Statistik	29 pasal, 942 ayat, 20.369 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Sejarah "Penebusan" Israel; Yehovah adalah Tuhan yang berdaulat.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Canaan, (including Hebron, Jerusalem)
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

1. I. Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
   
1. A. Adam Sampai Abraham
   (1Taw 1:1-27)
   
2. B. Abraham Sampai Yakub
   (1Taw 1:28-54)
   
3. C. Yakub Sampai Daud
   (1Taw 2:1-55)
   
4. D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
   (1Taw 3:1-24)
   
5. E. Silsilah Dua Belas Suku
   (1Taw 4:1-8:40)
   
6. F. Silsilah Kaum Sisa
   (1Taw 9:1-34)
   
1. 1. Suku-Suku yang Kembali
   (1Taw 9:1-9)
   
2. 2. Imam-Imam yang Kembali
   (1Taw 9:10-13)
   
3. 3. Suku Lewi yang Kembali
   (1Taw 9:14-34)
   
7. G. Silsilah Saul
   (1Taw 9:35-44)
   
2. II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
   (1Taw 10:1-29:30)
   
1. A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
   (1Taw 10:1-14)
   
2. B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
   (1Taw 11:1-12:40)
   
3. C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
   (1Taw 13:1-16:43)
   
4. D. Perjanjian Allah dengan Daud
   (1Taw 17:1-27)
   
5. E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
   (1Taw 18:1-20:8)
   
6. F. Sensus Daud yang Berdosa
   (1Taw 21:1-30)
   
7. G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
   (1Taw 22:1-19)
   
8. H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
   (1Taw 23:1-26:32)
   
9. I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
   (1Taw 27:1-34)
   
10. J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
    (1Taw 28:1-29:20)
    
11. K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
    (1Taw 29:21-30)
    

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa
Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19). Dengan cara bagaimana doa-doa Daud itu memberikan kepada kita suatu pola bagi doa-doa kita sendiri?

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu (misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan
Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22) dan lihatlah bagaimana Daud telah melakukan suatu kesalahan; bagaimana Daud menanggung segala akibatnya; pelajaran apa yang didapat oleh Daud, dan apa reaksinya, serta bagaimana pada akhirnya segala sesuatu berjalan dengan baik.

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan
Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19). Sebutkan bahaya yang menyangkut pembangunan dan prinsip-prinsip apa yang dapat diungkapkan dari masalah itu?

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan
Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1). Mengapa fakta ini ditekankan di sini, dan apa tujuan praktis dari doktrin mengenai pemilihan?

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai memberi
Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)? Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

Keturunan Ruben

Garis keturunan Ruben, Gad, setengah Manasye. Pembuangan karena dosa mereka.

5:1 Yehuda dan Yusuf lebih didahulukan daripada Ruben, yang menodai hak kesulungannya.
5:3 Keturunan Ruben; yang beberapa menaklukkan orang Hagri.
5:11 Kepala bani Gad, dan tempat tinggal mereka.
5:18 Bani Ruben, orang Gad, dan setengah suku Manasye, mengalahkan orang Hagri.
5:23 Tempat tinggal dan kepala setengah suku Manasye.
5:25 Orang buangan dari dua dan setengah suku, karena dosa-dosa mereka.

Suku-suku yang di seberang sungai Yordan (5:1-26)

Ruben, Yehuda.

Abdiel, Abihail, Ahi, Allah, Aroer, Asyur, Azas, Azriel, Baal, Baal-Hermon, Baal-Meon, Basan, Beera, Bela, Bus, Eber, Efrat, Eliel, Gad, Gilead, Gog, Gozan, Guni, Habor, Hagri, Halah, Hara, Hefer, Henokh, Hermon, Hezron, Hodawya, Huri, Israel, Karmi, Manasye, Mesulam, Mikha, Mikhael, Nafish, Nebo, Nodab, Palu, Pul, Reaya, Ruben, Safam, Safat, Salkha, Saron, Saul, Sema, Semaya, Senir, Simei, Syeba, Tilgat-Pilneser, Yaenai, Yahdiel, Yahdo, Yakan, Yaroah, Yehuda, Yeiel, Yeremia, Yerobeam, Yesisai, Yetur, Yisei, Yoel, Yorai, Yotam, Yusuf, Zakharia, Ziya

Di tengah segala konflik kita harus melihat ke surga untuk kekuatan dan doa dengan imanlah yang akan menjadi doa yang menang.

ay. 22. Jika kita bersandar pada tugas dari Allah untuk berperang dengan negara lain kita bisa bersandar pada pemeliharaan-Nya untuk memberikan keberhasilan.

Pasal 5 dari Kitab 1 Tawarikh menceritakan tentang keturunan Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye. Ruben, anak sulung Yakub, kehilangan hak kesulungannya karena melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya. Hak kesulungan kemudian diberikan kepada anak-anak Yusuf. Keturunan Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye berjumlah 44.760 orang yang terlatih dalam berperang. Mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka dan merampas banyak harta. Namun, mereka tidak setia kepada Allah dan berzina dengan mengikuti ilah-ilah bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, Allah membangkitkan semangat raja Asyur untuk mengasingkan mereka ke tempat pengasingan. Mereka dibawa ke Halah, Habor, Hara, dan Sungai Gozan.

Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah keluarga dan keturunan Israel, terutama dari suku Yehuda, serta sejarah kerajaan Israel dan Yehuda.

Pasal 5 dari Kitab 1 Tawarikh berbicara tentang keturunan Ruben, suku yang merupakan salah satu dari dua belas suku Israel. Pasal ini memberikan daftar nama-nama keturunan Ruben dan sejumlah informasi tentang mereka, seperti jumlah mereka yang berperang dan jumlah ternak mereka.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 4, Kitab 1 Tawarikh memberikan daftar keturunan suku Yehuda, suku yang menjadi leluhur raja-raja Israel. Daftar ini mencakup nama-nama orang-orang terkenal dalam sejarah Israel, seperti Yehuda sendiri, Daud, dan Salomo.

Secara historis, Kitab 1 Tawarikh memberikan gambaran tentang sejarah Israel dari masa-masa awal hingga pembuangan ke Babel. Secara budaya, kitab ini mencerminkan kehidupan masyarakat Israel pada masa itu, termasuk struktur keluarga, sistem keturunan, dan peran suku-suku dalam masyarakat. Secara literatur, kitab ini ditulis dalam gaya sejarah dan genealogi yang khas pada masa itu.

Secara teologis, Kitab 1 Tawarikh menekankan pentingnya menjaga keturunan dan menghormati sejarah keluarga Israel. Kitab ini juga menyoroti peran penting suku Yehuda dalam sejarah Israel, terutama dalam konteks pewarisan kerajaan dan janji Allah kepada Daud.

Dengan demikian, latar belakang pasal 5 dari Kitab 1 Tawarikh adalah sejarah keluarga dan keturunan suku Ruben, yang merupakan bagian dari sejarah Israel secara keseluruhan. Pasal ini memberikan informasi tentang jumlah dan kekayaan mereka, serta menunjukkan pentingnya menjaga keturunan dan sejarah keluarga dalam budaya dan teologi Israel.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh Pasal 5:

1. Hak kesulungan Ruben yang diberikan kepada anak-anak Yusuf (1 Tawarikh 5:1-2)
- Ruben kehilangan hak kesulungannya karena melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya.
- Hak kesulungan diberikan kepada anak-anak Yusuf.

2. Silsilah anak-anak Ruben (1 Tawarikh 5:3-10)
- Anak-anak Ruben yang tercatat dalam silsilah adalah Henokh, Palu, Hezron, Karmi, Semaya, Gog, Simei, Mikha, Reaya, Baal, Beera, Tiglat-Pileser, dan Yeiel.

3. Keturunan Ruben yang tinggal di Gilead (1 Tawarikh 5:9-10)
- Keturunan Ruben tinggal di sebelah timur Gilead, di sepanjang tepi padang gurun, mulai dari Sungai Efrat.
- Mereka bertambah banyak karena ternak mereka berkembang di tanah Gilead.

4. Perang melawan orang Hagri (1 Tawarikh 5:18-22)
- Keturunan Ruben berperang melawan orang Hagri, Yetur, Nafish, dan Nodab.
- Mereka memperoleh kemenangan karena berseru kepada Allah dan percaya kepada-Nya.
- Mereka merampas ternak dan harta benda dari orang Hagri.

5. Keturunan setengah suku Manasye (1 Tawarikh 5:23-26)
- Keturunan setengah suku Manasye juga tinggal di tanah Gilead, mulai dari Basan sampai Gunung Hermon.
- Jumlah mereka bertambah banyak.
- Kepala-kepala kaum keluarga mereka adalah Hefer, Yisei, Eliel, Azriel, Yeremia, Hodawya, dan Yahdiel.

6. Pengasingan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye (1 Tawarikh 5:25-26)
- Allah membangkitkan semangat raja Asyur, Pul, dan Tiglat-Pileser untuk mengasingkan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye.
- Mereka dibawa ke tempat pengasingan seperti Halah, Habor, Hara, dan Sungai Gozan.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Ruben: anak sulung Yakub, kehilangan hak kesulungan karena melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya
- Yusuf: anak Israel, menerima hak kesulungan dari Ruben
- Yehuda: melebihi saudara-saudaranya, muncul seorang raja, tetapi hak kesulungan ada pada Yusuf
- Henokh: anak Ruben
- Palu: anak Ruben
- Hezron: anak Ruben
- Karmi: anak Ruben
- Yoel: anak Ruben
- Semaya: anak Yoel
- Gog: anak Semaya
- Simei: anak Gog
- Mikha: anak Simei
- Reaya: anak Mikha
- Baal: anak Reaya
- Beera: anak Baal, dibawa ke tempat pengasingan oleh Tiglat-Pileser, raja Asyur
- Tiglat-Pileser: raja Asyur, membawa Beera ke tempat pengasingan
- Yeiel: kepala kaum Ruben
- Zakharia: saudara Yeiel
- Bela: saudara Yeiel, anak Azas, anak Sema, anak Yoel
- Aroer: tempat tinggal Yeiel dan keluarganya
- Nebo: tempat tinggal Yeiel dan keluarganya
- Baal-Meon: tempat tinggal Yeiel dan keluarganya
- Sungai Efrat: batas wilayah tempat tinggal Yeiel dan keluarganya
- Saul: zaman di mana orang Ruben berperang melawan orang Hagri
- Hagri: musuh orang Ruben yang dikalahkan pada zaman Saul
- Gilead: tempat tinggal orang Ruben
- Basan: tempat tinggal keturunan Gad
- Salkha: tempat tinggal keturunan Gad
- Yoel: kepala kaum Gad
- Safam: orang kedua dalam kaum Gad
- Yaenai: orang Gad yang tinggal di Basan
- Safat: orang Gad yang tinggal di Basan
- Mikhael: saudara-saudara Gad
- Mesulam: saudara-saudara Gad
- Syeba: saudara-saudara Gad
- Yorai: saudara-saudara Gad
- Yakan: saudara-saudara Gad
- Ziya: saudara-saudara Gad
- Eber: saudara-saudara Gad
- Abihail: ayah dari anak-anak Gad
- Huri: ayah Abihail
- Yaroah: ayah Huri
- Gilead: ayah Yaroah
- Mikhael: ayah Gilead
- Yesisai: ayah Mikhael
- Yahdo: ayah Yesisai
- Bus: ayah Yahdo
- Ahi: anak Abdiel, kepala kaum keluarga keturunan Gad
- Guni: ayah Ahi
- Gilead: tempat tinggal keturunan Gad
- Basan: tempat tinggal keturunan Gad
- Saron: padang rumput di sebelah timur Gilead
- Yotam: zaman di mana keturunan Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye dicatat dalam silsilah
- Yerobeam: zaman di mana keturunan Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye dicatat dalam silsilah
- Pul: raja Asyur, membangkitkan semangat untuk mengasingkan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye
- Halah: tempat pengasingan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye
- Habor: tempat pengasingan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye
- Hara: tempat pengasingan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye- Sungai Gozan: tempat pengasingan orang Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 5:

1. Anak-anak Ruben (ayat 1): Menyebutkan keturunan Ruben, anak sulung Yakub.
2. Melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya (ayat 1): Ruben kehilangan hak kesulungannya karena melakukan pelanggaran terhadap kekudusan tempat tidur ayahnya.
3. Anak-anak Yusuf (ayat 1): Hak kesulungan Ruben diberikan kepada anak-anak Yusuf.
4. Yehuda (ayat 2): Meskipun Yehuda melebihi saudara-saudaranya, hak kesulungan ada pada Yusuf.
5. Anak-anak Ruben (ayat 3): Menyebutkan anak-anak Ruben, yaitu Henokh, Palu, Hezron, dan Karmi.
6. Anak-anak Yoel (ayat 4): Menyebutkan keturunan Yoel.
7. Anak-anak Simei (ayat 5): Menyebutkan keturunan Simei.
8. Tiglat-Pileser, raja Asyur (ayat 6): Tiglat-Pileser membawa Beera ke tempat pengasingan.
9. Orang Ruben (ayat 6): Beera adalah pemimpin orang Ruben.
10. Orang Hagri (ayat 10): Orang Ruben berperang melawan orang Hagri.
11. Keturunan Gad (ayat 11): Keturunan Gad tinggal berseberangan dengan orang Ruben.
12. Tanah Basan (ayat 11): Keturunan Gad tinggal di tanah Basan sampai Salkha.
13. Yoel (ayat 12): Yoel adalah kepala keturunan Gad.
14. Orang Hagri (ayat 14): Orang Ruben berperang melawan orang Hagri.
15. Allah (ayat 20): Orang Ruben berseru kepada Allah dalam pertempuran dan Dia mengabulkan doa mereka.
16. Ternak (ayat 21): Orang Ruben merampas ternak orang Hagri.
17. Setengah suku Manasye (ayat 23): Keturunan setengah suku Manasye tinggal di tanah Basan.
18. Hefer, Yisei, Eliel, Azriel, Yeremia, Hodawya, dan Yahdiel (ayat 24): Kepala-kepala kaum keluarga keturunan setengah suku Manasye.
19. Ilah-ilah segala bangsa negeri itu (ayat 25): Keturunan setengah suku Manasye tidak setia kepada Allah dan berzina dengan mengikuti ilah-ilah bangsa-bangsa lain.
20. Pul, raja Asyur dan Tiglat-Pileser, raja Asyur (ayat 26): Allah membangkitkan semangat Pul dan Tiglat-Pileser untuk mengasingkan orang Ruben, orang Gad, dan setengah suku Manasye ke tempat pengasingan.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Ruben yang kehilangan hak kesulungannya karena melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya?
2. Bagaimana peran dan pengaruh Yehuda dalam sejarah Israel, meskipun hak kesulungan ada pada Yusuf?
3. Mengapa Allah memilih untuk mengangkat Pul, raja Asyur, dan Tiglat-Pileser, raja Asyur, untuk mengasingkan suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari keputusan Ruben untuk melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya? Bagaimana hal ini dapat berdampak pada kehidupan kita saat ini?
2. Mengapa suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye tidak setia kepada Allah nenek moyang mereka dan mengikuti ilah-ilah bangsa lain? Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan kepada Allah dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Bagaimana pengasingan suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye menjadi konsekuensi dari ketidaksetiaan mereka kepada Allah? Apakah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari hal ini dalam konteks kehidupan kita sebagai orang percaya?

Hal menarik terkait Kitab 1 Tawarikh pasal 5:
1. Pasal ini memberikan catatan silsilah dan sejarah suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye.
2. Meskipun hak kesulungan ada pada Yusuf, suku Ruben tetap menjadi suku sulung dalam silsilah.
3. Pasal ini juga mencatat perang yang dilakukan oleh suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye melawan orang Hagri dan kemenangan yang mereka peroleh dengan pertolongan Allah.
4. Namun, suku-suku ini akhirnya mengalami pengasingan oleh raja Asyur sebagai akibat dari ketidaksetiaan mereka kepada Allah.
5. Catatan ini menunjukkan pentingnya setia kepada Allah dan konsekuensi yang mungkin terjadi jika kita melanggar perintah-Nya.

Dari pasal 5 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menjaga kekudusan dan integritas dalam keluarga: Pasal ini mencatat bagaimana Ruben kehilangan hak kesulungannya karena melanggar kekudusan tempat tidur ayahnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan kekudusan dalam keluarga kita.

2. Allah memperhatikan dan mengabulkan doa orang yang percaya kepada-Nya: Pasal ini mencatat bagaimana ketika orang-orang Ruben berseru kepada Allah dalam pertempuran, Dia mengabulkan doa mereka dan memberikan kemenangan atas musuh-musuh mereka. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya mempercayai Allah dan berseru kepada-Nya dalam segala situasi.

3. Konsekuensi dari ketidaksetiaan kepada Allah: Pasal ini juga mencatat bagaimana keturunan Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye mengalami pengasingan karena mereka tidak setia kepada Allah dan berzina dengan mengikuti ilah-ilah bangsa-bangsa lain. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya tetap setia kepada Allah dan menjauhi dosa.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan keberanian kepada kita dalam menjaga integritas dan kekudusan dalam keluarga kita.

2. Memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan doa kita ketika kita berseru kepada-Nya dalam segala situasi.

3. Memohon kepada Allah agar Dia menjaga kita agar tetap setia kepada-Nya dan menjauhi dosa.

4. Memohon kepada Allah agar Dia memberikan hikmat dan pengertian kepada kita untuk menghindari godaan dan tetap setia kepada-Nya.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.