26 Juli 2004

Mengejar Kebahagiaan

Topik : Kebahagiaan/Sukacita

Nats : Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:9)
Bacaan : Mazmur 34

Pada tahun 1948, majalah Life mengajak sekelompok perwakilan serikat buruh, pemimpin industri, sarjana universitas, dan pendeta untuk mendiskusikan apa yang dimaksud perancang Konstitusi Amerika Serikat ketika mereka mengacu pada “pengejaran kebahagiaan”. Mereka setuju bahwa pekerjaan yang mapan di bawah suasana yang kondusif dengan upah yang cukup sangatlah penting. Beberapa di antaranya termasuk nilai-nilai keadilan rasial, tidak mementingkan diri sendiri, dan integritas.

Diskusi ini mendorong salah seorang peserta, seorang wanita muda cerdas yang pincang akibat penyakit polio, berkata, “Sayangnya, berdasarkan pengalaman saya, penderitaan dan kesakitan merupakan pembangun karakter yang hebat. Bukan berarti bahwa menderita itu baik, tetapi hal ini sering membantu menggeser harapan kita akan kebahagiaan tanpa penderitaan, menjadi sebuah pencarian kebahagiaan di dalam penderitaan.” Itu benar, tetapi kita hanya dapat menemukan kebahagiaan batin melalui pengenalan akan Allah secara pribadi dan dengan berjalan di jalan keyakinan serta ketaatan.

Kebahagiaan tidak didapat dengan mengejarnya. Sebaliknya, kebahagiaan merupakan hasil sampingan dari pencarian kita untuk berjalan lebih dekat dengan Allah. Saat melakukannya, kita akan menemukan kebahagiaan mendalam yang tak dapat diberikan oleh seseorang atau sesuatu. Itulah yang dimaksudkan Daud ketika ia berkata, “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” (Mazmur 34:9) —Herb Vander Lugt



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA