Karena itu, baiklah kuberi nasihat<x id="s" /> kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.

Kata nabi itu kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau<x id="t" /> telah membiarkan lolos orang yang dikhususkan bagi-Ku untuk ditumpas,<x id="u" /> maka nyawamu adalah ganti nyawanya<x id="v" /> dan rakyatmu ganti rakyatnya."

Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,<x id="z" />

Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah<x id="g" /> atas segala yang dikehendaki<x id="h" /> hatimu dan menjadi raja atas Israel.

TUHAN mendengarkan permintaan Elia<n id="1" /> itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.

maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi<x id="a" /> dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.<x id="b" />"

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.<x id="f" /> Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku<n id="1" />,<x id="g" /> sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih<x id="f" /> dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!

Lalu ia mengunjurkan<x id="p" /> badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."

Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi<x id="c" /> menyelamatkan nyawanya<n id="1" />;<x id="d" /> dan setelah sampai ke Bersyeba,<x id="e" /> yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

Pada waktu raja lewat, ia mengadukan halnya kepada raja, katanya: "Ketika hambamu ini maju ke tengah pertempuran, tiba-tiba ada seorang meninggalkan barisan dan membawa seorang kepadaku sambil berkata: Jagalah orang ini, jika ia hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawanya,<x id="r" /> atau engkau harus membayar setalenta perak.

dan supaya TUHAN menepati janji<x id="e" /> yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia<n id="1" />,<x id="f" /> dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta<x id="i" /> hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian<x id="j" /> untuk memutuskan hukum,

apabila mereka berbalik<x id="o" /> kepada-Mu dengan segenap hatinya<x id="p" /> dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa<x id="q" /> kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah<x id="r" /> yang telah kudirikan bagi nama-Mu,<x id="s" />

Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya<x id="n" /> bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,<x id="o" /> meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu<x id="p" /> dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup<x id="q" /> dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup,<x id="y" /> dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Lalu berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: "Ketahuilah, kami telah mendengar, bahwa raja-raja kaum Israel itu adalah raja-raja pemurah.<x id="h" /> Marilah kita menaruh kain kabung<x id="i" /> pada pinggang kita dan tali pada kepala kita, dan dengan demikian keluar menghadap raja Israel; barangkali ia akan menyelamatkan nyawamu."

Lalu mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka, kemudian mereka pergi menghadap raja Israel sambil berkata: "Hambamu Benhadad berkata: Kiranya tuanku membiarkan aku hidup." Jawabnya: "Masih hidupkah dia? Dia saudaraku."