Apa yang hendak disampaikan dalam pernyataan, "Allah tidak membedakan orang"?
Tampaknya aneh bahwa Petrus membuat pernyataan ini (Kis. 10:34, 35) karena bagi sebagian besar orang yang menunjukkan rasa hormat hal-hal itu sudah jelas. Tetapi bagi Petrus yang dibesarkan di tengah-tengah kaum Farisi dan Saduki dan penganut-penganut sistem agama yang Lama, yang kepercayaannya terpusat pada Allah yang membedakan orang, penemuan kebenaran agung bahwa Allah memperhatikan semua orang secara lama; merupakan timbulnya kesadaran yang besar. Kaum Farisi yang mencintai kedudukan tertinggi dalam sinagoge dan mendapat hormat di muka umum; yang terang-terangan menjauhkan diri supaya tidak berhubungan dengan pemungut cukai, wanita atau bangsa bukan Yahudi, menggambarkan kesalehan diri dan Yudaisme eksklusif yang tidak memperhitungkan siapa pun; tetapi dia menjadi kesayangan Yang Mahatinggi. Yudaisme eksklusif ini Petrus hapuskan dengan satu kalimat dalam teks itu dan dengan itu menetapkan kepercayaan pada jabatan Bapa yang hebat dan menyeluruh yang secara umum baik kepada semua orang, tetapi secara khusus kepada yang rendah hati dan lembut; yang bahkan memelihara burung pipit dan rambut di kepala kita. Dan oleh karena keuniversalan Bapa ini, semua orang di segala bangsa "yang takut akan Dia dan melakukan apa yang benar" berkenan kepada-Nya. Dia tidak membedakan kepercayaan, teologi, cara pemakaian kata-kata dan adat, ibadat dan berbagai perbedaan pendapat.
Artikel yang terkait dengan Matius: