2 Raja-raja 5:7
5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat
itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku
ini yang dapat mematikan dan menghidupkan,
sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara
terhadap aku."
2 Raja-raja 18:37
18:37 Kemudian pergilah Elyakim
bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan,
lalu memberitahukan kepadanya perkataan juru minuman agung.
2 Raja-raja 18:1
Hizkia, raja Yehuda
18:1 Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia,
anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.
1 Samuel 4:12
4:12 Seorang dari suku Benyamin
lari dari barisan pertempuran dan pada hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan dengan tanah
di kepalanya.
Ezra 9:3
9:3 Ketika aku mendengar perkataan itu
1 , maka aku mengoyakkan
pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun.
Ayub 1:20
1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya,
dan mencukur kepalanya,
kemudian sujudlah ia dan menyembah
2 ,
Yeremia 36:24
36:24 Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut
dan tidak mengoyakkan pakaiannya.
Matius 26:65
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya
dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
1 Full Life: KETIKA AKU MENDENGAR PERKATAAN ITU.
Nas : Ezr 9:3
Tanggapan Ezra yang sedih dan doanya adalah contoh yang baik sekali
dari keprihatinan dan kekhawatiran yang seharusnya dialami oleh semua hamba
Allah yang benar ketika menyaksikan umat Allah menyesuaikan diri dengan
kebiasaan-kebiasaan fasik.
- 1) Ezra terkejut, malu, dan sangat sedih karena kesalahan umat itu
(ayat Ezr 9:3-6; lih. 1Sam 15:35; Yer 9:1-26; 2Kor 11:29).
- 2) Ezra memiliki suatu perasaan yang dalam mengenai kemuliaan,
kebenaran, dan kasih Tuhan, yang ditolak umat itu (ayat
Ezr 9:4,8-10). Ia tidak bisa menerima apa yang sedang dilakukan umat
itu (ayat Ezr 9:3,5; 10:1; juga lih. doa Nehemia dalam
Neh 9:1-38 dan Daniel dalam pasal Dan 9:1-27).
- 3) Ezra berdoa kepada Allah dalam kerendahan hati dan dengan air mata
(ayat Ezr 9:3,5; 10:1).
- 4) Ezra menyatukan dirinya dengan mereka yang didoakan olehnya dengan
menyebut "dosa-dosa kami" dan "kejahatan-kejahatan kami" (ayat
Ezr 9:6-15); ia merasakan rasa malu dan kesalahan nasional lebih
dalam daripada mereka (bd. Yes 53:12).
- 5) Ezra memahami bahwa kasih karunia dan kemurahan Allah, yang
ditunjukkan kepada kaum sisa yang kembali dengan membangkitkan harapan
dan visi tentang masa depan, membangun kembali bait Allah dari
puing-puing dan memberikan mereka tembok perlindungan, kini diancam oleh
ketidaktaatan umat itu kepada firman Allah (ayat Ezr 9:8-15).
- 6) Ezra sangat sadar akan kasih karunia dan kemurahan Allah sehingga
mengharapkan akan melihat pengampunan dan pemulihan umat itu (ayat
Ezr 9:8-9,12-14).
- 7) Akhirnya, penyesalan Ezra yang dalam menarik perhatian orang lain
yang gemetar "karena firman Allah Israel" (ayat Ezr 9:4) dan
memahami dampak-dampak merusak dari dosa untuk umat itu dan keluarga
mereka (ayat Ezr 9:7,13-15).
2 Full Life: SUJUDLAH IA DAN MENYEMBAH.
Nas : Ayub 1:20
Ayub menanggapi semua musibah yang menimpa dirinya dengan kesedihan
yang sangat, tetapi juga dengan kerendahan hati yang tunduk kepada Allah
dan terus menyembah Dia di tengah-tengah kesukaran yang hebat (ayat
Ayub 1:21; 2:10).
- 1) Reaksi Ayub kemudian hari terhadap musibah selanjutnya terdiri atas
keragu-raguan, kemarahan, dan perasaan diasingkan dari Allah
(Ayub 7:11). Namun pada saat-saat yang suram ini dan iman yang goyah,
ia tidak berbalik melawan Allah, tetapi dengan terus terang
mengungkapkan protes dan perasaannya kepada-Nya.
- 2) Kitab Ayub menunjukkan bagaimana orang percaya yang setia hendaknya
menghadapi musibah di dalam hidup ini. Sekalipun kita mengalami
penderitaan hebat dan kesengsaraan yang tidak dapat dipahami, kita harus
berdoa memohon kasih karunia untuk menerima apa yang Allah izinkan
menimpa kita dan memohon penyataan dan pemahaman mengenai maknanya.
Allah akan menangani perasaan dan keluhan kita yang kacau jikalau
diarahkan kepada-Nya -- bukan dengan sikap memberontak, melainkan dengan
kepercayaan sungguh-sungguh kepada-Nya sebagai Allah yang pengasih.
- 3) Kitab ini menyatakan bahwa Allah menerima pertanyaan Ayub (pasal
Ayub 38:1-41:34) dan pada akhirnya memuji dia karena mengatakan yang
"benar tentang Aku" (Ayub 42:7).