Hakim-hakim 19:22
Konteks19:22 Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, j datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, k mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu 1 , supaya kami pakai dia. l "
Hakim-hakim 20:13
Konteks20:13 Maka sekarang, serahkanlah orang-orang itu, yakni orang-orang l dursila yang di Gibea itu, supaya kami menghukum mati mereka dan dengan demikian menghapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel. m " Tetapi bani Benyamin tidak mau mendengarkan 2 perkataan saudara-saudaranya, orang Israel itu.
[19:22] 1 Full Life : BAWALAH KE LUAR ORANG ... ITU.
Nas : Hak 19:22
Salah satu contoh terbesar dari pencemaran dan kebejatan moral Allah terjadi di Gibea, ketika orang-orang yang dahulu menjadi umat Allah menyerahkan diri kepada nafsu homoseksual dan pemerkosaan (bd. Hos 9:9; Hos 10:9); mereka telah menjadi seperti orang Sodom (Kej 19:1-11). Alkitab memandang homoseksualitas dan lesbianisme sebagai salah satu hasil akhir dari penolakan terhadap Allah oleh seorang atau suatu bangsa yang jahat
(lihat cat. --> Rom 1:27).
[atau ref. Rom 1:27]
Apabila orang tidak bertobat, maka homoseksualitas akan mendatangkan "pikiran yang terkutuk" (Rom 1:28) dan mungkin menghasilkan kekejaman sebagaimana yang digambarkan dalam pasal Hak 19:1-30.
[20:13] 2 Full Life : BANI BENYAMIN TIDAK MAU MENDENGARKAN.
Nas : Hak 20:13
Suku Benyamin lebih membela orang-orang jahat di antara mereka daripada korban tak bersalah yang mengalami kekejaman yang hebat itu (Hak 19:25).
- 1) Dengan menolak untuk menghukum orang-orang jahat dari kelompok mereka ini, suku Benyamin menunjukkan
- (a) mereka tidak menghargai keadilan, dan
- (b) telah kehilangan seluruh kepekaan dan kesetiaan moral kepada hukum Allah. Karena itu, Allah menghukum seluruh suku Benyamin (bd. ayat Hak 20:18,35,48).
- 2) Dewasa ini ada persamaan di bawah perjanjian yang baru apabila
gereja-gereja tidak bersedia mendisiplin atau mengucilkan
anggota-anggotanya yang berdosa. Sikap toleransi terhadap dosa dan
kebejatan (yaitu, sikap yang tidak ingin menerapkan disiplin alkitabiah)
menunjukkan hilangnya kepekaan moral dan kesetiaan kepada Allah dan
Firman-Nya oleh jemaat itu sendiri. Hukuman Allah atas jemaat semacam
itu sudah pasti
(lihat cat. --> Mat 13:30;
lihat cat. --> Mat 18:15;
lihat cat. --> 1Kor 5:1).
[atau ref. Mat 13:30; 18:15; 1Kor 5:1]