Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 2810 ayat untuk bai* (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 3:16) (ende)

Keadaan manusia sekarang, penderitaan dan maut, hanja dapat diterangkan sebagai siksaan akibat dosa. Ketjuali apa jang baik, manusia sekarang mengalami djuga keadaan fisik jang tak baik, akibat sikapnja memberontak terhadap Tuhan.

Untuk memberi gambaran singkat jang konkrit, pengarang mengutarakan penderitaan jang terlebih karakteristik bagi wanita dan pria. Untuk kaum Hawa: melahirkan dengan kesakitan, penindasan dari pihak pria, jang pada djaman itu djauh lebih berat menekan daripada sekarang.

Bagi kaum Adam: bekerdja dengan menanggung banjak djerih-pajah mengolah tanah ('adamah), jang bersama dengan si-manusia ('adam) telah terkutuk. Demikian djelaslah pula, bahwa dosa telah menjerang hidup manusia sendiri. Siksaan mengenai lahirnja keturunan (wanita) dan mengenai tugas menegakkan hidup (pria), dan achirnja memuntjak dalam maut (a. 19)(Kej 3:19).

(1.00) (Kej 3:22) (ende)

Dulu manusia hanjalah mengalami apa jang baik sadja, dan belum mempunjai gambaran tentang apakah kedjahatan itu (Kej 2:25). Tetapi sekarang dia telah berkenan dengan kedjahatan, jang dialaminja sebagai sesuatu jang merugikan baginja. Demikian dalam arti tertentu ia "menjerupai" Tuhan, karena mengenal hakekat kedjahatan.

Bahwa pintugerbang kearah pohon kehidupan telah ditutup, merupakan lukisan lebih landjut dari siksaan maut jang telah didjatuhkan atas diri manusia. Pengarang menjelesaikan tjeritanja setjara konkrit dengan menggunakan gambaran-gambaran jang sesuai dengan lukisan taman-bahagia: firdaus adalah tempat kehidupan kekal; kerub-kerub (a. 24)(#TB Kej 3:24) pendjaga pintu-gerbang taman-bahagia itu. Pada tjandi-tjandi dan istana-istana radja didunia timur djaman dahulu pintu-gerbang dihiasi dengan artja-artja batu (seperti pada tjandi-tjandi Hindu di Djawa, apa jang disebut "kala"). Disini para pendjaga-pintu adalah machluk- machluk hidup, hamba istana Tuhan.

(1.00) (Kej 3:24) (ende)

Maksud pengarang mengadjarkan kepada kita kebenaran-kebenaran historis berhubung dengan keselamatan kita: keadaan jang sesungguhnja dari manusia pertama serta keturunannja, dan sikapnja terhadap Tuhan. Keadaan ini dilukiskannja berbentuk suatu drama dengan berbagai-bagai pelakunja. Djadi bentuk gambaran ini bukan dalam segala-galanja menepati apa jang terdjadi dalam sedjarah. Kesimpulan ini dapat kita ambil dari teks sendiri. Pertama-tama: bentuk literer, jang mengandung banjak motif-motif dan unsur-unsur mitologis dari kesusasteraan hikmah: taman kenikmatan, ular jang berbitjara, pohon kehidupan, dan pengertian tentang baik dan djahat. Ini termasuk djenis puisi. Selandjutnja pelaku-pelaku simbolis, jang memegang peranan dalam tjerita. Sifat simbolis ini ternjata dari nama-nama jang mempunjai arti umum: 'adam = manusia; chawa = jang hidup. Demikian pula halnja dalam fasal-fasal berikutnja: Kain, Abil, Enosj, dll, semua ini nama-nama buatan jang timbul dalam tradisi.

Achirnja maksud tersebut diatas ternjata djuga dari tjara penghimpun kitab Kedjadian menggabungkan fasal 1(Kej 1) dengan fasal 2-3(Kej 2-3) mendjadi kesatuan: gambaran olehnja tidak dianggap sebagai kissah-sedjarah jang menguraikan segala-sesuatu tepat sebagaimana tampak terdjadi. Maka dari itu ia tidak berkerabatan mentjampur mempersatukan lukisan-lukisan jang mengandung perbedaan-perbedaan satu sama lain.

(1.00) (Kej 4:2) (ende)

Kain artinja: tukang besi. Tetapi dalam aj. 1 nama ini dihubungkan dengan kata "qanah" = memperoleh.

Abil artinja: arus udara, nafas (cf. Pengchotbah Pengk 1:2; 12:7-8), dan pada umumnja: sesuatu jang serba lemah. Kain adalah petani, Abil gembala.

Orang Israel kemudian suka menganggap djaman kehidupan bangsa selaku gembala-pengembara (nomade) sebagai djaman jang lebih baik dari pada djaman bertjotjok-tanam di Kanaan, karena di Kanaan banjak orang djatuh kedalam pemudjaan berhala.

(1.00) (Kej 7:22) (ende)

Keadaan seluruh umat manusia telah merosot (Kej 6:5-12). Maka air bah menimpa seluruh umat manusia pula. Tjerita ini sebetulnja tidak bermaksud memberi laporan historis tentang bandjir air jang pernah terdjadi disalah satu tempat. Artinja tjerita ini oleh pengarang telah diangkat diatas peristiwa historis, mendjadi perlambang jang menekankan kebenaran, bahwa segala manusia jang berdosa dihukum oleh Tuhan, baik didunia ini, maupun setjara umum dan definitif pada achir djaman.

(1.00) (Kej 19:38) (ende)

Moab disini berarti "dari bapa"; Ben-Ammi artinja "anak bapaku".

Bangsa Moabit dan Ammonit bermusuhan dengan Israel. Dalam tjerita ini asal-usul mereka memberi kesan jang tidak baik.

(1.00) (Kej 21:6) (ende)

Ajat ini sambungan ajat 3(Kej 20:3), maksudnja menerangkan nama Ishak. Nama ini ada hubungannja dengan kata "sachaq" = ketawa. Djadi artinja: "(Tuhan) akan (melihat dengan ) ketawa", artinja: Tuhan akan bersikap baik (melindungi) terhadap dia.

Ishak menjebabkan ketawa: ketawa Ibrahim jang mentjerminkan kesangsiannja (Kej 17:17), dan ketawa Sara (Kej 18:12). Disini: sebab kegembiraan dan utjapan selamat (lihat djuga tjatatan pada ajat 9)(Kej 20:9). "Tertawa karena aku" artinja" "tertawa karena kebahagiaanku". Ada jang menafsirkan "menertawakan aku".

(1.00) (Kej 21:31) (ende)

Nama kota Beersjeba disini dihubungkan baik dengan ajat 30(Kej 21:30): "perigi tudjuh (ekor anak domba) (sjeba' = tudjuh), maupun dengan sumpah (nisjba').

(1.00) (Kej 22:13) (ende)

Maksud tjerita ini adalah djuga: mendjelaskan bahwa Tuhan berhak atas anak sulung, baik manusia maupun binatang (Kel 22:28,29), akan tetapi tidak menghendaki pengorbanan kanak-kanak. Anak jang sulung harus ditebus dengan korban binatang (Kel 13:13; 34:19,20). Lihat Luk 2:23-24.

Djadi disini tertjantum suatu peringatan: melarang kebiasaan kafir mengorbankan kanak-kanak, seperti kemudian djuga terdjadi dalam kalangan umat Israel (2Ra 16:3; 21:6; 23:10; Yer 7:31; 19:5; Yeh 16:20; 20:31).

(1.00) (Kej 24:14) (ende)

Kesediaan gadis menolong mendjadi bukti, betapa baik tabiat perangainja, dan akan mendjadi tanda berasal dari Tuhan, bahwa ia dimaksudkan mendjadi isteri Ishak.

(1.00) (Kej 24:53) (ende)

Dengan hadiah-hadiah ini perdjandjian pernikahan diperkuat. Perkawinan terutama berarti mendjamin kelangsungan keluarga. Oleh karena itu keluarga menentukan, baikkah atau tidak perkawinan itu dilangsungkan. Keluarga pun mendjaga dan memelihara kehormatannja sendiri.

(1.00) (Kej 26:1) (ende)

Tjerita dari tradisi J. ini suatu doublet (kembaran) dari Kej 12:10-20 (Ibrahim) dan parallel dengan fasal 20(Kej 20) (tradisi E). Letaknja disini tidak begitu baik, karena Rebeka dianggap belum mempunjai anak (lihat tjatatan pada Kej Kej 12:11). Tetapi ditjeritakan disini sesudah Esau dan Jakub lahir, untuk mendjelaskan, bahwa Rebeka setjara chusus dilindungi oleh Tuhan, demi keturunannja.

(1.00) (Kej 31:20) (ende: Memperdajakan)

Terdjemahan setepat-tepatnja: "Jakub mentjuri hati Laban", artinja ia membelokkan perhatian Laban kearah hal lain.

Pengarang disini menggunakan kata jang sama: baik Rachel (ajat 19)(Kej 31:19) maupun Jakub mentjuri sesuatu (hibr. "ganaf") dari Laban.

(1.00) (Kej 31:24) (ende)

Terdjemahan setepat-tepatnja: "djagalah djangan sampai engkau mengatakan apa-apa jang baik atau djahat kepada Jakub", artinja: djanganlah engkau mengatakan apa-apa kepadanja atau mengantjamnja. Disini ditekankan bahwa Tuhan melindungi Jakub.

(1.00) (Kej 31:27) (ende)

Laban pura-pura seperti seorang bapa baik, jang diperlakukan tidak adil. Akan tetapi Jakub tidak tertipu. (lihat ajat 31)(Kej 31:31).

(1.00) (Kej 31:50) (ende)

Perdjandjian mengenai hubungan baik antara kedua keluarga. Jakub menjatakan kesanggupannja akan menghormati anak-anak perempuan Laban.

(1.00) (Kej 32:3) (ende)

Ketika Jakub mendekati daerah Edom, ia mulai merasa takut akan balas-dendam kakaknja Esau. Karena itu ia mengambil tindakan-tindakan, guna mendjamin keamanannja. Ia mengirim utusan-utusan, untuk menjatakan kepada Esau, bahwa ia samasekali tidak bermaksud bermusuhan, melainkan ingin bersahabat dengan Esau. Tatkala ia mendengar kabar, bahwa Esau pun telah berangkat untuk menjambutnja ditengah perdjalanan, ia membagi dua harta-miliknja, agar supaja sekurang-kurangnja sebagian dapat diselamatkan. Demikianlah tradisi J mentjeritakan kedjadian ini.

Menurut tradisi E, jang ditambahkan pada tradisi J tersebut (lihat ajat 14-22) (Kej 32:14-22), Jakub mengirimkan bagian-bagian dari harta-bendanja akan dihadiahkan kepada Esau, supaja sebelum pertemuan terdjadi Esau sudah bersikap baik hati terhadap dirinja.

Karena merasa takut, Jakub djuga memohon perlindungan Jahwe, berdasarkan djandji-djandjiNja (lihat ajat 10(Kej 32:10) dsl).

(1.00) (Kej 33:4) (ende)

Sesudah perkelahian dengan Tuhan (fasal 32)(Kej 32), bukannja pada Jakub sadja, melainkan pada Esau djuga terdjadi perubahan sikap. Jakub tidak lagi merasa takut, melainkan mendjadi berani. Esau tidak lagi bentji, melainkan telah mendjadi sahabat baik.

(1.00) (Kej 34:30) (ende)

Hubungan baik dengan penduduk jang sudah lebih lama mendiami tanah Kanaan adalah sangat penting bagi keluarga Jakub jang masih mengembara.

(1.00) (Kej 35:18) (ende)

Ben-'Oni berarti "putera dukatjita" atau "putera kemalangan". Karena nama ini mengandung suatu ramalan jang tidak baik, maka diubah oleh Jakub mendjadi: Ben-jamin, artinja: "putera tangan kanan", kurang lebih sama dengan "putera kebahagiaan".



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA