Dalam Pasal 3 Kitab 1 Raja-raja, Salomo, yang baru saja menjadi raja setelah Daud, menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban di Gibeon. Di sana, Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan menawarkan Salomo untuk meminta apa saja. Salomo meminta hikmat untuk memimpin umat-Nya, dan Tuhan mengabulkan permintaannya, memberinya hati yang penuh hikmat serta kekayaan dan kemuliaan yang tidak diminta.

Setelah itu, Salomo menguji hikmatnya ketika dua perempuan datang menghadapnya, masing-masing mengklaim sebagai ibu dari seorang bayi yang hidup. Dengan kebijaksanaan, Salomo memerintahkan untuk membagi bayi tersebut, dan ibu yang sebenarnya mengaku untuk menyerahkan haknya demi menyelamatkan anaknya. Keputusan Salomo membuat seluruh Israel terkesan, menyadari bahwa hikmat Tuhan ada dalam dirinya untuk menegakkan keadilan.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 3 Kitab 1 Raja-raja dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 3 Kitab 1 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Kitab 1 Raja-raja ditulis dalam konteks sejarah Israel kuno, setelah masa pemerintahan Raja Daud dan awal pemerintahan Raja Salomo. Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya, adalah anak Daud dan diangkat menjadi raja setelah kematian ayahnya.
   • Pasal ini terjadi sekitar abad ke-10 SM, ketika Israel berada dalam masa stabilitas politik dan ekonomi, tetapi juga menghadapi tantangan dari bangsa-bangsa di sekitarnya.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Israel kuno, kebijaksanaan sangat dihargai, dan raja dianggap sebagai pemimpin yang harus memiliki hikmat untuk memimpin rakyatnya. Permohonan Salomo untuk kebijaksanaan mencerminkan nilai-nilai budaya ini.
   • Praktik penyembahan kepada Tuhan dan pengorbanan di tempat-tempat tinggi juga umum pada masa itu, meskipun ada larangan untuk menyembah dewa-dewa lain.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari narasi sejarah yang lebih besar dalam Alkitab, yang mencakup kisah-kisah raja-raja Israel dan Yehuda. Penulis kitab ini, yang diyakini adalah seorang nabi atau sejarawan, berusaha untuk menunjukkan bagaimana tindakan raja-raja mempengaruhi hubungan mereka dengan Tuhan.
   • Pasal 3 berfokus pada permohonan Salomo kepada Tuhan dan pengakuan akan kebutuhannya akan kebijaksanaan, yang menjadi tema sentral dalam kitab ini.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya hubungan antara manusia dan Tuhan. Salomo mengakui bahwa tanpa kebijaksanaan dari Tuhan, ia tidak dapat memimpin dengan baik.
   • Ini juga menekankan tema bahwa Tuhan memberikan apa yang diminta dengan tulus, dan bahwa kebijaksanaan sejati berasal dari-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 3, dalam pasal 2, kita melihat peralihan kekuasaan dari Daud kepada Salomo. Daud memberikan nasihat kepada Salomo tentang bagaimana memerintah dan mengatasi musuh-musuhnya. Salomo diangkat sebagai raja dan mulai membangun fondasi pemerintahannya. Dalam konteks ini, Salomo juga melakukan pengorbanan besar di Gibeon, yang menjadi latar belakang bagi permohonan kebijaksanaannya kepada Tuhan.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai makna dan kedalaman dari permohonan Salomo dalam pasal 3, serta implikasi teologis dari kebijaksanaan yang diminta.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "3":

• Pernikahan Salomo dengan Putri Firaun
  Salomo menjalin hubungan politik dengan Mesir melalui pernikahan, yang menunjukkan strategi diplomatiknya. (1 Raja-raja 3:1)

• Korban di Bukit Pengorbanan
  Meskipun Salomo menunjukkan kasih kepada Tuhan, bangsa Israel masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan karena belum ada rumah Tuhan yang dibangun. (1 Raja-raja 3:2)

• Permintaan Salomo kepada Tuhan
  Dalam mimpinya, Salomo meminta hikmat untuk memimpin umatnya, menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai raja. (1 Raja-raja 3:5-9)

• Hikmat yang Diberikan Tuhan
  Tuhan mengabulkan permintaan Salomo dan memberinya hikmat serta pengertian yang luar biasa, serta kekayaan dan kemuliaan sebagai tambahan. (1 Raja-raja 3:12-13)

• Kasus Dua Perempuan Sundal
  Salomo menunjukkan hikmatnya dalam memutuskan kasus dua perempuan yang mengklaim sebagai ibu dari bayi yang sama, yang menegaskan kemampuannya dalam mengadili dengan adil. (1 Raja-raja 3:16-28)

• Reaksi Rakyat terhadap Hikmat Salomo
  Keputusan Salomo membuat seluruh Israel mengakui hikmat Tuhan yang ada dalam dirinya, menegaskan otoritas dan keadilan pemerintahannya. (1 Raja-raja 3:28)

Nama Orang

• Salomo: Raja Israel yang menggantikan Daud, dikenal karena hikmatnya.
• Firaun: Raja Mesir, ayah dari istri Salomo.
• Daud: Ayah Salomo, raja sebelumnya yang dikenal setia kepada Tuhan.
• Tuhan: Nama yang digunakan untuk merujuk kepada Allah dalam konteks ini.
• Perempuan pertama: Salah satu dari dua perempuan yang menghadap raja, mengklaim anaknya hidup.
• Perempuan kedua: Perempuan yang mengklaim anak yang hidup adalah miliknya.

Nama Lokasi

• Mesir: Negara tempat Firaun berkuasa.
• Kota Daud: Tempat di mana Salomo membawa istri Firaun.
• Yerusalem: Ibu kota Israel, tempat Salomo mendirikan istana dan rumah Tuhan.
• Gibeon: Lokasi bukit pengorbanan terbesar, tempat Salomo mempersembahkan korban.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Raja-raja" pasal "3":

1. Salomo

   • Raja Israel yang dikenal karena kebijaksanaannya dan sebagai anak Daud.

2. Firaun

   • Raja Mesir yang menjadi sekutu Salomo melalui pernikahan dengan putrinya.

3. Korban di bukit pengorbanan

   • Praktik penyembahan yang dilakukan oleh bangsa Israel sebelum pembangunan Bait Suci.

4. Gibeon

   • Tempat di mana Salomo mempersembahkan seribu korban bakaran dan di mana Tuhan menampakkan diri kepadanya.

5. Mimpi

   • Cara Tuhan berkomunikasi dengan Salomo, memberikan kesempatan untuk meminta apa yang diinginkan.

6. Hati yang faham

   • Permintaan Salomo untuk diberikan kebijaksanaan dalam memimpin dan menghakimi umatnya.

7. Hikmat dan pengertian

   • Pemberian Tuhan kepada Salomo sebagai respons atas permintaannya, menjadikannya raja yang bijaksana.

8. Keputusan hukum

   • Kasus dua perempuan yang bertengkar mengenai bayi, menunjukkan kebijaksanaan Salomo dalam memutuskan perkara.

9. Belas kasih

   • Reaksi perempuan yang sebenarnya adalah ibu dari bayi, yang menunjukkan kasih sayangnya.

10. Keadilan

    • Hasil dari hikmat Tuhan yang ada dalam diri Salomo, yang membuat seluruh Israel menghormatinya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu kebijaksanaan, keadilan, dan hubungan antara Tuhan dan raja Salomo.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Raja-raja pasal 3:

Pertanyaan Refleksi

1. Kasih Setia Tuhan: Bagaimana Anda melihat kasih setia Tuhan kepada Daud dan bagaimana hal ini berlanjut kepada Salomo? Apa makna kasih setia Tuhan dalam hidup Anda?

2. Permintaan Salomo: Mengapa menurut Anda Salomo memilih untuk meminta hikmat dan pengertian daripada kekayaan atau umur panjang? Apa yang bisa kita pelajari dari sikapnya ini?

3. Hikmat dalam Penghakiman: Apa yang Anda pahami tentang pentingnya hikmat dalam penghakiman, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari? Bagaimana Anda menerapkan prinsip ini dalam keputusan yang Anda buat?

4. Tindakan Salomo: Ketika Salomo memutuskan untuk menguji kedua perempuan dengan pedang, apa yang Anda pikirkan tentang cara dia menangani situasi tersebut? Apa yang bisa kita pelajari tentang cara menyelesaikan konflik?

5. Reaksi Rakyat: Mengapa reaksi rakyat Israel terhadap hikmat Salomo begitu kuat? Apa yang bisa kita ambil dari respons mereka terhadap keadilan dan hikmat?

Pertanyaan Diskusi

1. Persembahan di Bukit Pengorbanan: Mengapa bangsa Israel masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan meskipun Salomo sedang membangun rumah Tuhan? Apa relevansinya dengan praktik ibadah kita saat ini?

2. Mimpi Salomo: Apa makna dari pengalaman Salomo ketika Tuhan menampakkan diri dalam mimpi? Bagaimana kita bisa membedakan antara suara Tuhan dan pikiran kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari?

3. Perbandingan dengan Pemimpin Lain: Bagaimana hikmat Salomo dibandingkan dengan pemimpin lain dalam Alkitab? Apa yang membuatnya unik dan relevan bagi kita saat ini?

4. Perempuan Sundal: Apa yang bisa kita pelajari dari kisah dua perempuan yang bertengkar tentang anak mereka? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip keadilan dan kasih dalam konflik yang kita hadapi?

5. Hikmat dan Tanggung Jawab: Bagaimana kita bisa meminta hikmat dari Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari? Apa langkah-langkah praktis yang bisa kita ambil untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan pengertian?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab 1 Raja-raja pasal 3!

Pasal 3 dari Kitab 1 Raja-raja memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Meminta Hikmat:

   • Salomo meminta hikmat untuk memimpin umatnya, bukan kekayaan atau umur panjang. Ini mengajarkan kita untuk memprioritaskan kebijaksanaan dalam keputusan hidup kita.
   • Aplikasi: Dalam setiap keputusan yang kita ambil, mintalah hikmat dari Tuhan. Berdoalah agar Tuhan memberikan pengertian dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan.

2. Menghargai Warisan Spiritual:

   • Salomo mengikuti ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya. Ini menunjukkan pentingnya menghargai dan meneruskan warisan iman.
   • Aplikasi: Pelajari dan terapkan nilai-nilai iman yang telah diajarkan oleh orang tua atau pemimpin rohani kita. Jadikan itu sebagai dasar dalam hidup kita.

3. Kepemimpinan yang Adil:

   • Salomo menunjukkan keadilan dalam memutuskan perkara antara dua perempuan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya keadilan dan integritas dalam kepemimpinan.
   • Aplikasi: Dalam posisi apapun, berusahalah untuk bersikap adil dan bijaksana. Pertimbangkan semua sudut pandang sebelum mengambil keputusan.

4. Belas Kasihan dan Empati:

   • Reaksi perempuan yang sebenarnya adalah ibu menunjukkan kasih sayang yang mendalam. Salomo mengenali kasih ini dan memberikan keputusan yang tepat.
   • Aplikasi: Kembangkan rasa empati terhadap orang lain. Ketika kita berhadapan dengan konflik, cobalah untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain.

5. Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal:

   • Salomo tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi mengandalkan Tuhan untuk memimpin umat-Nya.
   • Aplikasi: Dalam setiap aspek kehidupan, baik itu pekerjaan, keluarga, atau pelayanan, selalu andalkan Tuhan dan cari bimbingan-Nya.

Doa Terkait Pasal 1 Raja-raja 3

1. Doa Meminta Hikmat: "Tuhan yang Maha Bijaksana, aku datang kepada-Mu dengan hati yang terbuka. Berikanlah aku hikmat dan pengertian dalam setiap keputusan yang aku ambil. Ajari aku untuk memimpin dengan adil dan bijaksana, seperti yang Engkau berikan kepada Salomo. Amin."

2. Doa untuk Menghargai Warisan Iman: "Ya Tuhan, terima kasih atas warisan iman yang telah Engkau berikan melalui orang tua dan pemimpin rohani dalam hidupku. Bantu aku untuk menghargai dan meneruskan nilai-nilai ini kepada generasi berikutnya. Amin."

3. Doa untuk Keadilan dan Integritas: "Tuhan, ajar aku untuk selalu bersikap adil dan jujur dalam setiap tindakan dan keputusan yang aku ambil. Berikanlah aku keberanian untuk melakukan yang benar, meskipun itu sulit. Amin."

4. Doa untuk Belas Kasihan dan Empati: "Tuhan, berikanlah aku hati yang penuh belas kasih dan empati. Bantu aku untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga aku dapat menjadi saluran kasih-Mu. Amin."

5. Doa untuk Mengandalkan Tuhan: "Ya Tuhan, aku menyadari bahwa tanpa Engkau, aku tidak dapat melakukan apa-apa. Bimbinglah aku dalam setiap langkahku dan ajar aku untuk selalu mengandalkan-Mu dalam segala hal. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Raja-raja" pasal 3:

1. What (Apa)

• Salomo menjadi menantu Firaun dan mengambil anak Firaun sebagai istrinya.
• Salomo mempersembahkan korban di Gibeon dan meminta hikmat kepada Tuhan.
• Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi dan menawarkan untuk mengabulkan permintaannya.
• Salomo meminta hati yang memahami untuk memimpin umat-Nya.
• Salomo memutuskan perkara antara dua perempuan yang mengklaim bayi yang sama.

2. Who (Siapa)

• Salomo: Raja Israel yang meminta hikmat dari Tuhan.
• Firaun: Raja Mesir, ayah dari istri Salomo.
• Dua perempuan sundal: Mereka yang mengklaim bayi yang sama di hadapan raja.
• Tuhan: Yang memberikan hikmat kepada Salomo.

3. Where (Di mana)

• Yerusalem: Tempat Salomo mendirikan istana dan rumah Tuhan.
• Gibeon: Tempat Salomo mempersembahkan korban dan di mana Tuhan menampakkan diri kepadanya.

4. When (Kapan)

• Setelah Salomo menjadi raja menggantikan Daud, saat ia masih muda dan belum berpengalaman.
• Pada suatu malam ketika Salomo tidur, Tuhan menampakkan diri dalam mimpi.

5. Why (Mengapa)

• Salomo ingin memimpin umat Israel dengan bijaksana dan adil, sehingga ia meminta hikmat untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat.
• Tuhan ingin menunjukkan kasih-Nya kepada Salomo dengan memberikan apa yang diminta dan lebih dari itu.

6. How (Bagaimana)

• Salomo menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan mengikuti ketetapan Daud, ayahnya, dan mempersembahkan korban.
• Tuhan memberikan hikmat yang luar biasa kepada Salomo, sehingga tidak ada raja lain yang seperti dia.
• Salomo memutuskan perkara dengan cara yang bijaksana, menggunakan pedang untuk menguji kasih seorang ibu terhadap anaknya.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Salomo mempersembahkan seribu korban bakaran di Gibeon.
• Hikmat yang diberikan Tuhan kepada Salomo adalah tanpa banding, tidak ada raja lain yang akan memiliki hikmat seperti dia.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi pasal 3 dari Kitab "1 Raja-raja" dan membantu untuk memahami konteks serta makna dari peristiwa yang terjadi. Semoga ini bermanfaat dalam studi Alkitab Anda!

Pada pasal 3 dari Kitab 1 Raja-raja, Salomo, putra Daud, menjadi raja Israel. Ia bersekutu dengan Firaun, raja Mesir, dan mengawini anak perempuan Firaun. Salomo membangun istana, Bait Suci, dan tembok di sekitar Yerusalem. Meskipun Salomo mengasihi TUHAN dan hidup seturut ketetapan Daud, ia masih melakukan pengurbanan di bukit-bukit pengurbanan. Di Gibeon, TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi dan menawarkan untuk memberikan apa pun yang ia minta. Salomo meminta hikmat dan pengertian untuk memerintah umat TUHAN dengan baik. Allah berkenan dengan permintaannya dan memberikan kepadanya hikmat yang luar biasa. Kemudian, Salomo memutuskan kasus dua perempuan yang mengklaim anak yang sama sebagai anak mereka dengan bijaksana. Keputusannya membuat seluruh Israel mengagumi hikmatnya dan melihat bahwa hikmat Allah ada di dalam dirinya untuk melaksanakan keadilan.

Latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Salomo, putra raja Daud, sekitar abad ke-10 SM. Pada masa ini, Kerajaan Israel mencapai puncak kejayaannya dan Salomo menjadi raja yang bijaksana dan kaya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, kehidupan masyarakat Israel sangat dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan mereka. Bait Suci di Yerusalem menjadi pusat ibadah dan tempat penyembahan kepada Allah.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja termasuk dalam bagian Alkitab yang disebut sebagai Kitab Sejarah. Kitab ini berisi catatan sejarah tentang pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Salomo adalah raja yang dipilih oleh Allah dan diberkati dengan hikmat yang luar biasa. Pasal ini menunjukkan bagaimana Salomo menggunakan hikmatnya dalam menghadapi situasi sulit dan mengambil keputusan yang bijaksana.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal ke-3, dalam pasal 2, raja Daud sedang dalam masa ajalnya dan memberikan pesan terakhir kepada Salomo. Daud mengingatkan Salomo untuk tetap setia kepada Allah dan menjalankan hukum-Nya.

Dengan latar belakang ini, pasal ke-3 dari Kitab 1 Raja-raja mengisahkan tentang pengalaman Salomo ketika Allah menawarkan kepadanya untuk meminta apa pun yang diinginkannya. Salomo meminta hikmat untuk memerintah dengan bijaksana dan Allah memberikan kepadanya hikmat yang luar biasa. Pasal ini juga mencatat keputusan bijaksana Salomo dalam menghadapi kasus dua ibu yang memperebutkan seorang bayi.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 3:

1. Salomo bersekutu dengan Firaun, raja Mesir, dan mengawini anak perempuan Firaun (1 Raja-raja 3:1).
2. Salomo membangun istana, Bait TUHAN, dan tembok di sekitar Yerusalem (1 Raja-raja 3:1).
3. Rakyat masih mempersembahkan kurban di bukit-bukit pengurbanan karena belum ada Bait yang dibangun bagi nama TUHAN (1 Raja-raja 3:2).
4. Salomo mengasihi TUHAN dan hidup seturut ketetapan Daud, ayahnya (1 Raja-raja 3:3).
5. Salomo mengurbankan dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan (1 Raja-raja 3:3).
6. Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban (1 Raja-raja 3:4).
7. TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi di Gibeon (1 Raja-raja 3:5).
8. Salomo meminta hikmat kepada TUHAN untuk memerintah umat-Nya (1 Raja-raja 3:9).
9. TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo dan berjanji untuk memperpanjang umurnya jika ia hidup seturut jalan TUHAN (1 Raja-raja 3:10-14).
10. Salomo kembali ke Yerusalem dan mempersembahkan kurban serta mengadakan perjamuan makan bagi hamba-hambanya (1 Raja-raja 3:15).
11. Dua perempuan datang kepada Salomo dengan perselisihan mengenai anak yang hidup (1 Raja-raja 3:16-22).
12. Salomo memutuskan kasus tersebut dengan hikmat yang diberikan oleh TUHAN (1 Raja-raja 3:23-28).
13. Seluruh Israel menghormati dan mengagumi hikmat Salomo yang berasal dari Allah (1 Raja-raja 3:28).

Sumber: Alkitab Terjemahan Baru

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Salomo: Raja Israel yang mengawini anak perempuan Firaun dan membangun istana dan Bait Allah di Yerusalem.
- Firaun: Raja Mesir yang bersekutu dengan Salomo dan memberikan anak perempuannya kepada Salomo sebagai istri.
- Daud: Ayah Salomo dan raja sebelumnya di Israel.
- Allah: Tuhan yang menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi di Gibeon.
- Perempuan sundal pertama: Salah satu dari dua perempuan yang datang kepada raja dengan perselisihan mengenai anak yang hidup dan anak yang mati.
- Perempuan sundal kedua: Perempuan lainnya yang juga mengklaim anak yang hidup sebagai miliknya.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Kota Daud: Kota di Yerusalem yang dibangun oleh Salomo.
- Yerusalem: Kota di Israel yang menjadi tempat pembangunan istana, Bait Allah, dan tembok yang mengelilingi oleh Salomo.
- Bukit-bukit pengurbanan: Tempat di mana rakyat masih mempersembahkan kurban sebelum Bait Allah dibangun.
- Gibeon: Tempat di mana Salomo pergi untuk mempersembahkan kurban, terdapat bukit pengurbanan yang besar di sana.
- Tabut Perjanjian Tuhan: Tempat di mana Salomo berdiri untuk mempersembahkan kurban-kurban bakaran dan kurban-kurban perdamaian.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Salomo: Raja Israel yang menggantikan Daud sebagai raja. Dia dikenal karena kebijaksanaan dan kekayaannya.
2. Firaun: Raja Mesir yang Salomo bersekutu dengannya dan mengawini anak perempuannya.
3. Bait TUHAN: Istana yang dibangun oleh Salomo untuk menyimpan Tabut Perjanjian dan sebagai tempat ibadah kepada TUHAN.
4. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat-tempat di mana rakyat Israel mempersembahkan kurban sebelum Bait TUHAN dibangun.
5. Gibeon: Tempat di mana Salomo mempersembahkan seribu kurban bakaran kepada TUHAN.
6. Mimpi: Salomo menerima penglihatan dari TUHAN di mana TUHAN menawarkan untuk memberikan apa pun yang diminta oleh Salomo.
7. Hati yang bijaksana: Salomo meminta TUHAN memberikan kepadanya kebijaksanaan untuk memerintah umat Israel dengan baik.
8. Perempuan sundal: Dua perempuan yang datang kepada Salomo dengan perselisihan tentang anak yang hidup dan anak yang mati.
9. Keputusan raja: Salomo memutuskan untuk membagi anak yang hidup menjadi dua dan memberikan setengah kepada masing-masing perempuan.
10. Hikmat Allah: Orang Israel melihat bahwa Salomo memiliki hikmat yang diberikan oleh Allah untuk melaksanakan keadilan.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari hubungan Salomo dengan Firaun, raja Mesir?
2. Mengapa Salomo masih mengurbankan dan membakar dupa di bukit-bukit pengurbanan meskipun sudah membangun Bait TUHAN?
3. Mengapa Salomo memilih pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari doa Salomo kepada TUHAN?
5. Mengapa TUHAN berkenan dengan permintaan Salomo untuk hati yang bijaksana?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana hubungan antara kebijaksanaan dan keadilan dalam konteks kisah Salomo memutuskan perselisihan antara dua perempuan?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari keputusan Salomo dalam kasus anak yang hidup?
3. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip kebijaksanaan dan keadilan yang diperlihatkan oleh Salomo dalam kehidupan kita sehari-hari?
4. Bagaimana kita dapat membedakan antara kebijaksanaan manusia dan kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah?
5. Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah Salomo dalam pasal ini?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "3":
1. Salomo bersekutu dengan Firaun, raja Mesir, dan mengawini anak perempuan Firaun.
2. Salomo membangun istana, Bait TUHAN, dan tembok di sekitar Yerusalem.
3. Meskipun sudah ada Bait TUHAN, rakyat masih mempersembahkan kurban di bukit-bukit pengurbanan.
4. Salomo meminta hati yang bijaksana kepada TUHAN dalam mimpi di Gibeon.
5. TUHAN mengabulkan permintaan Salomo dan memberikan kepadanya kekayaan dan kemuliaan.
6. Salomo memutuskan perselisihan antara dua perempuan yang mengklaim anak yang sama.
7. Keputusan Salomo membuat seluruh Israel menghormatinya karena hikmat Allah yang ada padanya.

Dari pasal 3 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Mengasihi TUHAN dengan hidup seturut ketetapan-Nya: Salomo mengasihi TUHAN dan hidup seturut ketetapan Daud, ayahnya. Hal ini mengajarkan kita untuk hidup dengan mengasihi dan taat kepada TUHAN dalam segala hal.

2. Meminta hikmat dan pengertian dari TUHAN: Salomo meminta hikmat dan pengertian kepada TUHAN untuk memerintah umat-Nya dengan bijaksana. Kita juga dapat meminta hikmat dan pengertian dari TUHAN dalam menghadapi berbagai situasi dan keputusan hidup.

3. Mengutamakan keadilan: Salomo meminta hikmat untuk memutuskan yang baik dan yang jahat, serta memperhatikan keadilan. Hal ini mengajarkan kita untuk mengutamakan keadilan dalam segala hal, baik dalam hubungan dengan sesama maupun dalam pengambilan keputusan.

4. Bersyukur dan memuliakan TUHAN: Setelah menerima hikmat dari TUHAN, Salomo bangun dan mempersembahkan kurban-kurban bakaran dan perdamaian serta mengadakan perjamuan makan bagi seluruh hambanya. Hal ini mengajarkan kita untuk bersyukur dan memuliakan TUHAN atas segala berkat yang diberikan-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Doa untuk meminta hikmat dan pengertian dari TUHAN dalam menghadapi berbagai situasi dan keputusan hidup.

2. Doa untuk meminta kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat, serta mengutamakan keadilan dalam segala hal.

3. Doa untuk bersyukur dan memuliakan TUHAN atas segala berkat yang diberikan-Nya dalam hidup kita.

4. Doa untuk hidup dengan mengasihi dan taat kepada TUHAN dalam segala hal.

Semoga ini dapat membantu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 3 Kitab 1 Raja-raja dalam hidup sehari-hari.

Analisis 1 Raja-raja 3:

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang persekutuan politik Salomo dengan Firaun, raja Mesir, melalui pernikahan dengan putri Firaun.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Salomo, raja Israel, dan Firaun, raja Mesir.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, namun terjadi di awal pemerintahan Salomo, sebelum dia menyelesaikan pembangunan istananya, Bait TUHAN, dan tembok Yerusalem.

Where (Dimana): Peristiwa utama terjadi di Yerusalem, khususnya di Kota Daud.

Why (Mengapa): Pernikahan Salomo dengan putri Firaun kemungkinan besar merupakan strategi politik untuk memperkuat kerajaan Israel dan membangun hubungan baik dengan Mesir.

How (Bagaimana): Salomo bersekutu dengan Firaun melalui pernikahan dengan putrinya. Putri Firaun kemudian dibawa ke Yerusalem untuk tinggal di Kota Daud.

Tambahan Analisis:

• Pernikahan Salomo dengan putri Firaun menunjukkan bahwa dia mengikuti jejak Daud, ayahnya, yang juga menjalin hubungan politik melalui pernikahan.
• Pernikahan ini juga menunjukkan bahwa Salomo, di awal pemerintahannya, lebih fokus pada kekuatan politik dan stabilitas kerajaan daripada pada kesucian dan ketaatan kepada Tuhan.
• Pasal ini menjadi dasar untuk memahami perkembangan selanjutnya dalam pemerintahan Salomo, termasuk pembangunan Bait TUHAN dan kemakmuran kerajaan Israel.

Pertanyaan untuk direnungkan:

• Apa dampak positif dan negatif dari persekutuan politik Salomo dengan Firaun?
• Bagaimana pernikahan Salomo dengan putri Firaun mempengaruhi hubungannya dengan Tuhan?
• Apa pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini untuk kehidupan kita sebagai orang Kristen?