Bagaimana kita mencocokkan pernyataan bahwa Asa membenci Allah dengan pernyataan yang jelas dalam kitab lain bahwa hati Asa berpaut pada-Nya sepanjang umurnya?
Pernyataan terkemudian dalam I Raja-Raja 15:14 tidak jelas. Anda harus ingat bahwa Asa telah dicela karena menangani persoalan dengan kekuasaannya sendiri dan menunjukkan ketidakpercayaannya kepada Allah (lih. II Taw. 16:7-10), dan sangat marah terhadap nabi yang menegur dirinya, kemudian memenjarakan nabi itu serta menghukum orang lain yang kelihatannya sepikir dengan sang nabi. Dia mengulangi kesalahannya ketika jatuh sakit, dan barangkali jika kita mengetahui tabib yang dimintai nasihatnya, kita semestinya memahami mengapa Allah sangat marah kepadanya. Seperti yang diberitahukan oleh sang nabi pada kesempatan pertama, dia dan semua orang mempunyai alasan untuk mencari Allah pada saat darurat, karena Allah datang untuk menyelamatkan dia dalam kesukaran yang menyakitkan. Kemarahan yang ditunjukkan oleh raja ketika ditegur membenarkan pernyataan bahwa dia membenci Allah, walaupun pada tahun-tahun permulaannya dia telah melakukan hal-hal yang baik. Tidak diragukan bahwa para penulis Kitab Tawarikh dan Kitab Raja-Raja berterima kasih kepada dia untuk hal-hal ini, dan dengan gaya santun memuji dia karena telah melakukan hal-hal yang baik, dan melupakan yang jahat.
Artikel yang terkait dengan Matius: