Yosua 14:10-11
Konteks14:10 Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. e Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara f di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur g delapan puluh lima tahun aku hari ini; 14:11 pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku h pada waktu itu demikianlah kekuatanku i sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
Mazmur 71:9
Konteks71:9 Janganlah membuang h aku pada masa tuaku 1 , i janganlah meninggalkan j aku apabila kekuatanku habis.
Mazmur 71:18
Konteks71:18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, a ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu b kepada angkatan ini 2 , keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang. c
Mazmur 73:26
Konteks73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku l habis lenyap, m gunung batuku n dan bagianku o tetaplah Allah selama-lamanya.
Pengkhotbah 12:3
Konteks12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
Yesaya 40:28-30
Konteks40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? c TUHAN ialah Allah kekal d yang menciptakan e bumi f dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, g tidak terduga h pengertian-Nya. 40:29 Dia memberi kekuatan i kepada yang lelah j dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. 40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna k jatuh l tersandung,
Yeremia 9:23-24
KonteksYeremia 9:1
Konteks9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 4 , j maka siang malam aku akan menangisi k orang-orang puteri bangsaku l yang terbunuh!
Pengkhotbah 1:1
KonteksPengkhotbah 1:1
Konteks[71:9] 1 Full Life : PADA MASA TUAKU.
Nas : Mazm 71:9
Ketika kekuatan makin lemah dan kesukaran-kesukaran usia lanjut makin jelas, kita harus mengingat kembali tuntunan Allah pada masa lalu dan berharap kepada-Nya Dia selaku pelindung, penolong, dan penopang untuk hari-hari akhir hidup ini. Pada saat kematian ketika kekuatan jasmaniah berkurang, kita harus tahu bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita malah Dia akan dekat (ayat Mazm 71:12,18) ketika oleh para malaikat kudus membawa kita menghadap Dia di sorga (Luk 16:22).
[71:18] 2 Full Life : MEMBERITAKAN KUASA-MU KEPADA ANGKATAN INI.
Nas : Mazm 71:18
Pengharapan dan maksud di dalam hidup ini haruslah untuk tetap tinggal di dalam Allah dan kepenuhan Roh-Nya, supaya kuasa dan kebaikan-Nya dapat dinyatakan dengan jelas dalam hidup kita; dengan demikian angkatan berikutnya akan mendapat semangat untuk sungguh-sungguh mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat 6:33; bd. Kis 1:8; 4:30-33; 11:24).
[9:24] 3 Full Life : YANG MAU BERMEGAH, BAIKLAH BERMEGAH KARENA YANG BERIKUT.
Nas : Yer 9:24
Kita tidak boleh membanggakan pengetahuan duniawi, kemampuan manusia, atau kekayaan dunia (ayat Yer 9:23); sebaliknya kita hanya boleh bermegah dan bersukacita karena hubungan pribadi kita dengan Tuhan dan kasih karunia-Nya, yang memungkinkan kita hidup benar. Semua nilai dunia ini hilang maknanya bilamana dibandingkan dengan pengenalan akan Allah. Nilai yang sesungguhnya terdiri atas menyerahkan diri kita kepada Tuhan Allah dan standar-standar-Nya serta membiarkan Dia memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya.
[9:1] 4 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).