Bagaimana orang dapat mengadakan keserasian antara sifatnya yang mulia dengan sifatnya yang rendah?

Daud memanjatkan doa yang indah dalam Mazmur 86:11, "bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu." Sementara Charles Wesley berdoa untuk:

"Hati yang tiap pikirannya selalu dibaharui,
dan penuh dengan kasih ilahi;
Sempurna dan benar, suci dan saleh,
Seperti hati-Mu, Tuhan."

Alkitab memuat banyak janji positif bahwa hati kita akan dibersihkan dari dosa. Tetapi, kenyataannya tidak berubah bahwa sesudah hati disucikan oleh kuasa Roh Kudus, maka pergumulan berlanjut dengan sifat rendah atau sifat kebinatangan dari manusia. Hati itu sendiri, yaitu kehendak dan kasih sayang, bisa menyatu dan konsisten, tetapi tubuh ini cenderung jauh dari kebenaran. Selama masih ada kehidupan, maka akan ada pertempuran antara tubuh dan jiwa ini, pertempuran yang digambarkan melalui perkataan Paulus yang memerlukan banyak tenaga dalam I Korintus 9:27, "Aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya." Tetapi, pergumulan dengan dorongan-dorongan badani tidak perlu mengganggu damai sejahtera kristiani kita. Itu berbeda dari pergumulan yang disebut Yakobus dalam rujukannya kepada "orang yang mendua hati" (Yak. 1:8). Ini merupakan terjemahan yang baik dari frasa "berpikiran dua." Ini suatu keadaan yang parah dan menyedihkan, di mana jiwa manusia yang paling dalam terbagi, sebagian ditetapkan pada yang baik dan sebagian pada yang jahat. Tetapi, ketika kita diberkati dengan hati yang bersatu (Mat. 5:8), jika kita memiliki mata "yang baik" (Mat. 6:22) maka kita bisa mempersiapkan hati kita dengan penuh kegembiraan untuk bertempur melawan semua kekuatan yang menentang kita, termasuk sifat badani kita, sebab kita "lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Rm. 8:37).




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA