Ayub 3:7
Konteks3:7 Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan, dan tidak terdengar suara kegirangan. f
Ayub 3:9
Konteks3:9 Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap; biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang, janganlah ia melihat merekahnya fajar, i
Ayub 5:17
Konteks5:17 Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur p Allah 1 ; sebab itu janganlah engkau menolak didikan q Yang Mahakuasa. r
Ayub 6:29
Konteks6:29 Berbaliklah, janganlah terjadi kecurangan, j berbaliklah, aku pasti benar. k l
Ayub 10:2
Konteks10:2 Aku akan berkata kepada Allah: r Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara s dengan aku 2 . t
Ayub 32:21
Konteks32:21 Aku tidak akan memihak q kepada siapapun r dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun, s
Ayub 36:18
Konteks36:18 janganlah panas hati membujuk engkau berolok-olok, janganlah besarnya tebusan c menyesatkan d engkau.
Ayub 36:21
Konteks36:21 Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, g karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara. h
[5:17] 1 Full Life : MANUSIA YANG DITEGUR ALLAH.
Nas : Ayub 5:17-27
Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.
- 1) Pikiran yang keliru ini ditentang oleh penulis surat Ibrani yang menyatakan bahwa beberapa dari tokoh iman PL yang terbesar dianiaya, menderita kekurangan, disiksa dan bahkan dibunuh; orang-orang benar ini tidak pernah mengalami kelepasan total dalam hidup ini (Ibr 11:36-39).
- 2) Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Allah akan melenyapkan semua kesulitan dan penderitaan dari kehidupan kita. Orang saleh tidak senantiasa lolos dari kesulitan dalam hidup ini.
[10:2] 2 Full Life : MENGAPA ENGKAU BEPERKARA DENGAN AKU.
Nas : Ayub 10:2
Tidak pernah Ayub berdoa memohon kesembuhan untuk tubuhnya. Yang paling menarik perhatiannya ialah "mengapa" ia menderita dan mengapa Allah tampaknya telah meninggalkan hamba-Nya; mengetahui jawaban atas masalah ini lebih penting bagi Ayub daripada kesengsaraan yang sedang dialaminya. Diterima oleh Allah sebagai milik-Nya, bahkan di tengah kesengsaraan, adalah hal yang paling penting di dalam hidupnya.