Latar belakang dari pasal ke-9 dalam Kitab 2 Samuel adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Daud setelah ia menjadi raja atas seluruh Israel. Daud telah menetapkan ibu kota di Yerusalem dan telah memperoleh kemenangan atas musuh-musuhnya. Pasal ini terjadi beberapa waktu setelah Daud menunjukkan kerendahan hatinya dengan menunjukkan belas kasih kepada anak Yonatan, Mefiboset, cucu Raja Saul.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, dalam budaya Timur Tengah kuno, ketika seorang raja merebut takhta, tradisi biasanya adalah untuk membunuh semua keturunan raja sebelumnya untuk menghindari ancaman terhadap kekuasaan baru. Namun, Daud melanggar tradisi ini dengan menunjukkan belas kasih kepada Mefiboset.
Konteks Literatur:
Kitab 2 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan kehidupan dan pemerintahan Raja Daud, termasuk kisah-kisah tentang keberhasilan dan kegagalannya.
Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Daud telah menunjukkan keberhasilannya sebagai raja dan pemimpin yang bijaksana. Namun, pasal ke-9 menunjukkan sifat belas kasih dan kerendahan hati Daud yang menggambarkan karakter Allah yang penuh kasih dan murah hati.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
8, Daud telah memperoleh kemenangan atas musuh-musuhnya dan memperluas kerajaannya. Daud juga menunjukkan kebijaksanaan dan keadilan dalam pemerintahannya. Ayat-ayat ini menunjukkan keberhasilan Daud sebagai raja dan pemimpin yang kuat.
Dengan latar belakang ini, pasal ke-9 kemudian menceritakan tentang Daud yang menunjukkan belas kasih kepada Mefiboset, anak Yonatan, dan memberinya tempat di meja raja. Ini menunjukkan sifat belas kasih dan kerendahan hati Daud, serta menggambarkan kasih Allah yang melimpah kepada umat-Nya.