Lukas 1:51-53
Konteks1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya i dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; j 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; k 1:53 Ia melimpahkan segala yang baik l kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Lukas 6:20-26
KonteksLukas 12:13-21
KonteksLukas 14:7-11
KonteksLukas 16:15
Konteks16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri b di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. c Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Lukas 16:19-31
KonteksLukas 18:9-14
Konteks[6:20] 1 Full Life : BERBAHAGIALAH.
Nas : Luk 6:20
Lihat cat. --> Mat 5:3.
[atau ref. Mat 5:3]
[6:20] 2 Full Life : KAMU YANG MISKIN.
Nas : Luk 6:20
Lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN,
untuk memperoleh ulasan mengenai ayat ini.
[6:21] 3 Full Life : KAMU YANG ... MENANGIS.
Nas : Luk 6:21
Lihat cat. --> Mat 5:4.
[atau ref. Mat 5:4]
[6:22] 4 Full Life : JIKA ORANG MEMBENCI KAMU.
Nas : Luk 6:22
Para pengikut Yesus hendaknya "bersukacita" dan "bergembira" (ayat Luk 6:23) bila karena kesetiaan kepada Kristus dan standar saleh, mereka dicela dan dicemooh. Penganiayaan karena kebenaran adalah bukti bahwa orang percaya berada dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan, sebab Yesus pun dianiaya dan dibenci oleh dunia (Yoh 15:18-21;
lihat cat. --> Mat 5:10).
[atau ref. Mat 5:10]
[6:23] 5 Full Life : DEMIKIAN JUGA NENEK MOYANG MEREKA MEMPERLAKUKAN PARA NABI.
Nas : Luk 6:23
Berulang-ulang umat Israel PL menolak para nabi dan berita mereka (1Raj 19:10; Mat 5:12; 23:31,37; Kis 7:51-52).
- 1) Gereja masa kini harus mengingat bahwa Allah mengutus nabi-nabi kepada mereka (1Kor 12:28; Ef 4:11) dengan tujuan memanggil baik para pemimpin maupun umat kepada kehidupan yang benar, kesetiaan kepada Alkitab, dan pemisahan dari dunia ini (lih. pasal Wahy 2:1-3:22).
- 2) Gereja-gereja dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Israel dahulu kala dengan menolak perkataan para nabi mereka dan dengan demikian kehilangan berkat dan keselamatan dari Allah. Pada pihak lain, mereka dapat menerima berita Allah, meninggalkan dosa, memperdalam kesetiaan mereka kepada Allah dan Firman-Nya, dan terus hidup sebagai umat Allah. Gereja yang menolak para nabi yang benar dari Allah pada akhirnya akan ditolak oleh Allah sendiri (Luk 13:34-35; Wahy 2:1-3:22).
- 3) Dengan sengaja Iblis akan mengutus nabi-nabi palsu ke dalam
gereja-gereja (Mat 13:24-30,36-43); nabi-nabi yang menolak kekuasaan
mutlak Firman Allah, dan menyatakan bahwa mereka memiliki wewenang yang
setara dengan Firman Allah, serta menegaskan bahwa penyataan mereka itu
mutlak benar dan kata-kata mereka tidak dapat dihakimi oleh
gereja-gereja
(lihat art. GURU-GURU PALSU).
Para nabi palsu ini harus dengan tegas ditolak.
[6:24] 6 Full Life : CELAKALAH KAMU ... YANG KAYA.
Nas : Luk 6:24
Yesus sedang berbicara mengenai mereka yang memusatkan kehidupan, tujuan, kebahagiaan atau sasaran mereka terutama pada hal-hal materiel atau pada usaha menghimpun kekayaan yang banyak
(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).
[6:26] 7 Full Life : CELAKALAH KAMU, JIKA SEMUA ORANG MEMUJI KAMU.
Nas : Luk 6:26
Ketika sebagian besar dari orang dunia yang tidak percaya memuji orang percaya atau seorang yang menyatakan dirinya hamba Tuhan, maka mungkin itu menjadi tanda bahwa ia bukanlah seorang pengikut Kristus yang benar, sebab nabi palsu sering disukai oleh orang yang tidak setia kepada Kristus. Nabi-nabi dan pelayan-pelayan Injil yang melayani Allah akan mengalami hal yang sama yang terjadi pada diri Kristus; kehidupan dan berita mereka akan bertentangan dengan dosa orang yang tidak benar dan sebagai akibatnya akan ditolak oleh mereka yang tidak percaya.
[12:15] 8 Full Life : WASPADALAH TERHADAP ... KETAMAKAN.
Nas : Luk 12:15
Menjadikan keuntungan dan kekayaan duniawi hasrat dari kehidupan adalah kesalahan fatal yang memimpin kepada kerugian kekal (ayat Luk 12:20-21).
- 1) Kata Yunani untuk ketamakan (_pleonexia_) secara harfiah berarti kehausan untuk memiliki lebih banyak.
- 2) Tamak bukan menunjuk kepada hal mencukupi kebutuhan pribadi dan
keluarga (bd. Ams 6:6). Akan tetapi, sementara kita bekerja untuk
mencukupi kebutuhan kita, kita pun harus menjadi kaya terhadap Allah
dengan cara mencari dahulu Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya (ayat
Luk 12:31; bd.
lihat cat. --> Mat 6:33).
[atau ref. Mat 6:33]
- 3) Masing-masing kita harus memperhatikan peringatan Yesus dan
menyelidiki diri apakah ada sifat mementingkan diri dan tamak di dalam
hati kita. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pokok ini
lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN.
[14:11] 9 Full Life : MENINGGIKAN DIRI ... DIRENDAHKAN.
Nas : Luk 14:11
Yesus memperingatkan bahwa orang yang meninggikan dirinya dalam kehidupan ini akan dipermalukan di dalam Kerajaan Sorga yang akan datang. Tempat kehormatan kita di hadapan Allah jauh lebih penting daripada kehormatan kita di bumi. Kehormatan semacam itu tidak dapat diperoleh dengan menonjolkan diri, sebab hal itu hanya datang melalui kerendahan hati dan sikap menghambakan diri (ayat Luk 14:12-14), dan melalui tindakan "mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa" (Yoh 5:44).
[16:19] 10 Full Life : ORANG KAYA DAN LAZARUS.
Nas : Luk 16:19-31
Kehidupan orang kaya itu dihabiskan dengan gaya hidup yang berpusat pada diri sendiri. Ia membuat pilihan yang salah dan menderita selama-lamanya (ayat Luk 16:22-23). Seumur hidupnya Lazarus hidup dalam kemiskinan, namun hatinya benar di hadapan Allah. Nama Lazarus berarti "Allah adalah pertolonganku", dan ia tidak pernah melepaskan imannya kepada Allah. Ia mati dan segera diangkat ke Firdaus bersama Abraham (ayat Luk 16:22; lih. Luk 23:43; Kis 7:59; 2Kor 5:8; Fili 1:23). Akhir riwayat kedua orang itu tidak dapat diubah lagi pada saat kematian (ayat Luk 16:24-26).
[18:9] 11 Full Life : ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI.
Nas : Luk 18:9-14
Teks :- 1) Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Orang seperti itu memikir bahwa mereka itu benar karena usaha mereka sendiri; mereka tidak sadar akan perangainya yang berdosa, ketidaklayakan diri mereka dan bahwa mereka terus-menerus membutuhkan pertolongan, rahmat, dan kasih karunia Allah. Karena tindakan-tindakan kealiman dan kebaikan lahiriah yang luar biasa, mereka menyangka bahwa mereka tidak memerlukan kasih karunia Allah.
- 2) Sebaliknya pemungut cukai itu betul-betul menyadari dosa dan kesalahannya, dan dengan sikap pertobatan yang sejati ia berpaling dari dosa kepada Allah untuk memperoleh pengampunan dan rahmat. Ia melambangkan anak Tuhan yang sejati.