya pasukan yang ingin menguasai wilayah yang mereka datangi memulainya dengan menaklukkan tempat pertama yang mereka kunjungi, begitu juga Paulus dan rekan-rekannya. Mereka memulai dengan kota pertama, karena apabila Injil sudah diterima di sana, maka Injil akan lebih mudah disebarkan di seluruh wilayah tersebut.
- (2) Suatu kota perantauan orang Roma. Orang-orang Romawi tidak hanya memiliki sepasukan penjaga di sana, tetapi juga penduduk kota itu adalah orang-orang Roma, setidaknya para pembesarnya, serta orang-orang yang duduk di pemerintahan. Di sana ada beraneka macam orang, sehingga ada banyak kesempatan untuk berbuat baik di sana.
- IV. Sambutan dingin yang diterima Paulus dan rekan-rekannya di Filipi. Orang akan berharap bahwa dengan memperoleh panggilan yang begitu khusus dari Allah dari tempat itu, mereka akan mendapatkan sambutan penuh sukacita di sana, seperti yang diterima Petrus dari Kornelius ketika malaikat mengutus Paulus ke tempatnya. Di manakah orang Makedonia yang memohon kepada Paulus untuk datang segera? Mengapa ia tidak menggerakkan orang sebangsanya, setidaknya beberapa, untuk pergi dan menjumpai Paulus? Mengapa Paulus tidak diterima dengan upacara penyambutan, dan memberikan kepadanya kunci kota itu? Tidak ada hal semacam itu yang terjadi, karena,
- 1. Perlu beberapa waktu sebelum semua perhatian diarahkan kepada Paulus. Di kota itu kami tinggal beberapa hari, mungkin di penginapan, dan mereka membayarnya sendiri, karena tidak ada teman yang mengundang mereka, bahkan untuk makan pun tidak, sampai Lidia menjamu mereka. Mereka telah berusaha secepat mungkin untuk sampai ke sana, tetapi setelah tiba di sana, mereka hampir tergoda untuk berpikir bahwa lebih baik seandainya mereka tidak berangkat. Namun ini memang telah diatur untuk menguji apakah mereka mampu menanggungnya, ketika mereka diabaikan dan menganggur. Orang-orang yang luar biasa dan berguna tidak pantas hidup di dunia ini bila mereka tidak tahu rasanya tidak diacuhkan dan diabaikan orang. Jangan sampai para pelayan Tuhan menganggap aneh jika mula-mula mereka didesak kuat-kuat untuk datang ke suatu tempat, tetapi ketika tiba mereka tidak dipedulikan.
- 2. Ketika mereka memperoleh kesempatan untuk memberitakan firman, tempatnya tersembunyi, sederhana dan kecil saja (ay. Kis 16:13). Di sana tampaknya tidak ada tempat ibadah orang Yahudi, yang bisa menjadi pintu masuk bagi mereka, dan mereka juga tidak pernah pergi ke kuil berhala orang-orang kafir untuk memberitakan firman di mimbarnya. Namun di sini, dengan melakukan pengamatan, mereka menemukan ada sebuah pertemuan kecil yang diadakan oleh para wanita baik-baik, yang merupakan penganut baru ajaran Yahudi. Para wanita ini boleh jadi akan berterima kasih kepada Paulus dan rekan-rekannya jika mau memberitakan firman kepada mereka. Tempat pertemuan itu ada di luar pintu gerbang kota. Di sana pertemuan semacam itu tidak dilarang, namun tidak akan dibiarkan jika diadakan di mana pun di dalam kota. Itu adalah suatu tempat sembahyang Yahudi (KJV: tempat di mana doa biasa dinaikkan – pen.), proseuchē – suatu rumah doa (begitulah menurut beberapa orang), suatu kapel, atau sinagoge yang lebih kecil. Namun saya cenderung menganggapnya seperti yang kita baca, yaitu di mana doa dipanjatkan atau biasa dipanjatkan. Orang-orang yang menyembah Allah yang sejati, dan tidak mau menyembah berhala, bertemu di sana untuk berdoa bersama, dan, sebagaimana menurut gambaran doa yang paling kuno dan paling umum, untuk memanggil nama Tuhan. Masing-masing dari mereka berdoa sendiri-sendiri setiap hari, karena inilah yang selalu dilakukan orang-orang yang menyembah Allah. Namun di samping itu, mereka datang berkumpul pada hari Sabat. Meskipun mereka hanya sedikit jumlahnya dan tidak disukai di kota itu, meskipun pertemuan itu diadakan jauh-jauh, meskipun agaknya hanya diikuti kaum wanita saja, namun pertemuan ibadah para penyembah Allah yang sejati harus dilakukan, jika memungkinkan, di hari Sabat. Jika tidak bisa melakukannya persis seperti yang kita inginkan, maka kita harus melakukannya semampu kita. Jika tidak punya tempat ibadah, kita harus bersyukur dengan adanya tempat yang cukup tersembunyi, dan berkumpul di sana, karena kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, selama masih ada kesempatan. Dikatakan bahwa tempat ini berada di tepi sungai, yang mungkin dipilih karena nyaman untuk dipakai untuk merenung. Dikatakan bahwa para penyembah berhala memiliki bagian mereka pada batu-batu licin dari sungai (Yes. 57:6). Namun mungkin para penganut Yahudi ini mengingat teladan para nabi yang memperoleh penglihatan, seorang di tepi sungai Kebar (Yeh. 1:1), sedangkan yang lain di tepi sungai Tigris yang besar (Dan. 10:4). Ke sanalah Paulus dan Silas dan Lukas pergi, dan duduk untuk mengajar jemaat itu, sehingga mereka dapat berdoa dengan lebih baik bersama-sama. Mereka berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ, mendorong mereka untuk melakukan apa yang telah mereka ketahui, dan menuntun mereka untuk mengenal Kristus lebih jauh.
- V. Pertobatan Lidia, yang mungkin adalah orang pertama di sana yang menjadi percaya kepada Kristus, meskipun bukan yang terakhir. Dalam Kisah Para Rasul, tidak hanya diceritakan mengenai tempat-tempat yang dimenangkan, tetapi juga banyak orang secara pribadi. Karena begitu berharganya jiwa-jiwa, sehingga satu orang yang dimenangkan saja sangat berarti bagi Allah. Di situ juga tidak hanya diceritakan tentang orang yang dimenangkan melalui mujizat, seperti Paulus, tetapi juga beberapa peristiwa yang terjadi melalui cara anugerah yang biasa, seperti Lidia di sini. Perhatikan,
- 1. Siapakah orang yang dimenangkan ini, sampai-sampai kejadiannya dicatat secara khusus. Ada empat hal yang dicatat mengenai dirinya:
- (1) Namanya, yaitu Lidia. Merupakan suatu kehormatan baginya bahwa namanya dicatat dalam kitab Allah, sehingga di mana pun firman dibaca, hal mengenai dia ini akan disebut juga. Perhatikan, nama-nama orang kudus berharga bagi Allah, dan seharusnya demikian pula bagi kita. Kita tidak bisa membuat nama kita tercatat di Alkitab. Namun, jika Allah membuka hati kita, nama kita akan tercantum di dalam kitab kehidupan, dan ini lebih baik (Fil. 4:3), dan membuat kita lebih bersukacita (Luk. 10:20).
- (2) Panggilannya. Lidia adalah seorang penjual kain ungu, baik zat pewarna kain ungu maupun kain atau sutra yang berwarna ungu. Perhatikan,
- [1] Lidia memiliki panggilan, yaitu suatu panggilan yang sejati, yang dicatat oleh penulis kitab ini sebagai pujian baginya. Ia tidak seperti para wanita yang disebutkan oleh Paulus (1Tim. 5:13), yang membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya bermalas-malas saja, dan sebagainya.
- [2] Itu merupakan sebuah panggilan yang sederhana. Lidia adalah penjual kain ungu, bukan pemakai kain ungu. Sedikit saja orang yang dipanggil demikian. Yang penting di sini ialah bahwa hal ini menjelaskan bahwa mereka yang bekerja dalam panggilan yang sejati, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh, mereka tidak perlu malu akan pekerjaan itu.
- [3] Meskipun memiliki panggilan untuk bekerja, namun Lidia adalah seorang penyembah Allah, dan selalu mencari waktu untuk meningkatkan keuntungan bagi jiwanya. Pekerjaan yang kita kerjakan berdasarkan panggilan kita bisa dibuat supaya sejalan dengan urusan ibadah. Karena itu, pekerjaan bukan alasan bagi kita untuk menghindari ibadah, keluarga, dan pertemuan jemaat, dengan mengatakan, Kami harus mengurus toko, dan harus berjualan. Bukankah kita juga memiliki Allah yang harus kita layani, dan jiwa yang harus kita pelihara? Agama tidak memanggil kita untuk menjauh dari pekerjaan kita di dunia, tetapi untuk menuntun kita di dalamnya. Segala sesuatu ada tempat dan masanya.
- (3) Dari mana ia berasal, dari kota Tiatira, yang sangat jauh dari Filipi. Di sanalah Lidia lahir dan dibesarkan, dan setelah itu ia berkeluarga di Filipi atau pindah ke sana karena berdagang. Pemeliharaan Allah, selain selalu menentukan, juga seringkali memindahkan batas-batas kediaman kita. Terkadang Dia membuat perubahan terhadap keadaan lahiriah kita atau tempat kediaman kita sehingga menjadi sangat sesuai dengan rancangan kasih karunia-Nya, yang berkaitan dengan keselamatan kita. Pemeliharaan Allah membawa Lidia ke Filipi, supaya dilayani oleh Paulus. Dan di situ, di mana ia dilayani, ia memanfaatkannya. Begitu juga seharusnya kita memanfaatkan segala kesempatan.
- (4) Agama yang dianut Lidia sebelum Tuhan membuka hatinya.
- [1] Ia menyembah Allah sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ia adalah salah seorang wanita yang saleh. Terkadang anugerah Allah bekerja atas orang-orang yang ketika belum dimenangkan sangat jahat dan keji, seperti para pemungut cukai dan orang sundal. Be-Berapa orang di antara kamu demikianlah dahulu (1Kor. 6:11). Namun terkadang anugerah Allah dinyatakan kepada orang-orang yang bersifat baik, yang memiliki sesuatu yang baik di dalam diri mereka, seperti sida-sida dari Etiopia itu, Kornelius, serta Lidia. Perhatikanlah, menjadi seorang penyembah Allah saja tidak cukup, kita juga harus percaya kepada Yesus Kristus, karena tidak seorang pun bisa menghampiri Allah sebagai Bapa selain melalui Dia sebagai Pengantara. Namun mereka yang menyembah Allah menurut terang yang mereka miliki, sudah tidak jauh lagi dari perjumpaan dengan Kristus, serta kasih karunia-Nya bagi mereka. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, dan mereka akan menyambut Kristus dengan tangan terbuka. Sebab, orang yang tahu apa artinya menyembah Allah mengetahui bahwa mereka membutuhkan Kristus, dan tahu bagaimana memanfaatkan perantaraan-Nya.
- [2] Ia mendengarkan para pemberita Injil itu. Di sini, di mana doa dipanjatkan, ketika ada kesempatan, firman diberitakan. Mendengarkan firman Allah merupakan bagian dari ibadah, dan bagaimana kita bisa mengharapkan Allah mendengar doa kita jika kita tidak mendengarkan firman-Nya? Barangsiapa menyembah Allah menurut terang yang mereka miliki, akan mencari terang yang lebih lanjut lagi. Kita harus memanfaatkan hari peristiwa-peristiwa yang kecil, tetapi tidak boleh berdiam terus di dalamnya.
- 2. Apa yang dikerjakan atas dia: Tuhan membuka hatinya. Perhatikan di sini,
- (1) Siapa yang melakukannya. Yang melakukannya adalah Tuhan, yaitu Kristus, kepada siapa Lidia memberikan hatinya. Yaitu Roh Tuhan, yang menguduskan. Perhatikan, karya pertobatan adalah pekerjaan Allah. Dialah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan. Bukan seolah-olah karena tidak ada yang perlu kita kerjakan, melainkan karena tanpa kasih karunia Allah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan juga seolah-olah karena Allahlah yang paling tidak perlu bertanggungjawab atas kehancuran orang-orang yang binasa, melainkan karena keselamatan yang diterima oleh orang-orang yang diselamatkan harus ditujukan sepenuhnya kepada-Nya.
- (2) Di mana terjadinya. Perubahan terjadi di dalam hati. Di dalam hatilah perubahan yang indah ini diberikan. Di dalam hati Lidialah peristiwa ini dikerjakan. Karya pertobatan adalah pekerjaan hati. Itu merupakan suatu pembaharuan hati, manusia batiniah, roh dan pikiran.
- (3) Sifat pekerjaan ini. Hati Lidia tidak hanya tersentuh, tetapi juga terbuka. Hati yang belum bertobat berada dalam keadaan tertutup, dan dikeraskan melawan Kristus. Hatinya tertutup rapat-rapat, seperti kota Yerikho menutup diri terhadap Yosua (Yos. 6:1). Ketika Kristus sedang berurusan dengan jiwa tersebut, Ia mengetuk pintu yang tertutup bagi-Nya itu (Why. 3:20). Ketika pada akhirnya seorang pendosa tergerak untuk menerima Kristus, hatinya terbuka supaya Raja Kemuliaan itu masuk. Pikirannya terbuka untuk menerima terang ilahi, kehendaknya terbuka untuk menerima hukum ilahi, dan perasaannya terbuka untuk menerima kasih ilahi. Maka ketika hati terbuka bagi Kristus, telinga menjadi terbuka akan firman-Nya, mulut pun terbuka untuk berdoa, tangan terbuka untuk bersedekah, dan langkah kita diperlebar untuk menaati Injil dalam segala hal.
- 3. Apa akibat dari pekerjaan di dalam hati Lidia ini.
- (1) Ia sangat memperhatikan firman Allah. Hatinya terbuka begitu lebar sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Ia tidak hanya mendengar firman yang disampaikan Paulus, tetapi juga memperhatikannya. Dia mempraktikkan (beberapa orang menafsirkannya demikian) apa yang dikatakan oleh Paulus. Firman menghasilkan sesuatu yang baik bagi kita dan menimbulkan kesan yang mendalam pada diri kita, hanya ketika kita mempraktikkannya. Ini adalah bukti bahwa hati Lidia terbuka, dan merupakan buah darinya. Ketika hati terbuka melalui kasih karunia Allah, maka hal itu akan tampak melalui kesungguhan dalam mendengarkan dan memperhatikan firman Allah, baik demi Kristus, yang punya firman itu, maupun demi diri kita sendiri, yang begitu punya kepentingan di dalamnya.
- (2) Lidia memberikan diri kepada Yesus Kristus, dan memeluk agama-Nya yang kudus. Ia dibaptis, dan melalui upacara yang khusyuk ini seorang anggota ditambahkan pada jemaat Kristus. Bersama dengan dia, seisi rumahnya juga dibaptis, baik mereka yang lahir di rumahnya, karena jika akarnya kudus maka demikian pula cabangnya, maupun orang dewasa yang ada di bawah pengaruh dan wewenangnya. Lidia dan seisi rumahnya dibaptis menurut peraturan yang sama dengan yang menjadikan Abraham dan seisi rumahnya disunat, karena meterai kovenan berlaku bagi pihak-pihak yang berjanji beserta keturunan mereka.
- (3) Lidia bersikap sangat ramah terhadap para pelayan Tuhan itu, dan sangat ingin supaya diajar lebih jauh lagi oleh mereka tentang Kerajaan Allah. Ia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, jika kamu percaya bahwa aku adalah seorang Kristen yang sungguh-sungguh, maka tunjukkanlah kepercayaanmu itu terhadapku dengan ini, marilah menumpang di rumahku.” Melalui hal ini Lidia menginginkan suatu kesempatan,
- [1] Untuk memperlihatkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang telah menjadi alat untuk mencurahkan kasih karunia ilahi yang telah mengerjakan perubahan di dalam dirinya. Ketika hatinya terbuka bagi Kristus, rumahnya juga terbuka bagi para hamba yang melayani-Nya, dan mereka disambut dengan jamuan terbaik yang dimilikinya, yang dianggapnya masih kurang untuk orang-orang yang telah memberikan hal-hal rohani secara melimpah kepadanya. Bahkan mereka tidak hanya disambut di rumahnya. Ia juga sangat memaksa dan menuntut mereka. Ia mendesak sampai kami menerimanya. Ini menyiratkan bahwa Paulus sangat enggan dan tidak mau ikut, karena tidak ingin menjadi beban bagi keluarga yang baru saja beriman kepada Tuhan. Ia juga ingin belajar memberitakan Injil tanpa upah (1Kor. 9:18; Kis. 20:34), supaya orang-orang luar tidak memperoleh kesempatan untuk mengecam para pemberita Injil sebagai orang-orang yang memiliki maksud tersembunyi dan mementingkan diri sendiri, dan supaya saudara-saudara seiman tidak memiliki kesempatan untuk mengeluh tentang apa yang harus mereka keluarkan dalam ibadah mereka. Namun Lidia tidak mau menerima jawaban tidak. Ia tidak mau percaya bahwa mereka telah menerima dia sebagai seorang Kristen yang sungguh-sungguh kecuali mereka mau melakukan hal ini. Ini seperti Abraham yang mengundang para malaikat (Kej. 18:3): Jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
- [2] Ia mencari kesempatan untuk diajari lebih banyak lagi. Jika ia bisa mengajak mereka tinggal di rumahnya barang sebentar, mungkin ia bisa mendengarkan mereka setiap hari (Ams. 8:34), dan tidak hanya pada hari Sabat di dalam pertemuan jemaat. Di rumahnya sendiri, ia tidak saja bisa mendengarkan mereka, tetapi juga bertanya kepada mereka. Ia juga bisa meminta mereka berdoa bersamanya setiap hari, dan memberkati seisi rumahnya. Barangsiapa mengetahui sesuatu tentang Kristus mau tidak mau akan ingin tahu lebih jauh, dan mencari-cari kesempatan untuk menambah pengenalan mereka akan Injil-Nya.
Matthew Henry: Kis 16:16-24 - Roh Jahat Diusir; Penganiayaan di Filipi Roh Jahat Diusir; Penganiayaan di Filipi ( Kis 16:16-24)
Paulus dan rekan-rekannya, meskipun sebelumnya untuk beberapa waktu mereka tidak dikenal o...
Roh Jahat Diusir; Penganiayaan di Filipi ( Kis 16:16-24)
- Paulus dan rekan-rekannya, meskipun sebelumnya untuk beberapa waktu mereka tidak dikenal oleh siapa-siapa di Filipi, namun sekarang mereka mulai mendapat perhatian orang banyak.
- I. Seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung menyebabkan mereka menjadi perhatian orang, dengan berseru-seru bahwa mereka adalah hamba Allah. Perhatikan,
- 1. Apa yang dikatakan mengenai hamba perempuan ini: Dia adalah seorang tukang tenung, orang yang mempunyai semacam roh tenung, seperti gadis-gadis yang menjadi perantara sabda Apolo di Delfos. Dia digerakkan oleh suatu roh jahat, yang memberikan jawaban-jawaban yang tidak jelas kepada orang yang bertanya kepadanya, yang memuaskan keinginan mereka yang sia-sia untuk mengetahui masa depan, tetapi sering kali menipu mereka. Pada zaman ketika banyak orang bersikap tak acuh, tidak percaya, dan menyembah berhala, dengan seizin Allah Iblis menawan manusia di dalam kehendaknya. Jika tidak berpura-pura memberikan nasihat kepada mereka, ia tidak akan dipuja-puja seperti sekarang. Dengan kedua hal tersebut, ia bisa terus merebut kedudukan Allah sebagai allah dunia ini. Dengan tenungan-tenungan hamba perempuan ini, tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Banyak orang datang untuk meminta nasihat kepada tukang sihir ini untuk menemukan harta yang hilang dirampok, menemukan barang hilang, dan khususnya untuk meramal nasib mereka. Dan tidak ada yang datang tanpa membawa upah bagi tenungan yang diberikan, tergantung kedudukan orang yang bersangkutan dan tingkat pentingnya persoalannya. Mungkin ada banyak orang yang menjadi peramal, namun agaknya yang ini lebih terkenal daripada yang lain. Karena sementara yang lain mendatangkan sejumlah keuntungan, yang ini mendatangkan penghasilan besar bagi tuan-tuannya, sehingga lebih banyak didatangi daripada yang lain.
- 2. Kesaksian yang diberikan hamba perempuan ini mengenai Paulus dan rekan-rekannya. Ia bertemu dengan mereka di jalan, ketika mereka sedang pergi ke tempat sembahyang itu, atau untuk berdoa di sana (ay. Kis 16:16). Mereka pergi ke sana tanpa sembunyi-sembunyi, dan setiap orang tahu ke mana mereka pergi, dan apa yang hendak mereka lakukan. Jika apa yang dilakukan hamba perempuan itu sepertinya mengganggu mereka, atau menghalangi pekerjaan mereka, maka bisa diketahui betapa halusnya cara Iblis, si penggoda besar itu, dalam menggunakan kesempatan untuk menyesatkan kita ketika kita hendak beribadah, untuk membingungkan dan membuat kita marah ketika seharusnya kita bersikap tenang. Saat hamba perempuan itu bertemu dengan mereka, ia mengikuti mereka sambil berseru-seru, “Orang-orang ini, meskipun tampak hina dan dipandang rendah, adalah orang-orang besar, karena mereka adalah hamba-hamba Allah yang Mahatinggi. Orang-orang ini seharusnya kita sambut dengan baik, karena mereka memberitakan kepada kita jalan kepada keselamatan, keselamatan yang akan menjadi kebahagiaan kita, dan jalan untuk mendapatkannya yang akan menguduskan kita.” Perhatikan,
- (1) Kesaksian ini benar. Kesaksian ini merupakan suatu pujian yang sangat menyeluruh terhadap Injil, dan menjadikan kedatangan mereka indah (Rm. 10:15). Meskipun mereka adalah orang-orang biasa seperti kita, dan merupakan bejana tanah liat, namun,
- [1] “Mereka adalah hamba Allah yang Mahatinggi. Mereka mendampingi Dia, dipekerjakan oleh Dia, dan dikhususkan bagi kehormatan-Nya, seperti halnya bagi seorang hamba. Mereka datang kepada kita sebagai utusan-Nya, pesan yang mereka bawa berasal dari-Nya, dan mereka melayani tujuan serta kepentingan kerajaan-Nya. Dewa-dewa yang disembah oleh kita, orang-orang kafir ini, adalah ujud-ujud yang rendah, dan karena itu mereka bukan allah. Tetapi orang-orang ini berasal dari Roh yang tertinggi, dari Allah yang Mahatinggi, yang mengatasi semua manusia, semua allah, yang telah menciptakan kita semua, dan kepada-Nya kita semua bertanggung jawab. Mereka adalah hamba-Nya, oleh sebab itu kita wajib menghormati dan mendengarkan mereka demi Allah mereka, dan celakalah kita jika kita melawan mereka.”
- [2] “Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” Bahkan orang kafir pun cukup paham tentang keadaan manusia yang malang dan menyedihkan, serta membutuhkan keselamatan, dan itulah yang mereka cari-cari. Hamba perempuan itu berkata, “Nah, mereka ini adalah orang-orang yang menunjukkan kepada kita apa yang telah kita cari dengan sia-sia dengan bertanya-tanya kepada para imam dan dewa-dewa kita yang semuanya hanyalah takhayul dan tidak berguna.” Perhatikan, Allah melalui Injil Putra-Nya, telah dengan jelas menunjukkan jalan keselamatan kepada kita, dan telah memberitahukan apa yang harus kita lakukan supaya terbebas dari kemalangan yang menimpa kita gara-gara dosa kita sendiri. Namun,
- (2) Bagaimana mungkin kesaksian ini datang dari mulut seorang yang memiliki roh tenung? Apakah Iblis terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri? Maukah ia meninggikan orang-orang yang hendak membinasakan dia? Kita bisa memahaminya seperti ini,
- [1] Karena roh tenung ini dipaksa melakukannya oleh kuasa Allah untuk memuliakan Injil. Ini seperti Iblis yang dipaksa berkata demikian tentang Kristus (Mrk. 1:24), Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah. Kebenaran kadang-kadang diagungkan oleh pengakuan dari musuh, yang dengannya mereka justru bersaksi melawan diri sendiri. Kristus mau menggunakan kesaksian hamba perempuan ini sebagai pernyataan terhadap orang-orang di Filipi yang merendahkan dan menganiaya para pemberita Injil. Meskipun sebenarnya Injil tidak membutuhkan kesaksian seperti itu, namun kesaksian itu akan bermanfaat untuk membuat orang semakin kagum karena hamba perempuan yang mereka mintai nasihat dalam hal-hal yang lain ternyata mengakui bahwa para pemberita Injil itu adalah hamba-hamba Allah.
- Atau,
- [2] Seperti yang direncanakan oleh si roh jahat itu, si ular yang cerdik itu, untuk merendahkan Injil. Sebagian orang berpendapat bahwa dalam hal ini hamba perempuan ini merancang hal ini untuk mencari pujian bagi dirinya sendiri dan pekerjaan ramalannya. Dengan begitu ia bisa menambah penghasilan tuannya dengan berpura-pura memihak para pemberita Injil tersebut, yang menurutnya sedang mulai terkenal. Atau untuk menjilat Paulus, supaya Paulus tidak menjaga jarak dengan dirinya dan orang-orang semacamnya. Yang lain berpendapat bahwa Iblis, yang mampu menyamar sebagai malaikat terang, dan sanggup mengatakan apa saja demi mendapatkan keuntungan, dalam hal ini bertujuan mempermalukan para pemberita Injil itu. Seakan-akan perkataan tukang tenung ini berasal dari sumber yang sama dengan Allah mereka, sebab tukang tenung itu memberikan kesaksian tentang mereka. Dengan begitu orang-orang akan terus percaya kepada apa yang sudah biasa mereka percayai. Orang-orang yang kemungkinan besar mau menerima ajaran para rasul ini biasanya tidak menyukai roh-roh tenung ini, sehingga melalui kesaksian ini, mereka juga bisa berprasangka buruk terhadap Injil. Sedangkan mereka yang menghormati tukang tenung ini, sudah pasti dikuasai oleh Iblis.
- II. Kristus membuat para rasul itu menjadi perhatian orang banyak, dengan memberi mereka kuasa untuk mengusir setan dari hamba perempuan ini. Hamba perempuan itu melakukan hal tersebut be-berapa hari lamanya (ay. Kis 16:18), dan agaknya, Paulus tidak mempedulikannya. Paulus mungkin tidak mengetahui bahwa mungkin saja hamba perempuan itu sudah ditetapkan Allah untuk melayani-Nya, dengan bersaksi tentang para pelayan-Nya. Namun karena mungkin Paulus mendapati bahwa kejadian itu menimbulkan prasangka buruk terhadap mereka dan bukannya malah membantu mereka, maka ia segera membungkam mulut hamba perempuan itu, dengan mengusir setan itu keluar darinya.
- 1. Paulus tidak tahan lagi. Ia merasa terganggu melihat hamba perempuan itu dipakai Iblis untuk menipu orang banyak, dan melihat orang-orang terseret oleh ramalannya. Ia merasa terusik mendengar suatu kebenaran kudus dilecehkan begitu rupa, dan perkataan yang baik keluar dari mulut yang begitu najis, dengan tujuan yang najis dan jahat. Mungkin perkataan itu diucapkan dengan nada mengejek dan sinis, seolah mengolok-olok apa yang dilakukan para pemberita Injil itu. Ia hendak mengejek mereka, seperti ketika orang-orang yang menganiaya Kristus menyanjung-Nya dengan mengatakan “Salam, hai raja orang Yahudi!” Karena itu, pantaslah apabila Paulus, karena hatinya begitu baik, tidak tahan lagi mendengar kebenaran Allah diseru-serukan di jalan-jalan dengan nada menghina.
- 2. Paulus menyuruh roh jahat itu keluar dari perempuan ini. Dia berpaling dengan amarah yang kudus, baik terhadap segala sanjungan maupun ejekan dari roh yang najis itu, dan berkata, “Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Melalui ini, Paulus ingin menunjukkan bahwa orang-orang ini adalah hamba Allah yang hidup, dan mampu membuktikannya sendiri, tanpa kesaksian perempuan ini. Dengan kebungkaman perempuan tersebut, hal itu akan lebih terbukti daripada melalui kata-kata perempuan itu. Melalui peristiwa ini Paulus benar-benar menunjukkan jalan kepada keselamatan, yaitu dengan menghancurkan kuasa Iblis dan membelenggunya, supaya ia tidak dapat menyesatkan bangsa-bangsa (Why. 20:3). Peristiwa itu juga menunjukkan bahwa keselamatan ini diperoleh hanya di dalam nama Yesus Kristus, karena di dalam nama-Nyalah Iblis diusir, dan bukan dengan nama lain. Jauh sebelum peristiwa ini, dengan sebuah perkataan Kristus mengusir setan dari orang-orang yang dirasukinya, yaitu setan yang menakut-nakuti orang banyak dan mengganggu mereka sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu (Mat. 8:28), dan ini merupakan suatu berkat yang luar biasa bagi daerah itu. Namun ketika sekarang Paulus, dengan nama Kristus, mengusir setan keluar dari seorang yang menyesatkan orang banyak dan memanfaatkan kepercayaan mereka, hal itu menjadi suatu kebaikan yang lebih besar lagi bagi daerah tersebut. Kuasa berjalan seiring dengan firman Kristus, dan Iblis tidak mampu bertahan di hadapan kuasa firman-Nya ini, dan dipaksa melepaskan cengkeramannya, yang di dalam peristiwa ini, begitu kuatnya: Seketika itu juga keluarlah roh itu.
- III. Para majikan hamba perempuan yang telah dilepaskan dari roh jahat itu membuat para pemberita Injil itu mendapat perhatian orang banyak. Mereka membawa rasul-rasul itu menghadap para pembesar kota karena melakukan hal tersebut, dan menuduh perbuatan mereka itu sebagai tindak kejahatan. Para pemberita Injil itu tidak akan pernah memperoleh kesempatan untuk berbicara di hadapan pembesar-pembesar kota, jika mereka tidak dihadapkan kepada para pembesar itu sebagai pelaku kejahatan. Perhatikan di sini,
- 1. Yang membuat para majikan itu marah adalah karena hamba perempuan itu telah dipulihkan, tuan-tuannya melihat bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap (ay. Kis 16:19). Perhatikan di sini kejahatan seperti apa yang bisa diakibatkan oleh cinta uang! Jika pemberitaan Injil mampu menghancurkan pekerjaan tukang perak (19:24), terlebih lagi pekerjaan tukang ramal. Oleh karena itu, timbullah banyak jeritan, ketika kuasa Iblis untuk menipu telah dipatahkan. Para imam membenci Injil karena Injil membuat manusia berpaling dari ketaatan buta kepada berhala yang bisu, sehingga harapan mereka untuk mendapat penghasilan pun lenyap. Kuasa Kristus, yang tampak ketika melepaskan perempuan itu dari roh jahat, dan kebaikan luar biasa yang dilakukan terhadap perempuan itu dengan membebaskannya dari tangan Iblis, tidak membuat mereka terkesan ketika mereka menyadari bahwa itu membuat mereka kehilangan uang.
- 2. Langkah yang mereka ambil adalah memanas-manasi para penguasa untuk melawan para pemberita Injil itu sebagai orang-orang yang pantas dihukum. Mereka menangkap Paulus dan Silas ketika hendak pergi, dan dengan penuh amarah dan kekerasan, menyeret mereka ke pasar, di mana proses pengadilan dilaksanakan.
- (1) Mereka membawa Paulus dan Silas menghadap penguasa, penegak keadilan mereka, untuk mengadili kedua orang itu di tangan penegak hukum, yaitu duumviri (penguasa yang merupakan gabungan dari dua orang pembesar di zaman Romawi kuno – pen.).
- (2) Dari sana, mereka membawa Paulus dan Silas kepada para pembesar kota, yaitu para praetor atau penguasa kota itu, tois stratēgois – para pejabat pasukan, demikianlah arti kata itu, namun secara umum digunakan untuk menyebut hakim atau penguasa utama. Kepada mereka inilah para majikan itu membawa keluhan mereka.
- 3. Tuduhan yang ditimpakan orang-orang kepada Paulus dan Silas ialah bahwa mereka mengacau di tempat itu (ay. Kis 16:20). Pikir mereka, inilah orang-orang Yahudi itu, bangsa yang saat ini menjadi suatu kekejian bagi bangsa Romawi, seperti begitu juga dahulu bagi bangsa Mesir. Sungguh malang nasib para rasul itu, ketika mereka dicela gara-gara mereka orang Yahudi, padahal orang-orang Yahudi sendirilah yang menganiaya mereka dengan kejam!
- (1) Tuduhan umum yang ditimpakan kepada mereka ialah bahwa mereka mengacau kota itu. Mereka dituduh menaburkan benih perselisihan, mengganggu ketertiban umum, dan menimbulkan keributan serta kekacauan, padahal tidak ada tuduhan yang lebih keliru dan lebih tidak adil daripada semuanya itu, seperti tuduhan Ahab terhadap Elia (1Raj. 18:17), “Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?” Kalaupun benar bahwa mereka membuat keributan di sana, itu pun seperti malaikat yang menggoncangkan kolam Betesda, yang membuat goncangan yang menyembuhkan, untuk mendatangkan kebahagiaan. Demikianlah orang-orang yang membangunkan orang malas justru diteriaki sedang menyusahkan mereka.
- (2) Bukti tuduhan ini adalah bahwa mereka mengajarkan adat istiadat yang tidak cocok bagi sebuah wilayah jajahan Roma (ay. Kis 16:21). Orang-orang Romawi selalu merasa tidak senang dengan pandangan-pandangan baru dalam agama. Benar atau salah, mereka tetap memeluk apa yang telah mereka terima dari nenek moyang mereka melalui tradisi, betapapun sia-sianya hal itu. Tidak ada allah asing ataupun allah baru yang boleh ada, tanpa seizin senat. Dewa-dewa mereka harus menjadi allah mereka, benar atau salah. Ketentuan ini merupakan salah satu dari “hukum dua belas daftar” (daftar hukum zaman Romawi Kuno yang dibagi menjadi dua belas bagian, sehingga disebut demikian– pen.). Pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya? Mereka panas hati terhadap Paulus dan Silas karena mengajarkan suatu agama yang merusak kepercayaan terhadap banyak dewa dan penyembahan berhala, dan menyuruh mereka berbalik dari hal-hal yang sia-sia itu. Inilah yang membuat orang Romawi tidak tahan: “Jika ini berkembang di antara kita, tak lama lagi kita akan kehilangan agama kita.”
- IV. Para pembesar kota, dengan mengadili Paulus dan Silas, menyebabkan keduanya mendapat perhatian orang banyak.
- 1. Dengan mengizinkan penganiayaan atas mereka, para pembesar membangkitkan orang banyak melawan mereka (ay. Kis 16:22): Orang banyak bangkit menentang mereka, dan siap merobek-robek mereka. Merupakan rencana Iblislah untuk menjadikan para pelayan dan umat Tuhan dibenci oleh masyarakat. Iblis sengaja menjelek-jelekkan mereka sebagai orang-orang yang berbahaya, yang berencana merusak peraturan dan mengubah adat istiadat, padahal sesungguhnya tidak ada alasan untuk menuduh mereka seperti itu.
- 2. Dengan bertindak terus dan menjatuhkan hukuman atas mereka, para pembesar semakin menunjukkan bahwa mereka adalah penjahat-penjahat yang sangat keji. Mereka menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh kedua rasul itu dengan penuh amarah dan kebencian, tidak sabar lagi untuk melepaskan pakaian keduanya, supaya bisa mencambuki mereka. Inilah yang dimaksud oleh Paulus ketika berbicara tentang perlakuan yang mereka terima di Filipi (1Tes. 2:2). Para pembesar kota menyuruh supaya mereka dicambuki seperti penjahat, oleh para algojo atau penjaga yang melayani para praetor dan membawa tongkat untuk keperluan tersebut. Ini merupakan salah satu dari ketiga hukuman yang diterima Paulus berupa pukulan dengan tongkat. Hukuman tersebut dilakukan dengan cara Romawi, yaitu tidak ada batasan mengenai jumlah bilur yang tidak boleh lebih dari empat puluh buah seperti yang diharuskan oleh hukum Yahudi. Di sini dikatakan bahwa mereka berkali-kali didera (ay. Kis 16:23) tanpa menghitung berapa jumlahnya, karena mereka tampak rendah di hadapan orang Romawi (Ul. 25:3). Sekarang, orang akan mengira bahwa ini sudah cukup memuaskan nafsu kekejaman orang-orang itu. Jika rasul-rasul sudah dicambuk, mereka pasti akan dilepaskan. Namun, mereka justru dipenjarakan, dan mungkin tujuannya adalah untuk menghukum keduanya sampai mati. Sebab, jika tidak demikian, mengapa mereka harus sangat berhati-hati menjaga agar jangan sampai Paulus dan Silas melarikan diri?
- (1) Para hakim itu sangat ketat dalam mengawasi mereka. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh, dan mengawasi mereka baik-baik, seolah mereka itu adalah orang-orang berbahaya yang akan mencoba membobol penjara atau bersekongkol dengan orang-orang yang berusaha menyelamatkan mereka. Begitulah mereka berusaha membuat Paulus dan Silas dibenci, supaya bisa membenarkan diri dalam tindakan mereka terhadap keduanya.
- (2) Penjaga penjara mengurung mereka dengan sangat ketat (ay. Kis 16:24). Meskipun sebenarnya sudah cukup aman dengan memenjarakan mereka di bagian luar, namun sesuai dengan perintah itu, ia memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah. Kepala penjara itu merasa bahwa para pembesar sangat membenci orang-orang ini, dan cenderung bersikap kejam terhadap mereka. Karena itu, ia ingin menjilat para pembesar, dengan juga menggunakan kekuasaannya sehebat mungkin terhadap para rasul itu. Ketika para pembesar bersikap kejam, tidak heran para pejabat bawahan mereka juga bersikap demikian. Kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah, yaitu penjara bawah tanah, di mana biasanya tidak ada orang yang dimasukkan ke situ selain penjahat yang terbukti bersalah. Penjara itu gelap meskipun pada siang hari, lembab, dingin, dan kotor, serta sangat mencekam, seperti penjara di mana Yeremia dimasukkan (Yer. 38:6). Dan, seolah-olah masih belum cukup, ia memasung kaki mereka erat-erat. Mungkin karena telah mendengar laporan tentang lolosnya para pemberita Injil dari penjara, padahal pintu dipalang dengan kuat (5:19; 12:9), ia merasa dirinya lebih bijaksana daripada kepala penjara yang lain, sehingga mampu mengamankan mereka dengan memasung mereka. Mereka bukan utusan Allah pertama yang kakinya dipasung. Yeremia pun diperlakukan demikian, dan di muka umum pula, di pintu gerbang Benyamin (Yer. 20:2). Kaki Yusuf diimpit dengan belenggu (Mzm. 105:18). Oh, betapa kejam perlakuan yang diterima oleh para hamba Allah, seperti di masa lalu, demikian pula pada masa-masa sesudahnya! Lihatlah Kitab Para Martir, para martir di zaman Ratu Mary.
Matthew Henry: Kis 16:25-34 - Paulus dan Silas di Penjara; Kepala Penjara di Filipi Dimenangkan Paulus dan Silas di Penjara; Kepala Penjara di Filipi Dimenangkan ( Kis 16:25-34)
Di sini diceritakan bahwa rencana orang-orang yang menganiaya P...
Paulus dan Silas di Penjara; Kepala Penjara di Filipi Dimenangkan ( Kis 16:25-34)
- Di sini diceritakan bahwa rencana orang-orang yang menganiaya Paulus dan Silas dikacaukan dan dihancurkan.
- I. Para penganiaya itu bertujuan melemahkan hati para pemberita Injil dan membuat mereka putus asa, membuat mereka muak terhadap tujuan pekerjaan mereka dan merasa lelah terhadap pekerjaan itu. Namun di sini kita mendapati bahwa mereka berdua tabah serta dikuatkan.
- 1. Mereka sendiri bersikap tabah, luar biasa tabah. Tidak pernah ada tawanan malang yang begitu gembira, dan sedikit pun tidak menyimpan di dalam hati kekerasan yang mereka terima. Mari kita renungkan keadaan mereka. Para praetor atau penguasa Romawi telah menyuruh supaya ke hadapan mereka dibawa tongkat-tongkat, dan kapak diikat pada tongkat-tongkat itu, yang dinamakan fascis dan securis. Sekarang mereka sudah merasakan bagaimana dipukul dengan tongkat, cambuk telah dipecutkan pada punggung mereka, dan mengakibatkan bilur-bilur yang panjang. Bilur-bilur yang ada pada tubuh mereka sangat menyakitkan, dan orang akan menduga bahwa mereka akan mengeluh karena sakit dan rasa perih pada punggung serta bahu mereka. Ini masih belum semuanya. Mereka mempunyai alasan untuk takut menghadapi hukuman penggal. Guru mereka sudah terlebih dahulu dicambuk dan setelah itu disalibkan, dan mereka pun boleh menantikan nasib yang sama. Saat itu mereka berada di dalam penjara yang paling tengah, dan kaki mereka dipasung, dan menurut beberapa orang, pasung itu tidak sekadar menawan mereka tetapi juga menyakiti mereka. Namun kira-kira tengah malam, ketika seharusnya mereka mencoba beristirahat kalau bisa, mereka justru berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah.
- (1) Mereka berdoa bersama-sama, berdoa kepada Allah supaya menopang dan menghibur mereka dalam kesusahan, supaya Ia mengunjungi mereka, seperti yang dilakukan-Nya kepada Yusuf di dalam penjara, dan menyertai mereka. Paulus dan Silas berdoa supaya penghiburan mereka di dalam Kristus melimpah, seperti halnya kesukaran mereka bagi Dia juga melimpah. Mereka berdoa supaya bahkan ikatan dan bilur-bilur yang mereka alami justru dapat menyebarkan Injil lebih lagi. Mereka berdoa bagi orang-orang yang menganiaya mereka, supaya Allah mengampuni dan membalikkan hati mereka. Semua itu tidak dilakukan pada waktu yang biasa dipakai untuk berdoa, tetapi di tengah malam. Itu bukan dilakukan di tempat sembahyang, melainkan di dalam penjara bawah tanah. Namun demikian, itu merupakan saat yang tepat untuk berdoa, dan doa itu diterima. Seperti halnya di dalam gelap, dari tempat-tempat terdalam pun kita bisa berdoa kepada Allah. Tidak ada tempat ataupun waktu yang tidak cocok dipakai untuk berdoa, jika hati diangkat kepada Allah. Barangsiapa bersama-sama mengalami kesusahan harus berdoa bersama-sama. Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa. Tidak ada persoalan apa pun, seberapa pun beratnya, yang boleh mencegah kita berdoa.
- (2) Mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Mereka memuji Allah. Demikianlah kita harus mengucap syukur dalam segala hal. Kita tidak akan kekurangan alasan untuk memuji, jika kita tidak kekurangan hati. Dan jika penjara bawah tanah dan sepasang pasungan saja tidak berhasil menghalangi hati seorang anak Allah untuk melakukan tugas ini, apa lagi yang bisa melakukannya? Mereka memuji Allah karena mereka telah dianggap pantas untuk menderita malu bagi nama-Nya, dan karena Allah sangat menopang dan menguatkan mereka di dalam penderitaan mereka, dan karena mereka merasakan bahwa penghiburan ilahi begitu manis, begitu kuat di dalam jiwa mereka. Mereka tidak hanya memuji Tuhan, tetapi juga menyanyikan puji-pujian kepada-Nya, dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani, entah itu dari Daud, ataupun dari lagu-lagu yang lebih baru, atau nyanyian mereka sendiri, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Karena aturan kita adalah barangsiapa menderita harus berdoa, maka, ketika mengalami penderitaan, mereka pun berdoa. Demikian pula, aturan kita mengatakan bahwa barangsiapa bergembira, haruslah ia bernyanyi mazmur (Yak. 5:13). Maka dari itu, karena bergembira dalam penderitaan mereka, mengalami sukacita ilahi, mereka pun menyanyi. Ini membuktikan bahwa bernyanyi mazmur merupakan ketetapan Injil, dan harus dilakukan oleh semua orang Kristen yang baik. Dan ini ditetapkan bukan hanya untuk mengungkapkan kegembiraan ketika mengalami kemenangan, tetapi juga untuk menyeimbangkan dan melepaskan dukacita mereka ketika menghadapi persoalan. Mereka menyanyi pada tengah malam, sesuai teladan yang diberikan oleh sang pemazmur Israel yang manis (Mzm. 119:62): Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu.
- (3) Di sini disebutkan bahwa orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Sekiranya para tawanan tidak mendengar mereka berdoa, setidaknya mereka mendengar Paulus dan Silas menyanyi puji-pujian.
- [1] Ini menunjukkan betapa sungguh-sungguhnya mereka berdua menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Mereka menyanyi begitu lantang, sehingga meskipun ada di dalam penjara bahwa tanah, suara mereka terdengar sampai ke seluruh penjara. Bahkan begitu keras sehingga para tawanan terbangun, karena kita bisa menduga bahwa pada tengah malam, mereka semua sedang tidur. Kita harus menyanyi mazmur pujian dengan segenap hati. Orang-orang kudus dipanggil untuk bernyanyi dengan sorak-sorai di atas tempat tidur mereka (Mzm. 149:5). Namun, kasih karunia Injil membawa hal ini lebih jauh lagi, dan memberi kita teladan mengenai orang-orang yang menyanyi dengan lantang di dalam penjara, dalam keadaan terpasung.
- [2] Meskipun mereka tahu bahwa para tawanan akan mendengar mereka, mereka tetap menyanyi dengan lantang, karena mereka tidak malu akan Guru mereka, ataupun karena melayani-Nya. Haruskah orang-orang yang hendak menyanyi mazmur di dalam rumah mereka membuat alasan, bahwa karena takut tetangga mereka mendengar, maka mereka tidak perlu melakukan kewajiban ibadah mereka? Padahal, orang-orang yang menyanyikan lagu-lagu duniawi meraung-raung, dan tidak peduli siapa yang mendengarkan.
- [3] Para tawanan dibuat mendengar nyanyian Paulus dan Silas di dalam penjara, supaya mereka siap untuk melihat kebaikan mujizat yang ditunjukkan kepada mereka semua, oleh karena Paulus dan Silas, ketika pintu-pintu penjara terbuka. Melalui penghiburan luar biasa yang memenuhi diri Paulus dan Silas, dikumandangkanlah bahwa Dia yang mereka beritakan itulah penghiburan bagi Israel. Biarlah para tawanan yang bermaksud menentang Dia mendengar dan menjadi gemetar di hadapan-Nya. Dan biarlah siapa yang setia kepada-Nya mendengar dan bersorak, dan mendapatkan penghiburan akan pengharapan yang dikabarkan kepada orang-orang tahanan (Za. 9:12).
- 2. Allah menguatkan hati mereka dengan luar biasa melalui tanda penampakan-Nya kepada mereka (ay. Kis 16:26).
- (1) Tiba-tiba terjadilah gempa yang hebat. Seberapa jauh gempa itu terasa kita tidak diberitahu, tetapi goncangan di tempat itu begitu kuat sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Ketika para tahanan mendengarkan penyembahan Paulus dan Silas di tengah malam, dan mungkin sambil menertawakan dan mengejek mereka, gempa ini pasti membuat mereka sangat ketakutan, dan meyakinkan mereka bahwa kedua orang ini adalah orang-orang kesayangan sorga, dan begitu mendapat penghargaan di mata Allah. Kita menyaksikan bahwa tempat sembahyang menjadi goyang, sebagai jawaban atas doa mereka, dan sebagai tanda bahwa Allah menerima doa mereka ( Kis 4:31). Di sini, penjara itu tergoncang. Tuhanlah yang ada di dalam gempa ini, untuk menunjukkan murka-Nya atas kejahatan yang diperbuat terhadap hamba-hamba-Nya, untuk memberikan kesaksian kepada mereka yang mengandalkan dunia, bahwa apa yang mereka andalkan itu sesungguhnya lemah dan goyah. Juga, untuk mengajarkan kepada orang-orang bahwa meskipun bumi bergoncang, mereka tidak perlu takut.
- (2) Pintu penjara terlempar dan terbuka, dan pasung para tawanan terlepas. Terlepaslah belenggu mereka semua. Mungkin para tawanan ini, ketika mendengar Paulus dan Silas berdoa dan menyanyi puji-pujian, mengagumi mereka, berbicara penuh hormat tentang mereka, dan mengucapkan apa yang diucapkan hamba perempuan itu mengenai mereka: Sungguh, orang-orang ini adalah hamba Allah yang Hidup. Sebagai balasan kepada mereka atas pandangan baik mereka terhadap Paulus dan Silas, serta untuk meneguhkan mereka karena itu, mereka mendapat bagian dalam mujizat itu, dan terlepaslah belenggu mereka. Seperti ketika sesudah itu Allah membuat semua orang yang ada bersama-sama dengan Paulus di kapal itu selamat karena Paulus (28:24), demikian pula sekarang Dia membuat semua orang yang ada di dalam penjara bersama Paulus selamat karena dia. Dengan ini Allah menunjukkan kepada semua tawanan itu, seperti yang diamati Grotius, bahwa para rasul itu, ketika memberitakan Injil, menjadi berkat bagi umat manusia, karena mereka memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara (Yes. 61:1). Et per eos solvi animorum vincula – dan karena mereka ikatan jiwa pun dilepaskan.
- II. Orang-orang yang menganiaya mereka bermaksud menghentikan kemajuan Injil, supaya tidak ada lagi orang yang menerimanya. Karena itu, mereka bermaksud mengacaukan pertemuan yang diadakan di tepi sungai, supaya tidak ada lagi hati yang dibukakan di sana. Namun di sini kita mendapati bahwa petobat baru justru muncul di dalam penjara. Tempat itu berubah menjadi tempat ibadah, dan piala kemenangan Injil ditegakkan di sana. Sedangkan kepala penjara, hamba mereka sendiri, telah menjadi hamba Kristus. Mungkin beberapa dari para tawanan itu, jika bukan semuanya, juga dimenangkan. Pastilah mujizat yang terjadi pada tubuh mereka, dengan terlepasnya ikatan mereka, juga terjadi pada jiwa mereka. Lihat Ayub 36:8-10; Mazmur 107:14-15. Namun hanya pertobatan kepala penjara saja yang dicatat.
- 1. Kepala penjara itu takut kehilangan nyawanya, dan Paulus menenangkan dia mengenai hal ini (ay. Kis 16:27-28).
- (1) Dia terjaga dari tidurnya. Mungkin goncangan gempa itulah yang membangunkannya, dan juga terbukanya pintu penjara, serta ungkapan sukacita dan keheranan dari para tawanan, ketika di dalam gelap mereka mendapati ikatan mereka terlepas, dan kemudian saling menceritakan apa yang mereka rasakan. Ini sudah cukup untuk membangunkan kepala penjara itu, yang pekerjaannya mengharuskan dirinya tidak sulit terjaga. Bangunnya kepala penjara itu dari tidurnya menandakan bangunnya hati nuraninya dari tidur rohaninya. Panggilan Injil adalah, Bangunlah, hai kamu yang tidur (Ef. 5:14), seperti yang dialami Yunus (Yun. 1:6).
- (2) Ia melihat pintu-pintu penjara terbuka, dan mengira, seperti yang mungkin akan dilakukannya, bahwa para tawanan sudah melarikan diri. Dan jika demikian, apa yang akan terjadi padanya? Dia tahu hukum Roma yang berlaku mengenai hal itu, dan belum lama hukum itu dijalankan atas para penjaga yang telah membiarkan Petrus melarikan diri ( Kis 12:19). Aturan ini dibuat menurut apa yang dikatakan nabi (1Raj. 20:39, 42), Jagalah orang ini, jika ia hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawanya. Namun, setelah peristiwa ini, para penegak hukum Roma, dalam menafsirkan hukum ini, yakni De custodia reorum – penahanan penjahat (yang menetapkan bahwa penjaga harus menjalani hukuman yang sama yang semestinya diberikan kepada tawanan jika tawanan itu melarikan diri), memberikan perkecualian dalam hal tahanan yang lolos karena mujizat.
- (3) Dalam ketakutannya, ia menghunus pedangnya dan hendak membunuh diri, untuk mencegah terjadinya kematian yang lebih mengerikan, yang sudah ia duga akan diterimanya karena membiarkan para tahanan melarikan diri dan tidak bisa menjaga mereka baik-baik. Ia sudah diberi tugas supaya menjaga Paulus dan Silas dengan luar biasa ketat, jadi ia sadar betapa berat hukumannya jika mereka sampai kabur. Para filsuf umumnya membolehkan tindakan bunuh diri. Seneca, seorang filsuf Romawi, meresepkannya sebagai obat terakhir yang boleh diambil oleh orang-orang yang tertekan. Golongan Stoa, meskipun mengaku-ngaku sudah menaklukkan nafsu, sejauh ini menyerah pada nafsu itu sendiri. Sedangkan golongan Epikuros, yang memperbolehkan kenikmatan indrawi, memilih menghindari penderitaannya dengan mengakhiri hidup. Kepala penjara ini mengira bahwa tidak ada salahnya bertindak mendahului kematiannya sendiri. Namun Kekristenan membuktikan dirinya sebagai berasal dari Allah melalui masalah ini, dengan menjaga kita untuk tetap memegang hukum penciptaan kita. Kekristenan menghidupkan, menguatkan, dan menegakkan hukum penciptaan itu, dan mewajibkan kita untuk berlaku adil terhadap hidup kita, dan mengajar kita untuk dengan gembira menerima hidup kita apa adanya, tetapi dengan berani menjaganya dari kejahatan kita.
- (4) Paulus menghentikan perbuatannya (ay. Kis 16:28). Paulus berseru dengan suara nyaring, bukan hanya supaya kepala penjara itu mendengar, tetapi juga supaya ia menaatinya. Katanya, Jangan menyakiti dirimu sendiri. Jangan celakai dirimu. Semua peringatan firman Allah terhadap dosa, segala bentuk dan cara penyampaiannya, memiliki kecenderungan ini, “Jangan celakai dirimu. Lelaki atau perempuan, jangan sakiti, atau hancurkan dirimu. Jangan lukai dirimu, dan dengan demikian tidak ada orang lain yang dapat melukai dirimu. Jangan berbuat dosa, karena tidak ada yang dapat melukai dirimu.” Bahkan terhadap tubuh, kita diperingatkan terhadap dosa-dosa yang dapat mencelakakannya, dan diajar untuk membenci daging kita sendiri, tetapi harus mengasuhnya dan merawatinya. Kepala penjara itu tidak perlu takut akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan larinya para tawanan, karena mereka semuanya masih ada di sini. Aneh, tidak ada di antara mereka yang menyelinap pergi, padahal pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu-belenggu tangan mereka sudah terlepas. Namun, keheranan merekalah yang menahan mereka, dan karena merasa bahwa mereka terlepas gara-gara doa Paulus dan Silas, mereka tidak mau bergerak kecuali disuruh. Dan Allah memperlihatkan kuasa-Nya dengan mengikat jiwa mereka, seperti yang Ia lakukan dengan melepaskan kaki mereka.
- 2. Kepala penjara takut akan kehilangan nyawanya, dan Paulus juga menenangkannya dalam hal ini. Ia merasa khawatir dengan satu hal dan semakin khawatir lagi dengan hal lain. Demikianlah, sekarang, begitu berhasil dicegah untuk tidak tergesa-gesa meninggalkan dunia ini, ia mulai berpikir, seandainya ia berhasil melaksanakan niatnya tadi, ke mana kematian akan membawanya? Akan jadi apa dirinya di seberang kematian sana? Pikiran ini sungguh pantas saja dipikirkan oleh orang yang baru saja diselamatkan dari api, ketika tinggal satu langkah saja di antara maut dan dirinya. Mungkin kekejian dosa yang hendak dimasukinya itu membantu memperingatkan dirinya.
- (1) Apa pun alasannya, kepala penjara itu menjadi sangat tercengang. Roh Allah, yang diutus untuk menyadarkan, supaya menjadi Penghibur baginya, mendatangkan ketakutan padanya, dan membuatnya bingung. Apakah dia ingat untuk menutup pintu penjara lagi atau tidak, kita tidak diberi tahu. Mungkin ia lupa, seperti wanita di Samaria, yang meninggalkan tempayannya dan melupakan tujuannya pergi ke sumur setelah Kristus menyadarkan hati nuraninya. Ini kita tahu karena kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk ke dalam penjara yang paling tengah, dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Barangsiapa yang dosanya diperhadapkan kepadanya, dan diberi tahu tentang kejahatannya, mau tidak mau gemetar ketika menyadari celaka dan bahaya di hadapan mereka. Kepala penjara ini, ketika dengan cara demikian dibuat menjadi gemetar, tidak bisa memohon kepada orang yang lebih tepat selain Paulus, karena Paulus sendiri pernah mengalami hal yang sama seperti dirinya. Paulus sendiri pernah menganiaya orang benar, seperti kepala penjara ini. Ia melemparkan mereka ke penjara, sebagaimana kepala penjara ini mengurung keduanya. Dan ketika, seperti kepala penjara itu, Paulus disadarkan tentang hal itu, ia gemetar dan terkesima. Karena itu ia mampu berbicara dengan penuh perasaan mengenai masalah itu terhadap kepala penjara itu.
- (2) Dalam kebingungannya, kepala penjara itu memohon pertolongan kepada Paulus dan Silas. Perhatikan,
- [1] Betapa penuh hormat dan santun cara ia berbicara kepada mereka: Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, karena mereka berada dalam gelap, dan supaya mereka bisa melihat betapa takutnya dirinya. Ia tersungkur di depan mereka, karena takjub akan keburukannya sendiri, dan hampir terbenam tertindih beban rasa takutnya akan keadaannya itu. Ia tersungkur di depan mereka, karena rohnya merasakan kekaguman terhadap mereka, dan terhadap citra Allah yang tampak pada mereka, serta terhadap amanat yang mereka terima dari Allah. Mungkin ia sudah mendengar apa yang dikatakan hamba perempuan itu tentang mereka, bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah Yang Hidup, yang memberitakan kepada mereka jalan kepada keselamatan. Karena itulah ia begitu menunjukkan rasa hormatnya kepada mereka. Ia tersungkur di hadapan mereka untuk memohon ampun, karena bertobat atas segala kejahatan yang telah diperbuatnya kepada mereka, dan juga untuk meminta nasihat mereka tentang apa yang harus dilakukannya, karena ia membutuhkannya. Ia memanggil mereka dengan sebutan hormat, tuan-tuan,kyrioi – tuan-tuan, guru. Baru saja, mereka disebut sebagai sampah dan penjahat, dan ia adalah tuan mereka. Tetapi sekarang, ia menyebut mereka tuan-tuan, dan mereka menjadi tuannya. Anugerah pertobatan mengubah kata-kata orang mengenai dan terhadap orang-orang baik dan hamba-hamba Tuhan yang baik. Selain itu, bagi mereka yang sungguh-sungguh diinsafkan akan dosa, kaki mereka yang membawa kabar baik tentang Kristus sungguh indah. Ya, meskipun dipasung dengan begitu hina.
- [2] Betapa serius pertanyaannya: Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?
- Pertama, sekarang keselamatannya menjadi persoalan besar baginya, dan sangat dekat di hatinya, padahal sebelumnya menjadi hal yang paling tidak dipikirkan olehnya. Pertanyaannya bukan “Apa yang harus aku perbuat, supaya aku disukai, supaya kaya dan ternama di dunia ini?” melainkan “Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?”
- Kedua, ia tidak bertanya tentang orang lain, apa yang harus mereka perbuat. Tetapi mengenai dirinya, “Apa yang harus kuperbuat?” Yang dipikirkannya adalah jiwanya sendiri yang berharga: “Biarlah orang lain melakukan apa yang mereka kehendaki, tetapi beritahu aku apa yang harus kuperbuat, langkah apa yang harus kuambil.”
- Ketiga, ia yakin bahwa sesuatu harus diperbuat, dan diperbuat olehnya juga, supaya ia selamat. Itu bukan sesuatu yang sudah semestinya terjadi, yang akan terjadi dengan sendirinya, melainkan sesuatu yang harus kita perjuangkan, kita pergumulkan, dan dengan susah payah. Dia tidak bertanya, “Apa yang akan diperbuat untukku?” tetapi, “Apa yang harus kuperbuat, karena sekarang aku takut dan gentar, untuk mengerjakan keselamatanku?” Itu seperti yang dikatakan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, dari mana kepala penjara ini berasal. Mungkin itu berkaitan dengan pertanyaannya yang diajukan dengan gemetar di sini, menjelaskan bahwa ia tidak boleh hanya meminta keselamatan (seperti yang telah dilakukannya), tetapi juga mengerjakan keselamatannya dengan gentar yang kudus (Flp. 2:12).
- Keempat, ia bersedia melakukan apa saja: “Beri tahu aku apa yang harus kuperbuat, dan aku siap melakukannya. Tuan-tuan, bawalah aku ke jalan mana pun, jika itu adalah jalan yang benar dan pasti. Meskipun itu sempit, berduri, dan menanjak, aku akan melaluinya.” Perhatikan, barangsiapa sungguh-sungguh insaf akan dosanya, dan sangat peduli akan keselamatannya, akan menyerah secara sukarela kepada Yesus Kristus. Ia akan memberi-Nya tempat kosong untuk ditulisi dengan apa saja yang dikehendaki-Nya, dan akan bergembira karena memiliki Kristus dengan syarat-syarat-Nya, dan di dalam segala hal. Kelima, ia ingin tahu apa yang harus diperbuatnya. Ia berhasrat untuk mengetahui apa yang harus diperbuatnya, dan bertanya kepada mereka yang kemungkinan besar mau memberitahukan kepadanya. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya (Yes. 21:12). Mereka yang menghadapkan wajahnya ke Sion harus menanyakan jalan ke sana (Yer. 50:5). Kita tidak bisa mengetahuinya sendiri, tetapi Allah telah memberitahukannya kepada kita melalui firman-Nya. Ia telah menunjuk para pelayan-Nya untuk menolong kita memahami firman-Nya, dan telah berjanji untuk memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya, untuk menjadi penuntun di dalam jalan keselamatan. Keenam, ia mengantar mereka ke luar, untuk mengajukan pertanyaan ini kepada mereka, supaya mereka tidak menjawab karena terpaksa atau karena merasa diancam, tetapi supaya mereka memberitahukannya dengan bebas sama seperti yang mereka lakukan kepada orang lain, meskipun ia adalah penjaga mereka. Ia membawa mereka keluar dari penjara bawah tanah, dengan harapan supaya mereka mengeluarkannya dari penjara yang lebih buruk.
- (3) Paulus dan Silas sangat bersedia untuk memberi tahu kepala penjara itu mengenai apa yang harus diperbuatnya (ay. Kis 16:31). Mereka selalu siap menjawab pertanyaan yang demikian. Meskipun kedinginan, kesakitan, dan mengantuk, mereka tidak menunda untuk melakukannya pada kesempatan dan di tempat yang lebih nyaman. Mereka tidak menyuruhnya mendatangi mereka pada hari Sabat berikutnya di tempat pertemuan mereka di tepi sungai, dan barulah mereka akan memberi tahu dia. Namun, mereka bertindak selagi ada kesempatan, membawanya sekarang selagi pikirannya masih baik, supaya jangan kesadaran itu memudar. Sekarang sementara Allah mulai bekerja, waktunya bagi mereka untuk tampil sebagai kawan sekerja Allah. Mereka tidak mengecam kepala penjara itu gara-gara sikapnya yang kasar dan buruk terhadap mereka, dan karena bertindak lebih jauh dari apa yang ditugaskan kepadanya. Semua ini dimaafkan dan dilupakan, dan mereka juga dengan senang hati menunjukkan kepadanya jalan ke sorga, seperti kepada teman baik mereka. Mereka tidak merasa menang darinya, meskipun ia gemetar. Mereka memberinya petunjuk yang sama seperti yang mereka berikan kepada orang lain, percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus. Orang akan menduga bahwa seharusnya mereka berkata, “Bertobatlah dahulu karena sudah menyiksa kami.” Tidak, hal itu diabaikan dan dengan mudah dilewati, jika ia mau percaya kepada Kristus. Ini merupakan contoh bagi para hamba Tuhan bagaimana membesarkan hati para petobat, untuk menjumpai orang-orang yang datang kepada Kristus dan meraih tangan mereka, bukan membalas sikap buruk yang telah dilakukan terhadap mereka, tetapi mengutamakan kehormatan bagi Kristus lebih daripada diri mereka sendiri. Inilah intisari seluruh Injil, kovenan anugerah itu, dalam beberapa kata: “Percayalah kepada Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, dan seisi rumahmu.” Di sini terkandung,
- [1] Kebahagiaan yang dijanjikan: “Engkau akan selamat.
- Tidak saja diselamatkan dari kebinasaan kekal, tetapi juga akan dibawa ke dalam kehidupan dan berkat yang kekal. Meskipun engkau seorang yang miskin, seorang penjaga penjara atau pemegang kunci penjara, rendah dan hina di dunia, ini tidak akan menjadi halangan bagi keselamatanmu. Sekalipun engkau seorang pendosa besar dan suka menganiaya, segala pelanggaranmu yang keji akan diampuni seluruhnya lewat jasa-jasa Kristus. Dengan demikian, tidaklah engkau akan mati karena kejahatan atau penyakitmu.”
- [2] Syarat yang diperlukan. Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita harus mengakui apa yang telah dicatat oleh Allah di dalam Injil-Nya mengenai Anak-Nya, dan yakin bahwa semua pernyataan-Nya itu dapat dipercaya dan patut diterima sepenuhnya. Kita harus setuju dengan cara yang dipakai Allah untuk memperdamaikan dunia dengan diri-Nya melalui seorang Pengantara. Kemudian, kita harus menerima Kristus saat ditawarkan kepada kita, dan memberi diri untuk diatur, diajar, dan diselamatkan oleh-Nya. Ini merupakan satu-satunya jalan yang pasti menuju keselamatan. Tidak ada jalan keselamatan selain melalui Kristus, dan tidak ada cara supaya kita bisa diselamatkan oleh Kristus selain dengan percaya kepada-Nya. Kita tidak perlu khawatir akan gagal jika kita mengambil jalan ini, karena inilah jalan yang telah ditetapkan Allah, dan Ia, yang menjanjikannya, setia. Injil itulah yang harus diberitakan kepada setiap makhluk, bahwa siapa yang percaya akan diselamatkan.
- [3] Keselamatan juga akan berlaku bagi keluarganya: Engkau akan diselamatkan, dan seisi rumahmu, yakni, “Di dalam Kristus, Allah akan menjadi Allah bagi engkau dan keturunanmu, seperti Ia adanya bagi Abraham. Percayalah, dan keselamatan akan terjadi kepada rumah ini, seperti di dalam Lukas 19:9. Anak-anak yang ada di dalam rumahmu akan diterima menjadi jemaat bersamamu di dunia ini, dan dengan begitu dibawa kepada jalan yang tepat menuju keselamatan. Sementara kepada orang dewasa di rumahmu, sarana keselamatan akan ditunjukkan. Dan berapa pun banyaknya mereka itu di rumahmu, biarlah mereka percaya kepada Yesus Kristus dan mereka akan diselamatkan. Mereka semua boleh datang kepada Kristus dengan syarat-syarat yang sama.”
- (4) Mereka lalu mengajarkan ajaran Kristus kepada kepala penjara itu dan seisi rumahnya (ay. Kis 16:32). Mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya. Berdasarkan apa yang tampak, kepala penjara itu sama sekali asing dengan Kristus. Karena itu ia harus diberi tahu siapa Yesus itu, supaya dapat percaya kepada-Nya (Yoh. 9:36). Dan, karena inti persoalannya singkat saja, segera apa yang mereka sampaikan sudah cukup untuk kemudian membaptiskannya. Pelayan Kristus harus siap dengan firman Tuhan dan tinggal secara melimpah di dalam firman, supaya bisa langsung mengajarkannya kepada siapa saja yang ingin mendengar dan menerimanya, untuk memberitakan jalan keselamatan kepada mereka. Mereka tidak hanya memberitakan firman kepada kepala penjara itu, tetapi juga kepada semua orang yang ada di rumahnya. Seorang kepala keluarga harus memastikan bahwa semua orang yang ada di bawah tanggung jawabnya mengambil bagian dalam sarana pengetahuan dan kasih karunia, dan memastikan bahwa firman Allah disampaikan kepada mereka. Karena jiwa-jiwa hamba yang paling miskin sama berharganya dengan jiwa tuan mereka, dan ditebus dengan harga yang sama.
- (5) Kepala penjara itu dan keluarganya segera dibaptis, dan dengan begitu mengakui iman Kristen, tunduk pada hukum-hukum Kekristenan, dan memperoleh hak-hak istimewa sebagai orang Kristen. Itu terjadi setelah mereka menyatakan dengan sungguh-sungguh, seperti yang dilakukan oleh sida-sida itu, bahwa mereka percaya Yesus Kristus adalah Anak Allah. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Baik dia maupun keluarganya tidak ada yang meminta waktu lagi untuk mempertimbangkan apakah mereka mau dibaptis atau tidak. Demikian pula Paulus dan Silas tidak menginginkan waktu lagi untuk memastikan kesungguhan mereka dan mempertimbangkan apakah mereka harus dibaptis atau tidak. Sebab, Roh anugerah mengerjakan iman dengan begitu kuatnya di dalam diri mereka, begitu tiba-tiba, sehingga tidak ada lagi perdebatan. Dan di dalam Roh Paulus dan Silas tahu bahwa Allahlah yang sedang bekerja di dalam diri mereka, sehingga tidak ada alasan untuk menunda. Ini tidak berarti membenarkan sikap tergesa-gesa dalam kasus-kasus biasa.
- (6) Segera sesudah itu, kepala penjara tersebut bersikap sangat hormat kepada Paulus dan Silas. Ia tidak tahu bagaimana cara mengobati luka yang telah dibuatnya kepada mereka, apalagi membalas kebaikan yang telah diterimanya dari mereka. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka. Ia tidak mau membiarkan mereka berbaring semenit lebih lama di penjara yang paling tengah itu, tetapi,
- [1] Ia membasuh bilur-bilur mereka, untuk menyejukkan hati mereka, menghilangkan rasa sakit mereka, dan membersihkan darah dari bilur-bilur mereka. Mungkin ia memandikan mereka dengan semacam cairan obat, seperti halnya orang Samaria yang baik hati itu menolong orang yang terluka itu dengan menyiraminya dengan minyak dan anggur.
- [2] Ia membawa mereka ke rumahnya, memberikan kepada mereka kamar terbaik yang dimilikinya, dan menyiapkan tempat tidur terbaiknya bagi mereka. Sekarang tidak ada apa pun yang dianggapnya cukup bagus bagi mereka, sebagaimana sebelumnya tidak ada yang terlalu buruk bagi mereka.
