Statistik	22 pasal, 816 ayat, 24.526 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Raja-raja Israel dan Yehuda; Kedaulatan Allah dalam pemerintahan Israel.
Waktu	Sekitar 560-550 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Pemerintahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

1. (1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),
2. (2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),
3. (3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

1. I. Masa Pemerintahan Salomo
   (1Raj 1:1-11:43)
   
1. A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
   (1Raj 1:1-2:11)
   
2. B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
   (1Raj 2:12-46)
   
3. C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
   (1Raj 3:1-4:34)
   
4. D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
   (1Raj 5:1-10:29)
   
1. 1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 5:1-18)
   
2. 2. Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 6:1-38)
   
3. 3. Pembangunan Istana Salomo
   (1Raj 7:1-12)
   
4. 4. Perabotan Bait Suci
   (1Raj 7:13-51)
   
5. 5. Penahbisan Bait Suci
   (1Raj 8:1-66)
   
6. 6. Pengesahan Perjanjian Daud
   (1Raj 9:1-9)
   
7. 7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
   (1Raj 9:10-10:29)
   
5. E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
   (1Raj 11:1-43)
   
1. 1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
   (1Raj 11:1-8)
   
2. 2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
   (1Raj 11:9-13)
   
3. 3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
   (1Raj 11:14-28)
   
4. 4. Nubuat Ahia
   (1Raj 11:29-40)
   
5. 5. Kematian Salomo
   (1Raj 11:41-43)
   
2. II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
   (1Raj 12:1-22:53)
   
1. A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
   (1Raj 12:1-24)
   
2. B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
   (1Raj 12:25-14:20)
   
3. C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
   (1Raj 14:21-31)
   
4. D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
   (1Raj 15:1-8)
   
5. E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
   (1Raj 15:9-24)
   
6. F. Pemerintahan Nadab (Israel)
   (1Raj 15:25-31)
   
7. G. Pemerintahan Baesa (Israel)
   (1Raj 15:32-16:7)
   
8. H. Pemerintahan Ela (Israel)
   (1Raj 16:8-14)
   
9. I. Pemerintahan Zimri (Israel)
   (1Raj 16:15-20)
   
10. J. Pemerintahan Omri (Israel)
    (1Raj 16:21-28)
    
11. K. Pemerintahan Ahab (Israel)
    (1Raj 16:29-22:40)
    
1. 1. Permulaan Pemerintahan Ahab
   (1Raj 16:29-34)
   
2. 2. Ahab dan Nabi Elia
   (1Raj 17:1-19:21)
   
3. 3. Ahab Berperang dengan Aram
   (1Raj 20:1-43)
   
4. 4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
   (1Raj 21:1-29)
   
5. 5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
   (1Raj 22:1-40)
   
12. L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
    (1Raj 22:41-51)
    
13. M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
    (1Raj 22:52-53)
    

1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?

1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
2. (2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1--22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1--19:21).
2. (2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).
3. (3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).
4. (4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

Pemberontakan kesepuluh suku

Naiknya Rehabeam dan kebodohannya. Kerajaan terpecah.

12:1 Orang Israel berkumpul di Sikhem menobatkan Rehabeam, oleh Yerobeam dipakai sebagai kesempatan untuk membebaskan tanggungannya.
12:6 Rehabeam, menolak nasihat dari para tua-tua, menjawab mereka dengan kasar.
12:16 Sepuluh suku memberontak, membunuh Adoram, dan menyebabkan Rehabeam melarikan diri.
12:21 Rehabeam, menghimpun pasukan, dilarang oleh Semaya.
12:25 Yerobeam memperkuat dirinya dengan kota-kota;
12:26 dan melalui penyembahan berhala dengan dua patung lembu emas.

Pecahnya kerajaan itu (12:1-24)
Yerobeam memulai ibadah baru (12:25-33)

Allah, Rehabeam, Yerobeam, Adoram, Semaya.

Adoram, Ahia, Allah, Benyamin, Betel, Dan, Daud, Efraim, Isai, Israel, Lewi, Mesir, Nebat, Pnuel, Rehabeam, Salomo, Semaya, Sikhem, Silo, TUHAN, Yehuda, Yerobeam, Yerusalem

Menerima nasihat dari orang yang tidak rohani selalu berarti kesalahan besar dan jawaban yang kasar tidak pernah gagal mendatangkan perpecahan. Jika kita menjadikan Allah sumber nasihat kita (Yak 3:15) kita akan terhindar dari semua kebodohan.

- Anak lembu emas dibuat dimana tadinya mezbah Allah ditempatkan (ay. 29 Kej 12:8). Semua isme berasal dari hati manusia (ay. 26), memiliki tujuan egois di balik itu semua (ay. 27-29) dan diadakan sebagai kepura-puraan bahwa ini adalah untuk kebaikan orang-orang; namun selalu cenderung kepada dosa dan penyembahan berhala.

Dalam pasal 12 dari Kitab 1 Raja-raja, Rehabeam menjadi raja dan rakyat Israel meminta dia untuk mengurangi beban yang diberikan oleh ayahnya, Salomo. Rehabeam meminta waktu tiga hari untuk memikirkannya dan berkonsultasi dengan para tua-tua. Namun, dia mengabaikan nasihat para tua-tua dan mendengarkan saran orang-orang muda. Akibatnya, rakyat memberontak dan Yerobeam menjadi raja atas sepuluh suku Israel. Rehabeam mencoba memulihkan kerajaannya dengan kekuatan militer, tetapi Allah melarangnya dan memerintahkan rakyat untuk pulang. Yerobeam membangun kuil-kuil dan mengadakan perayaan agama yang tidak sesuai dengan perintah Allah.

Latar belakang dari pasal ke-12 dari Kitab 1 Raja-raja adalah periode setelah kematian Raja Salomo, di mana kerajaan Israel terbagi menjadi dua kerajaan yang terpisah, yaitu Kerajaan Israel di utara yang dipimpin oleh Yerobeam, dan Kerajaan Yehuda di selatan yang dipimpin oleh Rehabeam.

Dalam konteks historis, ini terjadi sekitar tahun 930 SM, setelah pemerintahan yang relatif stabil di bawah Raja Daud dan Raja Salomo. Namun, setelah kematian Salomo, ada ketegangan politik dan sosial yang muncul antara suku-suku Israel.

Dalam konteks budaya, suku-suku Israel memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda, yang juga mempengaruhi perpecahan ini. Ada perbedaan dalam praktik keagamaan dan kebijakan pemerintahan yang menyebabkan ketidakpuasan di antara suku-suku tersebut.

Dalam konteks literatur, Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Ini adalah narasi sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Israel, termasuk perpecahan kerajaan ini.

Dalam konteks teologis, perpecahan ini dianggap sebagai hukuman dari Allah atas dosa-dosa Salomo dan ketidaksetiaan bangsa Israel terhadap perjanjian mereka dengan Allah. Ini juga menunjukkan bahwa Allah tetap setia pada janji-Nya untuk menghukum ketidaksetiaan dan memberikan konsekuensi atas perbuatan manusia.

Sebelum pasal ke-12, dalam pasal 11, dicatat bahwa Salomo telah berbalik dari Allah dan menyembah dewa-dewa asing, yang menyebabkan kemarahan Allah. Allah berjanji untuk mencabut kerajaan dari tangan Salomo dan memberikannya kepada seorang pegawai Salomo, yaitu Yerobeam. Pasal 12 kemudian menceritakan bagaimana Yerobeam menjadi raja di Kerajaan Israel Utara dan Rehabeam menjadi raja di Kerajaan Yehuda Selatan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja Pasal 12:

1. Pemecahan Kerajaan Israel (1 Raja-raja 12:1-24)
- Rehabeam menjadi raja atas seluruh Israel setelah kematian Salomo.
- Yerobeam kembali dari Mesir dan meminta Rehabeam untuk mengurangi beban yang diberikan oleh Salomo.
- Rehabeam menolak nasihat para tua-tua dan mengikuti nasihat orang-orang muda.
- Akibatnya, kerajaan Israel terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel Utara (Yerobeam) dan Kerajaan Yehuda (Rehabeam).

2. Penyembahan berhala oleh Yerobeam (1 Raja-raja 12:25-33)
- Yerobeam takut bahwa rakyat akan kembali kepada Rehabeam jika mereka pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
- Yerobeam membuat dua anak sapi emas sebagai berhala dan meletakkannya di Betel dan Dan.
- Dia juga mendirikan kuil-kuil di bukit-bukit pengurbanan dan menetapkan imam-imam yang bukan dari keturunan Lewi.
- Yerobeam menetapkan hari raya sendiri dan mempersembahkan kurban di atas mazbah yang dia buat.

3. Pembangunan kota-kota oleh Yerobeam (1 Raja-raja 12:25-33)
- Yerobeam membangun kota Sikhem dan Pnuel di wilayah Kerajaan Israel Utara.

4. Penolakan rakyat terhadap keluarga Daud (1 Raja-raja 12:16-20)
- Rakyat Israel menolak Rehabeam sebagai raja dan memilih Yerobeam sebagai raja mereka.
- Hanya suku Yehuda yang tetap setia kepada keluarga Daud.

5. Firman Allah kepada Semaya (1 Raja-raja 12:21-24)
- Allah melarang Rehabeam dan suku Yehuda untuk berperang melawan saudara-saudara mereka di Kerajaan Israel Utara.
- Semua orang kembali ke rumah masing-masing sesuai dengan firman Tuhan.

6. Perpecahan dan pemberontakan terhadap keluarga Daud (1 Raja-raja 12:19-20, 12:26-33)
- Peristiwa ini menyebabkan perpecahan antara Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Yehuda.
- Israel Utara memberontak terhadap keluarga Daud dan tetap setia kepada Yerobeam.

7. Pengorbanan dan penyembahan berhala (1 Raja-raja 12:28-33)
- Yerobeam menetapkan sistem penyembahan berhala dengan anak sapi emas dan kuil-kuil di bukit-bukit pengurbanan.
- Dia juga menetapkan hari raya sendiri dan mempersembahkan kurban di atas mazbah yang dia buat.

Orang-orang:
- Rehabeam: Putra Salomo dan raja Israel yang baru.
- Yerobeam: Anak Nebat, yang kembali dari Mesir dan menjadi pemimpin pemberontakan terhadap Rehabeam.
- Salomo: Raja Israel sebelum Rehabeam, ayah Rehabeam dan Yerobeam.
- Ahia: Orang Silo yang menyampaikan firman TUHAN kepada Yerobeam.

Lokasi:
- Sikhem: Tempat di mana seluruh orang Israel berkumpul untuk menobatkan Rehabeam menjadi raja.
- Mesir: Tempat Yerobeam melarikan diri dari Raja Salomo sebelum kembali ke Israel.
- Yerusalem: Tempat tinggal Raja Rehabeam dan ibu kota kerajaan Israel.
- Betel: Tempat Yerobeam membangun satu dari dua patung anak sapi emas dan mendirikan kuil-kuil pengurbanan.
- Dan: Tempat Yerobeam membangun satu dari dua patung anak sapi emas.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 12 adalah sebagai berikut:

1. Rehabeam: Raja yang menjadi pusat cerita dalam pasal ini.
2. Yerobeam: Anak Nebat yang kembali dari Mesir dan menjadi tokoh penting dalam pemberontakan terhadap Rehabeam.
3. Nasihat: Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua dan orang-orang muda sebelum memberikan jawaban kepada rakyat.
4. Beban: Rakyat mengeluhkan beban yang diberikan oleh Raja Salomo dan meminta Rehabeam untuk menguranginya.
5. Rakyat: Orang-orang Israel yang datang ke Sikhem untuk menobatkan Rehabeam menjadi raja.
6. Israel: Bangsa yang memberontak terhadap keluarga Daud dan memilih Yerobeam sebagai raja mereka.
7. Daud: Keluarga yang tidak diikuti oleh suku-suku Israel kecuali suku Yehuda.
8. Yerusalem: Kota yang menjadi pusat pemerintahan Rehabeam dan tempat rakyat Israel memberontak.
9. Firman TUHAN: Pesan yang diterima oleh Semaya untuk memberitahu Rehabeam dan rakyat agar tidak berperang melawan saudara-saudara mereka.
10. Patung: Yerobeam membuat dua anak sapi dari emas dan meletakkannya di Betel dan Dan, yang menyebabkan rakyat berdosa dengan menyembah patung tersebut.
11. Mazbah: Tempat di Betel di mana Yerobeam mempersembahkan kurban dan membakar dupa.
12. Pemberontakan: Rakyat Israel memberontak terhadap keluarga Daud dan memilih Yerobeam sebagai raja mereka.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang kepemimpinan yang bijaksana?
2. Bagaimana sikap Rehabeam mempengaruhi nasib kerajaannya?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mendengarkan nasihat orang yang lebih tua dan berpengalaman?
4. Bagaimana peran Allah dalam peristiwa ini? Apa yang dapat kita pelajari tentang kehendak-Nya?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang mendorong Yerobeam untuk memberontak dan menjadi raja atas sepuluh suku Israel?
2. Mengapa Rehabeam memilih untuk mengabaikan nasihat para tua-tua dan mendengarkan nasihat orang-orang muda?
3. Bagaimana reaksi rakyat terhadap keputusan Rehabeam? Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mendengarkan suara rakyat?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang konsekuensi dari keputusan yang tidak bijaksana?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "12":
1. Pasal ini menggambarkan pecahnya kerajaan Israel menjadi dua, yaitu kerajaan Israel Utara (sepuluh suku) yang dipimpin oleh Yerobeam dan kerajaan Yehuda (suku Yehuda dan Benyamin) yang dipimpin oleh Rehabeam.
2. Kisah ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang bijaksana dan mendengarkan nasihat yang baik.
3. Peristiwa ini juga menyoroti peran Allah dalam mengatur peristiwa sejarah dan memenuhi firman-Nya melalui nabi Ahia.
4. Keputusan Rehabeam untuk memperberat beban rakyat dan mengabaikan nasihat para tua-tua menyebabkan pecahnya kerajaan dan memberontaknya rakyat terhadap keluarga Daud.
5. Yerobeam membangun kuil-kuil dan memperkenalkan penyembahan berhala di Betel dan Dan, yang menyebabkan umat Israel berdosa dan menjauh dari penyembahan yang benar.

Dari pasal 12 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mendengarkan nasihat yang bijaksana: Rehabeam mendapat nasihat dari para tua-tua yang melayani di hadapan ayahnya, Salomo. Mereka menyarankan agar Rehabeam menjadi hamba rakyat dan melayani mereka dengan baik. Namun, Rehabeam mengabaikan nasihat tersebut dan memilih mendengarkan nasihat dari orang-orang muda yang tumbuh bersamanya. Kita perlu belajar untuk mendengarkan nasihat yang bijaksana dari orang-orang yang lebih berpengalaman dan memiliki kebijaksanaan.

2. Menjadi pemimpin yang bijaksana: Sebagai pemimpin, Rehabeam memiliki tanggung jawab untuk memimpin dengan bijaksana dan memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Namun, Rehabeam gagal dalam hal ini. Ia memilih untuk memperberat beban rakyatnya daripada meringankannya. Sebagai pemimpin, kita perlu belajar untuk memahami dan memperhatikan kebutuhan orang-orang yang dipimpin kita.

3. Menghormati dan mengikuti kehendak Allah: Yerobeam, yang menjadi raja atas sepuluh suku Israel, melakukan perbuatan yang jahat dengan membangun kuil-kuil dan mempersembahkan kurban di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan perintah Allah. Kita perlu belajar untuk menghormati dan mengikuti kehendak Allah dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas firman-Mu yang terdapat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 12. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan untuk mendengarkan nasihat yang bijaksana dari orang-orang yang lebih berpengalaman. Bantu kami menjadi pemimpin yang bijaksana yang memperhatikan kebutuhan orang-orang yang kami pimpin. Juga, bimbinglah kami untuk selalu menghormati dan mengikuti kehendak-Mu dalam hidup kami. Amin.