Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 53 ayat untuk musik (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Taw 15:21) (endetn)

Dua kata Hibrani (istilah musik) ditinggalkan.

(0.80) (1Sam 16:16) (ende)

Musik selalu dianggap sebagai alat untuk meredakan djiwa jang bergelora, disini djiwa jang sedih sekali.

(0.80) (1Taw 15:20) (endetn)

Ditinggalkan satu kata Hibrani, jang merupakan istilah musik dan jang tidak diketahui maknanja.

(0.80) (Dan 6:18) (jerusalem: penghibur-penghibur) Maksudnya kurang jelas. Barangkali dimaksudkan gundik-gundik ataupun pemain musik.
(0.71) (Mzm 3:3) (full: ENGKAU ... PERISAI ... ENGKAULAH KEMULIAANKU. )

Nas : Mazm 3:4

Orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak Allah, tetapi sedang menghadapi kesusahan dan pertentangan (ayat Mazm 3:2-3; lih. 2Sam 15:12-30) dapat berseru kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan bertindak demi kepentingan mereka sesuai dengan maksud ilahi-Nya.

  1. 1) "Perisai" mengacu kepada perlindungan Allah (lih. Kej 15:1, di mana Allah adalah perisai Abraham; Ul 33:29, di mana Allah adalah perisai Israel).
  2. 2) Allah memberikan "kemuliaan" kepada orang percaya karena kehadiran, persekutuan, dan pertolongan-Nya menjadi yang terbaik bagi kita. Menyerahkan diri kepada Allah selaku pemelihara yang memberikan kemuliaan mengakibatkan pengalaman kasih karunia dan kehadiran-Nya yang memunginkan kita mengatasi kesulitan-kesulitan hidup ini.
(0.70) (2Taw 30:21) (endetn: segenap kekuatannja)

diperbaiki sesuai dengan 1Ta 13:8. Tertulis: "dengan alat2 (musik) jang kuat."

(0.70) (2Raj 3:15) (jerusalem: bermain kecapi) Musik itu adalah sebuah sarana untuk menimbulkan ekstase kenabian, bdk 1Sa 10:5*.
(0.60) (Mzm 6:1) (ende)

Mazmur ini merupakan lagu ratap seorang sakit jang dianiaja musuh2. Ia minta kesembuhan dan pelepasan.

(0.60) (1Sam 16:16) (jerusalem: merasa nyaman) Di zaman dahulu di mana-mana musik dipakai baik untuk membangkitkan roh baik, bdk 1Sa 10:5, maupun untuk mengusir roh jahat.
(0.60) (Dan 3:5) (jerusalem: rebab) Kata Indonesia ini menterjemahkan sebuah kata Aram yang berarti suatu alat musik yang berbentuk segitiga dan memakai empat tali
(0.60) (Am 5:23) (jerusalem: nyanyian-nyanyianmu) Ke dalam upacara keagamaan termasuklah nyanyian dan musik, bdk 1Sa 10:5; 2Sa 6:5,15.
(0.43) (Mzm 81:1) (sh: Musik sebagai sarana ekpresi iman (Jumat, 29 April 2005))
Musik sebagai sarana ekpresi iman


Mazmur pujian ini mengajak umat Tuhan untuk terlibat dalam satu ensambel kolosal. Musik dan nada meneruskan kata-kata untuk mengekspresikan sukacita dan syukur kepada Tuhan. Ada bahayanya perayaan kolosal seperti ini. Seperti Natal sering dirayakan keluar dari inti berita Natal karena nilai-nilai asing yang menyelinap di dalamnya (misalnya, Sinterklas), demikian juga perayaan pujian Israel di sini bisa kehilangan makna atau disusupi makna lain. Itu sebabnya dasar dan alasan memuji Tuhan tidak boleh dilupakan. Ia diatur dalam hukum Allah (ayat 5).

Pesan Mazmur ini jelas, pesan pembebasan. Israel pernah dilepaskan dari perbudakan Mesir oleh Tuhan (ayat 6-8). Oleh sebab itu Tuhan menuntut mereka untuk hanya menyembah Dia (ayat 9-11). Kenyataan bahwa Israel lebih memilih untuk hidup bagi diri sendiri (ayat 12), menunjukkan mereka gagal menghayati pesan ini. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati pembebasan mereka sepenuhnya. Ada belenggu hati yang belum dibebaskan (ayat 13). Hanya pertobatan yang sungguh akan membawa kembali mereka dalam tangan kasih setia Tuhan. Bila Israel taat dan setia, mereka akan menikmati Tuhan dan mengalami lagi pembebasan (ayat 14-17).

Tuhan terlalu besar dan terlalu agung sehingga berbagai sarana dipergunakan umat-Nya untuk membahasakan kebesaran dan keagungan Tuhan itu. Semua upaya manusia hanya bisa mengangkat ke atas permukaan sebagian kecil kebesaran dan keagungan Tuhan. Kidung pujian dan musik adalah salah satu sarana. Nyanyian yang diangkat ke atas ke arah Allah harus dibarengi dengan hati dan kehidupan yang tengadah ke atas agar pujian terharmoni, sepadan, dan senada dengan kehidupan. Apabila kehidupan tidak sesuai dengan jalan dan kehendak Tuhan, maka nada dan musik tidak lebih dari sebuah sarana yang sumbang dan lumpuh.

Renungkan: Pujian yang berarti dan dinikmati Tuhan bukan musik atau melodi yang indah, melainkan hati yang bersyukur dan sikap hidup yang memuliakan Dia.

(0.40) (Kej 4:20) (ende)

Jabal = gembala. Nama Jubal (a.21)(Kej 4:21) ada hubungannja dengan yobhel = selompret. Kain dalam nama Tubal-Kain berarti tukang besi. Seperti manusia pertama disebut 'adam = Manusia, begitu pula gembala pertama disebut "Gembala", dsb.

Tiga golongan dalam masjarakat nomade ialah: golongan gembala -- pemain-pemain alat musik - dan tukang-tukang besi berkeliling.

(0.40) (1Raj 18:19) (ende: Nabi)

disini bukanlah "Pesuruh Allah" )dewa), seperti Elisja, melainkan orang2 jang membaktikan dirinja samasekali kepada seorang dewa dan ibadatnja dan setjara fanatik menghormatinja sampai dengan matjam2 alat (menari, musik, melukai dirinja) masuk kedalam extase dan lalu dianggap sebagai kerasukan dewa itu.

(0.40) (Mzm 8:1) (ende)

Mazmur ini adalah suatu madah untuk memuliakan Allah Pentjipta, chususnja karena karjaNja jang tertinggi, jakni manusia.

"Lagu: "Pengidjakan". Terdjemahan ini dikirakan sadja. Mungkin perkataan Hibrani berarti suatu lagu atau alat musik dari kota "Gat".

(0.40) (Yeh 33:30) (ende)

Dengan ingin tahu sadja dan rasa tachajul belaka kaum buangan mendengar apa jang dikatakan oleh Jeheskiel. Itu menjenangkan mereka seperti lagu merdu dan musik. tapi pendirian jang dangkal itu memang tidak tjotjok dengan sabda Jahwe jang selalu sungguh dan tidak mau hanja menjenangkan manusia.

(0.40) (1Sam 16:23) (full: ROH YANG JAHAT ITU UNDUR DARI PADANYA. )

Nas : 1Sam 16:23

Rupanya Roh Kudus aktif dalam musik Daud sehingga Saul menerima kebebasan sementara dari penindasan roh jahat yang menimpa dirinya sebagai hukuman Allah.

(0.40) (2Raj 3:15) (full: PEMETIK KECAPI ITU BERMAIN. )

Nas : 2Raj 3:15

Musik sebuah kecapi menutupi gangguan dari luar dan ketidakpercayaan di sekelilingnya, sehingga keadaan mental dan roh Elisa siap untuk menerima wahyu Allah.

(0.40) (Mzm 150:1) (sh: Pujilah Tuhan di mana saja (Rabu, 29 September 1999))
Pujilah Tuhan di mana saja

Menurut pemazmur, memuji Tuhan tidak dibatasi ruang dan waktu, atau tergantung situasi. Ajakan pemazmur untuk memuji Allah dalam tempat-Nya yang kudus tentu ditujukan kepada umat-Nya yang setiap saat mengunjungi Bait Allah. Pemazmur menegaskan bahwa memuji Allah tidak hanya terjadi di Bait Allah, tetapi di langit (cakrawala) dan di bumi (ayat 1). Hal ini tidak berarti bahwa umat setiap saat harus mengucapkan kata-kata "haleluya" dan "puji Tuhan", tetapi lebih dari itu ialah memuji Tuhan melalui kuasa yang dimiliki seseorang, melalui jabatan yang disandang seseorang, melalui keahlian atau kepandaian seseorang.

Memuji Tuhan karena kemahakuasaan-Nya. Ajakan pemazmur untuk memuji Tuhan ialah karena Allah perkasa, agung, dan hebat. Perkasa, agung, dan hebatnya Allah itu dialami umat dalam pengalaman hidup mereka: memperoleh pengampunan dan pengenalan akan Allah.

Memuji Allah dengan peralatan musik. Pemazmur juga mengajak kita untuk memahami bahwa memuji Tuhan tidak hanya dapat dikumandangkan dengan alat-alat musik tertentu. Semua yang memperdengarkan bunyi yang indah dapat digunakan untuk memuji Tuhan. Namun musik yang paling indah yang dapat diperdengarkan ialah kehidupan umat Allah sendiri.

Renungkan: Jadikanlah sendi-sendi kehidupan Anda alunan musik yang indah bagi Allah!

(0.37) (1Taw 25:1) (sh: Biduan-biduan bagi Allah (Kamis, 21 Februari 2002))
Biduan-biduan bagi Allah

Penjelasan yang panjang-lebar tentang para penyanyi menunjukkan minat penulis Tawarikh terhadap musik. Perikop ini memiliki 2 bagian: [1] Keluarga penyanyi (ayat 1-8) dan [2] Pembagian tugas-tugas (ayat 9-31). Memuji Allah telah merupakan bagian ibadah sejak Israel kuno. Dalam rangkaian pengaturan ibadah di bait Allah, Daud dan para panglimanya menunjuk tiga keluarga sebagai penyanyi. Mereka bertugas menyanyikan firman Tuhan (bernubuat) dengan diiringi alat musik: ceracap, gambus, dan kecapi. Di sini dengan jelas dinyatakan bahwa musik kaum Lewi dipakai baik untuk ibadah maupun untuk peperangan.

Ketiga keluarga itu adalah Asaf (ayat 2), Yedutun (ayat 3), dan Heman (ayat 4-5). Ketiganya kita kenal juga lewat mazmur-mazmur yang mereka nyanyikan. Asaf: Mazmur 50, 73-83. Yedutun: Mazmur 39. Heman: Mazmur 88. Yang menarik ialah menurut 1Raj. 4:31, Heman bukan orang Israel melainkan orang Kanaan. Ketiga keluarga ini dibagi menurut anak-anak mereka masing-masing menjadi dua puluh empat kelompok. Setiap kelompok dua belas orang. Dengan undian setiap kelompok mendapatkan gilirannya.

Apa tugas mereka? Setiap kelompok bagaikan suatu paduan suara kecil untuk mengiringi ibadah. Mereka akan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. Pada saat yang sama mereka akan bernubuat. Bernubuat bisa dimengerti sebagai menyampaikan firman Tuhan. Itu berarti mereka tidak sembarangan menyanyi, mempertunjukkan keindahan musik atau suara mereka, tetapi di dalamnya ada berita yang hendak disampaikan. Demikian kita melihat mazmur-mazmur ditulis untuk menyampaikan suatu berita kepada umat. Dengan demikian, pujian dan syukur akan dipanjatkan oleh umat dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Inilah pola ibadah untuk menuju pemulihan setelah periode pembuangan.

Renungkan: Seharusnya kita pada masa kini juga menunjukkan keseriusan ibadah seperti Israel kuno. Ibadah adalah sikap hidup di hadapan Allah. Dari mutu lagu, musik, pemusik, dan penyanyi yang terlibat dalam ibadah kita, akan terlihat juga bagaimana sebenarnya ibadah kita. Seluruh unsur ibadah perlu memiliki esensi kehadiran Roh dan kebenaran (Yoh. 4:24) dan bukan sekadar mengutamakan unsur keindahan musik atau kenikmatan berkumpul beracara.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA