Apakah karunia berbahasa roh tetap dimiliki para rasul sampai akhir hidup mereka?

Anugerah berupa "karunia berbahasa roh" tampaknya berlanjut kepada orang-orang Kristen selama masa kerasulan. Sebelum kenaikan-Nya Yesus menghembuskan Roh Kudus ke atas para murid-Nya serta berkata "Terimalah Roh Kudus". Lima puluh hari setelah penyaliban, para murid menerima kuasa khusus, ketika Roh Kudus turun ke atas mereka. Ini adalah sebuah tanda - yang hanya dimiliki sedikit orang - para rasul dan penginjil, dan dengan dibekali karunia ini mereka pergi untuk mengajar semua bangsa. Selanjutnya, Paulus menulis bahwa dia "berkata-kata dengan bahasa roh lebih daripada kamu semua ". Dalam I Korintus 13:8, kita membaca bahwa "bahasa roh" akan berhenti, seolah-olah hanya ada pada masa lampau. Banyak kali sejak saat itu ada pertanyaan yang muncul yaitu apakah karunia berbahasa roh berlanjut sampai kepada generasi-generasi selanjutnya. Tingkah laku dari Jemaat mula-mula, bukan untuk memadamkan maupun untuk melarang (lih. I Tes. 5:19), namun tidaklah untuk bersifat mengundang atau merangsang mereka, sehingga dinyatakan aman. Kalau bahasa roh itu berasal dari Allah, fakta itu akan menjadi nyata sendiri; kalau ternyata hanya merupakan logat histeris, itu akan hilang dengan segera. Di sepanjang sejarah Gereja, ada banyak contoh palsu. Ireneus menulis nama beberapa orang pada masanya yang berbahasa roh, tetapi Eusebius hampir tidak begitu memperhatikan persoalan ini, dan Chrysostom menyebutnya hanya untuk mengecilkan hati apa yang dianggapnya sebagai sebuah kegemaran yang luar biasa menggembirakan tetapi merupakan keuntungan rohani yang sangat meragukan.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA