Dalam 1 Samuel pasal 10, Samuel mengurapi Saul dengan minyak sebagai tanda bahwa Tuhan telah memilihnya menjadi raja atas Israel. Samuel memberikan beberapa tanda kepada Saul yang akan membuktikan bahwa Tuhan menyertainya, termasuk pertemuan dengan dua orang di dekat kubur Rahel dan serombongan nabi di Gibea. Setelah diurapi, Saul mengalami perubahan hati dan dipenuhi oleh Roh Tuhan, sehingga ia bernubuat bersama para nabi, yang membuat orang-orang di sekitarnya heran.

Setelah itu, Samuel mengumpulkan bangsa Israel di Mizpa dan menjelaskan bahwa mereka telah menolak Tuhan dengan meminta raja. Melalui pemilihan suku dan keluarga, Saul ditemukan sebagai raja yang dipilih Tuhan, meskipun ia bersembunyi. Ketika diperkenalkan kepada bangsa itu, mereka bersorak, "Hidup raja!" Namun, ada beberapa orang yang meragukan kemampuan Saul dan menghina dia, tetapi Saul tetap bersikap tenang dan tidak menanggapi ejekan tersebut.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari 1 Samuel pasal 10 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang 1 Samuel 10

1. Konteks Historis

Pasal 10 dari Kitab 1 Samuel terjadi pada masa transisi penting dalam sejarah Israel, ketika bangsa Israel beralih dari pemerintahan para hakim menuju monarki. Samuel, sebagai nabi dan hakim, dihadapkan pada permintaan rakyat untuk memiliki raja seperti bangsa-bangsa lain (1 Samuel 8:5). Ini mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap sistem pemerintahan yang ada.

2. Konteks Budaya

Dalam budaya kuno Timur Dekat, memiliki raja adalah simbol kekuatan dan stabilitas. Rakyat Israel menginginkan raja untuk memimpin mereka dalam peperangan dan memberikan identitas nasional. Permintaan ini menunjukkan pengaruh budaya sekitarnya, di mana monarki adalah hal yang umum.

3. Konteks Literatur

Pasal 10 berfungsi sebagai pengantar untuk pengangkatan Saul sebagai raja pertama Israel. Ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar yang menggambarkan perjalanan Saul, dari pemilihan hingga pemerintahannya. Dalam konteks literatur, pasal ini juga menunjukkan bagaimana Tuhan berinteraksi dengan umat-Nya melalui nabi-Nya, Samuel.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menyoroti tema pemilihan dan penetapan Tuhan. Meskipun rakyat meminta raja, Tuhan tetap berdaulat dan memilih Saul untuk posisi tersebut. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada keinginan manusia, rencana Tuhan tetap yang utama.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 10, dalam 1 Samuel 9, kita melihat bagaimana Saul, seorang pemuda dari suku Benyamin, dicari oleh ayahnya yang kehilangan keledai. Dalam pencariannya, Saul bertemu dengan Samuel, yang telah diperintahkan oleh Tuhan untuk mengurapi Saul sebagai raja. Samuel memberi tahu Saul tentang rencananya dan mengundangnya untuk makan bersamanya. Ini menyiapkan latar belakang untuk pengangkatan Saul sebagai raja dalam pasal 10.

Kesimpulan

Pasal 10 dari 1 Samuel adalah titik penting dalam sejarah Israel, menandai awal pemerintahan monarki. Dalam konteks historis, budaya, dan teologis, pasal ini menunjukkan interaksi antara kehendak manusia dan rencana Tuhan, serta bagaimana Tuhan memilih pemimpin untuk umat-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Samuel" pasal "10" beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pengurapan Saul sebagai Raja
  Samuel mengurapi Saul dengan minyak sebagai tanda bahwa ia dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja atas Israel. Ini menunjukkan pemilihan ilahi dan otoritas yang diberikan kepada Saul. (1 Samuel 10:1)

• Tanda-tanda dari Tuhan
  Samuel memberikan tanda-tanda yang akan terjadi kepada Saul sebagai bukti bahwa Tuhan menyertainya. Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa Tuhan akan mengarahkan langkah Saul. (1 Samuel 10:2-7)

• Perubahan Hati Saul
  Setelah diurapi, Tuhan mengubah hati Saul menjadi lain, menandakan transformasi spiritual dan kesiapan untuk menjalankan tugas barunya sebagai raja. (1 Samuel 10:9)

• Kepenuhan Roh Tuhan
  Saul mengalami kepenuhan Roh Tuhan dan bernubuat bersama para nabi, yang menunjukkan bahwa ia diberdayakan oleh Tuhan untuk melaksanakan tugasnya. (1 Samuel 10:10-11)

• Penolakan Israel terhadap Tuhan
  Samuel mengingatkan bangsa Israel tentang penolakan mereka terhadap Tuhan dan keinginan mereka untuk memiliki raja, yang menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Tuhan. (1 Samuel 10:19)

• Pemilihan Suku dan Keluarga
  Proses pemilihan raja dilakukan dengan menarik suku-suku dan keluarga, yang menunjukkan pentingnya keterlibatan komunitas dalam penetapan pemimpin. (1 Samuel 10:20-21)

• Saul yang Bersembunyi
  Ketika Saul dicari, ia bersembunyi di antara barang-barang, yang mencerminkan kerendahan hati dan mungkin rasa tidak percaya diri dalam perannya yang baru. (1 Samuel 10:22)

• Reaksi Rakyat terhadap Saul
  Rakyat bersorak "Hidup raja!" sebagai pengakuan atas Saul sebagai raja, tetapi ada juga penolakan dari beberapa orang yang meragukan kemampuannya. (1 Samuel 10:24-27)

• Hak-hak Kerajaan
  Samuel menjelaskan hak-hak kerajaan kepada bangsa Israel, yang menunjukkan pentingnya pemahaman tentang tanggung jawab dan kewajiban seorang raja. (1 Samuel 10:25)

Topik-topik ini mencerminkan tema penting dalam Kitab 1 Samuel, termasuk pemilihan pemimpin, pengurapan, dan dinamika antara Tuhan dan umat-Nya.

Nama Orang

• Samuel: Nabi yang mengurapi Saul sebagai raja.
• Saul: Anak Kish, yang diurapi menjadi raja atas Israel.
• Ayah Saul: Tidak disebutkan namanya, tetapi khawatir tentang Saul.
• Dua orang laki-laki: Ditemui Saul di dekat kubur Rahel, tidak disebutkan namanya.
• Tiga orang laki-laki: Ditemui Saul di pohon tarbantin Tabor, tidak disebutkan namanya.
• Serombongan nabi: Ditemui Saul di Gibea, tidak disebutkan namanya.
• Paman Saul: Tidak disebutkan namanya, bertanya kepada Saul tentang perjalanannya.
• Orang banyak: Tidak disebutkan namanya, heran melihat Saul bernubuat.
• Orang-orang gagah perkasa: Mengikuti Saul setelah ia diangkat menjadi raja.
• Orang-orang dursila: Menghina Saul dan meragukan kemampuannya.

Nama Lokasi

• Rahel: Tempat dekat kubur Rahel, lokasi pertemuan dengan dua orang laki-laki.
• Benyamin: Daerah tempat Saul berasal.
• Zelzah: Lokasi di dekat kubur Rahel.
• Tabor: Tempat di mana Saul bertemu dengan tiga orang laki-laki.
• Gibea Allah: Tempat kedudukan pasukan orang Filistin dan lokasi pertemuan dengan serombongan nabi.
• Gilgal: Tempat yang harus dikunjungi Saul untuk menunggu Samuel.
• Mizpa: Tempat di mana Samuel mengerahkan bangsa Israel.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Samuel" pasal 10:

1. Pengurapan Saul

   • Samuel mengurapi Saul dengan minyak sebagai tanda pemilihan Tuhan untuk menjadi raja atas Israel.

2. Tanda-tanda

   • Samuel memberikan tanda-tanda yang akan terjadi kepada Saul sebagai bukti bahwa Tuhan menyertainya.

3. Roh Tuhan

   • Roh Tuhan berkuasa atas Saul, mengubahnya menjadi manusia lain dan memberinya kemampuan untuk bernubuat.

4. Peribahasa

   • Munculnya peribahasa "Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?" menunjukkan keheranan orang-orang terhadap perubahan Saul.

5. Penolakan terhadap Tuhan

   • Samuel mengingatkan bangsa Israel tentang penolakan mereka terhadap Tuhan yang telah menyelamatkan mereka dan keinginan mereka untuk memiliki raja.

6. Pemilihan Suku

   • Proses pemilihan raja dilakukan dengan menarik suku-suku Israel, akhirnya menemukan Saul dari suku Benyamin.

7. Penyembunyian Saul

   • Saul bersembunyi di antara barang-barang saat dipanggil, menunjukkan kerendahan hati atau ketidakpastian.

8. Pujian dan Penolakan

   • Meskipun ada yang bersorak "Hidup raja!", ada juga orang-orang yang meragukan kemampuan Saul dan menghina dia.

9. Hak-hak Kerajaan

   • Samuel menjelaskan hak-hak kerajaan kepada bangsa Israel, menegaskan tanggung jawab dan peran Saul sebagai raja.

10. Kepulangan Saul

    • Saul pulang ke rumahnya di Gibea, diiringi oleh orang-orang yang hatinya digerakkan oleh Tuhan, menunjukkan dukungan awal meskipun ada penolakan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal tersebut, termasuk pengurapan, perubahan, penolakan, dan pemilihan raja.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Samuel pasal 10:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengurapan Saul: Apa makna pengurapan Saul oleh Samuel bagi Anda? Bagaimana Anda melihat peran pengurapan dalam konteks pelayanan dan kepemimpinan saat ini?

2. Tanda-tanda dari Tuhan: Dalam pasal ini, Tuhan memberikan tanda-tanda kepada Saul. Apa yang dapat kita pelajari tentang cara Tuhan berkomunikasi dengan kita hari ini? Apakah Anda pernah merasakan tanda-tanda dari Tuhan dalam hidup Anda?

3. Perubahan Hati Saul: Ayat 9 menyebutkan bahwa Tuhan mengubah hati Saul. Apa arti perubahan hati dalam konteks iman Kristen? Bagaimana kita dapat mengalami perubahan hati dalam hidup kita?

4. Reaksi Orang-orang Terhadap Saul: Bagaimana reaksi orang-orang terhadap Saul yang bernubuat? Apa yang bisa kita pelajari tentang penerimaan dan penolakan dalam komunitas iman?

5. Penolakan Terhadap Tuhan: Dalam ayat 19, Tuhan mengingatkan Israel tentang penolakan mereka terhadap-Nya. Apa yang bisa kita ambil dari peringatan ini dalam konteks kehidupan kita sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Kepemimpinan yang Diberdayakan oleh Roh: Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip kepemimpinan yang diberdayakan oleh Roh seperti yang terlihat dalam kehidupan Saul? Apa tantangan yang mungkin kita hadapi?

2. Perbandingan dengan Pemimpin Lain: Bagaimana karakter Saul dibandingkan dengan pemimpin lain dalam Alkitab? Apa yang membuatnya unik atau berbeda?

3. Sikap Terhadap Pemimpin: Dalam pasal ini, ada orang-orang yang menghina Saul. Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap pemimpin yang mungkin tidak kita setujui atau yang kita anggap tidak layak?

4. Hak-hak Kerajaan: Apa yang Anda pikirkan tentang hak-hak kerajaan yang diuraikan oleh Samuel? Bagaimana hal ini relevan dengan pemahaman kita tentang otoritas dan tanggung jawab dalam gereja saat ini?

5. Persepsi dan Realitas: Mengapa penting untuk tidak hanya melihat penampilan luar (seperti tinggi badan Saul) tetapi juga karakter dan integritas seseorang? Bagaimana kita dapat melatih diri untuk melihat lebih dalam daripada sekadar penampilan?

Hal-hal Menarik

• Peribahasa: "Apa Saul juga termasuk golongan nabi?" menunjukkan bagaimana masyarakat sering kali terkejut dengan perubahan yang terjadi pada seseorang. Apa yang bisa kita pelajari tentang harapan dan potensi dalam diri setiap orang?

• Roh Tuhan: Peran Roh Tuhan dalam mengubah hidup seseorang sangat penting. Diskusikan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya saat ini.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab 1 Samuel pasal 10!

Pasal 10 dari Kitab 1 Samuel mengisahkan tentang pengurapan Saul sebagai raja Israel oleh Samuel. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Panggilan dan Tugas dari Tuhan:

   • Saul dipilih dan diurapi oleh Tuhan untuk menjadi raja. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki panggilan dan tugas dari Tuhan. Kita perlu mencari dan memahami panggilan kita dalam hidup ini.

2. Ketaatan dan Kesabaran:

   • Samuel menginstruksikan Saul untuk menunggu tujuh hari sebelum ia datang untuk mempersembahkan korban. Ini mengajarkan kita pentingnya ketaatan dan kesabaran dalam menunggu petunjuk Tuhan.

3. Transformasi Melalui Roh Tuhan:

   • Ketika Roh Tuhan berkuasa atas Saul, ia berubah menjadi manusia lain. Ini menunjukkan bahwa ketika kita membuka hati kita untuk Tuhan, Dia dapat mengubah hidup kita dan memberikan kita kekuatan untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin.

4. Pengakuan dan Dukungan dari Komunitas:

   • Ketika Saul diangkat menjadi raja, orang-orang bersorak dan mengakui pemilihannya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya dukungan dari komunitas dan bagaimana kita perlu saling mendukung dalam perjalanan iman kita.

5. Menghadapi Penolakan:

   • Meskipun Saul diurapi sebagai raja, ada orang-orang yang meragukan dan menghina dia. Ini mengajarkan kita bahwa tidak semua orang akan mendukung kita dalam panggilan kita, tetapi kita harus tetap teguh dan tidak terpengaruh oleh penolakan.

Doa Terkait Pasal 1 Samuel 10:

1. Doa untuk Memahami Panggilan: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku bersyukur atas panggilan-Mu dalam hidupku. Bantu aku untuk memahami dan menjalani panggilan itu dengan setia. Berikan aku kebijaksanaan untuk mengenali jalan yang Kau inginkan untukku. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan dan Kesabaran: "Ya Tuhan, ajar aku untuk bersabar dan taat dalam menunggu petunjuk-Mu. Ketika aku merasa tidak sabar, ingatkan aku untuk percaya bahwa segala sesuatu ada dalam rencana-Mu. Amin."

3. Doa untuk Transformasi: "Roh Kudus, aku membuka hatiku untuk-Mu. Ubah hidupku dan berikan aku kekuatan untuk menjadi pribadi yang Kau inginkan. Biarkan aku dipenuhi dengan kasih dan kuasa-Mu. Amin."

4. Doa untuk Dukungan Komunitas: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau mengelilingi aku dengan orang-orang yang mendukung dan mendorongku dalam iman. Bantu kami untuk saling menguatkan dan membangun satu sama lain. Amin."

5. Doa untuk Menghadapi Penolakan: "Tuhan, ketika aku menghadapi penolakan atau keraguan dari orang lain, berikan aku keteguhan hati untuk tetap percaya pada panggilan-Mu. Bantu aku untuk tidak terpengaruh oleh suara-suara negatif, tetapi tetap fokus pada-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati!

Berikut adalah analisis dari Kitab "1 Samuel" pasal "10" menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Samuel mengurapi Saul dengan minyak sebagai tanda bahwa ia dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja atas Israel.
• Samuel memberikan tanda-tanda yang akan terjadi kepada Saul sebagai bukti bahwa Tuhan menyertainya.
• Saul dipilih sebagai raja meskipun ada penolakan dari bangsa Israel terhadap Tuhan.

2. Who (Siapa)

• Samuel: Nabi yang mengurapi Saul.
• Saul: Anak Kish yang diangkat menjadi raja.
• Bangsa Israel: Yang meminta raja dan dihadapkan pada pilihan mereka.
• Tuhan: Yang memilih dan mengurapi Saul sebagai raja.

3. Where (Di mana)

• Zelzah: Tempat di mana Saul bertemu dengan dua orang laki-laki.
• Tabor: Tempat di mana Saul bertemu dengan tiga orang laki-laki yang membawa persembahan.
• Gibea: Tempat di mana Saul bertemu dengan serombongan nabi.
• Mizpa: Tempat di mana Samuel mengumpulkan bangsa Israel untuk memperkenalkan Saul sebagai raja.

4. When (Kapan)

• Peristiwa ini terjadi setelah Samuel mengurapi Saul dan sebelum Saul diangkat secara resmi sebagai raja di hadapan bangsa Israel.
• Tanda-tanda yang diberikan kepada Saul terjadi pada hari yang sama setelah pengurapan.

5. Why (Mengapa)

• Tuhan memilih Saul untuk menjadi raja karena bangsa Israel menolak untuk dipimpin langsung oleh Tuhan dan meminta seorang raja seperti bangsa-bangsa lain.
• Pengurapan Saul adalah bagian dari rencana Tuhan untuk memimpin umat-Nya dan menyelamatkan mereka dari musuh-musuh mereka.

6. How (Bagaimana)

• Samuel mengurapi Saul dengan minyak dan memberikan tanda-tanda yang akan terjadi untuk menguatkan iman Saul.
• Saul mengalami perubahan hati dan kepenuhan Roh Tuhan, yang membuatnya berfungsi sebagai nabi.
• Samuel mengumpulkan bangsa Israel dan memperkenalkan Saul sebagai raja, di mana mereka bersorak "Hidup raja!"

7. How Much (Seberapa banyak)

• Tidak ada informasi spesifik mengenai jumlah atau ukuran dalam konteks ini, tetapi ada penekanan pada jumlah orang yang terlibat, seperti dua orang laki-laki, tiga orang laki-laki, dan serombongan nabi.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab "1 Samuel" pasal "10". Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan!

Dalam pasal ke-10 dari Kitab 1 Samuel, Samuel mengurapi Saul sebagai raja atas Israel. Setelah itu, Samuel memberikan beberapa tanda kepada Saul yang akan terjadi sebagai bukti bahwa Roh Tuhan ada padanya. Saul bertemu dengan sekelompok nabi yang sedang bernubuat dan Roh Tuhan turun atasnya sehingga dia juga ikut bernubuat. Setelah itu, Samuel memanggil seluruh bangsa Israel untuk menghadap Tuhan di Mizpa dan mengumumkan bahwa Saul adalah raja yang dipilih oleh Tuhan. Namun, ada juga orang-orang yang meragukan kemampuan Saul sebagai raja dan tidak membawa persembahan kepadanya. Meskipun demikian, Saul tetap diam.

Latar belakang dari pasal ke-10 dari Kitab 1 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
- Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Samuel sebagai hakim terakhir Israel sebelum mereka meminta raja.
- Pada saat itu, bangsa Israel mengalami tekanan dari bangsa Filistin dan mereka merasa perlu memiliki seorang raja seperti bangsa-bangsa lain.

Konteks Budaya:
- Pada masa itu, sistem pemerintahan di Israel masih berupa sistem hakim-hakim yang dipilih oleh Allah.
- Permintaan bangsa Israel untuk memiliki seorang raja menunjukkan pengaruh budaya bangsa-bangsa di sekitar mereka.

Konteks Literatur:
- Kitab 1 Samuel adalah bagian dari kitab-kitab sejarah dalam Alkitab.
- Kitab ini menceritakan tentang periode transisi dari pemerintahan hakim-hakim menuju pemerintahan raja-raja di Israel.

Konteks Teologis:
- Dalam pasal-pasal sebelumnya, Samuel dipanggil oleh Allah untuk menjadi nabi dan hakim di Israel.
- Allah memberikan petunjuk kepada Samuel untuk mengurapi seorang raja bagi bangsa Israel.

Apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya:
- Dalam pasal 9, Samuel bertemu dengan Saul, seorang pemuda yang dipilih oleh Allah untuk menjadi raja.
- Samuel memberitahu Saul bahwa Allah telah memilihnya untuk menjadi pemimpin atas bangsa Israel.
- Samuel memberikan tanda-tanda yang akan terjadi kepada Saul sebagai bukti bahwa Allah telah mengutusnya.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-10 dari Kitab 1 Samuel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Samuel Pasal 10:

1. Pengurapan Saul sebagai raja (1 Samuel 10:1)
- Samuel mengurapi Saul dengan minyak sebagai tanda bahwa Saul telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja.

2. Tanda-tanda yang diberikan kepada Saul (1 Samuel 10:2-7)
- Samuel memberikan tanda-tanda kepada Saul tentang apa yang akan terjadi setelahnya, termasuk bertemu dengan dua orang laki-laki dan tiga orang laki-laki yang membawa persembahan.

3. Saul bernubuat bersama para nabi (1 Samuel 10:9-13)
- Setelah tanda-tanda itu terjadi, Roh Tuhan turun atas Saul dan dia bernubuat bersama para nabi.

4. Pemilihan Saul sebagai raja oleh bangsa Israel (1 Samuel 10:17-24)
- Samuel memanggil seluruh bangsa Israel untuk berkumpul di Mizpa dan melalui proses pemilihan, Saul dipilih sebagai raja.

5. Reaksi bangsa Israel terhadap pemilihan Saul (1 Samuel 10:24-27)
- Sebagian bangsa Israel bersorak dan mendukung Saul sebagai raja, tetapi ada juga yang meragukan kemampuannya dan tidak membawa persembahan kepadanya.

6. Peran Samuel sebagai nabi dan pemimpin (1 Samuel 10:25)
- Samuel berbicara kepada bangsa Israel mengenai hak-hak kerajaan dan menuliskannya pada kitab, menunjukkan peran pentingnya sebagai nabi dan pemimpin.

7. Perubahan hati Saul oleh Allah (1 Samuel 10:9)
- Setelah pengurapan dan tanda-tanda itu, Allah mengubah hati Saul sehingga dia berubah menjadi manusia yang berbeda.

8. Pencarian keledai-keledai yang hilang (1 Samuel 10:2, 14-16)
- Sebelum pengurapan Saul, Samuel memberitahu Saul tentang keledai-keledai yang hilang dan memberitahu dia bahwa mereka telah ditemukan.

9. Pertemuan Saul dengan serombongan nabi (1 Samuel 10:5-6)
- Saul bertemu dengan serombongan nabi yang turun dari bukit pengorbanan dengan membawa alat musik dan mereka bernubuat.

10. Pertanyaan tentang keberadaan Saul (1 Samuel 10:21-22)
- Ketika Saul dipilih sebagai raja, ada orang-orang yang bertanya-tanya tentang keberadaannya dan bertanya kepada Tuhan apakah dia sudah datang.

11. Reaksi orang-orang yang meragukan Saul (1 Samuel 10:27)
- Orang-orang yang berkelakuan jahat menghinakan Saul dan tidak membawa persembahan kepadanya.

Orang-orang:
- Samuel: Nabi yang mengurapi Saul menjadi raja.
- Saul: Raja yang diurapi oleh Samuel.
- Rahel: Istri Yakub dan ibu dari Yusuf dan Benyamin.
- Yakub: Kakek dari Benyamin dan ayah dari Yusuf.
- Benyamin: Daerah di mana Saul akan bertemu dengan dua orang laki-laki.
- Tabor: Pohon tarbantin di mana Saul akan bertemu dengan tiga orang laki-laki.
- Betel: Tempat di mana tiga orang laki-laki akan pergi menghadap Allah.
- Gibea Allah: Tempat pasukan pendudukan orang Filistin.
- Serombongan nabi: Kelompok nabi yang turun dari bukit pengorbanan di Gibea Allah.
- Paman Saul: Orang yang bertanya kepada Saul tentang apa yang dikatakan Samuel.
- Hamba Saul: Hamba yang menemani Saul dalam pencarian keledai-keledai.

Lokasi:
- Zelzah: Daerah di Benyamin di mana Saul akan bertemu dengan dua orang laki-laki.
- Gilgal: Tempat di mana Saul akan turun setelah bertemu dengan serombongan nabi.
- Mizpa: Tempat di mana Samuel memanggil bangsa Israel untuk berkumpul menghadap TUHAN.
- Gibea: Tempat di mana Saul tinggal dan di mana bangsa Israel berkumpul untuk memilih raja.

Kata kunci dalam Kitab "1 Samuel" pasal "10" adalah sebagai berikut:

1. Minyak: Samuel menuangkan minyak ke atas kepala Saul sebagai tanda pengurapan sebagai raja.
2. Kubur Rahel: Tempat di mana Saul akan bertemu dengan dua orang laki-laki yang memberitahukan kepadanya bahwa keledai-keledai yang hilang telah ditemukan.
3. Pohon tarbantin di Tabor: Tempat di mana Saul akan bertemu dengan tiga orang laki-laki yang memberi salam dan memberikan dua ketul roti kepadanya.
4. Gibea Allah: Tempat di mana Saul akan bertemu dengan serombongan nabi yang akan bernubuat.
5. Roh TUHAN: Roh TUHAN akan turun atas Saul sehingga dia juga akan bernubuat bersama para nabi.
6. Tujuh hari: Saul harus menunggu selama tujuh hari di Gilgal sampai Samuel datang dan memberitahukan apa yang harus dilakukannya.
7. Persembahan kurban: Saul harus menunggu Samuel di Gilgal untuk mempersembahkan kurban bakaran dan kurban perdamaian.
8. Saul dipilih menjadi raja: Samuel menyatakan bahwa Saul adalah orang yang dipilih oleh TUHAN untuk menjadi raja atas Israel.
9. Hak-hak kerajaan: Samuel berbicara kepada bangsa mengenai hak-hak kerajaan dan menuliskannya pada kitab.
10. Orang-orang yang berkelakuan jahat: Ada orang-orang yang menghina Saul dan tidak membawa persembahan kepadanya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Samuel Pasal 10:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa pengurapan Saul sebagai raja oleh Samuel?
2. Mengapa Allah mengubah hati Saul setelah pengurapan itu? Apa implikasinya bagi kepemimpinan Saul?
3. Apa yang menarik dari perjumpaan Saul dengan serombongan nabi di Gibea? Mengapa orang-orang heran melihat Saul bernubuat?
4. Bagaimana reaksi orang-orang terhadap pemilihan Saul sebagai raja? Mengapa ada yang meragukan kemampuannya?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Saul dalam menghadapi penghinaan dan penolakan dari orang-orang yang tidak setuju dengan kepemimpinannya?
6. Mengapa Samuel menuliskan hak-hak kerajaan dan meletakkannya di hadapan TUHAN? Apa artinya hal ini bagi kerajaan Saul?
7. Bagaimana peran Allah dalam pemilihan dan pengurapan Saul sebagai raja? Apa pesan yang dapat kita ambil dari hal ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Samuel Pasal 10. Selamat belajar dan semoga Anda terus diberkati dalam perjalanan Anda dalam mempelajari Alkitab.

Dari pasal 10 Kitab 1 Samuel, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Mengenali panggilan dan urapan Allah: Saul dipilih dan diurapi oleh Samuel menjadi raja atas Israel. Hal ini mengajarkan kita untuk mengenali panggilan dan urapan Allah dalam hidup kita. Kita perlu mencari kehendak Allah dan menerima panggilan-Nya dengan rendah hati.

2. Mengandalkan Allah dalam setiap situasi: Samuel memberitahu Saul tentang beberapa tanda yang akan terjadi dalam perjalanannya. Saul diingatkan untuk mengandalkan Allah dalam setiap langkah hidupnya. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu mengandalkan Allah dalam segala situasi dan mengikuti petunjuk-Nya.

3. Mengalami perubahan oleh Roh Allah: Ketika Roh Allah turun atas Saul, dia berubah menjadi manusia yang berbeda dan mulai bernubuat. Hal ini mengajarkan kita bahwa ketika kita mengalami pertemuan dengan Roh Allah, kita akan mengalami perubahan dalam hidup kita. Kita akan diperlengkapi dan diubah oleh kuasa-Nya.

4. Menghormati dan menghargai pemimpin yang dipilih oleh Allah: Setelah Saul dipilih menjadi raja, Samuel menyampaikan kepada bangsa Israel untuk menghormati dan menghargai Saul sebagai pemimpin yang dipilih oleh Allah. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai pemimpin yang dipilih oleh Allah dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Allah agar kita dapat mengenali panggilan dan urapan-Nya dalam hidup kita.
2. Memohon kepada Allah agar kita dapat mengandalkan-Nya dalam setiap situasi dan mengikuti petunjuk-Nya.
3. Memohon kepada Allah agar Roh-Nya turun atas kita dan mengubah hidup kita.
4. Memohon kepada Allah agar kita dapat menghormati dan menghargai pemimpin yang dipilih oleh-Nya dalam hidup kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.

Analisis 5W+1H 1 Samuel 10

What (Apa): Pengurapan Saul sebagai raja pertama Israel oleh Samuel.

Who (Siapa):

• Samuel: Nabi dan hakim terakhir Israel.
• Saul: Seorang pemuda dari suku Benyamin yang dipilih Tuhan untuk menjadi raja pertama Israel.

When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun terjadi setelah Tuhan menolak Saul sebagai raja (1 Samuel 9) dan sebelum Saul kembali ke Gibea (1 Samuel 10:16).

Where (Dimana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar terjadi di Rama, tempat tinggal Samuel (1 Samuel 7:17).

Why (Mengapa):

• Kehendak Tuhan: Tuhan memilih Saul untuk menjadi raja atas Israel, meskipun bangsa itu menginginkan seorang raja seperti bangsa-bangsa lain.
• Pemenuhan janji: Tuhan menjanjikan kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian 12:2), dan pengangkatan seorang raja adalah langkah menuju pemenuhan janji tersebut.

How (Bagaimana):

• Pengurapan: Samuel menuangkan minyak ke atas kepala Saul sebagai tanda pengudusan dan penunjukannya sebagai raja.
• Ciuman: Samuel mencium Saul sebagai tanda penghormatan dan pengakuan atas status barunya.
• Pernyataan: Samuel menyatakan bahwa Tuhan telah mengurapi Saul menjadi raja atas milik pusaka-Nya, yaitu bangsa Israel.

Tambahan:

• Pengurapan Saul menandai awal monarki di Israel.
• Peristiwa ini menunjukkan kedaulatan Tuhan dalam memilih pemimpin bagi umat-Nya.
• Meskipun Saul dipilih oleh Tuhan, ia kemudian gagal karena ketidaktaatannya.

Kesimpulan:

1 Samuel 10 merupakan peristiwa penting dalam sejarah Israel, menandai transisi dari kepemimpinan hakim ke monarki. Pengurapan Saul sebagai raja pertama menunjukkan kedaulatan Tuhan dan pemenuhan janji-Nya kepada Abraham.