2 Raja-raja 12:18
Konteks12:18 tetapi Yoas, raja Yehuda, mengambil segala persembahan kudus yang telah dikuduskan oleh para leluhurnya yakni Yosafat, Yoram dan Ahazia, raja-raja Yehuda, dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri, juga segala emas yang terdapat dalam perbendaharaan rumah TUHAN dan istana raja. Dikirimkannyalah d semuanya itu kepada Hazael, raja Aram, maka tidak jadi lagi Hazael menyerang e Yerusalem.
2 Raja-raja 15:29
Konteks15:29 Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, s raja Asyur; direbutnyalah Iyon, t Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, u lalu diangkutnyalah v penduduknya ke Asyur 1 ke dalam pembuangan.
2 Raja-raja 23:4
Konteks23:4 Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga o pintu untuk mengeluarkan p dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu 2 di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel.
2 Raja-raja 23:24
Konteks23:24 Para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh peramal, z juga terafim, a berhala-berhala dan segala dewa kejijikan b yang terlihat di tanah Yehuda dan di Yerusalem, dihapuskan oleh Yosia dengan maksud menepati perkataan Taurat yang tertulis dalam kitab yang telah didapati oleh imam Hilkia di rumah TUHAN.
[15:29] 1 Full Life : DIANGKUTNYALAH PENDUDUKNYA KE ASYUR.
Nas : 2Raj 15:29
Penyerbuan oleh raja Asyur, Tiglat-Pileser III (th. 733 SM), merupakan tahap pertama dari pembuangan Israel. Mereka yang tinggal di bagian utara dan timur Israel diangkut dari tanah air mereka ke Mesopotamia (bd. 2Raj 16:5-9; 2Taw 28:16-21; Yes 7:1-17). Awal dari akhir kerajaan utara ini tiba sebagai akibat hukuman Allah karena mereka terus-menerus berbuat dosa. Samaria, ibu kota kerajaan utara, ditaklukkan sebelas tahun kemudian (2Raj 17:6).
[23:4] 2 Full Life : DIBAKARNYALAH SEMUANYA ITU.
Nas : 2Raj 23:4
Pembaharuan Yosia mengikuti prinsip alkitabiah bahwa pertobatan untuk dosa-dosa khusus adalah perlu sekali untuk kebangunan rohani yang sungguh. Apabila pertobatan sejati terjadi, dosa-dosa khusus akan diketahui, saudara-saudara yang palsu diusir, kebiasaan-kebiasaan duniawi ditinggalkan, dan standar-standar rohani dikembalikan. Setiap pembicaraan mengenai perlunya kebangunan rohani dan pertobatan di dalam gereja-gereja tanpa menentukan apa yang harus diubah menunjukkan bahwa tidak adanya komitmen untuk perubahan sungguh-sungguh dalam hati dan gaya hidup orang.