Pasal 1 dari Kitab Nehemia menceritakan tentang Nehemia, seorang juru minuman raja, yang mendengar kabar dari saudaranya Hanani mengenai keadaan orang-orang Yahudi yang tersisa di Yerusalem. Mereka berada dalam kesulitan besar, dengan tembok kota yang hancur dan pintu-pintu gerbang yang terbakar. Mendengar berita ini, Nehemia sangat berduka, menangis, dan berpuasa, serta berdoa kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan dan pertolongan bagi umat-Nya.

Dalam doanya, Nehemia mengakui dosa-dosa yang telah dilakukan oleh dirinya dan bangsa Israel, serta mengingatkan Tuhan akan janji-Nya untuk mengumpulkan kembali umat-Nya jika mereka bertobat. Ia meminta agar Tuhan mendengarkan doanya dan memberinya keberhasilan dalam usahanya untuk membantu orang-orang Yahudi yang menderita di Yerusalem.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 1 Kitab Nehemia:

Penulis

Kitab Nehemia diyakini ditulis oleh Nehemia sendiri, seorang pemimpin Yahudi yang menjabat sebagai juru minuman raja Persia, Artahsasta. Nehemia adalah tokoh penting dalam sejarah pemulihan bangsa Israel setelah pembuangan di Babel.

Konteks Historis

Pasal 1 terjadi sekitar tahun 445 SM, setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel. Banyak orang Yahudi telah kembali ke Yerusalem, tetapi kota itu masih dalam keadaan hancur, dan temboknya belum dibangun kembali. Nehemia mendengar kabar tentang keadaan Yerusalem dari saudaranya, Hanani, yang membuatnya sangat berduka.

Konteks Budaya

Pada masa itu, identitas dan keberadaan bangsa Israel sangat terkait dengan Yerusalem dan bait suci. Tembok Yerusalem bukan hanya simbol perlindungan fisik, tetapi juga simbol identitas dan kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Budaya saat itu sangat dipengaruhi oleh kekuasaan Persia, yang mengizinkan pemulihan dan pembangunan kembali kota-kota yang hancur.

Konteks Literer

Kitab Nehemia merupakan bagian dari sejarah pasca-pembuangan yang juga mencakup Kitab Ezra. Nehemia menekankan tema pemulihan, kepemimpinan, dan iman. Pasal 1 berfungsi sebagai pengantar untuk misi Nehemia dalam membangun kembali tembok Yerusalem dan mengatur kembali kehidupan spiritual dan sosial umat Israel.

Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya doa dan pengakuan dosa. Nehemia berdoa kepada Tuhan, mengakui dosa-dosa bangsa Israel dan meminta pertolongan-Nya. Ini mencerminkan keyakinan bahwa pemulihan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual, dan bahwa Allah berperan aktif dalam sejarah umat-Nya.

Dengan latar belakang ini, pembaca dapat memahami betapa pentingnya konteks sejarah, budaya, dan teologis dalam memahami Kitab Nehemia, khususnya Pasal 1.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 1 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kesedihan dan Kepedulian
  Nehemia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap keadaan umat Israel dan Yerusalem, yang mencerminkan rasa tanggung jawabnya sebagai pemimpin. (Nehemia 1:2-3)

• Doa dan Puasa
  Nehemia berdoa dan berpuasa sebagai respons terhadap berita buruk yang diterimanya, menunjukkan pentingnya komunikasi dengan Allah dalam menghadapi masalah. (Nehemia 1:4)

• Pengakuan Dosa
  Nehemia mengakui dosa-dosa umat Israel, termasuk dosanya sendiri, sebagai bagian dari permohonan kepada Tuhan untuk belas kasihan. (Nehemia 1:6-7)

• Pentingnya Perjanjian
  Nehemia mengingatkan Tuhan tentang perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan umat-Nya, menekankan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. (Nehemia 1:8)

• Harapan akan Pemulihan
  Nehemia percaya bahwa jika umat kembali kepada Tuhan, mereka akan dipulihkan, menunjukkan harapan akan pemulihan dan pengembalian. (Nehemia 1:9)

• Permohonan untuk Berhasil
  Nehemia meminta agar doanya didengar dan agar ia berhasil dalam misinya, menunjukkan ketergantungan pada Tuhan dalam setiap langkah. (Nehemia 1:11)

• Peran Nehemia sebagai Juru Minuman Raja
  Identitas Nehemia sebagai juru minuman raja menunjukkan posisinya yang strategis dan kesempatan untuk mempengaruhi raja dalam misi pemulihan Yerusalem. (Nehemia 1:11)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari Kitab Nehemia, yaitu pemulihan, kepemimpinan, dan ketergantungan pada Tuhan.

Nama Orang

• Nehemia bin Hakhalya: Tokoh utama dalam kitab ini, juru minuman raja.
• Hanani: Salah seorang saudara Nehemia yang datang dari Yehuda.

Nama Lokasi

• Puri Susan: Tempat di mana Nehemia berada saat mendengar berita tentang Yerusalem.
• Yehuda: Wilayah asal Hanani dan tempat orang-orang Yahudi yang terluput.
• Yerusalem: Kota yang mengalami kesulitan, dengan tembok yang terbongkar dan pintu gerbang yang terbakar.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Nehemia pasal 1:

1. Nehemia

   • Tokoh utama yang menjadi juru minuman raja dan penulis kitab ini.

2. Hanani

   • Saudara Nehemia yang membawa berita tentang keadaan Yerusalem.

3. Yerusalem

   • Kota yang menjadi fokus perhatian Nehemia, yang dalam keadaan hancur.

4. Kesukaran

   • Keadaan sulit yang dialami oleh orang-orang Yahudi yang tersisa di Yerusalem.

5. Kebangkitan

   • Harapan untuk membangun kembali tembok dan pintu gerbang Yerusalem.

6. Doa

   • Tindakan Nehemia yang menunjukkan ketergantungan kepada Tuhan dalam menghadapi masalah.

7. Puasa

   • Praktik spiritual yang dilakukan Nehemia sebagai tanda penyesalan dan permohonan kepada Tuhan.

8. Dosa

   • Pengakuan Nehemia dan umat Israel atas kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap Tuhan.

9. Perjanjian

   • Hubungan antara Tuhan dan umat-Nya yang menjadi dasar harapan Nehemia untuk pemulihan.

10. Belas Kasihan

    • Permohonan Nehemia agar Tuhan memberikan pertolongan dan dukungan dalam usahanya.

11. Kekuatan Tuhan

    • Pengakuan akan kuasa Tuhan yang membebaskan umat-Nya dari perbudakan.

12. Umat

    • Menunjukkan identitas orang Israel sebagai hamba-hamba Tuhan yang terpilih.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu kesedihan, pengakuan dosa, dan harapan akan pemulihan melalui doa dan tindakan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Nehemia pasal 1:

Pertanyaan Refleksi

1. Perasaan Nehemia: Apa yang Anda rasakan ketika membaca tentang reaksi Nehemia terhadap berita tentang Yerusalem? Mengapa perasaan ini penting dalam konteks iman Kristen?

2. Doa Nehemia: Apa yang dapat kita pelajari dari cara Nehemia berdoa? Bagaimana sikapnya dalam berdoa mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan?

3. Pengakuan Dosa: Nehemia mengakui dosa-dosa bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk bangsanya. Mengapa pengakuan dosa kolektif ini penting dalam kehidupan beriman?

4. Janji Tuhan: Nehemia mengingatkan Tuhan tentang janji-Nya kepada Musa. Bagaimana kita dapat mengingat dan mengklaim janji-janji Tuhan dalam hidup kita sehari-hari?

5. Kepedulian terhadap Sesama: Apa yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap orang-orang di sekitar kita yang sedang mengalami kesulitan, seperti yang dialami oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nehemia: Mengapa Anda pikir Nehemia merasa terdorong untuk berdoa dan bertindak setelah mendengar berita tentang Yerusalem? Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari sikapnya?

2. Tindakan Setelah Doa: Setelah berdoa, Nehemia meminta belas kasihan dari raja. Bagaimana kita bisa mengaitkan doa dengan tindakan nyata dalam kehidupan kita?

3. Konteks Sejarah: Bagaimana konteks sejarah dan budaya pada masa Nehemia mempengaruhi cara dia berdoa dan bertindak? Apa relevansinya bagi kita saat ini?

4. Perjanjian dan Kesetiaan: Nehemia menekankan pentingnya kesetiaan kepada perjanjian Tuhan. Bagaimana kita dapat menjaga kesetiaan kita kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?

5. Kekuatan Doa: Dalam konteks Nehemia, bagaimana Anda melihat kekuatan doa dalam menghadapi tantangan? Apakah ada pengalaman pribadi yang bisa Anda bagikan tentang kekuatan doa dalam hidup Anda?

Hal-Hal Menarik

• Peran Nehemia sebagai Juru Minuman: Menarik untuk dicatat bahwa Nehemia adalah juru minuman raja, yang menunjukkan bahwa dia memiliki posisi yang penting dan berpengaruh. Apa makna dari posisi ini dalam konteks pelayanan dan pengaruh kita di tempat kerja atau komunitas?

• Kepedulian terhadap Kota: Nehemia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kota dan bangsanya. Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip ini dalam konteks kota atau komunitas kita sendiri?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab Nehemia pasal 1!

Dari Pasal 1 Kitab Nehemia, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Kepedulian Terhadap Kondisi Orang Lain: Nehemia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap keadaan saudara-saudaranya di Yerusalem. Ini mengajarkan kita untuk peka terhadap kesulitan yang dialami orang lain dan berusaha untuk membantu mereka.

2. Doa dan Puasa: Nehemia berdoa dan berpuasa sebagai respons terhadap berita buruk yang diterimanya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya berdoa dan mencari Tuhan dalam situasi sulit, serta mengandalkan-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil.

3. Pengakuan Dosa: Nehemia mengakui dosa-dosanya dan dosa bangsa Israel. Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mengakui kesalahan kita, tetapi juga untuk bertobat dan berusaha untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan.

4. Pentingnya Mengingat Janji Tuhan: Nehemia mengingatkan Tuhan akan janji-Nya kepada Musa. Ini menunjukkan pentingnya memahami dan mengingat janji-janji Tuhan dalam hidup kita, serta berpegang pada iman kita kepada-Nya.

5. Keberanian untuk Bertindak: Nehemia tidak hanya berdoa, tetapi juga bersiap untuk bertindak. Ini mengajarkan kita bahwa iman harus diikuti dengan tindakan nyata. Ketika kita berdoa, kita juga harus bersedia untuk menjadi alat Tuhan dalam menyelesaikan masalah.

Doa Terkait Pasal Nehemia 1:

1. Doa untuk Kepedulian: "Tuhan, ajar aku untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan kesulitan orang-orang di sekitarku. Berikan aku hati yang penuh kasih dan kepedulian, seperti Nehemia, agar aku dapat membantu mereka yang membutuhkan."

2. Doa untuk Kekuatan dalam Doa: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang penuh kerendahan. Ajar aku untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan berpuasa ketika aku menghadapi tantangan. Berikan aku kekuatan untuk tetap setia dalam doa."

3. Doa Pengakuan Dosa: "Tuhan, aku mengakui segala dosa yang telah aku lakukan. Ampuni aku dan bantu aku untuk bertobat. Ajar aku untuk hidup sesuai dengan perintah-Mu dan menjauh dari segala yang tidak berkenan di hadapan-Mu."

4. Doa untuk Mengingat Janji Tuhan: "Ya Tuhan, ingatkan aku akan janji-janji-Mu yang telah Kau berikan. Bantu aku untuk percaya bahwa Engkau selalu setia dan akan memenuhi janji-Mu dalam hidupku."

5. Doa untuk Keberanian Bertindak: "Tuhan, berikan aku keberanian untuk bertindak sesuai dengan apa yang Kau panggil. Ketika aku berdoa, bantu aku untuk juga bersedia menjadi alat-Mu dalam menyelesaikan masalah di sekitarku."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan praktik kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Alkitab.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Nehemia pasal 1:

1. Apa (What)

• Riwayat Nehemia: Nehemia bin Hakhalya mendengar berita tentang keadaan orang-orang Yahudi di Yerusalem.
• Kondisi Yerusalem: Orang-orang Yahudi yang tersisa dalam kesukaran besar, tembok Yerusalem terbongkar, dan pintu-pintu gerbangnya terbakar.
• Tindakan Nehemia: Nehemia menangis, berkabung, berpuasa, dan berdoa kepada Allah.

2. Siapa (Who)

• Nehemia: Tokoh utama, juru minuman raja.
• Hanani: Salah seorang saudara Nehemia yang membawa berita tentang keadaan Yerusalem.
• Orang-orang Yahudi: Mereka yang terluput dari penawanan dan tinggal di Yerusalem.

3. Di mana (Where)

• Puri Susan: Tempat di mana Nehemia berada saat mendengar berita tersebut.
• Yerusalem: Tempat yang menjadi fokus perhatian Nehemia dan tempat tinggal orang-orang Yahudi yang terluput.

4. Kapan (When)

• Bulan Kislew: Bulan dalam kalender Yahudi, tahun kedua puluh pemerintahan raja tertentu (kemungkinan Artahsasta).

5. Mengapa (Why)

• Kepedulian Nehemia: Nehemia merasa prihatin atas keadaan orang-orang Yahudi dan Yerusalem, yang menunjukkan rasa tanggung jawab dan kasihnya terhadap umat Allah.
• Pentingnya Doa: Nehemia berdoa untuk memohon belas kasihan dan pertolongan Allah bagi umat-Nya.

6. Bagaimana (How)

• Reaksi Nehemia: Menangis, berkabung, berpuasa, dan berdoa siang dan malam.
• Isi Doa Nehemia: Mengakui dosa-dosa umat Israel, meminta pengampunan, dan memohon agar Allah mendengar doanya.

7. Seberapa banyak (How Much)

• Kesedihan Nehemia: Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi menunjukkan kesedihan yang mendalam dan komitmen untuk berdoa secara terus-menerus.
• Dosa yang diakui: Nehemia mengakui bahwa dia dan keluarganya juga telah berbuat dosa, menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab kolektif.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang konteks, tokoh, dan tema utama dalam Nehemia pasal 1, serta menunjukkan pentingnya doa dan pengakuan dosa dalam hubungan dengan Allah.

Pasal 1 dari Kitab Nehemia menceritakan tentang Nehemia, seorang pegawai istana raja Persia, yang mendengar kabar bahwa tembok Yerusalem telah runtuh dan pintu gerbangnya terbakar. Nehemia sangat sedih dan berdoa kepada Allah, mengakui dosa-dosa bangsa Israel dan memohon belas kasihan-Nya. Nehemia berharap agar Allah mendengarkan doanya dan mengizinkannya untuk pergi ke Yerusalem dan membangun kembali tembok kota tersebut.

Kitab Nehemia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 13 pasal. Pasal 1 dari Kitab Nehemia menggambarkan latar belakang historis dan konteks budaya pada saat itu.

Penulis Kitab Nehemia adalah Nehemia sendiri, yang merupakan seorang Yahudi yang hidup pada abad ke-5 SM. Nehemia adalah seorang pegawai istana Persia yang menjadi gubernur Yehuda setelah kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan di Babel.

Konteks historis dari pasal ini adalah setelah orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel dan Yerusalem yang hancur. Nehemia mendengar tentang keadaan yang buruk di Yerusalem, termasuk tembok kota yang hancur. Ia merasa terpanggil oleh Allah untuk memulihkan tembok kota dan membangun kembali Yerusalem.

Konteks budaya pada saat itu adalah dominasi Persia sebagai kekuatan politik yang menguasai wilayah tersebut. Nehemia bekerja sebagai pegawai istana Raja Artahsasta, yang memberinya izin untuk kembali ke Yerusalem dan memimpin proyek pembangunan kembali.

Dalam pasal 1, Nehemia menerima laporan tentang keadaan yang buruk di Yerusalem dan meresponnya dengan berdoa dan berpuasa. Ia mengakui dosa-dosa bangsanya dan memohon kepada Allah untuk mendapatkan belas kasihan dan pertolongan-Nya dalam proyek pembangunan kembali.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya doa, pertobatan, dan ketergantungan pada Allah dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Nehemia menunjukkan kesetiaan dan keberanian dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya oleh Allah.

Dengan demikian, pasal 1 dari Kitab Nehemia memberikan latar belakang historis, budaya, dan teologis yang penting untuk memahami konteks dan pesan yang terkandung dalam kitab ini.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia Pasal 1:

1. Nehemia mendengar tentang kondisi yang sulit di Yerusalem (ayat 2-3)
- Orang-orang Yahudi yang terluput dari penawanan berada dalam kesukaran besar dan tercela.
- Tembok Yerusalem telah runtuh dan pintu-pintu gerbangnya terbakar api.

2. Nehemia merespons dengan kesedihan, berduka, berpuasa, dan berdoa (ayat 4)
- Nehemia duduk, menangis, dan berkabung selama berhari-hari.
- Ia berpuasa dan berdoa di hadapan Allah semesta langit.

3. Nehemia mengakui dosa-dosa bangsa Israel (ayat 6-7)
- Nehemia mengakui dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang Israel terhadap Allah.
- Ia dan keluarga ayahnya juga telah berdosa dan berbuat jahat terhadap Allah.

4. Nehemia mengingat janji Allah kepada Musa (ayat 8-9)
- Nehemia mengingatkan Allah akan janji-Nya kepada Musa.
- Allah berjanji untuk mengumpulkan umat-Nya jika mereka kembali kepada-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya.

5. Nehemia memohon belas kasihan Allah (ayat 11)
- Nehemia memohon agar Allah mendengarkan doanya dan memberikan belas kasihan-Nya.
- Ia memohon agar Allah memberkati usahanya dan memberikan belas kasihan-Nya di hadapan raja.

6. Nehemia adalah seorang juru minuman raja (ayat 11)
- Pada saat itu, Nehemia adalah seorang juru minuman raja.

Referensi: Nehemia 1:2-11

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Nehemia: Penulis pasal ini, anak Hakhalya.
- Hanani: Saudara Nehemia yang datang bersama beberapa orang dari Yehuda.
- Orang-orang Yahudi yang terluput: Orang-orang Yahudi yang berhasil menghindari penawanan.
- Orang-orang Israel: Nehemia mengakui dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang Israel.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Puri Susan: Tempat Nehemia berada pada saat itu.
- Yerusalem: Kota yang Nehemia tanyakan tentang keadaannya kepada Hanani dan orang-orang Yahudi yang datang.Catatan: Tidak ada penjelasan tambahan yang diperlukan untuk orang-orang dan lokasi yang disebutkan dalam pasal ini.

Kata kunci dalam Kitab Nehemia Pasal 1 adalah:

1. Nehemia: Nama tokoh utama dalam kitab ini, yang menulis tentang pengalamannya dalam membangun kembali tembok Yerusalem.
2. Hanani: Saudara Nehemia yang datang bersama beberapa orang dari Yehuda dan memberitahukan kondisi orang-orang Yahudi yang terluput dan Yerusalem yang hancur.
3. Yerusalem: Kota yang menjadi fokus perhatian Nehemia, karena temboknya telah runtuh dan pintu-pintu gerbangnya terbakar.
4. Doa: Nehemia berpuasa dan berdoa di hadapan Allah semesta langit, memohon belas kasihan dan pertolongan-Nya dalam memulihkan Yerusalem.
5. Dosa: Nehemia mengakui dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang Israel, termasuk dirinya sendiri dan keluarganya, yang tidak mematuhi perintah-perintah Allah.
6. Perjanjian: Nehemia mengingatkan Allah akan perjanjian-Nya dengan bangsa Israel, bahwa jika mereka kembali kepada-Nya, Ia akan mengumpulkan mereka dan memberkati mereka.
7. Hamba-hamba-Mu: Nehemia mengakui bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang telah ditebus dengan kekuatan-Nya.
8. Juru minuman raja: Pada saat itu, Nehemia adalah seorang juru minuman raja, yang menunjukkan posisinya di istana Persia.

Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana perasaan Nehemia ketika mendengar tentang kondisi Yerusalem yang hancur?
2. Mengapa Nehemia merasa perlu untuk berpuasa dan berdoa di hadapan Allah semesta langit?
3. Apa yang Nehemia akui sebagai dosa-dosa orang-orang Israel terhadap Allah?
4. Mengapa Nehemia mengutip janji Allah kepada Musa dalam doanya?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan doa Nehemia dalam menghadapi situasi sulit?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan sikap Nehemia dalam kehidupan kita sehari-hari?
2. Bagaimana kita dapat belajar dari doa Nehemia dalam menghadapi tantangan dan kesulitan?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya berdoa dan berpuasa dalam menghadapi situasi sulit?
4. Bagaimana kita dapat mengakui dosa-dosa kita kepada Allah dan memohon belas kasihan-Nya?
5. Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita melalui pengenalan dan pemahaman yang lebih dalam terhadap janji-janji Allah?

Hal Menarik Terkait Kitab Nehemia Pasal 1:
1. Nehemia adalah seorang yang sangat peduli terhadap bangsa Israel dan Yerusalem, sehingga ia merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu.
2. Nehemia mengakui dosa-dosa bangsa Israel dan mengakui bahwa mereka berdosa terhadap Allah.
3. Nehemia mengutip janji Allah kepada Musa sebagai dasar doanya, menunjukkan keyakinannya pada kesetiaan Allah.
4. Nehemia adalah seorang juru minuman raja, yang menunjukkan bahwa ia memiliki posisi penting di istana, tetapi ia tetap merendahkan diri dan bergantung sepenuhnya pada Allah.
5. Doa Nehemia menunjukkan kepercayaan dan keyakinan yang kuat bahwa Allah akan mendengar dan menjawab doanya.

Dari pasal 1 Kitab Nehemia, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Nehemia adalah seorang yang peka terhadap keadaan umat Allah. Ia bertanya tentang kondisi orang-orang Yahudi yang terluput dari penawanan dan tentang Yerusalem. Kita juga harus memiliki kepekaan terhadap kondisi orang-orang di sekitar kita, terutama sesama umat Allah, dan berusaha untuk membantu mereka dalam kesulitan.

2. Nehemia menunjukkan rasa sedih dan berkabung atas kondisi yang buruk. Ia menangis, berpuasa, dan berdoa di hadapan Allah. Kita juga harus memiliki hati yang peka terhadap penderitaan dan kesulitan orang lain, dan mengangkat mereka dalam doa.

3. Nehemia mengakui dosa-dosa bangsanya dan keluarganya. Ia menyadari bahwa mereka telah berdosa dan tidak mematuhi perintah-perintah Allah. Kita juga harus memiliki kesadaran akan dosa-dosa kita dan bersedia untuk mengakuinya di hadapan Allah.

4. Nehemia mengingat janji Allah kepada Musa bahwa jika umat-Nya kembali kepada-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya, Allah akan mengumpulkan mereka kembali dan memberkati mereka. Kita juga harus mengingat janji-janji Allah dalam Firman-Nya dan memiliki iman bahwa Allah setia dalam menepati janji-Nya.

5. Nehemia memohon kepada Allah untuk mendengarkan doanya dan memberikan belas kasihan-Nya. Kita juga harus memohon kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa Dia mendengarkan doa kita dan memberikan belas kasihan-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Allah untuk memberikan kepekaan terhadap kondisi orang-orang di sekitar kita, terutama sesama umat Allah, dan memberikan kesempatan bagi kita untuk membantu mereka.

2. Memohon kepada Allah agar kita memiliki hati yang peka terhadap penderitaan dan kesulitan orang lain, dan memberikan kekuatan bagi kita untuk mengangkat mereka dalam doa.

3. Mengaku dosa-dosa kita kepada Allah dan memohon pengampunan-Nya.

4. Mengingat janji-janji Allah dalam Firman-Nya dan memohon agar Allah menepati janji-Nya dalam hidup kita.

5. Memohon kepada Allah agar mendengarkan doa kita dan memberikan belas kasihan-Nya kepada kita dan orang-orang di sekitar kita.

Semoga ini dapat membantu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 1 Kitab Nehemia dalam hidup kita.

Analisis Nehemia Pasal 1 (5W+1H)

Who (Siapa):

• Nehemia: Tokoh utama, seorang Yahudi yang bekerja sebagai juru minuman raja di Puri Susan. Ia sangat peduli dengan nasib bangsanya dan Yerusalem.
• Hanani: Saudara Nehemia yang datang dari Yehuda membawa kabar buruk tentang kondisi Yerusalem.
• Orang-orang Yahudi yang terluput: Mereka yang selamat dari pembuangan dan kembali ke Yerusalem, namun hidup dalam kesulitan.
• Allah semesta langit: Tuhan yang disembah Nehemia, yang kepadanya ia berdoa dan memohon pertolongan.

What (Apa):

• Kondisi Yerusalem: Tembok kota runtuh dan pintu-pintu gerbangnya terbakar, menunjukkan keadaan yang menyedihkan dan rentan.
• Kesulitan orang Yahudi: Mereka yang kembali ke Yerusalem hidup dalam kesukaran besar dan tercela.
• Doa Nehemia: Ia berdoa dan berpuasa memohon belas kasihan Tuhan atas dosa-dosa bangsanya dan memohon agar Tuhan membukakan jalan untuk memulihkan Yerusalem.

When (Kapan):

• Bulan Kislew: Bulan kesembilan dalam kalender Yahudi, sekitar bulan November-Desember.
• Tahun kedua puluh: Kemungkinan besar tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta I dari Persia.

Where (Dimana):

• Puri Susan: Ibukota kerajaan Persia, tempat Nehemia bekerja sebagai juru minuman raja.
• Yerusalem: Kota suci umat Yahudi, yang berada dalam kondisi memprihatinkan.

Why (Mengapa):

• Nehemia bersedih: Ia sangat sedih mendengar kabar buruk tentang kondisi Yerusalem dan penderitaan bangsanya.
• Nehemia berdoa: Ia percaya bahwa Tuhan dapat memulihkan Yerusalem dan membawa bangsanya keluar dari penderitaan.
• Nehemia memohon belas kasihan: Ia mengakui dosa-dosa bangsanya dan memohon pengampunan Tuhan.

How (Bagaimana):

• Nehemia berkabung: Ia duduk dan menangis, berpuasa, dan berdoa selama berhari-hari.
• Nehemia berdoa dengan sungguh-sungguh: Ia merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa-dosa bangsanya, dan memohon pertolongan Tuhan dengan mengutip janji-janji Tuhan kepada Musa.

Kesimpulan:

Pasal 1 kitab Nehemia menunjukkan kepedulian Nehemia yang mendalam terhadap kondisi bangsanya dan Yerusalem. Ia menanggapi kabar buruk dengan kesedihan yang mendalam dan tindakan nyata, yaitu berdoa dan berpuasa. Doanya menunjukkan imannya kepada Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan dapat memulihkan Yerusalem dan membawa pemulihan bagi bangsanya.