Bagaimana Kita Mengasihi?
Topik : -Nats : Kasih tidak berkesudahan (1 Korintus 13:8)
Bacaan : 1 Korintus 13
Pasal 1 Korintus 13 sering kali dibacakan dalam upacara pernikahan. Betapapun optimisnya sepasang pengantin baru, mereka akan pernah mengalami kegagalan dalam mengasihi. Satu-satunya orang yang mampu memenuhi "pasal tentang kasih" ini adalah Yesus Kristus.
Pendeta F.B. Meyer (1847-1929) menulis, "Gambaran diri Yesus terpancar pada kalimat-kalimat indah ini, bahkan setiap kelompok kata di dalamnya menyatakan kebenaran tentang Dia. Gantilah kata 'kasih' dalam seluruh pasal ini dengan nama-Nya, dan lihatlah bahwa keduanya sama."
Mari kita coba memasukkan nama Yesus dalam ayat-ayat ini. "[Yesus] itu sabar; [Yesus] itu murah hati; [Yesus] tidak cemburu; [Yesus] ... tidak melakukan yang tidak sopan, dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, ... tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran; menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. [Yesus] tidak berkesudahan" (1 Korintus 13:4-8).
Ya, Yesus adalah teladan kasih yang sempurna. Paulus menuliskannya sebagai gambaran bagaimana kita mengasihi orang lain. Walaupun demikian ia tahu kita perlu lebih dari sekedar membaca teladan kasih Kristus; kita perlu mengalami kasih-Nya dengan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jika kita telah melakukannya, Paulus mengatakan, "kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus" (Roma 5:5). Kita mampu mengasihi sesama seperti Yesus, dengan mengizinkan Dia mengasihi mereka melalui kita -JEY