20 Oktober 2005

Hidup Sebagai Anak Raja

Topik : Keilahian

Nats : Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah (Galatia 4:7)
Bacaan : Galatia 3:19-4:7

Ada kisah kuno mengenai seorang lelaki bernama Astyages yang berniat membunuh pangeran yang masih bayi bernama Cyrus. Lalu ia memanggil seorang prajurit di lingkungan rumahnya dan menyuruhnya membunuh bayi itu. Prajurit tersebut kemudian menyerahkan bayi itu kepada seorang gembala dan menyuruhnya naik dan menaruh bayi itu di atas gunung supaya mati kedinginan.

Tetapi gembala dan istrinya justru mengambil bayi itu dan memeliharanya seperti anak mereka sendiri. Karena dibesarkan dalam keluarga petani yang sederhana, ia mengira bahwa mereka adalah orangtuanya yang sebenarnya. Ia tidak menyadari darah bangsawan dan garis keturunan raja yang ada dalam dirinya. Karena ia berpikir ia seorang petani miskin, ia pun hidup seperti petani.

Banyak orang kristiani tidak menyadari bahwa mereka adalah ahli waris raja. Padahal mereka memiliki hak waris itu melalui Kristus. Mereka hidup seperti petani rohani yang miskin ketika mereka seharusnya hidup sebagai raja. Menurut Rasul Paulus, orang percaya “adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26). Ia juga mengatakan, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa.’ Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” (4:6,7)

Allah telah memberi kita segala yang kita perlukan untuk hidup penuh kemenangan dan kelimpahan. Jangan hidup seperti “petani miskin” -RWD



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA