Pasal 5 dari Kitab Nehemia menggambarkan keluhan rakyat Yahudi yang mengalami kesulitan ekonomi akibat kelaparan dan penindasan oleh sesama mereka. Banyak dari mereka terpaksa menjual anak-anak mereka sebagai budak dan menggadaikan ladang serta rumah untuk mendapatkan makanan. Nehemia, yang mendengar keluhan ini, sangat marah dan mengingatkan para pemimpin dan penguasa tentang dosa mereka yang memungut riba dari saudara-saudara mereka. Ia meminta mereka untuk mengembalikan ladang, kebun, dan menghapuskan utang-utang yang ada.

Setelah Nehemia mengadakan sidang dan meminta para pemimpin bersumpah untuk menepati janji mereka, mereka setuju untuk mengembalikan apa yang telah diambil. Nehemia juga menegaskan bahwa selama masa jabatannya sebagai bupati, ia tidak mengambil haknya dan tidak membebani rakyat, berbeda dengan bupati sebelumnya. Ia berfokus pada pekerjaan membangun tembok Yerusalem dan memastikan kesejahteraan rakyat, sambil memohon kepada Allah agar mengingat segala yang dilakukannya untuk bangsa ini.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 5 Kitab Nehemia:

Latar Belakang Pasal 5 Nehemia

1. Konteks Historis

Pasal 5 dari Kitab Nehemia terjadi pada masa setelah pengembalian orang Israel dari pembuangan di Babel, sekitar tahun 445 SM. Nehemia, yang merupakan juru minum raja Persia, diangkat sebagai gubernur untuk memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem. Pada saat ini, bangsa Israel menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemiskinan dan penindasan oleh sesama orang Yahudi.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi agraris. Banyak orang Yahudi yang terpaksa menjual tanah dan bahkan menjual diri mereka sebagai budak untuk membayar utang. Hal ini menciptakan ketidakadilan sosial di antara mereka, yang menjadi fokus utama dalam pasal ini.

3. Konteks Literatur

Pasal 5 berfungsi sebagai narasi yang menggambarkan konflik internal di antara orang-orang Yahudi. Nehemia menyoroti masalah ketidakadilan sosial dan ekonomi yang terjadi di antara mereka, yang bertentangan dengan semangat persatuan dan rekonstruksi yang sedang berlangsung. Ini juga menunjukkan kepemimpinan Nehemia dalam menangani masalah tersebut.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menekankan pentingnya keadilan dan kasih di antara sesama. Nehemia mengingatkan umat untuk tidak menindas satu sama lain, yang merupakan prinsip penting dalam hukum Taurat. Ini menunjukkan bahwa pemulihan fisik Yerusalem harus diimbangi dengan pemulihan moral dan sosial.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 5, dalam Pasal 4, Nehemia dan orang-orang Yahudi menghadapi ancaman dari musuh-musuh mereka yang berusaha menghentikan pembangunan tembok Yerusalem. Mereka mengalami tekanan eksternal, tetapi Nehemia memotivasi mereka untuk terus bekerja dengan semangat dan berdoa. Namun, di tengah perjuangan ini, muncul masalah internal yang diangkat dalam Pasal 5, yaitu penindasan di antara sesama orang Yahudi.

Dengan demikian, Pasal 5 menjadi penting untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh komunitas Yahudi saat itu, baik dari luar maupun dalam, serta bagaimana Nehemia berusaha untuk mengatasi masalah tersebut demi kesejahteraan bersama.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Alkitab untuk Kitab Nehemia pasal 5:

• Keluhan Rakyat
  Rakyat mengeluh tentang kesulitan ekonomi dan penindasan yang mereka alami, termasuk masalah utang dan perbudakan. (Nehemia 5:1-5)

• Keadilan Sosial
  Nehemia menegur para pemimpin yang memanfaatkan situasi sulit rakyat dengan memungut riba dan menjual sesama orang Yahudi. (Nehemia 5:6-8)

• Panggilan untuk Bertindak
  Nehemia menyerukan kepada para pemimpin untuk mengembalikan hak-hak rakyat dan menghapuskan utang mereka sebagai tindakan keadilan. (Nehemia 5:9-11)

• Sumpah dan Janji
  Nehemia meminta para pemimpin untuk bersumpah agar mereka menepati janji untuk mengembalikan hak-hak rakyat, menunjukkan pentingnya komitmen dalam kepemimpinan. (Nehemia 5:12-13)

• Contoh Kepemimpinan yang Baik
  Nehemia memberikan contoh kepemimpinan yang tidak menuntut haknya sebagai bupati dan lebih memilih untuk melayani rakyat, menunjukkan integritas dan rasa takut akan Allah. (Nehemia 5:14-15)

• Prioritas Pekerjaan
  Nehemia tetap fokus pada pekerjaan membangun tembok Yerusalem meskipun dalam situasi sulit, menunjukkan dedikasi dan komitmen terhadap tugasnya. (Nehemia 5:16)

• Berkah dan Tanggung Jawab
  Nehemia mengingatkan bahwa segala yang dilakukannya untuk bangsa ini adalah demi kesejahteraan mereka, menekankan pentingnya tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat. (Nehemia 5:19)

Nama Orang

• Nehemia: Tokoh utama yang menggugat para pemuka dan penguasa.
• Artahsasta: Raja Persia pada masa itu, yang memerintah selama Nehemia menjabat sebagai bupati.

Nama Lokasi

• Yehuda: Wilayah tempat Nehemia diangkat sebagai bupati.
• Tanah Yehuda: Merujuk pada daerah yang lebih luas di mana Nehemia dan rakyat tinggal.
• Bangsa-bangsa sekeliling: Mengacu pada bangsa-bangsa lain yang berada di sekitar Yehuda, meskipun tidak disebutkan secara spesifik.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Nehemia pasal 5:

1. Keluhan Rakyat
   Rakyat mengeluh tentang kesulitan ekonomi dan beban yang mereka hadapi, termasuk kelaparan dan utang.

2. Riba
   Nehemia menegur para pemuka yang memungut riba dari sesama orang Yahudi, menunjukkan ketidakadilan dalam perlakuan terhadap saudara sebangsa.

3. Budak
   Banyak orang Yahudi terpaksa menjual anak-anak mereka sebagai budak karena utang, mencerminkan kondisi sosial yang memprihatinkan.

4. Janji untuk Mengembalikan
   Para pemuka berjanji untuk mengembalikan ladang, kebun, dan menghapuskan utang, menunjukkan adanya perubahan sikap.

5. Sumpah
   Nehemia meminta para imam untuk bersumpah agar mereka menepati janji yang telah dibuat, menekankan pentingnya komitmen.

6. Kepemimpinan Nehemia
   Nehemia menolak hak bupati dan tidak membebani rakyat, menunjukkan integritas dan kepemimpinan yang bertanggung jawab.

7. Pekerjaan Tembok
   Nehemia terlibat langsung dalam pembangunan tembok Yerusalem, menunjukkan dedikasi dan komitmen terhadap bangsa.

8. Kesejahteraan Rakyat
   Nehemia berfokus pada kesejahteraan rakyat dan berdoa kepada Allah untuk mengingat segala yang dilakukannya demi mereka.

9. Beban Rakyat
   Menyebutkan beban yang ditanggung rakyat akibat pemimpin sebelumnya, menyoroti perlunya reformasi dalam kepemimpinan.

10. Amin dan Pujian
    Rakyat merespons dengan "Amin" dan memuji Tuhan, menunjukkan persatuan dan komitmen untuk mengikuti arahan Nehemia.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal ini, yaitu keadilan sosial, kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan komitmen terhadap kesejahteraan komunitas.

Kitab Nehemia pasal 5 memberikan banyak pelajaran berharga tentang keadilan sosial, kepemimpinan, dan tanggung jawab terhadap sesama. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Kondisi Sosial: Apa yang dapat kita pelajari dari keluhan rakyat dalam pasal ini tentang kondisi sosial dan ekonomi mereka? Bagaimana hal ini relevan dengan situasi di masyarakat kita saat ini?

2. Kepemimpinan Nehemia: Bagaimana sikap Nehemia terhadap keluhan rakyat mencerminkan karakter kepemimpinannya? Apa yang bisa kita tiru dari cara dia menangani masalah ini?

3. Riba dan Keadilan: Nehemia mengkritik praktik riba yang dilakukan oleh para pemuka. Mengapa riba dianggap sebagai masalah moral dalam konteks ini? Apa pandangan Alkitab tentang utang dan riba?

4. Tanggung Jawab Terhadap Sesama: Nehemia menekankan pentingnya menolong sesama. Dalam konteks kehidupan kita sehari-hari, bagaimana kita bisa lebih peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita?

5. Janji dan Komitmen: Apa makna dari sumpah yang diambil oleh para pemuka dan imam? Mengapa komitmen ini penting dalam konteks komunitas Kristen saat ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Pemimpin Lain: Bandingkan cara Nehemia memimpin dengan pemimpin lain dalam Alkitab. Apa yang membuat gaya kepemimpinannya unik?

2. Dampak Ekonomi: Diskusikan dampak ekonomi dari tindakan Nehemia dalam menghapuskan utang. Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam konteks ekonomi modern?

3. Kepemimpinan yang Beretika: Apa tantangan yang dihadapi oleh pemimpin saat ini dalam menjaga etika dan keadilan? Bagaimana kita bisa mendukung pemimpin yang berkomitmen pada keadilan sosial?

4. Peran Gereja: Apa peran gereja dalam menangani isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat? Bagaimana gereja dapat menjadi agen perubahan?

5. Refleksi Pribadi: Dalam konteks pribadi, bagaimana kita bisa lebih berkontribusi untuk membantu mereka yang membutuhkan di sekitar kita? Apa langkah konkret yang bisa kita ambil?

Hal-Hal Menarik

• Konteks Sejarah: Mengetahui latar belakang sejarah dan budaya pada masa Nehemia dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi oleh bangsa Israel.
• Perbandingan dengan Kitab Lain: Bandingkan tema keadilan sosial dalam Nehemia dengan tema serupa dalam kitab-kitab lain, seperti Yesaya atau Amos.
• Praktik Riba dalam Alkitab: Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana praktik riba dipandang dalam konteks Alkitab dan bagaimana hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip keuangan Kristen saat ini.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Nehemia pasal 5!

Dari Pasal 5 Kitab Nehemia, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari dan Diterapkan:

1. Kepedulian Terhadap Sesama:

   • Nehemia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap keluhan rakyatnya. Kita diajarkan untuk peka terhadap kebutuhan dan kesulitan orang lain, terutama di sekitar kita. Kita harus siap membantu mereka yang membutuhkan.

2. Keadilan Sosial:

   • Nehemia mengkritik praktik riba dan penindasan yang dilakukan oleh para pemimpin terhadap sesama orang Yahudi. Ini mengingatkan kita untuk selalu berjuang demi keadilan dan menolak segala bentuk penindasan dalam masyarakat.

3. Tanggung Jawab Pemimpin:

   • Sebagai pemimpin, Nehemia tidak mengambil keuntungan dari posisinya. Ini mengajarkan kita bahwa pemimpin harus bertanggung jawab dan tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan kesejahteraan orang yang dipimpinnya.

4. Pentingnya Janji dan Komitmen:

   • Nehemia meminta para pemimpin untuk bersumpah dan menepati janji mereka. Ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas dan komitmen dalam setiap perjanjian yang kita buat.

5. Mengandalkan Tuhan:

   • Nehemia berdoa kepada Tuhan dan meminta agar segala yang dilakukannya diingat oleh Tuhan. Ini menunjukkan pentingnya mengandalkan Tuhan dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil.

Doa Terkait Pasal Nehemia 5:

1. Doa untuk Kepedulian: "Ya Tuhan, ajarilah aku untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitarku. Berikan aku hati yang penuh kasih dan kepedulian, agar aku dapat membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan."

2. Doa untuk Keadilan: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk berdiri melawan ketidakadilan. Bantu aku untuk menjadi suara bagi mereka yang tertindas dan untuk memperjuangkan keadilan di dalam masyarakat."

3. Doa untuk Pemimpin: "Ya Allah, aku berdoa untuk para pemimpin di sekitarku. Berikan mereka hikmat dan integritas agar mereka dapat memimpin dengan adil dan tidak mementingkan diri sendiri."

4. Doa untuk Komitmen: "Tuhan, bantu aku untuk menepati setiap janji yang telah aku buat. Berikan aku kekuatan untuk setia dalam komitmenku, baik kepada-Mu maupun kepada sesama."

5. Doa untuk Mengandalkan Tuhan: "Ya Tuhan, ingatlah segala yang aku lakukan untuk-Mu dan untuk sesama. Bimbinglah langkahku dan berikan aku kekuatan untuk terus melayani dengan tulus."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu kita untuk lebih mendalami dan menerapkan ajaran dari Kitab Nehemia dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 5 dari Kitab Nehemia menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Keluhan Rakyat: Rakyat dan istri-istri mereka mengeluh karena kesulitan ekonomi, termasuk kelaparan dan utang.
• Tindakan Nehemia: Nehemia menggugat para pemuka dan penguasa yang memanfaatkan situasi dengan memungut riba dan menjual saudara-saudara mereka sebagai budak.
• Janji Pemulihan: Nehemia meminta mereka untuk mengembalikan ladang, kebun anggur, dan menghapuskan utang.

2. Who (Siapa)

• Nehemia: Pemimpin yang berperan dalam memperjuangkan hak rakyat.
• Rakyat Yahudi: Mereka yang mengalami kesulitan dan keluhan.
• Para Pemuka dan Penguasa: Mereka yang memanfaatkan situasi dengan memungut riba dan menjual sesama Yahudi.

3. Where (Di mana)

• Tanah Yehuda: Tempat di mana Nehemia diangkat sebagai bupati dan di mana keluhan rakyat terjadi.
• Sidang Jemaah: Tempat di mana Nehemia mengadakan sidang untuk menggugat para pemuka.

4. When (Kapan)

• Masa Pemerintahan Artahsasta: Nehemia menjabat sebagai bupati dari tahun kedua puluh hingga tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, selama dua belas tahun.

5. Why (Mengapa)

• Kepentingan Rakyat: Nehemia merasa marah dan prihatin terhadap penderitaan rakyat yang tertekan oleh utang dan kelaparan.
• Kepatuhan Terhadap Allah: Nehemia menekankan pentingnya takut akan Allah dan tidak menindas sesama.

6. How (Bagaimana)

• Tindakan Nehemia: Nehemia mengadakan sidang, menggugat para pemuka, dan meminta mereka untuk mengembalikan hak-hak rakyat.
• Sumpah Para Imam: Nehemia meminta para imam untuk bersumpah agar janji mereka ditepati.

7. How Much (Seberapa Banyak)

• Beban yang Dikenakan: Sebelumnya, bupati-bupati yang mendahului Nehemia memungut empat puluh syikal perak sehari dari rakyat.
• Sumber Daya Nehemia: Nehemia menyediakan makanan untuk seratus lima puluh orang, termasuk lembu, kambing domba, dan anggur setiap sepuluh hari, tanpa menuntut hak bupati.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang situasi yang dihadapi oleh rakyat Yahudi dan tindakan yang diambil oleh Nehemia untuk memperbaiki keadaan mereka. Semoga ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Nehemia!

Pada pasal 5 Kitab Nehemia, terjadi protes keras dari orang-orang Yahudi terhadap saudara-saudara mereka. Mereka mengeluhkan kesulitan ekonomi yang mereka hadapi, seperti kelaparan, penggadaian harta benda, dan pembebanan pajak yang berat. Nehemia marah mendengar keluhan ini dan menegur para pembesar dan penguasa yang telah menuntut riba dari saudara-saudara mereka. Nehemia mengadakan sidang jemaat dan meminta mereka mengembalikan ladang, kebun anggur, dan rumah yang telah dijual, serta menghapuskan utang mereka. Para pembesar setuju dan berjanji untuk melakukannya. Nehemia juga menyatakan bahwa selama menjadi gubernur, ia tidak memanfaatkan hak-haknya dan tidak membebani rakyat dengan pajak yang berat. Ia juga melanjutkan pembangunan tembok Yerusalem tanpa membeli tanah. Nehemia berdoa kepada Allah dan memohon agar Allah mengingat semua kebaikan yang telah ia lakukan bagi bangsa ini.

Kitab Nehemia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang pemulihan Yerusalem setelah pembuangan Babel. Pasal 5 dalam Kitab Nehemia berfokus pada masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh umat Israel pada saat itu.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Nehemia, seorang pegawai istana Persia, mendapat izin dari Raja Artahsasta untuk kembali ke Yerusalem dan memimpin upaya pemulihan kota tersebut. Setelah tiba di Yerusalem, Nehemia menemui kondisi yang sulit, termasuk masalah ekonomi yang melanda umat Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Nehemia telah memimpin upaya pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah hancur. Namun, dalam pasal 5, Nehemia mendengar keluhan dari beberapa orang Israel tentang perlakuan yang tidak adil dari sesama orang Israel. Beberapa orang Yahudi telah meminjam uang dengan bunga tinggi dari sesama Yahudi lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan akibatnya mereka terjebak dalam hutang yang tidak dapat mereka bayar.

Nehemia marah mendengar keluhan ini dan memanggil para pemimpin dan orang-orang kaya Israel untuk mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, Nehemia menegur mereka atas perlakuan yang tidak adil terhadap sesama Israel dan menuntut agar mereka mengembalikan tanah dan harta benda yang telah diambil dari orang-orang miskin. Nehemia juga menghentikan praktik peminjaman dengan bunga tinggi dan mengingatkan mereka akan tanggung jawab mereka sebagai umat Allah.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya keadilan sosial dalam kehidupan umat Allah. Nehemia menunjukkan kepedulian dan keberpihakan terhadap orang-orang miskin dan menegur orang-orang kaya yang memanfaatkan situasi sulit untuk keuntungan pribadi. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya menghormati perjanjian Allah dan menjalankan kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya.

Dengan demikian, pasal 5 dari Kitab Nehemia memberikan gambaran tentang tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh umat Israel pada saat itu, serta pentingnya keadilan sosial dan kesetiaan terhadap perjanjian Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 5:

1. Protes keras dari orang-orang dan istri-istri mereka terhadap saudara-saudara mereka orang Yahudi (ayat 1-5).
2. Pengutipan perkataan mereka yang mengungkapkan kesulitan mereka dalam memperoleh makanan dan hidup (ayat 2-3).
3. Pengutipan perkataan mereka yang mengungkapkan kesulitan mereka dalam membayar pajak kepada raja (ayat 4).
4. Nehemia marah mendengar teriakan dan perkataan mereka (ayat 6).
5. Nehemia menegur para pembesar dan penguasa karena menuntut riba dari saudara-saudara mereka (ayat 7).
6. Nehemia mengadakan sidang jemaat yang besar melawan mereka (ayat 7).
7. Nehemia menuntut agar saudara-saudara mereka yang dijual kepada bangsa-bangsa lain dibebaskan (ayat 8).
8. Nehemia mengingatkan mereka akan takut kepada Allah dan menghindari celaan bangsa-bangsa lain (ayat 9).
9. Nehemia meminta agar utang mereka dihapuskan dan harta mereka dikembalikan (ayat 10-11).
10. Para pembesar dan penguasa setuju untuk mengembalikan harta yang telah mereka ambil (ayat 12-13).
11. Nehemia meminta para imam bersumpah untuk memenuhi janji tersebut (ayat 12).
12. Nehemia mengancam mereka yang tidak memenuhi janji dengan kutukan (ayat 13).
13. Semua orang setuju dengan janji tersebut dan memuji TUHAN (ayat 13).
14. Nehemia dan saudara-saudaranya tidak memakan makanan yang disediakan untuk gubernur (ayat 14-15).
15. Nehemia tidak membebankan rakyat dengan beban yang berat seperti gubernur sebelumnya (ayat 15).
16. Nehemia melanjutkan pembangunan tembok dan tidak membeli tanah (ayat 16).
17. Nehemia makan dengan orang-orang dari bangsa-bangsa di sekitar mereka (ayat 17).
18. Nehemia tidak meminta makanan yang disediakan untuk gubernur karena takut akan beban yang berat bagi rakyat (ayat 18).
19. Nehemia memohon kepada Allah untuk mengingat semua kebaikan yang telah ia lakukan untuk bangsa ini (ayat 19).

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang-orang Yahudi
- Saudara-saudara mereka
- Anak laki-laki mereka
- Anak perempuan mereka
- Para pembesar dan penguasa
- Bangsa-bangsa lain
- Para imam
- Rakyat

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Yehuda
- Rumah mereka
- Tempat perbudakan
- Rumah gubernur
- TembokPenjelasan singkat:- Orang-orang Yahudi: Orang-orang keturunan Yahudi yang menjadi subjek protes dalam pasal ini.
- Saudara-saudara mereka: Orang-orang Yahudi yang menjadi saudara sebangsa dan seiman.
- Anak laki-laki mereka: Anak-anak laki-laki dari orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Anak perempuan mereka: Anak-anak perempuan dari orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Para pembesar dan penguasa: Orang-orang yang memiliki kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat Yahudi pada waktu itu.
- Bangsa-bangsa lain: Bangsa-bangsa selain orang Yahudi yang ada di sekitar mereka.
- Para imam: Orang-orang yang memiliki peran keagamaan dalam masyarakat Yahudi.
- Rakyat: Orang-orang biasa dalam masyarakat Yahudi.
- Tanah Yehuda: Wilayah tempat tinggal orang-orang Yahudi pada waktu itu.
- Rumah mereka: Tempat tinggal orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Tempat perbudakan: Tempat di mana beberapa anak perempuan dari orang-orang Yahudi telah dibawa sebagai budak.
- Rumah gubernur: Tempat tinggal gubernur yang memerintah sebelumnya.
- Tembok: Tembok yang sedang dibangun oleh Nehemia dan orang-orang Yahudi.