Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.

Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang.

Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.

"Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca!

(6-8) Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.

(85-5) Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.

Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.

Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.

Engkau akan mengajukan saksi-saksi baru terhadap aku, --Engkau memperbesar kegeraman-Mu terhadap aku--dan pasukan-pasukan baru, bahkan bala tentara melawan aku.

(31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.

karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.

(5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.

Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.

Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti, jangan-jangan mereka berkata: Tangan kami jaya, bukanlah TUHAN yang melakukan semuanya ini.

Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama."