Resource > Belajar Sendiri Bahasa Yunani (Yoppi) >  Belajar Sendiri Bahasa Yunani Berdasarkan Injil Yohanes (Khusus Kata Kerja) >  BAB 21. IMPERATIF PRESENT  > 
C. Firman Allah yang Hidup 

20:17 λεγει αυvτηΊησους, Μη μου απτου, ουπω γαρ αvναβεβηκα προς τον πατερα\

πορευου δε προς τους αvδελφους μου και ειvπε αυvτοις,

Έναβαινω προς τον πατερα μου και πατερα υμων και θεον μου και θεον υμων.

Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka,

bahwa Aku pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Ayat ini meskipun sulit untuk dipahami, namun makna rohani yang terkandung di dalamnya adalah tak ternilai. Ada beraneka ragam tafsiran yang sudah diutarakan oleh banyak ahli, mulai dari yang mempercayai setiap huruf dalam naskah asli adalah benar, sampai yang berspekulasi bahwa ada kekeliruan penulisan di dalamnya. Salah satu tafsiran mengatakan: Karena kata kerja απτω berupa imperatif present, tentu itu berarti bahwa Yesus meminta Maria untuk tidak terus memegangi tanganNya. Namun dengan melihat ayat sebelumnya, tafsiran ini sulit diterima. Rekonstruksi peristiwa tersebut kira-kira seperti ini: Maria baru saja menyadari bahwa yang berhadapan dengan dia adalah Yesus sendiri, tepat pada waktu namanya dipanggil. Dengan gerak spontan ia berupaya memegang tangan Yesus, tentunya dengan berbagai perasaan: heran, sukacita yang meluap, takut, penasaran dan lain-lain. Saat itulah Yesus mencegahnya. Jadi, Maria belum sempat melakukan hal itu.

Tafsiran kedua berusaha untuk menjawab pertanyaan, mengapa Yesus harus pergi dulu kepada Bapa sebelum disentuh Maria. Padahal pada kesempatan yang lain Dia justru menawarkan Thomas untuk mencucukkan jari pada tanda paku di tanganNya, dan membiarkan para murid memeluk kakiNya dan menyembahNya setelah kebangkitanNya. Tafsiran itu mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan penulisan pada naskah Yunani dari percakapan yang tentu dilakukan dalam bahasa Aram itu. Mestinya ayat itu berbunyi: "...Jangan engkau memegang aku. Tetapi sebelum Aku pergi kepada Bapa, pergilah kepada saudara-saudaraKu dan beritakanlah kepada mereka..." Pandangan ini pun menimbulkan keberatan, jika kita mengingat bahwa Yohanes gemar menyatukan keakanan dengan kekinian. Pertimbangannya menembus dimensi waktu. Ini diperkuat lagi dengan isi pesan Yesus kepada Maria: Έναβαινω yang bukan dalam bentuk future, melainkan indikatif present. Dari segi waktu, bisa saja kenaikan Yesus terjadi seusai pembicaraan singkat itu. Tidak ada batasan bagi Tuhan.

Tafsiran yang lain-masih mencoba "memperbaiki kesalahan yang dibuat naskah-naskah kuno"-mengatakan bahwa mestinya bukan Μη μου απτου yang dimaksudkan, tetapi Μη μου πτου, dari kata πτοεομαι `gemetar ketakutan'. Jadi maksudnya: "Jangan takut, karena Aku belum pergi kepada Bapa, Aku masih di sini."

Penulis buku ini lebih meyakini tafsiran bahwa saat itu bukan saatnya lagi Maria memperlakukanNya sebagai sahabat dan guru manusiawi. Persekutuan yang dibangun kini bukan lagi hubungan antar manusia, dengan segala macam pola-pola manusiawinya seperti pegang tangan, makan bersama dan semacam itu, melainkan kini sudah tersedia jalan bagi hubungan manusia dengan Allah, yang bukan memerlukan sentuhan tangan, melainkan sentuhan iman. Dengan kebangkitanNya, Yesus menyatukan diriNya sendiri dengan BapaNya dan murid-muridNya. Perhatikan ikatan agung yang Yesus ucapkan: "...Aku pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu." Juga penampakanNya kepada Thomas dan murid-murid yang lain mengandung maksud yang sama, untuk menunjukkan bahwa Dialah Tuhan dan Allah mereka, bukan lagi sekedar Guru dan teman. Juga bagi kita, baiklah kita sekali lagi membuat pengakuan yang sama seperti Thomas, "Ο κυριος μου και ο θεος μου. "Ya Tuhanku dan Allahku!"



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA