Mungkinkah ada keadaan tanpa dosa?

Sering kali muncul kebingungan berkaitan dengan perselisihan yang jelas kelihatan dari pernyataan yang ada dalam I Yohanes 1:8 dan 3:9. Di 1:8, setiap orang dinyatakan berdosa, dan di 3:9 dengan jelas dinyatakan, "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi". Dengan beranggapan bahwa siapa pun yang tidak berbuat dosa adalah berasal dari Allah berarti meniadakan semua orang, seperti Yohanes sendiri mengakuinya dalam 1:8 yang dikutip di sini. Penjelasannya adalah penulis berbicara tentang sifat ilahi yang ditanamkan di dalam orang percaya. Ia tidak pernah melakukan atau memaafkan dosa, bahkan selalu memprotesnya. Penjelasan kedua adalah siapa pun yang berasal dari Allah tidak terus berbuat dosa. Kalau dikhianati oleh sifat kedagingan sehingga berdosa, dia bertobat, mencari pengampunan, dan berhati-hati agar tidak mengulanginya lagi. Setinggi apa pun cita-cita orang Kristen seorang pengikut Kristus, dia akan menyadari kalau upayanya sangat jauh dari Teladan Yang Agung dan ketidaksempurnaannya tidak perlu dibahas lagi. Pada saat yang sama, dia benar-benar bisa dikatakan tidak lagi diperbudak oleh dosa, sejak dia meletakkan bebannya ke atas Penanggung Beban Agung, maka dosa tidak lagi dipertalikan dengannya.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA