Apakah orang Kristen selalu merasa sama berkaitan dengan keselamatannya dan buah-buah dari keselamatan itu?
Andaikan kita mulai untuk menjawab masalah ini - yang dapat ditemukan dalam kehidupan amat banyak orang - dengan mengutip kata-kata Paulus: "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan" (II Kor. 9:8). Itu menguatkan bukan? Apa pun masalah yang kita hadapi, kita tidak akan khawatir, sebab anugerah Allah begitu melimpah. Hampir setiap kesukaran dalam hidup diselesaikan hanya dengan menerima sedikit lebih anugerah Allah. Dia akan menghilangkan kecemasan Anda, dan akan membuat Anda bahagia; Anda dapat mengandalkan Dia untuk itu. Tetapi, bahkan orang Kristen yang sempurna tidak selalu "merasakan" hal yang sama. Padan kata untuk perasaan adalah emosi, dan kata tersebut mengimplikasikan gerakan, perubahan, fluktuasi (gerakan naik turun). Perasaan kita dipengaruhi banyak hal - kesehatan, cukup tidur (atau kurang tidur), keadaan udara, dan sebagainya. Ketika kesehatan buruk, dan khususnya dalam kasus-kasus di mana syaraf terlalu tegang dan otak terlalu lelah, maka sangat mungkin orang akan merasa tertekan (depresi) dan menjadi terlalu peka. Sekarang marilah kita menganalisa dan melihat apa yang menjadikan kita orang Kristen. Anda membenci dosa; Anda mengasihi Allah; Anda mengharapkan semua orang dalam keadaan baik; Anda menginginkan orang lain menyukai Firman Allah. Bersyukurlah kepada Allah atas semua anugerah yang diberikan kepada Anda, dan mintalah lebih dari itu. Bacalah janji-janji-Nya yang mengagumkan untuk menyucikan Anda dan percayalah bahwa itu semua bagi Anda. Kemudian, abaikan perasaan Anda dan berusahalah hidup aktif bagi orang lain, tetaplah percaya bahwa Dia menepati janji-janji-Nya bagi Anda, saat demi saat (lih. Yeh. 36:25-27; II Kor. 7:1; I Tes. 5:23, 24).
Artikel yang terkait dengan Matius: