Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.

Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.

Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.

Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.

Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.

Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan.

Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.