Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?"

Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu,<x id="z" /> dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata<x id="s" /> dan memuji Allah.

Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik<x id="n" /> demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.

Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya<n id="1" />,<x id="y" /> dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.

Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.

Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.<x id="u" />

Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.

Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Dan seketika itu juga ia ditampar<x id="m" /> malaikat<x id="n" /> Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah;<x id="h" /> dan seketika itu juga terbukalah<x id="i" /> semua pintu dan terlepaslah belenggu<x id="j" /> mereka semua<n id="1" />.

Pada jam itu juga<x id="q" /> kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.<x id="r" />

Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh.

Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah<x id="e" /> akan segera kelihatan.<x id="f" />

Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya.<x id="j" /> Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.<x id="k" />

Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau,<x id="s" /> dan engkau menjadi buta<n id="1" />, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.<x id="t" />" Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.

Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: <span class="red">"Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!"span> Dan seketika itu juga keringlah<x id="m" /> pohon ara itu.

Firman-Mu itu pelita<x id="r" /> bagi kakiku dan terang<x id="s" /> bagi jalanku<n id="1" />.

Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.