Statistik	29 pasal, 942 ayat, 20.369 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Sejarah "Penebusan" Israel; Yehovah adalah Tuhan yang berdaulat.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Canaan, (including Hebron, Jerusalem)
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

1. I. Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
   
1. A. Adam Sampai Abraham
   (1Taw 1:1-27)
   
2. B. Abraham Sampai Yakub
   (1Taw 1:28-54)
   
3. C. Yakub Sampai Daud
   (1Taw 2:1-55)
   
4. D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
   (1Taw 3:1-24)
   
5. E. Silsilah Dua Belas Suku
   (1Taw 4:1-8:40)
   
6. F. Silsilah Kaum Sisa
   (1Taw 9:1-34)
   
1. 1. Suku-Suku yang Kembali
   (1Taw 9:1-9)
   
2. 2. Imam-Imam yang Kembali
   (1Taw 9:10-13)
   
3. 3. Suku Lewi yang Kembali
   (1Taw 9:14-34)
   
7. G. Silsilah Saul
   (1Taw 9:35-44)
   
2. II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
   (1Taw 10:1-29:30)
   
1. A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
   (1Taw 10:1-14)
   
2. B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
   (1Taw 11:1-12:40)
   
3. C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
   (1Taw 13:1-16:43)
   
4. D. Perjanjian Allah dengan Daud
   (1Taw 17:1-27)
   
5. E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
   (1Taw 18:1-20:8)
   
6. F. Sensus Daud yang Berdosa
   (1Taw 21:1-30)
   
7. G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
   (1Taw 22:1-19)
   
8. H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
   (1Taw 23:1-26:32)
   
9. I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
   (1Taw 27:1-34)
   
10. J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
    (1Taw 28:1-29:20)
    
11. K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
    (1Taw 29:21-30)
    

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa
Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19). Dengan cara bagaimana doa-doa Daud itu memberikan kepada kita suatu pola bagi doa-doa kita sendiri?

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu (misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan
Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22) dan lihatlah bagaimana Daud telah melakukan suatu kesalahan; bagaimana Daud menanggung segala akibatnya; pelajaran apa yang didapat oleh Daud, dan apa reaksinya, serta bagaimana pada akhirnya segala sesuatu berjalan dengan baik.

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan
Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19). Sebutkan bahaya yang menyangkut pembangunan dan prinsip-prinsip apa yang dapat diungkapkan dari masalah itu?

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan
Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1). Mengapa fakta ini ditekankan di sini, dan apa tujuan praktis dari doktrin mengenai pemilihan?

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai memberi
Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)? Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

Persiapan untuk (mendirikan) Bait Suci

Bahan-bahan dipersiapkan untuk Bait Suci. Daud memerintahkan Salomo sesuai janji Allah. Para pembesar ditugaskan untuk membantu Salomo.

22:1 Daud, menetapkan tempat bait suci, mempersiapkan sangat banyak untuk keperluan membangunnya.
22:6 Dia memberi perintah kepada Salomo sesuai janji TUHAN, dan tugasnya mendirikan bait suci.
22:17 Dia memberi tugas kepada para pembesar untuk memberi bantuan kepada anaknya.

Persiapan untuk mendirikan Bait Suci (22:2-19)

Allah, Daud, Salomo.

Allah, Daud, Israel, Musa, Salomo, Sidon, Taurat, Tirus, TUHAN

Tidak ada yang lebih berkuasa untuk memasukkan kita dalam pelayanan apapun untuk Allah daripada untuk mengetahui bahwa dengan ini kita ditetapkan oleh Allah. Dimana Allah memberikan keamanan Dia mengharapkan pekerjaan (ay. 9-10) karena itu marilah kita dikuatkan/disegarkan untuk pelayanan Kristen.

Segala hal tentang bait suci haruslah agung dan bagus sekali, menjadi gambar Kristus yang di dalamnya segala kepenuhan berdiam dan di dalamnya tersimpan semua harta kekayaan.

Dalam pasal 22 dari Kitab 1 Tawarikh, Daud mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembangunan Bait Allah oleh Salomo, anaknya. Daud mengumpulkan tukang-tukang untuk memahat batu-batu pahat, menyediakan besi, tembaga, dan kayu aras. Namun, Daud diberitahu oleh TUHAN bahwa ia tidak diizinkan membangun Bait Allah karena ia telah menumpahkan banyak darah dalam peperangan. Sebagai gantinya, Salomo akan membangun Bait Allah dan Daud memberikan instruksi dan dukungan kepadanya. Daud juga meminta para pembesar Israel untuk membantu Salomo dalam pembangunan Bait Allah.

Latar belakang dari pasal ke-22 dari Kitab 1 Tawarikh adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli kitab pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah keluarga dan keturunan Israel, khususnya suku-suku Israel dan kerajaan-kerajaan mereka.

Konteks Budaya:
Pada saat penulisan Kitab 1 Tawarikh, bangsa Israel telah mengalami pembuangan ke Babel dan kemudian kembali ke tanah mereka. Kitab ini bertujuan untuk memperkuat identitas nasional dan agama mereka serta mengingatkan mereka akan janji-janji Allah kepada leluhur mereka.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari kumpulan tulisan sejarah dalam Alkitab. Tulisan ini menggunakan gaya narasi sejarah yang mencakup silsilah, daftar keturunan, dan catatan sejarah keluarga. Kitab ini juga mencakup catatan tentang pembangunan Bait Suci di Yerusalem.

Konteks Teologis:
Kitab 1 Tawarikh menekankan pentingnya mematuhi hukum-hukum Allah dan menjaga kesetiaan kepada-Nya. Kitab ini juga menyoroti peran penting Bait Suci sebagai tempat ibadah dan pertemuan dengan Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 21, Kitab 1 Tawarikh mencatat kisah Daud yang mempersiapkan bahan-bahan untuk membangun Bait Suci di Yerusalem. Daud mengumpulkan banyak emas, perak, dan bahan-bahan lainnya untuk proyek ini. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat bahwa Daud tidak diizinkan oleh Allah untuk membangun Bait Suci karena ia telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan.

Dalam pasal 22, Daud mempersiapkan Salomo, putranya, untuk menjadi raja dan membangun Bait Suci. Daud memberikan instruksi kepada Salomo tentang bagaimana membangun Bait Suci dan memberikan dukungan serta sumber daya yang diperlukan untuk proyek tersebut.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-22 dari Kitab 1 Tawarikh.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh Pasal 22:

1. Persiapan Daud untuk membangun Bait Allah (ayat 1-5)
- Daud mengumpulkan orang-orang asing untuk memahat batu-batu pahat.
- Daud menyediakan besi, tembaga, dan kayu aras.
- Daud merencanakan pembangunan Bait Allah yang besar dan mulia.

2. Daud tidak diizinkan membangun Bait Allah (ayat 6-10)
- Tuhan melarang Daud membangun Bait karena ia telah menumpahkan banyak darah.
- Tuhan berjanji akan memberikan keturunan Salomo yang akan membangun Bait Allah.

3. Daud memberikan instruksi kepada Salomo (ayat 11-13)
- Daud memerintahkan Salomo untuk membangun Bait Allah.
- Daud mendoakan agar Tuhan memberikan kebijaksanaan dan pengertian kepada Salomo.

4. Persiapan Daud untuk membangun Bait Allah (ayat 14-16)
- Daud menyediakan emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu untuk pembangunan Bait Allah.
- Daud memiliki banyak pekerja yang ahli dalam berbagai jenis pekerjaan.

5. Daud meminta bantuan pembesar Israel untuk Salomo (ayat 17-19)
- Daud meminta pembesar Israel untuk membantu Salomo dalam pembangunan Bait Allah.
- Daud mengingatkan mereka bahwa Tuhan telah memberikan keamanan dan kemenangan kepada mereka.

6. Daud mendorong Salomo untuk mencari Tuhan (ayat 19-20)
- Daud mendorong Salomo untuk mencari Tuhan dan membangun tempat kudus bagi-Nya.
- Daud ingin Tabut Perjanjian Tuhan dan perlengkapan kudus-Nya dibawa masuk ke dalam Bait yang dibangun.

Referensi:
- 1 Tawarikh 22:1-20

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud: Raja Israel pada masa itu, memerintahkan pembangunan Bait Allah.
- Salomo: Anak Daud yang ditunjuk untuk membangun Bait Allah.
- Orang-orang asing: Daud mengumpulkan mereka untuk bekerja sebagai tukang batu pahat.
- Orang Sidon dan orang Tirus: Membawa kayu aras bagi Daud.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tanah Israel: Tempat tinggal orang-orang asing yang dikumpulkan oleh Daud.
- Bait TUHAN: Tempat ibadah yang akan dibangun oleh Salomo.
- Gerbang: Tempat di mana paku dan engsel dibuat.
- Israel: Negeri di mana Salomo akan memerintah dan membangun Bait Allah.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "1 Tawarikh" pasal "22":

1. Daud: Raja Israel yang ingin membangun Bait Allah.
2. Bait TUHAN: Tempat ibadah yang akan dibangun oleh Salomo.
3. Salomo: Anak Daud yang ditunjuk untuk membangun Bait Allah.
4. Persiapan: Daud membuat banyak persiapan sebelum kematiannya untuk membangun Bait Allah.
5. Firman TUHAN: Allah melarang Daud membangun Bait Allah karena telah menumpahkan banyak darah.
6. Salomo: Allah memilih Salomo untuk membangun Bait Allah dan memberikan kedamaian atas Israel.
7. Kebijaksanaan dan pengertian: Daud berharap Salomo diberikan kebijaksanaan dan pengertian oleh TUHAN.
8. 100.000 talenta emas: Daud menyediakan banyak harta untuk membangun Bait Allah.
9. Pekerja: Daud memiliki banyak pekerja yang ahli dalam berbagai jenis pekerjaan.
10. Pembesar Israel: Daud memerintahkan pembesar Israel untuk membantu Salomo dalam membangun Bait Allah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab 1 Tawarikh pasal 22:

1. Apa yang membuat Daud merasa tidak pantas untuk membangun Bait Allah?
2. Mengapa Daud memilih Salomo sebagai penerusnya untuk membangun Bait Allah?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Daud yang ingin mempersiapkan segala sesuatu sebelum kematiannya?
4. Bagaimana Daud mempersiapkan sumber daya dan tenaga kerja untuk membangun Bait Allah?
5. Apa yang dikatakan Daud kepada Salomo tentang kepemimpinan yang sukses?
6. Mengapa Daud menekankan pentingnya memegang teguh Taurat TUHAN dalam memimpin Israel?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Daud yang memberikan dorongan dan dukungan kepada Salomo?
8. Bagaimana Daud mengingatkan Salomo tentang kehadiran TUHAN dalam membangun Bait Allah?
9. Mengapa Daud mengingatkan Salomo untuk mencari TUHAN dan membangun tempat kudus bagi-Nya?
10. Bagaimana pesan dan pengajaran dari pasal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Tawarikh pasal 22.

Dari pasal 22 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Persiapan yang matang: Daud membuat banyak persiapan sebelum kematiannya untuk membangun Bait Allah. Hal ini mengajarkan kita pentingnya persiapan yang matang dalam menjalani hidup, termasuk dalam pelayanan kepada Tuhan.

2. Kedamaian dan ketenangan: Tuhan berjanji memberikan kedamaian dan ketenangan atas Israel pada zaman Salomo. Ini mengingatkan kita bahwa ketika kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, Dia akan memberikan kedamaian dan ketenangan dalam hidup kita.

3. Kebijaksanaan dan pengertian: Daud berdoa agar Tuhan memberikan kebijaksanaan dan pengertian kepada Salomo dalam memimpin Israel. Kita juga dapat memohon kepada Tuhan agar Dia memberikan kebijaksanaan dan pengertian dalam menjalani hidup kita.

4. Ketetapan dan hukum Tuhan: Daud mendorong Salomo untuk memegang teguh Taurat Tuhan dan melakukan ketetapan dan hukum yang Tuhan perintahkan kepada Musa. Hal ini mengajarkan kita pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Firman Tuhan.

5. Keberanian dan keteguhan: Daud mendorong Salomo untuk menjadi kuat, berani, dan tidak takut dalam membangun Bait Allah. Kita juga perlu memiliki keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan dan tugas yang Tuhan berikan kepada kita.

Berikut adalah doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh Daud yang memberikan persiapan yang matang dalam membangun Bait Allah. Bantu kami untuk memiliki persiapan yang matang dalam menjalani hidup kami, termasuk dalam pelayanan kepada-Mu.

Tuhan, seperti yang Engkau berjanji kepada Salomo, berikanlah kami kedamaian dan ketenangan dalam hidup kami. Jadikanlah hidup kami sebagai saksi bagi kemuliaan-Mu.

Ya Tuhan, kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dan pengertian dalam menjalani hidup ini. Bimbinglah kami dalam setiap keputusan dan tindakan kami, agar kami dapat hidup dalam kehendak-Mu.

Tuhan, kami berjanji untuk memegang teguh Firman-Mu dan hidup dalam ketaatan kepada ketetapan dan hukum-Mu. Bantu kami untuk hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada-Mu.

Ya Tuhan, berikanlah kami keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan dan tugas yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami dalam setiap langkah kami, agar kami dapat membangun kerajaan-Mu di dunia ini.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau mendengarkan doa kami. Semoga Engkau menyertai kami dalam setiap langkah hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.