Apakah makna frase "salib ... [sebagai] batu sandungan"? ..
Yang dimaksud oleh Paulus dengan frase "salib . . . batu sandungan," (Gal. 5:11) ialah hinaan:' dan pertentangan dari orang-orang Yahudi maupun orang Yunani terhadap gagasan keselamatan oleh kematian Yesus. Bangsa Yahudi menganggap diri mereka diselamatkan oleh ketaatan pada Hukum Taurat; bangsa Yunani mencari keselamatan dengan mengejar hikmat. Tetapi, Paulus tetap berpendapat bahwa kita diselamatkan bukan oleh ketaatan pada Hukum Taurat atau karena kita memiliki hikmat, melainkan karena kita percaya bahwa Yesus Kristus mati bagi kita (lih. I Kor. 1:18-24). Sulit bagi kita pada zaman ini untuk memahami secara tepat perdebatan Paulus dengan orang Yahudi dan bagaimana anggapan mereka terhadap dirinya. Mereka melihat dia sebagai orang jahat. Itu merupakan cemooh yang ditanggungnya. Mereka menganggap bahwa untuk menjadi orang "baik," yang bersangkutan harus disunat dan menaati Taurat Musa yang bersifat seremonial. Menurut Paulus itu bukan jalan untuk membuat orang menjadi baik. Dia mengatakan untuk tujuan itu orang tidak harus disunat atau menaati hukum seremonial itu. Orang Galatia yang kepadanya dia menulis nas tersebut telah menerima ajarannya, tetapi mereka - sekurang-kurangnya sampai taraf tertentu - telah terpengaruh untuk kembali pada belenggu hukum-hukum bangsa Yahudi. Paulus dengan keras mengecam mereka atas tindakan ini. Mereka telah menolak menghadapi "batu sandungan" oleh karena salib. Mereka tidak mau hidup dan menyatakan kesaksian bahwa diri mereka telah diselamatkan bukan oleh usaha apa pun yang mereka lakukan, melainkan oleh kenyataan bahwa Kristus mati bagi mereka. "Batu sandungan" yang timbul karena salib juga berarti pengurbanan diri, kerendahan hati, keberanian melayani orang lain yang mencakup kesediaan meninggalkan diri yang harus dilakukan orang di kaki salib Kristus.
Artikel yang terkait dengan Matius:
