2 Yohanes 1:2-3
Konteks1:2 oleh karena kebenaran e yang tetap di dalam kita f dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera 1 dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, g Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
2 Yohanes 1:1
KonteksPengkhotbah 1:1
KonteksPengkhotbah 1:1
KonteksPengkhotbah 1:1
KonteksYohanes 3:18
Konteks3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; f barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak g Tunggal Allah.
Yohanes 3:3
Konteks3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali 4 , h i ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Yohanes 1:1
Konteks[1:3] 1 Full Life : KASIH KARUNIA, RAHMAT, DAN DAMAI SEJAHTERA.
Nas : 2Yoh 1:3
Syarat-syarat untuk menerima kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera Allah adalah dengan menjaga kebenaran (ayat 2Yoh 1:7-11) dan mengasihi sesama (ayat 2Yoh 1:5-6). Mengabaikan hal-hal ini akan menyebabkan gereja kehilangan berkat Allah.
[1:1] 2 Full Life : IBU YANG TERPILIH.
Nas : 2Yoh 1:1
Beberapa orang menafsirkan bahwa surat Yohanes ini dialamatkan kepada seorang wanita yang saleh bernama _Kyria_ (Yun. yang artinya "wanita") dan keluarganya. Sekalipun demikian, istilah "Ibu yang terpilih dan anak-anaknya" kemungkinan besar merupakan cara kiasan untuk mengatakan "gereja dan anggotanya" (bd. 1Pet 5:13).
[1:1] 3 Full Life : YANG BENAR-BENAR AKU KASIHI
Nas : 2Yoh 1:1
(versi Inggris NIV -- Yang kukasihi di dalam kebenaran). Yohanes mengasihi dan memperhatikan orang lain dengan cara yang sesuai dengan penyataan PB mengenai Kristus. Adalah mungkin mengasihi orang lain, tetapi tidak mempunyai komitmen kepada kebenaran Firman Allah. Orang semacam itu menempatkan kasih, penerimaan, persahabatan, dan kesatuan di atas kebenaran dan perintah Allah (ayat 2Yoh 1:5-6). Pada pihak lain, juga mungkin bagi seorang di dalam gereja untuk menyebarluaskan kebenaran alkitabiah dan mempertahankan doktrinnya, namun tidak menunjukkan kasih dan perhatian terhadap orang lain. Yang dituntut oleh Allah ialah bahwa kita menunjukkan baik kasih untuk kebenaran-Nya maupun kasih untuk sesama. Kita "harus berpegang kepada kebenaran di dalam kasih" (Ef 4:15; bd. 1Kor 13:6).
[3:3] 4 Full Life : DILAHIRKAN KEMBALI.
Nas : Yoh 3:3
Mengenai pembahasan ajaran Alkitab tentang kelahiran baru,
lihat art. PEMBAHARUAN.
Nas : Yoh 1:1
Yohanes mengawali Injilnya dengan menyebut Yesus "Firman itu" (Yun. _logos_). Dengan menggunakan istilah ini bagi Kristus, Yohanes memperkenalkan-Nya sebagai Sabda Allah yang pribadi dan menunjukkan bahwa pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada manusia melalui Anak-Nya (bd. Ibr 1:1-3). Alkitab menyatakan Yesus Kristus sebagai "pelbagai ragam hikmat Allah" (1Kor 1:30; Ef 3:10-11; Kol 2:2-3) dan penyataan sempurna tentang sifat dan kepribadian Allah (Yoh 1:3-5,14,18; Kol 2:9). Sebagaimana ucapan seseorang menunjukkan hati dan pikirannya, Kristus sebagai "Firman itu" menyatakan hati dan pikiran Allah (Yoh 14:9;
lihat art. FIRMAN ALLAH).
Yohanes memberikan kepada kita tiga ciri Yesus Kristus selaku "Firman itu":
- 1) Hubungan Firman dengan Bapa.
- (a) Kristus sudah ada sejak semula bersama-sama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan (bd. Kol 1:15). Dia sebagai Oknum sudah ada sejak kekekalan, berbeda dari, namun dalam persekutuan abadi dengan Allah Bapa.
- (b) Kristus itu ilahi ("Firman itu adalah Allah") karena Dia
bersifat dan berhakikat sama dengan Bapa (Kol 2:9;
lihat cat. --> Mr 1:11).
[atau ref. Mr 1:11]
- 2) Hubungan Firman dengan dunia. Melalui Kristus, Allah Bapa menciptakan dan sekarang menopang dunia ini (ayat Yoh 1:3; Kol 1:16; Ibr 1:2).
- 3) Hubungan Firman dengan umat manusia. "Firman itu telah menjadi
manusia" (ayat Yoh 1:14). Di dalam Yesus, Allah menjadi manusia,
yaitu memiliki sifat manusia tetapi tanpa dosa. Inilah pernyataan dasar
dari penjelmaan: Kristus meninggalkan sorga serta memasuki keadaan
manusia lewat kelahiran alami
(lihat cat. --> Mat 1:23).
[atau ref. Mat 1:23]