4 Januari 2006

Pengaruh Kita

Topik : Ibadah/Pelayanan

Nats : Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin (Yakobus 1:6)
Bacaan : Yakobus 1:1-8

Adoniram Judson (1788-1850) dikaruniai otak yang cerdas. Ia belajar membaca pada usia 3 tahun, dapat menerjemahkan bahasa Yunani pada usia 12 tahun, dan mendaftar di Brown University saat berusia 16 tahun. Di sana ia berteman dengan Jacob Eames, seorang pria yang menolak mukjizat-mukjizat Alkitab. Saat Judson lulus sebagai lulusan terbaik pada tahun 1807, ia telah begitu dipengaruhi oleh Eames sampai-sampai ia menyangkal iman kristianinya.

Suatu malam, saat Judson sedang menginap di sebuah penginapan desa, ia merasa terganggu oleh erangan seorang pria di kamar sebelah. Keesokan paginya ia bertanya kepada pemilik penginapan tentang pria yang sakit itu. Ia diberi tahu bahwa pria tersebut telah meninggal dan namanya adalah Jacob Eames.

Peristiwa kebetulan yang mengejutkan, yaitu bahwa ia berada di dekat temannya pada saat detik-detik kematiannya, membuat Judson heran. Ia merasa terdorong untuk mencari jiwanya sendiri dan memohon pengampunan Allah atas penyangkalan imannya. Sejak saat itu, ia mulai hidup bagi Tuhan. Allah memimpinnya untuk memelopori pekerjaan misi di Birma. Pada akhir hidupnya, Adoniram dapat melihat kembali pelayanannya yang telah merintis lusinan gereja dan memengaruhi ribuan orang untuk menjadi orang-orang percaya.

Pengaruh apakah yang kita berikan kepada orang lain? Apakah hidup kita mendorong orang lain untuk memercayai Sang Juru Selamat, atau apakah kita justru membuat orang lain menjadi bimbang? --HDF



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA