Dalam 1 Tawarikh pasal 17, Raja Daud merasa tidak nyaman tinggal di rumah kayu aras sementara Tabut Perjanjian Tuhan berada di tenda. Ia mengungkapkan keinginannya untuk membangun rumah bagi Tuhan kepada nabi Natan, yang awalnya mendukung rencana tersebut. Namun, Tuhan kemudian berbicara kepada Natan dan menyatakan bahwa Daud tidak akan membangun rumah-Nya. Sebaliknya, Tuhan berjanji akan membangun keturunan bagi Daud dan mengokohkan kerajaannya melalui salah satu anaknya, yang akan mendirikan rumah bagi Tuhan dan memiliki kerajaan yang abadi.

Daud kemudian masuk ke hadapan Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya atas janji yang diberikan Tuhan. Ia mengakui kebesaran Tuhan dan keistimewaan umat Israel yang dipilih-Nya. Daud memohon agar janji Tuhan diteguhkan dan keluarganya tetap ada di hadapan-Nya selamanya, menegaskan bahwa apa yang diberkati Tuhan akan tetap diberkati untuk selama-lamanya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 17 Kitab 1 Tawarikh dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 17 Kitab 1 Tawarikh

1. Konteks Historis:

   • Kitab 1 Tawarikh ditulis setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel, sekitar abad ke-5 SM. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali sejarah bangsa Israel dan menegaskan identitas mereka sebagai umat pilihan Allah.
   • Pasal 17 berfokus pada perjanjian Allah dengan Daud, yang merupakan momen penting dalam sejarah Israel, menandai awal dari dinasti Daud yang akan melahirkan Mesias.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Timur Dekat kuno, perjanjian antara raja dan Allah adalah hal yang umum. Penekanan pada perjanjian ini menunjukkan hubungan yang erat antara Allah dan raja, serta tanggung jawab moral raja terhadap umatnya.
   • Penggambaran Daud sebagai raja yang dipilih Allah mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan yang diharapkan dalam masyarakat Israel.

3. Konteks Literatur:

   • 1 Tawarikh ditulis dengan gaya naratif yang menekankan genealogis dan sejarah. Penulisnya, yang tidak disebutkan namanya, berusaha untuk menyusun kembali sejarah Israel dengan fokus pada aspek spiritual dan religius.
   • Pasal ini juga berfungsi sebagai pengantar untuk tema-tema yang lebih besar dalam kitab ini, seperti penyembahan dan pembangunan Bait Suci.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi pasal ini berfokus pada perjanjian Allah dengan Daud, yang menunjukkan bahwa Allah berkomitmen untuk membangun kerajaan yang kekal melalui keturunan Daud. Ini menjadi dasar harapan Mesianik dalam tradisi Yahudi.
   • Penekanan pada kehadiran Allah di tengah umat-Nya dan janji-Nya untuk tidak meninggalkan mereka adalah tema sentral dalam kitab ini.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 17, dalam pasal 16, terdapat perayaan yang dilakukan oleh Daud setelah membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Ini menunjukkan pentingnya penyembahan dan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Pasal 16 juga mencakup pujian dan syukur kepada Allah, yang menekankan hubungan yang erat antara umat dan Tuhan.

Dalam pasal 17, setelah perayaan tersebut, Daud merasa ingin membangun rumah bagi Allah, tetapi Allah melalui nabi Natan memberitahukan bahwa Dia tidak memerlukan rumah yang dibangun oleh manusia. Sebaliknya, Allah berjanji untuk membangun rumah (keturunan) bagi Daud, yang merupakan inti dari perjanjian ini.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai makna dan kedalaman dari pasal 17 dalam konteks keseluruhan Kitab 1 Tawarikh.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Tawarikh" pasal "17":

• Rencana Mendirikan Rumah bagi Tuhan
  Daud ingin membangun rumah bagi Tuhan, menunjukkan keinginannya untuk memberikan tempat yang layak bagi tabut perjanjian. (1 Tawarikh 17:1)

• Pemberitahuan dari Tuhan melalui Natan
  Tuhan menolak rencana Daud dan menyatakan bahwa Dia tidak memerlukan rumah yang dibangun oleh manusia, melainkan Dia telah berkelana bersama umat-Nya. (1 Tawarikh 17:4-6)

• Janji Tuhan kepada Daud
  Tuhan berjanji untuk membangun keturunan bagi Daud dan mengokohkan kerajaannya, yang menunjukkan rencana-Nya untuk masa depan Israel. (1 Tawarikh 17:11-12)

• Kedudukan Khusus Keturunan Daud
  Tuhan menyatakan bahwa keturunan Daud akan menjadi anak-Nya dan bahwa kasih setia-Nya akan tetap ada padanya, menandakan hubungan khusus antara Tuhan dan keturunan Daud. (1 Tawarikh 17:13)

• Pengakuan Daud atas Kebaikan Tuhan
  Daud merespons dengan rasa syukur dan pengakuan akan kebaikan Tuhan, menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan anugerah yang diterimanya. (1 Tawarikh 17:16-17)

• Pentingnya Umat Israel
  Daud mengakui keistimewaan umat Israel sebagai bangsa yang dipilih oleh Tuhan, yang telah dibebaskan dari perbudakan dan diberikan nama yang besar. (1 Tawarikh 17:21-22)

• Doa dan Permohonan Daud
  Daud berdoa agar janji Tuhan diteguhkan dan keluarganya diberkati, menunjukkan ketergantungan dan iman kepada Tuhan. (1 Tawarikh 17:25-27)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari hubungan antara Tuhan, Daud, dan umat Israel, serta pentingnya iman dan pengakuan akan kebaikan Tuhan dalam kehidupan umat-Nya.

Nama Orang

• Daud: Raja Israel yang berbicara kepada nabi Natan.
• Natan: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Daud.

Nama Lokasi

• Rumah Daud: Tempat tinggal Daud yang terbuat dari kayu aras.
• Tenda-tenda: Tempat di mana tabut perjanjian Tuhan disimpan.
• Padang: Tempat di mana Daud digiring kambing domba sebelum menjadi raja.
• Mesir: Negara dari mana Tuhan membebaskan umat-Nya, Israel.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Tawarikh" pasal "17":

1. Daud dan Natan

   • Daud mengungkapkan keinginannya untuk membangun rumah bagi Tuhan kepada nabi Natan.

2. Firman Tuhan

   • Tuhan berbicara kepada Natan, menegaskan bahwa Daud bukanlah yang akan membangun rumah-Nya.

3. Pengembaraan Tuhan

   • Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak pernah tinggal di rumah, melainkan mengembara bersama umat-Nya.

4. Pemilihan Daud

   • Tuhan mengingatkan bahwa Ia memilih Daud dari padang untuk menjadi raja atas Israel.

5. Janji Keturunan

   • Tuhan berjanji akan membangun keturunan bagi Daud, yang akan mendirikan rumah bagi-Nya.

6. Kerajaan yang Abadi

   • Janji bahwa keturunan Daud akan memiliki kerajaan yang kokoh dan abadi.

7. Kasih Setia Tuhan

   • Tuhan menegaskan kasih setia-Nya yang tidak akan diambil dari keturunan Daud.

8. Doa Daud

   • Daud merespons dengan doa syukur dan pengakuan akan kebesaran Tuhan.

9. Identitas Umat Israel

   • Penekanan pada keunikan umat Israel sebagai bangsa yang dibebaskan oleh Tuhan.

10. Berkat untuk Keluarga Daud

    • Permohonan Daud agar keluarga dan keturunannya diberkati dan tetap ada di hadapan Tuhan selamanya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu hubungan antara Tuhan, Daud, dan janji-Nya mengenai keturunan dan kerajaan yang akan datang.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Tawarikh pasal 17:

Pertanyaan Refleksi

1. Panggilan dan Tugas: Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Daud yang ingin membangun rumah bagi Tuhan? Bagaimana hal ini mencerminkan keinginan kita untuk melayani Tuhan dalam hidup kita sehari-hari?

2. Kehendak Tuhan: Dalam ayat 4, Tuhan menyatakan bahwa Daud tidak akan membangun rumah-Nya. Apa makna dari pernyataan ini bagi kita dalam memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita? Apakah ada hal-hal yang kita inginkan tetapi Tuhan tidak mengizinkan?

3. Janji Tuhan: Tuhan memberikan janji kepada Daud tentang keturunannya. Bagaimana kita dapat memahami dan mengaplikasikan janji-janji Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar untuk kita?

4. Rasa Syukur: Daud menunjukkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan atas segala berkat yang diterimanya. Bagaimana kita dapat lebih bersyukur dalam hidup kita, terutama ketika kita menghadapi tantangan?

5. Identitas sebagai Umat Tuhan: Dalam ayat 22, Daud menyatakan bahwa Israel adalah umat Tuhan. Apa arti menjadi umat Tuhan bagi kita saat ini? Bagaimana kita dapat hidup sebagai saksi bagi orang lain?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nabi Natan: Apa peran Nabi Natan dalam pasal ini? Bagaimana kita dapat belajar untuk mendengarkan suara Tuhan melalui orang lain dalam hidup kita?

2. Konsep Rumah Tuhan: Mengapa penting bagi Tuhan untuk tidak tinggal dalam rumah yang dibangun oleh manusia? Apa yang bisa kita pelajari tentang kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya?

3. Keturunan Daud: Dalam konteks Perjanjian Baru, bagaimana kita melihat penggenapan janji Tuhan kepada Daud melalui Yesus Kristus? Apa relevansinya bagi iman kita sebagai orang Kristen?

4. Doa Daud: Apa yang dapat kita pelajari dari doa Daud di akhir pasal ini? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip doa yang sama dalam kehidupan kita?

5. Tantangan dalam Melayani: Dalam konteks pelayanan kita, bagaimana kita dapat menghadapi situasi ketika keinginan kita tidak sejalan dengan kehendak Tuhan? Apa yang harus kita lakukan untuk tetap setia?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari 1 Tawarikh pasal 17 dalam kehidupan sehari-hari!

Pasal 17 dari Kitab 1 Tawarikh mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan:

Pelajaran dari 1 Tawarikh Pasal 17

1. Kesadaran akan Kehadiran Tuhan:

   • Daud menyadari bahwa meskipun ia tinggal di rumah yang nyaman, Tuhan tidak tinggal di tempat yang sama. Ini mengingatkan kita untuk selalu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita, tidak hanya di tempat ibadah tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita.

2. Rencana Tuhan yang Lebih Besar:

   • Tuhan memiliki rencana yang lebih besar daripada yang kita bayangkan. Meskipun Daud ingin membangun rumah bagi Tuhan, Tuhan menyatakan bahwa Dia akan membangun keturunan bagi Daud. Ini mengajarkan kita untuk percaya pada rencana Tuhan yang lebih besar dan tidak terbatas pada keinginan kita sendiri.

3. Rendah Hati dan Syukur:

   • Respons Daud terhadap janji Tuhan adalah sikap rendah hati dan syukur. Ia menyadari bahwa semua yang diterimanya adalah anugerah dari Tuhan. Kita juga diajarkan untuk bersyukur atas segala berkat yang kita terima dan tidak menganggapnya sebagai hal yang biasa.

4. Pentingnya Doa:

   • Daud berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk meneguhkan janji-Nya. Ini menunjukkan pentingnya komunikasi dengan Tuhan melalui doa. Kita diajarkan untuk selalu berdoa dan memohon bimbingan serta berkat-Nya dalam hidup kita.

5. Janji dan Kesetiaan Tuhan:

   • Janji Tuhan kepada Daud tentang keturunannya menunjukkan kesetiaan Tuhan. Kita dapat belajar untuk percaya bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada kita, dan kita harus tetap setia kepada-Nya.

Doa Terkait Pasal 1 Tawarikh 17

1. Doa Syukur: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas segala berkat yang Engkau berikan dalam hidupku. Terima kasih karena Engkau selalu menyertai dan membimbingku. Ajar aku untuk selalu menyadari kehadiran-Mu dalam setiap langkahku. Amin."

2. Doa untuk Memahami Rencana Tuhan: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau membukakan mataku untuk melihat rencana-Mu yang lebih besar dalam hidupku. Bantu aku untuk percaya dan menerima setiap rencana-Mu, meskipun itu berbeda dari harapanku. Amin."

3. Doa untuk Kerendahan Hati: "Ya Tuhan, ajar aku untuk selalu rendah hati dan bersyukur atas segala yang Engkau berikan. Jangan biarkan aku terjebak dalam kesombongan atau merasa berhak atas berkat-Mu. Amin."

4. Doa untuk Keluarga: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberkati keluargaku. Teguhkanlah kami dalam iman dan kasih-Mu, agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

5. Doa untuk Kesetiaan: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau meneguhkan hatiku untuk tetap setia kepada-Mu. Ingatkan aku akan janji-janji-Mu dan bantu aku untuk selalu percaya bahwa Engkau adalah Allah yang setia. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Tawarikh" pasal "17":

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang keinginan Raja Daud untuk membangun rumah bagi Tuhan, tetapi Tuhan melalui nabi Natan menyatakan bahwa Daud tidak akan membangunnya. Sebagai gantinya, Tuhan berjanji untuk membangun keturunan bagi Daud dan mengokohkan kerajaannya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Raja Daud: Raja Israel yang ingin membangun rumah bagi Tuhan.
  • Nabi Natan: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Daud.
  • Tuhan: Yang memberikan wahyu kepada Natan dan berjanji kepada Daud.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Di rumah Daud, di mana ia berbicara dengan Natan.
  • Firman Tuhan disampaikan kepada Natan, yang kemudian disampaikan kepada Daud.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Setelah Daud menetap di rumahnya, kemungkinan setelah ia menjadi raja dan mengalahkan musuh-musuhnya.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Daud merasa tidak pantas tinggal di rumah yang nyaman sementara tabut perjanjian Tuhan berada di tenda. Tuhan ingin menunjukkan bahwa Dia tidak memerlukan rumah fisik dan lebih mengutamakan hubungan dengan umat-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Daud mengungkapkan niatnya kepada Natan. Natan awalnya mendukung rencana Daud, tetapi kemudian menerima firman Tuhan yang mengubah arah rencana tersebut. Tuhan menjanjikan keturunan bagi Daud dan mengokohkan kerajaannya.

7. How Much (Seberapa besar)

• Signifikansi:
  • Janji Tuhan kepada Daud sangat besar, karena mencakup keturunan yang akan memerintah selamanya dan hubungan yang erat antara Tuhan dan umat-Nya. Ini menunjukkan kasih setia Tuhan yang tidak akan hilang.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 1 Tawarikh pasal 17, serta membantu dalam memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Semoga ini bermanfaat untuk studi Alkitab Anda!

Dalam pasal 17 dari Kitab 1 Tawarikh, Daud ingin membangun sebuah rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN, tetapi Allah berfirman melalui Nabi Natan bahwa bukan Daud yang akan membangun rumah itu, melainkan Allah sendiri yang akan membangun keturunan bagi Daud. Allah berjanji akan membuat nama Daud menjadi besar dan menetapkan takhta kerajaannya selama-lamanya. Daud sangat bersyukur atas janji ini dan memanjatkan doa kepada TUHAN, memohon agar keluarganya tetap diberkati dan takhta kerajaannya tetap kukuh di hadapan TUHAN.

Latar belakang dari pasal ke-17 dalam Kitab 1 Tawarikh adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah keluarga dan keturunan bangsa Israel, serta sejarah kerajaan Israel dan Yehuda.

Konteks Budaya:
Pasal 17 dalam Kitab 1 Tawarikh berbicara tentang nubuat yang diberikan oleh nabi Natan kepada raja Daud. Dalam budaya Israel kuno, nubuat adalah cara Tuhan berbicara kepada umat-Nya melalui nabi-nabi-Nya. Nubuat ini memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan dan pemerintahan raja-raja Israel.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari kumpulan tulisan sejarah dalam Alkitab. Tulisan ini menggunakan gaya naratif untuk menceritakan sejarah keluarga dan kerajaan Israel. Pasal 17 berisi nubuat yang diterima oleh Daud dan berfungsi untuk menegaskan janji Allah kepada Daud dan keturunannya.

Konteks Teologis:
Pasal 17 dalam Kitab 1 Tawarikh menekankan janji Allah kepada Daud untuk membangun sebuah rumah bagi nama-Nya dan memastikan bahwa keturunannya akan memerintah selamanya. Hal ini menunjukkan pentingnya Daud dalam rencana keselamatan Allah dan mengarahkan perhatian kepada janji-janji Allah yang akan digenapi melalui keturunan Daud, terutama melalui Yesus Kristus.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 16, Daud telah membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem dan mengatur ibadah yang dipusatkan pada penyembahan Allah. Daud juga menyanyikan nyanyian syukur dan memuji Tuhan atas berkat-Nya. Pasal 17 kemudian melanjutkan dengan nubuat yang diberikan oleh Natan kepada Daud mengenai janji Allah untuk membangun rumah bagi nama-Nya dan memperpanjang pemerintahan keturunan Daud.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 17:

1. Rencana Daud untuk membangun rumah bagi Tabut Perjanjian (1 Tawarikh 17:1-2)
2. Firman Allah kepada Nabi Natan tentang rencana-Nya untuk membangun rumah bagi Daud (1 Tawarikh 17:3-4)
3. Allah menegaskan bahwa Ia tidak pernah tinggal dalam rumah manusia sejak membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (1 Tawarikh 17:5-6)
4. Allah memilih Daud untuk menjadi pemimpin atas umat Israel dan menjanjikan keturunan yang akan membangun rumah bagi-Nya (1 Tawarikh 17:7-10)
5. Allah menjanjikan untuk mengukuhkan takhta keturunan Daud selama-lamanya (1 Tawarikh 17:11-14)
6. Daud bersyukur dan memuji Allah atas janji-Nya dan kemuliaan-Nya (1 Tawarikh 17:16-19)
7. Daud memohon agar Allah meneguhkan janji-Nya dan memberkati keluarganya (1 Tawarikh 17:23-27)

Ini adalah beberapa topik penting yang dapat ditemukan dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 17.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud: Raja Israel pada waktu itu, yang tinggal di istananya dan ingin membangun rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN.
- Nabi Natan: Nabi yang menerima firman Allah dan menyampaikannya kepada Daud.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Istana Daud: Tempat tinggal Daud yang terbuat dari kayu aras.
- Tenda: Tempat tinggal Tabut Perjanjian TUHAN saat itu.
- Mesir: Tempat di mana Allah menuntun orang Israel keluar sebelum mereka menjadi umat-Nya.
- Padang rumput: Tempat di mana Daud menggiring domba sebelum menjadi raja.
- Tempat tinggal: Tempat di mana Allah berpindah dari satu tempat ke tempat lain bersama umat Israel.
- Tempat mereka sendiri: Tempat di mana umat Israel akan tinggal tanpa diganggu oleh musuh-musuh mereka.
- Rumah: Tempat yang akan dibangun oleh anak Daud bagi TUHAN.
- Takhta: Tempat kekuasaan yang akan dipegang oleh keturunan Daud.

Kata kunci dalam Kitab "1 Tawarikh" pasal 17 adalah sebagai berikut:

1. Daud - Raja Daud yang ingin membangun rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN.
2. Natan - Nabi Natan yang menerima firman Allah untuk disampaikan kepada Daud.
3. Rumah - Daud ingin membangun rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN, tetapi Allah berfirman bahwa bukan Daud yang akan melakukannya.
4. Tabut Perjanjian - Tabut Perjanjian TUHAN yang saat itu masih berada di dalam tenda.
5. Firman Allah - Allah berbicara kepada Natan dan memberitahu bahwa Daud tidak akan membangun rumah bagi-Nya.
6. Israel - Allah mengingatkan bahwa Ia tidak pernah tinggal dalam rumah sejak membawa orang Israel keluar dari Mesir.
7. Hakim - Allah mengingatkan bahwa Ia tidak pernah meminta salah seorang hakim Israel untuk membangun rumah bagi-Nya.
8. Pemimpin - Allah memilih Daud sebagai pemimpin atas umat Israel.
9. Musuh - Allah berjanji akan memusnahkan semua musuh Daud dan umat Israel.
10. Keturunan - Allah berjanji akan membangun keturunan bagi Daud dan mengukuhkan takhtanya selamanya.
11. Kerajaan - Allah akan mengukuhkan takhta kerajaan Daud dan membuat namanya seperti orang-orang besar di bumi.
12. Doa - Daud memanjatkan doa kepada TUHAN, memohon agar firman-Nya teguh dan memberkati keluarganya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Tawarikh pasal 17:

1. Apa yang membuat Daud ingin membangun sebuah rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN? Mengapa Nabi Natan mengubah rencana Daud?
2. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Allah kepada Daud melalui Nabi Natan mengenai pembangunan rumah bagi-Nya?
3. Mengapa Allah memilih Daud sebagai pemimpin atas umat-Nya dan menjanjikan keturunan yang akan membangun rumah bagi-Nya?
4. Bagaimana Daud merespons janji-janji Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan doa Daud dalam menghadapi janji-janji Allah?
5. Apa arti dan makna dari janji Allah untuk membangun takhta kerajaan Daud selama-lamanya? Bagaimana hal ini terkait dengan janji-janji Allah yang lain dalam Alkitab?
6. Bagaimana kita sebagai orang percaya dapat mengaplikasikan pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
7. Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita pelajari dari sikap dan doa Daud yang dapat membantu kita dalam membangun hubungan yang lebih dalam dengan Allah?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Tawarikh pasal 17. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Dari pasal 17 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati kehendak Allah: Daud awalnya ingin membangun rumah bagi Tabut Perjanjian TUHAN, tetapi Allah menyatakan bahwa bukan Daud yang akan melakukannya. Dalam hidup kita, penting untuk menghormati dan mengikuti kehendak Allah, bahkan jika itu berbeda dengan rencana atau keinginan kita sendiri.

2. Mengakui dan bersyukur atas anugerah Allah: Daud mengakui bahwa Allah telah memberikan kemuliaan dan anugerah-Nya kepadanya. Dalam hidup kita, penting untuk mengakui dan bersyukur atas semua anugerah dan kemurahan Allah yang telah diberikan kepada kita.

3. Mengandalkan Allah dalam segala hal: Daud menyadari bahwa hanya Allah yang dapat meneguhkan dan mengukuhkan kerajaannya. Dalam hidup kita, kita perlu mengandalkan Allah dalam segala hal dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

4. Berdoa untuk keluarga dan keturunan: Daud berdoa agar Allah memberkati keluarganya dan membangun keturunan baginya. Dalam hidup kita, penting untuk berdoa bagi keluarga kita dan memohon berkat Allah atas hidup mereka.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk menghormati dan mengikuti kehendak Allah dalam hidup kita.
2. Bersyukur kepada Allah atas semua anugerah dan kemurahan-Nya.
3. Memohon kepada Allah agar kita dapat mengandalkan-Nya dalam segala hal.
4. Berdoa untuk keluarga kita, memohon berkat dan perlindungan Allah atas hidup mereka.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Allah.

Analisis 1 Tawarikh 17 (5W+1H)

Who (Siapa):

• Daud: Raja Israel yang baru saja menetap di istananya yang megah.
• Natan: Nabi Allah yang menjadi penasihat Daud.
• Tuhan: Allah Israel yang disembah Daud.

What (Apa):

• Daud mengungkapkan kegelisahannya kepada Natan karena ia tinggal di istana mewah sementara Tabut Perjanjian Tuhan, simbol kehadiran Allah, masih berada di dalam tenda sederhana.
• Daud ingin membangun bait suci untuk Tuhan.

When (Kapan):

• Setelah Daud menetap di istananya. Tidak ada keterangan waktu spesifik dalam ayat ini.

Where (Di mana):

• Di istana Daud.

Why (Mengapa):

• Daud merasa tidak pantas tinggal di istana mewah sementara Tabut Perjanjian Tuhan berada di tempat yang sederhana.
• Daud ingin menghormati Tuhan dengan membangun bait suci yang layak bagi-Nya.

How (Bagaimana):

• Daud mengungkapkan kegelisahannya kepada Natan, menunjukkan kerendahan hati dan rasa hormatnya kepada Tuhan.

Kesimpulan:

Ayat ini menunjukkan kerinduan Daud untuk menghormati Tuhan dan menempatkan-Nya di tempat yang utama. Meskipun Daud memiliki istana megah, ia merasa tidak pantas jika Tabut Perjanjian Tuhan tidak ditempatkan di tempat yang layak. Keinginan Daud untuk membangun bait suci bagi Tuhan menunjukkan iman dan pengabdiannya.