- [3] Dia menghidangkan makanan kepada mereka, sebanyak yang mampu disediakannya, dan mereka dipersilakan menikmatinya, sebagai tanda bahwa seperti itu pula jiwanya menyambut Injil. Mereka telah memberitakan firman Allah kepadanya, telah memecah-mecahkan roti hidup bagi dia beserta keluarganya. Dan karena ia telah menuai begitu banyak hasil rohani dari mereka, ia menganggap bahwa pantaslah pula jika mereka menuai hasil duniawi darinya (1Kor. 9:11). Untuk apa kita memiliki rumah dan makanan selain untuk melayani Allah dan umat-Nya, jika kita memperoleh kesempatan untuk itu?
- (7) Suara sukacita yang berbaur dengan suara keselamatan terdengar di dalam rumah kepala penjara itu. Belum pernah terjadi malam yang sedemikian riang gembira di sana sebelumnya. Ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah. Tidak ada orang di rumahnya yang menolak dibaptis dan membuat sumbang keharmonisan saat itu. Sebaliknya, mereka semua sepakat dalam menerima Injil, yang semakin menambah sukacita yang ada. Atau, bisa ditafsirkan bahwa ia, setelah percaya kepada Allah, bergembira atas seluruh rumahnya. Panoiki – ia mendatangi semua ruangan, mengungkapkan kegembiraannya. Perhatikan,
- [1] Percayanya kepada Kristus disebut percaya kepada Allah, yang menunjukkan bahwa Kristus adalah Allah, dan menunjukkan bahwa tujuan Injil sama sekali bukan untuk menjauhkan kita dari Allah (dengan mengatakan, mari kita mengikuti allah lain, Ul. 13:2), karena Injil justru memiliki kecenderungan langsung untuk membawa kita kepada Allah.
- [2] Imannya menghasilkan sukacita. Barangsiapa yang dengan iman telah memberikan dirinya kepada Allah di dalam Kristus untuk menjadi milik mereka, mempunyai banyak alasan untuk bersukacita. Ketika sida-sida itu dimenangkan, ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Dan di sini, kepala penjara itu bergembira. Dimenangkannya bangsa-bangsa lain dikatakan di dalam Perjanjian Lama sebagai sukacita mereka (Mzm. 67:5; 96:11). Sebab, dengan percaya, kita bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan. Percaya kepada Kristus artinya bersukacita di dalam Kristus.
- [3] Dia menunjukkan sukacitanya kepada semua orang di sekelilingnya. Dengan sukacita yang melimpah di dalam hatinya, mulutnya memperkatakan kemuliaan Allah, sekaligus membangun orang-orang yang percaya kepada Allah. Mereka yang telah merasakan sendiri penghiburan yang dibawa oleh iman kepercayaannya, harus berbuat semampunya untuk membawa orang lain merasakannya juga. Seorang Kristen yang bergembira harus membuat banyak orang bergembira pula.
SH: Kis 16:1-12 - Semangat kebersamaan penting bagi Gereja (Rabu, 14 Juni 2000) Semangat kebersamaan penting bagi Gereja
Siapakah yang akan pertama kali Anda lihat dan perhatikan dalam
sebuah foto, dimana Anda pun ada dalam ...
Semangat kebersamaan penting bagi Gereja
Siapakah yang akan pertama kali Anda lihat dan perhatikan dalam sebuah foto, dimana Anda pun ada dalam foto tersebut? Diri Anda sendirikah? Mengapa? Dapat dikatakan bahwa manusia selalu ingin diperhatikan, dinomorsatukan, dan dianggap lebih penting dari yang lain. Sifat demikian sebenarnya tidak akan merugikan orang lain atau masyarakat, sejauh hanya sebagai kecenderungan ketika melihat foto. Namun jika sifat ini terus dibawa dalam kehidupan bergereja, apa yang akan terjadi?
Semangat kebersamaan nampaknya sangat dijunjung tinggi oleh Paulus. Kebersamaan ini bukan berarti individu-individu yang berkumpul bersama dalam satu gedung gereja, menyanyi bersama, berdoa bersama, dan mendengarkan firman Tuhan bersama. Kebersamaan tidak sama dengan bersama-sama. Kebersamaan berarti mempunyai dan menghormati tujuan yang sama, berjalan ke arah tujuan yang sama, dan berkomitmen penuh untuk mencapai tujuan itu secara bersama-sama. Kepentingan pribadi tidak mempunyai tempat dalam semangat ini.
Ketika menyuruh menyunatkan Timotius yang masih mempunyai darah Yahudi, Paulus tidak bermaksud mengkompromikan kebenaran Injil Kristus, namun untuk menjaga kesatuan jemaat dan menjunjung tinggi keputusan pertemuan di Yerusalem. Di sini kita melihat bahwa Paulus mempunyai jiwa besar, tidak kaku pada hal-hal yang praktis, dan mampu menjabarkan suatu prinsip menjadi hal-hal praktis yang penting bagi kesatuan jemaat. Semangat kebersamaan Paulus juga dimanifestasikan ketika ia mau berkeliling dari satu kota ke kota lain, hanya untuk menyampaikan keputusan rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya. Paulus berkomitmen penuh terhadap hal ini. Hasilnya tidak hanya persatuan gereja tercapai, namun juga mereka diteguhkan dan jumlahnya bertambah. Semangat kebersamaan ini pun Paulus terapkan ketika harus mengambil keputusan apakah menyeberang ke Makedonia atau tidak. Paulus mendapatkan penglihatan namun ia tidak memaksa Silas untuk mengikuti keputusannya, sebaliknya ia mendiskusikannya terlebih dahulu.
Renungkan: Semangat kebersamaan ini harus dipupuk dan diwujudnyatakan, karena ini penting bagi penguatan dan perkembangan gereja, baik secara kualitas maupun kuantitas.
SH: Kis 16:1-10 - Rekan kerja dan Roh Kudus (Kamis, 26 Mei 2005) Rekan kerja dan Roh Kudus
Kesuksesan dalam pelayanan bukan dihasilkan semata-mata oleh
kemampuan diri sendiri meskipun seseorang memiliki talent...
Rekan kerja dan Roh Kudus
Kesuksesan dalam pelayanan bukan dihasilkan semata-mata oleh
kemampuan diri sendiri meskipun seseorang memiliki talenta. Ada
faktor-faktor lain yang berperan, misalnya rekan kerja yang
sehati. Jelas, faktor yang terpenting adalah pimpinan Roh Kudus.
Perjalanan pewartaan Injil telah membawa Paulus ke Kota Listra. Itulah kota asal Timotius. Dari latar belakang dan kesaksian hidup Timotius, Paulus segera menyadari potensi anak muda itu sebagai rekan kerjanya (ayat 1-2). Paulus segera merekrut Timotius (ayat 3). Dengan rekan kerja baru, pelayanan pewartaan Injil dapat lebih diperluas. Injil segera diwartakan dari kota ke kota (ayat 4-5). Semua keberhasilan itu tentu dikarenakan kepekaan dan ketaatan Paulus dan rekan-rekannya akan pimpinan Roh Kudus. Demikian juga mereka taat ketika Roh Kudus memberikan penglihatan baru. Roh Kudus melarang mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka melihat ke daratan Eropa (ayat 6-9). Ketaatan mereka akan membawa Injil masuk ke daratan Eropa. Kelak Injil akan tiba di Kota Roma. Roma saat itu adalah pintu gerbang menuju seluruh dunia. Dengan demikian langkah ketaatan pada visi Makedonia ini adalah langkah pasti menuju ke penggenapan nubuat Tuhan Yesus, "... kamu akan menjadi saksi-Ku... sampai ke ujung bumi" (Kis. 1:8).
Panggilan untuk mengabarkan Injil sampai ke ujung bumi masih sangat relevan untuk Gereja masa kini. Masih banyak daerah, suku, bangsa, dan bahasa yang belum mendengar Injil. Tuaian masih sangat banyak sementara pekerja terlalu sedikit (Mat. 9:37). Untuk itu, kita perlu meminta kepada Tuhan rekan-rekan kerja yang sehati dan sepanggilan. Kemudian dengan berdoa sungguh-sungguh dan merenungkan firman-Nya, kita meminta pimpinan Roh yang jelas ke mana Tuhan mau utus kita pergi.
Tekadku: Aku mau menjejakkan kakiku untuk mengabarkan Injil ke tempat-tempat di mana karya salib-Mu belum didengar orang.
SH: Kis 16:1-12 - Visi dan pimpinan Roh Kudus (Rabu, 2 Juni 2010) Visi dan pimpinan Roh Kudus
Pola pelayanan Kristen berbeda dengan pola yang ada di dunia ini. Organisasi atau perusahaan melakukan aktivitasnya berda...
Visi dan pimpinan Roh Kudus
Pola pelayanan Kristen berbeda dengan pola yang ada di dunia ini. Organisasi atau perusahaan melakukan aktivitasnya berdasarkan aturan yang sudah baku. Sedangkan pelayanan Kristen berdasarkan pada visi dan dinamika pimpinan Roh Kudus.
Berdasarkan bagian Alkitab ini kita mendapatkan urut-urutan prinsip pelayanan Kristen, yaitu: visi, manusia, organisasi, dan seterusnya (fasilitas, dana). Seringkali kita membalik urutan perencanaan pekerjaan Tuhan, yaitu berdasarkan dana, fasilitas, atau organisasi lebih dulu. Padahal yang pertama harus ada adalah visi Tuhan.
Roh Kudus memimpin pelayanan Paulus dan Silas dari kota ke kota. Di Listra Paulus merekrut Timotius (1-3) sebagai rekan kerjanya. Dalam perjalanannya, Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya (4). Melalui ini semua, jemaat semakin diteguhkan dalam iman dan bertambah banyak jumlahnya (5). Ini semua disebabkan kepekaan dan ketaatan Paulus dan teman-temannya akan pimpinan Roh Kudus. Ketika Roh Kudus memberikan visi baru, mereka taat walaupun belum sepenuhnya mengerti. Roh Kudus mencegah mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka ke daratan Eropa (6-9). Oleh karena ketaatan mereka, maka Injil masuk ke daratan Eropa hingga sampai ke Roma, yang adalah pintu gerbang menuju ke seluruh dunia.
Gereja masa kini harus tetap taat pada visi Tuhan untuk mengabarkan Injil. Masih banyak suku, etnis, dan bangsa yang belum mendengar Injil. Jangan sampai karena keterbatasan dana, fasilitas, dan organisasi, maka Gereja tidak mengabarkan Injil. Ingatlah bahwa ini merupakan perintah Tuhan bagi umat-Nya.
Renungkan: Visi Tuhan mendahului program dan organisasi gereja. Visi Tuhan memimpin program dan organisasi gereja sehingga gereja taat pada pimpinan Roh Kudus.
SH: Kis 16:1-12 - Melayani sesuai rencana Allah (Jumat, 18 Juli 2014) Melayani sesuai rencana Allah
Pelayanan merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan bagaimana melayani harus sepenuhnya be...
Melayani sesuai rencana Allah
Pelayanan merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan bagaimana melayani harus sepenuhnya bergantung pada pimpinan dan kehendak Allah.
Panggilan Paulus jelas memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa nonYahudi (Kis. 13:47). Maka, setelah menetap sekian lama di gereja induk, Antiokhia, dan kemudian berkeliling ke jemaat-jemaat yang dia dirikan dan layani (Kis. 15:35-41; 16:4-5), Paulus kembali mengarahkan diri untuk ke wilayah-wilayah baru agar Injil pun dapat diberitakan di sana (6-7). Paulus membawa serta seorang murid bernama Timotius yang dikenal dengan baik oleh saudara-saudara seiman di kota Listra (1-3).
Ternyata Roh Kudus melarang dan tidak mengizinkan mereka memberitakan Injil di Asia dan juga daerah Bitinia (6-7). Rupanya, Tuhan sudah menyediakan pelayanan bagi Paulus untuk memberitakan Injil ke Makedonia, maka ia dan rekan-rekannya pun berangkat ke Makedonia dan tiba di Filipi, kota pertama di bagian Makedonia (9-12).
Mari kita menarik beberapa pelajaran yang bermanfaat untuk diterapkan dalam pelayanan kita. Pertama, dalam melayani pekerjaan Tuhan kita perlu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai beban dan iman yang sama. Seperti Paulus yang mengajak Timotius dan juga Silas dalam melaksanakan pelayanan pemberitaan Injil Tuhan ke berbagai tempat yang Tuhan siapkan untuk dilayani. Kedua, kita juga harus peka dalam melakukan setiap pelayanan yang sudah kita pikirkan dan rencanakan dengan baik. Sekiranya rencana kita tidak sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan maka kita harus rela untuk menunda atau merubah rencana kita untuk disesuaikan dengan rencana Tuhan yang pasti lebih baik dan sempurna (bdk. Yes. 55:8-9).
Selanjutnya, dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan untuk kita, kita harus senantiasa bersandar dan berharap serta mengandalkan Tuhan sebagai yang Empunya pelayanan tersebut. Sehingga meskipun ada berbagai halangan atau rintangan bahkan ancaman maut, kita tidak gentar dan goyah.
SH: Kis 16:1-3 - Orang Baik (Senin, 17 September 2018) Orang Baik
Penyerangan yang dilakukan terhadap salah satu gereja Katolik di Sleman menjadi viral. Pascapenyerangan tersebut, media diramaikan dengan ...
Orang Baik
Penyerangan yang dilakukan terhadap salah satu gereja Katolik di Sleman menjadi viral. Pascapenyerangan tersebut, media diramaikan dengan berita tentang sepasang suami istri dari keyakinan lain ikut serta bersama jemaat Gereja Santa Lidwina membersihkan area itu. "Ternyata masih ada orang yang tulus dan baik hati, " tulis salah satu pemilih akun Instagram yang mengunggah foto seorang ibu yang sedang menyapu lantai gereja.
Dalam perjalanan pelayanannya ke Derbe dan Listra, Paulus berjumpa dengan Timotius. Timotius berasal dari keluarga baik-baik. Ibunya seorang Yahudi yang telah percaya Kristus, sedangkan ayahnya seorang Yunani (1). Rupanya sebagai seorang murid, Timotius sudah dikenal baik oleh orang-orang di Listra dan Derbe. Ia terkenal karena ketulusan dan kebaikannya (bdk. 2Tim. 3:10-11). Sebab itu, Paulus ingin mengajak Timotius terlibat dalam pelayanan berikutnya.
Namun, Paulus menghadapi kendala, yaitu Timotius belum bersunat. Bagi masyarakat Yahudi, sunat merupakan salah satu hukum yang wajib ditaati oleh setiap orang Yahudi. Karena itu, Paulus menyunat Timotius agar tidak menjadi batu sandungan dan menimbulkan masalah di kemudian hari. Menariknya, Timotius menaati semua arahan Paulus. Inilah kebijaksaan Timotius.
Syarat menjadi orang baik itu hanya satu, yakni ketulusan. Sama seperti Timotius yang tidak berdalih saat Paulus memintanya untuk disunat. Tanpa pertimbangan yang panjang dan perdebatan, Timotius melakukan semuanya dengan ketulusan.
Kita tahu bahwa sangatlah sulit pada zaman sekarang menemukan orang-orang yang memiliki karakter yang tulus dan baik hati. Yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang adalah segala sesuatu dinilai dengan imbalan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk orang yang tulus hati? Sudahkan kita melakukan segala sesuatu dengan kerelaan hati tanpa berdalih?
Doa: Tuhan, ajarilah aku menjadi pribadi yang baik saat melakukan apa pun disertai dengan ketulusan dan kerelaan hati. [YNB]
SH: Kis 16:4-12 - Panggilan Pelayanan (Selasa, 18 September 2018) Panggilan Pelayanan
Ketika seseorang hendak memulai aktivitas pelayanannya, baik sebagai anggota majelis, komisi, panitia, atau tim khusus di gereja,...
Panggilan Pelayanan
Ketika seseorang hendak memulai aktivitas pelayanannya, baik sebagai anggota majelis, komisi, panitia, atau tim khusus di gereja, kebanyakan orang begitu menggebu-gebu. Mereka bersaksi bahwa apa yang dimandatkan dalam tugas pelayanan itu adalah panggilan Tuhan. Namun, saat pelayanan sudah berjalan muncullah keluhan dan kritikan dari jemaat. Tak bisa dipungkiri bahwa kritikan dari orang lain membuat semangat menjadi kendur. Banyak yang akhirnya mengundurkan diri karena mereka merasa tidak sanggup melanjutkan tugas pelayanan.
Paulus dan Silas melakukan perjalanan misi dari kota ke kota untuk melayani jemaat Kristus. Mereka menyampaikan pesan dan ajaran dari para rasul supaya jemaat dapat bertumbuh dalam imannya. Maksud hati mereka berdua adalah hendak melanjutkan perjalanan ke Asia. Namun di tengah perjalanan mereka mendapatkan penglihatan dari Allah. Dalam penglihatan itu mereka dicegah untuk melanjutkan perjalanan ke Asia. Bahkan Paulus bersaksi bahwa ada seorang Makedonia yang berseru-seru minta tolong, "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!" Paulus berkesimpulan bahwa Allah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada penduduk Makedonia (10).
Akhirnya, Paulus dan Silas menuju Makedonia, berlayar melalui Samotrake, dan sampai di Neapolis, kemudian Filipi (11, 12). Keduanya merespons panggilan Allah, sekali pun tantangannya lebih besar daripada daerah Asia. Mereka menunaikan panggilan Allah itu dengan setia.
Apa panggilan Allah yang sedang kita jalani saat ini? Tantangan apakah yang sedang dialami dalam panggilan kita? Jika Allah menempatkan kita di tempat pelayanan dengan segala tantangan dan kesulitannya, maka ingatlah bahwa Allah tidak pernah salah menempatkan kita! Karena itu, setialah dengan panggilan Allah! Jalanilah dengan sepenuh hati. Yakinlah bahwa Allah sedang melakukan perkara besar dalam hidup kita untuk kemuliaan-Nya.
Doa: Tuhan, aku bersyukur atas panggilan yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Ajari kami setia melakukannya. [YNB]
SH: Kis 16:11-24 - Jalan salib penuh penderitaan (Jumat, 27 Mei 2005) Jalan salib penuh penderitaan
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa ketaatan pada visi
menyaksikan Injil akan membuahkan hasil gemilang. Kenyat...
Jalan salib penuh penderitaan
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa ketaatan pada visi
menyaksikan Injil akan membuahkan hasil gemilang. Kenyataannya
tidak selalu demikian. Sejarah gereja menunjukkan banyak
misionaris yang ditolak, dianiaya, bahkan tidak sedikit yang
dibunuh.
Pelayanan Paulus di Filipi pada minggu-minggu pertama diterima dengan baik. Paulus sengaja mengunjungi rumah ibadat Yahudi yang ada di kota itu. Selain bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka juga berjumpa dengan orang-orang nonyahudi yang ikut beribadah. Sejumlah orang bertobat termasuk Lidia, yang kemudian memberikan tumpangan bagi rombongan ini (ayat 13-15). Namun, Iblis tidak senang dan berupaya menghambat pelayanan mereka. Pertama, Iblis memakai roh tenung untuk mengganggu pelayanan Paulus dan Silas (ayat 16-17). Paulus mengatasi serangan ini dengan mengusir roh jahat yang merasuk seorang hamba perempuan (ayat 18). Kedua, Iblis memakai pemilik hamba perempuan itu untuk memelopori penganiayaan Paulus dan Silas. Karena kehilangan penghasilan, mereka menghasut penduduk Filipi untuk menganiaya Paulus dan Silas serta melemparkannya ke penjara. Mereka lebih mengutamakan uang daripada jiwa hamba perempuan itu (ayat 19-24). Apakah visi Makedonia telah gagal?
Pertanyaan serupa muncul tatkala kita mengalami tantangan berat dalam pelayanan. Yaitu, ketika gereja ditutup, dirusak, dan dibakar; orang Kristen dianiaya, dipenjara, bahkan dibunuh. Apakah ini berarti Iblis yang menang? Atau adakah rencana-Nya yang belum diungkapkan bagi anak-anak-Nya? Apa yang harus kita lakukan? Ingatlah bahwa Allah tetap berdaulat, walau kita tidak mengerti sekarang. Pikullah salib sama seperti Kristus telah memikul salib sebagai bukti penyerahan-Nya akan kehendak Allah.
Renungkan: Saat penderitaan menyapa kita, ketahuilah bahwa Dia pernah melaluinya. Tuhan tidak membiarkan kita sendirian. Ia ada di sisi kita saat ini untuk menguatkan kita.
SH: Kis 16:13-18 - Antara gereja dan diskriminasi (Kamis 15 Juni 2000) Antara gereja dan diskriminasi
Diakui atau tidak, praktek diskriminasi masih dapat ditemui di
berbagai bidang kehidupan di negara kita atau di n...
Antara gereja dan diskriminasi
Diakui atau tidak, praktek diskriminasi masih dapat ditemui di berbagai bidang kehidupan di negara kita atau di negara mana pun. Praktek ini sulit dihapuskan karena pihak yang menjalankan diskriminasi tidak mau kehilangan keuntungan. Sedangkan pihak yang terkena diskriminasi, karena biasanya terus-menerus dieksploitasi (dimanfaatkan), mereka tidak mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menentang sistem ini. Sistem ini jelas bertentangan dengan iman Kristen karena bagi Allah semua individu sama dan layak menerima kasih dan anugerah-Nya.
Karena itu gereja seharusnya tidak mengenal sistem ini sebab Injil Yesus Kristus mempunyai kekuatan untuk mempersatukan (bukan menghilangkan) perbedaan antara individu-individu. Ini dibuktikan dengan lahirnya gereja di Filipi. Dua perempuan dalam kisah ini merupakan dua pribadi yang tidak hanya berbeda namun saling bertolak belakang dari berbagai spektrum sosial. Lidia adalah seorang pengusaha perempuan yang mempunyai tingkatan sosial-ekonomi tinggi dan mempunyai kebutuhan intelektual. Seperti dikatakan bahwa ia mendengarkan ceramah Paulus. Kemudian Tuhan membuka hatinya (pikirannya) sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan Paulus. Ia pun termasuk seorang perempuan yang terhormat karena kehidupan beribadahnya.
Sedangkan hamba perempuan itu secara tingkatan sosial-ekonomi tidak mempunyai tingkatan sama sekali. Karena sebagai hamba apalagi seorang perempuan, ia tidak mempunyai hak atas apa pun termasuk hak atas dirinya sendiri. Bahkan uang yang dihasilkan dari kegiatannya tidak dapat ia nikmati. Secara kebutuhan ia mempunyai kebutuhan psikologis yang mendesak. Memang roh yang merasuk dirinya sudah diusir, namun konsekuensi psikologisnya pasti belum hilang. Dia telah kehilangan identitas, kepribadian sebagai seorang manusia. Namun Allah memilih mereka sebagai pendiri gereja di Filipi, karena Allah ingin menyatakan bahwa di dalam Kristus semua itu dapat dipersatukan. Dari awal, diskriminasi tidak mendapat tempat dalam jemaat Filipi.
Renungkan: Dalam masyarakat yang dikriminatif ini, gereja-gereja harus memberikan teladan komunitas yang tidak diskriminatif, namun yang menyapa, merangkul, dan memenuhi kebutuhan setiap individu dari segala spektrum sosial.
SH: Kis 16:13-18 - Menangkap kesempatan (Kamis, 3 Juni 2010) Menangkap kesempatan
Ada ungkapan bijak berbunyi demikian: "Orang bodoh membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pintar mencari ke...
Menangkap kesempatan
Ada ungkapan bijak berbunyi demikian: "Orang bodoh membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pintar mencari kesempatan." Dalam pekerjaan Tuhan sangat penting bagi para pelayan Tuhan untuk menangkap setiap kesempatan untuk memajukan pekerjaan Tuhan di dunia ini.
Bacaan hari ini menceritakan pelayanan misi Paulus di Eropa, yang dimulai dari kota Filipi. Ada beberapa prinsip pelayanan Paulus yang bisa kita pelajari. Pertama, Paulus mencari tempat sebagai jembatan penghubung untuk menjangkau orang-orang di Filipi. Ia pergi ke tempat sembahyang Yahudi (sinagoge). Selain bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka juga berjumpa dengan orang-orang nonYahudi yang ikut beribadah. Sejumlah orang bertobat termasuk Lidia, seorang wanita pengusaha dari Tiatira (13-14).
Kedua, Paulus memanfaatkan dukungan jemaat. Ketika Lidia meminta Paulus dan tim untuk menginap di rumahnya, mereka menyambut dengan baik. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik, di mana ada orang-orang yang bersedia menjadi partner dalam pekerjaan misi (15). Dalam Perjanjian Baru dicatat banyak nama yang menjadi partner para rasul dalam penyebarluasan berita Injil.
Ketiga, siap menghadapi tantangan. Dalam pekerjaan Tuhan, cepat atau lambat pasti akan ada tantangan yang di-hadapi. Kali ini Iblis memakai roh tenung untuk mengganggu pelayanan Paulus dan Silas (16-17). Memang apa yang dikatakan roh tenung itu benar dan mengkonfirmasikan pelayanan Paulus. Namun roh jahat tidak dapat ditolerir karena mereka tidak mau percaya dan menyembah Yesus. Paulus akhirnya mengusir roh jahat tersebut (18).
Mari kita belajar dari prinsip pelayanan Paulus di atas untuk kita terapkan pada konteks pelayanan kita. Tangkaplah setiap kesempatan pelayanan sebaik mungkin untuk kemajuan pemberitaan Injil. Jangan lupa untuk mengembangkan kemitraan dengan orang yang punya hati untuk melayani.
SH: Kis 16:13-18 - Keberhasilan dan tantangan (Sabtu, 19 Juli 2014) Keberhasilan dan tantangan
Pelayanan perdana Paulus di daratan Eropa membuahkan hasil yang manis. Seorang perempuan saleh bernama Lidia membuka hati ...
Keberhasilan dan tantangan
Pelayanan perdana Paulus di daratan Eropa membuahkan hasil yang manis. Seorang perempuan saleh bernama Lidia membuka hati bagi pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan Paulus. Bahkan ia memberi diri bersama keluarganya dibaptis (13-15). Rumah Lidia menjadi basis pelayanan Paulus di kota Filipi.
Tantangan juga mulai menghadang pelayanan Paulus. Tantangan itu datang dari seorang hamba perempuan yang memiliki roh tenung dan berhari-hari mengganggu dan mengambil keuntungan dari pelayanan Paulus. Maka Paulus pun dengan tegas dan keras menengking roh tenung itu sehingga keluar dari hamba perempuan itu (16-18).
Dari firman Tuhan hari ini, kita melihat beberapa hal untuk kita jadikan sebagai teladan serta peringatan. Pertama, kiranya setiap kita dapat melihat bahwa anugerah keselamatan bisa menjangkau dan tersedia bagi siapapun tanpa memandang jenis kelamin, suku bangsa, atau status sosial di masyarakat. Walaupun di kalangan bangsa Yahudi perempuan bukan kaum yang terutama, tetapi Tuhan berkarya dan memberikan anugerah iman kepada Lidia sehingga ia beserta seisi rumahnya memperoleh pelayanan baptisan oleh rasul Paulus. Bahkan Paulus dan rekan-rekan juga singgah dan sempat menumpang di rumah Lidia sebagai bentuk apresiasi sekaligus konfirmasi dari iman percaya Lidia.
Kita juga melihat bahwa di dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada tantangan yang berasal dari kuasa kegelapan. Setiap pemberitaan Injil di mana pun, kapan pun, dan kepada siapapun selalu akan mendapat gangguan dari musuh kita, si setan. Namun kita melihat bahwa bagaimanapun besar dan hebatnya kuasa si jahat tidak mungkin dapat menghambat apalagi menggagalkan pekerjaan Tuhan. Melalui firman Tuhan hari ini kita melihat betapa luar biasa dahsyatnya kuasa Tuhan yang menyertai Paulus dan setiap kita yang memberitakan Injil, dan tidak ada kuasa apa pun yang dapat bertahan di hadapan Tuhan. Maka, mari dengan berani kita menunaikan panggilan pelayanan kita.
SH: Kis 16:13-18 - Tidak Kompromi dengan Kejahatan (Rabu, 19 September 2018) Tidak Kompromi dengan Kejahatan
Ujian iman dan tantangan hidup membuat banyak orang pada akhirnya berkompromi dengan dosa. Contohnya, seseorang terje...
Tidak Kompromi dengan Kejahatan
Ujian iman dan tantangan hidup membuat banyak orang pada akhirnya berkompromi dengan dosa. Contohnya, seseorang terjebak dan terseret oleh sistem ketidakjujuran dalam pekerjaannya di mana ia diharuskan untuk membuat pembukuan ganda. Di sini orang tersebut diperhadapkan pada pilihan, yakni ikut berdosa atau hidup benar di hadapan Allah. Setiap pilihan yang diambil memiliki konsekuensi yang akan ditanggung oleh kita.
Saat Paulus tiba di Filipi, dia mengalami beberapa kemudahan dalam pelayanan. Namun, ada juga risiko dan ancaman yang menghadang pelayanan Paulus. Melalui kegigihannya dalam melayani Allah, pada akhirnya ada seorang perempuan penjual kain ungu bernama Lidia yang membuka hatinya untuk percaya kepada Kristus (14). Lidia pun menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Dia meminta Paulus berkenan untuk menumpang di rumahnya sebagai bukti bahwa Lidia benar-benar percaya (15).
Dalam kunjungan Paulus ke salah satu sinagoge yang ada di daerah itu, Paulus mengalami gangguan dari roh tenung yang merasuki seorang hamba perempuan. Hamba itu diperalat oleh tuannya untuk mendatangkan keuntungan materi dari hasil tenungannya (bdk. 16:19). Selama Paulus melayani, dia dibuntuti oleh hamba perempuan itu berhari-hari lamanya, sambil berseru-seru: "Orang-orang ini adalah Hamba Allah yang Mahatinggi!" Paulus tidak tahan dengan kelakuan hamba perempuan itu. Ia menghardik roh tenung itu dengan berkata, "Demi nama Yesus Kristus! Seketika keluarlah roh tenung itu" (18).
Saat kejahatan dipoles dengan kebenaran palsu dan keuntungan materi, maka banyak orang tergiur memilih jalan itu. Dalam dunia yang hedonis ini, banyak kejahatan dibungkus dengan sesuatu yang kelihatannya benar. Jangan terkecoh dan mau dibodohi. Katakan tidak pada perbuatan dosa. Mintalah kepada Roh Kudus untuk menolong kita tidak kompromi dengan dosa.
Doa: Tuhan, jernihkanlah hati dan pikiranku sehingga aku dapat mengerti hal-hal yang baik seturut dengan kebenaran dan kehendak-Mu. [YNB]
SH: Kis 16:19-40 - Hukum, politik, dan kuasa Allah (Jumat, 16 Juni 2000) Hukum, politik, dan kuasa Allah
Di Indonesia, banyak Kristen yang buta permasalahan hukum dan
politik. Konsekuensinya: (1)Kristen seringkali dil...
Hukum, politik, dan kuasa Allah
Di Indonesia, banyak Kristen yang buta permasalahan hukum dan politik. Konsekuensinya: (1)Kristen seringkali dilecehkan oleh pihak lain, (2) Gereja tidak berdaya untuk memberdayakan jemaatnya berkiprah di bidang ini, (3) Gereja 'mengagungkan' kuasa Tuhan secara ekstrim sehingga mengharamkan segala bentuk pemberdayaan intelektual demi kepentingan gereja. Paulus memberikan teladan bagi gereja dalam mengkombinasikan kuasa Allah yang menyertainya dengan hukum dan politik yang ia kuasai.
Paulus dan Silas dijebloskan ke dalam penjara di Filipi karena kelicikan para tuan hamba perempuan yang sudah bertobat itu, yang mengangkat hukum sebagai isu utama untuk menutupi isu ekonomi (21). Dakwaan yang dijatuhkan sudah memenuhi aspek legal, karena hukum Romawi melarang warga negaranya menjalankan tata ibadah sebuah agama yang belum disahkan oleh pemerintah setempat, namun biasanya ada toleransi sejauh agama itu tidak menimbulkan gejolak sosial dan politik (20-21). Di penjara, Paulus dan Silas tetap berdoa seperti yang diajarkan oleh Yesus (Luk. 18:1) dan memuji Tuhan sebagai tanda sukacita. Kesukacitaan di tengah penderitaan yang tidak seharusnya dialami, memanifestasikan keselamatan sejati yang selalu mengatasi segala keadaan. Kuasa kesaksian mereka diperkuat oleh Allah dengan gempa bumi yang mendobrak pintu penjara dan belenggu mereka. Peristiwa ini dan firman Tuhan yang diberitakan Paulus membawa kepala penjara dan seluruh keluarganya kepada keselamatan.
Mengapa mereka tidak segera keluar dan mengapa baru sekarang mereka menggugat (37)? (1) mereka ingin menegaskan bahwa kuasa Allah melebihi segala kekuatan hukum yang dimilikinya sebagai warga negara Romawi, yang tidak boleh didera dan dipenjara tanpa proses pengadilan. (2) ia ingin mengajar para pejabat pemerintah bahwa orang Kristen tidak bisa diremehkan dan dilecehkan begitu saja secara hukum dan politik karena mereka 'melek' hukum. (3) agama Kristen bukanlah agama 'murahan' karena dianut oleh warga negara Romawi yang terhormat.
Renungkan: Nyatakanlah bahwa Kristen Indonesia tidak bisa dilecehkan secara hukum dan politik. Wartakanlah bahwa agama Kristen bukanlah agama kelas 'kacangan' yang dianut oleh orang-orang yang mudah dilecehkan.
SH: Kis 16:19-40 - Penderitaan dan kedaulatan Allah (Jumat, 4 Juni 2010) Penderitaan dan kedaulatan Allah
Dalam menjalankan pekerjaan Tuhan, seringkali kita diperhadapkan pada situasi yang tak mudah. Cepat atau lambat akan...
Penderitaan dan kedaulatan Allah
Dalam menjalankan pekerjaan Tuhan, seringkali kita diperhadapkan pada situasi yang tak mudah. Cepat atau lambat akan ada perlawanan dari si Iblis maupun orang-orang yang dipakainya.
Paulus menghadapi perlawanan dari para majikan yang marah karena Paulus mengusir roh tenung dari seorang hamba perempuan. Sebenarnya apa yang dilakukan Paulus itu baik bagi si hamba perempuan, karena ia dibebaskan dari keadaan yang menyedihkan akibat ikatan roh tenung. Namun para majikan itu tidak melihat dari sisi kemanusiaan, melainkan sisi penghasilan yang hilang. Akibatnya Paulus dan Silas dijebloskan ke dalam penjara (19-23). Betapa jahat bila manusia menghambakan diri pada uang.
Penderitaan dan penganiayaan tidak membuat Paulus dan Silas sedih dan putus asa. Di dalam penjara, justru mereka menyanyi dan berdoa kepada Tuhan (25). Bernyanyi menolong mereka fokus pada realitas Allah yang kekal dan mulia, meskipun untuk sementara mereka diselimuti awan gelap penderitaan. Kebenaran dalam syair lagu yang berasal dari firman Allah menolong mereka mengalahkan perasaan getir dan terluka akibat penganiayaan. Kebenaran kekal menguasai fenomena penderitaan yang sementara, sehingga mereka dapat menaikkan pujian pada Allah dari hati yang tulus.
Melalui doa dan nyanyian, Paulus dan Silas menyatakan kesaksian iman mereka bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa itu berdaulat atas segala sesuatu. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh peristiwa gempa bumi yang membuka semua belenggu para tahanan dan pintu penjara (26). Mereka tidak melarikan diri (28), tetapi bersaksi kepada kepala penjara sehingga ia dan seisi rumahnya menjadi percaya (30-34).
Tak ada kuasa apa pun di dunia ini yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Bila Tuhan di pihak kita, tak perlu takut pada penderitaan apa pun. Mari kita arahkan pandangan kita pada realitas kekal kerajaan Allah dan terus bergiat dalam pekerjaan-Nya.
SH: Kis 16:19-40 - Tantangan dan pemeliharaan Tuhan (Senin, 21 Juli 2014) Tantangan dan pemeliharaan Tuhan
Dalam setiap pelayanan selalu ada risiko, dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada konsekuensi. Melayani Tuhan selalu...
Tantangan dan pemeliharaan Tuhan
Dalam setiap pelayanan selalu ada risiko, dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada konsekuensi. Melayani Tuhan selalu harus siap pikul salib. Ini yang kita baca di ayat-ayat firman Tuhan hari ini.
Perbuatan Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan itu berdampak pada kemarahan pemilik hamba perempuan yang kehilangan penghasilan mereka. Paulus dan Silas pun ditangkap dan diseret ke hadapan penguasa setempat (19). Dengan tuduhan bahwa keduanya mengacaukan kehidupan penduduk kota Filipi, mereka dilempar ke penjara setelah menerima siksaan terlebih dahulu (20-24).
Tuhan tidak pernah meninggalkan dan melupakan hamba yang setia kepada-Nya. Ia membebaskan Paulus dan Silas yang sedang berdoa dan memuji Tuhan, melalui fenomena alam yaitu gempa bumi yang hebat hingga bukan hanya membuat semua pintu penjara terbuka, tetapi bahkan belenggu pun terlepas (25-26). Kisah ini berakhir dengan happy ending karena kepala penjara yang tadinya hendak membunuh diri, kemudian bertobat dan dibaptiskan, beserta seluruh keluarganya. Bahkan para pejabat dan pembesar kota pun, setelah tahu bahwa Paulus seorang warga negara Romawi, datang meminta maaf kepada mereka berdua yang telah dianiaya tanpa diadili. Lalu para pemuka kota itu mengantar mereka keluar dari kota Filipi.
Melalui bacaan hari ini, kita memperoleh pelajaran bahwa meskipun dalam setiap pelayanan ada risiko dan konsekuensi yang harus siap kita pikul, tetapi kita tidak perlu khawatir karena Tuhan pasti akan menolong dan melepaskan kita. Kuasa Allah akan memampukan kita menghadapi kesulitan apa pun. Tiada kuasa apa pun, baik kuasa gelap berupa serangan roh-roh jahat maupun kuasa manusia, berupa pemerintahan dunia yang antikristen atau pemimpin-pemimpin keagamaan yang fanatik, yang sanggup menghancurkan iman dan pelayanan anak-anak Tuhan. Biarlah firman Tuhan ini bisa membuat kita lebih giat dan bersemangat melayani pekerjaan Tuhan dan tidak gentar menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan.
SH: Kis 16:19-40 - Perlindungan Allah bagi Orang Benar (Kamis, 20 September 2018) Perlindungan Allah bagi Orang Benar
Kebaikan yang kita lakukan belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Sebab setiap orang memiliki sudut pandang y...
Perlindungan Allah bagi Orang Benar
Kebaikan yang kita lakukan belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Sebab setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami konsep kebaikan. Contohnya, para majikan dari perempuan tenung sangat tidak gembira saat Paulus mengusir roh dalam tubuh perempuan tersebut. Sebab hal itu dapat menghilangkan sumber penghasilan mereka (18-19).
Tindakan Paulus yang tidak kompromi dengan ketidakbenaran menyebabkan dirinya dan Silas ditangkap serta menyeret mereka ke pasar untuk diadili oleh penguasa. Mereka didakwa dengan tuduhan mengacaukan kota dengan adat istiadat yang bertentangan dengan orang Romawi (20, 21). Akibatnya banyak orang menjadi marah dan geram. Paulus dan Silas pun didera dan dijebloskan ke dalam penjara dengan kondisi kaki dibelenggu dalam pasungan yang kuat (23, 24).
Dalam penderitaan mereka, Paulus dan Silas tetap berdoa dan menaikkan pujian kepada Allah. Lalu terjadilah gempa bumi yang dahsyat, meluluhlantakkan tembok-tembok penjara, dan pintu penjara terbuka. Kepala penjara terjaga dari tidurnya. Ia sangat ketakutan karena menduga para tahanan melarikan diri, termasuk Paulus dan Silas. Ia pun berkeinginan bunuh diri. Namun, Paulus mencegah tindakan tersebut dan menenangkan kekalutan kepala penjara. Yang terjadi justru kepala penjara memberikan dirinya dan seisi rumahnya untuk dibaptis (34).
Melalui peristiwa gempa bumi, Allah menolong Paulus dan Silas. Allah juga yang membuat kepala penjara menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya. Di sini Allah memberikan perlindungan-Nya bagi orang benar. Karena itu, jangan takut melakukan sesuatu sesuai kebenaran-Nya. Lakukanlah kebaikan, maka Allah akan menolong kita sehingga kebenaran yang sesungguhnya akan terungkap. Percayalah!
Doa: Tuhan, jangan biarkan keraguan menghantuiku saat aku belajar bertindak benar. Berikanlah ketetapan hati untuk terus-menerus menjadi pelaku kebenaran yang sesuai dengan kehendak-Mu. [YNB]
SH: Kis 16:25-40 - Penderitaan yang tidak sia-sia (Sabtu, 28 Mei 2005) Penderitaan yang tidak sia-sia
Ada dua penyebab derita dalam pelayanan yaitu diri sendiri dan
akibat bersaksi. Menderita karena bersaksi berarti...
Penderitaan yang tidak sia-sia
Ada dua penyebab derita dalam pelayanan yaitu diri sendiri dan
akibat bersaksi. Menderita karena bersaksi berarti Tuhan
mengizinkan Iblis menghambat pelayanan. Dalam kendali Tuhan,
penderitaan itu justru memajukan pekabaran Injil karena
menghasilkan pertumbuhan iman pewarta Injil dan membuka hati
pendengar Injil.
Sikap Paulus dan Silas ketika menghadapi penderitaan dalam pelayanan
bukan bersungut-sungut dan menyesali panggilan Tuhan.
Sebaliknya, mereka memuliakan Tuhan dengan puji-pujian (ayat
25). Kita tidak tahu pasti apa pujian yang mereka nyanyikan. Ada
dua bagian surat Paulus yang bercerita tentang Kristus dengan
makna teologis yang dalam, yaitu Kolose 1:15-20 dan
Iman ini terbukti ketika Tuhan mengirimkan gempa bumi yang membongkar semua belenggu para tahanan dan membuka seluruh pintu penjara, mereka tidak memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk melarikan diri (ayat 28). Sikap mereka itu menjadi kesaksian yang membuat kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat (ayat 30-34). Sebaliknya Paulus memanfaatkan peristiwa pemenjaraan mereka untuk melindungi jemaat Filipi agar tidak mengalami hal serupa. Mereka menuntut permintaan maaf dari para pejabat kota yang sudah menganiayanya. Hal ini dimungkinkan sebab sebagai warga negara Roma, mereka berhak memperoleh perlakuan adil dalam hukum (ayat 35-40).
Saat Anda sedang menderita karena melayani Tuhan, ingatlah bahwa ketekunan dan kesetiaan Anda merupakan kesaksian bagi orang lain. Upah dari kesaksian penderitaan Anda adalah jiwa-jiwa yang bertobat.
Renungkan: Orang yang menabur firman dengan cucuran air mata akan menuai jiwa-jiwa baru dengan sukacita.
Utley: Kis 16:1-5 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:1-51 Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:1-5
1 Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. 2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, 3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. 4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. 5 Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.
Kis 16:1 "Derbe dan ke Listra" Kota-kota ini terletak di bagian selatan Provinsi Romawi yaitu Galatia (Turki modern). Paulus mengunjungi daerah ini pada perjalanan misinya yang pertama (lih. ay. Kis 16:14).
□ "Disitu ada seorang murid" Lukas menggunakan istilah Idou untuk memperkenalkan frasa ini. Ini adalah cara untuk menunjukkan penekanan. Timotius akan menjadi peserta utama dalam pelayanan Paulus.
□ "ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani." Dari 2Tim 1:5 kita belajar bahwa neneknya juga seorang Yahudi yang telah menjadi percaya. Neneknya bernama Lois dan ibunya bernama Eunike. Ibu dan neneknya menjadi orang percaya, mungkin pada perjalanan misi Paulus yang pertama.
Kis 16:2 "Timotius ini dikenal baik" Ini merupakan IMPERFECT PASSIVE INDICATIVE. Orang-orang berbicara hal yang baik tentang Timotius, lagi dan lagi. Salah satu kualifikasi untuk seorang pemimpin gereja "tidak menangani kritik," di dalam masyarakat yang terdiri dari orang yang percaya dan yang tidak percaya (lih. 1Tim 3:2,7,10
□ "di Listra" kota asal Timotius adalah Listra. Namun, beberapa naskah Yunani Kis 20:4 (dan tulisan-tulisan Origen) menyiratkan bahwa Derbe adalah kampung halamannya.
Kis 16:3 "Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan" Perhatikan bahwa Paulus memanggil Timotius. Ini bukan pilihan Timotius sendiri (lih. 1Tim 3:1). Dalam arti Timotius menjadi delegasi apostolik Paulus atau perwakilannya.
□ "menyuruh menyunatkan dia" Paulus ingin dia dapat bekerja dengan orang-orang Yahudi (lih. 1Kor 9:20; Kis 15:27-29). Ini bukanlah berkompromi dengan orang Yahudi karena (1) merupakan hasil sidang di Yerusalem (lih. ay. Kis 16:15) dan (2) ia menolak untuk menyunat Titus (lih. Gal 2:3). Namun, tindakan Paulus ini membingungkan! Metodologi Paulus yaitu menjadi apa saja bagi semua orang dengan tujuan memenangkan beberapa orang (lih. Kor. Kis 9:19-23) membuat orang dan keselamatan mereka adalah prioritas!
□ "ayahnya adalah seorang Yunani" Bentuk IMPERFECT TENSE menyiratkan bahwa ia sudah meninggal.
Kis 16:4 Paulus dan Silas melaporkan (yaitu IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE) hasil sidang di Yerusalem (lih. Kis 15:22-29). Ingat "kepentingan" ini untuk dua tujuan: (1) persekutuan di antara jemaat-jemaat dan (2) penginjilan kepada orang-orang Yahudi (seperti sunat Timotius).
Kis 16:5 Ini adalah laporan ringkasan Lukas lainnya (lih. Kis 6:7; 9:31; 12:24; 16:5; 19:20; 28:31). Paulus memiliki hati untuk memuridkan (lih. Kis 14:22; 15:36; 15:5).
□ "Jemaat-jemaat" Lihat Topik Khusus di Kis 5:11.
Utley: Kis 16:6-10 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:6-106 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:6-10
6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia 7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. 8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" 10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Kis 16:6 "melintasi tanah Frigia dan Galatia" Dalam teks ini Lukas lebih banyak berbicara tentang ras, kelompok linguistik yang dipisahkan oleh politik Romawi atau propinsi. Idiom ini akan mengacu pada batas tidak resmi antara kelompok-kelompok etnis.
□ "Roh Kudus mencegah mereka" Ini adalah AORIST PASSIVE PARTICIPLE. Merupakan istilah umum dalam Septuaginta dan dalam Perjanjian Baru. Roh Kudus sangat erat kaitannya dalam tindakan dan keputusan jemaat mula-mula (lih. Kis 2:4; 8:29,39; 10:19; 11:12,28; 15:28; 16:6,7; 21:4 ; Rom 1:13).
□ "di Asia" ini merujuk kepada Propinsi Romawi di Asia Kecil, yang merupakan ujung barat Turki modern
Kis 16:6,7 "Roh Kudus" Lihat Topik Khusus berikut ini.
Kis 16:7 "Misia" adalah wilayah etnis di barat laut Propinsi Romawi di Asia kecil. Itu adalah daerah pegunungan dengan beberapa jalan utama Roma. Kota-kota utamanya adalah Troas, Asos, dan Pergamus.
□ "Bitinia" Kawasan ini berada di barat laut Asia Kecil, sebelah timur laut Misia. Ini bukan Propinsi Romawi pada masa Lukas, namun dikombinasikan dengan Pontus sebagai satu unit politik. Petrus kemudian menginjili daerah ini (lih. 1Pet 1:1). Kami belajar dari Philo bahwa ada banyak koloni Yahudi di daerah ini.
Kis 16:8 "Melintasi Misia" Dalam konteks, berarti "melewati" atau "mengelilingi."
□ "Troas" Kota ini jaraknya empat mil dari Troy kuno. Didirikan sekitar 400 tahun yang lalu dan tetap menjadi sebuah kota Yunani yang merdeka sampai kemudian menjadi koloni Romawi. Merupakan pelabuhan keberangkatan reguler dari Misia ke Makedonia.
Kis 16:9 "Tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan" Beberapa kali Allah memimpin Paulus dengan cara supranatural.
- 1. Cahaya terang dan suara Yesus, Kis 9:3-4
- 2. Penglihatan, Kis 9:10
- 3. Penglihatan, Kis 16:9,10
- 4. Penglihatan, Kis 18:9
- 5. Keadaan tidak sadarkan diri, Kis 22:17
- 6. Malaikat Allah Kis 27:23
□ "Seorang Makedonia" Tidak jelas bagaimana Paulus tahu ia berasal dari Makedonia. Mungkin karena logat bicaranya, pakaian, perhiasan, atau hanya dinyatakan dalam penglihatan. Beberapa komentator berpikir orang itu adalah Lukas (lih. ay. Kis 16:10). Ini adalah keputusan geografis yang besar. Injil itu kembali ke Eropa!
□ "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Kalimat yang pertama adalah AORIST ACTIVE PARTICIPLE, digunakan sebagai imperatif, sedangkan kalimat yang kedua adalah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Penglihatan itu sangat spesifik dan kuat.
Kis 16:10 "kami" Ini adalah peristiwa pertama dari bagian "kita". Mengacu pada Lukas selain dari kelompok misionaris Paulus, Silas, dan Timotius (lih. Kis 16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; 27:1-28:16). Beberapa orang berpikir bahwa orang yang Paulus lihat dalam ay. 9 adalah Lukas, dokter non-Yahudi serta penulis Injil dan Kisah Para Rasul.
□ "Makedonia" Yunani modern dibagi menjadi dua Provinsi Romawi.
- 1. Akhaya di selatan (Athena, Korintus, Sparta)
- 2. Makedonia di utara (Filipi, Tesalonika, Berea)
□ "menarik kesimpulan" Istilah sumbibazō ini, yang secara harfiah berarti menyimpulkan atau menyatukan. Implikasinya adalah bahwa semua yang terjadi (yaitu Roh Kudus tidak membolehkan mereka memberitakan Injil di Asia, lih. ay. 6; Roh tidak mengijinkan ke Bitinia, lih. Ay. Kis 16:7; Dan penglihatan ay. 9) adalah pemimpinan Allah untuk pergi ke Makedonia.
□ "Allah telah memanggil" Ini merupakan PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Pimpinan Roh Kudus bukan untuk tujuan supaya aman, tetapi untuk penginjilan. Ini selalu merupakan kehendak Allah.
Utley: Kis 16:11-15 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:11-1511 Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:11-15
11 Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis 12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. 13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. 14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. 15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Kis 16:11 "langsung berlayar" Ini adalah salah satu istilah kelautan yang digunakan oleh Lukas (lih. bab 27). Mereka mengambil rute kapal yang langsung berlayar, bukan kapal pantai.
□ "Samotrake" Ini adalah sebuah pulau kecil berbatu yang muncul dari Laut Aegea sekitar 5.000 kaki. Lokasinya sekitar pertengahan antara Troas dan Filipi.
□ "Neapolis" Ini benar-benar sebuah "kota baru". Ada beberapa kota di Mediterania dengan nama yang sama. Neapolis yang ini adalah pelabuhan untuk Filipi, sekitar 10 mil jauhnya. Dari pelabuhan Jalan Egnatian, jalan utama kota Romawi berjalan dari timur ke barat, dan berakhir disebelah timur.
Kis 16:12 "Filipi" Dalam bahasa Yunani adalah jamak, mungkin melambangkan menyatunya beberapa pemukiman kota menjadi satu kesatuan. Lokasinya terletak di Jalan Egnatian. Semula kota ini disebut Kreinides (sumur). Philip II dari Makedonia merebutnya karena tambang emasnya dan menamai kota sesuai namanya sendiri.
- NASB, NRSV "sebuah kota pertama di bagian Makedonia"
- NKJV "kota terkemuka di bagian Makedonia"
- TEV "sebuah kota bagian pertama di Makedonia"
- NJB "kota utama daerah itu"
Frasa ini sangat tidak jelas. Amphipolis adalah " kota pertama di Makedonia" Yang dimaksudkan oleh Lukas ini telah menimbulkan perdebatan. Ini mungkin sebuah sebutan kehormatan yang penting.
□ "suatu kota perantauan orang Romawi" Pada tahun 42 SM, Oktavianus dan Mark Antony mengalahkan Cassius dan Brutus dekat kota ini. Dalam rangka mengingat kemenangan ini, Oktavianus menjadikan Filipi suatu kota perantauan orang Romawi dan menempatkan pasukannya di sana. Pada tahun 31 SM, setelah kekalahan Antonius dan Cleopatra di Attium, Oktavianus mengirim lebih banyak tentara di sana. Koloni Roma lainnya yang disebutkan dalam PB adalah Pisidia Antiokia, Listra, Troas, Korintus, dan Ptolema. Mereka memiliki hak istimewa atas semua kota di Italia: (1) pemerintah sendiri; (2) tidak ada pajakan; dan (3) tunjangan resmi khusus. Paulus sering memberitakan Injil dan mendirikan jemaat-jemaat dalam koloni Romawi ini.
Kis 16:13 "pada hari Sabat" Rupanya tidak ada rumah ibadat di Filipi. Kota yang menjadi tempat perantauan orang Romawi ini, mungkin tidak ada sepuluh laki-laki orang Yahudi di dalamnya, yang merupakan jumlah minimum yang diperlukan untuk mendirikan Sinagog. Rupanya ada beberapa orang yang takut akan Tuhan atau penganut agama (lih. ay. 14; 13:43; 17:4,17; 18:07). Banyak wanita yang tertarik pada moralitas dan etika Yudaisme.
□ "menyusur tepi sungai" Tampaknya ini adalah tempat umum yang dipakai untuk sembahyang.(lih. Josephus Antiquities of the Jews Kis 14:10).
□ "duduk" ini adalah posisi mengajar khas para rabi, tapi ini adalah kota Romawi dan, karenanya, mungkin tidak memiliki makna. Ini hanyalah rincian Lukas lainnya.
Kis 16:14 "Seorang wanita bernama Lidia dari kota Tiatira" Propinsi Romawi di Makedonia memiliki kesempatan lebih banyak bagi perempuan daripada tempat lain di abad pertama dunia Mediterania. Lidia berasal dari sebuah kota di Asia kecil (lih. Wahy 2:17 ff). Ia dikenal sebagai penjual kain ungu, terbuat dari kulit kerang, yang sangat populer dikalangan orang Romawi. Ada sinagog di kota kelahirannya. Namanya berasal dari Lidia, propinsi kuno, tempat dimana kota itu berada. Dia tidak disebutkan dalam surat-surat Paulus kemudian, mungkin karena ia telah meninggal.
□ "yang beribadah kepada Allah" ini merujuk kepada orang-orang yang takut akan Allah, yang tertarik kepada agama Yahudi tetapi belum menjadi penganut sepenuhnya.
□ "Tuhan membuka hatinya" Alkitab menggambarkan hubungan antara Allah dan umat manusia sebagai suatu perjanjian. Tuhan selalu mengambil inisiatif lebih dulu dalam membangun hubungan dan mengatur syarat- syarat perjanjian. Keselamatan adalah suatu hubungan perjanjian. Tidak seorang pun yang dapat diselamatkan kecuali atas inisiatif Allah (lih. Yoh 6:44,65). Bagaimanapun, keinginan Tuhan adalah semua manusia diselamatkan (lih. Yoh 3:16; 1Tim 2:4; 2Pet 3:9), sehingga implikasinya adalah bahwa Tuhan, pada tingkat tertentu (pewahyuan, lih. Mazm 19:1-6 atau wahyu khusus, lih. Mazm 19:7-14), menghadapkan setiap orang dengan dosa mereka (lih. Rom 1; 2) dan karakter-Nya.
Misterinya adalah mengapa sebagian orang merespon dan sebagian lagi tidak! Saya pribadi tidak dapat menerima jawabannya adalah bahwa Allah memilih beberapa orang, tetapi tidak yang lain. Semua manusia diciptakan dalam gambar Allah (lih. Kej 1:26-27) dan Tuhan berjanji untuk menebus semua mereka dalam Kej 3:15.
Mungkin tidak begitu penting bagi kita untuk memahami mengapa, yang penting adalah kita setia memberitakan Injil kepada semua orang dan biarkan Injil itu bekerja dalam hati dan pikiran setiap orang yang mendengarnya (lih. Mat 13:1-23). Paulus memberitakan Injil kepada Lidia maka dia dan seisi rumahnya diselamatkan.
Kis 16:15 "ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya" ini rupanya mengacu pada keluarganya, hamba- hambanya, dan para pekerja (lih. Kornelius, Kis 10:2; 11:14; dan sipir penjara di Filipi, Kis 16:33). Juga, perhatikan bahwa dia, seperti yang lainnya dalam PB, segera dibaptis. Lihat Topik Khusus: Baptisan di Kis 2:38.
Pertanyaan teologis yang ditimbulkan ayat ini adalah, "Apakah anak-anak ikut serta dalam contoh pertobatan seisi rumah dalam Kisah Para Rasul?" Jika demikian, maka ada preseden alkitabiah untuk baptisan bayi. Mereka yang menyatakan ini sebagai bukti juga menunjuk ke praktek PL yaitu memasukkan anak-anak ke dalam bangsa Israel saat masih bayi (yaitu sunat pada usia delapan hari).
Meskipun tentu kemungkinan bahwa iman kepada Kristus langsung mempengaruhi seluruh keluarga dalam masyarakat, pertanyaannya tetap, "Apakah ini sebuah kebenaran universal untuk dipraktekkan dalam setiap kebudayaan?" Saya akan menegaskan bahwa PB adalah wahyu tentang kehendak bebas pribadi berkaitan dengan bangkitnya rasa bersalah. Seseorang harus mengakui kebutuhannya akan penyelamat. Ini mengarah ke pertanyaan lebih lanjut, "Apakah orang yang lahir berdosa di dalam Adam, atau apakah mereka berdosa ketika memilih untuk tidak taat kepada Allah?" Menurut Agama Yahudi, masa kanak-kanak sampai mereka bisa mengerti pengetahuan tentang Hukum dan komitmen untuk menjaganya, adalah untuk laki-laki, usia 13 tahun, untuk wanita, usia 12 tahun. Para rabi tidak menekankan Kej 3 seperti jemaat.
PB adalah buku untuk orang dewasa. Ini menegaskan kasih Tuhan untuk anak-anak, tetapi firman-Nya ditujukan untuk orang dewasa!
□ "Jika" Ini adalah FIRST CLASS CONDITIONAL, yang dianggap sebagai orang percaya dari perspektif penulis atau untuk tujuan penulisan.
□ "kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan" Kata yang pertama adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Lidia mengundang para misionaris ini untuk menggunakan rumahnya dan segala sumber daya untuk penginjilan. Hal ini sesuai dengan pesan Yesus kepada tujuh puluh orang ketika Dia mengutus mereka untuk sebuah misi (lih. Luk 10:5-7).
□ "marilah menumpang di rumahku" Lidia orang yang tegas. Kata yang pertama adalah AORIST ACTIVE PARTICIPLE, digunakan sebagai IMPERATIVE, sedang yang kedua adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE.
Utley: Kis 16:16-18 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:16-1816 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mem...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:16-18
16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. 17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." 18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Kis 16:16 "Pada suatu kali" Tampaknya ini terjadi pada hari lain, mungkin pada hari Sabat berikutnya. Kesempatan ini merupakan pertemuan secara tidak sengaja, namun Allah sepenuhnya ada dibalik semua peristiwa untuk tujuan-Nya, seperti biasanya dalam setiap peristiwa, setiap hari.
□ "roh tenung" Ada dua istilah yang digunakan dalam kalimat ini untuk menggambarkan hamba perempuan ini. Yang pertama, "tenung", mempunyai latar belakang Perjanjian Lama, tetapi menggunakan istilah Yunani yang berbeda dalam Septuaginta (lih. Im 19:31; 20:6,27; Ul 18:11; 1Sam 28:3,7; 2Raj 21:6, 1Taw 10:13). Ini adalah orang yang kerasukan setan yang melalui nyanyian, mantra, atau menafsirkan fenomena alam (yaitu terbangnya burung, awan, ampas dalam cangkir minum, hati hewan, dll) dapat meramalkan dan sampai taraf tertentu, mempengaruhi masa depan.
Dalam budaya Yunani, istilahnya adalah puth∩n, yang berasal dari mitos Yunani yaitu ular raksasa yang dibunuh oleh Apollo. Mitos ini menjadi sebuah ritual peramal (yaitu Delphi), di mana manusia dapat berkonsultasi dengan para dewa. Ritual ini dikenal karena ularnya (yaitu Piton) yang akan merayap di atas tubuh seseorang ketika mereka datang untuk mengetahui dan mempengaruhi masa depan.
□ "dengan tenungan-tenungannya" Istilah ini hanya digunakan di sini dalam PB. Akar kata umum dalam Septuaginta untuk "pawang, pelihat, nabi" biasanya dalam konteks negatif. Artinya orang yang marah dan kejang, sehingga menunjukan keadaan seperti kemasukan roh yang menyertai ramalan mereka. Ini adalah orang yang meramal masa depan untuk mendapatkan keuntungan. Implikasi kontekstual dan leksikal adalah bahwa gadis itu tinggal bersama dengan roh jahat didalamnya.
Kis 16:17 "Ia mengikuti Paulus. . .sambil berseru" Ini adalah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE dan IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE. Dia terus mengikuti dan terus berseru (lih. ay. 18).
□ "Orang-orang ini adalah hamba Allah yang Maha Tinggi Allah" Yesus tidak akan menerima kesaksian setan (lih. Luk 8:28; Mr 1:24; 3:11; Mat 8:29) begitu juga dengan Paulus. Istilah "Allah Yang Maha Tinggi" digunakan untuk YHWH dalam Kej 14:18-19, tetapi juga digunakan dalam budaya Zeus. Roh ini tidak memberikan kesaksian untuk memuliakan Tuhan, tetapi untuk mengasosiasikan Injil dengan setan.
□ "Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan" Tidak ada tulisan dengan kata "jalan". Dia mungkin mengatakan bahwa mereka adalah salah satu dari beberapa jalan menuju kepada Allah Yang Maha Tinggi. Setan ini tidak mencoba membantu pelayanan Paulus. Tujuan dari pernyataan ini adalah (1) untuk mengidentifikasi Paulus dengan ramalan atau (2) untuk mempresentasikan jalan alternatif, bukan satu-satunya jalan keselamatan.
Kis 16:18 "Paulus tidak tahan lagi kepada gangguan itu" Dalam hal ini Paulus bertindak, bukan karena kasih, melainkan karena terganggu. Paulus juga manusia! Kata kerja yang sama terdapat dalam Septuaginta di Pengkh 10:9, yang artinya kerja paksa. Dalam PB digunakan hanya di sini dan dalam Kis 4:2. Menunjukkan seseorang yang benar- benar lelah.
□ "kepada roh itu" Perhatikan Paulus tidak menegur hamba perempuan itu, tetapi setan yang berdiam di dalamnya dan mengontrolnya. Pelepasan atau pengusiran setan oleh Paulus dikemas dalam cara yang sama seperti pelepasan lainnya dalam PB (yaitu di dalam nama Yesus). Lihat Topik Khusus: Roh jahat di Kis 5:16.
Utley: Kis 16:19-24 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:19-2419 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:19-24
19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. 20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, 21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya." 22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. 23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. 24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat
Kis 16:19 "melihat bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap" "Tuan-tuan" ini tidak peduli sama sekali bahwa seorang manusia telah dibebaskan dari perbudakan kepada kejahatan. Mereka menderita kerugian (lih. ay. Kis 16:16)
□ "menangkap Paulus dan Silas" Tidak jelas mengapa Lukas dan Timotius tidak ditangkap juga.
Kis 16:20 "Pembesar-pembesar" Ini adalah istilah Praetors. Sebutan mereka duumvirs, tapi kami pelajari dari Cicero bahwa banyak yang disebut Praetors. Lukas sangat akurat dalam menggunakan sebutan bagi pejabat pemerintahan Romawi. Ini adalah salah satu dari beberapa bukti sejarah itu.
16: 20, 21 "sebagai orang Yahudi. . . sebagai orang Rum."Ini menunjukkan kesombongan rasial dan prasangka. Semasa Paulus di Filipi mungkin dekat dengan perintah Claudius mengusir orang Yahudi dari Roma, tahun 49-50 Masehi(sebenarnya ia melarang setiap praktek-praktek ibadah Yahudi). Anti-Semitisme Romawi dapat dilihat di Cicero Pro Fiasco 28 dan Javenal 14:96-106.
□ "mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya" Perhatikan tuduhan ini tidak ada hubungannya dengan pelepasan hamba perempuan itu. Tampaknya ini mengacu pada pemberitaan mereka tentang Injil Yesus Kristus. Yudaisme adalah agama sah dalam Kekaisaran Romawi, namun karena sudah jelas bahwa kekristenan ditakdirkan harus dilihat sebagai agama yang terpisah dan karena itu ilegal. Suatu pelanggaran bagi orang Yahudi untuk mencoba menarik orang-orang Roma, dan itu juga suatu pelanggaran bagi Paulus.
Kis 16:22 "mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka" Jenis hukuman ini (yaitu verberatio, yang dikelola oleh otoritas pengadilan kota) tidak separah pencambukan Romawi. Tidak diatur mengenai berapa banyak pukulan. Paulus dipukuli seperti ini tiga kali (lih. 2Kor 11:25). Ini adalah satu-satunya yang dicatat (lih. 1Tes 2:2).
Kis 16:24 "ruang penjara yang paling tengah" Ini berarti keamanan maksimum. Ada faktor ketakutan di sini (lih. Ay. Kis 16:29). Pengusiran setan oleh Paulus mendapat perhatian mereka.
□ "membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat" Umumnya penjara pada saat itu, rantai menempel pada dinding tempat tahanan itu diborgol. Karena itu, pintu-pintu hanya dipalang, tidak dikunci. Pasungan ini membuat kaki terentang lebar dan menyebabkan rasa sangat tidak nyaman, tapi menambah keamanan.
Utley: Kis 16:25-34 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:25-3425 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang h...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:25-34
25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka 26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. 27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang- orang hukuman itu telah melarikan diri. 28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" 29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. 30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" 31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." 32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. 33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. 34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Kis 16:25 "kira-kira tengah malam" Mereka mungkin tidak bisa tidur karena rasa sakit akibat dipukul dan dipasung.
□ "berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah" Ada kemungkinan bahwa isi teologis doa-doa dan puji-pujian lah yang membuat para tahanan beriman kepada Kristus (yaitu "para tahanan yang mendengarkan mereka") karena tidak ada seorangpun dari tahanan yang melarikan diri ketika gempa membuat pintu-pintu terbuka (lih. ay. Kis 16:26,28, "kami semuanya masih ada di sini").
□ "orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka" Ini merupakan IMPERFECT MIDDLE (deponent) INDICATIVE, menyiratkan mereka terus-menerus mendengarkan Paulus dan Silas. Kata epakroaomai adalah kata yang langka dalam PB dan Septuaginta. Penggunaannya dalam 1Sam 15:22 menunjukkan mereka intens mendengarkan dengan penuh sukacita. Para tahanan dengan penuh semangat mendengarkan dan meresponi pesan kasih Tuhan, pemeliharaan, dan penerimaan-Nya!
Kis 16:26 "gempa bumi" Ini adalah peristiwa alam, tetapi dengan tujuan, waktu, dan efek supranatural (lih. Mat 27:51,54; 28:2). Allah telah menyelamatkan Petrus dari penjara dengan perantaraan seorang malaikat (lih. Kis 4:31), tetapi Allah memilih peristiwa ini yang akan memberi kesempatan kepada Paulus untuk memberitakan Injil baik bagi orang-orang hukuman dan para penjaga.
Kis 16:27 "pedang" Ini adalah pedang kecil bermata dua dikenakan pada ikat pinggang, yang berbentuk seperti lidah. Ini adalah alat hukuman mati bagi warga negara Romawi. Jika sang penjaga kehilangan tahanannya, maka ia harus menanggung hukuman tahanan tersebut (lih. Kis 12:19).
Kis 16:28 Paulus pasti telah memberi dampak yang kuat pada para tahanan lain!
Kis 16:29 "menyuruh membawa suluh" Perhatikan bentuk pluralnya. Ada petugas sipir lainnya.
Kis 16:30 "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Ini mencerminkan sifat manusia(1) takut akan hal-hal supranatural dan (2) mencari perdamaian dengan Allah! Dia menginginkan damai dan sukacita yang telah Paulus dan Silas tunjukkan, bahkan dalam kondisi tidak adil dan menyakitkan. Perhatikan orang ini, seperti kebanyakan orang lainnya, memiliki pemahaman agama berdasarkan pekerjaan atau perbuatan.
Kis 16:31 "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus " Kata pisteu∩ dapat diterjemahkan "percaya", "iman", atau "kepercayaan". Terutama adalah respon mempercayai kehendak (lih. Kis 10:43). Perhatikan juga bahwa yang dipercayai adalah pribadi, bukanlah sebuah doktrin atau sistem teologis. Orang ini tidak memiliki latar belakang Yahudi (lih. Kota Niniwe dalam kitab Yunus). Namun, persyaratan untuk keselamatan penuh sangatlah sederhana dan sama saja! Ini adalah ringkasan paling singkat dari Injil dalam PB. Pertobatannya ditunjukkan dengan tindakannya.
□ "engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu" Zaman dahulu agama kepala keluarga adalah agama dari semua anggota keluarganya (lih. Kis 10:02; 11:14; 16:15; 18:8) . Bagaimana hal ini bekerja pada seseorang, tidak jelas, tetapi harus melibatkan level iman seseorang pada bagian masing-masing individu. Paulus lalu memberitakan firman Tuhan kepada kepala penjara dan kepada seisi rumahnya (lih. ay.Kis 16:32).
Kis 16:33 "Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis" ini menunjukkan pentingnya baptisan. Kisah Para Rasul menyebutkannya berulang kali. Lihat Topik Khusus: Baptisan di Kis 2:38. Yesus melakukannya (lih. Luk 3:21) dan memerintahkannya (lih. Mat 28:19), dan menetapkannya (lih. Kis 2:38). Hal ini juga konsisten dengan contoh-contoh lain dalam Kisah Para Rasul bahwa baptisan terjadi segera setelah pengakuan iman mereka (lih. Kis 10:47-48). Artinya adalah pengakuan iman mereka di dalam Kristus yang bisa dilihat oleh publik.
Kis 16:34 "Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah" Kedua kata kerja tunggal mengacu kepada kepala penjara tersebut. Namun, ADVERBIAL PHRASE menyiratkan bertobatnya kepala penjara ini, sampai kepada keluarga besar dan hamba-hambanya.
Kata "percaya" adalah PERFECT ACTIVE PARTICIPLE PURNA, menyiratkan kondisi tetap.
Topik Teologia: Kis 16:1 - -- Umat Manusia: Wanita
Wanita dan Peranannya Dalam Agama
Wanita Dalam Jemaat yang Mula-mula
Wanita-wanita adalah Bagian dari Komunit...
- Umat Manusia: Wanita
Topik Teologia: Kis 16:2 - -- Pengudusan
Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
Nama-nama Untuk Orang Kristen
Orang Kristen Disebut Saudara-saudara
Mat 28:1...
- Pengudusan
Topik Teologia: Kis 16:6 - -- Roh Kudus
Roh yang Memimpin
Mat 4:1 Kis 8:29 Kis 16:6-7 Rom 8:14
Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
...
- Roh Kudus
- Roh yang Memimpin
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
- Roh Menuntun Orang-orang Percaya
Topik Teologia: Kis 16:7 - -- Roh Kudus
Roh yang Memimpin
Mat 4:1 Kis 8:29 Kis 16:6-7 Rom 8:14
Roh Yesus
Kis 16:7
Roh ...
- Roh Kudus
- Roh yang Memimpin
- Roh Yesus
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
- Roh Menuntun Orang-orang Percaya
Topik Teologia: Kis 16:8 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Roh Pelayanan di dalam Gereja
Roh dan Pelayanan
Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
K...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Roh Pelayanan di dalam Gereja
- Roh dan Pelayanan
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
Topik Teologia: Kis 16:9 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Roh Pelayanan di dalam Gereja
Roh dan Pelayanan
Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Roh Pelayanan di dalam Gereja
- Roh dan Pelayanan
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Injil Harus Diberitakan Kepada Siapa Saja
Topik Teologia: Kis 16:10 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Roh Pelayanan di dalam Gereja
Roh dan Pelayanan
Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Roh Pelayanan di dalam Gereja
- Roh dan Pelayanan
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
Topik Teologia: Kis 16:13 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Berkomunikasi dengan Allah
Berdoa kepada Allah
Tempat dan Kesempatan untuk Berdoa
...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Lidia dan Keluarga Dibaptis
Topik Teologia: Kis 16:14 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Unsur-unsur Pembentuk Keindividualitas Manusia
Bagian dari Tubuh Manusia sebagai Aspek Moral Kemanusiaan
...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Unsur-unsur Pembentuk Keindividualitas Manusia
- Bagian dari Tubuh Manusia sebagai Aspek Moral Kemanusiaan
- Organ-organ Internal Manusia
- Hati Manusia (Pikiran yang Terdalam, Mind, Pendapat, Pengertian)
- Umat Manusia: Wanita
- Wanita dan Peranannya Dalam Agama
- Wanita Dalam Jemaat yang Mula-mula
- Wanita-wanita adalah Bagian dari Komunitas Orang Percaya
- Wanita-wanita yang Dikenali sebagai Bagian dari Jemaat
- Lidia (Filipi)
- Keselamatan
- Kelahiran Baru
- Kebutuhan untuk Kelahiran Baru
- Manusia Tidak Mampu Memprakarsai Kelahiran Baru
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Lidia dan Keluarga Dibaptis
Topik Teologia: Kis 16:15 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Kedatangan dan Baptisan Roh
Dimanifestasikan di dalam Kehidupan Orang Percaya
Dinyataka...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Kedatangan dan Baptisan Roh
- Dimanifestasikan di dalam Kehidupan Orang Percaya
- Dinyatakan dalam Baptisan Air
- Umat Manusia: Wanita
- Wanita dan Peranannya Dalam Agama
- Pengudusan
- Gereja
- Keramahan dalam Gereja
- Kis 16:15 Kis 16:31-34 Kis 18:1-3 Kis 21:4-6 Kis 21:7-8 Kis 21:15-16 Rom 12:13 Rom 15:23-24 Rom 16:23 1Ko 16:6-7 1Ko 16:10-11 Tit 3:13-14 File 1:22 Ibr 13:2 1Pe 4:9 3Yo 1:5-8
- Lidia dan Keluarga Dibaptis
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
Topik Teologia: Kis 16:17 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Nama Allah
Nama-nama Rangkap Allah
Allah yang Mahatinggi (Yun.: Hupsistos Theos)
...
- Allah yang Berpribadi
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
Topik Teologia: Kis 16:18 - -- Yesus Kristus
Yesus Kristus
Mar 1:1 Yoh 1:17 Yoh 17:3 Kis 4:10 Kis 16:18 1Ko 1:2,30 1Ko 2:2 Gal 2:16 Fili 2:11 Tit 2:13 Tit 3:6...
- Yesus Kristus
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
Topik Teologia: Kis 16:19 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang T...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Hukuman Fisik atas Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 16:20 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Pengusiran Iblis
Reaksi Terhadap Pengusiran
Marah
Kis 16:16,18-2...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Pengusiran Iblis
- Reaksi Terhadap Pengusiran
- Marah
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Hukuman Fisik atas Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 16:23 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Pengusiran Iblis
Reaksi Terhadap Pengusiran
Marah
Kis 16:16,18-2...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Pengusiran Iblis
- Reaksi Terhadap Pengusiran
- Marah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
- Berdoa kepada Allah
- Tempat dan Kesempatan untuk Berdoa
- Berdoalah pada Masa-masa Krisis
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Pemenjaraan Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 16:25 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Pemeliharaan Allah
Mujizat-mujizat sebagai Pemeliharaan Khusus dari Allah
Tujuan Mujizat-mujizat Itu
...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pemeliharaan Allah
- Mujizat-mujizat sebagai Pemeliharaan Khusus dari Allah
- Tujuan Mujizat-mujizat Itu
- Mujizat-mujizat Mempromosikan Ketaatan dan Iman
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 16:1-5 - Seseorang Untuk Dilatih SESEORANG UNTUK DILATIH (Kis 16:1-5)
Tugas mereka di Siria dan Kilikia selesai, Paulus dan Silas mengarah ke barat. Dengan meninggalkan dataran renda...
SESEORANG UNTUK DILATIH (Kis 16:1-5)
Tugas mereka di Siria dan Kilikia selesai, Paulus dan Silas mengarah ke barat. Dengan meninggalkan dataran rendah Kilikia, mereka melintasi pegunungan Taurus yang keras lewat jalan masuk yang dikenal sebagai Gerbang Kilikia,10akhirnya mereka tiba di dataran tinggi Galatia Bagian Selatan, tempat Paulus pernah bertugas pada perjalanan pertama: "Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra" (ay. 1a). Karena Paulus datang dari arah timur, bukannya dari barat, maka Derbe disebut lebih dulu daripada Listra. (Ketika Paulus melayani di Derbe, saya bertanya-tanya adakah seseorang yang menanyai dia tentang Barnabas—dan jika mereka bertanya, bagaimanakah jawabannya.)
Ketika Paulus tiba di Listra,11"Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani" (ay. 1b). Di sini kita diperkenalkan kepada seseorang yang menjadi "teman terkasih yang [Paulus] pernah kenal,"12"anak dalam iman yang ia tidak pernah miliki dalam daging."13
Dari 2Timotius 1:5 kita tahu bahwa ibu Timotius, "wanita Yahudi yang adalah orang percaya," bernama Eunike, dan Timotius juga memiliki seorang nenek yang saleh yang bernama Lois. Sejak dari masa kanak-kanak, Timotius sudah diajar isi Kitab Suci oleh kedua wanita saleh ini (2Timotius 3:15), membangkitkan dalam dirinya semangat iman yang mendalam kepada Allah dan Firman-Nya (2Timotius 1:5). Ketika Paulus datang ke Listra untuk pertama kalinya, yang dikristenkan14bukan hanya Eunike dan Lois, tetapi Timotius muda—masih belasan tahun15— turut dibaptiskan juga.16Betapa berbahagianya seorang anak yang orang tua dan kakek-neneknya lebih mengutamakan dan mementingkan kesejahteraan rohaninya! Jika Anda adalah orang tua dari anak-anak yang masih kecil, pahamilah bahwa tanggung jawab Anda yang paling besar adalah membesarkan anak-anak itu dengan benar— dan pelayanan Anda paling besar kepada Tuhan adalah mengajarkan mereka Jalan Allah!17Saya tidak tahu apa lagi yang Eunike lakukan dalam pelayanan Allah, namun ia tidak pernah melakukan sebuah tugas yang lebih besar daripada membesarkan seorang anak laki-laki yang dapat dipakai oleh Tuhan!
Harus pula disimak bahwa Eunike dan Lois harus sendirian "mendidik [Timotius] menurut jalan yang patut baginya, ...." (Amsal 22:6)—dengan sedikit atau tiada pertolongan dari orang lain. Listra tidak memiliki sinagoga, tak ada rabbi untuk mendidik Timotius.18Selain itu, Eunike bersuamikan seorang non-Yahudi19yang tidak seiman dan kemungkinan secara aktif menentang praktik agamanya. 20Jika Anda memiliki anak-anak kecil dan mendapatkan diri Anda seperti keadaan Eunike,21lihatlah bagaimana Timotius berubah dan membentuk diri.
Dari waktu ke waktu, saya kembali ke tempat-tempat dimana saya pernah bertugas. Tanpa kecuali, pengalaman itu memenuhi diri saya dengan kesedihan dan sukacita: Saya sedih mengetahui adanya orang-orang yang jatuh dari karunia, namun saya bergairah dalam melihat bagaimana yang lainnya telah bertumbuh secara rohani. Paulus pasti telah merasa senang melihat kemajuan yang dicapai oleh pemuda Timotius. Masih dalam usianya yang di akhir belasan atau di awal dua puluhan,22ia sudah "dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium" (16:2). Karena jarak Ikonium dari Listra cukup jauh,23maka Timotius pasti sudah aktif dalam pelayanan Tuhan di wilayah yang luas itu. Mungkin ia sudah punya reputasi sebagai seorang pengijil. 24Pada suatu hari, para penatua jemaat Listra menumpangkan tangan mereka ke atas dia, mengkhususkan dia untuk tugas seorang penginjil (1 Timotius 4:14);25mungkin hal itu terjadi sebelum Paulus tiba.
Saya percaya Timotius masih perlu diasah, sebagaimana halnya semua penginjil muda. Selain itu, ia adalah seorang yang pemalu26dan pernah menderita pelbagai penyakit jasmani ringan (1Timotius 5:23). Namun begitu, Paulus melihat potensi menakjubkan dalam diri dia dan menginginkan dia menjadi bagian timnya. Apa yang Paulus ingin lakukan ke atas Timotius adalah sama dengan apa yang Barnabas ingin lakukan ke atas Markus: mendidik dia untuk pelayanan yang lebih besar dalam kerajaan Allah. Bahkan Paulus mungkin memimpikan Timotius sebagai orang yang suatu hari nanti dapat menggantikan dia (2Timotius 2:2).
Kisah 16:3 menyatakan, "Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan." Saat itu Timotius masih muda, dan ayahnya sudah almarhum,27jadi Eunike harus membuat keputusan apakah ia mengizinkan Timotius pergi bersama Paulus atau tidak. Fakta bahwa Eunike membolehkan Timotius pergi membuat saya kagum kepada dia. Untuk sejenak, tempatkanlah diri Anda dalam posisi ibu itu: Di telinga Anda masih tergiang-ngiang terikan gerombolan orang yang membantai nyawa Paulus. Anda tidak dapat memejamkan mata Anda dan tubuhnya yang babak-belur bermandikan darah masih terbayang-bayang. Orang ini, yang sering harus hidup bagaikan binatang buruan, sekarang datang kepada Anda dan berkata, "Aku ingin anak Ibu pergi bersamaku dan menjadi bagian hidupku." Apakah yang akan sudah Anda katakan? Saya tahu apa yang akan kaum ibu katakan. Dalam pengalaman saya yang terbatas, alasan utama kenapa kaum pria dan wanita akhirnya urung pergi ke medan misi adalah ketakutan kaum ibu yang menjerit, "Mohon jangan tinggalkan ibu! Ibu tidak bisa tahan jika engkau pergi sejauh itu!" atau "Mohon jangan pisahkan aku dari cucu-cucuku!"28Apakah yang kaum ibu ini akan lakukan jika seorang misionaris yang babak-belur datang kepada mereka dan berkata, "Aku ingin anak kalian pergi dan menderita bersamaku"? Allah memberkati para orang tua yang rela melepaskan anak-anak mereka bagi pekerjaan Tuhan, dan yang bersama Eunike berkata, "Aku memang lebih suka mempertahankan engkau di sini bersamaku, namun pekerjaan Allah lebih penting daripada keinginan pribadiku. Sebagai orang tua, aku berhak mencemaskan engkau—namun aku percaya Allah akan menjaga engkau. Pergilah bersama restuku."
Timotius bergabung dengan tim itu; dua orang pemain menjadi tiga orang pemain. Paulus kemudian melakukan sesuatu yang mengejutkan, bahkan hampir menggoncangkan: "Paulus menyuruh menyunatkan dia [Timotius] karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani"29 (ay. 3b). Apakah Paulus ini Paulus yang sama yang pernah menentang para guru Yudaisme yang mengajarkan bahwa seseorang harus disunat untuk menjadi orang Kristen (15:2)? Apakah Paulus ini Paulus yang sama yang menolak mengizinkan Titus untuk disunat ketika mereka pergi ke sidang Yerusalem (Galatia 2:3)? Apakah Paulus ini Paulus yang sama yang menulis kepada gereja-gereja di Galatia, "Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu" (Galatia 5:2)? Apakah Paulus ini Paulus yang sama yang membawa sepucuk surat dari Yerusalem untuk memberitahu gereja-gereja bahwa sunat tidak mengikat umat Kristen (16:4)?
Kita perlu memahami alasan mengapa Paulus tidak mengizinkan Titus untuk disunat dan mengapa ia percaya bahwa menyunat Timotius adalah penting. Pertimbangkanlah pelbagai perbedaan di antara kedua kasus ini. Marilah kita mulai dengan Titus: Titus adalah seorang non-Yahudi (Galatia 2:3), dan para guru Yudaisme itu bersikeras bahwa ia harus disunat untuk dapat diselamatkan (Kisah 15:1). Jika Paulus mengizinkan Titus disunat, ini akan sama dengan mengatakan guru-guru palsu itu adalah benar—dan Paulus tidak dapat menyetujui hal itu. Sebagai masalah prinsip, Paulus tidak mengizinkan Titus disunat.
Pada sisi lainnya, Timotius memiliki latar belakang Yahudi (16:1), dan yang dipersoalkan bukanlah masalah keselamatan. Teks kita memberitahukan mengapa Paulus menyunatkan dia: "... karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani" (16:3). Karena ibu Timotius adalah seorang Yahudi, maka Timotius dianggap sebagai orang Yahudi oleh orang-orang Yahudi.30—namun, karena ia belum disunat, maka secara teknis ia adalah orang Yahudi yang murtad. Sebagaimana telah kita lihat, ketika Paulus masuk ke suatu kota, jika kota itu memiliki sinagoga, maka ia akan memulai pekerjaannya di situ. Bagaimanapun, jika Timotius tidak disunat, ia tidak akan diizinkan masuk ke dalam sinagoga. Lebih lanjut, jika orang-orang Yahudi itu menganggap Paulus menyetujui kemurtadan Timotius, ia juga tidak akan diizinkan masuk ke dalam sinagoga. Demi azas manfaat , 31Paulus menyunatkan Timotius. "Sunat Timotius merupakan operasi kecil yang dilaksanakan untuk pelbagai tujuan praktis—pemanfaatan yang lebih besar atas dirinya dalam pelayanan injil."32
Kisah 16:3 merupakan demonstrasi praktis atas pernyataan Paulus dalam 1 Korintus 9:
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi ... Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka (ay. 19-22).
Dalam Kisah 16 dan 1Korintus 9 terdapat satu prinsip yang sangat penting: Saat kita sedang berusaha menjangkau manusia dengan injil, kita perlu berusaha sebisanya untuk tidak melukai hati mereka selama kita dapat melakukan hal itu tanpa mengompromikan kebenaran. Jika dilakukan, penyunatan Titus itu akan mengompromikan kebenaran. Namun penyunatan Timotius tidak mengompromikan kebenaran, namun hal itu memang dapat menghilangkan cela. Pelbagai ilustrasi zaman moderen dapat diperbanyak. Ketika kami bertugas di Australia, kami temukan bahwa banyak kata-kata yang biasa digunakan di Amerika digolongkan kasar, bahkan tidak sopan, oleh orang-orang Australia. Kami menahan diri untuk tidak menggunakan kata-kata itu supaya tidak melukai perasaan orang-orang yang sedang kami upayakan untuk dijangkau. Dalam banyak negeri di dunia ini, sepatu harus terlebih dahulu dicopot jika mau masuk ke dalam rumah. Mengabaikan hal itu akan menghina tuan rumah. Dalam beberapa negeri, memberi sesuatu dengan tangan kiri kepada seseorang dianggap penghinaan. Jika para misionaris di negeri-negeri itu ingin menjangkau orang-orang di sekitar mereka, maka mereka harus belajar menahan diri untuk tidak menggunakan tangan kiri dalam memberikan sesuatu. Tidak satupun dari kasus-kasus itu melibatkan pertanyaan tentang mengompromikan kebenaran. Kita hanya perlu menghindar dari membangun pelbagai tembok rintangan sia-sia antara diri kita dan mereka yang kita harapkan dapat dijangkau dengan injil.
Bagaimanapun, tidak selalu mudah untuk memutuskan apakah mengikuti adat-istiadat setempat melibatkan kompromi kebenaran atau tidak. "Pemimpin rohani yang bijaksana adalah yang mengetahui ... kapan bersikap tegas dan kapan mengalah."33Bila dihadapkan dengan keputusan sulit seperti ini, Anda akan terdorong untuk berdoa kepada Allah untuk meminta hikmat (Yakobus 1:5), dan akan terdorong untuk berbicara dengan orang yang lebih tua dan lebih bijaksana dalam iman (Amsal 11:14).
Sebelum kita meninggalkan masalah penyunatan Timotius, kita harus mencatat tentang kerelaan anak muda itu sendiri. Sunat mungkin saja hanya "suatu operasi kecil," namun tetap menimbulkan rasa sakit—belum lagi perasaan yang benar-benar memalukan. Jika Timotius bersikap seperti beberapa anak muda zaman kini, ia mungkin telah berkata, "Tidak seorangpun dapat membuat saya melakukan hal itu!" atau "Tunjukkan kepada saya isi Kitab Suci yang berkata saya harus disunat!" Timotius memang tidak harus menyerah kepada perasaan sakit dan memalukan itu; sunat adalah pilihan dia.34Mengapakah ia memberi dirinya disunat? Untuk kebaikan pekerjaan Tuhan dan untuk menjadi pengaruh yang lebih baik. Anak-anak muda pembangkang yang mempermalukan keluarga mereka dan gereja dengan pakaian dan prilaku mereka dapat belajar dari sikap Timotius muda ini.
Begitu Timotius selesai disunat, Paulus siap melanjutkan perjalanannya ditambah dengan keuntungan tambahan mendidik seorang pemuda untuk meneruskan pekerjaannya bila ia sudah tidak lagi mampu melakukannya. Saya hanya mengetahui sedikit saja pekerjaan yang lebih penting daripada mendidik anak muda untuk melayani Tuhan35—dan saya hanya mengetahui sedikit saja cara yang lebih efektif daripada mendidik orang per orang dalam pelatihan kerja.36Lihatlah sekitar tempat Anda beribadah. Adakah seorang anak muda yang dapat Anda dorong ke dalam pelayanan Tuhan? Adakah seorang yang dapat Anda latih, seorang yang dapat Anda sertakan ketika Anda melayani sang Tuan? Ini akan menjadi tugas paling penting yang akan pernah Anda lakukan untuk sang Raja.
Inilah saatnya bagi tim itu bergerak. Pada saat itu para penatua gereja di Listra mungkin menumpangkan tangan mereka ke atas Timotius (1Timotius 4:14). Pada suatu waktu, Paulus juga pernah menumpangkan tangannya ke atas dia (2Timotius 1:6), sudah tentu untuk memberi Timotius kemampuan mujizatiah.37Kemungkinan para penatua dan Paulus beribadah bersama-sama, mengkhususkan Timotius bagi tugas yang menantinya di depan dan menyiapkan dia bagi tugas itu. 38Saya dapat membayangkan adegan perpisahan itu dalam pikiran saya selagi Timotius muda itu, sambil menahan tangis, menjauhkan dirinya dari ibunya, melambaikan tangan kepada saudara-saudara di Listra, lalu mengikuti Paulus dan Silas ke jalan berdebu dan ke masa depan yang belum diketahui.
Mereka berjalan ke arah utara, lalu ke barat, mengunjungi gereja-gereja yang didirikan pada perjalanan pertama—di Ikonium, Antiokhia di Pisidia, dan mungkin di tempat lainnya.39"Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas [mereka] menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya" 40(16:4). Simaklah kata "mereka" dalam ayat ini. Dalam 15:40 sampai 16:3, kata tunggal "ia (laki-laki)" digunakan—untuk menekankan pekerjaan Paulus. Bagaimanapun, 16:4 menekankan bahwa "mereka "menyampaikan keputusan itu: Silas melaksanakan tujuannya yang unik yaitu meneguhkan bahwa keputusan itu benar-benar berasal dari para rasul di Yerusalem.
Mereka melintasi daerah dimana Paulus pernah diburu sampai ke luar kota dan dimana penduduknya pernah berusaha membunuh dia. Bagaimanapun, ini kali para misionaris itu tampaknya memiliki pelayanan dalam damai—dan Allah memberkati misi mereka. "Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman41dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya" (16:5).42
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
TFTWMS: Kis 16:6-11 - Seseorang Untuk Mengadu SESEORANG UNTUK MENGADU (Kis 16:6-11)
Paulus terhibur oleh keberhasilan pekerjaan di Frigia dan Galatia sehingga ia mencari lahan baru dimana ia dapa...
SESEORANG UNTUK MENGADU (Kis 16:6-11)
Paulus terhibur oleh keberhasilan pekerjaan di Frigia dan Galatia sehingga ia mencari lahan baru dimana ia dapat menanam benih injil. Di sebelah barat adalah Asia,43yang merupakan propinsi paling makmur di propinsi bagian timur Kekaisaran Romawi. Paulus dan rombongannya mengarah ke jantung Asia, ke kota Efesus,44"kota besar itu yang membuat Timur berjaga-jaga terhadap Barat."45Tidak disangka-sangka, Allah menghalangi jalan mereka dan mereka harus merubah rute perjalanan mereka. "Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia" (ay. 6). Kita tidak tahu cara Roh Kudus menyampaikan pesan-Nya itu (mungkin melalui ucapan kenabian46), namun Allah tidak membuat mereka ragu-ragu: Ini kali mereka tidak boleh pergi ke Asia.47
Ketika mereka tiba di wilayah Misia, mereka memutuskan untuk pergi ke utara ke propinsi Bitinia, Romawi, yang kaya dan penting; lagi-lagi ini bukan rencana48 Allah. "Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka" (ay. 7) "Roh Yesus" adalah sama dengan "Roh Kudus" yang disebut dalam ayat 6. Ungkapan unik49ini kemungkinan dipakai di sini untuk menekankan bahwa Yesus sendiri secara pribadi dan sungguh-sungguh terlibat di dalam pelaksanaan Amanat Agung-Nya itu!
Mereka tidak bisa pergi ke selatan ke Asia; mereka tidak bisa pergi ke utara ke Bitinia. Kecuali mereka menyerah dan berbalik, satu-satunya arah yang mereka bisa pergi adalah barat. Tidak heran karena merasa bingung dan tidak menentu, mereka akhirnya tiba di Troas (ay. 8), sebuah koloni Romawi dan pelabuhan yang sibuk yang berjarak beberapa kilometer dari reruntuhan Troy kuno. Saya bayangkan pikiran mereka berputar-putar mengenai pelbagai pertanyaan ketika mereka pergi tidur, namun malam itu Allah memberi mereka jawaban.
Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (ay. 9, 10).
Kita akan memulai pelajaran kita berikutnya dengan "Panggilan Makedonia" yang terkenal ini—dan melihat benua baru terbuka bagi injil. Bagaimanapun, untuk saat ini saya ingin berfokus pada dua kata dalam ayat 10: " Kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." (Huruf miring oleh saya.) Dr. Lukas, penulis Kitab Kisah, memakai dua kata ganti orang untuk memperkenalkan dirinya ke dalam kisah itu. Paulus menemukan anggota timnya yang keempat di Troas. Bagaimanakah Paulus bisa bertemu Lukas? Penjelasan yang paling wajar adalah bahwa Paulus dan Timotius pergi mencari seorang tabib (di antara mereka ditemukan banyak penyakit) dan kemudian bertemu Lukas. 50
Bagaimanapun kejadiannya,51dalam penyediaan Allah, Paulus menemukan orang baru yang tidak saja akan menjadi seorang anggota timnya yang berharga, tetapi juga seorang teman pribadi yang dekat.
Banyak hal dapat kita katakan tentang Lukas. Sebagaimana telah ditulis pada kata pengantar dalam seri pelajaran ini, ia adalah orang non-Yahudi— kemungkinan orang Yunani (Kolose 4:10, 11, 14), secara tradisional berasal dari Antiokhia—dan bukan seorang saksi mata kehidupan Yesus (Lukas 1:2). Ia adalah seorang terpelajar dan cerdas, dididik sebagai seorang tabib (Kolose 4:14); dan setelah Paulus menumpangkan tangannya ke atas dia, ia menjadi orang yang terilham. Sebagai seorang teman seperjalanan Paulus, ia memperlihatkan dirinya sebagai seorang teman yang berani, seorang pendiri gereja yang loyal, dan seorang sahabat yang setia (Filemon 24; 2Timotius 4:11).
Untuk saat ini saya hanya ingin menuliskan dua peranan Lukas: Ia menjadi tabib pribadi dan teman setia Paulus. Dalam 2Korintus, Paulus berbicara tentang penderitaan mentalnya ("tekanan sehari-hari" memelihara "semua jemaat" [11:28]) dan penderitaan jasmaninya (kelemahan dia "duri dalam daging" [12:7-9]). Saya membayangkan Lukas sebagai "orang yang selalu mendukung Paulus untuk berkarya." Apakah Anda memiliki seseorang yang selalu mendukung Anda berkarya? Saya harap Anda punya. Yang lebih penting, apakah Anda orang yang selalu mendukung orang lain untuk berkarya? Seperti halnya Lukas, Anda akan menemukan bahwa pelayanan Anda yang paling besar akan timbul dalam Anda menguatkan dan mendukung orang lain. Ketika Paulus dan rombongannya berlayar dari Troas, tiga pemain telah berubah menjadi empat pemain. "Tim Impian"52Paulus telah lengkap.
TFTWMS: Kis 16:9-10 - Sebuah Panggilan Sebuah Panggilan (Kis 16:9-10)
Mereka tidak perlu lama-lama bertanya-tanya. "Pada malam harinya5tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: 6ada se...
Sebuah Panggilan (Kis 16:9-10)
Mereka tidak perlu lama-lama bertanya-tanya. "Pada malam harinya5tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: 6ada seorang [tertentu dari] Makedonia7berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: `Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!’" (ay. 9). Makedonia terletak di belahan utara Yunani yang dibuat terkenal oleh Filipus II dari Makedon dan anaknya, Aleksander Yang Agung. Makedonia terletak di barat laut Troas, dapat dicapai dengan kapal dengan menyebrangi bagian atas Laut Aegea. 8
Paulus adalah orang Timur, dan tampaknya jelas bahwa gagasan membawa injil ke Barat bukan bagian dari rencana dekatnya. Pertimbangkanlah fakta-fakta ini: (1) Paulus pertama kali berusaha pergi ke propinsi Asia dan kemudian ke propinsi Bitinia, keduanya terletak di Timur. Di Timur tersedia cukup wilayah untuk diinjili oleh Paulus selama bertahun-tahun. Mungkin untuk seluruh sisa hidupnya. (2) Paulus hanya bisa pergi ke barat ketika Tuhan tidak mengizinkan dia pergi ke tempat lainnya. (3) Bahkan ketika Paulus sedang berdiri di tepi pantai di Troas, sambil memandang ke arah barat, penglihatan khusus dari Tuhan masih dibutuhkan untuk meyakinkan dia bahwa ia dapat dan harus membawa injil menyebrangi Laut Aegea menuju ke suatu budaya dan masyarakat baru.
Begitu Paulus menerima penglihatan itu, dengan segera ia memberitahukan hal itu kepada teman-teman seperjalanannya, dan mereka mengenali hal itu sebagai pesan dari Allah. "Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana"9(ay. 10). Sebagaimana telah dicatat dalam pelajaran sebelumnya, kata "kami" memberitahu kita bahwa pada titik itu Dr. Lukas ikut bergabung dengan tim misi itu.
Dalam penglihatan itu, orang dari Makedonia semata-mata hanya berkata, "Menyeberanglah ... tolonglah kami!" Bagaimanapun, Paulus dan yang lainnya menyimpulkan bahwa Allah telah memanggil mereka " untuk memberitakan injil kepada orang-orang di sana." (Huruf miring oleh saya.) Ada banyak jenis pertolongan yang gereja dapat dan harus berikan kepada dunia, namun satu-satunya pertolongan yang unik yang gereja dapat berikan kepada dunia adalah membagi injil! Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang (Galatia 6:10), namun janganlah kita pernah melupakan tujuan khusus keberadaan kita (Efesus 3:10, 11, 21; Matius 28:18-20).
Dengan segera, mereka mulai mencari kapal yang berangkat dari Troas ke Makedonia. Dalam penyediaan Allah, tidak lama kemudian satu kapal didapatkan. Ketika seseorang merespon panggilan Allah, Allah akan menyertai dia dan memberkati pelbagai usahanya.
TFTWMS: Kis 16:11-12 - Suatu Tantangan Suatu Tantangan (Kis 16:11, 12a)
Ayat 11 dan 12 menceritakan tentang pelayaran itu. "Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samo...
Suatu Tantangan (Kis 16:11, 12a)
Ayat 11 dan 12 menceritakan tentang pelayaran itu. "Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake" (ay. 11a). Samotrake merupakan pulau berpegunungan yang letaknya kira-kira di tengah-tengah antara Troas dan Makedonia. Pada malam pertama itu mereka kemungkinan melempar sauh dekat Samotrake. Fakta bahwa mereka dapat "langsung berlayar" menunjukkan bahwa angin mendorong kapal mereka. 10Allah mempercepat mereka untuk tiba di tempat tujuan mereka.
Memang menakjubkan untuk melihat ke belakang dan mengamati bagaimana pelbagai peristiwa yang kelihatannya tanpa arti mempengaruhi alur sejarah sesudahnya. Pelayaran dari Troas ke Makedonia hanya menempuh jarak sekitar 241 kilometer dan hanya perlu waktu dua hari, namun alur sejarah manusia selamanya dirubah. Jika perjalanan ini (atau yang seperti ini) belum dilakukan, maka sekarang ini gereja-gereja di dunia belahan Timur kemungkinan akan mengutus para misionaris ke dunia belahan Barat.
Esoknya, Paulus dan rombongannya tiba di "Neapolis" 11(ay. 11b). Neapolis berfungsi sebagai pelabuhan laut bagi kota Filipi, yang menjorok ke daratan sejauh 14 atau 16 kilometer. Neapolis ini dilalui oleh Jalan Egnatius 12yang terkenal itu, yaitu jalan besar utama Romawi yang membentang dari Laut Adriatik13melewati Neapolis hingga ke Bisantium.14Para misionaris itu tidak membuang-buang waktu untuk segera menyusuri jalan besar terkenal itu dan berangkat ke Filipi15di sebelah barat barat-laut. Mereka tentunya telah mendaki punggung bukit di sebelah utara Neapolis dan kemudian jalan menurun ke dataran Filipi (ay. 12a).
Karena orang yang dalam penglihatan itu hanya berkata "Menyebranglah ke Makedonia," mengapakah Paulus dan yang lainnya pergi ke Filipi, bukannya ke beberapa bagian lain dari propinsi itu? Sudah tentu mereka itu bergantung kepada bimbingan Tuhan. Kapal pertama yang mereka temukan akan berlayar ke Makedonia malah berlayar ke Neapolis. Karena Makedonia membentang sampai ke barat Neapolis di sepanjang Jalan Egnatius, maka mereka mungkin menganggap hal ini sebagai suatu isyarat bahwa mereka harus mengambil jalan itu dan berangkat ke Makedonia, untuk menginjili kota-kota utama di sepanjang perjalanan mereka. Filipi adalah kota utama yang pertama.
Oleh Lukas, Filipi digambarkan sebagai "kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma" (ay. 12a). Para pakar tidak sepakat terhadap makna ungkapan "kota pertama (atau utama)." 16 Ungkapan itu tidak dapat diartikan ibu kota Makedonia, sebab Tesalonika adalah ibu kota bagi keseluruhan propinsi itu. Ungkapan itu bahkan tidak dapat diartikan ibu kota kecamatan dimana Filipi berlokasi, sebab kehormatan itu dipegang oleh Amphipolis. Kemungkinan, Lukas hanya sekedar memaksudkan bahwa Filipi itu, kurang lebih, merupakan kota penting di wilayah dimana kota itu terletak.17
Yang lebih penting bagi pelajaran kita adalah ungkapan "perantauan orang [koloni] Roma."18Di dalam Kitab Kisah ada enam kota yang disebut sebagai koloni orang Romawi. 19Namun satu-satunya yang dirancang seperti koloni adalah Filipi. Saya ragu bahwa ini terjadi dengan tidak sengaja. Saya percaya perkataan itu menjadi kunci bagi teka-teki mengapa Allah tidak mengizinkan Paulus menginjil di Asia pada waktu itu, melainkan bersikeras agar ia datang ke Makedonia.
Koloni orang Romawi memiliki banyak keistimewaan. Di antara pelbagai keuntungan itu, penduduk di situ boleh mengatur diri sendiri dan tidak harus membayar pajak kepada Roma. Koloni Romawi, secara tidak langsung, merupakan potongan kota Roma yang dipindahkan ke tanah asing (ay. 21).20Penduduknya mengenakan pakaian Romawi, berbahasa Latin ketimbang Yunani, menjalankan adat-istiadat Romawi, dan benar-benar sangat patriotis (ay. 20, 21). Dalam beberapa hal, koloni Romawi bahkan lebih Romawi dari pada kota Roma itu sendiri.21Di Filipi, Paulus terbenam dalam kebudayaan Romawi dan dalam suasana yang belum pernah ia alami sebelumnya.22
Keberhasilan Paulus di lingkungan yang bukan main Romawinya ini, kemungkinan telah menanamkan dalam benaknya gagasan untuk menginjili Roma. Sebelumnya, Paulus telah merasa puas dapat memberitakan injil di pelbagai kota utama dan membiarkan Firman itu menyebar dari kota-kota itu ke daerah sekitarnya. Pada titik tertentu, ia akhirnya menyadari bahwa jika pekerjaan Tuhan dapat berdiri kokoh di Roma, maka injil itu bukan hanya menyebar beberapa ratus kilometer ke segala arah, melainkan ke seluruh wilayah kekaisaran! Oleh sebab itu, ia membuat rencana untuk pergi ke Roma (Roma 1:9-13; 15:22-29). Kemungkinan, keinginan dia untuk pergi ke Roma berawal di Filipi. Mungkin itulah sebabnya Allah bersikeras agar Paulus pergi ke situ. Secara pribadi, saya yakin bahwa Panggilan Makedonia adalah lebih dari sekedar suatu panggilan dari suatu propinsi Romawi; saya percaya itu merupakan jeritan minta tolong dari dunia yang sesat dalam dosa!
Untuk sejenak, amatilah Paulus, Silas, Lukas, dan Timotius ketika mereka berangkat ke Filipi lewat Jalan Egnatius. Cobalah membayangakan tantangan yang mereka akan hadapi di koloni Romawi itu. Pertimbangkan juga kemungkinan bahwa dalam rencana Allah, Filipi mewakili tantangan yang bahkan lebih besar untuk menjangkau Kekaisaran Romawi secara keseluruhan!
TFTWMS: Kis 16:12 - Seorang Mualaf Seorang Mualaf (Kis 16:12b-15)
Akhir ayat 12 mengatakan bahwa para misionaris itu tinggal di Filipi "untuk beberapa hari." Kita tidak tahu ...
Seorang Mualaf (Kis 16:12b-15)
Akhir ayat 12 mengatakan bahwa para misionaris itu tinggal di Filipi "untuk beberapa hari." Kita tidak tahu berapa lama itu, namun selama waktu itu Paulus dan yang lainnya mendirikan satu gereja yang menjadi favorit Paulus—jemaat yang ia mungkin merasa lebih dekat daripada jemaat mana saja lainnya.23
Jemaat itu berawal dengan cara yang tidak menguntungkan. Sejauh yang kita ketahui, Filipi tidak memiliki sinagoga.24Oleh sebab itu, Paulus, tidak dapat memulai pekerjaannya dengan masuk ke dalam sinagoga seperti yang biasanya ia lakukan.25Ketika Hari Sabat pertama datang, Lukas mencatat: " ... kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi" (ay. 13a). Selama masa Pembuangan, ketika orang-orang Yahudi tidak bisa pergi ke Bait Allah, mereka membentuk kebiasaan berkumpul di tepi sungai terdekat untuk berdoa (Mazmur 137:1; Ezra 8:15, 21)—mungkin agar sungai itu dapat dipakai untuk upacara pembasuhan. Satu sungai bernama Gangites26 terletak dekat Filipi, sekitar dua kilometer arah barat gerbang kota. Paulus dan yang lainnya berangkat ke arah situ untuk melihat apakah mereka dapat menemukan orang-orang yang percaya kepada Allah sejati.27
Ketika mereka tiba di tepi sungai itu, mereka menemukan beberapa perempuan yang sedang berkumpul untuk berdoa. 28Lukas tidak mengatakan apakah mereka itu orang Yahudi, mualaf Yahudi, atau orang yang takut kepada Allah; kemungkinan mereka itu adalah orang yang takut kepada Allah.29Saya tidak tahu, apakah para misionaris itu kecewa atau tidak karena tak seorang laki-laki pun berada di situ. Lukas semata-mata melaporkan, "Setelah duduk,30kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ" (ay. 13b).31Patut untuk dicatat bahwa seorang laki-laki dari Makedonia memanggil para misionaris itu, tetapi orang yang pertama kali mereka kristenkan adalah kaum perempuan .
Gereja di Filipi bukan satu-satunya jemaat yang dimulai oleh kaum perempuan yang takut kepada Allah. Di seluruh dunia, ratusan jemaat terwujud karena pengaruh dan kepedulian kaum perempuan yang saleh. Saya belum tahu ada jemaat mana saja yang dapat bertahan lama tanpa dukungan yang terus-menerus dari kaum perempuannya. Dalam rencana Allah, kaum perempuan memang tidak untuk mengisi mimbar, namun jangan meremehkan dukungan mereka yang sangat penting itu.
Di antara para perempuan itu ada "seorang ... yang bernama Lidia32turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu 33dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah" (ay. 14a). Lidia adalah seorang perempuan bisnis34yang telah datang dari Tiatira untuk menjual barang-barangnya. Tiatira adalah kota di seberang Laut Aegea di propinsi Asia, 35Romawi (belakangan, Tiatira menjadi tempat salah satu dari tujuh gereja di Asia [Wahyu 1:11; 2:18-29]). Kita bisa melihat adanya sentuhan ironis dalam fakta ini bahwa setelah Paulus tidak diizinkan pergi ke Asia, orang pertama yang ia kristenkan di Filipi berasal dari Asia.
Lidia adalah "seorang penjual kain ungu." Pewarna warna ungu disaring tetes demi tetes dari suatu varitas kerang yang tak dikenal36dan mahalnya tak terkatakan. Hanya para raja dan orang-orang yang sangat kaya yang sanggup memakai "jubah ungu" (Lukas 16:19). Hal ini menunjukkan, ditambah pelbagai fakta bahwa Lidia memiliki rumah besar37dan kemungkinan punya banyak pelayan (ay. 15), bahwa Tuhan telah memberkati dia secara materi. Yang lebih penting adalah fakta ini bahwa ia adalah seorang penyembah Allah."38Bagi dia, ibadah jelas lebih berarti daripada bisnisnya. Di Filipi, Hari Sabat bukanlah hari libur yang sakral; hari itu seperti hari-hari lain untuk mencari denarius atau uang.39Dengan menyembah Allah artinya Lidia bersedia menutup tokonya, 40memberi pesaingnya keuntungan.
Bagaimanapun, fakta yang paling penting tentang Lidia adalah bahwa ia bersedia mendengarkan dan belajar ketika kebenaran Allah diketengahkan. Dalam beberapa segi, Lidia merupakan padanan feminim bagi Kornelius yang "tulus hati dan takut akan Allah," yang memberitahu Petrus, "Kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu" (10:22, 33). Lukas mengatakan bahwa ia "mendengarkan; dan Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus"41(ay. 14b). Kita harus berhenti sejenak untuk mengomentari perkataan "Tuhan membuka hatinya." Ungkapan ini adalah unik berkaitan dengan perubahan hidup Lidia; dalam kasus perubahan hidup lainnya tidak pernah dikatakan bahwa Tuhan membuka hati para pendengar. Apakah pentingnya ungkapan ini?
Ayat 14 selama ini digunakan oleh kelompok Calvinis42untuk "membuktikan" doktrin mereka tentang "karya langsung Roh Kudus" di hati para orang berdosa. Mereka percaya bahwa manusia dilahirkan dalam dosa,43tidak sanggup menjawab dengan cara apa saja terhadap panggilan injil sampai Roh Kudus melakukan mujizat di hatinya. Bagaimanapun, perhatikanlah bahwa Lidia sanggup mendengarkan 44Paulus dengan sungguh-sungguh sebelum hatinya dibuka; nas ini tidak mengajarkan doktrin kelompok Calvinis. Oleh sebab itu, kita bertanya kembali, Apakah pentingnya ungkapan ini?
Lukas memang biasa menekankan bahwa Allah melakukan sesuatu ketika, pada kenyataannya, Ia melakukannya melalui suatu perantara. Sebagai contoh, ketika Paulus dan Barnabas kembali dari perjalanan pertama, mereka melapor kepada gereja di Antiokhia "segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman" (14:27).45Pertama-tama perhatikalah perkataan "segala sesuatu yang Allah lakukan." Kemudian perhatikanlah perantara yang digunakan: "dengan perantaraan mereka." Allah mengkristenkan banyak orang non-Yahudi—namun Ia melakukannya melalui pemberitaan Paulus dan Barnabas.46
Dari teks ini tampak jelas bahwa Allah membuka hati Lidia melalui pemberitaan injil: Lidia "mendengarkan; ... apa yang dikatakan oleh Paulus" (ay. 14b; huruf miring oleh saya). Dalam perubahan hidup Lidia, Panggilan Makedonia berfungsi dengan tujuan yang sama dengan nPengarahan Roh terhadap perubahan hidup sida-sida dan Penglihatan terhadap perubahan hidup Kornelius: yaitu mempertemukan pendosa dan penginjil bersama-sama (Roma 1:16, 22; 10:13-17; Efesus 6:17; Ibrani 4:12; Yakobus 1:21). 47R.C.H. Lenski menyatakan, "Tuhan memang membuka hati itu, namun tangan yang dengannya ia mengangkat palang pintu dan mendorong daun pintu itu adalah Firman ... dan pintu itu terbuka saat kita memperhatikan, ..."48Allah tidak melakukan apapun terhadap Lidia sebagaimana Ia juga tidak melakukannya untuk semua orang berdosa lainnya dalam pelbagai kasus perubahan hidup yang telah kita pelajari. "... Allah tidak membedakan orang" (10:34). Lidia diselamatkan tepat seperti yang lainnya diselamatkan dalam kitab Kisah ini: Ia mendengarkan Firman, Firman itu menjamah hatinya (simak 2:37), lalu timbul iman, dan disusul oleh ketaatan.
Namun ini masih belum menjelaskan mengapa Lukas memilih ungkapan "Tuhan membuka hatinya" ketimbang menyatakan bahwa Lidia digerakkan oleh Firman. Izinkan saya mengusulkan bahwa Lukas memakai istilah ini sebab ia melihat adanya tangan Allah dalam segala hal yang telah terjadi: Allahlah yang mencegah mereka untuk pergi ke Asia atau Bitinia. Allahlah yang memberi mereka penglihatan di Troas. Selanjutnya, penyediaan Allah telah membawa mereka kepada orang-orang yang punya hati mau menerima injil di pinggiran sungai, dan Roh-Nya telah mengilhamkan pemberitaan mereka. Bukan Paulus, Silas, Lukas, atau Timotius yang membuka hati Lidia; Allah saja yang patut menerima pujian itu! Jangan pernah lupakan: Kita bisa saja menanam dan menyiram, namun hanya Allah yang menumbuhkan (1 Korintus 3:6)!
Ketika hati Lidia terbuka, ia menjawab "apa yang dikatakan oleh Paulus" (ay. 14b). Ayat 15 menulis bahwa ia dan seisi rumahnya dibaptis. Ini kemungkinan menunjukkan bahwa sebagian besar, jika tidak semuanya, dari perempuan-perempuan lainnya yang hadir di tepi sungai itu merupakan bagian dari seisi rumahnya— kemungkinan pelayan-pelayannya. Air untuk penyelaman sudah siap di depan mata, dan sudah pasti mereka segera turun ke sungai untuk dibaptis ke dalam Kristus.49
Selama bertahun-tahun, saya telah melihat banyak gambaran tentang penyelaman Lidia dan seisi rumahnya. Gambaran itu selalu tentang suatu sungai yang lebar dan tenang dengan latar belakang pedusunan. Sebagai orang yang pernah berdiri di tepi sungai Gangites, saya dapat memberitahu Anda bahwa sungai itu sempit, dalam, deras, dan berisik,50dengan pohon-pohon yang tumbuh dengan lebatnya menggelayut di kedua sisi aliran air itu.
Sebelum kita meningalkan tepi sungai itu, saya harus mengatakan satu kata tentang ungkapan "dan seisi rumahnya." Dalam Perjanjian Baru tercatat ada empat "baptisan seisi rumah": Kornelius dan seisi rumahnya (10:24, 48), Lidia dan seisi rumahnya (16:15), penjaga penjara dan seisi rumahnya (16:31-34), dan orang seisi rumah Stefanus (1Korintus 1:16; lihat juga Kisah 18:8).
"Baptisan seisi rumah" ini dipakai sebagai satu "bukti" oleh mereka yang mencoba membenarkan baptisan bayi dengan Kitab Suci. Mereka menalar bahwa "paling tidak tentunya terdapat seorang bayi dalam salah satu anggota seisi rumah itu." Bagaimanapun, dalam tiga dari empat kasus itu, teks itu menegaskan bahwa semua orang di dalam rumah tangga itu sudah cukup dewasa untuk menjawab secara pribadi terhadap pemberitaan injil (10:33, 43, 44, 46-48; 16:34; 1Korintus 16:15). Ini mementahkan baptisan seisi rumah Lidia sebagai "bukti" utama mereka.
Apakah baptisan seisi rumah Lidia membuktikan bahwa anak-anak bayi harus dibaptis? Pertimbangkanlah dugaan-dugaan mereka yang menemukan seorang bayi di antara orang-orang yang dibaptis pada hari itu: (1) Mereka menduga Lidia menikah atau pernah menikah.51 (2) Mereka menduga bahwa ia memiliki anak-anak kecil. (3) Mereka menduga bahwa setidaknya salah satu dari anak-anaknya itu masih bayi. (4) Mereka menduga bahwa Lukas menyertakan bayi itu dalam ungkapan "seisi rumah" dan bayi itu ikut diselamkan meskipun ada fakta bahwa di tempat lain Lukas menekankan bahwa orang harus percaya sebelum dibaptis (2:37, 38; 8:36-38). Izinkan saya memberi tiga dugaan saja dan saya dapat "buktikan" bahwa atas adalah bawah, di sini adalah di situ, dan bulan terbuat dari keju hijau. Namun itu bukan cara menemukan kebenaran. Teks itu sendiri tidak memberi alasan sama sekali untuk mempercayai bahwa seorang bayi ikut diselamkan pada hari itu di sungai Gangites.
Kualitas watak Lidia yang terakhir harus dicatat: Ia suka memberi tumpangan (Roma 12:13; 1Petrus 4:9). Kita baca, "Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: ‘Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku’" (ay. 15a). Paulus kemungkinan diliputi oleh perasaan yang campur aduk untuk menerima undangan itu. Pada satu sisi, tinggal di sebuah rumah orang Kristen akan sangat lebih disukai daripada menginap di rumah orang penyembah berhala. Pada sisi lainnya, timbul pertanyaan kepatutan: Bagaimana kelihatannya jika empat laki-laki tinggal di satu rumah yang penuh dengan perempuan? Bagaimanapun, Lidia tidak mau menerima jawaban "tidak." Lukas mengatakan, "Ia mendesak" (ay. 15b). Untuk persinggahan Paulus selanjutnya di Filipi, rumah Lidia dijadikan pangkalan operasinya (16:40).
TEKS DITERAPKAN
Kita semua menghadapi keputusan yang sulit: Apa yang harus kita lakukan dengan kehidupan kita? Haruskah kita menikah? Jika kita menikah, siapakah yang harus kita nikahi? Dimanakah kita harus tinggal? Anda dapat menambahkan sendiri daftar ini. Di zaman kini Allah tidak akan memberi kita penglihatan di malam hari seperti yang Ia berikan kepada Paulus, namun Ia masih memanggil kita—melalui Firman-Nya, melalui pintu-pintu yang dibuka dan ditutup pada saatnya, dan melalui nasihat para sahabat yang saleh. Kita baca, "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya" (Mazmur 37:23). "Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu" (Amsal 3:6). Jika kita ingin mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita, teks kita menyatakan bahwa kita harus menjawab dalam cara-cara tertentu:
(1) Siap Sedia . Kita harus siap sedia—siap untuk segera merespon panggilan Allah. Setelah Paulus melihat penglihatan itu, Lukas berkata, "... segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana" (ay. 10; huruf miring oleh saya). Jika Anda ingin mengetahui rencana khusus Allah bagi hidup Anda, Anda harus siap menjawab saat itu juga ketika Ia memanggil.
(2) Bersikap luwes. Selanjutnya, kita harus bersikap luwes—pahamilah bahwa segala tujuan dan rencana Allah mungkin tidak harus selalu siap untuk dilihat. Paulus berusaha pergi ke selatan, dan Allah menghentikan dia; ia berusaha pergi ke utara, dan Allah merintangi jalannya. Sudah tentu Paulus dan rombongannya itu merasa bingung terhadap apa yang Allah mau mereka lakukan. Bahkan ketika mereka akhirnya mencapai Filipi, tempat yang biasa Paulus pakai untuk memulai pemberitaan— sinagoga— tidak tersedia. Mereka baru mengerti mengapa mereka berada di situ setelah mereka menemukan kaum perempuan di tepi sungai. Begitu juga halnya, selagi Anda berjuang untuk menemukan kehendak Allah bagi hidup Anda, rencana Allah bagi Anda mungkin tidak selalu siap untuk dilihat. Anda perlu bersikap luwes dalam pemikiran Anda—dan jangan patah-arang jika dalam memberi Anda jawaban Allah tidak tergesa-gesa sebagaimana Anda mencari jawaban.
(3) Bergeraklah . Daripada menunggu kesempatan, kita harus menciptakan kesempatan. Pada suatu waktu, Paulus dan teman-teman sekerjanya mungkin pernah duduk-duduk dan menunggu "sampai Allah memutuskan untuk memberitahu kita apa yang Ia mau kita kerjakan." Sebaliknya, mereka selalu bergerak, mencari pelbagai kesempatan untuk melayani Dia.
(4) Rendah hatilah. Akhirnya, kita perlu rendah hati, percayalah jika kita menjawab secara positif panggilan Allah, maka Allah akan memberkati hidup kita. Rencana Paulus untuk perjalanan kedua berbeda dengan rencana Allah. Ketika rencana Allah menjadi jelas, ia menjawabnya secara positif—dan Allah memberkati pelbagai usahanya itu. Jiwa-jiwa diselamatkan, dan benua baru terbuka bagi injil. Begitu juga halnya, beberapa dari kita mungkin punya masa sulit untuk mengenali jawaban Allah, sebab jawaban itu tidak seperti yang kita pikir akan terjadi. Kita perlu cukup rendah hati untuk menerima jawaban Allah— jawablah secara positif begitu kita mengerti kehendak-Nya. Jika Anda mau melakukannya, saya yakinkan Anda bahwa akhirnya Allah akan memberkati hidup Anda!
TFTWMS: Kis 16:13-40 - 1 Merubah Kehidupan Dengan Pertolongan Allah 1 MERUBAH KEHIDUPAN DENGAN PERTOLONGAN ALLAH (Kis 16:13-40)
Ketika belakangan Paulus mengacukan pekerjaannya di Filipi, ia menyebutnya "baru mul...
1 MERUBAH KEHIDUPAN DENGAN PERTOLONGAN ALLAH (Kis 16:13-40)
Ketika belakangan Paulus mengacukan pekerjaannya di Filipi, ia menyebutnya "baru mulai mengabarkan injil" (Filipi 4:15); ketika Paulus menyebrangi Laut Aegea, ia mengira hal itu sebagai awal yang menyegarkan.1Tahap baru pekerjaan Paulus dalam Kitab Kisah ini dirayakan bukan dengan satu saja, tetapi dengan dua kisah perubahan hidup. Dua kisah ini bisa dianggap sebagai "perubahan hidup penghubung" yang membuka satu benua baru. Kita telah mempelajari salah satunya dalam pelajaran kita sebelumnya: perubahan hidup Lidia. Kini kita akan mempelajari bagian yang kedua: perubahan hidup seorang kepala penjara Romawi. Kita juga akan melihat bahwa di antara dua kisah itu terdapat kisah individu lain yang hidupnya dirubah untuk selamanya.
Untuk menolong Anda menghargai tujuan pelajaran ini, bayangkanlah dalam pikiran Anda apa yang Anda anggap sebagai "prospek sempurna" untuk injil. Jika Anda sedang mencari seseorang untuk diajar, yang seperti apakah sifat-sifat orang itu? Mungkin Anda akan berpikir tentang beberapa individu tertentu yang Anda harap bisa dibawa kepada Kristus. Seberapa dekatkah "prospek sempurna" itu menyerupai diri Anda? Kemungkinan "prospek ideal" Anda itu lebih menyerupai diri Anda sendiri. Ketika kita mencari seseorang yang dengannya kita membagi injil, kita cenderung mencari orang dari ras kita sendiri, dengan latar belakang pendidikan seperti kita, dengan tingkat sosial seperti kita, dengan status perkawinan seperti kita. Kita merasa nyaman dengan orang-orang seperti itu.
Pelajaran ini menantang kita untuk memperluas visi penginjilan kita dengan melihat potensi yang ada pada semua orang. Kisah 16 menegaskan bahwa injil adalah untuk semua orang dan dengan pertolongan Allah, kehidupan siapa saja dapat dirubah—apapun latar belakang dari laki-laki atau perempuan itu.
TFTWMS: Kis 16:13-15 - Perempuan Pengusaha Yang Pantang Menyerah PEREMPUAN PENGUSAHA YANG PANTANG MENYERAH (Kis 16:13-15)
Dalam pelajaran sebelumnya, kita sudah melihat injil merubah kehidupan perempuan bisnis yang...
PEREMPUAN PENGUSAHA YANG PANTANG MENYERAH (Kis 16:13-15)
Dalam pelajaran sebelumnya, kita sudah melihat injil merubah kehidupan perempuan bisnis yang sukses yang bernama Lidia. Saya menyebut dia "perempuan bisnis yang pantang menyerah" sebab, ketika ia menawarkan penginapan kepada Paulus, Silas, Timotius, dan Lukas, ia tidak mau menerima jawaban "tidak." Ia adalah orang yang mandiri dan berkemauan keras. Jenis barang dagangan yang ia jual (pakaian ungu mewah) ditambah dengan keadaan ekonominya (rumah besar dan beberapa pelayan) menunjukkan bahwa di Filipi ia adalah wakil dari kelas sosial yang lebih tinggi. Bagaimanapun, tidak lama kemudian di Filipi ini Paulus beranjak dari skala sosial tingkat atas ke skala sosial tingkat bawah.
TFTWMS: Kis 16:16-22 - Hamba Setan Yang Mengganggu HAMBA SETAN YANG MENGGANGGU (Kis 16:16-22)
Dalam 16:12 Lukas menulis, "... Di kota itu kami tinggal beberapa hari." Selama waktu itu, Paulu...
HAMBA SETAN YANG MENGGANGGU (Kis 16:16-22)
Dalam 16:12 Lukas menulis, "... Di kota itu kami tinggal beberapa hari." Selama waktu itu, Paulus dan yang lainnya berhasil mengkristenkan banyak orang (ay. 40) dan mendirikan satu jemaat (Filipi 1:1). Bagaimanapun, dalam 16:16-22, Lukas dengan segera beralih kepada satu peristiwa yang terjadinya hampir di akhir pekerjaan pertama Paulus di Filipi. Ayat 16 berkata,
"Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu2dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar."
"Tempat sembahyang" ini kemungkinan mengacu kepada tepian Sungai Gangites (16:13), dimana mereka bertemu dengan Lidia dan perempuan-perempuan lainnya. Mungkin mereka pergi ke situ untuk berdoa; mungkin mereka pergi ke situ untuk mencari tahu kalau-kalau mereka dapat menemukan orang lain yang berhati tulus. Ketika mereka sedang dalam perjalanan itu, mereka bertemu dengan "seorang hamba perempuan." Beranjak dari kisah Lidia ke kisah hamba perempuan adalah beranjak dari kelas sosial tingkat atas ke kelas sosial tingkat rendah. Hamba tidak dianggap sebagai manusia; hamba adalah barang kepunyaan—seperti motor Anda, perabot rumah Anda, perkakas Anda.
Hamba perempuan ini memiliki "roh tenung." Teks Yunani secara harfiah menulis "roh python."3Dalam cerita rakyat Yunani, dewa Apollo membunuh python. Dan roh python itu kemudian menguasai perempuan peramal di Delphi. Akibatnya, ketika orang percaya bahwa seorang wanita memiliki kuasa yang mirip dengan peramal dari Delphi itu, mereka berkata bahwa perempuan itu memiliki "roh python."4Pemakaian ungkapan ini oleh Lukas bukan berarti ia percaya kepada kisah takhyul itu; ia hanya sekedar memakai bahasa yang sesuai. Perempuan malang itu memiliki roh jahat, seperti yang pernah kita baca sebelumnya dalam Kisah 5:16 dan 8:7;5ia dikuasai oleh setan.6Kelihatannya, secara naluri setan mengetahui beberapa fakta yang tidak diketahui manusia fana,7dan pengetahuan yang tidak lumrah ini membuat orang banyak terkesan. Demikianlah, perempuan yang dikuasai setan itu "dengan tenungan-tenungannya" dapat memberikan "penghasilan besar" bagi para tuannya.
Meskipun penyebaran agama Kristen tanpa kecuali telah banyak menyapu bersih pelbagai keyakinan yang tak masuk akal,8namun kita telah menyaksikan kebangkitan ketakhyulan dalam tahun-tahun terakhir ini. Para peramal, pembaca gurat tangan, penujum bola kristal, penafsir zodiak, cenayang, paranormal palsu, dan orang-orang yang disebut "channeler" 9semakin bertambah-tambah—dan mereka semua memangsa orang-orang yang bodoh dan tidak waspada. Tak perlu dikatakan lagi, orang Kristen yang menjauhi orang-orang seperti itu akan mendorong yang lainnya melakukan hal yang sama.
Ketika para misionaris itu bertemu dengan perempuan yang memiliki roh tenung, kelihatannya mereka berusaha untuk mengabaikan dia. Namun perempuan itu tidak mau diabaikan. Ia mengikuti mereka "sambil berseru, 'Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan'" (ay. 17). Kata-kata perempuan itu mengingatkan kita kepada setan di Gerasa yang memanggil Yesus "Anak Allah Yang Mahatinggi" (Markus 5:7). Setan yang menguasai hamba perempuan itu sudah mengetahui siapakah para misionaris itu dan tujuan mereka berada di Filipi. 10Yakobus berkata bahwa "setan-setanpun ... percaya ... dan mereka gemetar" (Yakobus 2:19).
Setiap hari, kemana saja Paulus dan rombongannya pergi, hamba perempuan ini ada di situ, dengan keras berseru kepada orang banyak: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi." Lukas mengatakan bahwa "hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya" (Kisah 16:18a). Akhirnya, Paulus tidak tahan lagi. "Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi 11akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: 'Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.' Seketika itu juga keluarlah roh itu" (ay. 18b).
Nas ini menimbulkan dua pertanyaan: (1) Mengapakah Paulus merasa terganggu ketika hamba perempuan itu mengatakan kebenaran? Sudah jelas Paulus tidak mau mengesankan bahwa para misionaris itu punya persekutuan dengan orang yang dikuasai setan.12Kesan seperti itu akan menguntungkan citra orang itu tetapi akan merugikan citra mereka. (2) Jika begitu halnya, mengapakah Paulus menunggu begitu lama untuk mengusir setan dari hamba perempuan itu? Kemungkinan ia perlu mengantisipasi pelbagai akibatnya (ay. 19). Hamba perempuan itu merupakan harta yang berharga. Jika ia mengusir setan itu di depan mata pemiliknya, maka ia akan menghancurkan harta yang berharga itu.13
Apapun proses pemikiran Paulus, ia akhirnya jatuh iba kepada dia. Dalam nama Yesus ia memerintahkan roh jahat itu meninggalkan dia—dan itu terjadi "seketika itu juga." Dapatkah Anda membayangkan perasaan hamba perempuan itu? Selama bertahun-tahun, ia menjadi tawanan roh kegelapan; kini ia bebas! Selama bertahun-tahun, pikirannya dijadikan lapangan bermain kejahatan; kini pikirannya waras kembali (Markus 5:15)! Seandainya bisa, saya ingin tahu apa yang terjadi atas dirinya. Saya suka membayangkan bahwa setelah itu ia bertindak berdasarkan kebenaran yang telah ia ucapkan sebelumnya dan menjadi orang Kristen. Bagaimanapun, Lukas segera mengalihkan perhatian kita dari dia kepada tuan-tuannya (ay. 19). Namun begitu, kita telah melihat perubahan yang terjadi dalam kehidupan hamba perempuan itu.
Ayat 19 berawal dengan, "Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, ...." Di sini Lukas bermain kata-kata: Dalam teks aslinya, kata dalam ayat 18 yang diterjemahkan "keluar" dipakai juga dalam ayat 19 dimana kata itu diterjemahkan "lenyap." Secara harfiah Lukas berkata bahwa ketika roh jahat itu pergi, keuntungan merekapun pergi. Jika Anda ingin membuat seseorang menjadi musuh Anda, matikanlah asap dapurnya.
Para pemilik budak perempuan itu "menangkap Paulus dan Silas,14lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa"15(ay. 19b). Yang disebut "pasar" adalah alun-alun kota, suatu ruang besar berhamparan batu yang dikelilingi pilar-pilar besar, bangunan-bangunan berpualam, toko-toko, dan kuil-kuil.16Bangsa Yunani menyebutnya "agora,"17bangsa Romawi menyebutnya "forum." Pada satu sisi terdapat podium pualam besar yang dipakai untuk berpidato dan pelbagai upacara. Pada kesempatan ini, podium itu berfungsi sebagai kursi pengadilan.18
"Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu"19(ay. 20a), para pemilik hamba perempuan itu tidak berkata apa-apa tentang alasan sebenarnya bagi penahanan warga kota Paulus dan Silas: yaitu lenyapnya sumber keuangan mereka. Sebaliknya mereka berkata: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya" (ay. 20b, 21). Para penuduh Paulus dan Silas "[telah] menarik tiga pemicu emosional yang efektif: (1) Anti-Semit20('mereka orang Yahudi'), (2) tata susila dan tata tertib21('orang-orang ini mengacau kota kita'), dan (3) nasionalisme22 ('mereka mengajarkan adat istiadat non-Romawi')."23
Pengadilan di pasar selalu menarik perhatian orang banyak. 24Pelbagai tuduhan itu telah diperhitungkan dengan maksud untuk menghasut para pendengar dan isi tuduhan-tuduhan itu sendiri memiliki akibat yang diinginkan. "Juga orang banyak bangkit menentang mereka [Paulus dan Silas]" (ay. 22a). Untuk menenteramkan orang banyak, mungkin untuk menghindari terjadinya kerusuhan, "pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka [Paulus dan Silas] dan mendera mereka" (ay. 22b).
Penderaan itu dilaksanakan oleh mereka yang disebut "pejabat-pejabat" di ayat 35 dan 38.25Kata "pejabat-pejabat" adalah terjemahan kata Yunani yang arti harfiahnya "para pembawa batang kayu."26Orang-orang ini disertai oleh para hakim dan mereka membawa seikat batang kayu yang diikat dengan tali merah. Batang-batang kayu ini tebalnya kira-kira seibu jari. Di tengah-tengah ikatan batang kayu itu terdapat sebuah kapak.27
Ikatan kayu itu secara simbolis berfungsi sebagai lambang otoritas Romawi, dan secara praktis sebagai sarana untuk melaksanakan keadilan Romawi dengan seketika. Selama bertahun-tahun lambang ini dapat dilihat di bagian belakang koin picisan28Amerika.
Dalam penderaan Romawi, pakaian orang yang akan dihukum biasanya dikoyak terlebih dahulu. Yang didera selalu bagian punggung; seringkali korban penderaan itu didera sampai pakaiannya lepas semua dan dipukuli dengan batang-batang kayu dari kepala hingga kakinya. Penderaan Yahudi dibatasi sampai 39 pukulan (2Korintus 11:24); jumlah pukulan dalam penderaan Romawi diserahkan kepada kebijaksanaan petugas pelaksana. Lukas semata-mata hanya mengatakan bahwa "mereka [Paulus dan Silas] berkali-kali didera" (ay. 23).
Harus pula dicatat bahwa mendera seorang warganegara Romawi tidaklah dibenarkan. Cicero berkata, "membelenggu seorang warganegara Romawi adalah perbuatan tak senonoh, mengutuki dia adalah perbuatan jahat, menghukum mati dia adalah hampir sama dengan membunuh sanak keluarga."29Lalu, mengapakah Paulus dan Silas tidak memberitahu para penguasa itu bahwa mereka adalah warganegara Romawi (16:37) sehingga bisa terhindar dari aniaya itu? Mungkin mereka sudah mencoba, namun para penguasa itu tidak bisa mendengar suara mereka; apalagi, keadaan saat itu sedang kacau.30
Tandailah penderaan ini; penderaan ini memiliki makna khusus, sebab penderaan ini merupakan penganiayaan yang pertama kali yang dilakukan oleh bangsa non-Yahudi terhadap orang Kristen.
TFTWMS: Kis 16:23-40 - Kepala Penjara Romawi Yang Tidak Bertuhan KEPALA PENJARA ROMAWI YANG TIDAK BERTUHAN (Kis 16:23-40)
Penjara (ay. 23, 24)
Setelah "mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam ...
KEPALA PENJARA ROMAWI YANG TIDAK BERTUHAN (Kis 16:23-40)
Penjara (ay. 23, 24)
Setelah "mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh" (ay. 23). Di sini, dalam pasal 16, kita diperkenalkan kepada orang ketiga yang hidupnya dirubah oleh Tuhan. Kebiasaan Roma adalah mengirim para pensiunan tentara untuk menghuni koloni-koloninya, jadi beberapa orang berspekulasi bahwa kepala penjara ini adalah veteran tentara Romawi. Ia mewakili kelas menengah yang mapan di Filipi. Saya menyebut dia "kepala penjara Romawi yang tak bertuhan," sebab tidak ada bukti bahwa ia punya minat terhadap hal-hal rohani sebelum ia disadarkan oleh sebuah gempa bumi.
Kepala penjara itu diperintahkan untuk "menjaga mereka [Paulus dan Silas] dengan sungguh-sungguh." Semangatnya yang berlebihan dalam melaksanakan tugas itu bisa menjadi petunjuk bahwa ia memiliki sentuhan sadis dalam sifatnya. "Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah" (ay. 24a). Di dalam ruang penjara yang paling tengah tidak ada udara segar dan cahaya; tempat itu untuk para penjahat yang paling keras dan berbahaya. Bayangkanlah suatu ruang bawah tanah untuk menyekap orang—gelap, lembab, kotor, dipenuhi tikus—maka Anda tidak akan terlalu salah. Bagaimanapun, kepala penjara itu masih belum puas dengan tindakan pengamanan itu. Ia juga "membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat" (ay. 24b). Orang-orang terhukum itu didudukkan di lantai, kaki mereka direntangkan sejauh yang bisa mereka lakukan, lalu kaki mereka itu dibelenggu dalam pasungan yang kuat. Pasungan kaki bukanlah alat yang sekedar untuk membatasi gerak; namun alat itu juga berfungsi sebagai alat penyiksa. Hal lain apapun yang kepala penjara itu pernah pelajari dalam keprajuritan, yang jelas ia belum belajar tentang kebaikan.
Paulus dan Silas duduk dalam kegelapan yang lembab, kaki mereka terkukung, rasa keram mulai menjalari kaki mereka, mereka bahkan tidak bisa tiduran celentang karena adanya luka-luka berdarah yang dalam di punggung mereka (ay. 33). Kegelisahan dan kesedihan menggores jiwa Paulus. Ia belakangan menulis tentang pengalamannya didera dengan batang kayu itu (2Korintus 11:2531) dan tentang penderitaannya dan penganiayaan di Filipi (1Tesalonika 2:2).
Perlahan-lahan, begitu perlahan-lahan, waktu merayap. Ketika tengah malam tiba, kepala penjara itu pergi tidur, tidurnya itu tidak terganggu oleh rasa penyesalan apapun juga atas penganiayaan terhadap para tawanannya.32Setelah apa yang tampaknya seperti penderitaan tanpa henti terhadap Paulus dan Silas itu terjadi, saat tengah malam pun akhirnya tiba.
Pujian (ay. 25)
Bagaimana jika yang dipenjarakan di dalam ruang tengah itu Anda dan saya, dengan punggung tercabik-cabik, dan kaki kita dipasung—apakah yang akan sudah kita lakukan di tengah malam itu? Menangis? Mengeluh? Lukas menulis, "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah"33(ay. 25a). Jangan kira bahwa Paulus dan Silas bernyanyi sebab tubuh mereka tidak sanggup lagi menjerit minta tolong. Mereka bernyanyi terlepas apapun keadaan mereka.34Setiap orang dapat menyanyikan pujian kepada Allah ketika segalanya berjalan baik; namun diperlukan iman yang teguh untuk menyanyikan puji-pujian kepada Allah ketika segala sesuatunya berlangsung buruk.35 Belakangan Paulus menantang umat Kristen di Efesus untuk bernyanyi "kepada Tuhan; ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu" (Efesus 5:19, 20; huruf miring oleh saya). Paulus telah memperlihatkan kualitas seperti itu di dalam sel penjara Filipi.
Lukas mencatat bahwa para tawanan yang lain "mendengarkan mereka" (ay. 25b). Para tawanan yang lain itu selama ini tentunya sudah mendengar pelbagai jeritan dan kutukan dari ruang penjara bagian tengah itu; sebelumnya mereka tidak pernah mendengar doa dan pujian.
Kuasa (ay. 26-30)
Konser tengah malam itu tiba-tiba saja terganggu ketika "terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah" (ay. 26a). Filipi memang terletak dalam wilayah lintasan gempa bumi.36Saya tidak tahu berapakah angka gempa bumi ini jika diukur dengan Skala Richter, namun gempa yang dapat menggoyahkan pondasi batu penjara itu pastilah benar-benar gempa yang "hebat." Gempa itu begitu kerasnya sehingga melepaskan daun-daun pintu dan meretakkan dinding-dinding, melepaskan pasak-pasak yang mengunci belenggu-belenggu para tawanan. "dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua" (ay. 26b). Gempa bumi ini bisa dan bisa juga bukan suatu gejala alam,37namun tak seorangpun dalam penjara itu akan meragukan bahwa gempa bumi itu dikirim dari sorga sebagai jawaban atas lagu-lagu pujian yang dinyanyikan di tengah malam itu.
Gempa itu mengejutkan kepala penjara itu dari tidur nyenyaknya. Ia segera berdiri tegak dan dalam cahaya yang suram ia dapat melihat pintu-pintu penjara itu sudah terbuka sedikit. "Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri" (ay. 27). Jika seseorang ditugasi menjaga seorang tawanan dan tawanan itu berhasil melarikan diri, hukum Romawi menetapkan bahwa orang yang diserahi tugas itu harus menanggung hukuman yang akan diterima oleh tawanan itu.38Kelihatannya, satu atau lebih dari para tawanan itu telah dijatuhi hukuman mati. Jika mereka berhasil melarikan diri, seperti dugaan kepala penjara itu, maka ia akan dihukum mati sebagai gantinya. Setelah memutuskan untuk menempuh apa yang ia anggap sebagai "jalan keluar terhormat," pengawas penjara itu pun bersiap untuk bunuh diri.
Pahamilah bahwa ini merupakan pandangan hidup orang penyembah berhala, bukan pandangan hidup alkitabiah. Bunuh diri tidak pernah menjadi "jalan keluar terhormat" bagi umat Allah. Para Psikolog memberitahu kita bahwa orang melakukan bunuh diri sebab mereka percaya bahwa setiap pintu bagi mereka sudah tertutup kecuali pintu kematian. Bagaimanapun, anak-anak Allah mengetahui bahwa seburuk apapun situasi mereka, Allah akan selalu menyediakan "jalan keluar" sehingga mereka "dapat menanggung" penderitaan mereka (1Korintus 10:13).
Ketika kepala penjara itu mengangkat pedangnya untuk dihujamkan ke dadanya, "Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!'" (ay. 28).39Kepala penjara itu tidak percaya. Ia "menyuruh membawa suluh,40 lalu berlari masuk" (ay. 29a) untuk melihatnya sendiri. Ia takjub, perkataan Paulus sungguh benar.41Naskah Roma mengatakan bahwa kepala penjara itu dengan cepat "mengamankan para tawanan lainnya." Lalu, "dengan gemetar [ketakutan]," ia berbalik kepada Paulus dan Silas dan tersungkur di hadapan mereka (ay. 29b). Jiwanya tergoncang lebih keras dibandingkan dengan ruang penjara itu sendiri. Ketika Paulus dan Silas diserahkan ke dalam pengawasannya, mereka itu dianggap sebagai gangguan kecil, penjahat kelas teri yang harus diberi pelajaran. Kini, pelbagai kejadian dramatis yang terjadi berturut-turut itu telah meyakinkan dia bahwa orang-orang ini dapat mengendalikan Kuasa yang lebih dahsyat daripada kuasa mana saja yang pernah ia ketahui.42
Ia "mengantar mereka ke luar" dari ruang penjara (ay. 30a), sepertinya mereka dibawa ke tempat kediamannya (ay. 32), dan bertanya, "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Perkataannya itu menimbulkan banyak pertanyaan: Sebagai contoh, sebenarnya apakah yang dimaksud oleh kepala penjara itu dengan perkataan "selamat"? Apakah ia cukup mengetahui tentang pengajaran kitab suci dalam hal pemakaian kata "diselamatkan" sebagaimana yang kita ketahui; atau apakah perkataannya itu hanya sekedar jeritan putus asa seorang penyembah berhala, yang takut kepada Kuasa yang berada di bawah perintah para misionaris itu, yang ingin diselamatkan dari segala akibat cara dia memperlakukan kedua orang itu?
Selanjutnya, jika kepala penjara itu kebetulan memiliki konsep keselamatan yang sebenarnya, mengapa ia beranggapan bahwa Paulus dan Silas dapat memberi dia jawaban? Sudahkah berita tentang pemberitaan mereka didengar oleh dia sebelumnya? Sudahkah orang-orang yang menyeret Paulus dan Silas ke penjara memberitahu dia bahwa hamba perempuan itu telah mengatakan bahwa kedua orang ini adalah "hamba Allah Yang Mahatinggi, [yang] memberitakan ... jalan kepada keselamatan" (ay. 17)? Sudahkah Paulus dan Silas mengatakan sesuatu kepada dia ketika ia sedang memasung kaki mereka? Apakah hanya secara naluri saja ia mengetahui bahwa kedua orang ini dapat menolong dia? Kita tidak bisa memberi jawaban yang pasti, namun yang berikut ini cukuplah jelas: penyembah berhala tak bertuhan ini batinnya sangat tergoncang. Ia telah berdiri di ambang maut, melihat kegelapannya yang sepekat tinta, dan apa yang ia telah lihat menakutkan dia! "Tuan-tuan," teriaknya, "apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Pemberitaan (ay. 31)
Apapun yang ia maksudkan dengan perkataan itu, perkataan itu menyediakan peluang sempurna bagi Paulus dan Silas. "Jawab mereka: 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu'" (ay. 31). Ketika berdiri di hadapan Sidang, Petrus telah menekankan bahwa keselamatan hanya terdapat dalam Yesus Kristus, "sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (4:12).
Jika kepala penjara itu harus diselamatkan, keselamatan itu harus melalui Yesus.
Kadang-kadang orang bertanya-tanya mengapakah kepala penjara itu tidak diberi jawaban yang sama yang oernah diberikan kepada orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta ketika mereka bertanya apa yang harus mereka perbuat (2:37): "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus" (2:38). Beberapa orang mungkin bertanya mengapa kepala penjara itu tidak diberi jawaban seperti yang pernah diberikan kepada Saulus sebagai respon atas pertanyaannya "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10): "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16). Lihatlah kembali jawaban yang diberikan kepada orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta dan kepada Saulus: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus" (2:38; huruf miring oleh saya); "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16; huruf miring oleh saya). Melakukan sesuatu dalam nama Yesus, atau menyeru nama Yesus, merupakan isyarat bahwa orang itu mengetahui siapa Yesus dan percaya kepada Yesus. Kepala penjara itu tidak punya pengetahuan seperti itu; ia tidak punya iman. Jika ia sudah diberitahu untuk melakukan sesuatu "dalam nama Kristus," seperti halnya orang buta itu, ia pasti akan sudah bertanya, "Siapakah Dia, ... supaya aku percaya kepada-Nya?" (Yohanes 9:36).
Pengampunan (ay. 32-34)
Paulus dan Silas dengan segera memperbaiki kekurangtahuan kepala penjara itu. "Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya" (ay. 32). "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17) "Firman Tuhan" itu kemungkinan mencakup "firman" tentang Allah sejati (ay. 34). Tentunya mencakup juga "firman" tentang Yesus dan salib. Bahwa hal itu mencakup juga "firman" tentang bagaimana mengambil manfaat dari pengorbanan Yesus, ditambah "firman" tentang cara hidup setelahnya, dapat dibuktikan dari ayat-ayat selanjutnya. "Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis"43(ay. 33). Fakta bahwa kepala penjara itu merespon dengan segera44merupakan bukti ketulusannya; fakta bahwa ia membasuh bilur-bilur mereka merupakan bukti penyesalannya; fakta bahwa ia dibaptis merupakan bukti penyerahan dirinya.
Kita tidak tahu dimanakah kepala penjara dan seisi rumahnya itu dibaptis. Bisa jadi mereka dibaptis di kolam air dekat situ, atau mereka mungkin pergi ke luar kota ke Sungai Gangites. 45Setelah pembaptisan itu, kepala penjara itu "membawa mereka [Paulus dan Silas] ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka.46Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah" (ay. 34). Dalam satu malam itu ia telah diselamatkan dua kali, pertama dari kematian jasmani dan sekarang dari kematian rohani! Selama ini jiwanya telah dipenjarakan jauh lebih ketat daripada jasmani Paulus dan Silas yang dipenjarakan dengan pasung di ruang penjara bagian tengah, namun sekarang ia bebas!
Simaklah bahwa kata "percaya" dalam ayat 34 dipakai dalam pengertian yang luas, mencakup respon kepala penjara itu secara keseluruhan. 47Ia sudah diberitahu bahwa jika ia percaya, ia dan seisi rumahnya akan diselamatkan (ay. 31). Ia sudah diajarkan Firman Allah. Setelah ia bertobat dan dibaptiskan, kemudian di situ ditekankan bahwa ia telah menjadi percaya kepada Allah.
Adalah hal biasa bagi para penginjil denominasi untuk mengutip pertanyaan kepala penjara dalam ayat 30, lalu jawaban di dalam ayat 31, dan berhenti di situ seakan-akan itulah akhir dari kisah tersebut. 48Sebagaimana dikatakan J.W. McGarvey, mereka "terlalu cepat meninggalkan penjara." 49Jika kisah perubahan hidup kepala penjara itu diteliti secara menyeluruh, maka akan terlihat bahwa ia diselamatkan dari dosa-dosanya sama seperti semua contoh yang telah kita pelajari: Ia diajarkan injil; ia percaya kepada Yesus; ia bertobat dari dosa-dosanya; ia dibaptis.
Protest (ay. 35-40)
Kesimpulan kisah ini memiliki sentuhan humor sinis. "Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: 'Lepaskanlah kedua orang itu!'"50(ay. 35). Para pejabat itu kemungkinan mengira bahwa pukulan dan satu malam dalam penjara adalah cukup untuk memberi pelajaran kepada kedua orang Yahudi pengganggu ini. Kepala penjara itu, sepertinya ikut dalam rombongan para pejabat yang diutus oleh para pembesar itu, "meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: 'Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!'" (ay. 36). Karena malam sebelumnya ia telah menyuruh Paulus dan Silas untuk "keluar," tampaknya mereka telah dimasukkan kembali ke dalam sel penjara mereka di penghujung malam itu supaya tidak mempermalukan saudara seiman mereka yang baru itu. Kepala penjara itu kemungkinan merasa senang bahwa cobaan berat telah berakhir.
Namun begitu, Paulus tidak beranjak dari dalam selnya. Ia menghadapi para pejabat itu (ingatlah bahwa bahasa aslinya menunjukkan bahwa mereka ini adalah para pembawa batang kayu yang telah memukuli mereka) dan "berkata kepada orang-orang itu: 'Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma,51di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar'" (ay. 37). Sebelumnya telah kita catat bahwa memukul warganegara Romawi adalah kejahatan besar. Jika kabar tentang kejahatan mereka itu sampai ke Roma, jika sedang untung para penguasa itu hanya akan kehilangan pekerjaan mereka, namun jika sedang sial mereka itu akan kehilangan kepala mereka.
Para pejabat itu dengan segera kembali dan "menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka. Mereka [secara pribadi] datang [ke dalam penjara] minta maaf" (ay. 38, 39a). RSV menulis bahwa "mereka datang dan minta maaf kepada mereka." NCV menulis bahwa "mereka datang dan memberitahu Paulus dan Silas bahwa mereka menyesal." Kemudian mereka, "membawa kedua rasul itu ke luar [dari penjara] dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu" (ay. 39b). Cobalah membayangkan para pejabat penting ini sedang berlutut, tetesan butir-butir keringat menetes dari kening mereka, selagi mereka memohon Paulus dan Silas untuk meninggalkan kota itu dengan sedikit mungkin menimbulkan kegaduhan!52
Sebelum meninggalkan adegan ini, kita harus menekankan bahwa Paulus tidak bersikeras dengan haknya sebagai warganegara Romawi untuk membalas dendam kepada para penguasa kota itu (Roma 12:17, 19). Sebaliknya, ia berkeinginan untuk menyelesaikan persoalan itu untuk kepentingan umat Kristen baru yang akan ia tinggalkan. Mereka sendiri akan mempunyai cukup persoalan (Filipi 1:28-30) tanpa perlu ditambah lagi dengan hal memalukan untuk menjelaskan mengapa perintis mereka pernah ditahan, dipukuli, dan dijebloskan ke dalam penjara—dan kemudian dengan tiba-tiba meninggalkan kota itu di bawah bayang-bayang kecurigaan.53
Selama bertahun-tahun, sewaktu saya membaca kisah ini, saya jadi bingung. Mengapakah para pejabat itu mempercayai ucapan Paulus mengenai kewarganegaraan Romawinya? Tampaknya, mereka tidak meminta Paulus untuk membuktikan hal itu.54Jika bukti tidak diminta, mengapakah setiap orang tidak mengaku saja sebagai warganegara Romawi untuk menghindari penghukuman? Penyelidikan lebih lanjut memberi saya jawaban sementara: Mengaku-ngaku sebagai warganegara Romawi merupakan kejahatan yang lebih serius daripada melukai seorang warganegara Romawi. "Hukuman bagi orang yang membuat pernyataan sebagai warganegara Romawi adalah kematian apabila pernyataan itu ternyata tidak benar; karena hukumannya yang berat itu jarang ada orang yang berani membuat pernyataan tidak benar itu."55
Namun begitu, Paulus dan Silas kemungkinan siap untuk pindah ke ladang baru, jadi mereka setuju untuk meluluskan permintaan para pejabat itu (saya yakin, hal itu lebih banyak membuat lega para pejabat itu). Bagaimanapun, mereka melakukan hal itu dengan martabat dan tanpa tergopoh-gopoh. "Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia" (16:40a), yang sudah berfungsi sebagai pangkalan operasi mereka dan bahkan mungkin sebagai tempat pertemuan mereka. Pada kesempatan itu, sejumlah saudara sudah berkumpul di situ; mungkin mereka baru saja mengadakan persekutuan doa (lihat 12:12). "dan setelah [Paulus dan Silas] bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka" (16:40b). 56Kedua penginjil ini adalah orang-orang yang baru saja dizalimi; namun perhatian mereka bukanlah untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk para bayi dalam Kristus yang masih rentan terhadap bahaya. Akhirnya, setelah berpamitan, mereka "berangkat" (ay. 40c). Begitulah satu jemaat berdiri—satu jemaat yang dari tahun ke tahun bertumbuh semakin berharga bagi Paulus (Filipi 1:3-8; 4:1).
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) TIM BARU—DAN LEBIH BANYAK LAGI (15:40-16:10)
Menjadi bagian sebuah tim memiliki nilai tersendiri bagi orang yang akan pergi memberitakan injil di t...
TIM BARU—DAN LEBIH BANYAK LAGI (15:40-16:10)
Menjadi bagian sebuah tim memiliki nilai tersendiri bagi orang yang akan pergi memberitakan injil di tempat yang baru. Sewaktu Yesus mengutus para penginjil, Ia mengutus mereka berpasangan (Markus 6:7). Biasanya Paulus tidak berusaha bekerja sendirian.1Saya pernah mengenal beberapa orang yang membawa keluarganya ke tempat-tempat yang sulit untuk bekerja sendirian. Saya kagumi keberanian dan dedikasi mereka, namun sering kali hasilnya tragis: para pekerja itu menjadi patah-arang dan menyerah, ikatan perkawinan jadi rusak, dan anak-anak bahkan lari dari Tuhan.
Ketika Paulus memulai perjalanan pertama dengan Barnabas dan Yohanes Markus, ia mungkin beranggapan bahwa ia adalah bagian dari satu tim yang akan kompak selamanya. Bagaimanapun, hal itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya Markus pergi (13:13). Lalu, ketika Paulus mengkaji perjalanan kedua yang akan datang, ia dan Barnabas terlibat dalam "perselisihan tajam" dan mereka akhirnya mengambil jalannya masing-masing (15:39). Paulus harus membentuk tim kembali. Jika Anda tertarik dengan segala hal dalam olahraga,2maka Anda pasti tahu bahwa setiap beberapa tahun perlu dibentuk satu tim baru: Di SLTA dan Akademi, para pemainnya tamat belajar; di liga profesional, para pemainnya pindah ke tim lain atau pensiun. Anda juga tahu bahwa menemukan para pemain bermutu untuk menggantikan mereka yang pergi adalah sulit. Upaya Paulus dalam membentuk kembali tim penginjilan sangat jauh lebih penting daripada pembentukan kembali tim olahraga; ia harus menemukan orang-orang yang tepat, jika tidak pekerjaan Tuhan akan rusak! Ia menghadapi satu tugas yang amat besar.
Dalam pelajaran ini, kita memulai pelajaran kita tentang perjalanan misionari kedua Paulus—perjalanan yang membawa dia ke tempat-tempat yang sangat jauh yang tidak pernah ia impikan untuk diinjili. Dalam tahap-tahap awal perjalanan ini, kita akan juga melihat bahwa Paulus membentuk satu tim teman sekerja yang baru—kebanyakan dari mereka akan tetap bersama dia di sepanjang sisa hidupnya.3Mereka akan menjadi lebih dari sekedar bagian timnya; mereka akan menjadi sahabat-sahabatnya yang paling dekat.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 15:40-16:10)
Seorang nabi, seorang penginjil, dan seorang tabib: Orang-orang ini merupakan kelompok yang saling berbeda, namun semuan...
KESIMPULAN (KIS 15:40-16:10)
Seorang nabi, seorang penginjil, dan seorang tabib: Orang-orang ini merupakan kelompok yang saling berbeda, namun semuanya melaksanakan satu kepentingan yang sama. Dalam pelajaran-pelajaran berikutnya, kita akan mengalami petualangan di benua yang kini disebut Eropa.
Saya berdoa semoga Anda memiliki orang yang dapat Anda percaya, orang yang dapat Anda didik, orang yang kepadanya Anda dapat mengadu. Kebanyakan dari kita telah menemukan orang yang pertama dan yang terakhir dalam diri pasangan hidup kita dan orang yang kedua dalam diri anak-anak kita. Terlepas apakah situasi Anda seperti itu atau bukan, saya mendorong Anda untuk bergabung dengan orang lain yang memiliki keyakinan dan kepedulian seperti yang Anda miliki.
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, ... Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! ... Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Pengkhotbah 4:9-12).
CATATAN KHOTBAH
Materi ini dapat disadur untuk pelajaran tentang persahabatan secara umum. Untuk materi tentang persahabatan, lihatlah pelajaran saya "Jonathan: A Friend in Need (Yonatan: Seorang Teman Kala Duka" (Truth for Today, Pebruari 1994).
Anda mungkin akan senang melakukan pengkajian riwayat hidup Silas, Timotius, dan Lukas. Informasi tambahan tentang Silas dapat ditemukan dalam catatan akhir, sementara informasi lebih lanjut tentang Timotius akan ditemukan di sepanjang sisa pelajaran Kisah kita ini. Anda juga mungkin akan tertarik untuk memeriksa pelbagai acuan ini: Roma 16:21; 1Korintus 4:17; 16:10, 11; 2Korintus 1:1, 19; Filipi 1:1; 2:19-23; Kolose 1:1; 1Tesalonika 1:1; 3:2, 5, 6; Filemon 1; Ibrani 13:23; dan seluruh 1 dan 2Timotius (khususnya 1Timotius 1:18; 4:12; 2Timotius 1:2-4, 6; 4:9, 13). Satu sumber yang baik tentang Lukas terdapat dalam materi kata pengantar pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian I." Jika selama ini Anda belum menggunakan semua materi tentang Lukas, inilah saat yang baik untuk menggunakannya.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Atena merupakan suatu pengecualian, namun hal itu dikarenakan oleh keadaan-dan hasilnya kurang memuaskan.
2 Mengikuti teladan P...
Catatan Akhir:
- 1 Atena merupakan suatu pengecualian, namun hal itu dikarenakan oleh keadaan-dan hasilnya kurang memuaskan.
- 2 Mengikuti teladan Paulus (1Korintus 9:24-27), saya memakai analogi atletik. Terapkanlah hal ini dengan olahraga yang dimainkan di daerah setempat.
- 3 Timotius dan Lukas terus bekerja bersama Paulus sampai akhir hayat Paulus.
- 4 Lihat catatan tentang 15:22.
- 5 Silas akhirnya kembali ke Yerusalem (lihat catatan tentang 15:33, 34). Kita tidak tahu apakah belakangan ia kembali ke Antiokhia atau apakah Paulus harus menjemput dia di Yerusalem.
- 6 Silas bekerja (dan menderita) bersama-sama dengan Paulus di sepanjang perjalanan kedua (16:19, 25, 29; 17:4, 10, 14, 15; 18:5). 2Korintus 1:19 mengacukan pekerjaannya di Korintus ("Silvanus" adalah bentuk lain dari namanya). Silas kemungkinan menjadi jurutulis Paulus ketika rasul ini menulis dua surat dari Korintus untuk jemaat Tesalonika (1Tesalonika 1:1; 2Tesalonika 1:1). Kita tidak tahu bagaimanakah hubungan Silas dengan Paulus setelah perjalanan kedua. Yang kita tahu adalah bahwa Silas belakangan menjadi teman sekerja Petrus dan bertugas sebagai jurutulis bagi surat Petrus yang pertama (1Petrus 5:12).
- 7 Lihat catatan tentang 9:30. Lihat juga Galatia 1:21.
- 8 Lihat peta perjalanan Paulus dalam seri pelajaran ini.
- 9 Apakah Paulus mengunjungi Tarsus sewaktu ia berada di Kilikia? Akankah keluarganya menyambut dia?
- 10 Meskipun Lukas tidak memberikan rinciannya, namun demi keparaktisan, jalan ini merupakan satu-satunya jalan dari Kilikia ke Galatia.
- 11 Jika hanya ayat 1 yang dipertimbangkan, maka Timotius kemungkinan bisa berasal dari Derbe atau Listra (meskipun secara wajar kata "di situ" yang mendahuluinya menunjuk kepada Listra). Bagaimanapun, ketika ayat 2 ikut dipertimbangkan, kita bisa yakin bahwa Timotius berasal dari Listra, sebab dalam ayat 2 hanya Listra dan Ikonium yang disinggung. (Jika Timotius berasal dari Derbe, maka kita memiliki situasi yang janggal dimana Timotius dikenal baik di Listra dan Ikonium, namun tidak di kampung halamannya sendiri.)
- 12 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 48.
- 13 Ken R. Durham, "Scenes in Philippi," Acts, the Spreading Flame (Searcy, Ark.: Harding University, 1989), 187.
- 14 Paulus tidak pernah secara khusus mengatakan bahwa Lois ikut menjadi orang Kristen sebagaimana Eunike, namun hal ini tersirat dalam 2Timotius 1:5.
- 15 McGarvey memperkirakan umur Timotius sekitar lima belas tahun pada perjalanan misionari Paulus. Karena, hampir dua puluh tahun kemudian, Timotius masih diacu sebagai "muda" (1Timotius 4:12), ia pasti masih sangat muda ketika pertama kali bertemu Paulus.
- 16 Lihat catatan tentang 14:20.
- 17 Kadang-kadang orang tua merasa bersalah sebab mereka tidak punya waktu untuk melayani Tuhan seperti orang-orang yang tidak punya anak; biarlah mereka ketahui bahwa dalam mereka mendidik anak-anak mereka, mereka itu sedang melayani Tuhan. Di sini Anda mungkin ingin berhenti sejenak untuk membahas tentang hadiah dari kakek dan nenek untuk menekankan tanggung jawab mereka dalam berbuat semampunya untuk mempengaruhi cucu-cucu mereka dalam jalan Tuhan.
- 18 Lihat catatan tentang 14:6.
- 19 Karena pada masa itu perkawinan biasanya diatur oleh orang tua, saya menduga perkawinan ini bukanlah keputusan Eunike, melainkan orang tuanya. Karena kakek Timotius tidak disanjung oleh Paulus sebagai suatu pengaruh yang baik terhadap Timotus muda, terkaan saya adalah kakek ini mengatur perkawinan itu dengan seorang non-Yahudi untuk alasan keuangan.
- 20 Karena Lois dan Eunike digambarkan oleh Paulus sebagai contoh untuk kasih mereka terhadap Kitab Suci, maka penjelasan yang paling mendekati fakta bagi ketidakbersunatan Timotius adalah bahwa ayahnya melarang sunat itu. Di masa itu, para isteri biasanya tidak punya pilihan selain melakukan apa yang suaminya perintahkan.
- 21 Saya tidak dapat menganjurkan orang Kristen mengawini orang non-Kristen, namun seringkali orang menjadi Kristen ketika pasangan hidupnya tidak mau menjadi Kristen-dan menemukan diri mereka berada di dalam rumah tangga yang keyakinan agamanya berlainan.
- 22 Jika perkiraan McGarvey benar, maka usia Timotius kemungkinan adalah delapan belas tahun ketika Paulus kembali.
- 23 Lihat peta dalam seri pelajaran ini, plus catatan tentang 14:6.
- 24 Saya memulai khotbah pada usia tujuh belas tahun dan pada usia delapan belas tahun diminta berkhotbah pada setiap hari Minggu di suatu jemaat. Ini hal yang biasa ketika saya masih anak-anak dan mungkin tidak begitu halnya di tempat Timotius tinggal.
- 25 "Tidak bisa diragukan lagi bahwa upacara yang dilakukan oleh para penatua ini dimaksudkan untuk mengkhususkan dia [Timotius] untuk tugas penginjilan; sebab tidak ada tujuan lain yang dapat menjelaskan hal itu" (McGarvey, 81).
- 26 Banyak para penafsir beranggapan bahwa nas-nas seperti 1Korintus 16:10 dan 2Timotius 1:6, 7 mengesankan hal itu. Ya, Tuhan dapat menggunakan orang yang pemalu, bahkan dalam mengajar dan menginjil. Jangan lupa Filipi 4:13.
- 27 Mereka yang mengetahui bahasa Yunani dengan lebih baik daripada saya mengatakan bahwa bentuk kata bahasa Yunani yang dipakai dalam 16:1 dan 3 menunjukkan hal ini. Fakta-fakta yang kita ketahui juga menunjukkan hal ini: Timotius diizinkan pergi bersama Paulus, dan tak seorangpun yang melarang penyunatan Timotius. Dalam hal ini, keputusan seisi rumah itu pastilah telah dibuat oleh Eunike.
- 28 Alasan nomor dua adalah kegagalan untuk menemukan jemaat yang bersedia menyokong mereka.
- 29 Makna "Yunani" ini kemungkinan adalah "orang non-Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 30 Filsafat pragmatis mereka adalah "Anda tidak bisa memastikan siapakah ayah dari seorang bayi, namun Anda selalu tahu siapakah ibunya. Oleh sebab itu, jika ibunya adalah seorang Yahudi, bayi itu Yahudi juga."
- 31 Bagi Paulus sunat itu sendiri merupakan masalah yang tidak penting (Galatia 5:6; 6:15); sunat adalah salah hanya apabila sunat itu diberlakukan ke atas manusia sebagai syarat keselamatan. Ingatlah selalu bahwa praktik sunat sudah ada sebelum Taurat (Yohanes 7:22), sunat sudah dipraktikkan oleh bangsa Israel jauh sebelum Musa memberikan Taurat.
- 32 F.F. Bruce, The Book of the Acts, rev. ed., The New International Commentary on the New Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988), 304.
- 33 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 467.
- 34 Adalah diragukan bahwa seseorang secara fisik berhasil memaksa Timotius disunat. Selanjutnya, supaya diselamatkan ia tidak harus memberi diri untuk disunat. Ia memang harus memberi diri untuk disunat agar bisa menjadi teman seperjalanan Paulus-namun tak seorangpun memaksa dia untuk pergi bersama Paulus.
- 35 Adalah penting juga untuk mendidik kaum muda perempuan (Titus 2:3-5); tetapi karena yang sedang dibahas adalah pemuda Timotius, maka dalam penyajian ini saya membatasi diri hanya kepada kaum muda laki-laki.
- 36 Kita sering mengacukan hal ini sebagai "pengaturan Paulus-Timotius." Ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan pelbagai metode pelatihan yang lain, masing-masing metode itu memiliki pelbagai kelebihan dan kekurangannya.
- 37 Lihat artikel tambahan "Penumpangan Tangan?"
- 38 Ada kemungkinan bahwa Paulus tidak menumpangkan tangannya ke atas Timotius hingga nanti, yaitu setelah Timotius telah membuktikan dirinya layak.
- 39 Kita tidak yakin apakah ada jemaat lain yang didirikan atau tidak. Lihat 13:13, 14; 14:24, 25.
- 40 Lihat catatan tentang Kisah 15 mengenai dekrit itu, apa maksudnya, dan ruang lingkup otoritasnya.
- 41 Ini merupakan tujuan utama kunjungan Paulus yang tercatat. Pada umumnya, gereja-gereja itu "imannya dikuatkan" melalui pengajaran dan penghiburan yang diberikan Paulus dan Silas. Mereka juga secara khusus "imannya dikuatkan" melalui penelanjangan guru-guru Yudaisme di daerah itu sebagai guru-guru palsu.
- 42 Ini adalah "laporan kemajuan" yang ketiga oleh Lukas. Simaklah bahwa ketika gereja-gereja itu "imannya dikuatkan," setiap hari jumlah mereka bertambah. Jika kita tidak bertambah dalam jumlah setiap hari, mungkin kita memerlukan beberapa penguatan yang sungguh-sungguh.
- 43 Ini merupakan propinsi Romawi, bukan benua yang dikenal sebagai Asia.
- 44 Bahwa ini merupakan tujuannya tampaknya kentara dari pelbagai kejadian selanjutnya (18:19-21; 19:1).
- 45 F.J.A. Hort, Prolegomena to Romans and Ephesians (London: n.p., 1895), 83.
- 46 Simaklah Kisah 20:23; 21:4, 10, 11. Tentunya ada kemungkinan bahwa Roh Kudus memakai beberapa cara lain untuk mengomunikasikan kehendak-Nya kepada mereka.
- 47 Belakangan Paulus bertugas di Asia (Kisah 19), jadi jawaban ini merupakan jawaban "jangan sekarang," bukan jawaban "jangan" untuk seterusnya. Untuk sementara Allah telah menutup pintu itu. Nantinya Ia akan membuka pintu itu (1Korintus 16:8, 9).
- 48 Wilayah ini belakangan diinjili, mungkin oleh Petrus (simak 1Petrus 1:1).
- 49 Ungkapan "Roh Yesus" tidak terdapat di tempat lainnya di dalam Kitab Suci.
- 50 Apabila saya pindah ke lingkungan yang baru, salah satu pertanyaan yang saya tanyakan kebih dahulu adalah "Apakah di daerah situ ada dokter beragama Kristen?"
- 51 Beberapa usulan yang pernah diusulkan termasuk ini: Lukas sedang menunggu kapal untuk pulang ke kampung halamannya di Filipi; Lukas sedang mencari pekerjaan sebagai dokter di kapal; Lukas mengirim delegasi dari Filipi ke Troas untuk berusaha meyakinkan Paulus dan yang lainnya supaya datang ke kotanya. Ayat 10 (plus ayat-ayat lainnya nanti) membuat usulan yang terakhir itu sangat tidak memungkinkan.
- 52 Istilah "Tim Impian [Dream Team]" dipakai di Amerika untuk mengacu kepada satu tim pemain bola basket yang amat sangat profesional yang mewakili Amerika dalam Olimpiade baru-baru ini.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) MENJAWAB PANGGILAN ALLAH (16:9-15)
Sewaktu saya masih muda, di antara banyak hal yang saya tidak pahami adalah mengapa para penginjil menjadi bergair...
MENJAWAB PANGGILAN ALLAH (16:9-15)
Sewaktu saya masih muda, di antara banyak hal yang saya tidak pahami adalah mengapa para penginjil menjadi bergairah mengenai kepergian Paulus dari Troas ke Filipi. "Akhirnya injil sampai ke Eropa!" seru mereka. Mereka mengatakan Lidia sebagai "mualaf pertama Paulus di Eropa." "Memangnya kenapa?" pikir saya. "Paulus dan yang lainnya hanya pergi dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam Kekaisaran Romawi!" Saya bahkan meragukan bahwa di era Perjanjian Baru wilayah itu disebut Eropa.
Saya masih meragukan wilayah yang disebut Eropa di masa itu, 1tetapi saya memang dapat memahami apa yang membuat timbulnya kegairahan itu. Penamaan Asia dan Eropa sebagaimana kita gunakan di zaman kini kemungkinan belum ada pada saat itu, tetapi orang zaman dahulu bahkan telah mengenal adanya perbedaan antara Timur dan Barat;2kedua wilayah itu bisa saja disatukan oleh perbatasan, namun keduanya tetap jauh berbeda dalam kebudayaan mereka masing-masing. Saya pernah berpergian dari Turki (tempat reruntuhan Troas) sampai Yunani dan dapat bersaksi bahwa kebudayaan keduanya tetap sangat berbeda. Ketika Paulus dan teman sekerjanya menjawab Panggilan Makedonia, mereka benar-benar telah membuka satu ladang baru bagi penginjilan!3
Pelajaran ini akan berpusat pada Panggilan Makedonia, jawaban Paulus terhadap panggilan itu, dan hasil-hasilnya kemudian. Dalam rangkaian pelajaran ini, kita berharap untuk mempelajari beberapa hal baru tentang bagaimana kita dapat dan harus menjawab panggilan Allah.
TEKS DITELITI
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat Paulus, Silas, dan Timotius saat mereka berusaha pergi ke propinsi Asia, Romawi, namun dirintangi oleh Allah. Mereka kemudian berusaha pergi ke utara ke propinsi Bitinia, namun lagi-lagi Allah tidak mengizinkan mereka. Kecuali mereka melangkah mundur, satu-satunya jalan yang bisa mereka lalui adalah ke arah barat. Dengan pergi ke barat, mereka akhirnya tiba di kota pelabuhan Troas. Selagi mereka berdiri di tepi pantai, memandang jauh ke Laut Aegea yang cantik membiru, mereka tentunya bertanya-tanya mengapa mereka ada di situ dan apakah yang Allah inginkan mereka perbuat.4
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 16:9-15)
Dalam alur pelajaran ini, saya telah mendorong Anda untuk selalu siap sedia merespon panggilan Allah. Seraya kita mengakhiri...
KESIMPULAN (KIS 16:9-15)
Dalam alur pelajaran ini, saya telah mendorong Anda untuk selalu siap sedia merespon panggilan Allah. Seraya kita mengakhirinya, izinkan saya mendorong Anda untuk merespon dua panggilan khusus:
Jika Anda sudah menjadi orang Kristen, izinkan saya mendorong Anda untuk merespon "Panggilan Makedonia." Izinkan Tuhan membuka telinga Anda untuk mendengar panggilan dari ratusan dan ribuan orang sesat yang berseru, "Kemarilah tolong kami!" Jika menurut Anda tidak satu orang pun tertarik, ingatlah Filipi: Kota itu sendiri mungkin bersikap dingin, namun di tepi sungai ada orang-orang yang menunggu untuk diberitahu. Jika Anda bersedia mencari mereka, Anda akan menemukan jiwa-jiwa yang jujur, seperti Lidia dan seisi rumahnya, yang mencari kebenaran.
Jika Anda belum menjadi orang Kristen, izinkan saya menghimbau Anda untuk menjawab panggilan paling penting dari segala panggilan: panggilan Allah untuk diselamatkan dan untuk menjadi orang khusus-Nya! Paulus menekankan dalam 2Tesalonika 2:14 bahwa Allah memanggil setiap orang melalui injil. Gereja itu terdiri dari "orang-orang yang dipanggil ke luar."52Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang yang telah menjawab panggilan berita baik (Kisah 2:38, 41, 47). Jika Anda belum menjawab sebagaimana Lidia dan seisi rumahnya, izinkanlah Allah membuka hati Anda—dan dibaptis sekarang juga, sebagaimana Lidia dan seisi rumahnya.
CATATAN KHOTBAH
Jika Anda mengkhotbahkan serial perubahan hidup dalam kitab Kisah, Anda dapat memakai materi dari penyajian ini—ditambah materi tentang Lidia dalam pelajaran pertama pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian IV."
Satu pelajaran berjudul "Tempat Sembahyang" (ay. 13) dapat mencakup beberapa subpoin seperti: "Tempat Sembahyang," "Tempat Berbicara," "Tempat Mendengarkan," "Tempat Ketaatan," "Tempat Kedermawanan" (tawaran Lidia).
Satu khotbah berjudul "Seorang Perempuan" (ay. 14) dapat dipusatkan pada watak Lidia: seorang perempuan bisnis, seorang perempuan yang beribadah; seorang perempuan yang mendengarkan, seorang perempuan yang responsif, seorang perempuan yang dermawan. Dalam pelajaran ini, tekankan betapa kaum perempuan tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan Tuhan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Benua Eropa dikatakan mengambil namanya dari seorang puteri legendaris yang bernama Europa, namun sejauh ini saya belum dapat mene...
Catatan Akhir:
- 1 Benua Eropa dikatakan mengambil namanya dari seorang puteri legendaris yang bernama Europa, namun sejauh ini saya belum dapat menemukan peta kuno mana saja (alkitab atau sekular) yang memakai nama itu.
- 2 Dalam pelajaran ini, istilah ‘Timur" dan "Barat" (dengan huruf besar pada huruf pertamanya) akan dipakai untuk mengacukan kedua benua yang sekarang kita sebut Asia dan Eropa.
- 3 Adalah mungkin bahwa, bahkan sepertinya di Roma sudah ada umat Kristen sebelum Paulus pergi ke Makedonia (2:10), namun memang tidak ada bukti penginjilan sistematis atas bagian barat Kekaisaran Romawi ini sampai Paulus dan rombongannya pergi ke Makedonia.
- 4 Kelihatannya mereka tidak mengira bahwa rencana Allah kala itu adalah agar mereka menginjil di Troas. Setidaknya, terlihat jelas bahwa mereka memang tidak memberitakan injil di situ. Belakangan, satu gereja berdiri di Troas (20:6-12; lihat juga 2Korintus 2:12).
- 5 Lihat 10:3.
- 6 Kita tidak tahu, apakah Paulus sedang terjaga atau tertidur.
- 7 Terjemahan "ada seorang [tertentu dari] Makedonia" didukung oleh teks asli. Kata "tertentu" telah menimbulkan spekulasi tentang siapakah "seorang tertentu" ini. Salah satu terkaan yang lebih fantastik adalah bahwa orang itu Aleksander Yang Agung. Kita tidak punya gagasan apakah orang ini orang yang mungkin dikenal oleh Paulus atau tidak.
- 8 Lihat peta ddalam seri pelajaran ini.
- 9 Fakta bahwa Lukas berkata, "Allah ... memanggil kami untuk memberitakan injil" menunjukkan bahwa untuk tingkat tertentu Lukas mampu memberitakan injil (lihat juga kata "kami" dalam 16:13).
- 10 Perjalanan dari Troas ke Neapolis ini hanya perlu waktu dua hari. Belakangan, perjalanan pulang dengan jalan yang sama perlu waktu lima hari (20:6).
- 11 "Neapolis" adalah gabungan kata Yunani untuk "baru" (neos) dengan kata untuk "kota" (polis). Jadi, "Neapolis" artinya Kota Baru." Sekarang, kota ini disebut Kavalla, yang artinya "kuda betina."
- 12 Beberapa bagian dari jalan besar kuno yang terbuat dari batu ini telah digali. Bekas roda-roda kendaraan kuno masih dapat dilihat. Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 13 Tepat di seberang Laut Adriatik adalah Italia dan permulaan dari Jalan Apius yang mengarah ke Roma (28:15).
- 14 Bisantium belakangan dikenal sebagai Konstantinopel. Sekarang, tempat itu disebut Istanbul.
- 15 Kita tidak mempunyai catatan bahwa pada saat itu mereka memberitakan injil di Neapolis. Kemungkinan Paulus menalar bahwa jika Firman didirikan di Filipi, maka secara alami akan menyebar ke Neapolis.
- 16 KJV menulis "kota utama itu," namun dalam teks aslinya tidak terdapat kata sandang tertentu.
- 17 Kemungkinan lainnya adalah bahwa Lukas semata-mata menempatkan kota itu "dalam kabupaten pertama Makedonia." Makedonia dibagi ke dalam empat kabupaten, dan Filipi adalah kabupaten pertama di bagian timur.
- 18 Teks aslinya hanya menulis, "koloni," namun para pembaca Lukas akan sudah mengerti bahwa yang dimaksudkan adalah koloni Romawi. Untuk memahami pentingnya ungkapan "koloni Romawi," kita perlu mengetahui sesuatu tentang sejarah Filipi: Mulanya Filipi adalah desa bagi suku Krinides, artinya "sumber mata air." (Desa Krinides yang sekarang terletak dekat reruntuhan Filipi.) Filipus II dari Makedon menjadi tertarik kepada daerah itu sebab di situ terdapat gunung yang mengandung emas. Ia membentengi kota itu dan menamakannya kembali dengan Filippoi. Belakangan, suatu pertempuran terkenal yang menentukan nasib republik Romawi pecah di dataran di luar Filipi. (Dalam drama Julius Caesar, Shakespeare mengacukan pertempuran ini.) Di situlah Octavian (Augustus) dan Anthony mengalahkan Brutus dan Cassius, para pembunuh Julius Caesar. Ketika Augustus menjadi kaisar (Lukas 2:1), ia menjadikan Filipi sebagai koloni Romawi. Kota itu kemudian dikenal sebagai Colonia Julia Augustus Philippensium. Lukas memakai nama umum kota itu (Filip+polis [kota] = kota Filipi).
- 19 Keenam kota itu adalah Antiokhia di Pisidia, Listra, Troas, Filipi, Korintus, dan Ptolemais. Kita sudah mempelajari beberapa kota ini.
- 20 Roma banyak mengirim veteran tentara ke koloni-koloni Romawi, dimana mereka menikmati pelbagai hak istimewa. Kehadiran mereka mengingatkan penduduk di seluruh wilayah itu akan keberadaan Roma selama-lamanya.
- 21 Kota Roma sendiri berkarakter kosmopolitan, mencampur semua budaya. Sebagai contoh, Roma memiliki banyak orang Yahudi dan sinagoga (18:2; 28:17). Sebaliknya, di Filipi hanya ada sedikit orang Yahudi, kalaupun ada, dan tidak ada sinagoga.
- 22 Sebelumnya kita telah melihat Paulus berada di pelbagai koloni Romawi; namun koloni ini terletak di Timur, dan sebagian besar koloni itu telah terkena pengaruh ragi sinagoga Yahudi.
- 23 Sebagaimana akan kita lihat, gereja di Filipi merupakan satu jemaat yang secara konstan peduli terhadap kesejateraan Paulus. Surat Paulus kepada jemaat Filipi adalah surat kasih (Filipi 1:3-5; 4:1).
- 24 Karena hanya sepuluh pria yang dibutuhkan untuk mendirikan sinagoga, maka ini menunjukkan di kota itu hanya ada sedikit sekali orang Yahudi, kalaupun ada.
- 25 Dengan mengenal watak Paulus, jika ia dan yang lainnya tiba di Filipi beberapa hari sebelum Sabat, mereka kemungkinan akan sudah melakukan pemberitaan umum (sebagaimana mereka lakukan di Listra, dimana di situ tidak ada sinagoga) sambil berusaha untuk menemukan kalau-kalau ada orang Yahudi di daerah itu.
- 26 Sejauh yang saya tahu, Gangites adalah satu-satunya sungai yang dekat dengan reruntuhan Filipi, jadi kita bisa secara masuk akal memastikan bahwa sungai ini adalah satu-satunya yang diacukan dalam Kisah 16.
- 27 Teks dalam ayat 13 tidak pasti maknanya. Maknanya dapat berarti bahwa mereka akhirnya tahu bahwa di situ ada tempat sembahyang di tepi sungai (lihat KJV).
- 28 Kita tidak tahu apakah mereka berada di tempat terbuka, di bawah suatu naungan, atau di suatu rumah dekat sungai itu.
- 29 Dalam teks aslinya, bahasa yang dipakai untuk menggambarkan Lidia di ayat 14 bisa mengesankan hal ini. Lihat "Takut akan Allah" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 30 Guru-guru Yahudi biasanya duduk di bawah ketika mereka mengajar (Matius 5:1).
- 31 Tentunya kehadiran kaum perempuan yang takut akan Allah di tepian sungai itu dari Sabat ke Sabat merupakan sebagian alasan Allah untuk memastikan bahwa saat Paulus dan yang lainnya tiba di Filipi, kaum perempuan itu ada di situ.
- 32 Lidia adalah satu nama yang umum. Tiatira terletak di wilayah kerajaan kuno Lidia.
- 33 Teks aslinya secara harfiah menulis "seorang penjual ungu" (lihat KJV). Ada kemungkinan bahwa Lidia adalah seorang penjual pewarna warna ungu. Kemungkinan besar adalah bahwa (seperti yang NASB indikasikan) ia menjual bahan tenun yang dicelup dengan warna ungu. Menurut sejarah, Tiatira terkenal dengan produsen pakaian ungunya.
- 34 Ya, kaum perempuan Kristen boleh menjadi perempuan bisnis. Saya lebih suka para ibu Kristen tidak bekerja di luar rumah (kita terlalu banyak memiliki anak-anak yang terlantar), namun secara alkitabiah mereka bisa melakukannya selama mereka bisa menjaga prioritas mereka dengan sungguh-sungguh- dengan memahami bahwa tugas utama yang Allah berikan kepada mereka adalah mengurus rumah tangga (Titus 2:4, 5). Perempuan berharga di Amsal 31:10-31 terlibat dalam banyak kegiatan bisnis, namun dalam melaksanakan bisnis itu ia tidak mengabaikan keluarganya.
- 35 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 36 Beberapa orang pernah menyatakan bahwa Lidia menjual bahan tenun yang diwarnai dengan satu warna yang disaring dari sari akar tanaman madder (Rubia tinctorum), suatu pewarna yang disebut juga Turkish Red (Merah Turki). Bagaimanapun, karena teks itu mengatakan Lidia menjual bahan tenun warna ungu, bukan bahan tenun warna merah, maka pewarna yang disaring dari kerang tampaknya lebih memungkinkan.
- 37 Rumah itu cukup besar untuk menampung dirinya, para pelayannya, dan keempat misionaris itu.
- 38 Ungkapan ini dipakai beberapa kali dalam kitab Kisah untuk mengacukan orang-orang yang takut kepada Allah.
- 39 Denarius adalah suatu koin, biasanya dianggap senilai upah satu hari kerja seorang pekerja biasa.
- 40 Bangsa Yahudi di kota-kota asing menutup toko mereka pada hari Sabat; Lidia melakukan hal yang sama. Indikasinya adalah bahwa para pelayan Lidia (yang kemungkinan bertugas menjaga toko itu tetap buka) ada bersama dia di tepi sungai itu.
- 41 Meskipun semuanya berbicara (ay. 13), namun yang telah menjadi pembicara utama tampaknya Paulus (Lihat 14:12).
- 42 Seorang Calvinis adalah orang yang menganut pelbagai ajaran dasar John Calvin, seorang pemimpin keagamaan yang terkemuka pada waktu Reformasi Protestan. Banyak gereja denominasi menganut beberapa ajaran Calvin.
- 43 Ini disebut dengan doktrin "total hereditary depravity (kebejatan total yang turun-temurun)." Doktrin ini tidak diajarkan dalam Kitab Suci (Lihat Yehezkiel 18:20; Matius 18:3).
- 44 Kata kerja Yunani yang diterjemahkan "mendengarkan" adalah berbentuk imperfect tense, menunjukkan bahwa ia terus-menerus mendengarkan. F.F. Bruce menerjemahkan kata kerja itu sebagai "mendengarkan dengan hati-hati."
- 45 Istilah yang sama digunakan dalam 15:4.
- 46 Dalam 15:12 istilah yang serupa dipakai, dan perantaranya ditunjukkan oleh perkataan "melalui mereka." Untuk contoh dari Perjanjian Lama, lihat Mazmur 105:41: Allah "membuka gunung batu" namun Ia melakukannya melalui perantaraan tangan Musa (Keluaran 17:1-7).
- 47 Beberapa orang percaya bahwa ungkapan "membuka hatinya" dipakai untukmenunjukkan bahwa dalam beberapa hal Lidia menutup hatinya. Bagaimanapun, hatinya kemungkinan tidak tertutup karena sembarang prasangka yang ia miliki, namun semata-mata tertutup karena ketidaktahuan. Pengetahuan akan kebenaran telah membuka pengertian nya.
- 48 R.C.H. Lenski, The Interpretation of the Acts of the Apostles (Columbus, Ohio: The Wartburg Press, 1944), 658.
- 49 Mereka kemungkinan dibaptis oleh Silas, Lukas, a tau Timo tius. Biasanya, Paulus tidak membaptis (1Korintus 1:14-17).
- 50 Pemimpin tour kami harus berteriak untuk mengatasi kebisingan sungai itu agar suaranya terdengar.
- 51 Sekarang ini di banyak masyarakat, Anda tidak akan secara otomatis menduga seorang perempuan dengan seorang bayi adalah perempuan yang menikah atau pernah menikah, namun di masa itu mereka akan menduga seperti itu.
- 52 Lihat "Gereja" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 16:13-40)
Saat kita merenungkan kembali teks kita, banyak pelajaran tentang perubahan hidup terlintas dalam pikiran kita: (1) Kehidu...
KESIMPULAN (KIS 16:13-40)
Saat kita merenungkan kembali teks kita, banyak pelajaran tentang perubahan hidup terlintas dalam pikiran kita: (1) Kehidupan tidak bisa dirubah tanpa pertolongan Allah. (2) Namun begitu, kita bisa bekerja sama dengan Allah, khususnya dengan memberitakan injil. (3) Pahamilah bahwa Allah adalah rekan sekerja kita, kita dapat selalu melangkah dengan penuh keyakinan. Bagaimanapun, ada satu pelajaran utama yang ingin saya kesankan: Tidak ada situasi yang tanpa harapan. Jika Anda dan saya selama ini sedang memilihi orang-orang di Filipi yang bisa dirubah hidupnya, daftar kita kemungkinan tidak akan mencantumkan hamba perempuan yang setengah gila dan kepala penjara Romawi yang sadis itu.
Dalam The Discoverers, Daniel Boorstin bercerita tentang kisah Tanjung Bojador. Tempat itu hanyalah secuil daratan di sekitar pantai Afrika yang menonjol ke Atlantik, namun dalam abad kelima belas, tidak satu kapal pun yang berani berlayar melewati tempat itu. Tanjung Bojador tidak lagi berbahaya dibandingkan tanjung-tanjung lainnya, namun desas-desus yang menyeramkan tentang apa yang ada di bawah tanjung itu telah menyebar—mungkin di bawahnya terdapat ujung dunia. Bagi para navigasi zaman itu, kata Boorstin, tempat itu merupakan "rintangan dalam pikiran."57
Ketika Anda dan saya mencari jiwa-jiwa untuk dirubah hidupnya, marilah jangan kita mempunyai "rintangan dalam pikiran." Marilah kita membagi injil dengan semua orang! 58
CATATAN KHOTBAH
Bruce White mengkhotbahkan satu pelajaran tersendiri (tidak dipublikasikan) tentang kisah hamba perempuan yang memiliki roh tenung, dengan berfokus pada keserakahan dan kedengkian tuan-tuannya. Ia mencatat bahwa (1) kedengkian merendahkan integritas (cara perempuan itu diperlakukan), (2) kedengkian menghalangi kebenaran (kebohongan-kebohongan yang dikatakan oleh tuan-tuan itu kepada Paulus dan Silas), dan (3) kedengkian menuntut ketidakadilan (cara Paulus dan Silas diperlakukan). Kita belum cukup mendengar pelajaran tentang kedengkian, jadi Anda mungkin mau mempertimbangkan hal ini.
Nyanyian dan doa Paulus dan Silas di tengah malam telah mengilhamkan banyak khotbah tentang "Lagu-Lagu Di Malam Hari." Rick Atchley pernah menyatakan bahwa kita juga dapat "bernyanyi di malam" kesulitan jika kita (1) meletakkan kesulitan kita dalam perspektif, (2) meletakkan harta kita di sorga, dan (3) meletakkan kepercayaan kita kepada Allah. (Gagasan ini diambil dari "Singging in the Pain [Menyanyi Dalam Penderitaan]," pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Tex., 20 September 1986.)
Banyak pelajaran tentang "Pertanyaan Terbesar di Sepanjang Zaman" (Kisah 16:30) telah juga dikhotbahkan. Pertanyaan kepala penjara itu dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, dan setiap bagian menyediakan satu pikiran utama: (1) "Apakah"—Pertanyaan Menyelidik, (2) "Yang Harus"—Pertanyaan Penting, (3) "Aku"— Pertanyaan Pribadi, (4) "Perbuat"—Pertanyaan Aktif, (5) "Selamat"—Pertanyaan Sepanjang Zaman.
Jika Anda memutuskan untuk mengkhotbahkan suatu seri pelajaran tentang perubahan hidup dalam kitab Kisah, pelajaran ini memiliki bahan-bahan yang dibutuhkan untuk perubahan hidup kepala penjara. Insiden dengan hamba perempuan sebaiknya disurvey secara singkat saja sebagai latar belakang kisah itu, kemudian dengan cepat memperkenalkan kepala penjara itu. Protes Paulus terhadap para penguasa kota di akhir pasal itu dapat diabaikan atau disinggung secara singkat saja. Saya sudah menyertakan beberapa subpoin di bawah "Kepala Penjara Romawi Yang Tak Bertuhan" yang bisa berfungsi sebagai poin-poin utama dalam pelajaran Anda. Cara lain untuk membagi materi ini adalah dengan tiga "P": (1) Pesakitan, (2) Pertunjukan, (3) Perubahan Hidup. Judul yang pernah saya pakai untuk mengkhotbahkan perubahan hidup kepala penjara ini adalah "Mengapakah Kepala Penjara Itu Dibaptis?" Saya meliput seluruh kisah itu, dan kemudian melemparkan satu pertanyaan "Jika Kisah 16:30, 31 mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh iman saja, mengapakah kepala penjara itu dibaptis?" Dengan lebih khusus lagi saya bertanya, "Mengapakah ia dibaptis 'pada jam itu juga' jika baptisan hanyalah sebuah upacara yang tidak mengikat?"
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Jika Anda bisa memperoleh satu koin picisan lama Amerika dengan gambar ikatan "kayu pemukul" pada bagian belakangnya, Anda dapat memakainya dalam pelbagai cara: Acungkanlah koin itu ke atas ketika Anda berbicara tentang koin itu, edarkanlah ke seluruh kelas, atau perbesarlah gambar bagian belakang koin itu pada selembar kartun tebal dan tunjukkanlah kepada para pendengar Anda.
Alat bantu peraga dengan memakai peta jalan sudah sering dipakai bersama perubahan hidup kepala penjara: Buatlah satu titik awal yang terlihat jelas pada sisi kiri peta itu (titik A) dan kemudian buatlah satu tujuan yang terlihat jelas pada sisi kanan peta itu (titik B).
Tandailah jalan antara kedua titik itu (A-B) dengan garis tebal. Akhirnya, buatlah dua tempat perhentian di sekitar jalan itu dan dengan jelas tandailah tempat itu. Dalam kelas, tunjukkanlah peta itu dan anggaplah seseorang mulai berjalan dari titik A ke titik B. Sebelum orang itu memulai perjalanannya, ia menanyai seseorang dengan pertanyaan ini "Berapa jauhkan titik ini ke tujuan saya?" Pada perhentian yang pertama dan kedua ia menanyakan pertanyaan yang sama. Meskipun setiap saat ia menanyakan pertanyaan yang sama, namun yang ia terima jawaban yang berbeda—sebab setiap kali ia bertanya ia semakin mendekati tujuannya. Begitu juga halnya, pertanyaan dasar yang sama "Apakah yang harus kuperbuat?" ditanyakan tiga kali dalam Kitab Kisah (2:37; 22:10; 16:30). Tidak ada kontradiksi yang terlibat; jawaban-jawaban yang berbeda merupakan akibat dari posisi penanya yang berada di lokasi yang berbeda "di jalan keselamatan itu."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Beberapa terjemahan menyisipkan kata "kepadamu" ke dalam Filipi 4:15 ("pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil ...
Catatan Akhir:
- 1 Beberapa terjemahan menyisipkan kata "kepadamu" ke dalam Filipi 4:15 ("pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil kepadamu"), namun kata "kepadamu" tidak terdapat dalam teks aslinya.
- 2 Lukas melanjutkan memakai kata orang pertama untuk menunjukkan bahwa ia hadir ketika pelbagai peristiwa ini terjadi.
- 3 Python adalah ular yang sangat besar yang membelit korbannya dan meremukkannya.
- 4 Menurut setidaknya seorang penulis kuno, istilah "python" dipakai juga untuk mengacu kepada "ventriloquist (ahli bicara lewat perut)," dan fakta ini sering ditunjukkan oleh para penulis moderen - namun ada kemungkinan bahwa di masa itu mereka salah memahami makna istilah "ventriloquist." Di zaman kini, kita memakai istilah itu untuk mengacu kepada orang yang dapat "membuang suaranya," dan itu merupakan keahlian yang berguna yang harus dimiliki oleh seorang tukang obat. Ia dapat membuat patung-patung itu seakan-akan sedang berbicara, bahwa para dewa sedang berbicara dari langit, dll. Bagaimanapun, makna harfiah kata "ventriloquisme" adalah "berbicara lewat perut"; di era Alkitab, kemampuan itu mungkin dikaitkan kepada takhyul bahwa roh-roh menguasai tubuh para peramal dan berbicara dari dalam diri mereka (yaitu, dari perut mereka).
- 5 Lihat catatan tentang ayat-ayat itu.
- 6 Lihat artikel tambahan tentang "Demon" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 7 Ini terbukti dalam kisah kita sekarang ini. Di bawah pengaruh roh jahat, ia tahu bahwa Paulus dan lainnya adalah para pelayan Allah yang Mahatinggi. Catatlah bahwa setan-setan itu tidaklah omniscient (mahatahu). Bagaimanapun, tidak perlu bersusah-payah untuk membuat terkesan orang-orang yang mau percaya kepada para peramal nasib.
- 8 Yang saya acu adalah agama Kristen yang diungkapkan dalam Perjanjian Baru. Beberapa bentuk keagamaan yang disebut "Agama Kristen" malahan telah mempromosikan ketahyulan daripada menghilangkannya.
- 9 Para "Channeler" mengaku bahwa kuasa dan suara dari mahluk yang sangat berkuasa disalurkan melalui mereka.
- 10 Istilah "allah yang mahatinggi" dipakai juga oleh bangsa Romawi untuk mengacu kepada Zeus. Kata Yunani yang diterjemahkan "keselamatan" mempunyai juga beragam arti. Oleh sebab itu, ada kemungkinan bahwa orang-orang yang mendengarkan hamba perempuan ini salah memahami makna keseluruhan perkataannya; namun karena Perjanjian Baru menunjukkan bahwa setan-setan juga sangat sadar akan keberadaan Allah sejati dan para pelayan-Nya, maka tidaklah mungkin bahwa hamba perempuan itu mempunyai pelbagai konsep berhala dalam pikirannya ketika ia mengacukan Paulus dan yang lainnya.
- 11 Teks Yunani semata-mata menulis "sangat terganggu." KJV menulis bahwa Paulus merasa "berduka," yang bisa menunjukkan adanya rasa simpati kepada hamba perempuan itu. Para penerjemah NASB menganggap Paulus "dibuat jengkel" oleh prilakunya yang diulang-ulang itu.
- 12 Yesus pernah tidak mengizinkan setan-setan bersaksi atas nama-Nya (Markus 1:24, 25, 34).
- 13 Sesuaikanlah gagasan ini dengan tempat dimana Anda tinggal: Bayangkanlah seseorang memalu seperangkat barang paling berharga milik para pendengar Anda.
- 14 Kita tidak tahu mengapa mereka menangkap Paulus dan Silas dan tidak menangkap Lukas dan Timotius. Pernah dinyatakan bahwa sosok Paulus dan Silas terlihat lebih menyerupai orang Yahudi (Lukas bukan orang Yahudi, dan Timotius separuh Yahudi) (ay. 20).
- 15 Kata yang diterjemahkan "penguasa" dalam ayat 19 tidaklah sama dengan kata yang diterjemahkan "pembesar-pembesar" dalam ayat 20, dan ini mengarah kepada spekulasi bahwa mereka pertama-tama dihadapkan kepada para pejabat tingkat bawah, setelah itu dihadapkan kepada para pejabat tingkat atas. Bagaimanapun, dua kata itu bisa jadi hanya merupakan dua cara penyebutan terhadap orang-orang yang sama.
- 16 Selama bertahun-tahun, ketika saya membaca ungkapan "pasar" dalam Alkitab, saya membayangkan suatu bazaar yang gaduh yang dipenuhi oleh para penjaja dagangan dan para pembeli. "Pasar" alkitab lebih menyerupai alun-alun megah kota kecil dari suatu kota besar yang makmur. Forum di Filipi sudah digali. Forum itu luas, panjangnya sekitar setengah lapangan bola kaki Amerika.
- 17 Kata Yunani yang diterjemahkan "pasar" dalam ayat 19 adalah agoran.
- 18 Kata Yunani untuk podium ini adalah bema (lihat catatan tentang 18:12). Bema di Filipi sudah digali dan letaknya di sisi utara agora.
- 19 Sekali lagi Lukas dengan tepat memakai istilah politik yang sebenarnya untuk mengacukan para penguasa setempat.
- 20 Orang-orang Yahudi di Filipi nyata sekali tidak populer. Dalam pasal 18 kita akan melihat bahwa orang-orang Yahudi di Roma diusir (ay. 2). Peristiwa pengusiran itu mungkin sudah terjadi, dan sentimen menentang orang Yahudi di koloni-koloni Romawi sedang meninggi dibandingkan biasanya.
- 21 Mempertahankan ketertiban umum merupakan tujuan utama hukum Romawi.
- 22 Ingatlah: Penduduk di koloni-koloni Romawi sering kali lebih Romawi daripada mereka yang di berada Roma.
- 23 Ken R. Durham, "Scenes at Philippi," Acts, the Spreading Flame (Searcy, Ark.: Harding University, 1989), 189.
- 24 Lihat catatan tentang 17:5.
- 25 KJV menyebut orang-orang ini "sersan-sersan"; NIV menyebut mereka "pejabat-pejabat." Tak satupun dari terjemahan ini yang bisa mengungkapkan secara penuh gagasan tentang pekerjaan mereka.
- 26 Bangsa Romawi menyebut mereka "lictors."
- 27 Saya pernah melihat simbol ini-seikat batang kayu dengan sebuah kapak di tengahnya-pada patung di pelbagai bagian Eropa.
- 28 Simbol ini adalah simbol yang juga dipakai di Italia oleh Mussolini pada waktu perang dunia II, ketika ia berusaha menarik manfaat mistik dari Kekaisaran Romawi yang telah lama hancur.
- 29 Quoted by J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 107.
- 30 Beberapa orang pernah menyatakan bahwa Paulus sengaja menunggu sampai ayat 37 untuk memberitahukan kewarganegaraan Romawinya agar kebenaran itu dapat lebih memberikan bobot politis. Tampaknya lebih masuk akal bahwa Paulus sebenarnya sudah berusaha untuk memperkenalkan dirinya sebagai warganegara Romawi ketika ia dan Silas dipukuli, namun karena pelbagai alasan perkataannya itu tidak didengar atau tidak dipercaya. Ada kemungkinan bahwa setelah menjatuhkan hukuman, para penguasa itu kemudian segera meninggalkan tempat yang tak menarik itu.
- 31 Penderaan di Filipi ini hanyalah salah satu dari penderaan yang ia harus tanggung.
- 32 Fakta bahwa pedang itu tetap melekat pada diri kepala penjara itu (ay. 27) menunjukkan bahwa kemungkinan ia jatuh tertidur dalam tugas (dengan pakaian lengkap) di dalam ruang penjara. Bagaimanapun, ada kemungkinan bahwa ia tertidur di tempat kediamannya yang dekat situ, mungkin di areal penjara itu, dan ia menyambar sabuk dan sarung pedangnya ketika berjalan ke luar dari tempatnya itu.
- 33 Jika saya terdorong untuk menyanyi, nyanyian itu mungkin berjenis "blues," namun mereka menyanyikan puji-pujian.
- 34 Apakah fakta bahwa Lukas menyebut nyanyian mereka terjadi di "tengah malam" berarti Paulus dan Silas untuk beberapa saat harus menentukan sikap mereka dahulu sebelum mereka dapat berdoa dan bernyanyi? Saya tidak tahu.
- 35 Iman kepada Allah adalah kuncinya. Allah tetap sama. Jika Ia layak menerima pujian kita ketika segalanya kelihatan berjalan baik di pemandangan kita, maka Ia juga layak menerima pujian ketika segalanya kelihatan berjalan tidak baik.
- 36 Kemana saja saya pergi di sepanjang Turki dan Yunani, saya melihat bukti gempa bumi yang dahsyat di masa lalu.
- 37 Terlepas bagaimanapun caranya, para malaikat kemungkinan ikut terlibat- sebagaimana mereka sebelumnya pernah terlibat dalam dua pembebasan yang hebat dari penjara (Kisah 5:19; 12:7, 10, 11).
- 38 Lihat Kisah 12:19.
- 39 Bagaimanakah Paulus dapat melihat kepala penjara sedangkan kepala penjara itu tidak melihat dia? Bagaimanakah Paulus tahu tak seorangpun telah melarikan diri? Karena rincian-rincian ini tidak penting bagi kisah Lukas, maka ia tidak memberitahu kita. Daya lihat mata Paulus terhadap kegelapan mungkin lebih baik daripada mata kepala penjara itu. Mungkin Allah memberi Paulus pengetahuan supernatural atas situasi itu.
- 40 Ini menunjukkan bahwa para penjaga yang lain sedang dalam tugas, atau setidaknya ada di dekat situ.
- 41 Mengapakah tawanan yang lain tidak melarikan diri ketika mereka punya kesempatan? Mungkin untuk sejenak mereka dibuat terperangah oleh apa yang baru terjadi. Mungkin Paulus meminta mereka untuk tidak pergi dan mereka tidak berani menentang permintaannya itu. Mungkin Allah dengan kuasa-Nya menjaga mereka tetap pada tempatnya.
- 42 Setidaknya, ia mengira bahwa mereka mewakili jenis dewa tertentu.
- 43 Beberapa orang berusaha untuk membuktikan baptisan bayi atas dasar fakta ini bahwa "seisi rumah" kepala penjara itu dibaptis. Bagaimanapun, simaklah bahwa orang-orang seisi rumahnya yang dibaptis itu (ay. 33) pertama-tama diajar dahulu (ay. 32) dan akhirnya menjadi percaya (ay. 34). Untuk diskusi lanjutan mengenai masalah ini, lihat catatan pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III."
- 44 Waktu itu kemungkinan sekitar jam dua atau tiga dinihari ketika kepala penjara dan seisi rumahnya dibaptis.
- 45 Penjara itu mungkin saja memiliki kolam air, namun tidak ada persoalan bagi kepala penjara itu untuk membawa mereka ke luar areal penjara. Tugasnya adalah "menjaga mereka dengan sungguh-sungguh," bukan untuk mengurung mereka.
- 46 Sejak ditangkap, perut Paulus dan Silas tampaknya belum terisi apa-apa. Sekali lagi, keramahtamahan orang Kristen ditekankan dalam kitab Kisah.
- 47 Bandingkanlah perubahan hidup kepala penjara dengan perubahan hidup Krispus: Pernyataan bahwa Krispus percaya (18:8) mencakup responnya terhadap baptisan (1Korintus 1:14).
- 48 Argumentasinya seperti ini: "Kisah 16:31 tidak menyinggung baptisan; oleh sebab itu, baptisan tidak penting bagi keselamatan." Jika argumentasi ini sah, maka pertobatan dan pengakuan akan juga tidak penting bagi keselamatan, sebab kedua hal itu tidak secara khusus disinggung dalam Kisah 16:31. Jika ada yang menjawab, "Namun pertobatan dan pengakuan sudah tercakup dalam kata "percaya," lalu mengapa baptisan tidak dapat dicakupkan juga ke dalam kata "percaya"?
- 49 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 103.
- 50 Setidaknya satu naskah kuno menunjukkan bahwa para penguasa ini sudah dibuat kacau oleh gempa bumi ini dan kemudian menyimpulkan bahwa mereka sudah berbuat salah karena menganiaya Paulus dan Silas. Bagaimanapun, karena bukti tekstual menentang penambahan keterangan ini terhadap teks itu, maka kita tidak tahu apakah hal itu benar begitu atau tidak. 51Kelihatannya, kewarganegaraan Romawi Silas sama seperti yang Paulus miliki.
- 52 Jika Anda tinggal di Indonesia, para pendengar Anda akan memahami ungkapan ini "Tolonglah, tolonglah kami dengan sangat, agar Saudara berkenan pergi!"
- 53 Karena Paulus bersedia menghadapi kesulitan demi untuk membereskan persoalan itu, maka belakangan ia bisa kembali lagi ke kota itu tanpa adanya penolakan dari kunjungannya sebelumnya (20:1, 2, 6).
- 54 Petunjuk dari dokumen-dokumen sekular adalah bahwa orang itu hanya perlu berteriak ciuis Romanus sum, "Saya warganegara Romawi." Paulus mungkin telah mendaftar sebagai warganegara Romawi di Tarsus; namun kemungkinan ia tidak membawa bukti pendaftaran itu bersamanya, dan akan perlu waktu lama untuk mengirim salinan pendaftaran yang telah dilegalisir dari Tarsus.
- 55 H. Leo Boles, A Commentary on Acts of the Apostles (Nashville: Gospel Advocate Co., 1976 reprint), 268.
- 56 Coffman menyebut ini "salah satu pernyataan teragung dalam kitab suci" (James Burton Coffman, Commentary on Acts [Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976], 325). Para penginjil memang memerlukan dorongan, namun faktanya mereka sendiri yang malah mendorong orang lain.
- 57 Durham, 192.
- 58 Jika pelajaran ini dipakai sebagai materi kho tbah, dalam undangan dapatditekankan bahwa Allah dapat juga merubah kehidupan para pendengar -jika saja mereka mau merespon dalam iman sebagaimana yang telah dilakukan oleh kepala penjara itu.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi