Apa buah terlarang itu?

Ada banyak sekali tafsiran tentang Kejatuhan manusia dalam dosa, dan kitab-kitab yang membahas persoalan ini dapat memenuhi perpustakaan yang kecil. Sebagian besar bapa Kristen mula-mula berpendapat catatan Musa bersifat historis, dan menafsirkannya secara harfiah, mempercayainya sebagai jenis buah tertentu yang dimakan oleh leluhur kita, meskipun jenisnya tidak diketahui pasti. Beberapa penulis pada masa awal, di antaranya Philo, menganggap cerita Kejatuhan dalam dosa ini secara simbolis dan mistis, membayangkan kebenaran alegoris, dan bahwa ular adalah simbol dari kesenangan, dan pelanggarannya terdapat pada hal menyentuh perasaan yang dilarang. Apa pun "buah" itu, pemakaiannya jelas-jelas adalah melanggar larangan ilahi, hal memanjakan selera yang tidak sah, aspirasi yang berdosa untuk memperoleh pengetahuan yang terlarang. Profesor Banks, beberapa tahun lalu, sewaktu bepergian ke daerah Tigris dan Efrat, menemukan di sebuah distrik kecil yang kurang dikenal, sebuah tempat yang menurut penduduk aslinya adalah sebagai tanah Eden tradisional dan sebatang pohon (yang nama dan jenisnya tidak diketahui) yang mereka yakini merupakan pengganti pohon pengetahuan yang asli, dan sangat dihormati. Pohon ini tidak berbuah.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA