Mungkinkah seorang Kristen menaruh perhatian yang dalam pada pekerjaan dan ambisi duniawi, musik misalnya, sementara setara dengan itu dia juga memperhatikan pelayanan pribadi untuk memenangkan jiwa?
Sama sekali tidak mungkin bahwa Tuhan mengharapkan Anda berhenti memainkan musik. Sejarah kekristenan dan sejarah musik saling terkait. Sesungguhnya, sulit memahami kekristenan tanpa musik. Banyak jiwa telah dimenangkan bagi Kristus melalui nyanyian-nyanyian rohani. Dan bahkan alat musik yang dimainkan orang yang diurapi Roh Kudus bisa mendatangkan berkat rohani yang positif. Allah kini secara khusus memerlukan ahli musik yang penuh penyerahan untuk dua tugas khusus - untuk melawan kecenderungan menyumbangkan naluri yang lebih rendah, dan untuk meningkatkan standar musik yang dipakai dalam pelayanan Kristen. Ini tidak berarti bahwa musisi Kristen harus tertarik kepada musik sakral (gerejani) saja. Komposisi-komposisi (karya-karya) sekular terbaik, vokal dan instrumen, bisa dipelajari dan dimainkan. Tetapi, bagi orang Kristen akan selalu ada pikiran tentang Allah dalam pekerjaanNya dan hasrat agar jiwa-jiwa akan diberkati secara rohani. Pastikan untuk membayangkan Kristus sebagai Sahabat agung, bukan pemberi tugas yang agung. Pergunakan kata-kata yang akrab ketika berdoa kepada Dia, mintalah Dia menyucikan hati Anda dan memenuhi Anda dengan Roh-Nya, dan membuat Anda merasakan keinginan-Nya yang besar agar banyak orang diselamatkan dan diberkati. Kemudian Dia akan menunjukkan kepada Anda bagaimana memakai karunia-Nya untuk membantu memajukan pekerjaan-Nya.
Artikel yang terkait dengan Matius: