Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Ayub pasal
13:
1.
Melihat dan mendengar: Ayub menyatakan bahwa ia telah melihat dan mendengar segala sesuatu yang terjadi.
2.
Tahu: Ayub mengklaim bahwa ia juga memiliki pengetahuan yang sama seperti orang lain.
3.
Berbicara kepada Yang Mahakuasa: Ayub ingin berbicara dan berargumen dengan Allah.
4.
Dusta: Ayub menuduh teman-temannya sebagai orang yang membalut diri dengan dusta.
5.
Tabib-tabib yang tidak berguna: Ayub mengkritik teman-temannya yang tidak memberikan nasihat yang berguna.
6.
Hikmat: Ayub mengatakan bahwa jika teman-temannya diam, itu akan menjadi kebijaksanaan mereka.
7.
Pembelaan dan bantahan: Ayub meminta agar pendapatnya didengarkan dan bantahannya dipertimbangkan.
8.
Berkata tidak benar dan dusta kepada Allah: Ayub menuduh teman-temannya berbicara dusta kepada Allah.
9.
Memihak kepada Allah: Ayub bertanya apakah teman-temannya berpihak kepada Allah.
10.
Mengujimu: Ayub bertanya apakah teman-temannya berdebat dengan Allah dan apakah itu akan menguntungkan mereka.
11.
Keagungan dan kengerian Allah: Ayub mengatakan bahwa keagungan dan kengerian Allah akan menakutkan mereka.
12.
Amsal-amsal dari abu dan pertahanan dari tanah liat: Ayub mengkritik argumen teman-temannya yang tidak kuat.
13.
Harapan dalam Allah: Ayub menyatakan bahwa meskipun Allah membunuhnya, ia masih akan menaruh harapan dalam-Nya.
14.
Orang munafik: Ayub mengatakan bahwa orang munafik tidak dapat datang ke hadapan Allah.
15.
Kesalahan dan dosa: Ayub meminta agar Allah memberitahukan kesalahan dan dosanya.
16.
Wajah-Mu dan musuh-Mu: Ayub bertanya mengapa Allah menyembunyikan wajah-Nya dan menganggapnya sebagai musuh.
17.
Daun yang tertiup angin dan jerami yang kering: Ayub membandingkan manusia yang rapuh dengan daun dan jerami yang mudah hancur.
18.
Dosa-dosa masa mudaku: Ayub mengatakan bahwa Allah menulis hal-hal pahit melawan dirinya dan membuatnya mewarisi dosa-dosa masa mudanya.
19.
Pasungan dan batas: Ayub mengatakan bahwa Allah telah menetapkan batas dan mengawasi segala jalannya.
20.
Manusia yang rusak: Ayub menggambarkan manusia sebagai benda yang busuk dan pakaian yang dimakan oleh ngengat.