Sejauh mana orang Kristen yang sudah diselamatkan dan dikuduskan boleh terlibat dalam kegiatan perdagangan atau bisnis spekulatif?
Orang seperti itu bisa melakukan kegiatan bisnis sampai tingkat mana pun, asalkan rohnya atau semangatnya seperti yang diperintahkan Kristus, dan tingkah lakunya sesuai dengan prinsip-prinsip Injil. Kejujuran dalam bisnis sangat dituntut pada zaman sekarang ini. Pada sebuah konvensi penting insan-insan periklanan baru-baru ini diterima suatu semboyan yang akan dipakai untuk karya masa depan yaitu "Kebenaran." Metode lama mengenai pemberian keterangan yang salah dengan cepat menyerah. Dan sementara persaingan masih diakui sebagai salah satu prinsip bisnis, namun roh kerja sama dan melayani semakin diterima. Seorang pedagang Kristen mungkin bersaing dengan saingannya, tetapi motivasinya tidak perlu untuk mengalahkan saingannya, melainkan berkarya dengan baik, melayani para pelanggannya dengan setia dan menahan keuntungan yang adil bagi diri sendiri. Kesulitan yang sebenarnya timbul karena masalah keuntungan ini. Tidak seperti sebelumnya, mata masyarakat kini terbuka pada ketidakadilan dari banyak standar keuntungan berdasarkan penghargaan waktu yang berlaku sekarang. Mereka menyadari bahwa modal mempunyai andil sangat besar, sedang tenaga kerja fisik sangat kecil. Hal inilah yang harus kita sesuaikan, dan orang-orang gereja semestinya berada di garis depan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian, bahkan jika itu menuntut pengorbanan besar. Tentu, orang Kristen tidak boleh dan tidak dapat melakukan satu hal pun yang tidak jujur. Dia harus selalu menampilkan pihaknya dari satu persetujuan dengan jujur, dan hanya meminta harga yang adil. Mengenai bisnis spekulatif, sebagian besar dari bisnis ini hanya merupakan perjudian. Tetapi obligasi (surat hutang) dan saham bisa dibeli kontan, dan memperoleh keuntungan yang adil karena perubahan yang wajar dalam bisnis yang sah. Setiap orang Kristen harus menentukan sendiri berdasarkan hati nuraninya apa yang patut dilakukannya, tetapi dia harus menjaga agar hati nuraninya tetap lembut, dan tekadnya untuk berbuat benar harus kuat. Yang sangat disesalkan ialah bahwa ada beberapa yang mengaku orang Kristen tampaknya menganggap sah untuk melakukan tindakan-tindakan yang menurut orang duniawi tercela untuk diikuti. Seluruh dunia bisnis perlu dihadapkan dengan cita-cita besar Kristus mengenai pengorbanan, pelayanan, kerja sama dan persaudaraan.
Artikel yang terkait dengan Matius: