Bagaimana cara Kristus mempengaruhi dan mengubahkan kehidupan manusia?

Ini merupakan salah satu fakta sejarah yang pasti serta meyakinkan secara positif dan juga bagi kehidupan masa sekarang bahwa sejumlah besar orang mengalami kedamaian, kekuasaan, kesucian dan sukacita yang tumbuh dari kepercayaan mereka bahwa Allah yang terwujud dalam diri Yesus dari Nazaret mati bagi dosa-dosa mereka. Pengalaman ini benar, nyata, dan disaksikan; ia membuat kehidupan orang-orang yang memilikinya sama sekali berbeda dari keadaannya sebelumnya. Kalau kita bertanya apakah pengalaman seperti itu mungkin dialami sebelum Kristus mati, jawabannya sangatlah jelas - Tidak. Banyak orang kudus Perjanjian Lama mempunyai pengalaman rohani yang sangat indah dan mulia, tetapi mereka tidak mempunyai pengalaman tentang Allah sebagai manusia yang mati karena dosa-dosa mereka. Masalah berkenaan dengan fakta-fakta dosa dan pembebasan dari dosa menimbulkan beberapa kesulitan filosofis, tetapi tidak merupakan kesulitan secara praktis. Kita bisa meyakini kalau ada orang yang menemukan pembebasan dari dosa sebelum Kristus datang, mereka terbilang sedikit; tetapi sekarang pembebasan itu ditawarkan kepada semua orang. Beberapa orang kudus mungkin telah menanti-nantikan dan memahami kemuliaan penebusan dosa oleh iman; kita melihatnya kembali sebagai fakta sejarah dan memakai manfaatnya. Sekali lagi, tidak dapat disangkal kebenaran bahwa sejak penjelmaan-Nya, manusia mampu memahami ide Allah yang sama sekali baru dan sangat gamblang ketimbang kalau Dia tidak menjelma menjadi manusia. Dia telah diterangkan kepada mereka dalam istilah kehidupan manusia, jadi sekarang mudah bagi mereka untuk memahami bagaimana Allah berpikir, bertindak, dan bersabda. Ada wahyu yang lebih tinggi daripada wahyu yang turun ke atas nabi-nabi: "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya" (Ibr. 1:1, 2). Sudah pasti benar kalau pengalaman mengasihi Kristus sebagai seorang sahabat manusia ilahi berbeda dari pengalaman mengasihi Allah sebagaimana Dia dinyatakan pada masa Perjanjian Lama. Ketika ditambahkan pengetahuan bahwa Dia mati untuk menyelamatkan kita, maka ada kekuatan dan kedalaman kasih yang tanpanya segalanya menjadi mustahil. Orang yang sepenuhnya percaya kepada Kristus menerima manfaat sepenuhnya dari kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya. Siapa pun yang meragukannya akan tetap kehilangan semuanya itu.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA