Apakah yang dimaksud dengan Urim dan Tumim itu dan apa arti penting mereka?
Berbagai penafsir dan penerjemah berbeda pendapat mengenai makna sebenarnya dari kata-kata itu. Beberapa penerjemah memberikan padan katanya sebagai "terang dan kesempurnaan." "Urim" bersinonim dengan "Terafim" ("terang" atau "api"). Yosefus menyamakan Urim dan Tumim dengan batu per mata pada bahu efod, batu ini cemerlang jika semua keadaan menguntungkan dan gelap jika bencana mengancam. Yang lain berpendapat bahwa dua-duanya adalah Nama Ilahi, yang satu terdiri dari empat puluh dua huruf dan yang lain terdiri dari tujuh puluh dua huruf. Yang lain lagi menyatakan bahwa kedua nama itu adalah lambang-lambang nubuat, di samping itu ada banyak yang berpendapat bahwa Urim dan Tumim identik dengan dua belas batu permata di mana nama-nama dua belas suku diukir, dan bahwa keduanya dipakai dalam memberikan petunjuk ilahi; batu-batu itu menjadi terang dan selanjutnya berganti dengan cepat, menurut sifat dari pesan dan urutan di mana huruf-huruf atau lambang-lambang diukir. Michaelis menulis bahwa Urim dan Tumim merupakan tiga batu: satu bertuliskan "Ya," yang lain "Tidak," sementara yang ketiga kosong atau netral, dan ini dipakai dalam membuang undi dan membuktikan sesuatu. Kalisch menyamakan mereka dengan dua belas batu permata yang mewakili suku-suku Israel berdasarkan pencerahan ilahi. Imam besar, dengan memusatkan pikirannya pada sifat-sifat yang mereka wakili, mengalami keadaan "setengah sadar". Lightfoof dan yang lain mengikuti pandangan yang sama. Sungguh jelas bahwa para leluhur bangsa Israel sangat mengenal Urim dan Tumim sebagai cara yang ditetapkan untuk mendapatkan petunjuk ilahi.
Artikel yang terkait dengan Matius: