Pasal 6 dari Kitab Ezra menceritakan tentang perintah Raja Darius untuk melanjutkan pembangunan Bait Allah di Yerusalem setelah ditemukan piagam yang dikeluarkan oleh Raja Koresh. Dalam piagam tersebut, Darius menegaskan bahwa rumah Allah harus dibangun kembali dan biaya pembangunan harus diambil dari perbendaharaan kerajaan. Ia juga memerintahkan agar semua kebutuhan untuk korban persembahan disediakan tanpa kelalaian, serta mengancam hukuman berat bagi siapa pun yang melanggar perintah ini.

Pembangunan Bait Allah dilanjutkan dengan semangat oleh para tua-tua Yahudi, didorong oleh nubuat nabi Hagai dan Zakharia. Pembangunan selesai pada tahun keenam pemerintahan Darius, dan orang-orang Israel merayakan pentahbisan Bait Allah dengan mempersembahkan berbagai korban. Mereka juga merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi dengan sukacita, berkat bantuan raja Asyur yang memfasilitasi pekerjaan mereka.

Berikut adalah latar belakang dari pasal 6 Kitab Ezra, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 6 Kitab Ezra

1. Konteks Historis: Pasal 6 dari Kitab Ezra terjadi setelah pengembalian orang Israel dari pembuangan di Babel ke Yerusalem. Pengembalian ini dipimpin oleh Zerubabel dan Yosua, dan tujuan utama mereka adalah membangun kembali Bait Suci yang telah dihancurkan. Pasal ini mencatat peristiwa penting terkait dengan penyelesaian pembangunan Bait Suci dan pengakuan dari raja Persia, Darius.

2. Konteks Budaya: Pada masa itu, orang Israel berada di bawah kekuasaan Persia. Budaya Persia sangat menghargai dokumen dan hukum, sehingga surat-surat resmi dan pengakuan dari raja sangat berpengaruh. Dalam konteks ini, pengakuan Darius terhadap hak orang Israel untuk membangun kembali Bait Suci menunjukkan toleransi dan dukungan dari pemerintah Persia terhadap praktik keagamaan orang Yahudi.

3. Konteks Literatur: Kitab Ezra ditulis untuk mencatat sejarah pemulihan Israel setelah pembuangan. Pasal 6 berfungsi sebagai penegasan bahwa meskipun ada tantangan dan oposisi, rencana Tuhan untuk memulihkan umat-Nya tetap berjalan. Ini juga menunjukkan pentingnya dokumen resmi dan legitimasi dalam konteks sejarah Israel.

4. Konteks Teologis: Teologis, pasal ini menekankan kedaulatan Tuhan dalam memimpin umat-Nya. Meskipun ada rintangan, Tuhan menggunakan raja-raja asing untuk memenuhi janji-Nya kepada Israel. Ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat bekerja melalui berbagai cara dan orang untuk mencapai tujuan-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 6, dalam pasal 5, kita melihat bahwa pembangunan Bait Suci terhenti karena oposisi dari musuh-musuh Israel. Para pemimpin Israel, Zerubabel dan Yosua, kemudian menguatkan semangat umat untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Mereka juga mengirimkan surat kepada Darius untuk meminta izin dan dukungan untuk melanjutkan pembangunan. Pasal 5 berakhir dengan harapan bahwa Darius akan memberikan jawaban yang positif.

Dengan demikian, pasal 6 melanjutkan cerita dengan jawaban Darius yang mendukung pembangunan Bait Suci, yang menjadi titik balik penting dalam sejarah pemulihan Israel.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Ezra pasal 6 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Perintah Raja Darius
  Raja Darius memerintahkan penyelidikan mengenai perintah pembangunan rumah Allah di Yerusalem dan menegaskan bahwa proyek tersebut harus dilanjutkan. (Ezra 6:1-5)

• Kembalinya Perlengkapan Rumah Allah
  Perintah untuk mengembalikan perlengkapan emas dan perak yang diambil oleh Nebukadnezar ke dalam Bait Suci di Yerusalem. (Ezra 6:5)

• Perlindungan terhadap Pembangunan
  Darius memberikan perintah agar para pejabat tidak mengganggu pembangunan rumah Allah dan menjamin pendanaan untuk proyek tersebut. (Ezra 6:6-8)

• Korban untuk Allah
  Darius memerintahkan agar korban bakaran dan bahan-bahan lainnya disediakan untuk ibadah kepada Allah semesta langit. (Ezra 6:9-10)

• Ancaman bagi Pelanggar Perintah
  Darius mengancam akan menghukum siapa pun yang melanggar perintahnya dengan cara yang keras, menunjukkan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah. (Ezra 6:11-12)

• Penyelesaian Pembangunan Rumah Allah
  Pembangunan rumah Allah diselesaikan dengan bantuan nubuat nabi-nabi dan sesuai dengan perintah raja-raja Persia. (Ezra 6:14-15)

• Pentahbisan Rumah Allah
  Setelah selesai, rumah Allah dipentahbiskan dengan sukacita dan berbagai korban dipersembahkan sebagai ungkapan syukur. (Ezra 6:16-17)

• Perayaan Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi
  Orang-orang Israel merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi dengan sukacita, menandakan pemulihan spiritual setelah kembali dari pembuangan. (Ezra 6:19-22)

Topik-topik ini mencerminkan tema pemulihan, ketaatan, dan ibadah yang penting dalam konteks sejarah Israel setelah pembuangan.

Nama Orang

• Darius: Raja Persia yang mengeluarkan perintah untuk membangun kembali rumah Allah di Yerusalem.
• Koresh: Raja Persia yang pertama kali mengeluarkan perintah mengenai pembangunan rumah Allah.
• Tatnai: Bupati daerah seberang sungai Efrat yang diperintahkan untuk tidak mengganggu pembangunan rumah Allah.
• Syetar-Boznai: Rekan Tatnai, juga bupati daerah seberang sungai Efrat.
• Hagai: Nabi yang mendorong pembangunan rumah Allah.
• Zakharia bin Ido: Nabi yang juga berperan dalam mendorong pembangunan rumah Allah.
• Artahsasta: Raja Persia yang disebutkan dalam konteks perintah mengenai pembangunan rumah Allah.

Nama Lokasi

• Babel: Tempat di mana perbendaharaan dan naskah-naskah disimpan.
• Ahmeta: Benteng di provinsi Media tempat gulungan ditemukan.
• Yerusalem: Kota di mana rumah Allah dibangun kembali.
• Sungai Efrat: Sungai yang menjadi batas wilayah yang disebutkan dalam konteks bupati dan daerah sekitarnya.
• Negeri Asyur: Wilayah yang disebutkan terkait dengan raja yang membantu dalam pembangunan rumah Allah.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Ezra pasal 6:

1. Perintah Raja Darius

   • Raja Darius mengeluarkan perintah untuk membangun kembali rumah Allah di Yerusalem dan memastikan bahwa semua biaya ditanggung oleh perbendaharaan kerajaan.

2. Penyelidikan di Babel

   • Penyelidikan dilakukan untuk menemukan naskah yang berisi perintah raja Koresh mengenai pembangunan rumah Allah.

3. Piagam Koresh

   • Piagam yang ditemukan berisi instruksi untuk membangun rumah Allah dengan spesifikasi ukuran dan bahan yang harus digunakan.

4. Tatnai dan Syetar-Boznai

   • Mereka adalah bupati dan rekan-rekannya yang diperintahkan untuk tidak menghalangi pembangunan rumah Allah.

5. Korban dan Persembahan

   • Diperintahkan untuk memberikan korban bakaran dan perlengkapan yang diperlukan untuk ibadah kepada Allah.

6. Ancaman bagi Pelanggar

   • Ancaman hukuman berat bagi siapa pun yang melanggar perintah raja mengenai pembangunan rumah Allah.

7. Nabi Hagai dan Zakharia

   • Pembangunan rumah Allah didorong oleh nubuat dari nabi-nabi ini, menunjukkan pentingnya peran nabi dalam sejarah Israel.

8. Pentahbisan Rumah Allah

   • Setelah selesai dibangun, rumah Allah dipentahbiskan dengan sukacita dan berbagai korban dipersembahkan.

9. Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi

   • Orang-orang Israel merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi sebagai ungkapan syukur atas pemulihan mereka dan bantuan dari Tuhan.

10. Kepulangan dari Pembuangan

    • Menekankan pentingnya orang-orang yang pulang dari pembuangan dalam membangun kembali identitas dan ibadah mereka kepada Tuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal 6, yaitu pemulihan, ibadah, dan ketaatan kepada perintah Tuhan melalui raja.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Ezra pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Ketaatan kepada Perintah Tuhan: Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ketaatan kepada perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti yang dilakukan oleh para tua-tua orang Yahudi dalam membangun kembali rumah Allah?

2. Peran Raja Darius: Apa makna dari dukungan yang diberikan oleh Raja Darius terhadap pembangunan rumah Allah? Bagaimana kita melihat peran pemimpin dalam mendukung pekerjaan Tuhan di zaman kita sekarang?

3. Pentingnya Ibadah: Mengapa ibadah dan pengorbanan kepada Allah sangat penting bagi orang Israel setelah mereka kembali dari pembuangan? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya ibadah dalam hidup kita?

4. Sukacita dalam Pembangunan: Dalam ayat terakhir, disebutkan bahwa Tuhan membuat mereka bersukacita. Bagaimana kita dapat menemukan sukacita dalam proses pembangunan iman kita, meskipun mungkin ada tantangan yang harus dihadapi?

5. Identitas dan Komunitas: Apa arti dari penggabungan diri orang-orang yang memisahkan diri dari kenajisan bangsa-bangsa kepada orang Israel? Bagaimana hal ini relevan dengan identitas kita sebagai orang Kristen di tengah masyarakat yang beragam?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nubuat: Bagaimana nubuat dari nabi Hagai dan Zakharia berkontribusi terhadap penyelesaian pembangunan rumah Allah? Apa pentingnya mendengarkan suara Tuhan melalui para nabi dalam konteks kita saat ini?

2. Tindakan Raja Darius: Apa yang bisa kita pelajari dari tindakan Raja Darius yang mengeluarkan perintah untuk mendukung pembangunan rumah Allah? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip kepemimpinan yang baik dalam komunitas kita?

3. Korban dan Persembahan: Mengapa pengorbanan yang dilakukan oleh orang Israel begitu beragam dan melimpah? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap hati yang benar dalam memberikan kepada Tuhan?

4. Hari Raya Roti Tidak Beragi: Apa makna dari perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi bagi orang Israel? Bagaimana kita dapat merayakan dan menghargai momen-momen penting dalam iman kita?

5. Dampak Pembangunan Rumah Allah: Bagaimana pembangunan rumah Allah mempengaruhi kehidupan spiritual dan sosial orang-orang Israel setelah kembali dari pembuangan? Apa dampak dari tempat ibadah yang baik bagi komunitas kita saat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab Ezra pasal 6!

Dari Kitab Ezra pasal 6, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Ketaatan kepada Perintah Tuhan:

   • Raja Darius menegaskan pentingnya membangun kembali rumah Allah sesuai dengan perintah yang telah dikeluarkan sebelumnya. Ini mengingatkan kita untuk taat pada perintah Tuhan dan menjalankan tugas yang telah diberikan kepada kita.
   • Aplikasi: Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu berusaha untuk taat pada firman Tuhan dan melakukan apa yang Dia perintahkan, baik dalam hal ibadah maupun dalam tindakan sehari-hari.

2. Dukungan dan Kerjasama:

   • Pembangunan rumah Allah didukung oleh berbagai pihak, termasuk raja dan para pemimpin. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
   • Aplikasi: Kita perlu bekerja sama dengan orang lain dalam komunitas kita, baik di gereja maupun di lingkungan sosial, untuk mencapai tujuan yang baik.

3. Pentingnya Ibadah dan Persembahan:

   • Setelah rumah Allah selesai dibangun, orang Israel merayakan pentahbisan dengan mempersembahkan korban. Ini menunjukkan pentingnya ibadah dan pengorbanan dalam hidup kita.
   • Aplikasi: Kita harus mengutamakan ibadah kepada Tuhan dan memberikan yang terbaik dalam persembahan kita, baik secara finansial maupun dalam pelayanan.

4. Sukacita dalam Tuhan:

   • Mereka merayakan hari raya Roti Tidak Beragi dengan sukacita karena Tuhan telah membantu mereka. Ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas berkat yang kita terima.
   • Aplikasi: Luangkan waktu untuk bersyukur dan merayakan berkat Tuhan dalam hidup kita, serta berbagi sukacita dengan orang lain.

5. Kepedulian terhadap Komunitas:

   • Mereka yang kembali dari pembuangan tidak hanya memperhatikan diri sendiri, tetapi juga saudara-saudara mereka. Ini menunjukkan pentingnya kepedulian terhadap sesama.
   • Aplikasi: Kita perlu peduli terhadap orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang membutuhkan dukungan dan bantuan.

Doa Terkait Pasal Ezra 6

1. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, ajar aku untuk taat pada firman-Mu dan melaksanakan setiap perintah-Mu dalam hidupku. Berikan aku kekuatan untuk melakukan apa yang Engkau inginkan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Israel dalam membangun rumah-Mu."

2. Doa untuk Kerjasama: "Ya Tuhan, bantu kami untuk bekerja sama dalam komunitas kami. Berikan kami semangat persatuan dan saling mendukung dalam mencapai tujuan yang Engkau tetapkan bagi kami."

3. Doa untuk Ibadah yang Berkenan: "Tuhan, kami bersyukur atas kesempatan untuk beribadah kepada-Mu. Ajar kami untuk memberikan yang terbaik dalam setiap persembahan kami, baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun sumber daya."

4. Doa untuk Sukacita: "Tuhan, terima kasih atas berkat-Mu yang melimpah. Ajar kami untuk selalu bersukacita dalam setiap keadaan dan merayakan kebaikan-Mu dalam hidup kami."

5. Doa untuk Kepedulian: "Ya Tuhan, berikan kami hati yang peka terhadap kebutuhan orang lain. Bantu kami untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan, seperti yang Engkau lakukan bagi kami."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis dari Kitab Ezra pasal 6 menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menjelaskan tentang perintah raja Darius untuk melanjutkan pembangunan rumah Allah di Yerusalem, termasuk pengembalian perlengkapan yang diambil oleh Nebukadnezar, serta perayaan pentahbisan rumah Allah setelah selesai dibangun.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Raja Darius: Raja Persia yang mengeluarkan perintah untuk membangun kembali rumah Allah.
  • Tatnai: Bupati daerah seberang sungai Efrat yang diperintahkan untuk tidak menghalangi pembangunan.
  • Para tua-tua orang Yahudi: Mereka yang melanjutkan pembangunan rumah Allah.
  • Nabi Hagai dan Zakharia: Nabi-nabi yang mendorong pembangunan rumah Allah.
  • Orang Israel: Mereka yang pulang dari pembuangan dan merayakan pentahbisan rumah Allah.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Babel: Tempat di mana penyelidikan dilakukan dan gulungan ditemukan.
  • Yerusalem: Lokasi rumah Allah yang dibangun kembali.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tahun pertama pemerintahan raja Koresh: Saat perintah untuk membangun rumah Allah dikeluarkan.
  • Tahun keenam pemerintahan raja Darius: Saat rumah Allah selesai dibangun dan dipentahbiskan.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Untuk memenuhi perintah Allah dan mengembalikan tempat ibadah bagi umat Israel.
  • Untuk mengembalikan perlengkapan yang diambil oleh Nebukadnezar ke tempatnya semula.
  • Untuk mendoakan raja dan anak-anaknya sebagai bagian dari ibadah kepada Allah.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Penyelidikan dilakukan di perbendaharaan Babel untuk menemukan naskah yang berisi perintah pembangunan.
  • Pembangunan dilakukan dengan dukungan dari raja dan para pejabat, serta dorongan dari nabi-nabi.
  • Perayaan pentahbisan dilakukan dengan mempersembahkan korban dan merayakan Paskah.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Korban:
  • 100 lembu jantan, 200 domba jantan, 400 anak domba, dan 12 kambing jantan sebagai korban penghapus dosa.
• Biaya:
  • Biaya pembangunan dan perlengkapan rumah Allah harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan dan upeti daerah.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab Ezra pasal 6!

Pasal 6 dari Kitab Ezra menceritakan tentang perintah Raja Darius untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Raja Darius menemukan gulungan yang berisi perintah Raja Koresh untuk membangun kembali Bait Allah. Raja Darius memerintahkan agar pekerjaan pembangunan berlangsung dan biaya penuhnya dibayarkan dari kekayaan raja. Selain itu, Raja Darius juga memberi perintah agar semua kebutuhan para imam dipenuhi tanpa henti. Pekerjaan pembangunan Bait Allah selesai pada tahun keenam pemerintahan Raja Darius, dan orang-orang Israel merayakan penahbisan Bait Allah dengan sukacita. Mereka juga merayakan hari raya Paskah dan Roti Tidak Beragi dengan sukacita selama tujuh hari.

Kitab Ezra adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Pasal 6 dari Kitab Ezra berbicara tentang pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem setelah para tawanan Babilonia kembali dari pembuangan mereka.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa pada abad ke-6 SM, Kerajaan Babilonia menaklukkan Kerajaan Yehuda dan menghancurkan Bait Allah di Yerusalem. Banyak orang Yahudi dibuang ke Babel sebagai tawanan. Namun, pada tahun 539 SM, Kerajaan Persia mengalahkan Babilonia dan Raja Persia, Koresh Agung, mengeluarkan dekrit yang memungkinkan orang Yahudi untuk kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Allah.

Latar belakang budaya dari pasal ini adalah bahwa orang Yahudi yang kembali dari pembuangan harus berurusan dengan tantangan budaya dan sosial yang berbeda. Mereka harus beradaptasi dengan kehidupan di bawah kekuasaan Persia dan menghadapi oposisi dari orang-orang setempat yang tidak senang dengan pembangunan kembali Bait Allah.

Latar belakang literatur dari pasal ini adalah bahwa Kitab Ezra sendiri adalah catatan sejarah tentang peristiwa-peristiwa ini. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli Taurat, yang juga memimpin kelompok orang Yahudi yang kembali dari pembuangan.

Latar belakang teologis dari pasal ini adalah bahwa pembangunan kembali Bait Allah adalah bagian dari rencana Allah untuk mengembalikan umat-Nya ke tanah mereka dan memulihkan ibadah yang benar. Ini adalah tindakan Allah yang menunjukkan kasih dan kemurahan-Nya terhadap umat-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 5, kita melihat bahwa pembangunan Bait Allah telah dihentikan oleh oposisi dari penguasa setempat. Namun, nabi Hagai dan Zakharia mendorong orang Yahudi untuk melanjutkan pekerjaan tersebut dan mereka berhasil mendapatkan dukungan dari raja Persia.

Dalam pasal 6, Raja Darius dari Persia menemukan dekrit Koresh yang memungkinkan pembangunan Bait Allah dan mengkonfirmasikannya. Ia juga mengancam siapa pun yang menghalangi pekerjaan tersebut dengan hukuman yang keras. Pembangunan Bait Allah kemudian dilanjutkan dan selesai dengan sukses.

Dengan latar belakang ini, pasal 6 dari Kitab Ezra menunjukkan bagaimana Allah memelihara umat-Nya dan memastikan bahwa rencana-Nya untuk membangun kembali Bait Allah terlaksana. Ini juga menunjukkan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah dan dukungan dari penguasa dunia dalam melaksanakan rencana-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ezra pasal 6:

1. Perintah Raja Darius untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem (Ezra 6:1-5)
2. Restorasi perlengkapan emas dan perak dari Bait Allah yang dibawa ke Babel (Ezra 6:5)
3. Perintah agar pekerjaan pembangunan Bait Allah berlangsung dan biaya penuh dibayarkan (Ezra 6:6-8)
4. Perlindungan dan kutukan bagi siapa pun yang mengubah perintah ini (Ezra 6:9-12)
5. Pelaksanaan perintah Raja Darius oleh Tatnai dan rekan-rekannya (Ezra 6:13)
6. Penyelesaian pembangunan Bait Allah sesuai dengan perintah Allah dan raja-raja Persia (Ezra 6:14-15)
7. Penahbisan Bait Allah dan perayaan yang diadakan oleh orang-orang Israel (Ezra 6:16-18)
8. Perayaan hari raya Paskah dan Roti Tidak Beragi (Ezra 6:19-22)

Referensi:
- Ezra 6:1-22

Orang-orang:
- Raja Darius
- Raja Koresh
- Nebukadnezar
- Tatnai, gubernur di daerah seberang sungai
- Syetar-Boznai
- Para pejabat di daerah seberang sungai
- Para gubernur orang-orang Yahudi
- Para tua-tua orang Yahudi
- Para imam yang ada di Yerusalem
- Nabi Hagai
- Zakharia, anak Ido
- Artahsasta

Lokasi:
- Gedung arsip di Babel
- Ahmeta, istana di provinsi Media
- Yerusalem
- Bait Allah
- Bait Suci yang ada di Yerusalem
- Sungai Efrat
- Tanah buangan
- Tanah Israel

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Ezra pasal 6:

1. Raja Darius: Raja Persia yang memberikan perintah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.
2. Penyelidikan: Dilakukan di gedung arsip di Babel untuk menemukan dokumen-dokumen terkait perintah Raja Koresh.
3. Bait Allah: Tempat ibadah yang dibangun kembali di Yerusalem.
4. Koresh: Raja Persia yang memberikan perintah awal untuk membangun kembali Bait Allah.
5. Nebukadnezar: Raja Babel yang mengambil perlengkapan emas dan perak dari Bait Suci di Yerusalem.
6. Tatnai: Gubernur di daerah seberang sungai yang terlibat dalam pembangunan Bait Allah.
7. Tua-tua Yahudi: Orang-orang Yahudi yang terlibat dalam pembangunan Bait Allah.
8. Pembangunan: Proses membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.
9. Perintah: Instruksi dari Raja Darius tentang pembangunan Bait Allah.
10. Kurban: Persembahan yang dipersembahkan di Bait Allah.
11. Imamat: Peran para imam dalam ibadah di Bait Allah.
12. Penahbisan: Upacara penahbisan Bait Allah setelah selesai dibangun.
13. Paskah: Hari raya yang dirayakan oleh orang-orang buangan setelah penahbisan Bait Allah.
14. Roti Tidak Beragi: Hari raya yang dirayakan selama tujuh hari setelah Paskah.
15. Asyur: Bangsa yang mendukung pembangunan Bait Allah.

Kata kunci ini mencakup tokoh-tokoh penting, peristiwa, dan konsep-konsep utama dalam pasal 6 Kitab Ezra.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang dapat kita ambil dari pasal ini?
2. Bagaimana kita dapat melihat tindakan Raja Darius sebagai bagian dari rencana Allah?
3. Bagaimana peran nubuat dari Nabi Hagai dan Zakharia dalam memotivasi orang-orang Yahudi untuk melanjutkan pembangunan Bait Allah?
4. Apa arti pentingnya perayaan hari raya Paskah dan Roti Tidak Beragi dalam konteks pasal ini?
5. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terungkap dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat melihat kasih dan keadilan Allah dalam perintah Raja Darius untuk membangun kembali Bait Allah dan mengembalikan perlengkapan-perlengkapan yang diambil oleh Nebukadnezar?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Tatnai, gubernur di daerah seberang sungai, dan rekan-rekannya dalam melaksanakan perintah Raja Darius?
3. Bagaimana kita dapat menghubungkan pembangunan kembali Bait Allah dengan pemulihan rohani dan kebangkitan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari perayaan penahbisan Bait Allah dan pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi?
5. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip kepemimpinan yang terlihat dalam pasal ini dalam konteks gereja dan pelayanan kita?

Hal-hal menarik terkait Kitab Ezra pasal 6:
1. Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah menggunakan pemerintah dan penguasa dunia untuk melaksanakan rencana-Nya.
2. Pembangunan kembali Bait Allah menjadi bukti pemulihan rohani dan kebangkitan di antara umat Allah.
3. Perayaan hari raya Paskah dan Roti Tidak Beragi menunjukkan pentingnya mengingat dan merayakan karya penyelamatan Allah dalam sejarah umat-Nya.
4. Nubuat dari Nabi Hagai dan Zakharia menjadi sumber motivasi dan penghiburan bagi orang-orang Yahudi dalam melanjutkan pembangunan Bait Allah.
5. Pasal ini menekankan pentingnya kasih dan keadilan dalam melaksanakan perintah Allah dan mendukung pekerjaan-Nya.

Dari pasal 6 Kitab Ezra, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Ketaatan kepada perintah Allah: Raja Darius memberikan perintah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem, dan orang-orang Israel dengan setia melaksanakan perintah tersebut. Kita dapat belajar untuk taat dan patuh kepada perintah Allah dalam hidup kita.

2. Kerjasama dan persatuan: Para gubernur orang-orang Yahudi dan para tua-tua bangsa Yahudi bekerja sama dalam pembangunan Bait Allah. Mereka saling mendukung dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Kita juga dapat belajar untuk bekerja sama dan bersatu dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan.

3. Ketergantungan kepada Allah: Orang-orang Israel mempersembahkan kurban dan berdoa kepada Allah semesta langit untuk kehidupan raja dan anak-anaknya. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu datang dari Allah dan mereka bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Kita juga dapat belajar untuk bergantung dan mengandalkan Allah dalam segala hal dalam hidup kita.

4. Perayaan dan syukur: Setelah selesai membangun Bait Allah, orang-orang Israel merayakan penahbisan Bait Allah dengan sukacita. Mereka mempersembahkan kurban dan merayakan hari raya dengan sukacita karena Allah telah memberkati mereka. Kita juga dapat belajar untuk merayakan dan bersyukur atas berkat-berkat yang Allah berikan dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa untuk ketaatan dan kesetiaan kepada perintah Allah, agar kita dapat hidup dalam ketaatan dan patuh kepada-Nya.

2. Berdoa untuk persatuan dan kerjasama dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan, agar kita dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.

3. Berdoa untuk ketergantungan dan keterpercayaan kepada Allah, agar kita dapat mengandalkan-Nya dalam segala hal dalam hidup kita.

4. Berdoa untuk hati yang bersyukur dan sukacita, agar kita dapat merayakan dan bersyukur atas berkat-berkat yang Allah berikan dalam hidup kita.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran dari pasal 6 Kitab Ezra dalam hidup kita dan mendoakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tema-tema yang terkandung dalam pasal tersebut.

Analisis Ezra Pasal 6 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penemuan dekrit Raja Koresh yang mengizinkan pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem dan dukungan penuh dari Raja Darius untuk proyek tersebut.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Raja Darius: Raja Persia yang memerintahkan pencarian dekrit Koresh dan mendukung pembangunan Bait Allah.
• Tatnai: Gubernur di daerah seberang Sungai Efrat yang awalnya mempertanyakan pembangunan Bait Allah, namun kemudian mematuhi perintah Darius.
• Syetar-Boznai: Rekan Tatnai yang juga mematuhi perintah Darius.
• Para tua-tua Yahudi: Mereka memimpin pembangunan Bait Allah dan menerima dukungan penuh dari Darius.
• Hagai dan Zakharia: Nabi-nabi yang mendorong dan menguatkan orang Yahudi dalam pembangunan Bait Allah.

When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi pada tahun keenam pemerintahan Raja Darius, sekitar tahun 515 SM. Bait Allah selesai dibangun pada hari ketiga bulan Adar.

Where (Di mana): Lokasi utama dalam pasal ini adalah:

• Yerusalem: Tempat Bait Allah dibangun kembali.
• Ahmeta: Istana di provinsi Media tempat dekrit Koresh ditemukan.
• Babel: Tempat dokumen-dokumen kerajaan disimpan.

Why (Mengapa):

• Pembangunan Bait Allah: Bait Allah dibangun kembali karena dekrit Raja Koresh yang mengizinkan orang Yahudi untuk kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah.
• Dukungan Darius: Darius mendukung pembangunan Bait Allah karena ia menghormati dekrit Koresh dan ingin menjaga stabilitas kerajaannya.
• Penahbisan Bait Allah: Bait Allah ditahbiskan dengan sukacita dan perayaan sebagai tanda kembalinya hadirat Allah di tengah umat-Nya.

How (Bagaimana):

• Penemuan dekrit Koresh: Dekrit Koresh ditemukan di arsip kerajaan di Ahmeta.
• Dukungan Darius: Darius memerintahkan Tatnai dan Syetar-Boznai untuk mendukung pembangunan Bait Allah dan menyediakan segala kebutuhannya.
• Pembangunan Bait Allah: Para tua-tua Yahudi memimpin pembangunan Bait Allah dengan dukungan penuh dari Darius.
• Penahbisan Bait Allah: Bait Allah ditahbiskan dengan sukacita dan perayaan, termasuk persembahan kurban dan perayaan Paskah.

Kesimpulan: Ezra pasal 6 menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui raja-raja Persia untuk menggenapi rencana-Nya bagi umat-Nya. Pasal ini juga menekankan pentingnya ketaatan kepada firman Tuhan dan sukacita yang datang dari pemulihan hubungan dengan Allah.