Bagaimana seharusnya kita menafsirkan kalimat, "Janganlah kamu kuatir akan hari besok"?

Yesus tidak berkata-kata menentang kerajinan atau kebijaksanaan. Perkataan-Nya di sini diarahkan pada hal kegelisahan, kekuatiran, dan firasat yang menyusahkan begitu banyak orang. Sebagai akibatnya Dia berkata, percayalah kepada Allah, jangan merusak hidupmu dengan ketakutan yang menyusahkan ini. Separah apa pun keadaanmu, kamu masih tetap bisa berpakaian dan makan. Jangan menjadi tamak atau egois, tetapi berilah kepada mereka yang membutuhkan. Salomo berbicara tentang hal yang sama (Ams. 11:24). Satu-satunya laki-laki yang Kristus nasihati supaya menjual seluruh harta bendanya dan memberikannya kepada orang miskin, adalah seseorang yang sombong yang ingin menjadi sempurna. Yesus melihat kesalahan dalam sifatnya dan memberitahukan kepadanya bahwa jalan menuju kesempurnaan adalah dengan menghilangkan kesalahan itu. Kepada yang lainnya barangkali Dia tidak memberikan nasihat seperti itu. Dia meletakkan jarinya di tempat yang lemah. Para rasul, memang, diminta meninggalkan semua dan mengikut Dia; tetapi hal itu perlu untuk pekerjaan yang memanggil mereka; akan tetapi bersama mereka Petrus tampaknya tetap mempunyai rumahnya sebagaimana halnya Yohanes.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA