Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:

Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.

Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.

Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."

Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.