8 Januari 2005

Apa yang Layak Disimpan?

Topik : Konsekuensi

Nats : Seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan (Ibrani 12:16)
Bacaan : Kejadian 25:27-34

Suatu cerita mengisahkan tentang seorang pria yang menyukai buku kuno. Ia bertemu seorang kenalan yang baru saja membuang sebuah Alkitab yang telah sangat lama disimpan di loteng rumah leluhurnya. “Saya tidak dapat membacanya,” temannya menjelaskan. “Seseorang bernama Guten-anu telah mencetaknya.” “Gutenberg ya!” pecinta buku itu berteriak terkejut. “Alkitab itu adalah salah satu buku pertama yang pernah dicetak. Sebuah salinannya baru saja terjual lebih dari dua juta dolar!”

Temannya tidak tertarik. “Alkitab saya tidak akan laku sedolar pun. Seseorang bernama Martin Luther telah mencoret-coret seluruh isinya di Jerman.”

Cerita rekaan ini menunjukkan bagaimana seseorang dapat memperlakukan sesuatu yang sangat berharga seperti barang yang tidak ada harganya. Itulah yang dilakukan Esau. Meskipun ia seorang yang baik, Esau adalah seorang yang “mempunyai nafsu rendah” karena ia menjual hak kesulungannya “untuk sepiring makanan” (Ibrani 12:16). Ketika sudah terlalu terlambat untuk membatalkan transaksi yang buruk itu, ia baru betul-betul sadar bahwa ternyata ia telah mengorbankan sesuatu yang kekal di altar ketergesaan.

Kita sebaiknya berhati-hati dengan “transaksi” yang kita buat dalam hidup. Kebudayaan kita menempatkan hal yang tidak berharga di tempat utama, dan membuang hal yang kekal sama seperti hal yang tak berharga.

Mintalah Tuhan untuk menolong Anda membedakan apa yang berharga untuk disimpan dan apa yang sebaiknya dibuang —Haddon Robinson



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA