Keluaran 33:11
Konteks33:11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka u seperti seorang berbicara kepada temannya 1 ; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua v bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu 2 .
Keluaran 25:22
Konteks25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu i dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub j yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel. k "
Keluaran 31:18
KonteksKeluaran 34:3
Konteks34:3 Tetapi janganlah ada seorangpun yang naik bersama-sama dengan engkau dan juga seorangpun tidak boleh kelihatan di seluruh gunung t itu, bahkan kambing domba dan lembu sapipun tidak boleh makan rumput di sekitar gunung itu."
Keluaran 34:9
Konteks34:9 serta berkata: "Jika aku telah mendapat kasih karunia g di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; h sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, i tetapi ampunilah kesalahan dan dosa j kami; ambillah kami menjadi milik-Mu. k "
[33:11] 1 Full Life : SEPERTI ... TEMANNYA.
Nas : Kel 33:11
Allah memandang Musa sebagai sahabat karib-Nya yang dengannya Ia dapat berbicara berhadapan muka. Hubungan yang khusus ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa Musa sungguh-sungguh berserah kepada Allah, dan kepada perkara, keinginan, dan maksud-Nya. Musa begitu menyatu dengan Roh Allah sehingga ia turut merasakan perasaan Allah, menderita ketika Allah menderita dan berdukacita ketika Allah bersedih atas dosa (bd. Kel 32:19). Setiap orang percaya harus berusaha melalui doa, untuk mengetahui cara-cara Allah dan semakin menyatu dengan Dia dan maksud-maksud-Nya sehingga ia sungguh-sungguh menjadi sahabat Allah.
[33:11] 2 Full Life : YOSUA ... TIDAKLAH MENINGGALKAN KEMAH ITU.
Nas : Kel 33:11
Yosua bukan hanya melayani Musa yang diurapi Allah dengan setia, tetapi ia sendiri juga dengan rajin mengembangkan persekutuan pribadi dengan Allah. Sejak masa mudanya, ia belajar untuk meluangkan waktu dengan Tuhan. Pengabdian semacam itu mempersiapkannya untuk menjadi pengganti Musa.